Definisi
Demam Reumatik adalah inflamasi sistemik non supuratif dengan proses “delayed autoimmune”
yang dapat melibatkan sendi, jantung, pembulu darah, susunan saraf pusat, jaringan subkutan, otak,
dan kulit dengan frekuensi bervariasi.
Etiologi
Hanya sekitar 3% dari penderita faringitis maupun tonsilofaringitis akibat infeksi Streptococcus yang
mungkin mengalami demam reumatik
Epidemiologi
Faktor risiko
Kemiskinan
Gejala klinis
Berdasarkan Kriteria Jones, gejala pada demam reumatik terbagi atas kriteria mayor dan kriteria
minor.
Kriteria mayor
Manifestasi mayor adalah gejala-gejala yang muncul setelah 2-3 minggu setelah infeksi.
Karditis
Bermanifestasi sebagai pankarditis (inflamasi yang mencangkup seluruh lapisan jantung yaitu
endocarditis, myocarditis and pericarditis) muncul dalam 40% -50% kasus.
Endocarditis merupakan inflamasi pada bagian dalam jantung terutama katup jantung. Katup
jantung yang paling sering terserang adalah katup jantung mitral namun tidak menutup
kemungkinan untuk katup aortis untuk terserang juga.
Myocarditis adalah inflamasi pada otot jantung. Daerah otot jantung yang mengalami inflamasi
disebut sebagai badan Aschoff, yang merupakan daerah fibrinoid nekrosis dengan sel imun seperti
sel T dengan visualisasi sel-sel Anitschkow dengan nukleus menyerupai ulat. Myocarditis merupakan
penyebab paling umum pada kematian pasien penderita demam reumatik akut karena inflamasi dan
nekrosis ini menyebabkan jantung tidak dapat memompa dengan kekuatan maksimal sehingga
menyebabkan gagal jantung.
Pericarditis adalah inflamasi lapisan terluar jantung yaitu perikardium. Hal ini menyebabkan rasa
sakit dan friksi antara viceral kardium yang terinflamasi dengan parietal kardium. Friksi ini dapat
terdengar dengan stetoskop.
Karditis adalah satu-satunya manifestasi dengan kerusakan permanen pada organ. Pada fase akut
dapat muncul valvulitis. Sementara pada fase kronis dapat muncul fibrosis, kalsifikasi, dan stenosis
pada katup jantung (Fishmouth valves).
Gejala-gejalanya berupa :
• Regurgitasi mitral
• Murmurs
• kardiomegali
• Gagal jantung
Poliarthritis migrans akut paling sering muncul (80%). Dimanabanyak sendi besar yang mengalami
inflamasi satu setelah yang lain. Umumnya mempengaruhi sendi pada lutut, pergelangan kaki,
pergelangan bahu, sikut, dan pergelangan tangan. Namun kerusakannya tidak permanen.
Sydenham’s chorea
Muncul pada 10-15% penderita demam reumatik, adalah kumpulan gerakan cepat terutama pada
wajah dan lengan akibat reaksi autoimun pada Ganglia basal di otak. Umumnya pada wanita dengan
kelainan sistem piramidal ekstra. Secara klinis mengalami kesulitan dalam berbicara, menulis dan
berjalan. Gejala ini muncul setidaknya 3 bulan setelah terjadi infeksi.
Nodul subkutan
Nodul subkutan adalah tonjolan dibawah kulit yang terdiri dari kolagen. Muncul pada daerah
ekstensor.
Erythema marginatum
Erythema marginatum merupakan kemerahan pada kulit yang menyerupai cincin. Cenderung
muncul pada torso, ekstremitas dan tidak terasa gatal.
Kriteria minor
Demam
Diagnosis
Karena gejalanya yang beragam, proses diagnosis demam reumatik akan ditentukan berdasarkan
Kriteria Jones. Kriteria ini terbagi dalam 2 kategori, yaitu gejala mayor dan minor.
Kriteria mayor adalah gejala paling umum yang biasanya muncul pada pengidap demam reumatik.
Gejala ini meliputi karditis, poliarthritis migrans akut, Sydenham’s chorea, erythema marginatum
serta nodul subkutan.
Sementara kriteria minor merupakan gejala yang terkadang dialami oleh pengidap. Beberapa di
antaranya adalah arthralgia (nyeri sendi), demam (biasanya lebih dari 39°C), peningkatan pada sel
darah putih, peningkatan pada protein fase akut (acute phase reatant, seperti LED atau CRP) yang
menunjukkan tingginya kadar protein di dalam darah sebagai reaksi terhadap inflamasi, peningkatan
pada ESR (erythrocyte sedimentation rate) yang terjadi akibat reaksi inflamasi dimana fibrinogen
menyebabkan sel darah merah menempel satu sama lain sehingga mudah mengendap di dalam
tabung reaksi serta perubahan pada EKG (elektrokardiogram) akibat gejala yang berhubungan
dengan jantung.
Diagnosis demam reumatik biasanya dapat ditegakkan apabila penderita mengalami setidaknya dua
kriteria mayor, atau setidaknya dua kriteria minor ditambah satu kriteria mayor.
•Peningkatan ESR
•Anemia, leukositosis
•ASO titer >200 Todd units. (mencapai nilai puncak pada minggu ketiga, kemudian berangsur normal
pada minggu keenam)
• Anti-DNAse B test
• Throat culture-GABHstreptococci
Komplikasi
Kondisi ini dapat terjadi jika penderita secara terus menerus terpapar kuman Streptococcus β
hemolitik grup A sehingga sistem imun terus bekerja melawan berbagai jaringan tubuh terutama
jaringan pada jantung yang mengakibatkan pada kondisi kronis berupa penyakit jantung reumatik.
Secara khusus, katup mitral (namun terkadang bisa juga katup aortic) menimbulkan lapisan jaringan
yang rusak (fibrosis) akibat inflamasi yang berkelanjutan. Katup tersebut menebal hingga bisa
menyatu disebut sebagai comissural fusion. Hal ini dapat menyebaban komplikasi pada katup yang
disebut sebagai stenosis, dimana terjadi penyempitan pada celah dengan nama lain fish-mouth
stenosis atau buttonhole stenosis. Namun dapat juga menyebabkan regurgutasi dimana darah dapat
berbalik arah. Selain itu, jaringan yang rusak tersebut berpotensial tinggi untuk terkena infeksi
endocarditis.
Pencegahan
Karena Demam reumatik dapat menyebabkan penyakit jantung reumatik, maka pencegahan yang
dilakukan adalah untuk menghindari terjadinya demam reumatik yang berkelanjutan.
Tatalaksana
• Bed rest
Prognosis
Demam reumatik dapat terulang bila penderita mengalami infeksi streptococcus β hemolitik bila
tidak berada dibawah pengaruh obat profilaksis.
Prognosis untuk kelompok usia tua tanpa carditis pada demam reumatik utama : Ad Bonam
Prognosis untuk kelompok anak-anak muda dengan carditis disertai lesi katup : Ad Malam
Referensi
Repository usu
http://www.ichrc.org/610-demam-reumatik-akut
https://emedicine.medscape.com/article/236582-overview#a5
http://www.kalbemed.com/Portals/6/07_218CPD_Antibiotik%20untukPencegahan%20Demam%20
Reumatik%20Akutdan%20Penyakit%20Jantung%20Reumatik.pdf