Anda di halaman 1dari 14

“Metabolisme Vitamin”

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metabolisme
Dosen : Dr. Prima Endang Susiliwati, M.Si

Oleh :
SAPRIL KARTINI ( G2L1 15 007)

PROGRAM STUDI PASCASARJANA KIMIA


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
Metabolisme Vitamin

Pada tahun 1912, Funk adalah sarjana Biokimia bangsa Polandia yang

bekerja di London untuk pertama kali memperkenalkam istilah vitamin ( amine yang

vital) yang kemudian terkenal dengan nama vitamin (dari bahasa latin, vital yang

artinya hidup), untuk menandakan kelompok dari senyawa-senyawa organic tersebut.

(Kamiensky, 2006)

Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah

kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa

vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan

berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B

(tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan

folat).Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi

vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu,

tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi.

Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal

tersebut sangatlah baik untuk tubuh, asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui

suplemen makanan. (Lie, 2004)


Klasifikasi Vitamin

Secara klasik, berdasarkan kelarutanya, vitamin digolongkan dalam dua

kelompok yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak (2) vitamin yang larut dalam air,

karena yang pertama dapat diekstrasi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan

yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan

K, yang hanya mengandung unsur-unsur karbon, hydrogen dan oksigen. Vitamin

yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-komplek (B1 sampai B12),

yang selain mengandung unsure-unsur karbon, hydrogen, oksigen, juga mengandung

nitrogen, sulfur atau kobalt. Beberapa vitamin berfungsi langsung dalam metabolisme

penghasilan energy, Jalur metabolisme yang menghasilkan energi untuk mendukung

kerja sel adalah glikolisis, siklus kreb, transport elektron, dan β oksidasi. (Lie, 2004)

Metabolisme Umum Vitamin

Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan

oleh tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam, yaitu

vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan melainkan akan dikeluarkan oleh system

pembuangan tubuh. Akibatmya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut tiap hari.

Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah dan produk hewani, seringkali

vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman tidakl berada dalan keadaan

bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia. Proses pencernaan

makanan, baik didalam lambung maupun usus halus akan membantu melepaskan
vitamin dari makanan agar bias diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap

didalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi.

Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda.

Terdapat perbedaab prinsip proses penyerapan antara vitamin larut dan vitamin larut

air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian didalam

dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap

system limfak, kemudian bergabung dengan saluran dara untuk ditransportasikan

kehati. Sedangakan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan

ditransportasikan ke hati.

a) Vitamin A

Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif yang terdiri dari retinol, retinal

(retinaldehyde) dan retinoic acid. Ketiga biomolekul tersebut berasal dari β carotene

provitamin A, terdapat pada tanaman berwarna hijau tua, oranye dan merah.

Transport di dalam tubuh berupa chylomikron, Vitamin A di simpan dalam sel

stealate pada hati dalam bentuk retinyl ester (retinol diesterifikasi dengan suatu

molekul asam lemak), pada saat dimobilisasi dlm tubu diubah mjd retinol dan dilepas

ke peredaran darah dengan berikatan dan protein RBP. RBP hanya akan dilepas ke

dalam darah apabila mengandung retinol. Berbagai macam sel mempunyai reseptor

RBP yang terikat pada membran.


Vitamin A dan β-karoten diserap dari usus halus dan sebagian besar

disimpan di dalam hati. Bentuk karoten dalam tumbuhan selain β, adalah α, γ-

karoten serta kriptosantin. Setelah dilepaskan dari bahan pangan dalam proses

pencernaan, senyawa tersebut diserap oleh usus halus dengan bantuan asam empedu

(pembentukan micelle).

Vitamin A dan karoten diserap oleh usus dari micelle secara difusi pasif,

kemudian digabungkan dengan kilomikron dan diserap melalui saluran limfatik,

kemudian bergabung dengan saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Di hati,

vitamin A digabungkan dengan asam palmitat dan disimpan dalam bentuk retinil-

palmitat. Bila diperlukan oleh sel-sel tubuh, retinil palmitat diikat oleh protein

pengikat retinol (PPR) atau retinol-binding protein (RBP), yang disintesis dalam hati.

Selanjutnya ditransfer ke protein lain, yaitu “transthyretin” untuk diangkut ke sel-sel

jaringan.

Vitamin A yang tidak digunakan oleh sel-sel tubuh diikat oleh protein pengikat

retinol seluler (celluler retinol binding protein), sebagian diangkut ke hati dan bergabung

dengan asam empedu, yang selanjutnya diekskresikan ke usus halus, kemudian dikeluarkan

dari tubuh melalui feses. Sebagian lagi diangkut ke ginjal dan diekskresikan melalui urine

dalam bentuk asam retinoat. (Lie, 2004)


b) Asam ascorbat ( vitamin C)

Asam ascorbat lebih dikenal sebagai vitamin C, berasal dari glukosa dari

siklus asam uronat, glukosa pada asam askorbat dikatalis oleh enzim L gulonolakton

oksidase Enzim ini tdk ada pada primate vitamin C diperoleh dari makanan berfungsi

sebagai agen pereduksi berbagai reaksi , Vitamin C dikeluarkan dari tubuh melalui

urine dalm bentuk dydroaskorbat, ketogulonate, askorbat 2 sulfate, asam oksalat.

Reaksi utama yang sangat membutuhkan vitamin C hidroksilasi proline dalam

kolagen, sebagai kofaktor reaksi katabolisme tirosine dan sintesis epinefrin dari

tirosin, sintesis asam empedu.

proline- -HO-proline-

proline monooksingenase

Fe2+ Fe3+

semidehidroaskorbat askorbat

(Sulistyoningsih, 2011)
c) Vitamin D

Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin

D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi

oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium

dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena

cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan

mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk

huruf O dan X.

Untuk penyerapan vitamin D yang baik diperlukan adanya garam empedu.

Mengenai transport, katabolisme dan ekskresi vitamin D belum banyak diketahui,

sehingga masih memerlukan banyak penelitian lebih lanjut.

http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin.hml

d) Thiamin (Vitamin B1)

Struktur thiamin merupakan gabungan antara pirimidin dan thiazole yang

dihubungkan dengan jembatan metilene Di dalam otak dan hati diubah menjadi TPP

= thiamin pyrohosphat oleh enzim thiamin difosfotransferase, reaksi membutuhkan

ATP Berperan penting sebagai koensim dekarboksilasi senyawa asam-keto Beberapa


enzim yang menggunakan TPP sbg koensim pyruvate decarboxylase, pyruvate

dehydrogenase, transketolase.

Penting sebagai koensim pyruvate and a-ketoglutarate dehydrogenase

sehingga jika defisiensi kapasitas sel dalam menghasilkan energi mejadi sangat

berkurang, Juga diperlukan untuk reaksi fermentasi glukosa menjadi etanol, di dalam

yeast.

e) Riboflavin (vitamin B2)


Komponen dari koenzim flavin adalah FMN dan FAD. Enzim yang

bekerja pada reaksi reduksi – oksidasi (redoks), memiliki fungsi sentral dalam

produksi energi dan pernapasan seluler yang merupakan prekursor kofaktor flavin

mononukleotida (FMN) flavin adenine dinukleotida (FAD) Enzim yang memerlukan

kofaktor tersebut adalah flavoprotein

 Riboflavin + ATP = FMN

 FMN + ATP = FAD


FAD dan FMN berfungsi sebagai akseptor electron, penambahan 2 elektron

pada FAD menghasilkan FADH2 dan Penambahan 2 elektron pada FMN

menghasilkan FMNH2, perubahan riboflavin ke FMN dihambat oleh hipothyroidsm

elektron yang diterima langsung disumbangkan sehingga kembali pada bentuk yang

teroksidasi penuh, riboflavin terdapat di berbagai sumber makanan seperti susu, keju,

daging, telur dan sereal .

f) Niasin (vitamin B3)

Niasin dapat merupakan nikotinamid atau asam nikotinat. Nikotinamid dan

asam nikotinat sebagai sumber vitamin B3. Niasin dibutuhkan untuk sintesis vitamin

B3, NAD (nicotinamida adenin dinucleotida), dan NADP+ (nicotinamide adenine

dinucleotide phosphate) NAD dan NADP adalah kofaktor pada enzim dehidrogenase,

yang berfungsi dalam reaksi redoks yaitu donor dan akseptor electron, NAD banyak

digunakan pada glycolisis, oksidasi asam lemak, metabolisme badan keton dan

cenderung berperan sebagai akseptor elektron pada reaksi katabolisme. NADP adalah

sintesa asam lemak dan PPP, Contoh laktat atau malat dehidrogenase
g) Asam pantotenat (vitamin B5)

Asam pantotenat ( vitamin B5) berasal dari β-alanin dan asam pantoat

diperlukan untuk sintesis coenzim A, komponen asil carier protein (ACP) pada

sintesis asam lemak kofaktor ensim fatty acid synthase. Sekitar 70 enzim

membutuhkan CoA atau derivat ACP untuk melakukan fungsinya. Vitamin B5

banyak ditemukan di kacang-kacangan, daging dan biji-bijian. CoA diperlukan pada


siklus kreb, sintesis dan oksidasi asam lemak, metabolisme asam amino, sintesis

kolesterol .

h) Vitamin B6

Di dalam tubuh diubah menjadi bentuk aktif vitamin B6 menjadi PLP

(piridoksal fosfat )

Pengubahan dari vitamin B6, Piridoksal fosfat ini membutuhkan ATP

dengan ensim piridoksal kinase, PLP adalah koenzim pada reaksi transaminasi,

sintesis dan katabolisme asam amino, glikogenolisis (gikogen fosforilase).


i)Vitamin E

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam

tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin

ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini

terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.

http://landasanteori.blogspot.com/2013/Materi Kuliah DIII Kebidanan


'Vitamin'.html
DAFTAR PUSTAKA

Kamiensky M, Keogh J 2006. Vitamins and Minerals.In: Pharmacology


Demystified.Mc.GrawHill Companies Inc.,USA.p.137-54.

Lie, Stephen., 2004. Terapi Vegetaria Manfaat Buah dan Sayuran : Jakarta. Prestasi
Pustakaraya.

Sulistyoningsih, hariyani.,2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak : Yogyakarta. Graha
Ilmu.

http://landasanteori.blogspot.com/2013/Materi Kuliah DIII Kebidanan


'Vitamin'.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin.hml

Anda mungkin juga menyukai