PROPOSAL ............................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Tujuan .............................................................................................. 6
D. Manfaat ............................................................................................ 6
BAB II ........................................................................................................ 8
A. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Kebutuhan
Kenyamanan .......................................................................................... 8
B. Penerapan Prosedur Terapi Finger Hold dan Terapi Visualisasi
Imagery pada Pasien Hipertensi ............................................................. 8
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 10
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................... 10
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 10
C. Subjek dan Studi Kasus ................................................................. 10
D. Fokus Studi .................................................................................... 10
E. Definisi Operasional Fokus Studi ................................................... 10
F. Instrumen dan Pengumpulan Data................................................. 10
G. Penyajian Data ............................................................................... 10
H. Etika dan Studi Kasus .................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah penyakit akibat dampak peningkatan
tekanan darah diatas normal secara terus menerus. Pada saat
hipertensi, tekanan darah sistolik meningkat lebih dari 140 mmhg
setelah pengukuran terpisah (Nur Fadhilah & Maryatun, 2022).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular
(PTM) yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius baik di
dunia maupun di Indonesia (Anggraini dalam Rohifani, 2017).
Hipertensi merupakan akibat dari peningkatan tekanan aliran darah
yang terjadi di dalam tubuh manusia sehingga mengakibatkan
kenaikan tekanan darah yang melebihi batas normal. Berdasarkan
kriteria Joint National Committee/JNC VIII tahun 2014, usia ≥ 18
tahun yaitu sistolik ≥ 140 mmHg sedangkan tekanan diastolik ialah ≥
90 mmHg. Penyakit hipertensi dapat dijumpai baik usia lanjut karena
faktor degenerative maupun usia muda (Kementrian Kesehatan RI/
Kemenkes, 2014). Hipertensi juga diartikan sebagai pembunuh
perlahan dengan diam “silent killer” dikarenakan tanda dan gejala
tidak muncul pada sebagian kasus (Kowalski, 2010).
Menurut world health organization (WHO, 2019) sekitar 1,13
milyar orang di dunia menderita penyakit hipertensi,artinya 1 dari 3
orang di dunia menderita penyakit hipertensi.setiap tahunnya
diperkirakan tahun 2025 mengalami 1,5 milyar penderita hipertensi.
Kemudian setiap tahun akan diperkirakan 1,44 juta orang meninggal
dikarenakan menderita penyakit hipertensi dan komplikasinya.
Ditahun 2017 terdapat kematian di dunia sebesar 53,3 juta
didapatkan penyakit kanker penyakit kardiovaskuler sebesar 33,2.
Dari data tersebut penyakit kadiovaskuler yang menduduki
presentase tertinggi dalam jumlah kematian di dunia (IMHE,2017).
Di Indonesia terdapat lebih dari 63 juta penduduk yang menderita
penyakit hipertensi (WHO, 2019).
Prevalensi Hipertensi Nasional sebanyak 34,11%, kejadian
hipertensi tertinggi terjadi di kalimantan Selatan (44,13%),
sedangkan yang terendah terjadi di papua (22,22%) berdasarkan
data tersebut dari 34,11% orang yang mengalami hipertensi hanya
1/3 yang terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis (Riskesdas,
2018).
Prevalensi hipertensi di Indonesia pada usia>18 tahun
mencapai 25,8%.jawa barat merupakan provinsi yang menempati
posisi ke empat sebesar 29,4% angka ini lebih besar dibandingkan
dengan prevalensi dengan di provinsi jawa Tengah, jawa timur dan
DKI Jakarta (Kemenkes, 2017).
Hipertensi yang paling umum terjadi Ketika berada pada
usia40-an tahun keatas. Sebagian besar factor penyebab yang tidak
jelas. Penyebab hipertens isendiri yaitu: Obesitas,karena aadanya
masa tubuh yang berlebihan dan membutuhkan lebih banyak darah
untuk menyediakan makanan keseluruh jaringan tubuh dan oksigen
(Anita Yusiana & Sari Rejeki STIKES Baptis Kediri Jl Mayjend
Panjaitan, 2015).
Berdasarkan data yang di peroleh dari profil kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2016, prevalensi hipertensi di
Sulawesi Selatan sebesar 21,90% (Dinkes Sul-Sel, 2017).
Selanjutnya di tahun 2018 prevalensi hipertensi menglamai
penurunan menjadi 14,14% (Dinkes Sul-Sel, 2018).
Faktor gejalah menurut penelitian Wijaya & Putri (2013)
penderita hipertensi biasanya mengalami sakit kepala berat, telinga
berdenging, penglihatan kabur, detak jantung tidak teratur, merasa
bimbang, badan terasalemas, nyeri dada, sesak nafas, mual,
muntah (Haryani & Misniarti, 2020). Jika hipertensi tidak ditangani
dalam waktu lama maka akan menimbulkan efek aliran darah
menjadi tersumbat dipembuluh nadi leher hingga menyebabkan
komplikasi stoke, gagal jantung, serangan jantung, gagal ginjal
kronik, hingga kematian (Priyanto, 2020).
Teknik relaksasi genggam jari akan menghasilkan impuls
yang dikirim melalui serabut syaraf aferen non nosiseptor. Serabut
syaraf aferen non nosiseptor mengakibatkan tertutupnya pintu
gerbang di thalamus sehingga stimulus yang menuju korteks serebri
terhambat dan nyeri berkurang (Pinandita, 2012).
Finger Hold dapat memberikan energi dan memberikan
kenyamanan. Saat tangan digenggam, titik-titik refleksi merangsang
refleks (spontan) otak akan menerima gelombang kejut atau aliran
listrik dari rangsangan ini. Gelombang ini diterima oleh otak, diproses
dengan cepat, dan dikirim ke saraf di organ yang mengalami
gangguan, memungkinkan jalur energi yang tersumbat berfungsi
normal (Efendi et al., 2023).
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, penulis
merasa termotivasi untuk melakukan penerapan “Penerapan
Kombinasi Terapi Finger Hold Dan Terapi Visualisasi Imagery
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Kepala Pada Pasien
Hipertensi”.
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana Gambaran Penerapan Kombinasi Terapi Finger Hold
Dan Terapi Visualisasi Imagery Dalam Pemenuhan Kebutuhan
Kenyamann (Nyeri) Pada Keluarga Hipertensi ”
C. Tujuan
Untuk Mengetahui Bagaimana Gambaran Penerapan Kombinasi
Terapi Finger Hold Dan Terapi Visualisasi Imagery Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Kenyamann (Nyeri) Pada Keluarga
Hipertensi
D. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan Masyarakat terhadap penurunan
nyeri kepala pada pasien hipertensi
2. Bagi pengembangan ilmu keperawatan
Untuk menambah informasi dan wawasan yang luas terkait
dengan ilmu keperawatan dalam mengatasi nyeri kepala pada
pasien hipertensi.
3. Bagi penulis
Untuk memperoleh penglaman dan meningkatkan kemampuan
dalam melakukan penelitian tentang penerapan terapi Finger
Hold dan Terapi Visualisasi Imagery pada pasien hipertensi untuk
meurunkan nyeri kepala
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA