Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH HIPERTENSI

NAMA : Wita Yulianti Barges


NIM : 241911009
Dosen Pembimbing : Ns. Wanto Sinaga,. M.Kep

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN


JL. LEBAK BULUS KAV,29 RT.6/RW.4, CILANDAK BARAT,KOTA
JAKARTA SELATAN, DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA 12440

DAFTAR ISI

Table of Contents
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................3

1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................4
BAB I................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................5
1.3. Tujuan Pembahasan.............................................................................................6
1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
PEMBAHASAN.................................................................................................................7
2.1 Definisi..................................................................................................................7
2.2 Patofisiologi...........................................................................................................7
2.3 Tanda dan Gejala...................................................................................................9
2.4 Komplikasi...........................................................................................................10
2.5 Penatalaksana.....................................................................................................11
BAB III............................................................................................................................15
PEMBAHASAN...............................................................................................................15
Kesimpulan................................................................................................................15
Saran.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16

2
DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Struktur Patofisiologi..................Error: Reference source not found


2.3 Gambar Penyakit komplikasi.........................Error: Reference source not found

3
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya agar
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “hipertensi” agar tepat
pada waktu yang telah ditentukan Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah keperawatan medikal bedah agar dapat memahami lebih dalam
tentang penyakit hipertensi.

Terimakasih kepada bapak Ns. Wanto Sinaga.,, M.Kep selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah dan dosen pembimbing.

Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, oleh karena itu penulis meminta tolong untuk kritikan dan saran unuk
membangun makalah ini agar lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat.

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


hipertensi atau tekanan yang disebut tekanan darah tinggi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik diatas batas normal yaitu lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah distolik lebih dari 90 mmHg (Who, 2013; Ferri,
2017).
Hipertensi resiko penyakit kardiovaskuler aterosklerosis, gagal jantung,
stroke dan ginjal ditandai dengan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, berdasarkan pada dua kali
pengukuran atau lebih (Smeltzer, Bare, Hinkle, & Chever, 2012).
(who) tahun 2015 menunjukan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia
menyandang hipertensi artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan
pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan
diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan
komplikasinya. Etimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar
63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi
sebesar 427.218 kematian. (Riskesdas, 2018)
SRS (sample registration system) Indonesia , tahun 2014, hipertensi dengan
komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor 5 pada semua umur.
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%) umur 45-54 tahun
(45,3%),umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi 13,3% orang yang
terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3 tidak rutin minum obat.
(Riskedas, 2018).

1.2 Rumusan Masalah


Apa yang dimaksud dengan Hipertensi, patopsiologi hipertensi, tanda gejala
hipertensi, komplikasi hipertensi, dan penatalaksaan hipertensi

5
1.3. Tujuan Pembahasan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami proses keperawatan dalam hipertensi

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa dapat memahami definisi hipertensi, patopsiologi hipertensi,
dan Tanda gejala hipertensi.
2. Mahasiswa dapat memahami proses keperawatan seperti pengkajian
keperawatan, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi
keperawatan, dan evaluasi keperawatan pada proses keperawatan ini.
3. Mahasiswa dapat memahami gambaran penatalaksaan hipertensi.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Hipertensi merupakan keaadan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
abnormal dan terus menurus beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang
disebabkan tekanan darah normal (Wijaya & Putri, 2013). Hipertensi didefinisikan
sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikit nya 140 mmHg atau tekanan
darah diastolik sedikitnya 90 mmHg (Prince & Wilson, 2013).

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan seseorang
yang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukan oleh
angkat sistolik (bagian atas) dan diastolik (bagian bawah) pada pemeriksaan
tekanan darah menggunakan alat berupa cuff air raksa (spigmomanometer). Atau
alat digital lainnya (Pusdiastuti, 2011).

Jadi dapat disimpulkan hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi


peningkatan tekanan darah persisten dengan tekanan darah sistolik diatas 140
mmHg dan tekanan diastolic diatas 90 mmHg yang diukur paling sedikit dalam
dua kali kunjungan.

2.2 Patofisiologi
Tubuh memiliki sistem mencegah perubahan tekanan darah secara akut yang
disebabkan oleh gangguan sirkulasi, yang berusaha untuk mempertahankan
kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang reflek kardiovaskular melalui
sistem saraf termasuk sistem kontrol yang beraksi segara. Kestabilan tekanan
darah jangka panjang dipertahankan oleh sistem yang mengatur jumlah cairan
tubuh yang melibatkan berbagai organ terutama ginjal.

2.2.1 Perubahan anatomi dan fisiologi pembuluh darah

Atrosklerosis adalah kelainan pada pembuluh darah yang ditandai dengan


penebalan dan hilangnya elastisis arteri. Ateklerosis merupakan proses
multifactorial. Terjadi inflamasi pada dingding pembuluh darah dan bentuk

7
deposit subtansi lemak, kolestrol, produk sampah seluler kalsium dan berbagi
substansi lainnya dalam lapisan pembuluh darah, obstruksi luminal, kelainan
aliran darah, pengurangan suplai oksigen pada organ atau bagian tubuh tertentu.
Sel endotel pembuluh darah juga memiliki peran sebagai dalam
pengontrolan pembuluh darah jantung dengan cara memproduksi sejumlah
vasoaktif lokal yaitu molekul oksida nitrit dan peptide endothelium fungsi
endothelium banyak terjadi pada kasus hipertrensi.

2.2.2 Sistem renin-angiotensin

Mekanisme terjadi hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari


angiotensin I oleh angiotensin I-coverting enzyme (ACE). Angiotensin II ini
yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi
utama.

2.2.3 Meningkatkan sekresi Anti-Diuretic Hormone (ADH) dan rasa haus.

Dengan meningkatkan ADH, sangat sedikit urin yang dieksresikan ke luar


tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya. Untuk
mengecerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara
menarik carian dari bagian instrasululer. Akibatnya, volume darah meningkat,
yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah

2.2.4 Menstimulasi sekresi aldosterone dari korteks adrenal.

Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi


ekskresi NaCI (garam) dengan cara mereabsorpsi dari tubulus ginjal. Naiknya
konsentrasi NaCI akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume
cairan ekstraseluler yang pada giliran akan meningkatkan volume tekanan darah.

2.2.5 Sistem saraf simpatis

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksi pembuluh darah


terlertak dipusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jarak saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis ditoraks dan

8
abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang
bergerak ke bawah melalui saraf sistematis.

Gambar 2.1 Struktur patopiologis


2.3 Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala utama hipertensi adalah (Aspiani, 2014) menyebutkan
gejala umum yang ditimbulkan akibat hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak
sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa tanda gejala. Secara
umum gejala yang dikeluhan oleh penderita hipertensi sebagai berikut :

2.3.1 Sakit kepala

2.3.2 Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk

2.3.3 Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh

2.3.4 Berdebar atau detak jantung terasa cepat

2.3.5 telinga berdenging yang memerlukan penenangan segara

Menurut teori (Brunner dan Suddarth, 2014) klien hipertensi mengalami nyeri
kepala sampai tengkuk karena terjadi penyimpitan pembuluh darah akibat dari
vasokonstriksi pembuluh darah akan menyebabkan peningkatan tekanan

9
vasculer cerebral. Keadaan tersebut akan menyebabkan nyeri kepala sampe
tengkuk pada klien hipertensi.

2.4 Komplikasi
Komplikasi pada penderita hipertensi menurut Corwin (2009) menyerang organ-
organ vital lain :

2.4.1 Jantung

Hipertensi kronis akan menyebabkan infrak miokard, infrak miokard


menyebabkan kebutuhan oksigen pada miokardium tidak terpenuhi
menyebabkan iskemia jantung serta terjadilah infark.

2.4.2 Ginjal

Tekanan tinggi kapiler glomerulus ginjal akan mengakibatkan kerusakan


progresif sehingga gagal ginjal. Kerusakan pada glomerulus menyebabkan aliran
darah ke unit fungsional juga ikut terganggu sehingga tekananan osmotic menurun
kemudian hilangnya kemampuan pemekatan urin yang menimbulkan nokturia

2.4.3 Otak

Tekanan tinggi di otak disebabkan oleh embolus yang terlepas dari


pembuluh darah di otak, sehingga terjadi stroke. Stroke dapat terjadi apabila
terdapat penebalan pada arteri yang memperdarahi otak, hal ini menyebabkan
aliran darah yang dipengaruhi otak berkurang.

10
Gambar 2.2 penyakit komplikasi
2.5 Penatalaksana
Setap program terapi memiliki suatu tujuan yaitu untuk mencegah kematian
dan komplikasi, dengan pencapain dan mempertahankan tekanan darah arteri pada
kurang dari 140/90 mmHg (130/80 mmHg untuk penderita diabetes melitus atau
penderita penyakit ginjal kronis) kapapun jika memungkinkan (Smeltzer, 2013).

2.5.1. Pengkajian

2.5.1.1 Identitas pasien

Meliputi : nama, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan,


agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosis, No RM.

2.5.1.2 keluhan utama

Dapat ditemukan pada pasien hipetensi ditemui dengan keluhan nyeri


kepela dan tensi tinggi.

2.5.1.3 Riwayat kesehatan dahulu

Pasien menyangkal tidak ada riwayat mempunyai hipertensi atau DM


sebelumnya

2.5.1.4 Riwayat kesehatan sekarang

11
Pasien dengan keluhan nyeri kepala tengkuk terasa berat , nyeri bertambah
ketika dibawa bangun dan berkurang ketika dibawa istirahat

2.5.1.5 Riwayat kesehatan keluarga

Pada pasien hipertensi biasanya ada anggota keluarga yang menderita


hipertensi. Kemungkinan dari riwayat orang tua terkena penyakit
hipertensi. Dan biasanya juga karena efek mengomsumsi pemakaian
garam berlebihan.

2.5.1.6 Pola aktivitas sehari-hari meliputi ;

2.5.1.6 Pola presepsi kesehatan

Pasien menyadari kalau dirinya hipertensi tetapi pengetahuan pasien


tentang penyakit tersebut kurang, hal tersebut didukung dengan pernyataan
pasien bahwa pasien tidak mengetahui batas normal tekanan darahnya,
makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita hipertensi.

2.5.1.7 Pola nutrisi

Komposisi makanan yang dikonsumsinya : nasi, lauk, sayur, buah,


makanan 4 sehat 5 sempurna.

2.5.1.8 Pola eliminasi

Gangguan ginjal saat ini atau lalu (seperti infeksi/obstruksi atau riwayat
ginjal masalalu)

2.5.1.9 Pola Harga diri

Pasien merasa harga diri rendah, karena tidak dapat melakukan


kebutuhan sendri tanpa bantuan orang lain ataupun keluarga.

2.5.1.10 Pemeriksaan fisik

Tanda-tanda vital : TD 180/110 mmHg, nadi 88x/mnt, pernapasan 20


kali/mnt, suhu 37,6 C

12
Rambut hitam campur putih (ubanan, bersih tak berketombe dan tak
rontok). Kepala bentuk mesespal taka da pembesaran, malas
menggerakan kepala, kepala sering dipegangi (menahan nyeri).

Mata : pandangan kabur, tidak jelas melihat benda yang jarak dekat,
Telinga : taka da maslaah dengan pendengaran tidak sakit, hidung :
lubang hidung bersih taka da secret dan tidak terjadi epataksis, mulut :
bibir merah muda, lembab simetris, mukosa mulut merah muda, gigi
bersih, lidah tidak kotor, leher : kaku leher, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, gerak normal, dada : inspeksi simestris, jantung taka da
pembesaran abdomen : datar tidak ada pembesaran hati, kulit turgor baik,
oedema, akral hangat.

3.1. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilian klinis tentang respon individu,


keluarga atau komunitas terhadap proses kehidupan/ masalah kesehatan. Aktual
atau potensial dan kemungkinan dan membutuhkan tindakan keperawatan untuk
memecahkan masalah tersebut. Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada
pasien hipertensi adalah sebagai berikut (NANDA, 2015-2017) :

3.5.1.1 resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan


peningkatan afterload dan vasokontriksi.

3.1.1.2 nyeri atau sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular
selebral.

3.1.1.3 intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

4.1 Intervensi keperawatan

Intervensi atau rencana keperawatan adalah pedoman untuk merumuskan


tindakan keperawatan dalam usaha membantu meningkatkan memecahkan
masalah atau untuk memenuhi kebutuhan klien (Setiadi, 2012)

5.1 Implementasi keperawatan

13
Rencana keperawtaan yang dibuat berdasarkan diagnosa yang cepat,
intervensi diherapkan dapat mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan untuk
mendukung dan meningkatkan status kesehatan klien menurut Potter&Perry
(2009) dalam jurnal lesmana

14
BAB III
PEMBAHASAN

Kesimpulan
Hipertensi atau tekanan yang disebut tekanan darah tinggi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik diatas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan
darah distolik lebih dari 90 mmHg. Jumlah penyandang hipertensi terus
meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar
orang yang terkena hipertensi, dan diperkiran setiap tahunnya 9,4 juta orang
meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Hipertensi terjadi pada kelompok
umur 31-44 tahun, umur 55-64 tahun.

Saran
Untuk menghindari terjadinya hipertensi, maka sebaiknya kita selaku tenaga
medis memberikan contoh masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup berish
dan sehat juga tidak mengkomsumsi makanan sembarangan yang belum teruji
kesehatan.

15
DAFTAR PUSTAKA
Terbit pada Sabtu 17 mei (2019). Kementrian kesehatan republik Indonesia
https://www.kemkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-paling-
banyak-diidap-masyarakat.html
Terbit pada tanggal 17 mei (2019). Kementerian kesehatan republik Indonesia

http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/hari-hipertensi-dunia-2019-
know-your-number-kendalikan-tekanan-darahmu-dengan-cerdik

Terbit oleh Kamila M (2017). Artikel


http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:eISr0avoiGkJ:repository.unimus.ac.id/1689/4/13%2520BAB
%2520II.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d

Yunitasari PY, (2018). Artikel

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiJzNqkhI3sAhVQA
XIKHRvEAlEQFjABegQIDBAC&url=http%3A%2F%2Frepository.poltekkes-
denpasar.ac.id%2F1308%2F3%2FBAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw23tWtBOyTDWQgGjfIGHzeO

SADHEWA BA, (2016). Artikel

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwivo4Psio3sAhUd7H
MBHYMxDngQFjAEegQIARAB&url=http%3A%2F%2Frepository.unimus.ac.id
%2F1478%2F3%2FBAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw3BSpncdo38Ka3NpZ0r2d6F

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:CGGWbZemyLcJ:repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2336/3/BAB
%2520II.pdf+&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d

16

Anda mungkin juga menyukai