Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM

MUHAMMAD IQBAL : PAHAM DINAMISME ISLAM

DISUSUN OLEH :

AKBAR (19030105005)

MURSYIDATUL FADHLIAH (19030105049)

ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muhammad Iqbal dikenal sebagai pemikir multi disiplin. Beliau dikenal sebagai
seorang sastrawan, negarawan, ahli hukum, pendidik, filosof, dan mujtahid. Selain itu, beliau
adalah seorang pemikir Muslim yang juga telah merintis upaya pemikiran ulang terhadap
Islam demi memajukan kaum Muslimin. Beliau tidak menetapkan pandangan praktis dalam
filsafatnya. Akan tetapi, beliau merubah cara pandang umat Muslim yang statis dalam
memandang dunia. Adanya kehidupan manusia yang cenderung dinamis menjadikan umat
Islam mengikuti budaya Bangsa Barat yang membuat umat Muslim terlepas dari baju
keislaman mereka. Melihat hal ini, Iqbal akhirnya berupaya untuk memulihkan kembali
pemikiran umat Muslim agar mampu hidup dalam dinamika kehidupan yang normal namun
tetap berjalan normal namun tidak meninggalkan kewajiban sebagai seorang Muslim yang
mengabdi kepada Tuhannya. Beliau berusaha untuk memajukan peradaban Islam secara
ekonomi maupun spiritual dengan caea mengikuti gerak perkembangan zaman dan tanpa
meninggalkan ciri khas keislamnnya. Dari pemaparan sebelumnya, maka diangkatlah
pembahasan mengenai Dinamisme Muhammad Iqbal yang akan dibahas oleh pemakalah
pada kesempatan kali ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah Paham Dinamisme Islam menurut filosofi dan kerangka konsep dari
Muhammad Iqbal?

C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui Paham Dinamisme Islam menurut filosofi dan kerangka konsep
dari Muhammad Iqbal.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Paham Dinamisme Islam Menurut Filosofi dan Kerangka Konsep Muhammad Iqbal

Dinamisme berasal dari kata dynamis (Yunani), dan dynamic (Inggris). Sedangkan
secara etimologi yaitu mengandung semangat, gerak dari dalam, tenaga dan mudah
menyesuaikan diri dengan keadaan, atau kekuatan yang dimiliki masyarakat yang dapat
menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan. Menurut Iqbal,
dinamisme ialah progresif dan cenderung membuat gerakah ke arah perbaikan. Peran
manusia dalam hal ini ialah mengambil lebih dalam bagian aspirasi dari dinamisme untuk
menentukan nasibnya sendiri. Adapun pendukung dari hal-hal ini ialah Al-Qur’an, gerak,
serta sejarah. Menurut Muhammad Iqbal, hal ini dapat terealisasikan dengan menumbuhkan
khudi dalam diri umat Muslim. Adapun yang dimaksud khudi ialah ego, self, diri, dan
individualitas. Ego disini yang dimaksud ialah kesatuan riil yang nyata, pusat dan landasan
dari semua kehidupan, merupakan suatu iradah yang kreatif yang terarah secara rasional.

Menurut Muhammad Iqbal, ada kaitan yang erat antara dinamisme dan filsafat khudi.
Dalam aspek kehidupan dapat diterapkan filsafat khudi dari Muhammad Iqbal. Hal ini
bertujuan untuk membantu proses kebangkitan kaum Muslimin menuju perubahan. Salah satu
contoh ialah, jika khudi diterapkan ke bidang politik, maka yang terjadi adalah dinamisme
Islam.

Paham Dinamisme Islam yang ditonjolkan oleh Muhammad Iqbal membangunkan


umat Muslim dari tidurnya. Sebab, beliau selalu mendorong umat Muslim agar terus bergerak
dan jangan tinggal diam saja. Adapun gerak yang dimaksud disini ialah ijtihad. Iqbal
menyeru kepada umat Islam agar bangun dan menciptakan dunia yang baru. Saking tingginya
penghargaan beliau terhadap pergerakan, beliau mengatakan bahwa kafir yang aktif lebih
baik dibanding muslim yang tidur. Muhammad Iqbal mendorong umat Muslim melalui syair-
syairnya agar melakukan perubahan dan meninggalkan konsep yang statis. Hal inilah yang
membuat Muhammad Iqbal menempati posisi penting dalam pembaharuan dan
perkembangan keadaan Muslim di India modern. Dalam Islam menolak pandangan lama
yang statis mengenai alam semesta dan memberikan sebuah pandangan yang dinamis. Akan
tetapi, walaupun manusia diberikan kedinamisan, manusia tetap tidak boleh melupakan
Tuhannya.
Selain itu, Iqbal membantah pemikiran yang mengajarkan kehidupan tanpa kegiatan
dan semangat dan mengubah pemikiran tersebut agar umat Muslim penuh vitalitas dan
kegiatan, kehidupan progresif, serta tidak menganggur. Berdasarkan Al-Qur’an dan As-
Sunnah, Islam itu bersifat dinamis yang mendorong umatnya agar berfikir secara rasional.
Bahkan untuk memahami Islam secara mendalam, maka perhatikan proses pergantian siang
dan malam. Dari proses tersebut, maka dapat diketahui arti dinamika yang dapat diambil
manfaatnya. Iqbal juga menekankan pada pemahaman dan pengukuhan diri, jihad, semangat,
serta jihad yang tak pernah padam. Dengan gerakan membangkitkan khudi/pendirian inilah
Iqbal dapat mendorong semangat rakyatnya untuk bangkit dari permasalahan dan
keterpurukan yang ada. Dari hal inilah dapat dilihat hubungan antara teori Iqbal mengenai
dinamisme dengan suatu kebutuhan bangsa saat ini, khususnya umat Muslim di Indonesia.
Masyarakat Muslim Indonesia kontemporer cenderung memiliki sifat yang mudah
pasrah/menyerah, yang dapat dilihat dari praktik-praktik kemasyarakatan yang terjadi di
lingkup yang kecil maupun yang luas. Hal inilah yang menyebabkan merosotnya prestasi
individual maupun kelompok. Oleh karena itu, paham dinamisme dibutuhkan agar dapat
membangkitkan kepribadian umat muslim baik dari dalam diri maupun diluar individualnya
agar tidak merasa tertekan, menyerah, serta pasrah begitu saja. Prinsip yang digunakan dalam
dinamisme ialahh gerak dan perubahan. Gerak yang dimaksud ialah ijtihad yang sangat
penting pengaruhnya dalam pembaharuan Islam.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, kesimpulan dari makalah ini yaitu hukum Islam menurut Muhammad Iqbal tidak
statis, akan tetapi mengikuti perkembangan zaman. Menurut Iqbal, Islam pada hakikatnya
adalah dinamisme. Paham Dinamisme Islam yang ditonjolkan oleh Muhammad Iqbal
membangunkan umat Muslim dari tidurnya. Sebab, beliau selalu mendorong umat Muslim
agar terus bergerak dan jangan tinggal diam saja. Paham dinamisme dibutuhkan agar dapat
membangkitkan kepribadian umat muslim baik dari dalam diri maupun diluar individualnya
agar tidak merasa tertekan, menyerah, serta pasrah begitu saja. Prinsip yang digunakan dalam
dinamisme ialah gerak dan perubahan. Gerak yang dimaksud ialah ijtihad yang sangat
penting pengaruhnya dalam pembaharuan Islam.

B. Saran
Pemakalah tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Pemakalah akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Iqbal Muhammad dan Amein Husein Nasution.2013.Pemikiran Politik


Islam.Jakarta:Kencana

Anda mungkin juga menyukai