Anda di halaman 1dari 9

EVIDENCE BASED PRACTICE

PADA PASIEN SINDROME KORONER AKUT

Anggota Kelompok :

Fransiskus Asisi Gada Prabu Ageng (202143016 )


Leornado Do Carmo Pinto (202143055 )
Maria Dwi Setya Ningsih (202143057)
 
LATAR BELAKANG
Sindrome Koroner Akut merupakan kondisi penyebab kematian tertinggi di dunia. Lebih dari 90% terjadinya sindrom koroner
akut disebabkan karena adanya faktor dari plak arteriosklerosis dengan berlanjut ke agresi trombosit dan pembentukan plak
dari trombus intra koroner. Pada tahun 2015 World Health Organization (WHO) menyebutkan penyakit pada kardiovaskuler
menyebabkan 17,5 juta kematian atau sekitar 31% dari keseluruhan kematian secara global dan yang diakibat adanya sindrom
koroner akut dengan jumlah 7,4 juta. Diperkirakan pada tahun 2030 mencapai 23,3 juta kematian. (Torry,2014). Keluhan utama
yang dirasakan pada pasien dengan SKA dapat berupa nyeri dada. Pada penangan nyeri yang dirasakan pasien harus segera
dilakukan intervensi dengan tujuan untuk mencegah aktivitas saraf simpatis, karena aktifitas saraf simpatis ini dapat
menyebabkan terjadinya takikardi, vaskontriksi dan peningkatan tekanan darah, beban kerja jantung menjadi meningkat dan
suplai oksigen ke jantung mengalami penurunan (Febriani, 2019). Penurunan rasa nyeri dada dapat dilakukam intervensi
dengan terapi teknik farmakologi dan nonfaramakologi. Dalam mengatasi nyeri dada dan peningkatan darah pada penderita
Infark Miokard Akut diperlukan peran perawat dalam memberikan intervensi terapi relaksasi salah yaitu dengan relaksasi
benson kombinasi Hand Foot Massage.
PICO JURNAL 1
Judul : Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada Pasien Acute Coronary Sindrome (ACS)
dengan intervensi inovasi relaksasi benson Kombinasi Hand Foot Massage Terhadap
Intesitas nyeri Dada Ruang ICCU RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Penulis : Susila Wahiddiyah
Tahun : 2019

Problem Angka kejadian ACS di rumah sakit umum Abdul Wahab Sjahrinie Samarinda Khusunya ruang ICCU
Merupakan terbanyak Ke 2. Salah satu keluhan khas pasien ACS adalah nyeri dada retrosternal seperti
diremas-remas,ditusuk, panas, ditekan atau ditindih beban berat. Nyeri dada yang yang dirasakan serupa
dengan angina ,tetapi lebih intensif dan menetap lebih dari 30 menit.
Intervention Peneliti melakukan implementasi pada pasien dengan ACS Ny. A dengan diagnose medis ACS ST elevasi.
menggunakan teknik relaksasi benson dan foot hand massage dalam mengatasi masalah keperawatan nyeri
akut selama 3 hari
Comparison Tidak terdapat kelompok control yang dapat digunakan sebagai pembanding sehingga tidak dapat dilakukan
perbandingan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Outcome Evaluasi Tindakan Keperawatan relaksasi Benson dan teknik foot Hand Massage Menunjukan Adannya
penurunan Skala nyeri Dada Pasien sedang (skala 4-6) menjadi nyeri ringan (skala 1-3) dan menjadi tidak
nyeri lagi.
PICO JURNAL 2
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Tn. J dengan Unstable Angina Pectoris (UAP) melalui terapi
relaksasi Benson Untuk penurunan Skala Nyeri Dada Di ruang ICU/ICCU RSUD Dr.
Achmad Mochtar Kota Bukittinggi
Penulis : Tia Deswita Sari
Tahun : 2019

Problem Sindrom coroner akut merupakan spectrum dari penyakit infark miokard akut (IMA) hingga Angina Tidak Stabil. Pasien
Tn.J mengalami diagnose medis AUP (Unstable Angina Pectoris ) di ruang ICU/ICCU RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota
Bukittinggi.

Intervention Peneliti melakukan relaksasi Benson pada Tn. J dengan UAP untuk penurunan Skala nyeri selama 15 menit 1 kali sehari.
Selama 3 hari

Comparison Tidak terdapat kelompok control yang dapat digunakan sebagai pembanding sehingga tidak dapat dilakukan
perbandingan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Outcome Hasil implementasi relaksasi Benson pada pasien Tn.J dengan UAP selama 3 hari didapatkan hasil penurunan nyeri dada
yang ditandai dengan pada saat pengkajian didapatkan skala nyeri 6 dari rentang 1-10 setelah dilakukan penerapan terapi
benson skala nyeri pasien menurun dengan rentang skala nyeri menjadi 2 dari rentang 1-10.
PICO JURNAL 3
Judul : Penerapan Relaksasi Benson Terhadap Pengurangan Skala nyeri pada pasien dengan
kegawatan Acute Myocardial Infarct RSUD Pandan Arang Boyolali
Penulis : Aulia Eka Agustine, Nabhani, Nanang Sri Mudjiono
Tahun : 2019

Problem Keluhan Khas dari AMI adalah Nyeri dada Retrosternal (dibelakang Sternum) degan sensasi Seperti diremas-remas,
ditusuk,ditekan, panas, atau tertindih benda berat. Pasien Tn.J dan Tn.A dengan diagnose Medis AMI dengan keluhan
utama Nyeri bagian dada dengan sensasi tertimpa benda berat

Intervention Peniliti melakukan Asuha Keperawatan pasien diagnose medis AMI dengan keluhan Nyeri Dada pada Tn.J dan Tn A
dengan penerapan relaksasi Benson selama 15 menit selama 3 hari untuk mengurangi skala nyeri Di ruang ICU RSUD
Pandanarang Boyolali.
Comparison Tidak terdapat kelompok control yang dapat digunakan sebagai pembanding sehingga tidak dapat dilakukan
perbandingan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Outcome Hasil evaluasi keperawatan menunjukan penurunan skala nyeri dengan terapi benson. Dibuktikan dengan data Skala
Nyeri pasien Tn.J awal 6 (1-10) pada hari ke 3 menurun menjadi 2 (1-10). Sedangan Pasien Tn.A skala nyeri hari
pertama 6 (1-10) pada hari ke 3 menurun menjadi 3 (1-10).
PEMBAHASAN
SKA (SIndrom Koroner Akut) merupakan manifestasi klinis dari penyakit jantung coroner dengan spectrum Non St
Elevate Miocard Infark (NSTEMI), ST Elevation Miocard Infark (STEMI) dan Unstable Angina Pectoris (UAP) (Wiradinata
Dkk, 2022). Gejala klinis Pasien yang dapat ditemukan pada pasien dengan SKA adalah nyeri pada dada iskemik
yang berkepanjangan pada saat istirahat keadaan ini memerlukan tindakan revarkularisasi segera untuk
mengembalikan aliran darah dan repefusi miokard.(PERKI, 2018 dalam Susila dkk, 2022). ). Pasien dengan SKA
memiliki indikasi gejala klinis yang sama dengan angina pectoris dan infark miokard akut adalah nyeri dada
retrosternal (belakang sternum) dengan sensasi nyeri seperti ditekan,ditusuk, diremas, panas atau ditindih benda
berat(Agustin, 2019).
Kemajuan teknologi dan perkembangan kususnya bidang kesehatan menemukan inovasi dalam pemberian terapi
dalam meredakan keluhan pasien, baik secara farmakologi maupun dengan Non farmakologi. Salah satu nya
adalah terapi benson untuk mengurangi nyeri dada pasien. Relaksasi Benson merupakan metode teknik relaksasi
yang diciptakan oleh seorang ahli peneliti medis fakultas kedokteran Harvard yang mengkaji beberapa manfaat doa
dan meditasi bagi kesehatan, yaitu Herbert Benson. (Atmojo, dkk 2019).
PEMBAHASAN
Berdasarkan Analisis 3 jurnal terkait pengaruh terapi relaksasi benson pada pasien dengan sindrom coroner akut di
ruang ICU/ICCU untuk mengurangi skala nyeri dada dengan intervensi 10-15 menit yang dilakukan selama 3 hari
menunjukan hasil penurunan skala nyeri dari nyeri sedang (skala nyeri 4-6) menjadi ringan (skala nyeri 1-3) hingga
tidak merasakan nyeri sama sekali (skala 0) hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Handayani Dkk, (2018).
Relaksasi Benson merupakan relaksasi yang menggunakan teknik pernafasan yang biasa digunakan di rumah sakit
pada pasien yang mengalami nyeri atau mengalami kecemasan.
Menurut Furlan (2004 dalam Haryanto, 2015) massage (pijat) telah ditemukan untuk menghasilkan respon relaksasi
dan massage berdampak positif untuk mengurangi nyeri sering dijelaskan pada teori control gerbang, dengan
pijatan merangsang serabut saraf berdiameter besar yang memiliki input penghambat pada sel-T. Abbaspoor (2013
dalam Hariyanto, 2015) menyebutkan bahwa nyeri dapat diturunkan dengan menggunakan foot hand massage dan
juga penelitian oleh Chang (2008 dalam Hariyanto, 2015) menyebutkan bahwa terapi pijat tangan mempunyai efek
positif pada penurunan rasa sakit pada pasien dirumah sakit.
KESIMPULAN
Sindrome koroner akut disebabkan karena adanya faktor dari plak arteriosklerosis dengan berlanjut ke
agresi trombosit dan pembentukan plak dari trombus intra koroner. Keluhan utama yang dirasakan pada
pasien dengan SKA yaitu nyeri dada. Adapun teknik atau terapi yang digunakan oleh perawat untuk terapi
nonfarmakologi yaitu; membangun hubungan terapeutik perawat dan klien, membimbing antisipasi,
relaksasi, imajinasi terbimbing, distraksi, akupenture, dan teknik lainnya. Relaksasi Benson merupakan
relaksasi yang menggunakan teknik pernafasan yang biasa digunakan di rumah sakit pada pasien yang
mengalami nyeri atau mengalami kecemasan. Selain dengan terapi relaksasi banson bisa dilakukan dengan
terapi message foot hand. Terapi massage (pijat) telah ditemukan untuk menghasilkan respon relaksasi dan
massage berdampak positif untuk mengurangi nyeri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai