Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9 : 2

ISSN: 2338-6371, e-ISSN 2550-018X

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN ANTICIPATORY GUIDANCE TERHADAP


PENGETAHUAN IBU DALAM PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER

The Effect of Anticipatory Guidance of Health Education Toward Mother's


Knowledge in The Prevention of Injury in a Toddler Children Age

Dinda Ayu Lestari1, Riri Novayelinda2, Safri3


1,2,3
Program Studi Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau, Pekanbaru

Abstrak

Anak usia toddler (1-3 tahun) memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi lingkungan yang lebih sehingga anak
beresiko cedera yang dapat mengakibatkan kecacatan, trauma bahkan kematian. Anticipatory guidance merupakan
pedoman yang diberikan kepada orangtua dalam mengatasi masalah yang mungkin dapat terjadi pada anak yaitu
salah satunya adalah risiko cedera yang dapat terjadi pada anak usia toddler. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan anticipatory guidance terhadap pengetahuan ibu dalam pencegahan
cedera pada anak usia toddler. Metode: Metode yang digunakan adalah quasi experiment design dengan rancangan
non equevalent control group. Sampel penelitian berjumlah 40 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih melalui simple random sampling. Analisis yang digunakan
adalah analisis bivariat dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara pengetahuan ibu sesudah diberikan pendidikan kesehatan anticipatory guidance tentang
pencegahan cedera dengan p value (0,000) < α (0,05). Simpulan: Pendidikan kesehatan anticipatory guidance efektif
terhadap peningkatan pengetahuan ibu dalam pencegahan cedera pada anak usia toddler di wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru. Peneliti menyarankan untuk memberikan pelatihan untuk pencegahan cedera.

Kata kunci: Anticipatory guidance, pendidikan kesehatan, pengetahuan ibu, toddler

Abstract

The toddler children age (1-3 year) have the ability to explore more environments so that children are at risk of injuries
that can result in disability, trauma even death. Anticipatory guidance is a guide given to a parent on a problem that
may occur in a child, one of which is a risk of injury that can occur in a toddler age. Purpose: this study aims to know
the effect of The Effect of Anticipatory Guidance of Health Education Toward Mother's Knowledge in The Prevention of
Injury in a Toddler Children age. The method: the method used was an quasi experiment design with nonequevalent
control group design. The sample in this study have 40 respondents who were divided into two groups - they are
experiment groups and control groups chosen through the simple random sampling. The analysis used is a bivariate
analysis using mann Whitney's test. Results: studies show that there is a significant difference between a mother's
knowledge after being given anticipatory guidance about injuries prevention with 0,000 (0,000) < anticipat (0.05).
Conclusion: an anticipatory guidance of health education has an effective impact to the mother's knowledge in the
prevention of injuries to the toddler children age in the region of the pekanbaru city of health service. Researchers
suggest to provide a training to prevent injury.

Keywords: Anticipatory guidance, health education, mother knowledge, toddler

Korespondensi:

Dinda Ayu Lestari, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau, Pekanbaru


Email: daayurii@gmail.com
Dinda Ayu Lestari, Riri Novayelinda, Safri/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:2

LATAR BELAKANG dan Felizita (2017) dalam penelitiannya


Anak usia toddler adalah anak yang terhadap 92 ibu yang memiliki anak balita
usianya 12-36 bulan atau 1-3 tahun yang didapatkan bahwa setengah responden
merupakan periode yang intens dalam memiliki sikap dan pengetahuan kurang baik
mengeksplorasi terhadap lingkungan sehingga pengetahuan memiliki hubungan
(Hockenberry, Wilson & Rodgers, 2017). Anak dengan perilaku ibu untuk mencegah
usia toddler memiliki kemampuan untuk kecelakaan yang dapat terjadi dengan anak.
berjalan, berlari, melompat, dan menaiki anak Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik
tangga, namun mereka tidak mengetahui pengetahuan ibu maka akan berpengaruh
potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari terhadap pencegahan kecelakaan pada balita.
kegiatan tersebut (Wong, et al. 2009) Pengetahuan dapat diiringi dengan
Prevalensi cedera berdasarkan Riset pemahaman tentang antisipasi bahaya
Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018) yanterjadi seiring dengan perkembangan anak
menunjukkan angka kejadian cedera di (Kusbiantoro, 2014). Anticipatory guidance
Indonesia mengalami peningkatan dari tahun merupakan petunjuk penting yang dapat
2013 sebesar 8,2% menjadi 9,2% pada tahun dijadikan sebagai pedoman dalam
2018. Di Provinsi Riau juga mengalami memberikan asuhan pada anak serta
peningkatan proporsi cedera yaitu sebesar 7% orangtua mampu menghadapi setiap masalah
dari 5,5% pada tahun 2013. Menurut dan tantangan yang mungkin dapat terjadi di
karakteristik usia, persentase cedera paling setiap perkembangan anak, sehingga anak
tinggi terjadi pada usia 15-24 tahun yaitu dapat tumbuh dan berkembang secara
sebesar 12,2%, diikuti oleh usia 5-14 tahun optimal (Hockenberry, Wilson & Rodgers,
sebesar 12,1% dan selanjutnya pada usia 1-4 2017). Anticipatory guidance atau bimbingan
tahun yaitu 8,2%. Cedera paling sering terjadi antisipasi cedera bisa diberikan dengan
berdasarkan tempat proporsinya adalah menggambarkan penyebab cedera, bahaya
cedera di rumah dan lingkungannya sebesar cedera, jenis cedera, dan penanganan apabila
44,7%, diikuti dengan jalan raya, tempat cedera terjadi (Hastuti, 2017).
bekerja, dan juga sekolah.
Metode Penelitian
Cedera dapat dicegah apabila orangtua
Penelitian ini dilakukan di wilayah
memiliki informasi dan pengetahuan tentang
kerja Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang
tumbuh kembang yang terjadi pada anak usia
dimulai pada Februari hingga Juli 2020. Desain
toddler (Kusbiantoro, 2014). Sudiyanto, Daud,
39
Dinda Ayu Lestari, Riri Novayelinda, Safri/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:2

penelitian yang digunakan adalah Quasy N %


Umur Ibu
eksperiment design dengan rancangan non 17-25 tahun 4 10.0
26-35 tahun 30 75.0 0.231
equivalent control group. Ibu yang memiliki 36-45 tahun 6 15.0
anak usia toddler (1-3 tahun) yang berdomisili Pekerjaan
Tidak Bekerja 19 47.5 0.664
di Kota Pekanbaru yang aktif menggunakan Bekerja 21 52.5
media sosial whatsapp merupakan populasi Pendidikan
SD/Sederajat 0 0.00
dalam penelitian ini. Pendidikan kesehatan SMP/Sederajat 0 0.00
0.157
SMA/Sederajat 10 25.0
anticipatory guidance ini dilakukan secara Perguruan tinggi 30 75.0
(D3/S1)
online melalui media sosial whatsapp dengan Jumlah anak
1 21 52.5 0.214
pemberian video pendidikan kesehatan.
>1 19 47.5

Variabel independen dalam penelitian Tabel 1 menjelaskan dari 40 orang

ini adalah pendidikan kesehatan anticipatory responden yang diteliti yaitu berdasarkan

guidance dan variabel dependen adalah karakteristik responden umur, pekerjaan,

pengetahuan ibu. Peneliti menggunakan pendidikan dan jumlah anak kedua kelompok

kuesioner online modifikasi dari TIPP didapatkan hasil analisis menggunakan uji

American Academy of Pediatrics yang telah Lavene Test didapatkan p value > α (0,05),

dilakukan uji reliabilitas test re-test dengan berdasarkan karakteristik responden umur,

hasil r > 0,70. Data dianalisa dengan uji pekerjaan, pendidikan dan jumlah anak

statistik Mann whitney untuk kedua adalah bersifat homogen. Artinya kelompok

kelompok. Uji statistik Mann whitney eksperimen dan kontrol karakteristik

digunakan pada penelitian ini dikarenakan respondennya relatif sama.

hasil uji normalitas yang dilakukan


Perbedaan Pengetahuan Ibu Pre Test pada
menunjukkan data tidak berdistribusi normal
Kelompok Eskperimen dan Kelompok Kontrol
sehingga dilakukan uji statistik alternatif non
parametrik yaitu Mann whitney.
Tabel 2. Perbedaan Pengetahuan Ibu Pre Test
pada Kelompok Eskperimen dan Kelompok
Kontrol
Variabel N Median SD P value
Hasil Penelitian
Karakteristik responden Pre test 40 16.00 2.359 0.967
Tabel 1. Karakteristik responden dan eksperimen 16.00 1.744
uji homogenitas responden Pre test kontrol

Karakteristik Jumlah P value

40
Dinda Ayu Lestari, Riri Novayelinda, Safri/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:2

Tabel 5 di atas menunjukkan nilai pre Hasil penelitian yang telah dilakukan
test pada kelompok eksperimen dan pada ibu yang memiliki anak usia toddler di
kelompok kontrol didapatkan tidak ada Kota Pekanbaru berdasarkan karakteristik
perbedaan yang signifikan yaitu hasil uji umur didapatkan mayoritas umur responden
statistik diperoleh p value (0,967) > α (0,05), adalah 26-35 tahun yaitu sebanyak 30
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada responden (75,0%). Usia 26-35 tahun berada
perbedaan pengetahuan pre test ibu pada pada tahap dewasa awal (Depkes, 2009). Pada
kelompok eksperimen dan kontrol. Artinya rentang usia ini kemampuan berpikir kritis
pengetahuan ibu antara kedua kelompok meningkat secara teratur, meningkatkan
adalah sama. konsep diri, dan mempunyai kemampuan
untuk menyelesaikan masalah dengan
Tabel 3. Perbedaan Pengetahuan Ibu Post Test
memanfaatkan kemampuan belajar dan
pada Kelompok Eskperimen dan Kelompok
pengalaman hidup. Dewasa awal memiliki
Kontrol
tugas perkembangan yaitu membentuk
Variabel N Median SD P value
keluarga dan mempunyai peran baru sebagai
Post test 40 18.50 1.373 0.000
eksperimen 16.00 1.777 orangtua yaitu sebagai ibu (Potter & Perry,
Post test 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Maulina
kontrol mengatakan bahwa ada hubungan antara
Tabel 3 di atas menunjukkan nilai post umur ibu dengan perilaku risiko kecelakaan
test pada kelompok eksperimen dan balita dalam rumah tangga. Semakin dewasa
kelompok kontrol diperoleh hasil uji statistik p umur ibu, maka akan semakin baik pula dalam
value (0,000) < α (0,05) diartikan bahwa melakukan pencegahan cedera (Maulina,
terdapat perbedaan yang signifikan hal ini 2013).
menunjukkan bahwa Hipotesis nol (Ho) Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan responden yaitu
pendidikan kesehatan anticipatory guidance sebanyak 21 responden (52,5%) ibu yang
efektif terhadap peningkatan pengetahuan memiliki pekerjaan. Ibu, menurut peneliti
ibu dalam pencegahan cedera pada anak usia yang memiliki pekerjaan mempunyai jejaring
toddler. sosial yang lebih luas, sehingga ibu yang
bekerja dapat mencari teman untuk bertukar
Pembahasan pendapat dan pengalaman sehingga ibu dapat
meningkatkan pengetahuannya. Notoatmodjo
41
Dinda Ayu Lestari, Riri Novayelinda, Safri/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:2

mengatakan bahwa pengetahuan dapat Mayoritas ibu memiliki 1 orang anak


diperoleh secara formal melalui pendidikan yaitu sebanyak 21 responden (52,5%). Jumlah
sekolah atau informal melalui media anak dapat membuat seorang ibu memiliki
elektronik maupun dari pengalaman sendiri pengalaman dalam merawat dan mencegah
serta pengalaman orang lain (Notoatmodjo, cedera pada anak. Ibu, menurut peneliti yang
2014). memiliki satu orang anak masih belum
Karakteristik responden berdasarkan memiliki pengalaman yang cukup sehingga ibu
pendidikan terakhir responden yang paling berusaha untuk terus meningkatkan
banyak adalah Perguruan Tinggi yaitu (D3/S1) pengetahuannya, memiliki waktu lebih untuk
dengan jumlah responden 30 respoden menjaga anak, dan lebih memperhatikan serta
(75,0%). Pendidikan mempengaruhi perilaku selalu waspada terhadap apa yang akan
seseorang sehingga dapat menghasilkan terjadi pada perkembangan dan pertumbuhan
banyak perubahan, termasuk pengetahuan anak. Cedera terbanyak terjadi pada ibu yang
dibidang kesehatan. Proses belajar sangat memiliki satu orang anak yaitu (66,1%)
dipengaruhi oleh pendidikan. Seseorang sehingga ibu yang memiliki satu orang anak
semakin tinggi pendidikannya semakin mudah membutuhkan pengalaman dan informasi
dalam menerima informasi dan semakin yang banyak untuk dapat mencegah cedera
banyak pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan pada anak (Adhikari, Bhattarai, Gauro, &
orangtua menjadi salah satu peran penting Misrha, 2017).
karena dengan pendidikan orangtua mampu Hasil analisis diperoleh p value 0,967
memperoleh dan mengolah berita yang (p >0,05) terhadap pre test kelompok
didapatkan sehingga proses perawatan dan eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini
pengasuhan terhadap anak berlangsung baik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
(Budiman & Riyanto, 2013). pengetahuan pre test ibu pada kelompok
Penelitian yang dilakukan oleh Atak kontrol dan kelompok eksperimen. Sehingga
(2010) mengemukakan bahwa semakin dapat disimpulkan pengetahuan awal kedua
meningkatnya pendidikan ibu maka ibu lebih kelompok adalah sama. Salah satu
dapat mengidentifikasi resiko cedera yang persyaratan penelitian eksperimen adalah
dapat terjadi pada anak. Pendidikan terakhir mengusahakan kedua kelompok responden
ibu dapat mempengaruhi pengetahuannya dalam kondisi yang sama (tanpa intervensi),
tentang antisipasi cedera yang dapat terjadi sehingga paparan tentang hasil akhir dapat
pada anak usia toddler (Hastuti, 2017).
42
Dinda Ayu Lestari, Riri Novayelinda, Safri/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:2

betul-betul merupakan hasil ada dan tidak untuk membantu mengatasi masalah yang
adanya perlakuan (Arikunto, 2014). mungkin dapat terjadi pada fase-fase
Hasil analisis diperoleh p value 0,000 pertumbuhan yang dapat digunakan sebagai
(p< 0,05) terhadap post test atau setelah pedoman (Hockenberry, Wilson, & Rodgers,
perlakuan pada kelompok eksperimen dan 2017).
kelompok kontrol. Penelitian ini dapat Beiler, Schaefer, Alleman dan Paul
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang (2013) mengatakan anticipatory guidance
signifikan pengetahuan ibu sehingga dapat atau bimbingan antisipasi dapat diberikan
disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kepada orangtua disetiap kunjungan ataupun
kesehatan anticipatory guidance berpengaruh pemeriksan kesehatan, tetapi karena
terhadap pengetahuan ibu dalam pencegahan penyedia pelayanan kesehatan hanya
cedera dan mampu meningkatkan memiliki waktu yang sedikit apabila harus
pengetahuan ibu. Ibu sebagai responden telah mendiskusikan tentang bimbingan antisipasi
memiliki pengetahuan baik pada pre test dan yang dibutuhkan, sehingga hal ini sering
meningkat lebih baik dengan peningkatan diabaikan. Pendidikan kesehatan dapat
nilai pengetahuan pada post test. menambah informasi sehingga dapat
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan menambah pengetahuan orangtua khususnya
terjadi setelah seseorang melakukan ibu. Dalam penelitian ini dilakukan pendidikan
penginderaan terhadap sesuatu objek kesehatan dengan media sosial whatsapp
tertentu. Pengetahuan merupakan segala berupa video dalam bentuk audiovisual.
sesuatu yang diketahui seseorang yang bisa Informasi akan tersimpan sebanyak
didapatkan secara formal maupun non formal. 50% apabila disampaikan melalui audiovisual
Pengetahuan formal bisa didapatkan dari dan 70% adalah praktik nyata karena
pendidikan sekolah, sedangkan pendidikan pendidikan kesehatan yang melibatkan
informal bisa diperoleh dari media informasi banyak indera lebih efektif daripada satu
atau media elektronik maupun dari indera (Notoatmodjo, 2014). Pendidikan
pengalaman sendiri ataupun orang lain kesehatan anticipatory guidance tentang
(Notoatmodjo, 2018). Responden pencegahan cedera dalam penelitian ini
mendapatkan pengetahuan melalui diberikan melalui video pendidikan kesehatan
pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan berdurasi 8 menit. Lama waktu pendidikan
anticipatory guidance merupakan bimbingan kesehatan menjadi salah satu faktor penentu
antisipasi yang diberikan kepada orangtua keefektifan dalam meningkatkan
43
Dinda Ayu Lestari, Riri Novayelinda, Safri/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:2

pengetahuan dari sasaran pendidikan pemahaman dan pengetahuan ibu tentang


kesehatan, namun durasi pendek pada video pencegahan cedera pada anak usia toddler.
tidak menjamin keefektifikan sebuah video, Peneliti berasumsi bahwa pendidikan
tergantung pesan yang ingin disampaikan, kesehatan tentang pencegahan cedera ini
video penyuluhan selama 10 menit perlu dilakukan secara teratur di masyarakat
mendapatkan nilai yang lebih baik daripada mengingat angka kejadian cedera yang terus
kelompok yang mendapatkan video meningkat menjadi 9,2% berdasarkan data
penyuluhan selama 5 menit (Desiyanti, dari Riskesdas. Cedera juga dikatakan sebagai
Sukamto, & Siregar, 2019). Maka dapat penyebab kematian utama yang sering terjadi
disimpulkan bahwa semakin lama pendidikan pada anak berusia muda dan mengingat
kesehatan yang diberikan, maka semakin dampak dari cedera yang dapat
banyak pula informasi yang akan didapatkan mengakibatkan kecacatan sehingga
oleh sasaran sehingga semakin baik mempengaruhi proses perkembangan dan
pengetahuan yang dimiliki oleh sasaran pertumbuhan anak berikutnya. Dengan
(Notoatmodjo, 2010). pendidikan kesehatan sebagai bentuk
Internet dan media sosial pada era antisipasi awal dapat meningkatkan
teknologi saat ini memiliki peluang yang pengetahuan ibu sehingga memungkinkan ibu
sangat besar dalam pencapaian informasi untuk dapat menerapkan pengetahuan yang
kesehatan. Media sosial dapat dijadikan didapat sehingga ibu selalu waspada akan
sebagai wadah dalam berkomunikasi antara keselamatan anaknya sebagai bentuk
pemberi pendidikan dengan peserta pencegahan cedera yang mungkin dapat
pendidikan Whatsapp merupakan salah satu terjadi dan menurunkan angka kejadian
media sosial yang dapat digunakan. Kelebihan cedera pada anak toddler.
edukasi menggunakan WhatsApp adalah Penelitian yang dilakukan oleh Silva et al
materi mudah diakses dan cost effective (2016) terhadap ibu di Brazil tentang
(Alanzi, et al. 2016). Media sosial whatsapp pendidikan kesehatan pencegahan cedera
efektif untuk pendidikan kesehatan sehingga pada anak-anak mengatakan terjadi
mengakibatkan peningkatan pengetahuan perubahan yang signifikan antara sebelum
(Ekadinata & Doni, 2017). dan sesudah pendidikan kesehatan sehingga
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dapat mencegah
pendidikan kesehatan anticipatory guidance cedera pada anak. Perawat memiliki peran
dinilai efektif untuk meningkatkan untuk memberikan pemantauan dan
44
Dinda Ayu Lestari, Riri Novayelinda, Safri/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:2

mengidenifikasi cara mencegah terjadinya anticipatory guidance tentang pencegahan


cedera pada anak dengan memaparkan cedera dengan p value > α artinya
konsep tentang pencegahan cedera yang pengetahuan awal kedua kelompok adalah
dapat terjadi pada anak-anak melalui sama. Hasil uji Mann Whitney sesudah
pendidikan kesehatan (Mahendra, Roehler & diberikan pendidikan kesehatan anticipatory
Degutis, 2012). Penelitian lain tentang guidance pada kelompok eksperimen dengan
pendidikan kesehatan pencegahan cedera tanpa diberikan pendidikan kesehatan
melalui health belief model yang dilakukan anticipatory guidance pada kelompok kontrol
oleh Cheragi (2014) mengatakan bahwa diperoleh hasil p value (0,000) < (0,05). Hasil
pendidikan kesehatan efektif untuk ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
meningkatkan kesadaran dalam mencegah signifikan antara pengetahuan ibu sebelum
terjadinya cedera pada anak. dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
anticipatory guidance tentang pencegahan
Kesimpulan
cedera dengan p value < α. Sehingga dapat
Hasil penelitian yang dilakukan pada
disimpulkan (Ho) ditolak yang berarti bahwa
40 ibu yang memiliki anak usia toddler di Kota
pendidikan kesehatan anticipatory guidance
Pekanbaru dapat disimpulkan bahwa sebagian
efektif terhadap peningkatan pengetahuan
besar umur ibu berada dari rentang 26-35
ibu dalam pencegahan cedera.
tahun sebanyak 30 (75,0%), mayoritas ibu
bekerja sebanyak 21 responden (52,5%) dan Daftar Pustaka
memiliki pendidikan Perguruan Tinggi (D3/S1) Adhikari, B., Bhattarai, S., Gauro, P., & Mishra,
30 responden (75,0%), dan mayoritas ibu R. (2017). Awarness and practice of
memiliki satu anak yaitu 21 responden mother having under five children
(52,5%). Hasil uji Mann Whitney sebelum regarding prevention of childhood
diberikan pendidikan kesehatan anticipatory accident. International Journal Of Health
guidance pada kelompok eksperimen dengan Sciences and Research. Diakses dari
tanpa diberikan pendidikan kesehatan www.ijhsr.org
anticipatory guidance pada kelompok kontrol Alanzi, T. M., Bah, S., Jaber, F., Alshammari, S.,
diperoleh hasil p value (0,967) > (0,05). Hasil & Alzahrani, S. (2016). Evaluation of a
ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan Mobile Social Networking Application
yang signifikan antara pengetahuan ibu for Glycaemic Control and Diabetes
sebelum diberikan pendidikan kesehatan Knowledge in Patients with Type 2

45
Dinda Ayu Lestari, Riri Novayelinda, Safri/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:2

Diabetes: A Randomized Controlled Trial http://dx.doi.org/10.1016/j.puhe.2014.0


Using WhatsApp. Qatar Foundation 6.017.
Annual Research Conference. Depkes RI. (2009). Sistem kesehatan nasional.
Arikunto, S. (2014). Prosedur penelitian suatu Diakses dari
pendekatan praktik. Jakarta: Rineka http://www.depkes.go.idHockenberry,
Cipta M.J., Wilson, D., & Rodgers C.C. (2017).
Atak, N., Karaoglu, L., Korkmaz, Y., & Wong’s essentials of pediatric nursing,
Usubütün, S. (2010). A Household 10th Edition. Canada: Elsevier.
Survey: Unintentional Injury Frequency Desiyanti, P.A., Sukamto, E., & Siregar, N.
and Related Factors Among Children (2019). Pengaruh penggunaan media
Under Five Years inmalatya. The Turkish dan lama waktu penyuluhan terhadap
Journal of Pediatrics. 285-293. Diakses pengetahuan Ibu mengenai ASI eksklusif
dari https://www.researchgate.net. di Puskesmas Wonorejo Kota
Beiler, J.S., Schaefer, E.W., Alleman, N., & Paul Samarinda. Manuscipt. Diakses dari
I.M. (2013). Newborn anticipatory http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/
guidance delivered at office-based vs. Ekadinata, N., & Doni. (2017). Promosi
home nurse visits. Journal Community kesehatan menggunakan gambar dan
Medicine Health Education, 3(5):228. teks dalam aplikasi whatsapp pada
Diakses dari Kader Posbindu. Journal of Community
https://www.omicsonline.org. Medicine and Public Health, 33, 547-
Budiman & Riyanto, A. (2013). Kapita selekta 552.
kuesioner: pengetahuan dan sikap Hastuti, D. (2017). Hubungan pengetahuan
dalam penelitian kesehatan. Jakarta: tentang antisipasi cedera dengan praktik
Salemba Medika. pencegahan cedera pada anak usia
Cheraghi, P., Poorolajal J., Hazavehi, S.M., & toddler di RW 01 Kelurahan
Rezapur-Shahkolai, F. (2014). Effect of Manggalang. Jurnal Keperawatan
educating mothers on injury prevention Komprehensif, 3(1).
among children aged <5 years using the Kusbiantoro, D. (2014). Praktik pencegahan
Health Belief Model: a randomized cedera pada anak usia toddler ditinjau
controlled trial. Public Health. 128(9): dari pengetahuan dan sikap orang tua
825-30. Diakses dari tentang bahaya cedera. Jurnal SURYA,

46
Dinda Ayu Lestari, Riri Novayelinda, Safri/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9:2

Vol.02, No. 18. Diakses dari knowledge of mothers on prevention of


https://stikesmuhla.ac.id accidents in childhood. The Open
Mahendra, R.R., Roehler, D.R., & Degutis, L.C. Nursing Journal. 10, 113-121.
(2012). NCIPC’s contribution to global
Sudiyanto., Daud, T., & Felizita, E. (2017).
injury and violance prevention: past,
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
present and future. Journal of Safety
perilaku pencegahan kecelakaan pada
Research. 43(4), 271 Diakses dari
balita (anticipatory guidance) di wilayah
https://www.researchgate.net.
kerja Puskesmas Basuki. Journal of
Maulina, U. (2013). Hubungan pengetahuan
nursing and public health. Diakses dari
orang tua dengan risiko kecelakaan
https://jurnal.unived.ac.id.
balita dalam rumah tangga di Desa Pulo
Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson, D.,
Kawa Kecamatan Tangse. STIKes
Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. (2009).
U’Budiyah
Buku ajar keperawatan pediatrik wong.
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi kesehatan
Jakarta: EGC
dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan
teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi
penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2010).
Fundamental keperawatan (7th ed Vol
1). Jakarta: Salemba Medika
Riskesdas 2018. (2018). Hasil Utama Riskesdas
Kesehatan. 20–21. Diakses dari
http://www.depkes.go.id.
Silva, E.C.S., Fernandes, M.N., Sa, M.C.N.,
Souza, L.M., Gordon. A., Costa,A.,
Araujo, T.S., Carvalho., Maia., Machado.,
Gubert., & Vieira. (2016). The effect of
educational intervention regarding the
47

Anda mungkin juga menyukai