Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

E DENGAN Flu Burung DI


RUANG ARWANA KOTA SUKABUMI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Keperawatan Medikal Bedah

Dosen :
Azhar Zulkarnain Alamsyah, M.Kep

Disusun oleh

Ade Aulia Putri (2141111030)


Syifa Tazmaylah Nur Fitriani (2141111062)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2022
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Identitas

Tanggal Pengkajian : 20 September 2022


Tanggal masuk : 19 September 2022
Ruang/Kelas : Arwana/Kelas 1
No. Rekam Medis : 024801-16
Diagnosa Medis : Flu Burung

1. Identitas Klien
Nama : Tn. E
Tanggal lahir : 28 April 1977
Umur : 45 Tahun
Status : Menikah
Pekerjaan : Peternak
Agama : Islam
Suku / bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Jalan Koperasi No. 02, Rt 5/Rw 6, Cikole, Kota
Sukabumi

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. A
Umur : 19 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Hub. dgn klien : Anak
2. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan utama
Pasien mengatkan bahwa dirinya sesak
B. Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat di lakukan pengkajian pada tanggal 20 September 2022, Klien
mengatkan sesak disertai dengan sakit kepala, nyeri pada otot, dan demam
tinggi. pasien mengatkan sesak seperti ada yang menghalangi saluran
pernafasannya, rasa sesak dirasakan pada bagian dada hingga kepangkal
hidung, nyeri diraskan semakin parah etika pasien beraktivitas skala nyeri
6(0-10)
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan dirinya belum pernah mengalami kondisi seperti saat ini,
ia juga tidak memiliki Riwayat penyakit paru-paru. Walaupun selama 20
tahun sudah bekerja sebagai peternak unggas.
D. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatkan bahwa keluarganya tidak ada yang memiliki Riwayat
penyakit yang sama seperti dirinya, juga tidak memiliki Riwayat penyakit
menurun atau menular.
E. Riwayat Psikososial dan spiritual
a. Psikososial
Klien adalah kepala keluarga. Klien memiliki 3 orang anak. Sehari-hari
klien tinggal bersama istrinya beserta ketiga anaknya.
b. Spiritual
Klien dalam ibadah kesehariannya selalu menjalankan shalat 5 waktu.
Sejak di rumah sakit klien hanya bisa shalat dengan cara duduk di
tempat tidur.
F. Activity Daily Living (ADL)
No Jenis Kegiatan Saat Sakit
a. Pola Nutrisi dan Cairan
• Makanan
• Jenis ✓ Diet TKTP
• Frekuensi ✓ 2x sehari ½ Porsi
• Pantangan ✓ Tidak ada alergi
• Keluhan ✓ Mual

• Minum
➢ Jenis ✓ Air putih
➢ Frekuensi ✓ ±1200ml + 500ml (IV)
➢ Pantangan ✓ Tidak ada
➢ Keluhan ✓ Mual

b. Pola Eliminasi
• BAK
➢ Frekuensi ➢ 4-5x/ hari
➢ Warna ➢ Kuning jernih
➢ Jumlah ➢ ±700cc/ 24 jam
• BAB
➢ Frekuensi ➢ 1x perhari
➢ Warna ➢ Kuning
➢ Konsistensi ➢ Lembek
c. Pola istirahat tidur
• Siang
➢ Kuantitas ✓ 2-3 jam
➢ Kualitas ✓ Sering terbangun
• Malam
➢ Kuantitas ✓ 4 jam
➢ Kualitas ✓ Sering terbangun
d. Personal Hygiene
kebersihan
• Kulit ✓ Mandi di lap teratur dibantu
• Gigi ✓ Oral hygiene di bantu

• Rambut ✓ Keramas di lap

• Kuku ✓ Bersih dan pendek


3. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : CM (Compos Mentis)
Tanda-tanda vital : TD: 140 / 90 mmHg
N : 102x/menit
R : 28x/menit
S : 390C
SPO2 : 95 %
2. Review Respirasi
a. Sistem Respirasi
➢ Inspeksi : Membran mukosa hidung sampai faring tampak
kemerahan, Tonsil tampak kemerahan, terdapat
secret atau lendir pada daerah hidung, hidung
tampak kemerahan, adanya batuk disertai dahak.
➢ Palpasi : Tidak Terkaji.
➢ Perkusi : Bunyi paru Sonor
➢ Auskultasi : ronchi(+)
b. Sistem Kardiovaskular
➢ Inspeksi : Konjungtiva merah pucat, tidak ada peningkatan
vena jugularis, kulit tampak kusam
➢ Palpasi : Tidak ada nyeri tekan CRT < 2 detik, frekuensi nadi
102x/menit, akral hangat
➢ Perkusi : : batas atas jantung terletak pada N= ICS II, batas
bawah jantung terletak pada N= ICS V, batas kiri
jantung N= ICS V mid clavikula sinistra, batas
kanan jantung N= ICS IV mid sternalis dextra.
➢ Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan seperti gallop dan
murmur, TD 140/90 mmHg

c. Sistem Gastrointestinal
➢ Inspeksi : bentuk abdomen simetris, tidak terlihat bayangan
pembuluh darah,warna kulit merata, umbilicus
tampak sedikit kotor
➢ Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, organ tubuh dapat teraba,
tidak ada massa atau pembengkakan.
➢ Perkusi : timpani, tidak ada suara tambahan
➢ Auskultasi : frekuensi peristaltic usus 10x/ menit.

d. Sistem Uraniaria
➢ Inspeksi : warna urine kuning jernih
➢ Palpasi : Tidak ada distensi kandung kemih

e. Sistem Integrumen
➢ Inspeksi : kebersihan kulit baik,terdapat luka pada permukaan
kulit, keadaan kulit kering dan keriput, warna kulit
sawo matang dan merata. Suhu tubuh 39℃
➢ Palpasi : permukaannya sedikit kasar, kulit teraba panas,

kekenyalan juga kelembapan kulit sudah berkurang

akibat penuaan, turgor tidak kembali dalam 2 detik

f. Sistem Muskuloskeletal
➢ Inspeksi : Terpasang infus 20 tetes per menit di lengan sebelah
kanan , kekuatan otot 44 | 44
➢ Palpasi : tidak ada nyeri tekan maupun lepas, tidak ada edema

g. Sistem Panca Indra


➢ Mata : kedua mata simetris, konjungtiva Anemis, sklera
tidak ikterik.
➢ Hidung : Terdapat sekret, Tidak ada benjolan dan lesi
➢ Telinga : pendengaran baik

h. Sistem Neurologi
➢ Inspeksi : Pupil isokor, reflek cahaya positif, GCS 15
➢ Palpasi : Tidak ada benjolan dan pembengkanan

i. Sistem Endokrin
➢ Inspeksi : Tidak ada lesi dan benjolan
➢ Palpasi : tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid dan getah
bening

4. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 20 September 2022
KOMPONEN HASIL NILAI NORMAL INTERPRETASI
Hematologi
Hemoglobin 14-18 gr% 16,5 gr/dL Normal
Hemaktorit 40-48% 40,1 % Normal
Leukosit 4700-10300µ/I 10.250 mg/dl Normal
Trombosit 150.000- 366.000 mg/dl Normal
450.000
Erytrosit 4-5,5 jt µ/I 5.380.000 mg/dL Normal
Urea 15-45 mg/dl 43 mg/dl Normal
Creatinin 0,6-1,3 mg/dl 5,1 mg/dl Tinggi
SGOT 10-50µ/l 53,1µ/l Normal
SGPT 10-50 µ/I 55 µ/l Tinggi
Albumin 3,5-5,2 g/dl 2g.dl Rendah
5. Terapi
Nama Terapi Dosis dan Cara Pemberian Fungsi Terapi
IV RL 20 tpm Mempertahankan hidrasi
pasien
Ranitidine 2x1 Mengobati gejala atau
penyakit yang berkaitan
dengan produksi asam
lambung berlebih
Flexatide Atrovent 3x1 Mengontrol gejala sesak
napas
Paracetamol 3x1 Mengatasi demam dan
mengurangi nyeri
Asa 4 jam Antipiretik
Vaccine Imunisasi aktif Mencegah virus

6. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
DS: Kontak dengan unggas Ketidakefektifan
1. jalan nafas
- Klien mengatakan sesak ↓

- Klien mengatakan bahwa Infeski sel epitel saluran


nafas
dirinya batuk berdahak.

DO:
Kerusakan jaringan paru
- Terdapat suara tambahan

ronchi.
Adanya peningkatan secret
- Adanya perubahan pada
pada saluran pernafasan
irama dan frekuensi nafas. ↓
RR : 28x/ menit Eksudasi dan edema intra
- Batuk terdengar tidak alveolar
efektif. - Klien tampak ↓
kesulitan untuk berbicara
No Data Etiologi Masalah
- klien tampak gelisah. Ketidakefektifan bersihan
- Uji serologi menunjukan jalan nafas
peningkatan antibody

2. DS : Kontak dengan unggas Hipertermia



- Klien mengatakan demam
Infeksi sel epitel saluran
- Klien mengatakan pusing nafas

DO :
Demam
-Kulit klien tampak ↓
Hipertermi
kemerahan
- Adanya peningkatan suhu
tubuh
S : 39 ℃
- Akral teraba panas
- Kulit terasa hangat
- Mata klien tampak berair

- Klien tampak berkeringat


3. DS : Kontak dengan unggas Gangguan
↓ pertukaran gas
- Klien mengatakan sesak
-Klien mengatakan sakit Infeski sel epitel saluran
nafas
kepala

DO :
Kerusakan jaringan paru
- Klien tampak nafas

terengah- engah
Adanya Peningkatan secret
- Pola pernafasan tampak

abnormal Eksudasi dan edema intra
- Klien tampak dyspnea alveolar
RR : 28x/ menit ↓
Gangguan difusi oksigen
No Data Etiologi Masalah
- Tampak nafas cuping ↓
hidung Takikardia Hipoksia

: N : 102x/ menit Gangguan pertukaran gas

4. DS : Kontak dengan unggas Intoleransi


↓ Aktivitas
- Klien mengatakan nyeri otot
DO : Infeksi sel epitel saluran
nafas
- Klien tampak meringis

kesakitan
Mylagia
- Klien tampak sering

memegang bagian tangannya
Gangguan mobilitas fisik
- Klien tampak sering
berusaha untuk merubah
posisi

- Skala nyeri 6 (0-10)


7. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas yang tidak efektif b.d ronchi kering
2. Hipertermia b.d Proses penyakit
3. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membrane alveolus-kaviler
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik

8. Perencanaan Keperawatan

Diagnosa keperawatan TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI


No
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. (D. 0001) Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan Intervensi utama :
efektif b.d sekresi yang tertahan selama 1 x 24 jam Bersihan jalan nafas (I. 01011) Manajemen Jalan nafas
tidak efektif Observasi :
Definisi : ketidakmamupuan Luaran utama : a) Monitor pola nafas (frekuensi,
membersihkan secret atau obstruksi (L.01001)Bersihan jalan nafas tidak kedalaman, usaha nafas)
jalan nafas untuk mempertahankan efektif : b) Monitor bunyi nafas tambahan(mis.
jalan nafas tetap pasien • Control gejala Gurgling, mengi, weezing, ronkhi
Penyebab : • Pertukaran gas kering)
Fisiologis • Respon alergi local c) Monitor sekutum(jumlah, warna,
1. Spasme jalan napas • Respon alergi sistemik aroma)
2. Hipersekresi jalan napas • Respon ventilasi mekanik
• Tingkat infeksi Terapeutik :
3. Disfungsi neoromoskuler
a) Pertahankan kepatenan jalan
4. Benda asing dalam jalan nafas
Dengan kriteria hasil : nafas dengan head-lit dan chin-
5. Adanya jalan nafas buatan
Diagnosa keperawatan TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
No
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
6. Sekresi yang tertahan a) Batuk efektif meningkat plit (jaw-thrust jika curiga
7. Hyperplasia dinding jalan nafas b) Ronkhi menurun trauma servikal)
8. Proses infeksi c) Dispnea menurun b) Posisikan semifowler atau
9. Respon alergi d) Frekuensi nafas membaik fowler
10. Efek agen farmakologis (mis. e) Pola nafas membaik c) Berikan minuman hangat
Anastelsi) d) Lakukan fisioterapi, jika perlu
Situasional e) Lakukan pengisapan lendir
1. Merokok aktif kurang dari 15 detik
2. Merokok pasif f) Lakukan hyper oksigenasi
3. Terpajan polutan sebelum penghisapan
endotrakeal
Gejala dan Tanda Mayor g) Keluarkan sumbatan benda
Subjektif (S) : padat dengan forselmcgill
(Tidak tersedia)
Objektif (O) : Edukasi :
1. Batuk tidak efektif a) Anjurkan asupan cairan 2000
2. Tidak mampu batuk ml/hari, jika tidak kontraindikasi
3. Seputum berlebih b) Anjurkan Teknik batuk efektif
4. Mengi, weezing dan/ ronkhi
kering
5. Meconium dijalan nafas(pada
neonatus)
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif (S) :
Diagnosa keperawatan TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
No
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. Dispnea
2. Sulit bicara
3. Ortopnea
Objektif (O) :
1. Gelisah
2. Sianosis
3. Bunyi nafas menurun
4. Frekuensi nafas menurun
5. Pola nafas berubah

NO Diagnosis keperawatan TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI


(SDKI) (SLKI) (SIKI)
2. (D.0130) Hypertermia b.d suhu Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Intervensi utama :
tubuh meningkat diatas rentang selama 1 XX 24 jam Hipertermia (I.15506) Manajemen Hipertermia
normal tubuh Luaran utama : Observasi :
Definisi : Suhu tubuh meningkat diatas (L.14134) Hipertermia : a) Identifikasi penyebab
rentang normal tubuh • Perpusi periver Hipertermia (mis. dehidrasi,
Penyebab : • Status cairan terpapar lingkungan panas,
1. Dehidrasi • Status kenyamanan penggunaan incubator).
2. Terpapar lingkungan panas • Status neorogis b) Monitor suhu tubuh
3. Proses penyakit (mis. infeksi, • Status nutrisi c) Monitor kadar elektrolit
kanker) • Termogulasi neonatus d) Monitor haluaran urin
4. Ketidaksesuaian pakain dengan Dengan kriteria hasil : e) Monitor komplikasi akibat
suhu lingkungan 1. Suhu tubuh dengan rentan normal hipertermia
5. Peningkatan laju metabolism 2. Nadi dan RR dalam rentang Terapeutik :
6. Respon trauma normal a) Sediakan lingkungan yang
7. Aktivitas berlebihan 3. tidak ada perubahan warna kulit dingin
8. Penggunaan incubator dan tidak ada pusing b) Longgarkan atau lepaskan
Gejala dan tanda Mayor pakain
Subjektif (s) ; c) Bahasi dan kipasi permukaan
Tidak tersedia tubuh
Objektif (O) : d) Berikan cairan oral
1. Suhu tubuh diatas nilai normal e) Ganti linen setiap hari atau lebih
Gejala dan tanda Minor sering jika mengalami
Subjektif (S) : hyperhidrosis (keringat berlebih)
Tidak tersedia f) Lakukan pendinginan eksternal
Objektif (O) : g) Hindari pemberian anti piretik
1. Kulit merah atau aspeirin
2. Kejang h) Berikan oksigen, jika perlu
3. Takikardia Edukasi :
4. Takipnea a) Anjurkan tirah baring
5. Kulit terasa hangat Kolaborasi :
a) Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
NO Diagnosis keperawatan TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
3. (D.0003) Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Intervensi utama :
b.d perubahan membrane alveolus selama 1 X 24 jam Gangguan pertukaran (I.0104) Pemantauan Resvirasi
kaviler yang ditandai pola nafas gas Observasi :
abnormal Luaran utama : a) Monitor frekuensi, irama,
Definisi : Kelebihan atau kekurangan (L.01003) Gangguan pertukaran gas : kedalaman dan upaya nafas
oksigenasi dan/ atau eleminasi • Keseimbangan asam basa b) Monitor pola nafas
karbondioksida pada membrane • Konservasi energi c) Monitor kemampuan batuk efektif
alveolus-kapiler • Perfusi paru d) Monitor adanya produksi skutum
Penyebab : • Respon ventilasi mekanik e) Monitor adanya sumbatan jalan
1. Ketidakseimbangan ventilasi- • Tingkst delirium nafas
perfusi Dengan kriteria hasil : f) Monitor saturasi oksigen
2. Perubahan membrane a) Dispnea menurun g) Monitor nilai AGD
alveolus-kapiler b) Bunyi nafas tambahan menurun h) Monitor hasil x-ray torax
Gejala dan tanda Mayor : c) Pusing menurun Terapeutik :
Subjektif (S) : d) Penglihatan kabur menurun a) Atur interval memantau resvirasi
1. Dispnea e) Nafas cuping hidung menurun sesuai kondisi pasien
Objektif (O) : f) Takikardia membaik b) Dokumentasi hasil pemantuan
1. PCO2 meningkat/ menurun g) Sianosis membaik Edukasi :
2. PO2 menurun h) Pola nafas membaik a) Jelaskan tujuan prosedur
3. Takikardia pemantauan
4. Ph arteri meningkat/ menurun b) Informasikan hasil pemantaun
5. Bunyi nafas tambahan jika perlu
Gejala dan tanda Minor
Subjektif (S) :
1. Pusing
2. Penglihatan kabur
Objektif (O) :
1. Sianosis
2. Diaphoresis
3. Gelisah
4. Nafas cuping hidung
5. Pola nafas abnormal
6. Warna kulit abnormal
7. Kesadaran menurun

NO Diagnosis keperawatan TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI


(SDKI) (SLKI) (SIKI)
4. (D.) Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Intervensi utama :
kelemahan fisik selama 1 X 24jam Intoleransi aktivitas b.d (I.05178) Manajemen energi
Definisi : Ketidakcukupan energi kelemahan fisik Observasi :
untuk melakukan aktivitas sehari-hari Luaran Utama : a) Identifikasi gangguan fungsi
Penyebab: (L.05047) Intoleransi aktivitas b.d tubuh yang mengakibatkan
1. Ketidakseimbangan antara kelemahan fisik : kelelahan
suplai dan kebutuhan oksigen • Ambulasi b) Monitor kelelaham fisik dan
2. Tirah baring • Curah jantung emosional
3. Kelemahan • Konsevasi energi c) Monitor pola dan jam tidur
4. Imobilitas • Tingkat keletihan d) Monitor lokasi dan
5. Gaya hidup monoton Dengan Kriteria Hasil : ketidaknyamanan selama
Gejala dan Tanda Mayor : melakukan aktivitas
Subjektif (S) a) Kemudahan dalam melakukan Terapeutik :
1. Mengeluh lelah aktivitas sehari-hari meningkat a) Sediakan lingkungan nyaman dan
Objektif (O) ; b) Kekuatan bagian otot dan bawah rendah stimulus
1. Frekuensi jantung meningkat meningkat b) Latihan rentang gerak pasif dan /
> 20% dari kondisi istirahat c) Keluhan lelah menurun aktif
Gejala dan Tanda Minor : c) Berikan aktivitas distraksi yang
Subjektif (S) menenangkan
1. Dispnea saat atau setelah d) Pasilitasi duduk disisi tempat
aktivitas tidur, jika tidak dapat berpindah
2. Merasa tidak nyaman setelah atau berjalan
beraktivitas Edukasi :
3. Merasa lemah a) Anjurkan tirah baring
Objektif (O) : b) Anjurkan melakukan aktivitas
1. Tekanan darah berubah > 20% secara bertahap
dari kondisi istirahat c) Anjurkan menghubungi perawat
2. Gambaran EKG menunjukan jika tanda dan gejala kelelahan
aritmia saat atau setelah tidak berkurang
aktivitas d) Ajarkan strategi koping untuk
3. Gambaran EKG menunjukan mengurangi kelelahan
iskemia Kolaborasi :
4. Sianosis a) Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
9. Implementasi Keperawatan

No Waktu
Implementasi Respon TT
Dx Tgl/jam
Selasa, 20-09- 1. Pengkajian kepada 1. Klien kooperatif Ade
1. 2022 pasien 2. TTV : Syifa
10.00 WIB 2. Mengobservasi TTV TD : 140/90mmhg
3. Memonitor pola nafas R : 24x/menit
4. Memonitor bunyi nafas S : 38,7
tambahan ronchi N : 100x/menit
5. Mengkolaborasi 3. Klien nyaman
pemberian terapi dengan posisi semi-
oksigen fowler
6. Mengajarkan klien 4. Klien tampak tidak
relaksasi napas dalam sesak
5. Klien mampu
melakukan relaksasi
napas dalam
2 Selasa 20-09- 1. Mengobservasi warna
1. Suhu tubuh 38,7℃ Ade
2022 kulit dan suhu tubuh 2. Klien dan Syifa
11.00 WIB 2. Memberikan kompres keluarganya dapat
hangat pada dahi, lipat menjelaskan
paha, aksila atau leher Kembali mengenai
klien pengertian,
3. Menganjurkan klien penanganan, dan
memakai pakaian tipis terapi yang
namun menyerap diberikan tentang
keringat penyakitnya
4. Memberikan edukasi ke 3. Klien mengenakan
klien dan keluarganya pakaian tipis namun
mengenai pengertian, menyerap keringat
penanganan dan terapi
yang diberikan tentang
penyakitnya
3 Rabu 21-09- 1. Memonitor frekuensi, 1. Nafas klien tampak Ade
2022 irama, kedalaman dan stabil Syifa
10.00 WIB upaya nafas
2. Memonitor pola nafas
3. Memonitor adanya
produksi sputum
4. Memonitor adanya
sumbatan jalan nafas
No Waktu
Implementasi Respon TT
Dx Tgl/jam
4 Rabu 21-09- 1. Mengidenfikasi 1. Klien kooperatif Ade
2022 gangguan fungsi 2. Kekuatan otot Syifa
11.00 WIB tubuh yang 4|4
mengakibatkan
kelelahan
2. Memonitor
kelelahan fisik dan
jam tidur
3. Memonitor lokasi
dan ketidaknyaman
selama melakukan
aktivitas
4. Menyediakan
lingkungan yang
nyaman dan rendah
stimulus
5. Memberikan
aktivitas distraksi
yang menyenangkan
6. Menganjurkan tirah
baring
7. Mengkolaborasi ahli
gizi asupan makanan
dan farmakologi
pemberian terapi
10. Evaluasi Keperawatan

No Dx Tgl/jam SOAP Paraf


1. Rabu, 21 S: Ade
september • Klien mengatakan sesak napas Syifa
2022 • Klien mengatakan nyaman dengan posisi
12.00 WIB semifowler
O:
• Klien tampak lebih tenang setelah diobservasi
respirasi dan status oksigen
• RR : 24x/m
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2. Rabu, 21 S: Ade
september • Klien mengatakan demam Syifa
2022 O:
15.00 WIB • Klien tampak membaik setelah diberikan
tindakan dan pengobatan
• S: 37,5℃
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
3. Kamis, 22 S: Ade
september • Klien mengataka masih sedikit sesak Syifa
2022 O:
11. 00 WIB • Klien tampak lebih tenang setelah dilakukan
beberapa tindakan
• RR : 21x/m
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
4. Kamis, 22 S: Ade
September • Klien mengatakan sudah membaik Syifa
2022 • Klien mengatakan sudah tidak lemas lagi
12.00 WIB O:
• Klien tampak membaik
• TTV:
RR : 21x/m
TD: 120/90 mmHg
S : 37,5℃
N: 100x/m
• Kekuatan otot 5|5
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai