Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PARADIGMA DAN SISTEM ILMU DAKWAH

Dosen Pengajar:
Dr. H. Fahrur Rozi, S. Ag, M. HI

Disusun oleh:
1. Arishanti Zahrotun Nisa (04020321038)
2. Bunga Melati Putri Gunawan (04020321043)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tepat pada
waktu. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat usaha dan kerja
sama yang baik sehingga bisa terselesaikannya makalah dengan judul “Paradigma
dan Sistem Ilmu Dakwah” untuk memenuhi tugas perkuliahan kami.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa banyak kekurangan


yang perlu ditambahkan dan masih jauh dari kriteria sempurna. Untuk itu, kritik
dan saran para pembaca yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan.

Akhir kata, dengan memohon kepada Allah swt, semoga kami senantiasa
diberi keberkahan dan keridhoan dari Allah untuk menuju jalan yang benar, serta
untuk makalah ini bisa bermanfaat bagi kita selaku penyusun dan untuk
masyarakat umum.

Surabaya, 25 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………….…….……………i
DAFTAR ISI……………..………...………………………...…………...….ii
KATA PENGANTAR………………..........................……………………..iii
BAB I……………..………………...…………………………….………….1
A. Latar Belakang…….………………………………..…………….….1
B. Rumusan Masalah…………………………………..….….…………1
C. Tujuan…………….………………………………...………………..1
BAB II……………………….……………………………………………….2
A. Pengertian Paradigma….…….….……………………......………….2
B. Sistem Ilmu Dakwah………..…..………………………………...….3
BAB III………………………………………………………………….……5
A. Kesimpulan…………………………………….……….…………….5
B. Saran……………………………………………………….…………5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….……….….6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap sesuatu, yang mempengaruhinya


dalam berpikir. Paradigma memiliki fungsi sebagai dasar seseorang untuk berinteraksi dengan
lingkungannya. Istilah paradigma pertama kali diperkenalkan oleh Thomas S.Kuhn dalam
karyanya The Stucture of Scientific Revolutions pada tahun 1962. Pada karya itu ia
menawarkan cara yang bermanfaat bagi para sosiolog dalam mempelajari disiplin ilmu
mereka Menurutnya, paradigma adalah suatu pandangan yang mendasar tentang apa yang
menjadi pokok persoalan dari suatu cabang ilmu.

Sistem umum paradigma ilmu dakwah terdiri dari 5 unsur yakni, dimensi – dimensi islam,
komunikasi, penerima pesan, tujuan dakwah, dan evaluasi dakwah. Kelima unsur ini terkait
secara sistematik sehingga antara satu unsur dan lainnya saling terhubung. Kemudian
kaitannya dengan fungsi teori sebangai penjelasan ilmiah harus ada dalam setiap ilmu. Pada
masing – masing unsur tersebut dikaji teori – teori serumpun yang relavan. Teori tersebut
bukan merupakan pesan Tuhan tetapi buatan manusia dari pemahamannya terhadap pesan
Tuhan. Inilah yang secara strategis perlu dipahami terlebih dahulu.

Berdasarkan keterangan yang telah dijelaskan di atas, maka kelompok kami ingin
mengkaji materi yang berjudul Paradigma dan Sistem Ilmu Dakwah

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Paradigma?
2. Bagaimana Sistem Ilmu Dakwah?
C. Tujuan
1. Untuk ngetahui pengertian Paradigma
2. Untuk mengetahui Sitem Ilmu Dakwah
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PARADIGMA

Paradigma adalah pandangan paling mendasar dari ilmuan tentang apa yang menjadi pokok
persoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan. paradigma ilmu
dakwah yang semula dikotomis bergeser menjadi integratif melalui keberhasilan membangun
hubungan antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu sosial. Keberhasilan ini ditunjukkan dengan
lahirnya berbagai disiplin baru dalam tradisi pengembangan ilmu dakwah yang diindikasikan
misalnya karya yang menjelaskan tentang ruang lingkup kajian Komunikasi Islam, dimana
istilah Islam tidak sekedar menjadi label. Islam sangat memberikan perhatian kepada proses
komunikasi yang dilakukan manusia. Oleh karenanya, Komunikasi Islam adalah komunikasi
unik dengan fungsi menyelamatkan manusia. Dengan lahirnya berbagai disiplin ilmu baru seperti

1. Komunikasi Islam

2. Psikologi Dakwah

3. Sosiologi Dakwah

4. Sosiologi Islam dan lain sebagainya

Pendekatan dialektik juga menjadi kunci penting keberhasilan ilmu dakwah dalam
membangun orientasi dan fungsinya. Dalam konteks ini, orientasi dan fungsi ilmu dakwah yang
semula berpusat pada upaya menjelaskan realitas, berkembang dengan fungsi lain yang lebih
berpihak kepada pemecahan masalah masyarakat dalam bentuk kegiatan transformasi sosial.
Transformasi didasarkan kepada nilai yang bersumber dari al-Qur’an-hadis serta pengalaman
hidup manusia yang menjunjung kearifan.
B. SISTEM ILMU DAKWAH

Sistem umum paradigma ilmu dakwah terdiri dari lima unsur yang saling terkait, sehingga
antara satu unsur dan lainnya terhubung dengan unsur satu sama lain. Pada masing – masing
unsur tersebut dikaji teori – teori serumpun yang relavan. Teori tersebut bukan merupakan pesan
Tuhan tetapi buatan manusia dari pemahamannya terhadap pesan Tuhan. Inilah yang secara
strategis perlu dipahami terlebih dahulu.Kelima unsur tersebut yaitu ;

1) dimensi-dimensi Islam
2) komunikasi
3) penerima pesan
4) tujuan dakwah
5) evaluasi dakwah
1. Dimensi-Dimensi Islam

Islam berpotensi menduduki unsur pertama sistem umum paradigma ilmu dakwah, karena
dari sanalah dakwah muncul sebagai suatu ilmu. Dalam versi konsep metodologis al-Faruqi,
Islam memiliki tiga dimensi, yaitu:

1) the form (bentuk)


2) the essence (esensi/ hakikat/ makna)
3) the manifestation (manifestasi/ perwujudan) .

Dari ketiga dimensi tersebut, secara ringkas dapat dipahami bahwa Islam merupakan suatu
agama, atau dapat dikatakan juga suatu ide ajaran, yang memiliki bentuk, esensi, dan manifestasi
tertentu dalam realitas kesejarahannya. Dalam dimensi-dimensi Islam tersebut dikaji teoriteori
kematerian dan kesejarahan Islam yang sudah ada, mencakup:

1) alQur’an dan Hadis (dalam arti juga Sunnah Nabi)


2) Teologi Islam
3) Pemikiran Islam
4) Hukum Islam
5) Akhlak Islam
6) Spiritualitas Islam
7) Sejarah dan Peradaban Islam.

2. Komunikasi

secara konsep dalam paradigma ilmu dakwah, merupakan pola yang sengaja diciptakan untuk
terciptanya manifestasi Islam dalam realitas hidup manusia. Dalam unsur kedua ini dikaji enam
hal, yaitu:

1) teori-teori komunikasi
2) pesan-pesan dakwah
3) perintah berdakwah
4) etika dakwah
5) prinsip-prinsip dakwah
6) kualifikasi pelaku dakwah (da’i).
7) penerima pesan (mad’u)

3. Penerima Pesan (Mad’u)

Mad’u terdiri dari individu dan masyarakat. Pemahaman tentang mad’u menduduki posisi
penting, karena pemahaman inilah yang menentukan akurasi metode, media, dan strategi
komunikasi dakwah dan secara ikhtiari menjadi jaminan bagi keberhasilan dakwah. Untuk hal
tersebut, dalam unsur ketiga ini dikaji teori-teori kemanusiaan dan kemasyarakatan yang
meliputi:

1) Humaniora
2) Sosiologi
3) Antropologi
4) Psikologi.
4. Tujuan Dakwah

Tujuan ini terdiri dari dua klasifikasi, yaitu tujuan antara (sementara) dan tujuan final. Tujuan
antara dakwah bersifat duniawi, yang tidak lain adalah terlaksananya ajaran Islam dan
tercapainya kebahagiaan hidup manusia di dunia. Sedangkan tujuan finalnya, yang bersifat
ukhrawi (eskatologis), adalah tercapainya kebahagiaan hidup manusia di akhirat.

5. Evaluasi Dakwah

Evaluasi dakwah merupakan unsur dalam sistem paradigma ilmu dakwah. Dari evaluasi
dakwah ini kemudian dilahirkan teori-teori dakwah dan teori-teori pengembangan dakwah.
Khusus teori-teori pengembangan dakwah, diantara keempat jurusan pada lembaga studi ilmu
dakwah yang sudah ada (KPI, BPI, MD, dan PMI), jurusan PMI (Pengembangan Masyarakat
Islam) merupakan jurusan yang menjadi konsumen dan penanggungjawab utama kaitannya
dengan studi dan produksi teori-teori pengembangan dakwah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap sesuatu, yang
mempengaruhinya dalam berpikir. Paradigma memiliki fungsi sebagai dasar
seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Sistem umum
paradigma ilmu dakwah terdiri dari lima unsur yang saling terkait, sehingga
antara satu unsur dan lainnya terhubung dengan unsur satu sama lain. Pada
masing – masing unsur tersebut dikaji teori – teori serumpun yang relavan.
Teori tersebut bukan merupakan pesan Tuhan tetapi buatan manusia dari
pemahamannya terhadap pesan Tuhan. Kelima unsur tersebut yaitu ;
1) Dimensi-dimensi Islam
2) Komunikasi
3) Penerima pesan
4) Tujuan dakwah
5) Evaluasi dakwah
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini imemiliki banyak kekurangan.
Tentunya penulis akan memperbaiki makalah dengan mengacu pad sumber
yang dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar dapat memperbaiki
makalah ini menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai