Anda di halaman 1dari 35

 PENYAKIT INFEKSI

adalah penyakit yang disebabkan karena


masuknya bibit penyakit.
Penyakit ini menular dari satu orang ke orang
lain.
Orang yang sehat harus dihindarkan dari orang-
orang yang menderita penyakit dari golongan
ini.
Penyebab utama infeksi diantaranya adalah
bakteri dan jasad hidup (organism).
Kuman-kuman ini menyebar dengan berbagai
 Bakteri
 Virus
 Jamur
 Parasit :
- Internal
- Eksternal
 TBC : ditularkan memalui udara
 Tetanus : melalui luka yang kotor
 Mencret : lalat, air dan jari yang
kotor
 Pneumonia : lewat batuk (udara)
 Gonorrhea dan sifilis : hubungan
kelamin
 Sakit telinga : dengan selesma
(masuk angin dan pilek)
 Selesma, influenza, campak, gondok :
ditularkan melalui udara, batuk, ataupun
lalat
 Rabies : melalui gigitan binatang
 Penyakit kulit : melalui sentuhan
 Kurap, kutu air, dan gatal pada
lipatan paha : ditularkan melalui
sentuhan atau dari pakaian yang di
pakai secara bergantian
Hewan yang hidup dalam tubuh
 Disentri : ditularkan dari kotoran ke
mulut Malaria : malalui gigitan
nyamuk

Parasit yang hidup di permukaan


tubuh
 Kutu rambut, kutu hewan, kutu
busuk berupa kudis : penularannya
dari orang-orang yang telah
terinfeksi atau melalui pakaian.
 Infeksi nosokomial adalah infeksi
yang terjadi di rumah sakit atau
dalam sistem pelayanan kesehatan
yang berasal dari proses penyebaran
di sumber pelayanan kesehatan, baik
melalui pasien, petugas kesehatan,
pengunjung, maupun sumber lain.
 PASIEN
 PETUGAS KESEHATAN
 PENGUNJUNG
 SUMBER LAIN
 Secara umum faktor yang
mempengaruhi terjadinya
nosokomial terdiri atas dua bagian
besar yaitu:
1.FAKTOR ENDOGEN
 (Umur, sex, penyakit penyerta, daya
tahan tubuh, dan kondisi-kondisi
lokal).
2.FAKTOR EKSOGEN
 (Lama penderita dirawat, kelompok
yang merawat, alat medis, serta
lingkungan)
 Cara efektif untuk mencegah penyebaran
penyakit dari orang ke orang atau dari
peralatan ke orang dapat dilakukan dengan
meletakkan penghalang di antara
mikroorganisme dan individu pasien atau
petugas kesehatan.
 Penghalang ini dapat berupa upaya fisik,
mekanik ataupun kimia yang meliputi
pencucian tangan, penggunaan sarung
tangan, penggunaan cairan antiseptik,
pemprosesan alat bekas pakai, dan
 Mencuci Tangan adalah prosedur
yang paling penting dari pencegahan
penyebaran infeksi.
 Tujuan cuci tangan adalah
menghilangkan kotoran dan debu
secara mekanis dari permukaan kulit
dan mengurangi jumlah
mikroorganisme.
 Penggunaan Sarung Tangan Sarung tangan
digunakan sebelum menyentuh sesuatu
yang basah (kulit tak utuh, selaput
mukosa, darah atau cairan tubuh lainnya),
peralatan, sarung tangan, atau sampah
yang terkontaminasi (APN, 2007: 17).
Menurut Tietjen (2004: 4-3) ada 3 jenis
sarung tangan yaitu:

 Sarung tangan bedah


 Sarung tangan pemeriksaan
 Sarung tangan rumah tangga
 Aseptik meliputi penggunaan perlengkapan
perlindungan pribadi, antisepsis, menjaga tingkat
sterilitas atau DTT.
  Penggunaan perlengkapan perlindungan pribadi seperti
kacamata pelindung, masker wajah, sepatu boot atau
sepatu tertutup, celemek.
   Antisepsis adalah pengurangan jumlah
mikroorganisme pada kulit, selaput lendir, atau
jaringan tubuh lain dengan menggunakan bahan
antimikroba.
  Menjaga tingkat sterilitas atau desinfeksi tingkat tinggi
 Prinsip menjaga daerah steril harus digunakan untuk
prosedur pada area tindakan dengan kondisi desinfeksi
tingkat tinggi.
Pemrosesan Alat Bekas Pakai
Dalam mencegah penularan infeksi,
terdapat tiga langkah pencegahan
infeksi yaitu dekontaminasi,
pencucian, dan desinfeksi tingkat
tinggi (sterilisasi) (Depkes, 2000: 2).
 Pembuangan Sampah
Sampah bisa terkontaminasi dan tidak
terkontaminasi. Sampah yang tidak
terkontaminasi tidak mengandung risiko bagi
petugas yang menanganinya. Tetapi sebagian
besar limbah persalinan dan kelahiran bayi adalah
sampah terkontaminasi. Jika tidak dikelola
dengan benar, sampah terkontaminasi berpotensi
untuk menginfeksi siapapun yang melakukan
kontak atau menangani sampah tersebut
termasuk angggota masyarakat. Sampah
terkontaminasi termasuk darah, nanah, urin,
kotoran manusia dan benda-benda yang kotor
oleh cairan tubuh. Tangani pembuangan sampah
dengan hati-hati
 Pengendalian administratif
 Pengendalian dan rekayasa lingkungan
 Alat pengendalian diri
 Pelindung barier, yang disebut
secara umum disebut sebagai alat
pelindung diri (apd), telah
digunakan selama bertahun-tahun
untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang ada pada
petugas kesehatan
 Sarung tangan
 Masker
 Alat pelindung mata Topi
 Gaun pelindung
 Kontaminasi Apron
 Pelindung kaki
 Pengelolaan pengelolaan dan
pembuangan limbah medis adalah
sebagai berikut :
 Pengumpulan ( Pemisahan Dan
Pengurangan )
 Penampungan
 Pengangkutan
 Pengolahan dan Pembuangan
 Incinerator
Melaksanakan Etika Batuk atau Bersin, yaitu:
 Bila Anda merasa akan batuk atau bersin, segeralah
berpaling/menjauh sedikit dari orang-orang
disekitar Anda.
 Kemudian tutuplah hidung dan mulut anda dengan
menggunaka tissue/saputangan atau lengan dalam
baju anda (bukan menutup mulut dengan tangan
terkepal)
 Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam
tempat sampah;
 Cucilah tangan dengan menggunakan air bersih

dan sabun atau gel pembersih tangan; dan bila perlu


gunakan masker.
 Kewaspadaan standar
 Kewaspadaan berdasarkan transmisi
 Peraturan kewaspadaan
 Kewaspadaan standar ini dirancang
untuk perawatan bagi semua orang,
petugas, pasien atau pengunjung
tanpa menghiraukan apakah mereka
terinfeksi atau tidak

 Adapun komponen utama


kewaspdaan standar adalah :
* Mencuci tangan
* Memakai alat perlindungan diri
MENCUCI TANGAN
Mencuci tangan dengan baik
merupakan unsur satu satunya yang
paling efektif dan untuk mencegah
penularan infeksi.
Tujuan mencuci tangan adalah untuk
menghilangkan kotoran dari kulit
secara mekanis dan mengurangi
jumlah mikroorganisme sementara
 JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI:
- Sarung tangan
- Masker
- Alat pelindung mata
- Topi
- Gaun pelindung
- Apron
- Pelindung kaki
 Sarung Tangan Katun (Cotton Gloves),
digunakan untuk melindungi tangan dari
tergores, tersayat dan luka ringan.
 Sarung Tangan Kulit (Leather Gloves),
digunakna untuk melindungi tangan dari
tergores, tersayat dan luka ringan.
 Sarung Tangan Karet (Rubber Gloves),
digunakan untuk melindungi tangan dari kontak
dengan bahan kimia seperti Oli, Minyak,
Perekat dan Grease.
 Sarung Tangan Electrical, digunakan untuk
melindungi tangan dari kontak dengan arus
listrik yang bertegangan rendah sampai
tegangan tinggi.
 Kewaspadaan berdasarkan transmisi diperuntukan
bagi pasien yang menunjukan gejala atau dicurigai
terinfeksi atau mengalami kolonisasi dengan kuman
yang sangat mudah menular.
 Kewaspadaan transmisi terdiri dari :

1.Airborn Precautions (kewaspadaan penularan lewat


udara)
Pencegahannya dengan cara :
Penempatan pasien, Proteksi respirasi, Pengangkutan
pasien
2.Droplet Precautions ( kewaspadaan penularan lewat
droplet) Cara pencegahannya :
1) Penempatan pasien
2) Pemakaian masker
3) Transportasi pasien
 Peraturan untuk Kewaspadaan Isolasi
 hal-hal yang perlu diterapkan:
- Kewaspadaan terhadap semua darah dan
cairan tubuh ekskresi dan sekresi dari
seluruh pasien.
- Dekontaminasi tangan sebelum dan
sesudah kontak diantara pasien satu
lainnya.
- Cuci tangan setelah menyentuh bahan
infeksius (darah dan cairan tubuh).
- Gunakan teknik tanpa menyuruh bila
memungkinkan terhadap bahan infeksius.
- Pakai sarung tangan saat atau kemungkinan kontak
darah dan cairan tubuh serta barang yang
terkontaminasi, disinfeksi tangan segera setelah
melepas sarung tangan. Ganti sarung tangan antara
pasien.
- Penanganan limbah feses, urine, dan sekresi pasien
lain dibuang ke lubang pembuangan yang telah
disediakan, bersihkan dan obtainer pasien lainnya.
- Tangani bahan infeksius sesuai standar prosedur
oprasional (SPO).
- Pastikan peralatan, barang fasilitas dan linen pasien
yang infeksius telah dibersihkan dan disinfeksi
benar
 TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai