Definisi
Penyakit divertikular (atau diverticulosis) merupakan keadaan di
mana terdapat banyak penonjolan mukosa yang menyerupai kantong
(divertikula) yang tumbuh dalam usus besar, khususnya kolon sigmoid tanpa
adanya inflamasi. Peradangan akut dari divertikulum menyebabkan
diverticulitis
Epidemiologi
Etiologi
Penyebab terjadinya divertikulosis ada 2 yaitu
1. Peningkatan tekanan intralumen
Diet rendah serat menyebabkan terjadinya peningkatan
tekanan intralumen kolon sehingga menyebabkan herniasi
mukosa melewati lapisan dinding otot kolon yang menebal
dan memendek (sebuah kondisi yang disebut-mychosis).
2. Kelemahan otot dinding kolon
Penyebab lain terjadinya divertikulosis adalah terdapat
daerah yang lemah pada dinding otot kolon dimana arteri
yang membawa nutrisi menembus submukkosa dan
mukosa. Biasanya pada usia tua karena proses penuaan
yang dapat melemahkan dinding kolon.
Faktor Risiko
- Pertambahan Usia
Pada usia lanjut terjadi penurunan tekanan mekanik/ daya
regang dinding kolon sebagai akibat perubahan struktur
jaringan kolagen dinding usus.
- Konstipasi
Konstipasi menyebabkan otot-otot menjadi tegang karena
tinja yang terdapat di dalam usus besar. Tekanan yang
berlebihan menyebabkan titik-titik lemah pada usus besar
menonjol dan membentuk divertikula.
- Diet rendah serat
Pada mereka yang kurang mengkonsumsi makanan
berserat, akan menyebabkan penurunan massa feses
menjadi kecil-kecil dan keras, waktu transit kolon yang
lebih lambat sehingga absorpsi air lebih banyak dan output
yang menurun menyebabkan tekanan dalam kolon
meningkat untuk mendorong massa feses keluar
mengakibatkan segmentasi kolon yang berlebihan.
Segmentasi kolon yang berlebihan akibat kontraksi otot
sirkuler dinding kolon untuk mendorong isi lumen dan
menahan pasase dari material dalam kolon merupakan
salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit
divertikular. Pada segmentasi yang meningkat secara
berlebihan terjadi herniasi mukosa/submukosa dan
terbentuk divertikel.
- Gangguan jaringan ikat
Gangguan jaringan ikat seperti pada sindrom Marfan dan
Ehlers Danlos dapat menyebabkan kelemahan pada
dinding kolon.
Gejala Klinis
Gejala klinis yang bisa ditemukan
- Sebagian besar asimptomatik
- Divertikulosis yang nyeri :
a. Nyeri pada fossa iliaka kiri
b. Konstipasi
c. Diare.
- Divertikulosis akut :
a. Malaise
b. Demam
c. Nyeri dan nyeri tekan pada fossa iliaka kiri dengan
atau tanpa teraba massa.
d. Distensi abdomen
- Perforasi : Peritonitis + gambaran diverticulitis
- Obstruksi usus besar :
a. Konstipasi absolute
b. Distensi
c. Nyeri kolik abdomen
d. Muntah
- Fistula : ke kandung kemih, vagina, atau usus halus
- Perdarahan saluran cerna bagian bawah : spontan dan tidak
nyeri
Perbedaan Divertikulosis dan Diverkulitis
Px Penunjang
Kontras Barium
Biopsi bila terdapat tumor
PROGNOSIS
Penyakit divertikular merupakan keadaan jinak, tetapi memiliki
mortalitas dan morbiditas yang signifikan akibat komplikasi. Sekitar 10-20%
pasien dengan divertikulosis dapat berkembang menjadi divertikulitis atau
perdarahan dalam beberapa tahun. Perforasi dan peritonitis dapat
menyebabkan angka kematian hingga 35% dan memerlukan tindakan bedah
segera
DAFTAR PUSTAKA
1. Grace P., Borley NR. At a Glance : ILMU BEDAH Edisi ke3. EMS.
2005. hal: 108-9.
2. Brunicardi FC, Andersen DK, etc. Schwartz’s Principle of Surgery 9th
ed. McGraw- Hill Company. 2010.
3. Akil, H.A.M., Penyakit Divertikular dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid 1 ed IV. Sudoyo, A.W.; 2006. Jakarta. Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. hal 366-7.
PROLAPS RECTI
DEFINISI
Prolaps rektum (atau prolaps ani) adalah keluarnya mukosa maupun seluruh
tebal dinding rektum melewati anus. Apabila yang keluar tersebut terdiri
dari semua lapisandinding rektum, prolaps ini disebut prosidensia.
EPIDEMIOLOGI
4. Insidensi antara pria dan wanita dewasa (1:6)
5. kejadian pada wanita terdiri dari 80-90% dari total kasus.
6. Insidensi prolaps recti pada anak dengan cystic fibrosis mencapai
20%
7. Insidensi puncak terdapat pada usia dekade keempat dan dekade
ketujuh, walaupun dapat mngenai segala umur
ETIOLOGI
Peningkatan tekanan intraabdomen
Gangguan pada dasar pelvis
Infeksi
Pengaruh struktur anatomi
Kelainan neurologis.
FAKTOR PREDISPOSISI
Kehamilan
Riwayat operasi/pembedahan
Riwayat diare
Benign prostatic hypertrophy
Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)
Cystic Fibrosis
Riwayat batuk pertusis (batuk rejan)
Pelvic floor dysfunction
Infeksi parasit (Amebiasis, Schistomiasis)
Gangguan neurologis – riwayat penyakit punggung bawah atau
trauma pelvis atau lumbar disk, cauda equina syndrome, spinal
tumors, multiple sclerosis
Gangguan defekasi (stool withholding)
KLASIFIKASI
Terdapat 3 gejala klinis yang dibawahi Prolaps Recti:
Full-thickness rectal prolapse
Mucosal prolapse
Internal prolapse
DIAGNOSIS
1. Px. Fisik : (cari penyebab reversibel yang dapat mendasari FA)
2. Px. Lab :
Video Defekografi
Rigid Proctosigmoidoscopy
Tes lainnya
Anal-rektal manometri kadang-kadang digunakan untuk
mengevaluasi otot sfingter anal. Di hampir semua pasien, hasil
menunjukkan penurunan tekanan beristirahat di sfingter internal dan
tidak adanya refleks penghambatan anorektal. Arti penting dari hasil
ini tidak jelas, dan kebanyakan ahli bedah tidak menggunakan tes
ini. Penelitian penanda Sitz kadang-kadang digunakan untuk
mengukur perjalanan kolon pada pasien dengan konstipasi dan
prolaps rektum untuk membantu menentukan kebutuhan untuk
reseksi kolon.
TATA LAKSANA
- Medikamentosa
Meskipun tidak ada pengobatan medikamentosa untuk prolaps
rektum, prolaps internal dapat diterapi terlebih dahulu dengan agen
bulking, pelunak tinja, dan supositoria atau enema.
- Non Medikamentosa
Pada permulaan, saat prolaps masih kecil, penderita diberi diet
berserat untuk memperlancar defekasi. Kadang dianjurkan latihan
otot dasar panggul. Pasien diinstruksikan untuk merangsang buang air
besar di pagi hari dan menghindari dorongan untuk buang air saat sisa
hari karena rasa penuh yang mereka rasakan sebenarnya adalah
intususepsi rektum proksimal ke arah distal rektum. Dengan waktu,
dorongan untuk buang air besar akan berkurang begitu juga dengan
intususepsi
- Pembedahan
Bila prolaps semakin besar dan makin sukar untuk melakukan
reposisi, akibat adanya udem, sehinga makin besar dan sama sekali
tidak dapat dimasukkan lagi karena rangsangan dan bendungan
mukus serta keluarnya darah. Dimana sfingter ani menjadi longgar
dan hipotonik sehingga terjadi inkontinensia alvi, penanganan prolaps
rektum dilakukan melalui pembedahan.
KOMPLIKASI
e. Infeksi
Sumber yang paling umum dari infeksi pada prosedur pembedahan
per abdomen adalah organisme kulit pada luka. Jika bahan asing telah
ditanamkan, infeksi dapat terjadi, paling sering disebabkan organisme
kulit, dan jika memungkinkan bahan asing harus disingkirkan.
Adanya fibrosis dapat membuat penyingkiran bahan prostetik terlalu
berbahaya, dalam kasus seperti ini digunakan terapi antibiotik jangka
panjang. Infeksi setelah prosedur perineum jarang terjadi, biasanya
sebagai akibat pemisahan di anastomosis perineum.
Pendarahan
Perdarahan paling sering terjadi dalam 2 situasi. Situasi pertama
melibatkan robeknya pembuluh darah presakrum selama prosedur per
abdomen, ketika rektum langsung ditempelkan ke fasia presakrum.
Hal ini dapat menyebabkan hematoma presakrum atau perdarahan
hebat. Pendarahan seperti ini bisa sulit untuk dikendalikan karena
pembuluh darah keluar langsung dari tulang. Manuver awal dengan
tekanan langsung ke area perdarahan selama 10-15 menit. Jika ini
gagal untuk mengontrol perdarahan, pines titanium dapat ditempatkan
ke dalam tulang untuk menghambat perdarahan. Pemotongan di ruang
presakrum sering meningkatkan perdarahan dan harus dihindari.
Situasi umum kedua untuk perdarahan terjadi selama penipisan
mukosa pada prosedur Delorme atau dari pemisahan luka pasca
operasi.
Perlukaan Usus
Perlukaan usus dapat terjadi selama mobilisasi rektum. Jika diketahui,
lukatersebut biasanya dapat diobati tanpa memerlukan diversi usus.
Jika usus terluka,tidak diperkenankan melakukan pemasangan
material asing. Adanya perlukaan yangtidak diketahui dapat
menyebabkan pembentukan abses dan sepsis panggul.Perlukaan usus
yang tidak diketahui mungkin terjadi saat prosedur laparoskopi
olehbeberapa mekanisme, dan jika tidak terdeteksi dengan cepat akan
menghambatperbaikan kondisi pasien, dan dapat menyebabkan sepsis
dan kematian.
Kebocoran Anastomosis
Semua prosedur yang melibatkan suatu anastomosis membawa risiko
kebocoran anastomosis. Prosedur per abdomen dengan penyulit
kebocoran mungkintidak memerlukan eksplorasi ulang jika
kebocoran kecil dan berisi, dan pasien stabil. Timbunan kebocoran
dapat ditangani dengan drainase perkutan, dan kebocoran ini sering
membaik dengan perawatan suportif. Jika kondisi pasien
tidakmembaik, perlu dilakukakan washout abdomen dengan
pengalihan tinja proksimal. Jika kebocoran yang besar dan tidak
berisi, atau jika pasien tidak stabil,diindikasikan reeksplorasi darurat.
Sepsis panggul membuat diseksi lebih lanjutdalam panggul
menantang serta berbahaya bagi pasien, dan washout
denganpengalihan proksimal adalah prosedur pilihan. Kebocoran
anastomotik juga dapatterjadi setelah rekctosigmoidektomy
perineum. Jika kebocoran terjadi setelahprosedur ini, infeksi lokal dan
sepsis panggul jarang terjadi.
Penurunan Fungsi Kandung Kemih dan Seksual
Perubahan fungsi kandung kemih dan fungsi seksual merupakan
komplikasiyang jarang terjadi dalam prosedur per abdomen jika
dilakukan dengan benar. Sarafsimpatik dan parasimpatis panggul
berjalan di sepanjang rektum, jika pembedahantidak dilakukan pada
bidang yang tepat, cedera dapat terjadi, menyebabkandisfungsi
kandung kemih, impotensi, atau ejakulasi retrograde. Ini
merupakanpertimbangan penting dalam pemilihan prosedur
perbaikan, terutama pada pria,meskipun risiko cedera kurang dari 1-
2%.
Konstipasi
Prosedur dan perineum reseksi anterior memiliki risiko rendah
obstruksi outlet. Secara historis, prosedur per abdomen dimana
penempelan rektum pada sakrum menyebabkan tingginya tingkat
obstruksi saat rektum dibungkus mengelilinginya, seringkali
mengharuskan pelepasan fiksasi untuk mengobatinya, karena alasan
ini, bila dilakukan pembungkusan, hanya dilakukan pada sposterior
dan sebagian di sisi rektum.
PROGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
PATOFISIOLOGI
REFERENSI
- Medscape/Rectal Prolapse
- Prolaps Recti
- NCBI Treatment of Prolapsus Ani
- https://www.scribd.com/document/178942550/Prolaps-Rektum-doc
- https://www.scribd.com/doc/155475680/Prolaps-Rektum-Lapsus-docx