Anda di halaman 1dari 6

Program studi D3 keperawatan

Universitas Kusuma Husada Surakarta


2020

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN


DENGAN HIPERTENSI DI RUANGAN INSTALASI GAWAT
DARURAT

Dharmawan Tri Pamungkas1, Ari Pebru Nurlaily2


1
Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
2
Dosen Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta

Email : Dharmawantp@gmail.com

Abstrak

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah di atas normal yang menyebabkan angka
morbiditas (kesakitan) dan angka mortalitas (kematian) meningkat. Masalah
keperawatan yang muncul pada penderita hipertensi adalah nyeri. Nyeri kepala
hipertensi disebabkan karena pergeseran jaringan intrakranial yang peka terhadap nyeri
akibat tingginya tekanan intrakranial. Tindakan yang dilakukan adalah teknik relaksasi
benson. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada
pasien hipertensi dalam pemenuhan kebutuhan aman dan kenyamanan. Jenis penelitian
ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek
dalam studi ini adalah Tn S dengan hipertensi dalam pemenuhan kebutuhan aman dan
kenyamanan. Hasil studi kasus menunjukan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan
pada pasien hipertensi dalam pemenuhan kebutuhan aman dan kenyamanan dengan
masalah keperawatan nyeri akut yang dilakukan tindaka keperawatan relaksasi benson
selama 1 hari didapatkan hasil terjadi penurunan nyeri dari skala 6 menjadi 4.
Rekomendasi tindakan relaksasi benson pada pasien hipertensi untuk menurunkan
nyeri.

Kata kunci: Aman nyaman, Hipertensi, Relaksasi benson


PENDAHULUAN 62.180 orang atau 12,25%. (Profil
Semakin berkembangnya jaman Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2018 ).
prevalansi penyakit tidak menular Masalah keperawatan yang muncul
meningkat akibat perubahan gaya hidup pada penderita hipertensi adalah nyeri.
seperti faktor pola makan yang salah Nyeri ini disebabkan oleh pergeseran
contohnya makanan yang diawetkan dan jaringan intrakranial yang peka terhadap
konsumsi garam dapur serta penyedap nyeri akibat tingginya tekanan intrakranial,
dengan jumlah tinggi seperti MSG, dan dimana nyeri kepala merupakan cara tubuh
juga kerja keras penuh tekanan yang kini memberi alarm bahwa ada yang tidak
menyebabkan stress berkepanjangan. beres dengan kesehatan. Mengalami nyeri
Kondisi ini dapat memicu berbagai kepala yang sangat hebat secara tiba-tiba
penyakit seperti sakit kepala, sulit tidur, bisa menjadikan salah satu tanda adanya
gastritis, jantung dan hipertensi. penyakit yang serius. Penanganan nyeri
(Tantochris, 2014). jika benar dan tepat nyeri kepala hipertensi
Menurut data WHO tahun 2015 dapat terkontrol dan terhindar dari
menunjukan sekitar 1,13 miliar orang di komplikasi (Syiddatul, 2017).
dunia menderita hipertensi. Jumlah Salah satu terapi non farmakologi
penyandang hipertensi terus meningkat dalam menurunkan tekanan darah yaitu
setiap tahunya, di perkirakan tahun 2025 dengan teknik relaksasi. Dengan metode
akan ada 1,5 miliar orang yang terkena relaksasi dapat mengontrol sistem saraf
hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunya yang bermanfaat untuk menurunkan
9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi tekanan darah (Suiraoka, 2012). Teknik
dan komplikasinya (KEMENKES RI, relaksasi saat ini terus dikembangkan
2019). Hasil Riset Kesehatan Dasar menjadi beberapa teknik, salah satunya
(Riskesdas, 2018) mencatat bahwa yaitu relaksasi benson. Relaksasi benson
prevalansi di Indonesia meningkat dari merupakan metode teknik relaksasi yang
25,89% menjadi 34,1% pada tahun 2013 – diciptakan oleh Herbert Benson, seorang
2018 dimana usia 65 tahun sampai dengan ahli peneliti medis dari Fakultas
usia 74 tahun 63,2% sedangkan usia lebih Kedokteran Harvard pada tahun 2000 yang
dari 75 tahun sebesar 69,5% pada tahun mengkaji beberapa manfaat doa dan
2018 perempuan beresiko lebih tinggi meditasi bagi kesehatan. Relaksasi yang
terkena hipertensi sebesar 11,55%. sederhana, mudah dalam pelaksanaannya,
Prevelansi Jawa Tengah jumlah penduduk dan tidak memerlukan banyak biaya.
(>15 th) yang dilakukan pengukuran Relaksasi ini memerlukan gabungan antara
tekanan darah pada tahun 2018 tercatat teknik respon relaksasi dengan sistem
sebanyak 9.099.765 orang atau 34,60%. keyakinan individu atau faith factor. Fokus
Dari hasil pengukuran tekanan darah, dari relaksasi ini pada ungkapan tertentu
sebanyak 1.377.356 orang atau 15,14% yang diucapkan berulang-ulang dengan
dinyatakan hipertensi/tekanan darah tinggi. menggunkan ritme yang teratur disertai
Di Kota Surakarta yang dinyatakan dengan sikap yang pasrah. Ungkapan yang
hipertensi/tekanan darah tinggi sebanyak digunakan dapat berupa nama-nama Tuhan
atau kata-kata yang memiliki makna Exposure : tidak ada perubahan bentuk
menenangkan untuk pasien itu sendriri tulang, tidak ada oedema, tidak ada jejas.
(Solehati & Kosasih, 2015). Didapatkan data subjektif pasien
Berdasarkan hal tersebut, penulis merasakan adanya nyeri kepala didapatkan
tertarik untuk melakukan intervensi hasil, P: pasien mengatakan pusing
tersebut, yaitu pemberian teknik relaksasi berputar menjalar ke tengkuk leher, Q:
benson dapat digunakan untuk mengurangi nyeri seperti tertusuk-tusuk, R: nyeri pada
tekanan darah pada pasien hipertensi kepala menjalar ke leher, S: nyeri skala 6
sehingga pemenuhan kebutuhan rasa aman (sedang), T: paien menhatakan nyeri
dan kenyamanan dapat terpenuhi. hilang timbul 5-10 detik. Didapatkan data
objektif pasien tampak meringis menahan
METODE nyeri, tanda tanda vital, tekanan darah
Jenis penelitian ini adalah 178/102 mmHg, nadi 60x/menit, resoirasi
deskriptif dengan menggunakan metode 27x/menit, suhu 37,2oC, capilary refil < 3
pendekatan studi kasus. Subjek dalam detik, kesadaran composmentis, reaksi
studi ini adalah Tn S dengan hipertensi pupil isokor. Tidak ada fraktur.
dalam pemenuhan kebutuhan aman dan Diagnosa yang diambil
kenyamanan. kebutuhan rasa aman dan berdasarkan pengkajian yang telah
nyaman pada pasien hipertensi dengan dilakukan didapatkan diagnosa yaitu nyeri
tekanan darah 140-180 mmHg dan pasien akut berhubungan dengan agen cidera
yang mengalami nyeri skala sedang (4-6). fisiologis ditandai dengan tampak
Dilakukan di Instalasi Gawat Darurat meringis, bersikap protektif, gelisah,
(IGD) RSUD Simo Boyolali pada tanggal tekanan darah meningkat, dengan kode
18 Februari 2020, Metode pengumpulan (D.0077), Berdasarkan diagnosa yang
data yang digunakan adalah wawancara, pertama nyeri akut berhubungan dengan
observasi dan pemeriksaan fisik, studi agen pencedera fisiologis maka penulis
dokumentasi, studi kepustakaan. menyusun rencana keperawatan dengan
tujuan setelah dilakukan tindakanan
HASIL selama 1x7 jam di harapkan masalah nyeri
Hasil Pengkajian untuk airway dapat berkurang, tingkat nyeri berkurang.
didapatkan hasil : tidak adanya lidah jatuh, Berdasarkan SLKI (L08066) dengan
jalan nafas tidak ada sumbatan, tidak ada kriteria hasil Tekanan darah membaik dari
oedema pada mulut. Breathing : respiratori 178/102 mmHg menjadi 140/90mmHg,
rate 27/menit, SPO2 92%, terdengar suara keluhan nyeri menurun dari 6 menjadi 3.
nafas tambahan wheezing di paru sebelah Intervensi yang di berikan berdasarkan
kiri, irama nafas reguler, tidak ada nafas SIKI (I. 08238) Identifikasi lokasi,
cuping hidung. Circulation : Tekanan karakteristik, durasi, frequensi, kualitas
darah 178/102 mmHg, suhu 36,3OC, nadi intensitas, berikan tindakan non
60x/menit, capilary refill time <3 detik, farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
akral teraba hangat, tidak terjadi sianosis, relaksasi benson 2x selama 10 menit,
disability : kesadaran composmentis, GCS jelaskan penyebab periode dan pemicu
E4 V5 M6, reaksi pupil ka/ki +/+ (jika nyeri, kolaborasi dengan dokter dalam
didekati cahaya),2mm/2mm, isokor. pemberian analgesik vicilin sx 1,5g/12
jam, furosemid 20 mg/12 jam, ranitidine
25mg/12 jam, metyprednisolon 125mg/12 fisiologis ditandai dengan dengan tampak
jam. meringis, bersikap protektif, gelisah,
tekanan darah meningkat, skala nyeri 6
dan sikap melindungi area nyeri dengan
hal tersebut maka dapat di rumuskan
diagnosa ini diharapkan nyeri pada pasien
berkurang.
Tindakan pertama intervensi
mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas intensitas,
tindakan ini bertujuan unruk mengetahui
PEMBAHASAN
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi dan
Pada tahap pengkajian Tn. S
kualitas intensitas nyeri.
didapatkan data pasien mengeluh pusing
Tindakan kedua memberikan
berputar menjalar keleher dan leher terasa
tindakan non farmakologi untuk
berat. Gejala-gejala yang mudah diamati
mengurangi rasa nyeri : relaksasi benson.
pada hipertensi yaitu pusing atau sakit
Relaksasi ini merupakan gabungan antara
kepala, cemas, wajah tampak kemerahan,
teknik respon relaksasi dengan sistem
tengkuk terasa pegal, cepat marah, telinga
keyakinan individu atau faith factor. Fokus
berdengung, sulit tidur, sesak nafas, rasa
dari relaksasi ini pada ungkapan tertentu
berat di tengkuk, mudah lelah, mata
yang diucapkan berulang-ulang dengan
berkunang-kunang, mimisan (keluar darah
menggunakan ritme yang teratur disertai
dari hidung) (Ignatavicius, Workman &
dengan sikap yang pasrah. Ungkapan yang
Rebar, 2017).
digunakan dapat berupa nama-nama Tuhan
Hasil pengkajian didapatkan pasien
atau kata-kata yang memiliki makna
mengatakan pusing berputar dan tengkuk
menenangkan untuk pasien itu sendiri
leher terasa berat, P: pasien mengatakan
(Solehati & Kosasih, 2015). Konsep dasar
pusing berputar menjalar ke tengkuk leher,
teknik relaksasi pada hakekatnya untuk
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk, R: nyeri
menurunkan ketegangan pada otot yang
pada kepala menjalar ke leher, S: nyeri
dapat memperbaiki denyut nadi, tekanan
skala 6 (sedang), T: pasien mengatakan
darah, pernafasan dan nyeri (Aspiani,
nyeri hilang timbul 5-10 detik. Pasien
2014).
tampak menahan nyeri dan meringis
Pada saat menarik nafas panjang
kesakitan. Nyeri pada pasien hipertensi
otot dinding perut (rektus abdominalis,
disebabkan karena adanya penyumbatan
transverses abdominalis, internal dan
pada sistem peredaran darah baik dari
ekternal obligue) akan menekan iga bagian
jantungnya, dan serangkaian pembuluh
bawah ke arah belakang serta mendorong
darah arteri dan vena yang mengangkut
sekat diafragma ke atas dapat
darah. Hal ini membuat aliran darah di
menyebabkan tingginya tekanan intra
sirkulasi terganggu dan menyebabkan
abdominal, sehingga dapat merangsang
tekanan darah meningkat (Syiddatul,
aliran darah baik vena cava inferior
2017).
ataupun aorta abdominalis, yang
Perumusan diagnos dipilih nyeri
menyebabkan aliran darah (vaskularisasi)
akut berhubungan dengan agen pencedera
meningkat keseluruh tubuh terutama pada
organ-organ vital seperti otak, sehingga O2 kebutuhan aman dan kenyamanan dengan
tercukupi di dalam otak dan tubuh akan masalah keperawatan nyeri akut yang
menjadi rileks (Maulinda, Candrawati, & dilakukan tindaka keperawatan relaksasi
Adi W, 2017). benson selama 1 hari didapatkan hasil
Relaksasi benson diberikan selama terjadi penurunan nyeri dari skala 6
10-15 menit dalam 1 hari 2x pada pasien menjadi 4.
hipertensi. Efek samping pada relaksasi
benson tidak ada, karena terapi ini SARAN
menekankan pada keyakinan dan bukan Setelah penulisan melakukan asuhan
pada obat atau bahan kimia lainya. keperawatan pada pasien dengan hipertensi
Tindakan ketiga menjelaskan penulis memberikan usulan/masukan yang
penyebab, periode dan pemicu nyeri, positif khususnya dibidang kesehatan
tindakan ini bertujuan untuk memberikan anatara lain :
penjelasan pada pasien temtamg 1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
penyebab,periode dan pemicu nyerinya. Diharapkan rumah sakit khusunya
Tindakan keempat RSUD Simo Boyolali dapat
mengkolaborasikan dengan dokter meningkatkan mutu pelayanana
pemberian obat analgesik, tindakan ini kesehatan dan mempertahankan
bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri. hubungan kerjasama baik antara tim
Hal ini didukung dengan hasil kesehatan maupun pasien sehingga
penelitian yang dilakukan oleh Atmojo, asuhan keperawatan yang diberikan
dkk, (2019) tentang “Efektifitas Terapi dapat mendukung kesembuhan pasien.
Relaksasi Benson Terhadap Tekanan 2. Bagi Perawat
Darah Pada Penderita Hipertensi” hasil Diharapkan profesi perawat selalu
penelitian didapatkan pengaruh terapi berkoordinasi dengan tim kesehatan
relaksasi benson terhadap tekanan darah lainnya dalam memberikan asuhan
pada penderita hipertensi di Desa keperawatan pada pasien sehingga
Unggahan dengan jalan membandingkan dapat meningkatkan mutu pelayanan
hasil rata- rata tekanan darah sistol dan asuhan keperawatan yang optimal dan
diastol sebelum dan setelah intervensi dapat menerapkan pemberian relaksasi
terapi relaksasi benson diberikan. Hasil benson untuk mengurangi rasa nyeri
rata-rata (mean) tekanan darah sistol dan pada pasien hipertensi.
diastol sebelum diberikan intervensi terapi
relaksasi benson yaitu 149.93 dan 89.33. 3. Bagi Institusi Pendidikan
Dan setelah diberikan intervensi terapi Dapat meningkatakan mutu pelayanan
relaksasi benson menjadi 138.97 dan pendidikan yang lebih berkualitas
84.07. Penelitian ini membuktikan adanya dengan mengumpulkan aplikasi riset
pengaruh terapi relaksasi benson terhadap dalam setiap tindakan yang dilakukan
tekanan darah pada penderita hipertensi di sehingga mampu menghasilkan perawat
Desa Unggahan. yang profesonal,trampil, inovatif, dan
bermutu dalam memberikan asuhan
KESIMPULAN keperawatan.
Pengelolaan asuhan keperawatan
pada pasien hipertensi dalam pemenuhan
DAFTAR PUSTAKA Syiddatul, B. (2017). Pengaruh Pemberian
Aspiani. R. Y. (2014). Buku Ajar Kompres Hangat Jahe Terhadap
Keperawatan Gerontik. Jakarta : Skala Lansia Karang Werdha
CV. Trans Info Media. Rumbutan Desa Burne Dangkalan
: Jurnal Kesehatan. Vol. 5 No. 1.
Dinkes Jateng. (2018). Pofil Kesehatan Stikes Insan Se Agung
Provinsi Jawa tengah Tahun Bangkalan.Indonesia.http://osf.io/
2018.http://dinkesjatengprov.go.i czfv. Diakses Pada Taggal 15
d.Diakses Pada Tanggal 4 November 2019.
November 2019.
Tanto, C. (2014). Kapita Selekta
Ignatavicius, Workman, & Rebar. 2017. Kedokteran Essensial of
Medical Surgical Nursing: Medicine. Jakarta : Media
Concepts For Interprofessional Aesculpius.
Collaborative Care (9th ed.). St.
Louis : Elsevier, Inc.

Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Penyakit


Paling Banyak Diidap
Masyarakat. Http//www. depkes.
Go. Id. Diakses pada tanggal 15
November 2019.

Maulinda, I. Candrawati, E dan Adi, W. R.


C. (2017). Pengaruh Terapi
Relaksasi Benson Terhadap
Kualitas Tidur Lansia di
Posyandu Permadi Telogomas.
Kota Malang. Nursing News 2
(3), 580-587. https:
//publikasi.unitri.ac.id. Diakses
Pada Tanggal 15 November 2019.

Purwanto, S. (2013). Pengaruh Pelatiha


Religius Untuk Mengurangi
Gangguan Insomnia. Jakarta.
https://repository.ugm.ac.id.Diaks
es Pada Tanggal 15 November
2019.

Solehati, T. Dan Kosasih, C. E. (2015).


Konsep dan Aplikasi Relaksasi.
Bandung : Refika Aditama.

Suiraoka, I. P. (2012). Penyakit


Degeneratif:Mengenal, Mencegah
dan Mengurangi Risiko 9
Penyakit Degeneratif. Yogyakarta
: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai