Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRESENTASI JURNAL PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS

DALAM UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS NYERI


PADA PASIEN APPENDICITIS

Di susun oleh

DEWI PRIYANTI PILOK


PO7120421006

Preceptor Institusi Preceptor Lahan

POLTEKKES KEMENKES PALU

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS PALU

T.A 2021-2002
BAB I
ANALISIS JURNAL

A. Judul Penelitian
Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Appendicitis Di Rsud Wates

B. Peneliti
Wahyu Widodo, Neli Qoniah

C. Ringkasan Jurnal
Appendicitis adalah suatu kondisi di mana terjadi infeksi diumbai cacing.
Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan
laparotomi dengan menyingkirkan umbai cacing yang terinfeksi (Kowalak, 2011).:
Desain penelitian ini adalah deskriptif, dalam bentuk studi kasus. Subyek dalam
penelitian ini adalah dua orang klien yang mengalami appendicitis. Penelitian
dilakukan pada Februari– Maret 2019. Sebelum dilakukan tindakan relaksasi nafas
dalam skala nyeri 6 dan 5, setelah dilakukan tindakan skala nyeri menjadi 3 dan 2.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan skala nyeri sedang menjadi skala
nyeri ringan. Teknik relaksasi nafas dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien
appendicitis sehingga teknik nonfarmakologis ini sangat direkomendasikan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh relaksasi nafas untuk mengatasi


masalah keperawatan nyeri akut pada klien appendicitis.

E. Kelebihan dan kekurangan


1. Kelebihan
a. Teknik nafas dalam ini dipercaya dapat menurunkan intensitas nyeri.
b. Secara fisiologis, keadaan relaksasi ditandai dengan penurunan kadar epinefrin
dan non epinefrin dalam darah, menyebabkan penurunan ketegangan otot,
metabolisme menurun, vasodilatasi dan peningkatan temperatur pada
ekstremitas.

c. Ada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sehingga terlihat


perbedaannya

d. Teknik nafas dalam sangat efektif, Teknik nafas ritmik/dalam dengan 30


pasien yang mengalami frekuensi skala nyeri sedang (100%) post
appendiktomy mengalami penurunan menjadi 19 pasien dengan frekuensi
skala nyeri ringan (63.3%)

2. Kekurangan
a. Pada jurnal ini, tidak di jelaskan terkait cara bagaimana teknik relaksasi
b. Untuk penulisan jurnal agar dapat lebih memperbaiki lagi penulisan-penulisan
atau penyusunan jurnal
BAB II
PEMBAHASAN

No. Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking

1 P Ya  Angka kejadian appendicitis cukup tinggi di


dunia. Berdasarkan Word Health Organisation
(Problem
(2010) yang dikutip oleh Naulibasa (2011), angka
Populasi
mortalitas akibat appendicitis adalah 21.000 jiwa,
Patient)
di mana populasi laki-laki lebih banyak
dibandingkan perempuan. Angka mortalitas
appendicitis sekitar 12.000 jiwa pada lakilaki dan
sekitar 10.000 jiwa pada perempuan. di Amerika
Serikat terdapat 70.000 kasus appendicitis setiap
tahunnya.
 Menurut data Dinkes Jateng menyebutkan bahwa
pada tahun 2009 jumlah kasus appendicitis di
Jawa Tengah sebanyak 5.980 penderita, dan 117
klien dengan kasus appendicitis mengalami
kematian. Berdasarkan paparan di atas, penulis
tertarik membahas mengenai penerapan teknik
relaksasi nafas dalam menurunkan intensitas nyeri
pada pasien appendicitis di RSUD Wates.
 Populasi dalam penelitian:Subyek dalam
penelitian ini adalah dua orang klien (2 orang)
dan keluarganya yang mengalami appendicitis
dengan masalah nyeri akut.
2 I Ya  Intervensi dalam penelitian ini adalah
memberikan teknik relaksasi nafas dalam dengan
(Intervention)
menggunakan SOP Rumah Sakit dan skala
Numerical Rating Scale untuk mengukur skala
nyeri.

3 C Ya  Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh


(Comparisson Virgianti (2015) dengan melakukan teknik nafas
) ritmik/dalam dengan 30 pasien yang mengalami
frekuensi skala nyeri sedang (100%) appendicitis
mengalami penurunan menjadi 19 pasien dengan
frekuensi skala nyeri ringan (63.3%).

4 O Ya  Hasil penelitian pada pre operatif sebelum dan


sesudah dilakukan relaksasi nafas dalam. Pada
(Outcomes)
Tn S sebelum dilakukan tindakan keperawatan
skala nyeri yang dirasakan yaitu 4 dan setelah
diberikan relaksasi nafas dalam nyeri berkurang
menjadi skala 3. Sedangkan pada Tn W sebelum
dilakukan tindakan relaksasi nafas dalam nyeri
yang terasa yaitu 3dan setelah dilakukan tindakan
keperawatan nyeri berkurang menjadi skala 2.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan
bahwa teknik relaksasi nafas efektif dalam
menurunkan intensitas nyeri pada pasien
appendicitis.

STUDI KASUS : Deskriptif, dalam bentuk studi kasus.


BAB III
KESIMPULAN

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknik relaksasi nafas dapat
menurunkan intensitas nyeri pada pasien appendicitis sehingga teknik nonfarmakologis ini
sangat direkomendasikan.
Penelitian ini bisa dikembangkan sehingga Teknik relaksasi nafas dapat menurunkan
intensitas nyeri pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai