No. Register :
4. Data Persalinan
Ibu melahirkan tanggal 24 juni 2022, jam 04 : 10 Wita, masa gestasi 38 minggu 4 hari, jenis
persalinan spontan lahir, presentase belakang kepala di puskesmas campalagian, penolong
persalinan bidan, segera menangis setelah lahir, di lakukan pemotongan tali pusat bayi, segera
di IMD ( Imunisasi menyusui dini ) selama satu jam, serta diberikan salep mata eritrozin 0,5%
pada mata kiri dan kanan, setelah satu jam bayi diberikan, setelah itu berikan vit . K 1 mlgram
pada paha kiri
5. Data Biologis
Riwayat Kelahiran Bayi
a. Bayi lahir tanggal 24 juni 2022, jam 04 : 10 Wita
b. Bayi lahir segera menangis
c. Pergerakan aktif
d. Seluruh tubuh kemerahan
8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum bayi baik
b. Tanda – tanda vital :
- Denyut jantung : 138 ×/i
- Suhu : 36,5 c
- Pernapasan : 42 ×/i
c. Panjang badan : 50 cm
d. Berat badan : 3500 gram
e. Jenis kelamin : Perempuan
f. Masa gestasi : 38 minggu 4 hari
g. Apgar score : 7/10
h. Kepala
Rambut tebal dan hitam, tidak ada caput dan cepal serta sutura sudah menutup, mata
nampak simetris, konjungtiva merah mudah dan sclera putih, hidung simetris, tidak
ada kelainan dan secret, telingan Nampak simertis tidak ada kelainan dan secrek,
mulut tidak ada kalainan.
i. Leher
Tidak ada pembekakan kelenjat tiroid dan kelenjar venajugalaris
j. Dada
Tidak ada benjolan dan gerakan dada sesuai napas bayi, putting susu ada simetris kiri
dan kanan
k. Abdomen
Perut lemas bergerak bersama dengan dada saat bernapas, tidak ada kelainan dan tali
pusat masih basah serta tidak ada infeksi.
l. Genetalia dan anus
Labia mayora sudah menutupi labia minora, ada lubang anus dan Nampak
pengeluaran mekonium.
m. Ekstremitas
Atas : simetris, jari – jari lengkap, tidak ada praktur lavikula dan pergerakan aktif
Bawah : simetris, jari- jari lengkap dan pergerakan aktif.
n. Punggung
Tidak ada kelainan pada tulang belakang
o. Pemeriksaan reflex
1. Refleks moro ( refleks kejut ) :+
2. Refleks sucking ( refleks menghisap) : +
3. Refleks rooting ( refleks mencari ) :+
4. Reflesk babiskin ( refleks gerakan) :+
Bayi cukup bulan / sesuai masa kehamilan hari pertama umur 0 hari
Di hitung dari HPHT 27 – 09 – 2021 sampai tanggal melahirkan 24 juni 2022, masa gestasi 38
minggu 4 hari, didukung dengan BB = 3500 gram, PB = 50 cm, pernapasan 42 ×/I, DBJ 138 ×/I,
suhu 36,5 c, bayi kemerahan serta labia mayora sudah menutupi labia minora menandakan bahwa
bayi cukup bulan / sesuai masa kehamilan ( Prawirahardjo, s. asuhan bayi baru lahir, hal 23 ).
1. Tujuan
a. Bayi dalam keadaan baik
b. Tidak terjadi infeksi tali pusat
c. Kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi
2. Kriteria
a. TTV bayi dalam batas normal
- Denyut jantug bayi : 100 – 160 ×/i
- Suhu : 36,5 – 37,5 c
- Pernapasan : 30 – 60 ×/i
b. Tanda infeksi tali pusat seperti merah, berdarah, panas, bengkak, atau keluar cairan berbau
c. Menyusui bayi sesering mungkin tiap 2 jam
3. Rencana tindakan
a. Observasi tanda – tanda vital bayi tiap 1 jam
Rasional : Hasil pemeriksaan sangat dibutuhkan untuk mengetahui keadaan bayi, dalam
keadaan bayi kita dapat segera melakukan tindakan jika perlu.
b. Pertahankan suhu tubuh bayi 36,5 – 37,5 c
Rasional : Dengan mempertahankan suhu tubuh bayi dapat mencegah terjadinya kehilangan
panas tubuh bayi dengan cara :
1. Menempatkan bayi pada ruangan yang hangat
2. Melakukan kontak bersama dengan sibuah hati
3. Dengan menyusui si kescil. Hal ini akan membuat buah hati anda merasa hangat
karena dekapan pada tubuh ibu membuat nyaman
4. Lakukan perawatan dengan metode kangguru
c. Anjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin tiap 2 jam
Rasional : Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan
rangsangan saraf yang terdapat pada glandula pituitary posterior, sehingga keluar
hormon oksitosin. Hal ini menyebabkan sel – sel miopitel disekitar alveoli akan
berkontraksi dan mendorong ASI masuk dalam pembulu ampula, pengeluaran
oksitosin selain dipengaruhi oleh isapan bayi, juga oleh reseptor yang terletak di
duktus. Bila duktus melebar maka secara reflektoris oksitosin dikeluarkan oleh
hipofisis. Isapan bayi dapat merangsang pembentukan dan pengeluaran ASI dan
dengan memberikan ASI pada bayi dapat membina hubungan spikolog antara ibu
dan bayi.
d. Observasi tanda – tanda infeksi pada bayi
Rasional : Suhu tidak teratur, di bawah 36,5 c atau diatas 38 c diukur pada dubus :
- makan yang buruk dan kesulitan bangun untuk makan
- mengantuk berlebihan
- nafas cepat pada tingkat lebih dari 60 ×/i
Jika infeksi semakin memburuk, bayi yang baru lahir dapat mengembangkan gejala –
gejala tambahan seperti berikut ini :
- sulit bernapas
- kulit pucat atau keabu – abu
- suhu tubuh tinggi diatas 38 c
- suhu tubuh rendah dibawah 36,5 c
- meskipun diselimuti atau dikenakan pakaian
e. Anjurkan pada ibu untuk mengganti popok bayi setiap kali basah dan kotor
Rasional : Dengan menjaga kebersihan badan bayi dapat mencegah terjadinya infeksi dan
iritasi pada kulit bayi serta membuat nyaman
f. Berikan vit. K 1 ml gram dan salep mata pada bayi
Rasional : Untuk mencegah perdarahan pada otak dan mencegah terjadinya infeksi
g. Berikan HBO 0,5 ml pada bayi dip aha kanan setelah satu jam pemberian vit.K
Rasional : Imunisasi HBO dapat memberikan kekebalan tubuh pada bayi dan dapat mencegah
terjadinya penyakit Hepatitis. HBO ini diberikan sebanyak 0,5 ml pada paha kanan
bagian luar secara IM.
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Jikan infeksi semakin memburuk, bayi baru lahir dapat mengembangkan gejala – gejala tambahan
seperti :
sulit bernapas
kebiruan disekitar mulut
kulit pucat keabu –abu
suhu tubuh tinggi diatas 38 c
suhu tubuh rendah dibawah 36,5 c
meskipun diselimuti atau dikenakan pakaian
5. Menganjurkan pada ubu untuk mengganti popok bayi setiap kali basah dan kotor
Dengan menjaga kebersihan badan bayi dapat mencegah terjadinya infeksi dan iritasi pada kulit
bayi serta membuat bayi nyaman.
Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
6. Memberikan vit. K 1 mlgram dipaha kiri dan salep mata pada bayi
Dengan memberikan vit. K 1mlgram dan salep mata pada bayi dapat mencegah perdarahan otak
dan infeksi
Bayi sudah diberikan vit. K dan salep mata
7. Memberikan HBO 0,5 ml pada bayi dipaha kanan, setelah satu jam pemberian vit. K
Imunisasi HBO dapat memberikan kekebalan tubuh pada bayi dapat mencegah terjadinya penyakit
hepatitis. HBO ini diberikan sebanyak 0,5 ml pada paha kanan bagian luar secara IM
Bayi sudah diberikan HBO
( SOAP )
Jikan infeksi semakin memburuk, bayi baru lahir dapat mengembangkan gejala – gejala
tambahan seperti :
sulit bernapas
kebiruan disekitar mulut
kulit pucat keabu –abu
suhu tubuh tinggi diatas 38 c
suhu tubuh rendah dibawah 36,5 c
meskipun diselimuti atau dikenakan pakaian
5. Menganjurkan pada ubu untuk mengganti popok bayi setiap kali basah dan kotor
Dengan menjaga kebersihan badan bayi dapat mencegah terjadinya infeksi dan iritasi pada
kulit bayi serta membuat bayi nyaman.
Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
6. Memberikan vit. K 1 mlgram dipaha kiri dan salep mata pada bayi
Dengan memberikan vit. K 1mlgram dan salep mata pada bayi dapat mencegah perdarahan
otak dan infeksi
Bayi sudah diberikan vit. K dan salep mata
7. Memberikan HBO 0,5 ml pada bayi dipaha kanan, setelah satu jam pemberian vit. K
Imunisasi HBO dapat memberikan kekebalan tubuh pada bayi dapat mencegah terjadinya
penyakit hepatitis. HBO ini diberikan sebanyak 0,5 ml pada paha kanan bagian luar secara IM
Bayi sudah diberikan HBO
ASUHAN KEBIDANAN NY “A” AKSEPTOR SUNTIK
TIGA BULAN DI PUSKESMAS CAMPALAGIAN
TANGGAL 24 JUNI 2022
No. Register :
Tanggal masuk : 23 juni 2022, jam 15 : 00 Wita
Tanggal pengkajian : 23 juni 2022, jam 15 : 30 Wita
Suntikan DEPO PROGESTIN dapat menghalangi FSH ( follicle stimulacting hormone ) dan LH
( luiteinzing hormone ) sehingga tidak menjadi pelepasan ovum dan juga dapat mengubah suasana
endometrium sehingga tidak mungkin terjadinya implantasi secara sempurna dan tidak juga
mengentalkan lendir servik sehingga sperma tidak dapat menembus ovum. ( Buku panduan praktis
pelayanan konsepsi Hal, 40 )
1. Tujuan
a. Keadaan umum ibu tetap baik
b. Tidak ada kelainan yang terjadi setelah suntikan kb 3 bulan telah disuntikan
2. Kriteria
a. Keadaan umum baik
Kesadaran composmentis
Tanda – tanda vital dalam batas normal
TD : 90/60 – 120/80 mmHg
N : 80 ×/i
P : 20 ×/i
S : 36,5 c
b. Terjadi kenaikan berat badan, nyeri payudara, perdarahan dan menstruasi tidak teratur
3. Rencana tindakan
a. Beri konseling tentang suntik 3 bulan
Rasional : Konseling merupakan cara untuk ibu tahu keuntungan, kekurangan, dan efek
samping 3 bulan
b. Beri suntikan DEPO PROGESTIN dengan dosis 3 ml
Rasional : memberikan suntikan DEPO PROGESTIN dengan dosis 3 ml secara IM dengan
benar agar kontrasepsi berjalan dengan baik
c. Anjurkan ibu untuk tidak menggosok daerah yang telah disuntik
Rasional : Dengan tidak menggosok daerah yang telah disuntik dapat mencegah terjadinya
pembekakan atau iritasi
d. Anjurkan ibu untuk makan makanan bergizi
Rasional : Dengan makan makanan bergizi pemenuhan nutrisi ibu akan terpenuhi
e. Anjurkan pada ibu untuk beristirahat yang cukup
Rasional : Istirahat yang cukup dapat memelihara stamina dan mengurangi beban kerja
jantung
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
No. Register :
A. Isentitas istri/suami
Nama : Ny “A” / Ny “R”
Umur : 32 thn / 33 thn
Nikah : 1 kali
Suku : Mandar / Mandar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SD
pekerjaan : IRT / Petani
Alamat : Parappe
B. Data Subjektif
Ibu datang ke puskesmas campalagian karena ingin menjadi akseptor KB suntikan 3 bulan untuk
menjarangkan kehamilannya
C. Data Objektif
1. Tanda – tanda vital :
TD : 90/70 mmHg
N : 80 ×/i
P : 20 ×/i
S : 36,5 c
2. Keadaan umum : Baik
3. Kesadaran : composmentis
4. Tinggi badan : 157 cm
5. Berat badan : 69,5 kg
D. Analisa ( A )
Akseptor KB suntik 3 bulan ( DEPO PROGESTIN )
E. Pelaksanaan ( P )
Tanggal 23 juni 2022, jam 15 : 30 Wita
1. Memberi konseling tentang suntikan 3 bulan
Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan
2. Memberikan suntikan DEPO PROGESTIN secara IM dan dosis 3 ml suntikan dilakukan pada
bokong, disuntikan secara IM dan diberikan tia 12 minggu
Caranya :
a. Siapkan alat dan bahan
b. Siapkan pasien
c. Cuci tangan dengan sabun, dengan menggunakan air yang mengalir dan keringkan dengan
handuk bersih
d. Memakai handscoond
e. Tentukan daerah penyuntikan
f. Desinfeksi daerah penyuntikan dengan menggunakan kapas alcohol
g. Kemudian penyuntikan secara IM dan lakukan aspirasi sebelumnya ( jika ada darah atur
kembali posisi spoit )
h. Kemudian suntikan obat secara pelan - pelan lalu keluarkan jarum secara perlahan – lahan
i. Cuci tangan
j. Dokumentasi
k. Memberikan konseling pada ibu untuk tidak menggosok daerah yang telah disuntikan
3. Menganjurkan ibu untuk tidak menggosok daerah yang disuntik
Ibu mengerti dan tidak menggosok daerah yang telah disuntik
4. Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi
Ibu bersedia melakukannya
5. Menganjurkan ibu beristirahat yang cukup
Ibu bersedia melakukannya
6. Menganjurkan pada ibu untuk datang kembali sesuai jadwal yang ditentukan atau jika ada
keluhan
Ibu bersedia datang kembali pada tanggal 15 september 2022.
ASUHAN KEBIDANAN NY “R” POST PARTUM HARI
PERTAMA DI PUSKESMAS CAMPALAGIAN
TANGGAL 24 JUNI 2022
No. Register :
Kolaborasi dengan dokter atau bidan senior lainnya untuk pemberian obat – obatan dan tranfusi darah
bila aemia tidak teratasi
1. Tujuan
a. Post partum hari pertama berlangsung normal
b. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri luka perineum
c. Anemia ringan teratasi
2. Kriteria
a. Keadaan umum ibu baik ditandai dengan TTV dalam batas normal :
TD : 90/60 – 120 / 80 mmHg
N : 80 ×/i
P : 20 ×/i
S : 36,5 c
TFU turun 1 jari, kontraksi uterus baik ( teraba bulat dank eras ) pengeluaran lochea sesuai
dengan harinya.
b. Ibu merasakan nyeri saat bergerak dan terjadi infeksi seperti panas, merah, bengkak, dan
nyeri.
c. Gejala anemia ringan seperti kelelahan, kulit pucat, dan sakit kepala / pusing
3. Rencana tindakan
a. Sampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga tentang keadaan yang dialami
Rasional : Hasil pemeriksaan sangat dibutuhkan untuk mengetahui keadaan ibu dalam keadaan
baik atau tidak.
b. Observasi TTV
Rasional : TTV bertujuan untuk mengidentifikasi masalah secara dini dan sebagai indikator
untuk menilai keadaan umum baik.
c. Observasi TFU, kontraksi uterus, dan pengeluaran lochea
Rasional : 1. TFU merupakan indikator untuk mengetahui involusio uterus berjalan lancar atau
tidak.
Kontraksi uterus teraba bulat dank eras dan dapat mencegah perdarahan karena
pembulu darah saat itu terjepit karena kontraksi.
Observasi pengeluaran lochea untuk mengetahui lochea keluar sesuai harinya/
d. Jelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia yaitu sayuran
hijau, daging, telur, dan buah yang mengandung vitamin C seperti jeruk
Rasional : Karbohidrat dan protein merupakan salah satu sumber kalori dan zat pengembangan
yang dibutuhkan selama hamil untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim dan organ kehamilan . makana yang mengandung zat besi dapat
meningkatkan jumlah sel darah merah secara alamiah dan makanan mengandung
vitamin c akan membantu penyerapan zat besi dalam darah.
e. Anjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin tiap 2 jam
Rasional : Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan
rangsangan saraf yang terdapat pada glandula posterior sehingga keluar hormone
oksitosin. Hal ini menyebabkan sel – sel miopitel disekitar alveoli akan berkontarksi
dalam pembuluh ampula
Pengeluaran oksitosin selain dipengaruhi oleh isapan bayi juga oleh yang terletak
pada duktus. Bila duktus melebar maka secara reflektoris oksitosin oleh hipofisis
isapan bayi dapat merangsang pembentukan dan pengeluaran ASI serta membantu
proses involusio uteri.
f. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif
Rasional : ASI ekslusif dapat meningkatkan ketahanan tubuh bayi karena dapat mencegah
bayi terserang berbagai penyakit. ASI ekslusif mengandung zat antibodi
pembentukan kekebalan tubuh, serta rangsangan oleh isapan bayi dapat merangsang
hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormone prolaktin untuk produksi ASI
g. Beritahu ibu manfaat ASI ekslusif
Rasional : Agar ibu mengetahui manfaat ASI ekslusif yaitu bisa menunjang sekaligus
membantu proses perkembangan otak dan fisik bayi.
h. Ajarkan ibu teknik menyusui yang benar
Rasional : Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
meletakan dan posisi ibu dan bayi dengan benar ( Perinasia, 1994)
Langkah – langkah menyusui yang benar :
1. Cuci tangan dengan sabun
2. Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting dan aerola
3. Ibu duduk atau berbaring dengan santai
4. Bayi didekatlan menghadap ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi
jangan hanya leher, bahu saja kepala dan tubuh harus lurus.
5. Badan bayi menempel diperut ibu
6. Menyentuhkan bibir bayi ke putting susu ibu dan menunggu mulut bayi terbuka
lebar
7. Jika mulut bayi sudah terbuka, masukan putting susu ibu hingga aerola kedalam
mulut bayi
8. Setelah menyusui, masukan jari kelingkin di sudut mulut bayi dan keluarkan
putting susu ibu
9. Sendawakan bayi.
i. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Rasional : Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat berarti suatu keadaan tenang
relaks, tampa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah. Hal ini penting
karena jika ibu kurang istirahat akan mempengaruhi kondisi kesehatan secara umum
Istirahat yang cukup pada siang hari kurang lebih 2 jam dan pada malam hari kurang
lebih 8 jam perhari.
j. Anjurkan ibu untuk personal hygiene
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi
k. Anjurkan ibu untuk menjadi akseptor KB
Rasional : Dengan menjadi akseptor KB berarti itu dapat menghindari kembali hamil dalam
waktu singkat dan meningkatkan keharmonisan keluarga
l. Anjurkan ibu untuk imunisasi bayinya tiap bulan
Rasional : Imunisasi membantu bayi menciptakan sistem kekebalan agar tidak terserang
penyakit yang tidak diinginkan di kemudian hari.
m. Lakukan kolaborasi dengan dokter atau bidan lainnya untuk memberikan terapi tablet FE 1 ×1,
paracetamol 3 × 1, amoxilyn 3 × 1 dan vitamin c 3 × 1
Rasional : Tablet FE adalah tablet besi yang berfungsi untuk meningkatkan sel darah merah
dosis yang dianjurkan untuk ibu hamil sampai masa nifas adalah sehari satu tablet
( 60 mg besi selemntal ) dan 0,25 mg asam polat. Beturut – turut minimal 90 hari
masa kehamilannya sampai 42 hari setelah melahirkan dan minumnya harus malam
hari sebelum tidur agar efeknya tidak dirasakan.
Amoxilin berfungsi sebagai antibiotic bagi tubuh
Paracetamol berfungsi sebagai pereda nyeri dan menurunkan demam
Vitamin c berfungsi untuk mempercepat penyerapan zat besi.
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
a. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga tentang keadaan yang dialaminya
Ibu mengerti dengan apa yang disampaikan
b. Mengobservasi TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 ×/i
P : 20 ×/i
S : 36,5 c
c. Mengobservasi TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lochea
TFU 1 jari bawah pusat
Kontraksi uterus teraba bulat dan keras
Pengeluaran lochea rubra
d. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia yaitu sayuran
hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitamin c seperti jeruk.
Ibu mengerti tentang apa yang disampaikan
e. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mugkin tiap 2 jam
Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin
f. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI
Ibu bersedia untuk tetap memberikan ASI ekslusif
g. Memberitahu ibu manfaat ASI ekslusif
Ibu mengerti dengan apa yang disampaikan
h. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar
- Cuci tangan dengan sabun
- Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting dan areola
- Ibu duduk atau berbaring dengan santai
- Bayi didekatkan menghadap ibu dengan posisi sangga seluruh tubuh bayi jangan
hanya leher dan bahu saja, kepala dan badan harus lurus
- Badan bayi menempel diperut ibu
- Menyentuhkan bibir bayi ke putting susu ibu dan menunggu mulut bayi terbuka
lebar
- Jika mulut bayi sudah terbuka, masukan putting susu ibu hingga areola kedalam
mulut bayi
- Setelah selesai menyusui masukan jari kelingkin disudut mulut bayi dan keluarkan
putting susu ibu
- Sendawakan bayi
- Ibu mengerti tentang cara menyusui yang benar
i. Menganjurkan ibu untuk personal hygiene
Ibu bersedia melakukannya
j. Menganjurkan ibu untuk menjadi akseptor KB
Ibu bersedia melakukannya
k. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan bidan lainnya untuk memberikan terapi tablet FE 1 × 1,
paracetamol 3 × 1, amoxiliyn 3 × 1 dan vitamin c 3 × 1.
Ibu bersedia melakukannya dan mau mengomsusmi obat yang diberikan
1. Post partum hari pertama berlangsung normal ditandai dengan keadaan umum ibu baik, TTV
dalam batas normal :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 ×/i
P : 20 ×/i
S : 36,5 c
2. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan ditandai dengan ibu sudah tidak takut lagi
untuk bergerak
3. Anemia ringan belum teratasi ditandai dengan Hb 9,6 gr%.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN NY “R” POST PARTUM
No. Register :
A. Identitas istri/suami
Nama : Ny “R” / Tn “A”
Umur : 46 thn / 33 thn
Nikah : 1 kali
Suku : Mandar / Mandar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SMP
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Padang Timur
Data subjektif
Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir dan mengeluh nyeri pada perut bagian bawah
Data objektif
a. Keadaan umum ibu baik
b. Kesadaran composmentis
c. TTV dalam batas normal :
TD : 110/80 mmHg P : 20 ×/i
N : 80 ×/I S : 36,5 c
d. Kontarksi uterus baik teraba bulat dank eras, TFU 1 jari bawah pusat
e. Tampak pengeluaran lochea rubra, kandung kemih kosong
Analisa ( A )
Penatalaksanaan ( P )
a. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga tentang keadaan yang dialaminya
Ibu mengerti dengan apa yang disampaikan
b. Mengobservasi TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80 ×/i
P : 20 ×/i
S : 36,5 c
c. Mengobservasi TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran lochea
TFU 1 jari bawah pusat
Kontraksi uterus teraba bulat dan keras
Pengeluaran lochea rubra
d. Menjelaskan KIE pada ibu dan keluarga tentang gizi pada ibu nifas dengan anemia yaitu
sayuran hijau, daging, telur dan buah yang mengandung vitamin c seperti jeruk.
Ibu mengerti tentang apa yang disampaikan
e. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mugkin tiap 2 jam
Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin
f. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI
Ibu bersedia untuk tetap memberikan ASI ekslusif
g. Memberitahu ibu manfaat ASI ekslusif
Ibu mengerti dengan apa yang disampaikan
h. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar
- Cuci tangan dengan sabun
- Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting dan areola
- Ibu duduk atau berbaring dengan santai
- Bayi didekatkan menghadap ibu dengan posisi sangga seluruh tubuh bayi jangan
hanya leher dan bahu saja, kepala dan badan harus lurus
- Badan bayi menempel diperut ibu
- Menyentuhkan bibir bayi ke putting susu ibu dan menunggu mulut bayi terbuka
lebar
- Jika mulut bayi sudah terbuka, masukan putting susu ibu hingga areola kedalam
mulut bayi
- Setelah selesai menyusui masukan jari kelingkin disudut mulut bayi dan keluarkan
putting susu ibu
- Sendawakan bayi
- Ibu mengerti tentang cara menyusui yang benar
i. Menganjurkan ibu untuk personal hygiene
Ibu bersedia melakukannya
j. Menganjurkan ibu untuk menjadi akseptor KB
Ibu bersedia melakukannya
k. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan bidan lainnya untuk memberikan terapi tablet FE 1 ×
1, paracetamol 3 × 1, amoxiliyn 3 × 1 dan vitamin c 3 × 1.
Ibu bersedia melakukannya dan mau mengomsusmi obat yang diberikan