DISUSUN OLEH :
MOCH ILHAM NURFALAH
NIM : 1490122019
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Review Jurnal yang berjudul
manajemen nyeri nonfarmakologi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen dan CI. Ucapan terima
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manuaba mengungkapkan bahwa persalinan sering kali mengakibatkan
menjamin agar luka teratur. Episiotomi adalah insisi yang sengaja dibuat
anus.
robekan perineum baik dengan atau tanpa episiotomi. Pada tahun 2009 di
Asia rupture perineum juga merupakan masalah yang cukup banyak dalam
(NANDA, 2015).
Nyeri merupakan pengalaman sensoris dan emosional yang
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari studi literatur ini adalah untuk mengetahui
2. Tujuan Khusus
intensitas nyeri antara sebelum dilakukannya teknik relaksasi napas dalam dan
nyeri dan ekspresi meringis. Sedangkan setelah dilakukan relaksasi, tanda vital
kembali normal dank lien melaporkan penurunan skala nyeri yang menurun.
BAB IV
HASIL APLIKASI JURNAL
A. Metode Pelaksanaan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kuasi
tanggal 02 Juli 2020. Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan
Sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu pasien yang tidak
dilakukan tindakan.
Data Primer, data primer diambil langsung dari responden dengan cara
pengunaan lembar observasi yang telah disusun yang mengacu pada kriteria
objektif.
Data Sekunder, data sekunder terdiri dari gambaran umum lokasi
B. Hasil
Teknik Relaksasi.
nyeri ringan..
pasien post operasi fraktur di ruang irina A BLU RSUP Prof Dr. R. D
Kandou Manado didapatkan hasil diketahui dari 11 orang (55,0 %)
dengan intensitas nyeri sedang dan 1 orang dengan intensitas tidak nyeri.
Hal yang sama juga terjadi pada 8 orang (40,0 %) dengan intensitas
secara bermakna.
pada fisiologi system syaraf otonom yang merupakan bagian dari system
individu.
karena pemberian teknik relaksasi nafas dalam itu sendiri, jika teknik
dengan tidak benar, maka nyeri yang dirasakan sedikit berkurang namun
nyeri maka seseorang akan mampu beradaptasi dengan nyeri, dan juga
Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa
post partum dengan luka episiotomi. Penelitian ini dilakukan dengan metode
teknik relaksasi didapat 15 orang (83,3%) dengan intensitas nyeri sedang 3 orang
napas dalam, 11 dari 18 orang (61,1%) mengatakan nyeri sedang. 7 orang (38,9%)
dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post partum di Rumah Sakit
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada pasien Post Partum salah satu keluhan utama yang dirasakan adalah
nyeri. Salah satu tindakan non farmakologis yang dapat dilakukan oleh
napas dalam
B. Saran
2. Bagi Ruangan
lebih konsdusif.
DAFTAR PUSTAKA
Lukman, Trullyen Vista. (2013). Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap
Intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio Caesarea di RSUD.
Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Jurnal. Gorontalo: Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo
Potter, Patricia A., & Perry, Anne Griffin.,(Ed. 4.) (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, & Praktik (Vol. 2). Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Snyder, dkk. (2003). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb(ed. 5.).
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.