Anda di halaman 1dari 22

Tugas kelompok

PROMOSI KESEHATAN
“PROMOSI KESEHATAN DALAM TATANAN SEKOLAH ”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2

ELISAFITA (J1A119025)
ENDANG (J1A119026)
ESTI WULANDARI (J1A119028)
WA ODE ISRAWATI (J1A119081)
WA ODE RAHMAWATI (J1A119083)
WA ODE SYAMSARA SARIWATI (J1A119084)
LILIS ASRIANI ULANDARI (J1A119043)

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu…

Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
membuat makalah ini berjudul “promosi kesehatan ditatanan sekolah“. Ini
merupakan tugas mata kuliah promosi kesehatan. Dengan keterbatasan yang kami
miliki, masih banyak kendala yang dialami saat menyelesaikan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
berperan penting dalam proses penyelesaian makalah ini. Sehingga maklah ini
dapat diselesaikan dengan hasil yang maksimal dan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu
kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................2
1.3. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1. Aplikasi Promosi Kesehatan Di Sekolah................................................................3
2.2. Prinsip Promosi Kesehatan Di Sekolah..................................................................6
2.3. Peran Promosi Kesehatan Di Sekolah....................................................................6
2.4. Manfaat Promosi Kesehatan Di Sekolah..............................................................15
BAB III PENUTUP.....................................................................................................16
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................16
3.2. Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di Indonesia, bentuk promosi kesehatan di sekolah adalah Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), dan sekaligus UKS merupakan salah satu upaya
kesehatan masyarakat disekolah. Apalagi populasi anak sekolah didalam suatu
komunitas memiliki persentasi yang paling besar, dimana hampir setiap harinya
telah terjadi interaksi diantara anggota komunitas sekolah selama 4-8 jam. Atas
dasar hal tersebut, selain untuk menciptakan kondisi sekolah yang sehat serta agar
dapat menunjang proses belajar mengajar yang maksimal sehingga kegiatan
promosi atau pendidikan kesehatan di sekolah perlu dilakukan.

Promosi kesehatan di sekolah merupakan langkah yang strategis dalam


upaya peningkatan kesehatan masyarakat, hal ini didasarkan pada pemikiran
bahwa Promosi kesehatan melalui komunitas sekolah ternyata paling efektif
diantara upaya kesehatan masyarakat yang lain, khususnya dalam pengembangan
perilaku hidup sehat, karena:

1. Anak usia sekolah (6 tahun – 18 tahun) mempunyai persentasi yang paling


tinggi dibandingkan dengan kelompok umur yang lain.
2. Sekolah merupakan komunitas yang telah terorganisasi, sehingga mudah
dijangkau dalam rangka pelaksanaan usaha kesehatan masyarakat.
3. Anak sekolah merupakan kelompok yang sangat potensial untuk menerima
perubahan atau pembaruan, Pada taraf ini anak dalam kondisi peka terhadap
stimulasi sehingga mudah dibimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan-
kebiasaan hidup sehat.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana aplikasi promosi kesehatan disekolah?

2. Bagaimana promosi kesehatan disekolah?

3. Bagaimana Peran promosi kesehatan disekolah?


4. Apa saja manfaat dari manfaat promosi kesehatan disekolah?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi promosi kesehatan disekolah


2. Untuk mengetahui bagaimana promosi kesehatan disekolah
3. Untuk mengetauhui bagaimana peran promosi kesehatan disekolah
4. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari promosi kesehatan disekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Aplikasi promosi kesehatan di sekolah


Promosi kesehatan di sekolah merupakan suatu upaya untuk menciptakan
sekolah menjadi suatu komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sekolah melalui 3 kegiatan utama, yaitu : (a) penciptaan lingkungan
sekolah yang sehat, (b) pemeliharaan dan pelayanan di sekolah, dan (c) upaya
pendidikan yang berkesinambungan. Ketiga kegiatan tersebut dikenal dengan
istilah TRIAS UKS.

1. Pendidikan Kesehatan

Merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan (promotif, preventif,


kuratif dan rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan
perilaku hidup sehat. Ini adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau
mengadopsikan perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan,
ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran dan sebagainya.

Upaya agara perilaku individu, kelompok dan masyarakat mempunyai


pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Secara konsep: penkes merupakan upaya mempengaruhi/mengajak orang lain
(individu, keompok, masyarakat) agar berperilaku hidup sehat.
Secara operasional: penkes adalah semua kegiatan untuk memberikan/
meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara dan
meingkatkan kesehatannya.

Pendidikan kesehatan dalam pendidikan dapat dilaksanakan melalui :

3
1) Kegiatan kurikuler, yakni pelaksanaan pendidikan jam pelajaran yang sesuai
kurikulum yang berlaku untuk tingkat sekolah dasar (pengetahuan alam,
agama, penjas) dan dapat juga dilaksanakan melalui muatan lokal.
2)   Kegiatan ekstrakurikuler, yaitu kegiatan diluar jam pelajaran biasa (termasuk
pada waktu libur) yang dilakukan disekolah ataupun diluar sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan antara lain berupa :

a) Kegiatan yang melibatkan warga sekolah ( peserta didik, guru, tata


usaha, petugas kantin, dan lain-lain) dan dapat juga melibatkan tenaga
kesehatan, misalnya :
 Permainan, diskusi, simulasi
 Aktivitas kader kesehatan sekolah ( dokter kecil), pramuka, piket
sekolah, dan  sebagainya.
 Majalah mading
 Kerja bakti social
 Lomba yang ada hubungannya dengan kesehatan
b) Bimbingan dan Penyuluhan Kesehatan
c) Pendidikan kesehatan berbasis keterampilan (PKHS)
d) Prilaku gaya hidup sehat yaitu: tidak merokok, aktivitas fisik, makan

makanan, dengan gizi seimbang

2. Pelayanan Kesehatan

Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini
juga merupakan tingkat efisiensi fungsional dan / atau metabolisme
organisme, sering implisit manusia.

Pelayan kesehatan di dalam pendidikan atau sekolah dilaksanakan secara


komprehensif (menyeluruh), dengan mengutamakan kegiatan promotif dan

4
preventif serta didukung kegiatan kuratif dan rehabilitatif untuk mencapai
drajat kesehatan yang optimal meliputi :

1) Kegiatan Promotif ( Peningkatan Kesehatan ) berupa upaya-upaya


promosi kesehatan, peningkatan keterampilan, peningkatan kebugaran
jasmani, pembinaan, bimbingan teknis.
2) Kegiatan Preventif ( Pencegahan ) berupa kegiatan peningkatan daya
tahan tubuh. ( imunisasi ), kegiatan pemutusan rantai penularan
penyakit (upaya 3M plus, PHBS)
Dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini (deteksi dini
penyakit).
3) Kegiatan Kuratif (Penyembuhan) melalui pemberian obat-obatan dan
tindakan medis setelah ditegakkan diagnosis.
4) Kegiatan Rehabilitatif (Pemulihan) berupa kegiatan mencegah
komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit, prilaku menyimpang,
dan gaya hidup yang tidak sehat atau untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.

  3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat

Lingkungan fisik, missal : menjaga kebersihan kelas dan halaman


sekolah, memperhatiakn pengaturan pencahayaan ( ventilasi ) ruangan,
pengaturan jarak, tempat duduk, dan papan tulis, dll.
Lingkungan mental dan sosial, antara lain : menciptakan suasana hubungan
kekeluargaan yang akarab dan erat antara sesama warga sekolah

Pembinaan lingkungan sekolah sehat dilaksanakan dalam rangka


menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin
berlangsungnya proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan kesadaran,

5
kesanggupan dan keterampilan hiduup sehat peserta didik untuk menjalankan
prinsip hidup bersih dan sehat.

Kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan


lingkungan fisik, mental dan sosial yang meliputi upaya:

1) Meningkatkan faktor pelindung, misalnya gedung, halaman dan warung


sekolah yang memenuhi standar kesehatan,
2) Memperkecil factor risiko, misalnya adanya pagar pengaman, bangunan
sekolah yang aman, kawasan tanpa rokok di sekolah,
3) Menciptakan suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat
antara sesama warga sekolah dan masyarakat.

2.2. Prinsip promosi kesehatan di sekolah

1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan


sekolah yaitu peserta didik, orang tua dan para tokoh masyarakat maupun
organisasi organisasi masyarakat.

2. memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :

a. kurikulum yang mapu meningkatkan sikap danperilaku peserta


didik yang positif terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan
berbagai keterampilan hidup yang mendukung kesehatan fisik,
mental dan social.

b. memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru


maupun orang tua.

3. mengupayakan agar sekolah mempunyai akses untuk dilaksanakannya


pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu :

a. penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan


sederhana

b. kerjasama dengan puskesassetempat

6
c. adanya program-program makanan bergizi dengan
memperhatikan “keamanan” makanan.

2.3. Peran promosi kesehatan di sekolah


Promosi kesehatan di soklah pada prinsipnya adalah menciptakan sekolah
sebagai komunitas yang mampu meningkatkan kesehatannya (Health
Promoting School). Oleh sebab itu, promosi kesehatan sekurang-kurangnnya
mencakup 3 usaha pokok yakni:

1. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat ( Healthful school living)


Lingungan sekolah yang sehat, mencakup 2 aspek, yakni sosial ( non-
fisik) dan fisik.
a. Aspek non-fisik ( mental-sosial):
Linkungan sosial adalah menyangkut hubungan antara komponen
komunitas sekolah ( murid, guru, pegawai sekolah, dan orang tua
murid). Lingkungan mental-sosial yang sehat terjadi apabila hubungan
yang harmonis dan kondusif diantara masyarakat sekolah. Hubungan
yang harmonis ini akan menjamin terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan anak atau murid yang baik, termaksut tumbuhnya
perilaku hidup sehat.
b. Lingkungan fisik terdiri dari :
1. Bangunan sekolah dan lingkungannya yang terdiri dari:
a. Letak sekolah tidak berdekatan dengan tempat-tempat umum atau
keramaian misalnya pasar, terminal, mall, dan sebagainya.
b. Besar dan konstuksi gedung sekolah sesuai dengan jumlah murid
yang di tampungnya.
c. Tersedia halaman sekolah dan kebun sekolah.
d. Ventilasi memadai sehingga menjamin adanya sirkulasi udara di
setiap ruangan kelas.
e. Penerangan atau pencahayaan harus cukup, utamanya dari sinar
cahaya matahari dapat masuk ke setiap ruang kelas

7
f. Sistem pembuangan air limbah Maupun air hujan di jamin tidak
menimbulkan genangan ( harus mengalir).
g. Tersediannya tempat pembuangan sampah di setiap kelas dan
teras sekolah.
h. Tersediannya kantin atau warung sekolah sehingga kebersihan
dan keamanan dapat di awasi.
i. Tersedia air bersih yang memadai dan mudah di dapat.
j. Tersedianya tempat pembuangan air besar atau air kecil ( jamban
sekolah) yang bersih dan sehat.
2. Pemeliharaan kebersihan perorangan dan lingkungan
Pemeliharaan kesehatan perorangan dan lingkungan merupakan
faktor yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan kehidupan
yang sehat. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam rangka
pemeliharaan kebersihan perorangan ( personal hygiene),khususnya
bagi murid-murid adalah:
a. Kebersihan kulit,kuku, rambut, telinga dan hidung
b. Kebersihan mulut dan gigi
c. Kebersihan dan keterampilan pakaian
d. Memakai alas kaki sepatu atau sandal
e. Cuci tangan sebelum memegang makanan, dan sebagainya
Sedangakan kebersihan lingungan yang perlu di perhatikan anta
lain:
a. Kebersihan perlengkapan sekolah ( bangku, meja dan alat
sekolah yang lain)
b. Kebersihan kaca, jendela, dan laintai
c. Kebersihan wc dan kamar kecil
d. Kebersihan ruangan kelas
e. Membuang sampah pada tempatnya
f. Membersikan meludah tidak di sembarangan tempat
g. Pemeliharaan taman atau kebun sekolah
3. Keamanan umum sekolah dan lingkungannya.

8
a. Adanya pagar sekolah, untuk mencegah atau mengurangi murid-
murid keluar masuk gedung sekolah sehingga membahayakan
keselamatannya
b. Halaman dan gang masuk ke sekolah mudah di lewati atau tidak
becek di musim hujan dan berdebuh pada musim kemarau
c. Semua pintu pintu dan jendela harus di atur sedemikian rupa
sehingga membuka kearah luar
d. Adanya tanda lalulintas khusus sebagai pemberitahuan kepada
pemakai jalan agar waspada di lingkungan sekolah( banyak anak
berlari-larian)
e. Tersedia P3K, dan tenaga atau guru yang terlati di bidang P3K.

2. Pendidikan kesehatan ( Health Education)


Pendidkan kesehatan, khususnya bagi murid utama untuk menanamkan
kebiasaan hidup sehat agar dapat bertanggung jawab terhadap kesehatan
diri sendiri serta lingkungannya serta ikut aktif di dalam usaha-usaha
kesehatan. Untuk mencapai tujuan tesebut di perlukan tahap-tahap:
a. Memberikan pengetahuan tentang prinsip dasar hidup sehat
b. Menimbulkan sikap dan perilaku hidup sehat
c. Membentuk kebiasaan hidup sehat
Hal-hal pokok sebagai materi dasar untuk menanamkan perilaku atau
kebiasaan hidup sehat adalah sebagai berikut:
a. Kebersihan perorangan (Personal Hygien) dan kebersihan
lingkungan, terutama lingkungan sekolah.
b. Pencegahan dan pemberantassan penyakit menular dengan cara:
1. Hidup bersih
2. Imunisasi
3. Pemberantasan nyamuk, kecoa, tikus dan binatang lain yang
dapat menularkan penyakit
4. Cara penularan penyakit dan sebagainya

9
c. Penyakit-penyakit tidak menular ( penyebab dan pencegahannya)
d. Gizi
e. Mengenal bergagai makanan bergizi
f. Nilai gizi pada makanan
g. Memilih makanan yang bergizi
h. Kebersihan makanan
i. Penyakit-penyakit akibat kekurangan atau kekurangan gizi dan
sebagainya
j. Pencegahan kecelakaan atau keamanan diri
k. Mengenal fasilaitasi kesehatan yang professional, dan sebagainnya

3. Pemeliharaan pelayanan kesehatan di sekolah ( Health services in school)


Karena sekolah adalah sebuah komunitas , maupun interaksi efektif di
antara anggota komunitas sekitar 6-8 jam namun perlu adanya
pemeliharaan kesehatan di sekolah ini mencakup:
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala, baik pemeriksaan umum atau
khusus, misallnya: gigi, paru-paru kulit, gizi dan sebagainya.
b. Pemeriksaan dan pengawasan kebersihan lingkungan
c. Usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, antara
lain dengan imunisasi
d. Usaha perbaikan gizi
e. Usaha kesehatan gizi sekolah
f. Mengenal kelainan-kelainan yang mempengaruhi pertumbuhan
jasmani, rohani, dan sosial. Misalnya penimbang berat badan dan
pengukuran tinggi badan.
g. Mengirimkan murid yang memerlukan perawatan khusus atau lanjutan
puskesmas atau rumah sakit
h. Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pengobatan ringan

10
Kebersihan adalah sebagian dari iman.Ungkapan ini memang
sangat tepat apabila di kaitkan dengan kebersihan lingkungan
khususnya lingkungan sekolah sebagai tempat penanaman nilai-nilai
pendidkan karakter yang merupakan ajaran dari semua agama. Sekolah
merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang berfungsi untuk
meningkatkan penegtahuan, kemampuan dan sikap siswa sebagai bekal
untuk meningkatkan taraf hidup dan kehidupan di kemudian hari.
Pada pendidikan dasar, penanaman pengetahuan, kemampuan dan
sikapini merupakan fondasi untuk membentuk kepribadian masyarakat
di masa yang akan datang.
Penanaman kepribadian tersebut dapat di wujudkan dalam
pendidkan perilaku hidup sehat’ baik keehatan fisik, pisikis, dan
sosial.Salah satu bentuk perilaku hidup sehat tercermin pada sumber
daya manusia sehat dan berkualitas baik secara fisik, mental, dan sosial
serta mempunyaiproduktivitas yang optimal. Untuk itu di perlukan
upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus
menular dimulai dari sejak dalam kandungan , usia balita, usia sekolah,
sampaiusia lanjut.

Perilaku hidup sehat begitu penting untuk dikembangkan dalam


dunia pendidikan sehingga dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional yang menyatakan secara eksplisit dan
tersurat bahwa tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
termaksut di dalam kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Dalam tujuan tersebut terdapat tujuan yang menyangkut
kesehatan jasmani dan rohani, di mana keduanya sangat mememgaruhi
terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.

11
Implementasi undang-undang tersebut telah di laksanakan
pemerintah melalui upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
yang di lakukan melalui penerapan promosi kesehatan di sekolah sejak
WHO ( Word Health Organization) menerapakan konsep Health
Promotin school, atau sekolah yang berwawsan kesehatan, atau sering
juga di terjemahkan sebagai sekolah yang memepromosikan kesehatan,
konsep ini sejalan dengan pelaksnaan usaha kesehatan sekolah (UKS)
berdasarkan keputusan bersama ( SKB) mentri pendidikan dan
kebudayaan, mentri kesehatan, mentri Agam dan mentri dalam negara
republic inonesia. Nomor SKB tersebut terdiri atas nomor
2/P/SKB/2003; Nomor 1068/MENKES/SKB/VII/2003; Nomor
MA/230 B/2003; dan Nomor 404 tahun 2003 tertanggal 23 juni 2003
tentan tim Pembina UKS Pusat.
Sekolah di harapkan dapat menrapkan perilaku hidup sehat tersebut
sebagai salah satu sarana peningkatan pengetahuan dan kemampuan
warga sekolah dalam berperilaku hidup sehat. Dalam hal ini sekolah
memiliki peranan dalam menyumbang perubahan perilaku tersebut
Stewrad-Brown menyatakan bahwa sekolah memiliki peranan yang
penting dalam pendidikan tentang kesehatan yang menekankan pada
kesehatan fisik, nutrisi, dan pengguanan obat-obatan serta
perkembangan kesehatan mental, emosi, dan sosial. Kesehatan fisik
harus di dukung oleh kesehatan mental, emosional, dan sosial karena
hal ini merupakan dasar yang sangat penting bagi kesuksesan siswa
dalam kehidupannya di masa depan. Menurut Notoatmodjo (2014:40)
sekolah mempunyai peranan srategis dalam promosi kesehatan sebagai
upaya menciptakan sekolah yang menjadi komunitas yang mampu
meningkatkan derajat kesehatan.

sekolah berperan menjadi pintu masuk dari perubahan perilaku


yang sehat hal inidi nyatakan Achadi (2012:47) bahwa pengetahuan
tentang perilaku sehat pada anak dan oaring tua masih kurang sehingga

12
peran sekolah menjadi sangat penting dalam merubah dan memberikan
pemahaman perilaku hidup sehat. Terkait dengan kekurangannya
pengetahuan tentang perilaku sehat tersebut, tingkat perilaku hidup
sehat siswa sekolah masih rendah dibuktikan dengan masih rendahnya
tingkat pengetahuan serta praktik tentang perilaku hidup sehat siswa
sekolah dasar.

Sekolah merupakan institusi yang terorganisir dengan baik dan


merupakan wadah pembentuk karakter ( character building) dan media
yang mampu menanamkan pengertian dan kebaisaan hidup sehat
( habit of health life). Pembiasan hidup sehat bagi siswa serta
pendidikan yang sehat perlu di wujudkan dan menjadi tujuan
penyelenggaraan kesehatan sekolah. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan memiliki peran penting sejalan dengan upaya peningkatan
kualitas manusia yang paling efektif adalah melaui pendidikan.
Sehingga dalam konteks lingungan pendidkan yang sehat maka
lingkungan dan apapu kegiatan serta aktivitas siswa di sekolah harus
baik, aman, dan bermutuh untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia melaui pendidkan, yaitu sekoalah.

Dalam konteks ini sekolah yang di maksud adalah sekolah dasar


yang dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No 20 tahun
2003 pasal 17 dinyatakan merupakan jenjang pendidkan yang meladas
jenjang pendidikan menengah. Berdasarkan undang-undang tersebut
peranan sekolah dasar menjadi sangat penting dan strategis sebagai
pendidikan formal yang di terimah oleh para siswa untukmelandas
pendidkan selanjutnya yaitu sekolah menengah pertama ( SMP) dan
memengaruhi jenjang-jenjang pendidikan selanjutnya.

Program sekolah sebagai usaha sekolah dalam menumbuh


kembangkan perilaku hidup sehat pada siswa di lakukan dengan

13
memngadakan bergabgai program yang mendudkung usaha sekolah
dalam menumbuh kembangkan perilaku hidup sehat tersebut berupa
program operasi semut, program sabtu bersih, upacara bendera, senam
pagi, doa bersama, aubade dan program UKS dengan kegiatan dokter
kecil dan jumatik cilik, pelatihan P3K.

Program-program tersebut di laksanakan sekolah secara terus


menurus dan sistem matis agar tujuan yang di harapakan berupa
perilaku perubahan pada siswa dapat tercapai.
Peran personil sekolah dalam menumbuh kembangkan perilaku
hidup sehat pada siswa yang mencakup, peran kepala sekolah sebagai
pendidk, innovator, motivator ( pemberi motivasi) dan sebagai
climator ( suasana kondusif). Peran guru sebagai pembimbing siswa,
sebagai motivaor, dan sebagai evaluator serat peran tenaga
kependidikan dengan memberikan pelayanan yang maksimal berupa
pelayanan administrasi dan pelayanan teknis yang mendukung
program sekolah.

Dalam proses menumbuh kembangkan perilaku sehat pada siswa di


sekolah dibutuhkan saran dan prasaran penunjang yaitusaran yang
menggunakan di kelas berupa sapu, kapu kemonceng, gallon air
minum dan gelas, kain pel dan tangki pel serta keranjang sampah dan
sarana yang di gunakan di luar kelas berupa sabun pencuci tangan,
kain lap, mesin pengolahan kompas, poster, murar, dan majalah diding.
Adapun prasaran yang di gunakan sekolah dalam menumbuhkan
kembangkan perilaku sehat pada siswa adalah toilet atau kamar mandi,
wastafel, krang cuci tangan, gedung UKS, ruang kelas kanting
sekoalah, halaman sekolah, dan taman.

Srategis yang di gunakan sekolah dalam menumbuh kembangkan


perilaku sehat pada siswa adalah melaui pelajaran di kelas dengan

14
mengitegrasikan pengetahuan tentang perilaku hidup sehat di dalam
pelajaran terutama yang menyangkut tema pendidikan dalam
kurikulum 2013 dan pembelajaran dalam lingkungan hidup (PLH)
sebagai muatan lokal setra memaksimalkan fungsi buku penghubung
sisw.

Penerapan perilaku hidup sehat di sekolah memerlukan suatu upaya


berupa pemberian penghargaan ( reaward)kepada siswa seperti pujian
dan perhatian kepada siswa yang berperilaku hidup sehat di sekolah,
sedangakan sangsi (punishment) di berikan berupa peringatan secara
lisan dan memberikan sangsi yang bersifat mendidik dalam menjaga
kesehatan dan kebersihan lingkungan dan memberikan efek jerah
kepada siswa agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.

2.4. Manfaat Promosi Kesehatan di sekolah


Manfaat promosi kesehatan disekolah antaralain sebagai berikut:
1. Terciptanya derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat
disekolah
2. Mata rantai penyakit menular dapat dicegah dan diminimalisir
dikalangan sekolah pada khususnya dan masyarakat umum secara
keseluruhan
3. Kekebalan tubuh murid sekolah ditingkatkan melalui Imunisasi
4. Kesehatan gigi dan pencegahannya
5. Murid sekolah terjaga dalam hal gizi anak
6. Terciptanya lingkungan sekolah yang sehat

15
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Promosi kesehatan di sekolah merupakan suatu upaya untuk menciptakan
sekolah menjadi suatu komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sekolah melalui 3 kegiatan utama, yaitu : (a) penciptaan lingkungan
sekolah yang sehat, (b) pemeliharaan dan pelayanan di sekolah, dan (c) upaya
pendidikan yang berkesinambungan. Adapun manfaat dari promosi kesehatan
disekolah antaralain sebagai berikut:
1. Terciptanya derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat
disekolah
2. Mata rantai penyakit menular dapat dicegah dan diminimalisir dikalangan
sekolah pada khususnya dan masyarakat umum secara keseluruhan
3. Kekebalan tubuh murid sekolah ditingkatkan melalui Imunisasi
4. Kesehatan gigi dan pencegahannya
5. Murid sekolah terjaga dalam hal gizi anak

16
6. Terciptanya lingkungan sekolah yang sehat

3.2. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun kepada pembaca tentang pembahasan makalah ini agar
kami memperbaiki makalah ini dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

Kholid, Ahmad.2018.Promosi Kesehatan. Depok : Rajawali Pers

Agustini, Aat. 2014. Promosi Ksehatan. Yogyakarta : Deepublish

Nugraheni, Hermien Dkk. 2018. Promosi Kesehatan Berbasis Sekolah.


Yogyakarta:DEEPUBLISH

Departemen Kesehatan RI.1973. Pedoman Umum Usaha Kesehatan


Sekolah. Jakarta

Departemen Kesehatan RI. 1979. Tuntunan Pelaksanaan Usaha Kesehatan


Sekolah. Jakarta

Nemin, Alma. 1985 The Chool Health Programs. WB.Sanders Company.


Philadelphia-London

Knots, Eloen And John Mc. Govern. 1975. School Health Problems.
Charles C. Thomas Publisher, Illinois, USA.

17
Notoamidjojo, Soekidjo. Hasan, Anwar Dkk.2008. Promosi Kesehatan Di
Sekolah. Jakarta.

Susilowati, Dwi. 2016. Promosi Kesehatan. Jakata Selatan

Anggi Tias Pratama. 2014. Sistem Pengolahan Sampah Ramah


Lingkungan Di Sekolah Kota Medan. Jurnal Biology Science & Education 2014

Nelson Tanjung. 2016. Hubungan Engetahuan Dan Sikap Siswa


Tenngtang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Tindakan PHBS Di SD
Swasta Luther Kecamatan Siatas Barat Tapanuli Utara, Jurnal Mutiara Kesehatan
Masyrakat.

Satria Irwandi.Nurul Ulfatin.Sultoni.2016. Peran Sekolah Dalam


Menumbuhkembangkan Perilaku Hidup Sehat Pada Siswa Sekolah Dasar, Jurnal
Pendidikan : Teori, Penelitian, Dan Pengembangan Volune: 1 Nomor : 3 Bulan
Maret Tahun 2016.

Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari. 2013. Pendidikan Kesehatan


Sekolah Sebagai. Proses Perubahan Perilaku Siswa, Jurnal Pendidikan Jasmani
Indonesia Volume 9, Nomor 2, November 2013

Achadi, E. Dkk. 2010. Sekolah Dasar Pintu Masuk Perbaikan


Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Gizi Seimbang Masyarakat. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional Vol. 5, No.1, Agustus 2010.

Nurmala Ira, Dkk. 2018. Promosi Kesehatan. Surabaya.Airlangga


University Press

Yoyok Bekti Prasetyo, Atok Miftachul Huda, Wahyu Tisna Mayangsari.


2014. Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Dalam Upaya
Meningkatkan Derajat Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Lombok
Timur. Jurnal Kedokteran Yarsi 22(2) 2014

Maulana, H. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta :EGC

Bafadal, I. 2014. Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori Dan


Aplikasinya. Jakarta :Bumi Aksara.

Budiono Arif Muhammad, Sulistyowati Mudji. 2013. Peran UKS (Usaha


Kesehatan Sekolah) Dalam Penyampaian Informasi Kesehatan Reproduksi
Terhadap Siswa SMP Negeri X Di Surabaya. Surabaya.Jurnal Promkes 1 (2),
2013

18
Notoamidjojo, S. 2012. Pendidikan Dan Periaku Kesehatan Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

19

Anda mungkin juga menyukai