Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PSIKOLOGI KESEHATAN
Health Promotion and Maintenance
(Promosi dan Pemeliharaan Kesehatan)
&
Prevention and Treatment of illness
(Pencegahan dan Pengobatan Penyakit)

Disusun oleh:
Kelompok 8
1. Lusiawati (2141111061)
2. Syifa Tazmaylah Nur Fitriani (2141111062)
3. Dandi Saputra (2141111070)

UNIVERESITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI


Jl.R.Syamsudin, S.H. No. 50,Cikole, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43113
2021-2022
2
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan
hidayahnya Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul psikologi
kesehatan health promotion and maintenance, prevention and treatment of illness.
Makalah ini berisikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan juga
Manfaat yang nantinya diharapakan makalah ini memberikan informasi kepada kita
semua tentang psikologi kesehatan health promotion and maintenance, prevention and
treatment of illness.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha dengan segenap
kemampuan kami,sebagai pemula.Tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan.Oleh karena itu, saran, masukan, dan kritik yang membangun senantiasa kami
harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang membaca
makalah ini dan mudah-mudahan dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
Latar belakang..........................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................4
A. Promosi Kesehatan.........................................................................................................4
Strategi Advokasi Kesehatan....................................................................................................4
Tujuan Advokasi Kesehatan..............................................................................................4
Hasil yang diharapkan............................................................................................................4
B. Pemeliharaan kesehatan................................................................................................5
C. Pencegahan.....................................................................................................................6
1. Pencegahan primer.......................................................................................................6
3. Pencegahan tersier........................................................................................................6
D. Pengobatan......................................................................................................................6
a. Pengobatan medis.........................................................................................................7
b. Pengobatan non medis..................................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................8
Daftar pustaka..............................................................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Promosi kesehatan merupakan suatu upaya yang bertujuan untuk memberikan
pesan-pesan tentang kesehatan kepada kelompok masyarakat agar masyarakat dapat
menerapkan perilaku hidup sehat. Dengan adanya promosi kesehatan diharapkan
masyarakat dapat memiliki informasi terkait dengan kesehatan serta upaya pencegahan
masalah kesehatan itu sendiri sebab pemberian promosi kesehatan salah satunya dapat
dilakukan dengan cara pemberian penyuluhan tentang kesehatan pada masyarakat
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam upaya
pencegahan masalah kesehatan.

Program promosi kesehatan dapat meningkatkan hasil fisik, psikologis,


pendidikan, dan pekerjaan untuk individu dan membantu mengontrol atau mengurangi
biaya perawatan kesehatan secara keseluruhan dengan menekankan pencegahan
masalah kesehatan, mempromosikan gaya hidup sehat, meningkatkan kepatuhan pasien,
dan memfasilitasi akses ke layanan dan perawatan kesehatan. Program promosi
kesehatan berperan dalam menciptakan individu, keluarga, komunitas, tempat kerja, dan
organisasi yang lebih sehat. Mereka berkontribusi pada lingkungan yang
mempromosikan dan mendukung kesehatan individu dan masyarakat secara
keseluruhan. Program promosi kesehatan memanfaatkan posisi penting lingkungan
mereka (misalnya, sekolah, tempat kerja, organisasi perawatan kesehatan, atau
komunitas) untuk menjangkau anak-anak, remaja, orang dewasa, dan keluarga dengan
pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang
tepat tentang mereka (fertman and allensworth, 2010).

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Promosi Kesehatan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien,
diperlukan cara dan pendekatan yang strategis, cara ini sering disebut strategi, yakni teknik atau
cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan tersebut secara
berhasil guna dan berdaya guna.

Strategi Advokasi Kesehatan


Advokasi kesehatan adalah pendekatan kepada para pimpinan atau pengambil
keputusan agar dapat memberi dukungan, kemudahan, perlindungan pada upaya pembangunan
kesehatan.

Tujuan Advokasi Kesehatan
1. Mempengaruhi peraturan dan kebijakan yang mendukung pembudayaan perilaku hidup
bersih dan sehat
2. Mempengaruhi pihak lain (program, sector LSM peduli kesehatan profesional) agar
mendukung perilaku hidup bersih dan sehat melalui kemitraan dan jaringan kerja.
3. Meningkatkan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah khususnya kesehatan lingkungan
di tempat-tempat umum.
4. Menggalang dukungan lewat pendapat umum melalui media komunikasitentang program
perilaku hidup bersih dan sehat.

Hasil yang diharapkan


1. Adanya dukungan politik dari para pengambil keputusan baik dalam bentuk instruktur/surat
daran/surat keputusan maupun himbauan untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Makin banyak LSM (lembaga swadaya masyarakat) yang peduli kesehatan
3. Adanya anggaran rutin yang dinamis dari APBD II dan sumber lain untuk pelaksanaan
PHBS di kabupaten/kota
4. Adanya indikator PHBS dalam perencanaan daerah.
5. Fasilitas umum semakin merata terutama di daerah kumuh

4
Sasaran advokasi meliputi sasaran kepada perorangan dan kepadasasaran publik (masyarakat). Sasaran
perorangan dapat dilakukan melaluikomunikasi interpersonal sedangkan untuk sasaran publik
dilakukan melaluimedia massa dan kampanye
1. Langkah langkah advokasi
2. Melakukan analisa
3. Menyusn strategi
4. Menggalang kemitraan mobilisasi
5. Tindakan atau pelaksanaan
6. Evaluasi.
7. Kesinambungan proses.

B. Pemeliharaan kesehatan
Pemeliharaan kesehatan meliputi aspek-aspek promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif secara tak terpisah-pisah. Namun demikian, khusus untuk jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja lebih ditekankan pada aspek kuratif dan
rehabilitatif tanpa mengabaikan dua aspek lain. Upaya kesehatan adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan
diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Upaya tersebut dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan.
Bertujuan agar pasien dan keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam
menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dialami.
Pkrs adalah upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien dan
kelompok-kelompok masyarakat. Agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat
kesembuhan dan rehabilitasinya. Klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat
mandiri dalam meningkatkan kesehatan, dan mencegah masalah – masalah kesehatan
dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.

5
C. Pencegahan
Pencegahan bertujuan untuk mengenali, menemukan dan menunda segala
kemungkinan penyakit yang mungkin muncul atau diderita. Menurut kamus besar
bahasa indonesia (kbbi), definisi tentang pencegahan penyakit mengacu pada pengertian
kata “pencegahan” dan kata penyakit. Sedangkan pengertian penyakit adalah suatu hal
yang menyebabkan gangguan kesehatan pada makhluk hidup, pencegahan penyakit
dibagi menjadi tiga jenis, yakni pencegahan primer, pencegahan sekunder dan
pencegahan tersier.
1. Pencegahan primer
Pencegahan ini bertujuan untuk menghindari atau meminimalisir perkembangan
penyakit atau kecacatan yang mungkin diidap atau terjadi pada individu. Contoh
pencegahan primer adalah menghentikan kebiasaan merokok, menurunkan kolestrol,
meminum obat penurun tekanan darah dan rajin berolahraga. Selain itu bisa
mengonsumsi makanan bergizi sesuai dengan kebutuhan atau mempertahankan berat
badan yang ideal.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan ini dilakukan dengan mendeteksi sedini mungkin penyakit yang
mungkin diderita. Hal ini dilakukan agar penyakit tidak semakin parah atau terjadinya
komplikasi. Selain itu, pencegahan sekunder juga dilakukan untuk meminimalisir
terjadinya komplikasi dan kecacatan sebelum penyakit semakin parah. Contoh
pencegahan sekunder adalah melakukan pemeriksaan secara mandiri atau ke dokter
untuk individu yang mempunyai gejala penyakit kronis.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi berbagai dampak negatif yang
mungkin terjadi dari suatu penyakit. Pencegahan ini juga dilakukan untuk
meminimalisir komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit. Contoh
pencegahan tersier adalah rajin mengonsumsi obat yang diberikan dokter.

D. Pengobatan
Kata "pengobatan" berasal dari bahasa latin yaitu ars medicina, yang berarti seni
penyembuhan pengobatan adalah ilmu dan seni penyembuhan. Bidang keilmuan ini

6
mencakup berbagai praktek perawatan kesehatan yang secara kontinu terus berubah
untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan dengan cara pencegahan dan
pengobatan penyakit.
Pengobatan kontemporer meliputi ilmu kesehatan, penelitian biomedis, dan teknologi
medis untuk mendiagnosa dan mengobati cedera dan penyakit, tidak hanya melalui obat
atau operasi, tetapi juga melalui terapi yang beragam seperti psikoterapi, splints
eksternal & traksi, prostesis, biologis, radiasi pengion dan lain-lain.
Pengobatan terbagi dua jenis pengobatan, ada pengobatan medis dan pengobatan non
medis.
a. Pengobatan medis adalah pengobatan moderen merupakan cara-cara pengobatan
yang dilakukan berdasarkan penelitian ilmiah dan berdasarkan pengetahuan dari
berbagai aspek. Biasanya pengobatan medis menggunakan beberapa terapan disiplin
ilmu pengetahuan dalam mengobati sebuah penyakit, cara pemeriksaan dan
diagnose penyakitpun lebih akurat daripada pengobatan tradisional. Selain itu obat
yang gunakan dalam pengobatan medis semuanya merupakan hasil uji klinis yang
mendalam dan memiliki fungsi yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Pengobatan
modern memiliki sebuah prosedur yang sesuai dan terus di tingkatkan seiring
dengan kemajuan teknologi. Pengobatan modern biasanya cenderung mengabaikan
aspek-aspek spiritual, social dan keyakinan seseorang. Ini semacam ketidakpuasan
menyebabkan peningkatan yang signifikan jumlah orang yang masih mengandalkan
pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan mereka. Semua ini
terjadi meskipun fakta bahwa tidak ada bukti ilmiah terhadap metode pengobatan
tradisional yang dapat memberikan hasil yang memuaskan. Kepercayaan dan
keyakinan merupakan sebuah faktor penting dalam pengobatan
b. Pengobatan non medis adalah pengobatan tradisional adalah metode pengobatan
yang digunakan dalam berbagai masyarakat sejak jaman dahulu yang diturunkan
dan dikembangkan secara bertahap dari generasi kegenarasi berdasarkan tingkat
pemahaman manusia terhadap pengetahuan dari masa ke masa. Pengobatan
tradisional atau obat tradisional juga kadang-kadang disebut sebagai obat rakyat,
obat herbal dan sebagainya. Praktek yang paling umum dari obat tradisional
termasuk pengobatan tradisional afrika, akupunktur, pengobatan tradisional korea,
pengobatan tradisional cina, pengobatan islam, obat siddha, ayurveda dan jamu.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran psikologi dalam dunia keperawatan sangat besar. Hal tersebut disebabkan
karena peran psikologis seseorang selalu menyertai diri, sejak mulai merasakan sakit
kemudian masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit dan sembuh. Selain itu
dengan ilmu psikologi kita dapat lebih memahami kepribadian dan tingkah laku pasien
sehingga kita dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan sudut pandang yang
berbeda.
Psikologi kesehatan bertujuan untuk memahami tentang seseorang dalam
dinamika psikologis yang selalu menjaga kesehatannya, dinamika psikologis seseorang
yang sehat tetapi dia mengalami diagnosa penyakit kronis serta dinamika psikologis
seseorang saat merespon sakit kronis yang dialaminya.

8
Daftar pustaka

Widyanto, F. C. (2014). Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan Praktis (1 ed.).


Nuha Medika.
Sulistyowati, L. S. (2011) Promosi kesehatan di daerah bermasalah kesehatan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Renika Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010) Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010) Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Renika
Cipta. Notoatmodjo, S., (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai