Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN


PADA By. Ny.Y DENGAN DIAGONSA ASFIKSIA
DIRUANG PERINATOLOGI RS GUNTUR GARUT
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Anak

Program Profesi Ners

DISUSUN OLEH
Moch Ilham Nurfalah
1490122019

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSUTAS GALUH CIAMIS
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
LAPORAN KASUS
GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN
PADA By. Ny. Y DENGAN DIAGONSA ASFIKSIA
DIRUANG PERINATOLOGI RS GUNTUR GARUT

1. Pengkajian
I. Biodata
A. Identitas Klien
1) Nama/Nama panggilan : By. Ny.Y
2) Tempat tanggal lahir/Usia  : 1 hari
3) Jenis Kelamin                        : perempuan
4) Agama                              : Islam
5) Pendidikan                          :-
6) Alamat                            : Garut Kota
7) Tanggal Masuk                       : 15 Desember 2022
8) Tanggal pengkajian                  : 15 Desember 2022
9) Diagnosa Medik                      : Asfiksia Neonatus
10) Rencana Therapi                     : Perawatan dan terapi Medik
B. Identitas Orang tua
a) Ayah
a. Nama                             : Tn. G
b. Usia                             : 26 tahun
c. Pendidikan                       : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Wiraswasta
e. Agama                           : Islam
f. Alamat                          : Garut Kota
b) Ibu
a. Nama                            : Ny. Y
b. Usia                             : 26 tahun
c. Pendidikan                       : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : IRT
e. Agama                           : Islam
f. Alamat                          : Garut Kota
C. Identitas Saudara Kandung

No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan

II. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit


Sesak napas
III. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tanggal 15 Desember 2022 pukul 06.15 WIB lahir bayi perempuan melalui
normal atas dari ibu G1P1A0, usia 26 tahun hamil 41-42 minggu, ANC (+) di
dokter kandungan d bidan, riwayat demam (-), riwayat KPD (-), riwayat KWH
(-), riwayat minum jamu saat hamil (-), trauma (-), kencing manis 9-), darah
tinggi (-)minum obat selain resep dari dokter (-). .
Ketuban dipecahkan sesaat sebelum mengeluarkan bayi, warna keruh,
jumlah cukup, bau wajar. Lahir bayi secara normal , lahir tidak langsung
menangis, ekstermitas biru-biru, bibit sianosis, APGAR scor 4-6. Berat badan
lahir 3100 gram, PB = 46 cm. Dilakukan pembersihan jalan nafas, pemberian
O2 2 liter, rangsang taktil dan pencegahan hipotermi (didalam infant Warmer).
Plasenta lahir secara manual, tampak pengapuarn plasenta, infark (-),
hematom (-). Setelah 15 menit, telapak tangan dan kaki bayi nampak
kebiruan, nafas sesak, tidak aktif, dan tangis merintih. Tetap dilakukan
pemberian oksigen dan pencegahan hipotermi. Setelah ± 30 menit dilakukan
resusitasi, kemudian bayi rirawat di ruang Perinatologi.
B. Riwayat Kesehatan Lalu
(Khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun)
1. Pre natal Care
HPHT : 26 Maret 2022, status Kehamilan : G1P1A0 usia kehamilan 41-42
minggu, Berat Badan Sebelum Hamil 54 kg. Berat badan ibu saat hamil 68
kg, Riwayat ANC : ( Trimester 1 : 1 kali di bidan 1 kali dokter kandungan,
Trimester 2 : 2 kali, Trimester 3 (usia kehamilan 7 bulan ): 1 kali di bidan 1
kali dokter kandungan), selama kehamilan klien tidak pernah mengalami
adanya pendarahan dari jalan lahir dan tidak mempunyai penyakit infeksi
menular, sikap terhadap kehamilan klien sangat responsip terbukti selalu
memeriksakan kehamilannya pada bidan.
2. Natal
Lahir di tolong bidan atas intruksi spesialis kandungan melalui persalinan
normal atas indikasi serotine dari ibu G1P1A0, usia 26 tahun, lahir tidak
langsung menangis, BBL : 3100 gr, PB : 46 cm
Apgar score
Menit Pertma
TANDA 0 1 2 NILAI

Warna kulit Biru, pucat Badan merah Seluruhnya 1


jambu, merah
ekstermitas biru jambu

Frekuensi denyut Tidak ada < 100 > 100 1


jantung

Iritabilitas reflex Tidak ada Meringis Menangis 1


respon kuat

Tonus otot Flaksid Ekstermitas Gerak aktif 1


sedikit fleksi

Usaha bernafas Tidak ada Pelan, tidak Baik 0


teratur

JUMLAH 4

Menit ke 5
TANDA 0 1 2 NILAI

Warna kulit Biru, pucat Badan merah Seluruhnya 2


jambu, merah
ekstermitas biru jambu

Frekuensi denyut Tidak ada < 100 > 100 1


jantung

Iritabilitas reflex Tidak ada Meringis Menangis 1


respon kuat

Tonus otot Flaksid Ekstermitas Gerak aktif 1


sedikit fleksi

Usaha bernafas Tidak ada Pelan, tidak Baik 1


teratur

JUMLAH 6
3. Post natal
Perawatan di ruang Perinatologi RS TNI AD GUNTUR GARUT, keadaan
anak asfiksia.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut penuturan ibu klien, diantara anggota keluarga yang lain tidak punya
riwayat penyakit menular seperti TBC ataupun hepatitis ataupun penyakit
yang berat dan menurun seperti DM, hipertensi asma dan penyakit lainnya.
Genogram:

Keterangan :
: Laki – Laki
: Perempuan
: Suami
: Isteri
: Tinggal Serumah
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Pasien
: pasien
IV. Riwayat Immunisasi
No Jenis Immunisasi Waktu Pemberian Reaksi setelah pemberian

1. BCG Belum -
2. DPT (I,II,III) Belum -
3. Polio (I,II,III,IV) Belum -
4. Campak Belum -
5. Hepatitis Hb0 (11-11-22) Tidak demam

V. Riwayat Tumbuh Kembang


a. Pertumbuhan Fisik
Berat badan saat lahir : 3100 gram, panjang badan saat lahir 46cm, waktu
tumbuh dan tanggal gigi tidak dikaji karena klien masih bayi.
b. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat :
 berguling : belum
 duduk : belum
 merangkak : belum
 berdiri : belum
 berjalan : belum
 senyum kepada orang lain pertama kali : belum
 bicara pertama kali : belum
 berpakaian tanpa bantuan : belum

VI. Riwayat Nutrisi


a.Pemberian Nutrisi
Pertama kali disusui : belum diberikan ASI masih dipuasakan
Cara pemberian :-
Lama pemberian :-
b. Diberikan ASI : masih dipuasakan
c.Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini
No Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1 0 – 6 bulan Belum belum
2 6 – 12 bulan belum belum
3 12 – 24 bulan belum belum
4 Saat ini belum belum
d. Kebutuhan Cairan
Kebutuhan cairan neonatus aterm = 80-120cc/kg BB/hari 120 x 3 = 360 cc/hari
VII. Riwayat Psichososial
Tidak di kaji karena umur anak masih bayi
VIII. Riwayat Spiritual
Tidak di kaji karena umur anak masih bayi
IX. Reaksi Hospitalisasi
a) Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu pasien sangat cemas karena pasien mengalami sesak dan harus dilakukan
perawatan secara terpisah dengan dirinya
b) Pemahanan anak tentang sakit dan rawat inap
Tidak terkaji karena umur anak masih bayi
X. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum Klien :
Lemah dan merintih ,Kesadaran Composmentis (E3V4M6)
B. Tanda tanda Vital
Suhu           : 35,7° C                         
Nadi            :145 x/menit                             
Respirasi        : 62 x/menit
Tekanan Darah : - mmHg
C. Antropometri
Panjang Badan    : 46 cm
Berat badan saat dikaji    : 3100 gram
Lingkar kepala  : 32 cm
Lingkar dada    : 29 cm
Lingkar perut   : 27cm
D. Sistem Pernafasan
1. Hidung : Tampak luar hidung bersih, tidak ada lesi maupun benjolan,
terlihat adanya pernafasan cuping hidung, terpasang oksigen nasal kanul
bayi 2 liter/menit. Frekuensi nafas 62 x/mnt
2. Leher
Kulit leher halus, tidak ada lesi atau luka, tidak ada teraba pembengkakan
KGB, klien dapat menoleh kekiri dan ke kanan.
3. Dada, paru – paru
Dada terlihat simetris, bentuknya normal, tidak ada lesi maupun bintik
merah, tidak terdapat benjolan, terlihat ada retraksi suprasternal, gerak
dada simetris, hasil perkusi timpani pada rongga paru. Frekuensi nafas 62
x/mnt. Nafas dangkal, cepat dan tidak teratur
E. Sistem Kardiovaskuler
1. Conjungtiva
Conjungtiva tidak anemis, bibir lembab, tidak ada tekanan JVP, tekanan
arteri karotis kuat.
2. Ukuran jantung
Ukuran ictus cordis apek diraba normal antara kiri dan kanan.
3. Suara jantung
Suara jantung terdengar murni dan reguler tidak ada bunyi jantung
tambahan.
4. CRT kembali dalam 2 detik
F. Sistem pencernaan
Mukosa bibir tampak sedikit keringdan pasien di puasakan. Bibir tampak
bersih tidak ada kotoran rflek hisap dan menelan lemah. Tampak terpasang
OGT
G. Sistem Indra
1. Mata
Mata terlihat bersih, bulu mata dan alis mata normal, otot mata normal
serta dapat di gerakan ke segala arah, tidak ada strabismus, replek pupil +
+ + (normal) dan kembali < 2 detik dengan cepat, visus tidak terkaji,
lapang pandang baik terbukti klien melihat ketika di arahkan cahaya.
2. Hidung
Tidak ada kelainan, tidak ada secret, tidak ada mimisan.
3. Telinga
Telinga bersih, kanal auditoris bersih tidak terdapat serumen, keadaan
telinga sejajar dengan kantus externa alis mata. Pinna lembut, tidak ada
benjolan, membran timpani terlihat.
H. System syaraf
1. Fungsi cerebral
a. Status mental : Tidak terkaji karena klien masih bayi
b. Kesadaran apatis GCS 13 (E3 V4 M6)
c. Bicara Ekspesive : Tidak terkaji karena klien masih bayi
2. Fungsi Cranial
a. Nervus I (olfaktorius)
Tidak terkaji karena klien masih bayi
b. Nervus II (oftikus)
Tidak terkaji karena klien masih bayi
c. Nervus III (okulomotorius, IV (trochlearis), VI (abducen)
Klien mampu menggerakan bola matanya ke semua arah yaitu kearah
bawah, atas, dan samping ketika di ransang cahaya. Pupil kontriksi
saat diberi cahaya, bentuk pupil isokor, klien dapat membuka dan
menutup matanya, lapang pandang klien tidak mengalami
penyempitan.
d. Nervus V (trigeminus)
Tidak terkaji karena klien masih bayi
e. Nervus VII (Fasialis)
Klien dapat mengerutkan dahi dan menggerakan bibir, bibir simetris.
f. Nervus VIII (auditorius)
Tidak terkaji karena klien masih bayi
g. Nervus IX (glosofaringeus)
Tidak terkaji karena klien masih bayi
h. Nervus X (vagus)
Tidak terkaji karena klien masih bayi
i. Nervus XI (asesorius).
Tidak terkaji karena klien masih bayi
j. Nervus XII (hipoglosus)
Tidak terkaji karena klien masih bayi
3. Fungsi Motorik
Massa otot baik, tonus otot lemah dengan ROM 4/4, tidak ada atrofi otot.
4. Fungsi sensorik
Baik terbukti dapat membedakan reaksi nyeri saat di cubit.
5. Fungsi Cerebelum
Tidak terkaji karena klien masih bayi.
6. Reflek
Reflek Bisep, trisep, patela, baik saat di ketuk bergerak fleksi, babinski
terlihat jari – jari mengembang dan ibu jari dorsofleksi
7. Iritansi Meningen
Kaku kuduk(-), Laseque sign (-), Kernig sign(-)
I. Sistem Muskuloskeletal
1. Kepala
Kepala normal,bentuk simetris, fontanel teraba, ubun – ubun datar, tulang
kranial normal, muka terlihat simetris.
2. Vertebrae
Tidak ad kelainan
3. Pelvis
Tidak ada kelainan
4. Lutut
Tidak ada kelainan, tidak ada bengkak, tidak ada kaku sendi.
5. Kaki
Tidak ada kelainan.
6. Tangan
Tidak ada kelainan.
J. Sistem Integumen
1. Rambut
Kulit kepala bersih, rambut pendek lurus, hitam bersih dan halus, tidak
ada benjolan / lesi pada kulit kepala
2. Kulit
Warna kulit putih bersih, akral hangat, tidak terdapat ruam, tahi lalat
ataupun erupsi, teksture warna kulit merata, kulit tampak keriput,
ekstermitas teraba dingin.
3. Kuku
Warna merah muda, keadaan umum bersih.
4. Tali pusat
Tali pusat tampak tidak ada kelainan
K. Sistem Endokrin
Tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
L. System Perkemihan
Tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada oedema, pengeluaran urin
normal, tidak tepasang cateter.
M. Sistem Reproduksi
Secara umum normal tidak ada kelainan.
N. Sistem Imun
Tidak ada kelainan
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
1) 0 – 6 Tahun
Dengan Menggunakan DDST/KPSP
1. Motorik Kasar : tidak di kaji karena klien masih bayi
2. Motorik Halus : tidak di kaji karena klien masih bayi
3. Bahasa : tidak di kaji karena klien masih bayi
4. Personal Sosial : tidak di kaji karena usia klien masih bayi
2) 6 Tahun keatas
1. Perkembangan Kognitif : tidak di kaji karena klien masih bayi
2. Perkembangan psikosexual : tidak di kaji karena klien masih bayi
3. Perkembangan psikososial : tidak di kaji karena klien masih bayi

XII. Tes Diagnostik


Laboratorium

JENIS HASIL NILAI NORMAL

PEMERIKSAAN

Haemoglobin 12,5gr/dl L= 14-18 gr/dl, P= 12-16 gr/dl

Leukosit 7.000/m3 5000-10000 mm/jam

Eritrosit 3.5 jt/mm3 3.5-6.5 jt/mm3

Trombosit 145.000 mm3 150000-350000 /mm3

Hematokrit 40,9% L= 40-50 %, P=35-45 %


Bilirubin Total 11 mgr% BBL sampai 5 hari = 5-12 mgr%

Bilirubin Direk 0,1 mgr% 0-0,25 mgr%

Bilirubin indirek 0,3 mgr% 0-0,8 mgr%

XIII. Therapy Saat Ini


 Infus D5 ¼ NS : 8 tts/mnt mikro
 Cefotaxime : 150 mg x 2/12 jam IV
 Dexamethasone : 4x0,2 IV
 O2 : 1/2 - 1 liter/mnt

XIV. Analisa Data

N
DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
 Pasien tampak
1 Asfiksia
sesak ↓ Pola napas tidak efektif
 Frekuensi nafas 68 Janin kekurangan O2

x/mnt Kadar cO2 meningkat

 Ada pernafasan
Nafas cepat
cuping hidung ↓
Apneu
 Terpasang oksigen

2 liter/mnt dengan Pola nafas tidak efektif
nasal kanul bayi
2 DO : Imaturitas sistem Gangguan pertukaran
 Pasien tampak pernafasan O2 berhubung dengan
sesak ↓ imaturasi system
 Frekuensi nafas 68 Usaha nafas bayi tidak pernafsan
x/mnt maksimal
 Ada pernafasan

cuping hidung CO2 meningkat
 Terpasang oksigen (Hiperkapneu)
2 liter/mnt dengan

nasal kanul bayi.
Gangguan pertukaran gas


Sesak
3 DS: Asfiksia .Resiko termoregulasi
DO: ↓
tidak efektif (resiko
- Suhu tubuh bayi kekurangan O2
dingin ↓ hipotermia)
- Suhu tubuh 35,7 Kadar CO2 meningkat
0
C ↓
- Kulit tampak Suplai O2 dalam darah
kebiruan menurun
- Kulit teraba ↓
dingin Hipotermi

Resiko ketidak
seimbangan suhu tubuh

XV. Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas


1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan syndrome hipoventilasi
2. Gangguan pertukaran O2 berhubungan dengan Imaturitas sistem pernafasan
3. Resiko termoregulasi tidak efektif (resiko hipotermia) b.d Suplai O2 dalam
darah menurun
XVI. Intervensi Keperawatan

No Diagnose Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan Manajemen jalan napas


Observasi
berhubungan dengan tindakan keperawatan
1. Monitor pola napas Untuk mengetahui status
syndrome hipoventilasi, selama 3x24 jam masalah
(frekuensi, kedalaman, perkembangan pasien
ditandai dengan : gangguan pola napas
usaha napas)
tidak efektif dapat teratasi
 Pasien tampak sesak 2. Monitor bunyi napas
dengan kriteria hasil : Monitoring tingkat abnormalitas
 Frekuensi nafas 68 tambahan
1. Dispnea dari skala 1 pernapasan
x/mnt Terapeutik
meningkat menjadi skala
1. Berikan oksigen
 Ada pernafasan Menambah input oksigen
5 menurun
Kolaborasi
cuping hidung
2. Tidak nampak
Kolaborasi pemberian bronkodilator
 Terpasang oksigen 2
penggunaan otot bantu
, ekspektoran, mukolitik.
liter/mnt dengan Membantu mengencekan
napas
nasal kanul bayi secret/lendir
3. Frekuensi napas bayi
dalam rentang normal
2 Gangguan pertukaran O2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas - .Posisi kepala sedikit ekstensi
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi : bertujuan untuk membuka
Asfiksia. diharapkan gangguan pertukaran - Monitor pola napas jalan nafas dan
- Monitor bunyi napas
Ditandai dengan : O2 kembali normal dengan mempermudah pengaliran
- Tentukan kebutuhan oral/ suction
tracheal.
Ds: kriteria hasil : - Lakukan penghisapan lendir O2 atau oksigenasi
Do: - dispnea menurun kurang dari 15 detik. - Suplai O2 diberikan
- Pasien tampak sesak - tidak ada bunyi napas - Monitor status oksigen pasien, bertujuan untuk
tambahan status hemodinamik segera
- Frekuensi nafas 68 mempertahankan kadar O2
- tidak gelisah sebelum, selama dan sesudah
x/mnt suction. dalam jaringan.
- napas cuping hidung
- Ada pernafasan menurun Pemantauan Respirasi - Mengetahui perubahan yang
- tidak sianosis - Monitor pola napas
cuping hidung terjadi apakah pernafasan
- warna kulit membaik. - Monitor bunyi napas
- Terpasang oksigen 2 dalam batas normal atau
- Monitor frekuensi, irama,
liter/mnt dengan terjadi gangguan.
kedalaman, dan upaya napas.
nasal kanul
- Pantau status pernafasan dan - Obat bronkodilator berfungsi
oksigenasi sesuai dengan
untuk membantu
kebutuhan.
menurunkan sesak.
- Auskultasi jalan nafas untuk
mengetahui adanya penurunan
ventilasi.
- Monitor nilaiAGD
- Berikan oksigenasi sesuai
kebutuhan.
3 Risiko termoregulasi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipotermia - untuk menjaga suhu tubuh
tidak efektif (resiko keperawatan selama 1x 24 jam - Monitor suhu tubuh agar stabil.
Hipotermia) b.d diharapkan suhu tubuh - Hindarkan pasien dari - untuk mendeteksi lebih awal
kurangnya suplai O2 normal.dengan kriteria hasil : kedinginan dan tempatkan pada
perubahan yang terjadi guna
dalam darah - Suhu tubuh membaik lingkungan yang hangat.
Ditandai dengan : - Suhu kulit membaik - Monitor tanda dan gejala akibat mencegah komplikasi
Ds : - Hipoksia menurun hipotermia - peningkatan suhu dapat
Do : - Tidak gelisah. - Monitor TTV. menunjukkan adanya tanda-
- Suhu tubuh dingin - Perubahan warna kulit. - Monitor adanya bradikardi. tanda infeksi
- Suhu tubuh 35,7 - Bilirubin dalam batas - Monitor status pernafasan
normal. - Untuk mengetahui
0
C
- Kulit tampak perkembangan pernafasan
kebiruan
klien
- Kulit teraba
dingin
XVII. Implementasi Keperawatan

No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf

1 Pola napas tidak efektif Kamis, 15 Desember 2022 Pukul 13.30


Kamis, 15 Desember 2022
berhubungan dengan
syndrome hipoventilasi Pukul 09.00 S:-

- Monitor pola napas O:

- Monitor bunyi napas - Napas cepat dan dangkal


tambahan - Retraksi dada terliht

- Berikan oksigen - Kulit teraba dingin


- Kulit tampak kebiruan Ilham
- Kolaborasi pemberian
- Terpasang oksigen 2lt/m nasal canule bayi
bronkodilator , ekspektoran,
- P : 145x/m
mukolitik.
R : 76x/m
S : 35,50C
- Belum ada advis mukolitik

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

2 Gangguan pertukaran O2 Ilham


Kamis, 15 Desember 2022 Kamis, 15 Desember 2022
berhubungan dengan
Asfiksia. Jam 09.00 WIB Jam 13.40

- Memonitor pola napas S:-


- Memonitor bunyi napas
- Tentukan kebutuhan oral/ suction O:
tracheal.
- Lakukan penghisapan lendir  Klien tampak lemah
kurang dari 15 detik.
 Sesak nafas masih terlihat
- Monitor status oksigen pasien,
status hemodinamik segera  Frekuensi pernapasan 76 x/menit, retraksi
sebelum, selama dan sesudah dinding dada berlebihan
suction.
- Memonitor irama, kedalaman  Tidak terdapat suara nafas tambahan
frekuensi pernafasan bayi
 pernapasan cepat dan dangkal
- Melakukan observasi Therapi O2
sesuai 2 liter/menit kanul  Oksigen telah terpasang 2 liter/menit kanul
bayi
- Memberikan therapy
Dexamethason 4 x 0,2 mg iv A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
3 Risiko Hipotermia b.d Ilham
Kamis, 15 Desember 2022 Kamis, 15 Desember 2022
kurangnya suplai O2 dalam
09.00 WIB Pukul 13.50
darah
Manajemen Hipotermia S :-
 Monitor suhu tubuh O:
 Hindarkan pasien dari kedinginan
dan tempatkan pada lingkungan
yang hangat. - P : 142 x/menit
 Monitor tanda dan gejala akibat R : 76x/menit
hipotermia
S : 35,40C
 Monitor TTV.
 Monitor adanya bradikardi. - Pasien diselimuti
 Monitor status pernafasan - Pernapasan cepat dan dangkal
- Tampak retraksi dada

A : Masalah Belum Teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
XVIII. Evaluasi
No Diagnosa keperawatan Evaluasi Paraf

1 Pola napas tidak efektif Jumat, 16 Desember 2022 Pukul 13.30 Ilham
berhubungan dengan
S:-
syndrome hipoventilasi
O:

- Napas cepat dan dangkal


- Retraksi dada terlihat
- Frekuensi napas berkurang
- Kulit teraba aga hangat
- Kulit tampak kemerahan
- Terpasang oksigen 1lt/m nasal canule
bayi
- P : 125x/m
R : 62x/m
S : 36,10C

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi

2 Gangguan pertukaran O2 Ilham


Jumat, 16 Desember 2022
berhubungan dengan
Jam 13.40
Asfiksia.
S:-

O:

 Klien tampak lemah

 Napas masih sedikit cepat

 Frekuensi pernapasan berkurang

 Tidak terdapat suara nafas tambahan

 Oksigen telah terpasang 1 liter/menit


kanul bayi
A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

I:

 Therapi O2 sesuai kebutuhan

 Monitor frekuensi pernafasan bayi

 Monitor saturasi O2 tiap 2 jam

 Kolaborasi pemberian obat therapy injek


dexamethasone 4x0,2 ( iv)

E:

- Frekuensi napas berkurang


- Tidak ada tanda sianosis
- Iram napas normal

2 Risiko Hipotermia b.d Ilham


Jumat, 16 Desember 2022
kurangnya suplai O2 dalam
Pukul 13.50
darah.(D.140)
S :-
O:

- P : 122 x/menit
R : 61x/menit
S : 36,10C
- Pasien diselimuti
- Pernapasan cepat dan dangkal
- Tampak retraksi dada
- Kulit tampak kemerahan
- Tidak anda tanda sianosis

A : Masalah tertasi sebagian


P : Lanjutkan Intervensi
I:
 Monitor suhu tubuh
 Hindarkan pasien dari kedinginan dan
tempatkan pada lingkungan yang hangat.
 Monitor TTV.
E:

- Suhu tubuh normal


- Kulit kemerahan
- Tidak ada tanda sianosis
- Tidak ada tanda hipotermi

Anda mungkin juga menyukai