Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROMOSI DAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Peran Perawat Dalam Promosi Kesehatan Pada Aspek Promotif

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. STEFANUS A.I, S.Kep., M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 3

S1 Keperawatan Jalur A

1. Alessandro Piere Raynara Toby (202311002)


2. Arsula Selvi (202311009)
3. Caren Dwi Winata (202311011)
4. Desandra Whilis Restu Utama (202311015)
5. Desti Anggraini (202311016)
6. Dhea Angelika S.S (202311017)
7. Martina Yoanesa Marlindita (202311035)
8. Odilia Gemma Galgani (202311036)
9. Savinka Anggitha Putri (202311044)
10. Suchi Steffanisya (202311046)
11. Wenny patricia 202311050

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SINT CAROLUS JAKARTA
2024/2024

1
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………3


1.2 Tujuan Umum………………………………………………………………… 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Promosi kesehatan ………………………………………………….5

B. B. Ruang lingkup promosi kesehatan…………………………..…………………5

C. Visi Dan Misi Promosi Kesehatan………………………………………………….6

D. Strategi Promosi Kesehatan……………………………………….………………7

E. Sasaran Promosi Kesehatan……………………………………….……………….8

F. Media Promosi Kesehatan…………………………………………………………9

BAB 3 HASIL PENELITIAN ………………………………………………11

BAB 4 PEMBAHASAN……………………………….…..…………………12

KESIMPULAN……………………………………………………………….14

Daftar Pustaka………………………………………………………………….15

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Perawat adalah tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dalam menjalankan pekerjaannya
untuk membantu merawat kesehatann masyarakat. Indonesia menjadi negara yang mengalami
double burden yaitu tingginya penyakit menular dan tidak meular. Pemberian asuhan
keperawatan sangatlah penting pada kondisi negara seperti ini, dengan mendengar kondisi saat
ini, pemerintah banyak melakukan Promosi kesehatan untuk masyarakat yang dibantu oleh
anggota nakes seluruh Indonesia. Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan,
kelompok, dan masyarakat agar memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya
melalui peningkatan pengetahuan, kemauan, dan kemampuannya.

WHO, Promosi kesehatan adalah proses mengupayakan individu-individu dan masyarakat untuk
meningkatkan kemampuan mereka mengandalkan factor-faktor yang mempengaruh kesehatan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Menurut Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, sikap,
dan keterampilan masyarakat dalam mengelola faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan, baik
perseorangan, keluarga, masyarakat, maupun lingkungan, serta memperjuangkan hak-hak
kesehatan. Tujuan utama dari promosi kesehatan adalah untuk mendorong adopsi perilaku sehat
dan lingkungan yang mendukung kesehatan, serta untuk mencegah penyakit dan masalah
kesehatan lainnya.

Peran perawat yang sudah melekat dengan dunia kesehatan membantu untuk mensosialisasikan
peraturan tentang pelarangan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat di
tempat umum maupun di rumah yang merupakan salah satu upaya dalam promosi
kesehatan.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2018 tentang
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit mengatur tentang upaya promosi kesehatan yang dilakukan
di lingkungan rumah sakit, Menjelaskan tujuan dari promosi kesehatan di rumah sakit, yaitu
untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan perilaku masyarakat dalam menjaga
kesehatan, serta untuk mendukung terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu. perawat
dalam memberikan pendidikan kesehatan harus meliputi pendidikan tentang aspek preventif
(pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif
(mengembalikan fungsi ke normalitas). Dengan melakukan Promosi kesehatan melalui aspek

3
aspek berikut membuat masyarakat jauh lebih paham dengan kondisi kesehatannya di
lingkungan serta kepribadiannya.

1.2 Tujuan

promosi kesehatan berupaya mendidik kesehatan masyarakat yang sangat bermanfaat untuk
meningkatkan status kesehatan pasien dan keluarga. Pemberi asuhan keperawatan
Memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan, dari yang sederhana sampai
dengan kompleks.Konsultan Tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan
yang tepat untuk diberikan.

Promosi kesehatan dilakukan melalui berbagai cara, seperti penyuluhan, pendidikan kesehatan,
advokasi, pembentukan kebijakan kesehatan yang mendukung, dan menciptakan lingkungan
yang mendukung kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga mengedepankan konsep "Health Promotion in


Hospital" (HPH) dalam upaya meningkatkan promosi kesehatan di rumah sakit. Konsep ini
melibatkan rumah sakit sebagai bagian dari masyarakat yang berperan dalam memberikan
informasi, edukasi, dan komunikasi kesehatan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat sekitar
agar dapat hidup sehat dan mengurangi risiko penyakit.

4
BAB 2
Tinjauan Teoritis
1.Promosi Kesehatan
A.Pengertian Promosi kesehatan

Menurut Lawrence Green, promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan
kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang
memudahkan perubahan perilaku lingkungan yang kondusif bagi kesehatan (Notoatmodjo,
2010). Promosi kesehatan juga sebagai pendekatan terhadap faktor perilaku kesehatan.
Lawrence Green mengemukakan perilaku ini dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu

1. Faktor prediposisi (predisposing factors), berisi pengetahuan dan sikap seseorang.

2. Faktor pemungkin (enabling factors), berisi fasilitas, sarana, atau prasarana yang
mendukung.

3. Faktor penguat (reinforcing factors), berisi tokoh masyarakat, peraturan, undang-


undang, surat-surat keputusan dari pejabat pemerintahan pusat atau daerah
(Notoatmodjo, 2010).

B. Ruang lingkup promosi kesehatan

Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)Keluarga adalah unit terkecil
masyarakat. Mencapai perilaku sehat masyarakat, maka harus dimulai pada tatanan masing-
masing keluarga. Teori pendidikan mengatakan, bahwa keluarga adalah tempat persemaian
manusia sebagai anggota masyarakat. Pelaksanaan promosi kesehatan keluarga ini, sasaran
utamanya adalah orang tua terutama ibu. Ibulah di dalam keluarga itu yang sangat berperan
dalam meletakkan dasar perilaku sehat pada anak-anak mereka sejak lahir (Notoatmodjo,
2010b)

1.Promosi kesehatan pada tatanan sekolah

Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga, artinya sekolah merupakan tempat


lanjutnya untuk meletakkan dasar perilaku bagi anak, termaksuk perilaku kesehatan.

5
Peran guru dalam promosi kesehatan di sekolah sangat penting, karena guru pada
umumnya lebih dipatuhi oleh anak-anak. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat
sangat kondusif bagi perilaku sehat bagi murid-muridnya, maka sasaran antara promosi
kesehatan disekolah adalah guru. Guru memperoleh pelatihan-pelatihan tentang
kesehatan dan promosi kesehatan yang cukup selanjutnya guru akan meneruskannya ke
murid-muridnya (Notoatmodjo, 2010b)

2.Promosi kesehatan pada tempat kerja

Tempat kerja adalah tempat dimana orang dewasa memperoleh nafkah untuk kehidupan
keluarganya. Selama lebih kurang 8 jam perhari para pekerja ini menghabiskan waktunya
untuk menjalankan aktivitasnya yang beresiko bagi kesehataanya tergantung pada jenis
lingkungan kerja masing-masing. Promosi kesehatan ditempat kerja ini dapat dilakukan
oleh pimpinan perusahaan atau tempat kerja dengan mengfasilitasi tempat kerja yang
kondusif bagi perilaku sehat bagi karyawan atau pekerjanya (Notoatmodjo 2010b)

4.Promosi kesehatan di tempat-tempat umum

Tempat-tempat umum seperti pasar,terminal bus, stasiun perlu dilaksanakan promosi


kesehtan, yaitu dengan cara menyediakan fasilitas yang mendukung perilaku sehat
pengunjung-nya, bisa dengan memberikan poster dan selebaran mengenai cara-cara
menjaga kebersihan

5.Fasilitas pelayanan kesehatan

Tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit,puskesmas, poliklinik, dan lain


sebagainya, merupakan tempat yang strategis untuk melakukan pelayanan kesehatan.
Pelaksanaan promosi kesehatan ini dapat dilakukan secara individual oleh para petugas
kesehatan kepada pasien atau keluarga yang ada di pelayanan kesehatan tersebut.

C. Visi Dan Misi Promosi Kesehatan

Visi umum promosi kesehatan yang meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan, biaik fisik, mental dan sosialnya. Guna mencapai visi
tersebut, perlu upaya-upaya yang harus dilakukan, yang disebut misi yaitu ada tiga misi promosi
kesehatan secara umum dapat dikelompokan:

 Advokasi (advocate)

6
 Menjembatani (mediate)

 Memampukan (enable)

1. advokasi dimaksudkan melakukan upaya-upaya agar para pembuat keputusan atau


kebijakan mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu
mendapatkan dukungan, komitmen, melalui kebijakan-kebijakan maupun keputusan politik.

2. Menjembatani atau memediasi guna mewujudkan kemitraan dengan berbagai program dan
sektor yang terkait dengan kesehatan. Dalam mencapai tujuan promkes dalam hal
memampukan masyarakat perlu mewujudkan kerjasama atau kemitraan dengan pihak-pihak
lain di lingkungan kesehatan maupun sektor terkait.

3. Memampukan atau enable, adalah memberikan kemampuan atau keterampilan kepada


masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri secara
mandiri. Artinya, masyarakat diberikan kemampuan dan keterampilan agar mereka bisa mandiri
khususnya di bidang kesehatan.

D. Strategi Promosi Kesehatan

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan, diperlukan upaya pendekatan yang
strategis agar bisa dicapai secara efektif dan efisien. Strategi Global Promosi Kesehatan (WHO,
1984)

1.Advokasi (Advocacy)

2. Dukungan sosia (Social support)

3. Pemberdayaan masyarakat (Empowerment)

4.Strategi Promosi Kesehatan (Ottawa Charter, 1986)

5. Kebijakan berwawasan kesehatan (Health public policy)

6. Lingkungan yang mendukung (Supportive environment)

7.Re-orientasi pelayanan kesehatan (reorientation health service)

8.Keterampilan individu (Personal skill)

9.Gerakan masyarakat (Community action)

7
E. Sasaran Promosi Kesehatan

Sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat, lebih khusus lagi perilaku masyarakat.
Untuk efektifnya promosi kesehatan, maka dalam hal ini sasaran promosi kesehatan
dikelompokkan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Sasaran Primer, dimana masyarakat dalam hal ini menjadi sasaran langung promosi
kesehatan.

2. Sasaran Sekunder, dimana tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan lain sebagainya.
Kelompok ini dikelompokkan sebagai sasaran sekunder karena dengan memberikan edukasi
kesehatan kepada kelompok ini, diharapkan selanjutnya kelompok ini sebagai public figure akan
melanjutkan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat di lingkungannya. Selain
itu, kelompok ini juga diharapkan bisa menjadi contoh atau role model bagi masyarakat di
sekitarnya karena kelompok ini sudah mendapatkan pendidikan kesehatan masyarakat.

3. Sasaran Tersier, kelompok yang dimaksud di sini adalah para pemegang dan pembuat
kebijakan baik di tingkat pusat, provinsi maupun daerah kabupaten/kota berikut para pimpinan
perusahaan swasta. Diharapkan dengan kebijakan atau keputusan yang diambil oleh kelompok
ini, akan memberikan dampak kepada perilaku tokoh masyarakat (sasaran sekunder) serta
masyarakat langsung (sasaran primer).

8
F. Media Promosi Kesehatan

Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak,
elektronika (berupa radio, TV, komputer dan sebagainya) dan media luar ruang, sehingga
sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang kemudian diharapkan menjadi
perubahan pada perilaku ke arah positif di bidang kesehatan (Notoatmodjo, 2005). Media
promosi kesehatan dibagi menjadi 3 macam, yaitu
1.Media cetak
Media cetak dapat sebagai alat bantu untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan,
beberapa contohnya seperti booklet, leaflet, rubik dan poster. Booklet adalah media
untuk menyampaikan pesan kesehatan dalam bentuk buku baik berupa tulisan
maupun gambar. Leaflet adalah media penyampaian informasi yang berbentuk
selembar kertas yang dilipat. Rubik adalah media yang berbentuk seperti majalah
yang membahas tentang masalah kesehatan. Kemudian poster adalah media cetak
yang berisi pesan atau informasi kesehatan yang umumnya ditempel di tembok,
tempat umum atau kendaraan umum.

2. Media elektronik
Media elektronik merupakan suatu media bergerak yang dinamis, dapat dilihat dan
didengar dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Contoh dari media elektronik
adalah TV, radio, film, video film, cassette, CD, dan VCD.

9
3.Media luar ruangan
Media luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya diluar ruangan secara
umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya papan reklame,
spanduk, pameran, banner dan TV layar lebar. Papan reklame adalah poster dalam ukuran
besar yang dapat dilihat secara umum di pekerjaan. Spanduk adalah suatu pesan dalam
bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat pada secarik kain dengan ukuran yang
sudah ditentukan. Pada pelaksanaannya, promosi kesehatan tidak dapat lepas dari media.
Karena melalui media tersebut pesan- pesan kesehatan yang disampaikan menjadi
menarik dan mudah dipahami, sehingga sasaran dapat dengan mudah menerima pesan
yang disampaikan (Notoatmodjo, 2005).

Adapun tujuan dari penggunaan media promosi kesehatan adalah (Notoatmodjo, 2005)
1. Media dapat mempermudah penyampaian informasi
2. Media dapat menghindari kesalahan persepsi
3. Media dapat memperjelas informasi yang disampaikan
4. Media dapa mempermudah pengertian
5. Media dapat mengurangi komunikasi yang verbalistik
6. Media dapat menampilkan objek yang dapat ditangkap dengan mata
7. Media dapat memperlancar komunikasi, dan lain-lain Pada penggunaan,

media promosi kesehatan memiliki beberapa prinsip. Prinsip tersebut antara lain yaitu:
1. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima pesan dan informasi
kesehatan dari sebuah media, maka semakin tinggi atau jelas dalam memahami pesan
yang diterima
2. Setiap jenis media yang digunakan sudah pasti memiliki kelemahan dan kelebihan
3. Perlu digunakannya berbagai macam variasi media namun tidak perlu berlebihan
dalam penggunaannya
4. Pengguna media dapat memotivasi sasaran untuk berperan aktif dalam penyampaian
informasi atau pesan
5. Rencanakan secara matang terlebih sebelum media digunakan atau dikonsumsi oleH
sasaran.

10
Bab 3
Hasil Penelitian

Tangan merupakan salah satu penghantar utama masuknya kuman penyakit kedalam tubuh
manusia. Mencuci tangan merupakan kegiatan membersihkan bagian telapak tangan, punggung
tangan, jari dan kuku jari tangan. Dengan tujuan, agar tangan bersih dari kotoran dan membunuh
kuman penyebab penyakit yang dapat merugikan kesehatan.

Dengan mengajarkan siswa atau siswi di sekolah, ibu rumah tangga, security yang bekerja di
rumah sakit, serta pemilik warung untuk mencuci tangan, diharapkan perilaku ini dapat
diterapkan dan menjadi kebiasaan yang baik.

Meskipun hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan menggunakan sabun, namun
tidak semua membiasakan diri untuk melakukannya dengan langkah-langkah yang benar.

Oleh karena itu, kami mencoba untuk mewawancarai beberapa orang dari ke 4 tatanan yang ada
di sekitar, yang terdiri dari siswa siswi di sekolah, pemilik warung, security yang bekerja di
rumah sakit dan ibu rumah tangga.

11
Kemudian dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa, pada umumnya beberapa
dapat mengerti dan mampu menjelaskan pengertian akan pentingnya mencuci tangan. Namun,
ada juga yang belum mengetahui 6 langkah-langkah mencuci tangan menggunakan sabun.

Oleh karena itu, kami mencoba untuk mempraktekan dan mencontohkan langsung. Kemudian
dari hasil praktek langsung tersebut, dapat diterima dengan baik dan dapat diikuti ke 6 langkah
cara mencuci tangan yang baik dan benar secara saksama. Untuk itu, jika hal-hal sederhana
seperti ini terus meningkat, maka akan menjadi budaya dan kebiasaan secara mandiri dan
berkelanjutan oleh siapapun.

BAB IV
PEMBAHASAN
Perbandingan artikel dengan hasil wawancara kelompok di Sekolah

Artikel Hasil wawancara kelompok

Melakukan penyuluhan kepada seluruh warga Memberikan arahan mencuci tangan


Sekolah dengan personal

Tidak terdapat sabun dan siswa tidak mencuci Siswa mengatakan terdapat sabun dan
tangan di tempat wudhu wastafel di Sekolahnya

Tidak dijelaskan kondisi air mengalir pada Siswa mengatakan air mengalir di
keran Sekolahnya bersih

Perbandingan artikel dengan hasil wawancara kelompok di Rumah Tangga

12
Artikel Hasil wawancara kelompok

Memberikan penyuluhan terhadap pencegahan Memberikan tambahan pengetahuan


atau pengendalian (informasi)

Menggunakan data persentase Tidak menggunakan data persentase

Memberikan penyuluhan kepada banyak orang Memberikan arahan mencuci tangan


(Posyandu, Kader, dll) dengan personal

Perbandingan artikel dengan hasil wawancara kelompok di Rumah Sakit

Artikel Hasil wawancara kelompok

Melakukan penyuluhan kepada Memberikan arahan mencuci tangan dengan


pengunjung RS personal kepada satpam RS

Terdapat 55% pengunjung RS Satpam RS dapat memahami langkah cuci


memahami cara mencuci tangan dengan tangan dengan 6 langkah
6 langkah

Tidak dijelaskan mencuci tangan Satpam menjelaskan cara mencuci tangan


dengan sabun atau handsanitizer menggunkan sabun atau hand sanitizer dengan
baik dan benar

13
Perbandingan artikel dengan hasil wawancara kelompok di Perusahaan (Warung)

Artikel Hasil wawancara kelompok

Melakukan penyuluhan tentang Memberikan tambahan pengetahuan (informasi)/


pencegahan atau pengendalian jika dampak bila tidak mencuci tangan seperti diare
tidak mencuci tangan

Menggunakan data persentase Tidak menggunakan data persentase

Menggunakan Air dan sabun Menggunakan Antiseptic(Handsanitizer)

KESIMPULAN
Kesimpulan dari Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan Aspek Promotif meliputi pendidikan
pencegahan, dan pemberdayaan individu, serta komunitas untuk meningkatkan kesejahteraan
secara menyeluruh.

Pendidikan, pencegahan, dan pemberdayaan individu, serta komunitas ini termasuk memberikan
informasi tentang gaya hidup yang sehat, mendukung praktik-praktik pencegahan penyakit, serta
mendorong kegiatan yang meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Peran perawat juga sebagai advokat untuk masyarakat, serta membantu mereka mengakses
sumber daya kesehatan yang tepat dan mengindentifikasi faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan masyarakat.

Dengan demikian, perawat tidak hanya merawat individu yang sakit, tetapi juga perawat juga
berusaha untuk memelihara kesehatan dan mencegah penyakit ditingkat individu dan komunitas.

SARAN

Saran tentang peran perawat dalam Promosi Kesehatan Aspek Promotif, meliputi:

14
1. Pelaksanaan Program Penyuluhan: Perawat dapat mengatur dan melaksanakan sesi
penyuluhan yang terstruktur tentang gaya hidup sehat, pencegahan penyakit, dan pentingnya
perawatan diri secara teratur.

2. Pembuatan Materi Pendidikan: Perawat dapat membuat materi edukasi yang mudah dipahami
dan menarik, seperti brosur, poster, atau presentasi, untuk membantu menyebarkan informasi
kesehatan kepada masyarakat.

3. Pembinaan Kelompok Dukungan: Perawat dapat memfasilitasi pembentukan kelompok


dukungan di komunitas, di mana anggota dapat saling berbagi pengalaman, motivasi, dan
dukungan untuk menerapkan gaya hidup sehat.

4. Pelatihan Keterampilan Kesehatan: Perawat dapat memberikan pelatihan praktis tentang


keterampilan kesehatan, seperti teknik relaksasi, manajemen stres, atau teknik memasak
makanan sehat, untuk membantu individu meningkatkan kualitas hidup mereka.

5. Advokasi Kesehatan: Perawat dapat menjadi advokat untuk kebijakan dan lingkungan yang
mendukung gaya hidup sehat, seperti mendukung kebijakan anti-merokok, aksesibilitas makanan
sehat, atau fasilitas olahraga yang terjangkau di komunitas.

DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai