Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KOMBINASI TERAPI FINGER HOLD DENGAN TERAPI VISUALISASI

IMAGERY TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI KEPALAPADA PASIEN


HIPERTENSI DI DESA TURI LAMONGAN

The Effect of a Combination of Finger Hold Therapy with Imagery Visualization Therapy on
Reducing Headache Intensity in Hypertension Patients in Turi Lamongan Village

Rizky Asta Pramestirini, Virgianti Nur Faridah, Iis Anggriani

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan

Abstrak
Pendahuluan : Nyeri kepala merupakan suatu kondisi terjadinya gangguan pada tubuh
yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan bersifat sangat subjektif. Nyeri kepala
Riwayat artikel masih menjadi masalah utama yang sering dialami oleh pasien dengan hipertensi. Dan
Diajukan: 13 Februari 2023 masyarakat yang hanya mengkonsumsi obat anti nyeri untuk mengatasi nyeri kepala.
Diterima: 29 Juni 2023 Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinai terapi finger hold dengan
visualisasi imagery terhadap penurunan intensitas nyeri kepala pada pasien hipertensi.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre- eksperimental dengan rancangan
Penulis Korespondensi: penelitian one group pre-post test, dan besar populasi sebanyak 40 dengan sampel 36
responden nyeri kepala dengan hipertensi. Teknik dalam pengambilan menggunakan
- Rizky Asta Pramestirini
simple random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan SOP terapi finger hold
- Universitas dengan visualisasiimagery dan pengumpulan data menggunakan lembar obsevasi skala
Muhammadiyah nyeri bourbanis. Analisa data dengan menggunakan uji Paired Sample Test dengan nilai
Lamongan signifikan α=0,5. Hasil: Hasil uji didapatkan nilai P=0.000 dimana P sign < α maka H0
ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh pemberian kombinasi terapi finger
e-mail: hold dengan visualisasi imagery terhadap penurunan intensitas nyeri kepala pada pasien
rizkyastapramestirini@gma hipertensi. Dalam hal ini untuk mengatasi nyeri kepala dapat dilakukan dengan tindakan
il.com farmakologi dan non farmakologi. Kesimpulan: Tindakan nonfarmakologi untuk
meredakan nyeri kepala dengan kombinasi terapi finger hold dengan visualisasi imagery
yang dapat mengurangi ketegangan fisik dan otot juga emosional sehingga tubuh menjadi
Kata Kunci: nyaman dan rileks.
Nyeri kepala, terapi Finger
Hold, Terapi Visualisasi Abstract
Imagery Background: Headache is a condition of disturbance in the body that can cause
discomfort and is very subjective. Headache is still a major problem that is often
experienced by patients with hypertension. And people who only take anti-pain
medication to treat headaches. This study aims to determine the effect of finger hold
therapy combination with imagery visualization on reducing headache intensity in
hypertensive patients. Method: This study used a pre- experimental design with a one-
group pre-post test research design, and a large population of 40 sampel 36 responden
headache patients with hypertension. The technique for taking samples using simple
random sampling. The instrument in this study used finger hold therapy SOP and imagery
visualization and the bourbanis pain scale observation sheet. Data analysis using the
Paired Sample Test with asignificant value of = 0.05. Results: The test results obtained
a value of P = 0.000 where P sign < then H0 is rejected and H1 is accepted, meaning
that there is an effect of giving a combination of finger hold therapy with imagery
visualization on reducing headache intensity in hypertensive patients. In this case, to
overcome headaches can be done with pharmacological and non-pharmacological
measures. Conclusion: : Non-pharmacological measures to relieve headaches with a
combination of finger hold therapy with imagery visualization that can reduce physical
and muscle tension as well as emotional so that the body becomes comfortable and
relaxed.
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 2, Tahun 2023

PENDAHULUAN
Nyeri kepala atau sakit kepala adalah suatu yang sebernarnya belum diketahui, nyeri kepala
gejala dari hipertensi. Nyeri kepala diartikan ini sering dintandai dengan keadaan sensasi
sebagai sensasi tidak menyenangkan yang prodromal seperti nausea, penglihatan kabur,
melibatkan emosi dengan atau tanpa kerusakan auravisual, atau tipe sensorik halusinasi.
jaringan sebagai gejala penting dari suatu Biasanya gejala timbul 30 menit sampai 1 jam
kelainan organ maupun penyakit. Beberapa sebelum nyeri kepala. Salah satu teori penyebab
nyeri kepala disebabkan oleh stimulus nyeri nyeri kepala ini yaitu akibat dari emosi, atau
yang berasal dari dalam intracranial atau ketegangan yang berlangsung lama yang akan
esktrakranial (Ballenger,2010). Nyeri kepala menimbulkan reflek vasospasme beberapa
karena hipertensi ini dikategorikan sebagai pembuluh arteri kepala termasuk pembuluh
nyeri kepala intracranial yaitu dimana nyeri arteri yang memasok ke otak. Secara teoritis
kepala ini sering diduga akibat dari fenomena vasospasme yang terjadi akan menyebabkan
vascular abnormal. Walaupun mekanisme iskemik pada otak sehingga terjadi nyeri
kepala.(Hall,2012)
Hipertensi yaitu suatu peningkatan orang, dan angka kematian akibat hipertensi
abnormal tekanan darah dalam pembuluh sendiri sebesar 427.218 kematian. Hipertensi
darah arteri yang mengangkut darah dari pada kelompok umur 31-34 tahun 31,6%,
jantung dan memompa keseluruhan jaringan umur 45-54 tahun 45,3%, dan umur 55-64
dan organ-organ tubuh secara terus menerus tahun 55,2%(RISKESDES,2018).
lebih dari suatu periode (Irianto, 2014). Tingkat angka kejadian hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan hipertensi di Provinsi Jawa Timur sekitar
seseorang mengalami peningkatan tekanan 20,44% atau 1.828.669 penduduk, dengan
darah yaitu sistolik diatas 140 mmHg dan proporsi perempuan sebesar 20,13%
tekanan diastolik diatas 90 mmHg, populasi (1.003.247 penduduk) dan proporsi laki-laki
pada manula pengertian hipertensi sebagai sebesar 20,85% ( 825.415 penduduk ),
tekanan darah tinggi dimana tekanan sistolik (Dinkes Jatim, 2018). Di Jiwa Timur
160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg, penduduk yang menderita hipertensi yang
dan seseorang dengan tekanan darah normal berumur lebih dari
yaitu sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 18 tahun sebesar 8,60%. Di Kabupaten
mmHg (Endratingsih, 2012). Lamongan sendiri penyakit tekanan darah
Menurut World Health Organization ( tinggi merupakan penyakit terbanyak nomor
WHO, 2015 ) sekitar 1,13 milyar orang di 4 di Lamongan yaitu 15,44% (1.300.987
dunia menderita penyakit hipertensi, artinya 1 penduduk), dan terus mengalami peningkatan
dari 3 orang di Dunia menderita penyakit secara signifikan. Dari data survey awal yang
hipertensi. Setiap tahunnya diperkirakan akan dilakukan di Desa Turi Kecamatan Turi
terus meningkat, dan diperkirakan tahun 2025 Kabupaten Lamongan pada tanggal 18
mengalami 1,5 milyar penderita hipertensi. desember 2020 di dapatkan 10 responden
Kemudian setiap tahun akan diperkirakan dimana 8 atau 80% mengalami penyakit
10,44 juta orang meninggal dikarenakan hipertensi disertai dengan nyeri kepala, dan 2
menderita penyakit hipertensi dan atau 20% mengalami hipertensi tidak disertai
komplikasinya. Ditahun 2017 terdapat dengan nyeri kepala. Rata-rata tekanan
kematian di dunia sebesar 53,3 juta sistolik 150-190 mmHg dan tekanan darah
didapatkan akibat penyakit kanker penyakit diastolik 90-100 mmHg dengan usia rata-rata
kardiovaskuler sebesar 33,2. Dari data 45-59 tahun. Dan dari hasil wawancara
tersebut penyakit kardiovaskuler yang dengan responden di dapatkan data bahwa
menduduki presentase tertinggi dalam jumlah tindakan yang dilakukan oleh responden
kematian di dunia ( IMHE, 2017). Di adalah tidur atau mengkonsumsi obat-obatan
Indonesia terdapat lebih dari 63 juta farmokologi tanpa resep Dokter. Oleh karena
penduduk yang menderita penyakit itu peneliti akan menunjukkan beberpa terapi
hipertensi. Adapula estimasi jumlah kasus nonfarmakologi terhadap penurunan
hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 intensitas nyeri kepala akibat hipertensi di
453 (Pramestirini, et al, 2023)
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 2, Tahun 2023

Desa Turi Kecamatan Turi Kabupaten sebagian daerah tengkuk).(Sjahrir,2010)


Lamongan. Menurut Kowalak, Welsh dan Mayer
Hipertensi yang paling umum terjadi (2012) tekanan darah arteri merupakan
ketika berada pada usia 40-an tahun keatas. produk total atau hasil dari resistensi perifer
Sebagian besar faktor penyebab yang tidak dan curah jantung. Curah jantung meningkat
jelas. Penyebab hipertensi sendiri yaitu: karena keadaan yang meningkatkan frekuensi
Obesitas, karena adanya masa tubuh yang jantung, volume sekuncup atau keduanya.
berlebihan dan membutuhkan lebih banyak Resistensi perifer meningkat karena faktor-
darah untuk menyediakan makanan keseluruh faktor yang meningkatkan viskositas atau
jaringan tubuh dan oksigen. Stess, stress yang yang menurunkan ukuran lumen pembuluh
sangat tinggi dikarenakan mengikuti trend darah, khusuhnya pembuluh arteriol yang
masa kini dan tuntutan hidup akhirnya gen mengakibatkan restriksi aliran darah ke
yang ada didalam tubuh yang sebelumnya organ- organ yang penting dan dapat terjadi
kebal dan baik-baik saja akan mengalami kerusakan. Hal tersebut mengakibatkan
perubahan menjadi lemah dan rawan. Jenis spasme pada pembuluh darah (arteri) dan
Kelamin, yang dimaksud lebih kearah wanita penurunan O2 (oksigen) yang akan berujung
karena terjadi perubahan hormonal yang pada nyeri kepala atau distensi dari struktur di
dapat menyebabkan peningkatan tekanan kepala atau leher.
darah. Pertambahan usia. Dimana semakin Pada umumnya penatalaksanaan nyeri
bertambahnya usia menjadi semakin rentan dapat dilakukan secara farmakologis dan non
terhadap penyakit hipertensi, dikarenakan farmakologis, penatalaksanaan secara
arteri pada usia tua kurang fleksibel terhadap farmakologis dapat dilakukan dengan
darah sistolik. Konsumsi Alkohol. Terlalu memberikan analgesik. Walaupun analgesik
sering mengkonsumsi minuman beralkohol sangat efektif dalam mengatasi nyeri, namun
ternyata dapat meningkatkan tekanan darah. hal tersebut akan akan berdampak kecanduan
Peneliti menunjukkan obat dan akan memberikan efek samping obat
bahwasanya mengkonsumsi yang berbahaya bagi pasien seperti
alkohol dapat meningkatkan tekanan darah kecanduan obat dan akan mempengaruhi
menjadi dua kali lipat risiko hipertensi. Gaya fungsi hati dan ginjal nonfarmakologis yaitu
Hidup, pola hidup yang dilakukan oleh bentuk pelayanan pengobatan yang
masyarakat Asia Tenggara zaman dahulu menggunkan cara, alat atau bahan yang
hingga sekarang merupakan suatu persoalan dipergunakan sebagai alternatif atau
yang paling cepat sebagai pemicu paling pelengkap pengobatan medis tertentu,
cepat dalam peningkatan tekanan darah atau penatalaksanan antara lain yaitu dengan
hipertensi. Sensivitas terhadap natrium. terapi seperti relaksasi dan distraksi (Potter &
Karena orang yang lebih sensitif terhadap Perry,2011).
natrium akan lebih mudah menahan natrium Salah satu terapi nonfarmakologi yang
dalam tubuhnya yang dapat mengakibatkan dapat digunakan untuk mengurangi intensitas
retensi terhadap air dan mengalami nyeri kepala pada penderita hipertensi.
peningkatan tekanan darah.Riwayat keluarga, Beberapa tindakan mandiri yang dapat
apabila keluarga ada yang mengalami dilaksanakan perawat untuk membantu klien
peningkatan tekanan darah atau hipertensi yaitu dengan menggunakan manejemn nyeri
maka risiko terkena hipertensi lebih tinggi untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri
sebesar 25% (Lingga, 2012) dan meningkatkan rasa nyaman. Dalam hal
Gelaja yang sering muncul pada ini peneliti menggunakan dua terapi yang
penderita hipertensi yaitu nyeri kepala. Nyeri dikombinasikan untuk mengurangi sensasi
kepala merupakan suatu istilah sinonim yang nyeri yaitu dengan menggunakan terapi
paling tepat bagi istilah kedokteran sefalgia. finger hold dan terapi visualisasi. Finger hold
Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak atau terapi genggam jari merupakan sebuah
mengenakkan pada seluruh daerah kepala tehnik relaksasi yang sangat sederhana dan
dengan batas bawah dari dagu sampai ke mudah dilakukan oleh siapapun yang
daerah belakang kepala (area okspital dan berhubungan dengan jari serta aliran energi di
454 (Pramestirini, et al, 2023)
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 2, Tahun 2023

dalam tubuh kita.(Fang et al,2017). Menurut groupe pra- post test design yaitu jenis
Kristanti (2014) terapi Visualisasi merupakan penelitian yang mengungkapkan hubungan
suatu imajinasi yang dirancang secara khusus sebab-akibat dengan melibatkan satu
untuk mencapai efek positif. Dengan kelompok subjek Nursalam (2014).
membayangkan hal hal yang menyenangkan Dilakukan di Desa Turi Lamongan antara
maka akan terjadi perubahan aktivitas bulan oktober 2020 sampai Maret 2021.
motorik sehingga otot-otot yang tegang Populasinya adalah seluruh penderita
menjadi rileks, respon terhadap bayangan hipertensi dengan nyeri kepala yang ada di
menjadi jelas. Hal tersebut terjadi karena Desa Turi yang tercatat di Ponkesdes Turi
rangsangan imajinasi berupa hal-hal yang Kabupaten Lamongan sebanyak 40
menyenangkan akan dijalankan ke batang responden. Sampel adalah sebagian dari
otak menuju sensor thalamus untuk di format. pasien penderita hipertensi yang berada di
Dari penelitian yang dilakukan oleh Desa Turi yang tercatat di Ponkesdes Turi
Andinna dan Imelda (2018) mengenai Kabupaten Lamongan yaitu 36 responden.
pengaruh pemberian terapi Finger hold Metode sampling yang digunakan
ditemukan hasil yang bahwa terapi tersebut didalam penelitian ini yaitu simple random
dapat meringankan nyeri yang dialami pasien sampling. Data dikumpulkan dari responden
dan dapat memudahkan proses penyembuhan menggunakan Lembar observasi skala nyeri
secara mandiri. Kemudian dari penelitian bourbanis (pre) kemudian diberikan intervensi
yang dilakukan oleh Ernawati dan Jamila terapi finger hold dengan kombinsai terapi
(2019) ditunjukkan bahwa rata-rata tingkat visualisasi imagery yang dilakukan 2 kali
nyeri responden sebelum dilakukan terapi dalam seminggu dengan waktu 30 menit di
visualisasi imagery yaitu 7, dan skor tertinggi setiap intervensi, kemudian diukur skala nyeri
nyeri yaitu 8 dan terendah yaitu 6, sedangkan bourbanis (post) selanjutnya di uji dengan
skor rata- rata tingkat nyeri responden menggunakan uji Paired T Test
sesudah terapi visualisasi imagery yaitu 4,
dimana skor tertinggi nyeri yaitu 8 dan HASIL
terendah yaitu 6. Dari hasil tersebut Data Umum
1) Gambaran lokasi Umum Penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi
visualisasi imagery terhadap penurunan Desa Turi terletak di Kecamatan Turi
intensitas nyeri. Berdasarkan penjelasan dan Kabupaten Lamongan Jawa Timur.
beberapa penelitian yang telah dikemukakan, jarak tempuh antara Ponkesdes Turi ke
maka peneliti tertarik untuk melakukan terapi Kecamatan Turi adalah 1,7 km yang
tersebut terhadap penurunan nyeri kepala dapat ditempuh dengan jarak waktu 4
pada pasien hipertensi. Sebagai penelitian menit Desa Turi memiliki jumlah
agar perawat dapat menerapkannya dalam penduduk sebesar 3.103 jiwa yang
komunitas pada responden yang mengalami tersebar di satu Dusun dan Desa, yaitu
nyeri kepala pasien hiprtensi Di Desa Turi Dusun Gemlok dan Desa Turi yang
kecamatan Turi kabupaten Lamongan. memiliki 2 RW dan 13 RT, dimana 1
Tujuan penelitian ini adalah untuk RW berada di Desa Turi mulai dari RT
menganalisis pengaruh kombinasi terapi 1, RT 2, RT 3, RT 4, RT 5 RT, RT 6,
finger hold dengan terapi visualisasi terhadap dan RT 11, kemduai RW 2 sebagian
penurunan tingkat intensitas nyeri kepala berada di Desa Turi dan Dusun
pada penderita hipertensi di Desa Turi Gemlok. Adapun batas wilayah Desa
Lamongan. Turi adalah Sebagai berikut:1) sebelah
utara, berbatasan dengan Desa
METODE Kemlagigede Kecamatan Turi. 2)
Penelitian ini menggunakan desain Pre sebelah timur, berbatasan dengan desa
Eksperimental dimana dalam penelitian ini Tawangrejo Kecamatan Turi. 3)
digunakan untuk mencari sebab-akibat sebelah selatan, berbatasan dengan
dengan cara adanya keterlibatan penelitian Desa Sukorejo Kecamatan Turi, 4)
dengan menggunakan pendekatan One- sebelah barat, berbatasan dengan Desa
455 (Pramestirini, et al, 2023)
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 2, Tahun 2023

Keben Kecamatan Turi. Mayoritas 1. Tidak sekolah 5 14%


penduduk Desa Turi Kecamatan Turi 2. SD 14 39%
Kabupaten Lamongan bekerja sebagai 3. SMP 4 11%
petani. 4. SMA 10 28%
5. Perguruan 3 8,3%
2) Karakteristik Responden Tinggi
(1) Jenis Kelamin Total 36 100%
Tabel 1 Karakteristik Jenis Kelamin
Penderita Nyeri Kepala Pada Pasien Berdasarkan tabel di atas dapat
Hipertensi di Ponkesdes Turi menunjukkan bahwa dari 36 responden,
Kecamatan Turi sebagian besar berpendidikan terkahir SD
Lamongan Tahun 2021 yaitu sebanyak 14 responden (39%),
Hampir sebagian pendidikan terkahir
Jenis SMA yaitu sebanyak 10 responden
No Frekuensi
Kelamin (%) (28%), sebagian tidak bersekolah yaitu
1 Laki-Laki 11 31% sebanyak 5 responden (14%), sebagian
pendidikan SMP sebanyak 4 responden
2 Perempuan 25 69% (11%) dan sebagian kecil berpendidikan
Total 36 100% Sarjana sebanyak 3 responden (8,3%).

Pada tabel di atas ditemukan dari 32 (2) Pekerjaan


responden, pasien yang mengalami Tabel 4 Karakteristik Berdasarkan
nyeri kepala pada pasien hipertensi Perkerjaan Penderita Nyeri Kepala
adalah sebagian besar berjenis kelamin Pada Pasien Hipertensi di Ponkesdes Turi
perepuan yaitu 25 orang (69%) Kecamatan Turi Lamongan
Tahun 2021
(2) Umur
Tabel 2 Karakteristik Umur Penderita No Pekerjaan Frekuensi %
Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi di 1. Wiraswasta 7 19,4 %
Ponkesdes Turi Kecamatan Turi 2. PNS 3 8,3%
Lamongan Tahun 2021 3. Petani 11 31%
4. IRT 15 42%
No Umur Frekuensi (%) Total 36 100%
1. 45-49 tahun 6 17%
2. 50-54 tahun 10 28%
3. 55-59 tahun 20 56% Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
Total 36 100% bahwa dari 36 responden, sebagian
besarresponden Ibu Rumah Tangga
sebanyak 15 orang (42%), sebagian
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahu bekerja sebagai petani sebanyak 11 orang
bahwa dari 36 pasien, sebagian besar (31%), sebagian bekerja wiraswasta
pasien nyeri kepala pada hipertensi yaitu sebanyak 7 orang (19,4%) dan sebagian
berusia 55- 59 tahun sebanyak 20 pasien kecil bekerja sebagai PNS sebanyak 3
(56%), hampir sebagian pasien yang orang (8,3%)
berusia 50-54 tahun 10 pasien ( 28%),
dan sebagian kecil berusia 40- 45 tahun Data Khusus
sebanyak 6 pasien (17%) 1) Skala nyeri kepala sebelum dilakukan
kombinasi
(1)Pendidikan Terakhir Tabel 5 Skala Nyeri Kepala Sebelum
Tabel 3 Karakteristik Pendidikan Dilakukan Kombinasi Terapi Finger
Terakhir Penderita Nyeri Kepala Pada Hold Dengan Terapi Visualisasi
Pasien Hipertensi di Ponkesdes Turi Imagery di Desa Turi Lamongan
Kecamatan Turi Lamongan Tahun Maret-April 2021
2021 No. Skala Nyeri Jumlah (%)
No. Pendidikan Jumlah (%)
Terakhir 1. 6 9 25%
2. 7 18 50%
456 (Pramestirini, et al, 2023)
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 2, Tahun 2023

3. 8 9 25% nilai skala nyeri yang cukup tinggi dan


Total 36 100% skala nyeri ini mendekati angka 7
dimana pasien masih kooperatif namun
Berdasarkan Tabel 5 dapat diperoleh pasien tidak mampu mengontrol atau
data bahwa sebelum dilakukan tindakan mengalihkan nyeri kepala yang dialami.
kombinasi terapi finger hold dengan
terapi visualisasi imagery sebagian 2) Skala nyeri kepala setelah dilakukan
besar pasien mengalami nyeri dengan kombinasi terapi finger hold dengan
skala 7 sebanyak 19 orang (50%), terapi visualisasi imagery
sebagian pasien mengalami nyeri Tabel 6 Skala Nyeri kepala Setelah
kepala dengan skala 6 sebanyak 9 orang Dilakukan Kombinasi Terapi Finger
(25%), sebagian kecil mengalami nyeri Hold Dengan Terapi Visualisasi
kepala dengan skala 8 sebanyak 8 orang Imagery Di Desa Turi Lamongan
(25%). Dari data diatas dapat Maret-April 2021
disimpulkan bahwa dari 36 pasien nyeri
kepala sebelum dilakukan tindakan No. Skala Nyeri Jumlah (%)
kombinasi terapi finger hold dengan 1. 5 15 41,7%
terapi visualisasi imagery rata-rata 2. 6 14 39%
pasien mengalami nyeri kepala dengan 3. 7 7 19,4%
skala nyeri 6,97 ini merupakan suatu Total 36 100%

Berdasarkan tabel 6 dapat diperoleh Turi Lamongan.


data bahwa setalah dilakukan tindakan Tabel 7 Skala Nyeri Kepala Sebelum dan
kombinasi terapi finger hold dengan Setelah Dilakukan Kombinasi Terapi
terapi visualisasi imagery sebagian Finger Hold Dengan Terapi Visualisasi
besar pasien mengalami penurunan Imagery di Desa Turi
skala nyeri yang sigifikan yaitu dengan Lamongan Maret-April 202
skala nyeri 5 sebanyak 15 orang
(41,7%), sebagian dengan skala nyeri Sesudah Tindakan
kepala 6 sebanyak 14 orang (39%), dan Sebelum
Tindaka 5 6 7 Total
sebagian kecil dengan skala nyeri n
kepala 7 sebanyak 7 orang (19,4%). % f % f % f %
Dari data diatas dapat disimpulkan f
bahwa dari 36 pasien nyeri kepala 6 9 64 0 0 0 0 9 25
setelah dilakukan tindakan kombinasi
7 5 37,5 13 86,7 0 0 18 50
terapi finger hold dengan terapi
visualisasi imagery rata- rata pasien 8 0 0 2 13,3 7 100 9 25
mengalami penurunan nyeri yang Total 14 39 15 48 7 19,4 36 100
cukup signifikan dimana sebelumnya
dengan rata-rata nyeri Skala 6,97 P = 0,00
kemudian turun menjadi 5,94 yang
termasuk pada tingkatan nyeri sedang Berdasarkan Tabel 7 diperoleh data
dimana pasien tetap kooperatif dan bahwa dari 36 pasien (100%), sebelum
mampu mengontrol serta mengalihkan dilakukan tindakan kombinasi terapi
nyeri kepala yang dialami dengan finger hold dengan visualisasi imagery
tindakan kombinasi terapi finger hold sebagian besar pasien mengalami nyeri
dengan terapi visualisasi imagery. kepala dengan skala 7 sebanyak 18
orang (50%), sebgaian mengalami nyeri
3) Pengaruh kombinasi terapi finger hold dengan skala 6 sebanyak 9 orang
dengan terapi visualisasi imagery (25%), dan sebagian kecil mengalami
terhadap penurunan intensitas nyeri nyeri kepala dengan skala 8 sebnayak 9
kepala pada pasien hipertensi di Desa orang (25%). Dan setelah dilakukan

457 (Pramestirini, et al, 2023)


Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 2, Tahun 2023

tindakan kombinasi terapi finger hold sebanyak 18 orang (50%), sebagian kecil
dengan visualisasi imagery rata-rata mengalami nyeri dengan skala 6
pasien mengalami penurunan skala sebanyak 9 orang (25%), dan sebagian
nyeri kepala yaitu sebagian besar kecil mengalami nyeri kepala dengan
mengalami nyeri kepala dengan skala 5 skala 8 sebanyak 9 orang (25%). Dapat
sebanyak 215 orang (41,7%), diartikan rata-rata pasien masih
Sebagian dengan skala 6 sebanyak 14 mengalami nyeri yang cukup tinggi,
orang (39%), dan sebagian kecil dimana pasien belum mampu
dengam skala 7 sebanyak 7 orang memanejemen nyeri yang dialami oleh
(19,4%). mereka secara mandiri. Pada tabel diatas
Tabel 4.8 Tabel Uji statistik dapat disimpulkan dari 32 pasien nyeri
Skala Nyeri N Mean
Std. Hasil kepala sebelum dilakukan tindakan
Deviation Uji
kombinasi terapi finger hold dengan
Pre-test 6,97 0,717 P
sign= visualisasi imagery rata-rata pasien
Post-test 36 5,93 0,706 0,000 mengalami nyeri kepala dengan skala
Pre-Post-Test 2,22 0,421 nyeri 6,97 dan merupakan nilai yang
cukup tinggi dikarenakan nilai skala
Berdasarkan Tabel 8 didapatkan data nyeri tersebut mendekati angka 7 dimana
sebelum dilakukan tindakan kombinasi pasien masih kooperatif tetapi pasien
terapi finger hold dengan visualisasi tidak mampu mengontrol atau
imagery rata- rata pasien mengalami mengalihkan nyeri yang dialami. Nyeri
nyeri kepala pada skala 6,97 dengan adalah suatu pengalaman sensori dan
standart devisation 0,717, dan setelah emosional yang tidak menyenangkan,
dilakukan kombinasi terapi finger hold dan berkaitan erat dengan kerusakan
dengan visualisasi imagery rata-rata jaringan aktual dan potensial yang
mengalami penurunan nyeri kepala teralokalisasi pada bagien tubuh tertentu
pada skala 5,93 dengan standart (Potter, 2012). Banyak hal yang dapat
devisation 0,706 sehingga dapat memungkinkan terjadinya nyeri yakni
disimpulkan bahwa rata-rata pasien perhatian responden terhadap nyeri
mengalami penurunan skala nyeri dengan cara responden untuk
kepala sebanyak 2,22 dengan strandart menghilangkan nyerinya dengan cara
devisation 0,421. Berdasarkan hasil uji responden tidur dan dukungan dari
statistik Paired Sampel T-test dengan keluarga sperti keluarga selalu
menggunakan software SPSS 16,0 nilai menenmani ketika pasien mengeluh
sig (2 tailed) adalah 0,000 <0,005 maka nyeri dengan tidak meninggalkan pasien
H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat di ruangan sendiri. Makna nyeri bagi
ditarik kesimpulan bahwa terdapat beberapa individu dipersepsikan
pengaruh kombinasi terapi finger hold berbeda-beda jika individu memandang
dengan visualisasi imagery terhadap nyeri bukanlah suatu ancaman, maka
penurunan intensitas nyeri kepala pada individu tersebut akan dapat beradaptasi
pasien hipertensi di Desa Turi dengan baik (Idris, Keperawatan, and
Lamongan. 2017 n.d.)
Faktor yang dapat meningkatkan dan
PEMBAHASAN menurunkan nyeri dapat dilihat dari
1. Intensitas Nyeri Kepala Sebelum perilaku yang dilakukan oleh pasien
Dilakukan Kombinasi Terapi Finger dalam mengubah sensasi nyeri yang
Hold Dengan Visualisasi Imagery dialami, misalnya berbagai aktivias,
Berdasarkan tabel 5 di atas diperoleh data istirahat, posisi tubuh yang nyaman, dan
bahwa sebelum dilakukan tindakan penggunaan obat-obatan. Saat pasien
kombinasi terapi finger hold dengan meyakini hal tertentu yang dapat
visualisasi imagery sebagian besar pasien meminimalisir nyeri yang dialami maka
mengalami nyeri kepala dengan skala 7 secara berangsur nyeri tersebut juga akan
458 (Pramestirini, et al, 2023)
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 2, Tahun 2023

berakhir, seseorang yang memiliki tindakan untuk membebaskan mentas


pemikiran yang positif akan cenderung maupun fisik ketegangan dan stress
membuat dirinya merasa lebih nyaman sehingga dapat menurunkan nyeri.
dan berpikir dengan jernih, sehingga akan Relaksasi merupakan proses
mudah untuk mengalihkan fokusnya pada merelaksasikan otot-otot yang mengalami
nyeri yang dialaminya (Tamsuri,2012). ketengan atau mengendorkan oto- otot
Oleh karena itu sebagai seorang perawat tubuh dan pikiran agar tercapai kondisi
yang profesional juga haus mampu yang nyaman atau berada pada gelombang
memberikan asuhan keperawatan secara otak alfa-beta (Yunus, 2014). Reaksi
holistik atau menyeluruh, salah satunya merupakan tehnik untuk mengurangi
yaitu memberikan asuhan keperawatan ketegangan nyeri denganj merelaksasikan
berupa tindakan untuk manajemen nyeri. otot (Tamsuri,2012).
Tindakan manajmen nyeri sangat mudah Dalam pemberian analgesik biasanya
dan dapat dilakukan oleh siapa saja, dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri.
sehingga sangat dianjurkan untuk Selain itu, untuk mengurangi rasa nyeri
diajarkan kepada pasien yang mengalami umumnya dilakukan dengan pemakaian
nyeri. Dan salah satu tindakan nyeri non obat tidur. Akan tetapi, pemakaian yang
farmakologi yang dapat dilakukan untuk berlebihan akan memberikan efek samping
mengurangi sensasi nyeri yaitu dengan berkecanduan, dan apabila overdosis dapat
mengajarkan berbagai teknik relaksasi. membahayakan pemakaianya
Adapun teknik relaksasi kombinasi terapi (Pinandita,2012)
finger hold dengan visualisasi imagery. Beberapa peneltian telah menunjukkan
2. Intensitas Nyeri Kepala Sesudah bahwa terapi finger hold dapat
Dilakukan Terapi Finger Hold meringkankan nyeri yang dialami pasien
Dengan Visualisasi Imagery dan dapat memudahkan proses
Berdasarkan tabel 6 didapatkan data penyembuhan secara mandiri (Anndina&
setelah dilakukan tindakan kombinasi Imelda, 2018). Dan dari penelitian
kombinasi terapi finger hold dengan terapi Emawati dan Jamila (2019) terapi
visualisasi imagery sebagian besar pasien visualisasi imagery menunjukkan bahwa
mengalami penurunan skala nyeri yang terapi ini efektif dalam menurunkan
sigifikan yaitu dengan skala nyeri 5 intensitas nyeri yang dialami oleh pasien.
sebanyak 15 orang (41,7%), sebagian Chanif dan Chongchaeron (2013), salah
dengan skala nyeri kepala 6 sebanyak 14 satu jenis relaksasi yang digunakan dalam
orang (39%), dan sebagian kecil dengan menurunkan intensitas nyeri ialah dengan
skala nyeri kepala 7 sebanyak 7 orang relaksasi genggam jari yang mudah
(19,4%). Dari data diatas disimpulkan dilakukan oleh siapapun yang
bahwa dari 36 pasien nyeri kepala setelah berhubungan dengan jari tangan dan aliran
dilakukan tindakan kombinasi terapi finger energi didalam tubuh. Adapun yang
hold dengan terapi visualisasi imagery dikombinasi yaitu terapi visualisai
rata-rata pasien mengalami penurunan imagery dimana terapi ini merupakan
nyeri yang cukup signifikan dimana suatu terapi yang menggunakan imajinasi
sebelumnya dengan rata-rata nyeri Skala seseorang untuk dapat mencapai efek
6,97 kemudian turun menjadi 5,94 yang positif tertentu (Smeltzer, 2011). Terapi ini
termasuk pada tingkatan nyeri sedang dapat digunakan dalam berbagai keadaan
dimana pasien tetap kooperatif dan mampu yaitu mengurangi rasa nyeri, stress,
mengontrol serta mengalihkan nyeri kepala kesulitan tidur, pusing,migran, dan
yang dialami dengan tindakan kombinasi keadaan lainnya (Patricia, 2012)
terapi finger hold dengan terapi visualisasi Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
imagery Menurut Sulistyo (2013) teknik peningkatan dan penurunan nyeri yaitu
relaksasi merupakan salah satu terapi non lingkungan serta kecemasan yang dialami
farmakologis yang digunakan dalam pasien. Sebagai seorang perawat
penatalaksaan nyeri. Relaksasi adalah profesional tidak hanya menghentikan
459 (Pramestirini, et al, 2023)
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 2, Tahun 2023

tindakan manajemen nyeri secara begitu penurunan nyeri kepala pada skala 5,93
saja, akan tetapi perawat harus tetap dengan standart devisation 0,706
memberikan asuhan keperawatan sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-
manajemen nyeri secara konsisten agar rata pasien mengalami penurunan skala
pasien tetap merasa aman. Dalam hal ini nyeri kepala sebanyak 2,22 dengan
yakni perawat dapat memberikan tindakan strandart devisation 0,421. Berdasarkan
kombinasi terapi finger hold dengan terapi hasil uji statistik Paired Sampel T-test
visualisasi imagery. Hasil dari penelitian dengan menggunakan software SPSS
diatas adalah sebagian besar pasien 16,0 nilai sig (2 tailed) adalah
mengalami penurunan skala nyeri setelah 0,000<0,005 maka H0 ditolak dan H1
dilakukan tindakan kombinasi terapi finger diterima. Jadi dapat ditarik kesimpulan
hold dengan terapi visualisasi imagery. bahwa terdapat pengaruh kombinasi
Teknik relaksasi ini gabungan dari dua terapi finger hold dengan visualisasi
terapi relaksasi yang diaplikasikan secara imagery terhadap penurunan intensitas
bersamaan dan merupakan terapi non nyeri kepala pada pasien hipertensi di
farmakologis yang perlu digunakan untuk Desa Turi Lamongan.
memanejemen nyeri yang mungkin Teknik relaksasi merupakan proses
dirasakan oleh pasien sehingga pasien merelaksasikan otot-otot tubuh yang
akan merasa lebih nyaman dan lebih rileks. mengalami ketegangan dan pikiran agar
Kombinasi terapi finger hold dengan terapi tercapai kondisi yang nyaman atau
visualisasi imagery digunakan sebagai berada pada gelombang otak alfa-beta
pendamping terapi farmakologis yang (Yunus, 2014). Relaksasi juga merupakan
bertujuan untuk meningkatkan efek suatu tindakan untuk membebaskan
analgesik sebagai terapi pereda nyeri mental maupun fisik dari keadaan tegang
kepala. Terapi ini bukan sebagai pengganti dan stress sehingga dapat meningkatkan
obat-obatan akan tetapi diperlukan untuk toleransi terhadap nyeri (Sulistiyo,2013).
mempersingkat rasa nyeri yang Relaksasi sendiri diartikan sebagai teknik
berlangsung. Kombinasi antara terapi yang dilakukan untuk mengatasi stress
relaksasi dengan penggunaan obat- obatan dimana akan terjadi peningkatan aliran
yang dilakukan nerupakan cara yangefektif darah sehingga perasaan cemas dan
untuk meredakan nyeri baik itu nyeri khawatir berkurang (Abbasi et at, 2018).
kepala maupun nyeri lainnya. Relaksasi ialah suatu bentuk teknik yang
3. Pengaruh Kombinasi Terapi Terapi melibatkan pergerakan anggota badan
Finger Hold Dengan Terapi Visualisasi dan dapat dilakukan dimana saja. Teknik
Imagery Terhadap Penurunan ini didasarkan pada keyakinan bahwa
Intensitas Nyeri Kepala Pada Pasien tubuh berespon terhadap ansietas yang
Hipertensi di Desa Turi merangsang akibat dari nyeri atau kondisi
Berdasarkan Tabel 8 hasil dari uji statistik penyakitnya. (Asmadi,2008)
menunjukkan tindakan kombinasi terapi Terapi finger hold (genggam jari) adalah
finger hold dengan terapi visualisasi sebuah terapi yang sangat sederhana dan
imagery dapat menurunkan intensitas mudah dilakukan oleh siapapun dan dapat
nyeri kepala yang signifikan. Pada tabel berhubungan langsung dengan jari tangan
diatas tertulis jelas bahwa sebelum serta aliran energi dalam tubuh, terapi ini
dilakukan tindakan kombinasi terapi juga efektif untuk menurunkan nyeri
finger hold dengan terapi visualisasi (Pinandita, 2012). Terapi finger hold
imagery sebagian besar pasien dapat dilakukan oleh siapa saja pada
mengalami nyeri yang cukup tinggi semua kelompok usia, dapat dilakkan
imagery rata-rata pasien mengalami nyeri secara mandiri atau dilakukan dengan
kepala pada skala 6,97 dengan standart meminta bantuan dari orang lain
devisation 0,717 dan setelah dilakukan (Dewi,2010)
kombinasi terapi finger hold dengan Terapi visualisasi imagery merupakan
visualisasi imagery rata-rata mengalami suatu terapi yang menggunakan
460 (Pramestirini, et al, 2023)
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 2, Tahun 2023

imajinasi sesorang untuk dapat mencapai secara farmakologis atau dengan


efek positif tertentu (Smeltxer,2011). analgesik saja namun juga dapat ditangi
Tehnik ini merupakan tehnik yang dengan secara non farmakologis yaitu
menggunakan imajinasi individu dengan dengan pengaplikasian kombinasi terapi
imajinasi terarah untuk mengurangi finger hold dengan terapi visualisasi
stress, terapi ini juga dapat digunakan imageri.
dalam berbagai keadaan yaitu
mengurangi rasa nyeri, stress, kesulitan KESIMPULAN
tidur, pusing, migren, dan keadaan lain
(Patricia,2012). Terapi Visualisasi Kesimpulan
menurut Kaplan dan Sadock (2010) 1. Sebelum dilakukan tindakan kombinasi
merupakan suatu metode relaksasi untuk terapi finger hold dengan visualisasi
menghayal ataumengimajinasikan tempat imagery rata-rata pasien mengalami nyeri
dan kejadian yang berhubungan dengan kepala dengan skala nyeri yang cukup
relaksasi yang menyenangkan. Titik tinggi.
refleksi pada tangan akan memberikan 2. Setelah dilakukan tindakan kombinasi
rangsangan serta reflek (spontan) pada terapi finger hold dengan visualisasi
saat gengggaman. Rangsangan ini akan imagery rata-rata pasien mengalami
mengalirkan semacam gelombang kejut penurunan skala nyeri kepala yang cukup
atau listrik yang menuju otak. Kemudian signifikan.
gelombang tersebut akan diterima oleh 3. Terdapat pengaruh tindakan kombinasi
otas dan diproses dengan cepat lalu terapi finger hold dengan visualisasi
diteruskan menuju saraf pada organ tubuh imagery terhadap penurunan intensitas
yang mengalami gangguan, sehingga nyeri kepala pada pasien hipertensi.
sumbatan jalur energi menjadi lancar Saran
(Pinanditha, 2012). Secara bersamaan 1) Bagi Instansi Pendidikan: Diharapkan
dilakukannya dengan menggunakan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan
terapi Visualisasi imagery dengan teori atau referensi dalam pengembangan
perlahan-lahan menutup mata dan fokus kurikulum pendidikan keperawatan
pada nyeri kepala, pasien didorong untuk mengenai tindakan non farmakologis
merelaksasikan diri serta mengosongkan yang dapat dilakukan untuk mnegurangi
pikiran dan memahami pikiran dengan nyeri kepala, sehingga dapat menambah
bayangan atau imajinasi untuk membuat pengetahuan bagi mahasiswa ilmu
tubuh menjadi rileks dan nyaman keperawatan
(Rahmayati, 2010). Relaksasi ini bisa 2) Bagi Profesi Kesehatan: Dalam hal
dilakukan kurang lebih 15 menit setiap mengatasi penurunan intensitas nyeri
kali intervensi (Pinandita, 2012). Dari kepala tidak hanya menggunakan
hasil penelitian diatas apabila farmakolosgis atau menggunakan
dihubungkan dengan berbagai teori dan penanganan dari tim kesehatan tetapi
konsep bahwa dengan tindakan terapi dapat seluruh individu atau
relaksasi maka akan membuat pasien menggunakan non farmakologis.
merasa nyaman serta rileks sehingga rasa 3) Bagi Peneliti Selanjutnya: hasil dari
nyeri yang dialami oleh pasien dapat penelitian ini bisa digunakan sebgai
terkontrol dan intensitas nyeri pasien acuan dalam melalukan penelitian lebih
menurun. Dengan demikian dapat lanjut dengan sampel yang lebih
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh representatif dengan menggunakan
kombinasi terapi finger hold dengan teknik non farmakologis lainnya untuk
terapi visualisasi imagery terhadap mengurangi nyeri kepala.
penurunan intensitas nyeri kepala pada 4) Bagi Penderita: hasil dari penelitian ini
pasien hipertensi di Desa Turi lamongan, dapat digunakan untuk menmbah
juga dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi dan masyarakat mengetahui
Nyeri kepala tidak hanya dapat ditangani bahwa terdapat teknik non farmakologis
461 (Pramestirini, et al, 2023)
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 2, Tahun 2023

untuk mengunrangi nyeri kepala. Priyanka, p. p. (2020). Hubungan Kualitas


Tidur Dengan Jenis Nyeri Kepala Primer
DAFTAR PUSTAKA Pada Siswa-Siswi Sma Negeri
Anggen. (2016). Pengaruh Relaksasi 1 Padang.
Visualisasi Imagery http://scholar.unand.ac.id/56047/
Untuk Pusparini, Y. (2017). Pengaruh Guide
Menurunkan Kecemasan Dalam Imagery Terhadap Nyeri Kepala Pasien
Menghadapi Ujian Skripsi, CKR(Cedera Kepala Ringan).
http://repository.wima.ac.id/9164/. https://scholar.google.co.id/scholar?hl
Diakses 11 Januari 2021 =id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=pu
sparini+Pengaruh+Guide+Imagery+Te
Andamoyo, S. (2013). Konsep & Proses rhadap+Nyeri+Kepala+Pasien+CKR+
Keperawatan Nyeri. Jogjakarta: Ar- %28Cedera+Kepala+Ringan%29&btn
Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi G= diakses 10 Januari 2021
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Ruzz Media
Cipta.
Nursalam. (2014). Metodologi penelitian Andriani,Siska (2017). Hubungan Lama
Ilmu Keperawatan: pendekatan Praktis Bermain Game Online Personal
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika. Computer Dengan Nyeri Punggung Pada
Nurtanti, S., & Puspitaningrum, D. (2017, Remaja ( Studi di warung Internet
juli). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Kecamatan Turen Kabupaten Malang)
Dalam Untuk Mengurangi Nyeri Kepala https://scholar.google.com/scholar?hl=
pasien hipertensi, 6, 27-32. id&as_sdt=0%2C5&q=siska+HUBUN
https://scholar.google.co.id/scholar?hl GAN+LAMA+BERMAIN+GAME+
=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=nu ONLINE+PERSONAL+COMPUTER
rtanti+pengaurh+teknik+relaksasi+naf +DENGAN+NYERI+PUNGGUNG+
as+dalam+untuk+mengurangi+nyeri+ PADA+REMAJA&btnG= Diakses 03
kepala+pada+penderita+hipertensi&bt Februari 2021
nG= diakses 10 Desember2020 Ardiansyah, M. (2012). Medical bedah untuk
Pinandita, I., Purwanti, E., & Utoyo, B. Mahasiswa. Yogyakarta: DIVA Press.
(2012). Jurnal Ilmiah Kesehatan Azwar, A., && Prihatrono, J. (2014).
Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari Metodologi Penelitian Kedoteran &
2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta Selatan:
Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari Bina Rupa Aksara.
2012 Perk, 8(1), 44–56. Darmadi, M., Hafid, A., Patimah, & Risnah.
Prayitno, A. (2018). Pengaruh Terapi Musik (2020). Efektivitas imajinasi
Religius Dan Deep Breathing Terhadap terbimbing terhadap penurunan nyeri
Penurunan Intensitas Nyeri Kepala Pada pasien post operasi,1,42-54.
Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja http://103.55.216.56/index.php/asjn/ar
Uptd Puskesmas Genuk Kota Semarang. ticle/view/16615 diakses 11 Januari 2021
https://scholar.google.co.id/ Jatmiputri, S., Belladona, Maria, &
scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis Mundhofir. (2017). Pengaruh Stres
=1&q=prayitno+PENGARUH+TERA Kerja Terhadap kejadian Nyeri kepala
PI+MUSIK+RELIGIUS+DAN+DEEP pada pekerja Ground Handling.
+BREATHING+TERHADAP+PENU https://scholar.google.co.id/scholar?hl=i
RUNAN+INTENSITAS+NYERI+KE d&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=Jat
PALA+PADA+PASIEN+HIPERTEN miputri+pengaruh+stress+kerja&btnG=
SI+DI+WILAYAH+KERJA+UPTD+ diakses 10 Januari 2021
PUSKESMAS+GENUK+KOTA+SE Kowalak, J., Welsh, &. W., & Mayer, B.
MARANG+&btnG= diakses 12 (2012). Asuhan keperawatan Klien
Januari 2021 dengan gangguan sistem
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Media.
462 (Pramestirini, et al, 2023)
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 9, No 2, Tahun 2023

Lingga. (2012). Bebas Hipertensi Tanpa


Obat. =id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=Ni
Jakarta: Agro media Pustaka. sa+pengaruh+terapi+guided+imagery
Nisa, A. J. (2016). Pengaruh Terapi Guided
Imagery Terhadap Tingkat Stres Pada +terhadap+tingkat+stress+pada+maha
Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam siswa+tingkat+akhir+dalam+menyeles
Menyelesaikan Skripsi. aikan+skripsi&btnG=diakses11
https://scholar.google.co.id/scholar?hl januari2021

463 (Pramestirini, et al, 2023)

Anda mungkin juga menyukai