Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN PSIKOLOGI DAKWAH DENGAN ILMU – ILMU LAIN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Dakwah

MAKALAH

Disusun Oleh :

1. Muhammad Fadzkur Rohim (302210085)


2. Muhammad Fikri Afifuddin (302210086)

Dosen Pengampu :

Kayyis Fithri Ajhuri, S.H.I., M.A.

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat ,taufik ,dan hidayah-Nya kepada
penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Untaian sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Saw.,yang telah menjadi suri tauladan umat didunia dan
membimbing serta menuntun umatnya menuju jalan yang diridhoi Allah Swt.

Suatu kebahagian tak ternilai bagi penulis, karena dapat menyelesaikan makalah dengan
judul Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu-Ilmu lain guna untuk memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Dakwah tepat pada waktunya . Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada pihak yang telah membantu demi terselesaikanya makalah ini, diantaranya :

1. Bapak Kayyis Fithri Ajhuri selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Dakwah.
2. Teman-teman sekalian,serta seluruh pihak yang ikut berpaertisipasi dalam penyelesaian
makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan ,untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tugas berikutnya. Semoga apa yang diuraikan ini bisa bermanfaat
baik bagi penulis maupun pembaca.

Ponorogo, 19 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………

BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………………….

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………………..


B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………...
C. Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………….

BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………………………

A. Definisi Dan Tujuan Psikologi Dakwah………………………………………………….


B. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Komunikasi………………………………...
C. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Patologi Sosial……………………………..
D. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Sosiologi…………………………………...
E. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Psikologi Sosial…………………………….

BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………………….

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam masyarakat modern, kedudukan dan peran psikologi dapat dikatakan sebagai
sarana efektif berhasil tidaknya tujuan yang diharapkan, baik secara individu maupun
secara kelompok, sebab psikologi memberikan suatu petunjuk yang berdasarkan berbagai
macam teori tentang bagaimana seharusnya manusia berbuat untuk dirinya ataupun untuk
masyarakat.
Disamping itu, psikologi memberikan pula cara-cara bagaimana yang lebih tepat
dalam pemecahan masalah-masalah kemanusiaan, baik ia sebagai individu atau sebagai
kelompok masyarakat, begitu pula dapat diterapkan dalam masalah agama, khususnya
sebagai acuan metodologi dakwah, merupakan suatu yang tidak dapat ditinggalkan.

Dari segi psikologi bahwa dakwah dalam prosesnya dipandang sebagai pembawa
perubahan, atau suatu proses. Dari segi dakwah, psikologi banyak memberi jalan pada
perumusan tujuan dakwah, pemilihan materi dan penetapan metodenya. Dari hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa psikologi dakwah mempunyai beberapa hubungan yang saling
berhubungan yang akan dijelaskan pada bab berikutnya.

B. Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang Tersebut Dapat disimpulkan beberapa point rumusan masalah
sebagaimana berikut :
1. Apa Definisi Dan Tujuan Psikologi Dakwah ?
2. Apa Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Komunikasi ?
3. Apa Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Patologi Sosial ?
4. Apa Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Sosiologi ?
5. Apa Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Psikologi Sosial ?
C. Tujuan Pembahasan

Dari Rumusan Masalah Diatas Bertujan Agar Dapat Diketahui Sebagai Berikut :
1. Agar Mengetahui Definisi Dan Tujuan Psikologi Dakwah
2. Agar Mengetahui Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Komunikasi
3. Agar Mengetahui Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Patologi Sosial
4. Agar Mengetahui Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Sosiologi
5. Agar Mengetahui Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Psikologi Sosial
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Dan Tujuan Psikologi Dakwah

Secara harfiah, psikologi artinya ‘ilmu jiwa’, berasal dari kata Yunani psyce‘jiwa’
dan logos ‘ilmu’. Secara sederhana Psikologi sering disebut sebagai ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia yang merupakan gejala dari jiwanya. Sedangkan pengertian atau
definisi yang lebih terperinci menyebutkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku lahiriah manusia dengan menggunakan metode observasi secara
obyektif, seperti terhadap rangsang (stimulus) dan jawaban (respon) yang menimbulkan
tingkah laku.

Dakwah Secara istilah dakwah berarti mendorong atau memotivasi manusia untuk
melakukan kebajikan dan mengikuti petunjuk, memerintahkan mereka untuk berbuat
makruf dan mencegah kepada yang munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia
dan akhirat. Dakwah menurut epistemologi yang berasal dari bahasa Arab, kata dakwah
berbentuk Isim Masdar yaitu bermakna panggilan, ajakan atau seruan.Dalam bahasa Arab,
da’wat atau da’watun biasa digunakan untuk arti- arti: undangan, ajakan dan seruan yang
kesemua menunjukkan adanya komunikasi antara dua pihak dan upaya mempengaruhi
pihak lain.

Dengan demikian, psikologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia yang merupakan gambaran dari kejiwaannya guna diarahkan kepada iman takwa
kepada Allah SWT. Bila disederhanakan bisa juga dengan pengertian, dakwah dengan
pendekatan kejiwaan.

Tujuan psikologi dakwah adalah membantu dan memberikan pandangan kepada


para Da'i tentang pola dan tingkah laku para Mad'u dan hal-hal yang memengaruhi tingkah
laku tersebut yang berkaitan dengan aspek kejiwaan (psikis) sehingga mempermudah para
Da'i untuk mengajak mereka kepada apa yang dikehendaki oleh ajaran Islam.
B. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Komunikasi

Psikologi Dakwah sebagai suatu proses penyampaian pengajaran dari value (nilai)
spiritual dalam Islam perlu adanya suatu proses komunikasi, dalam hal ini isi dari nilai-
nilai islam yang didakwahkan tersebut merupakan sekumpulan pesan yang
dikomunikasikan kepada manusia. Di sinilah berlaku pola proses dakwah dengan proses
komunikasi. Dapat dilihat bahwasanya ajaran- ajaran keagamaan tidak semuanya berupa
bentuk keterangan yang jelas. Banyak pesan keagamaan berupa lambang atau simbol yang
harus diuraikan dan diinterpretasikan agar dapat dipahami oleh manusia, sehingga peran
komunikasi secara umum bagi dakwah sangat dominan.

Dakwah dan komunikasi sebagai aktivitas manusia sudah ada sejak manusia itu
sendiri ada. Komunikasi ada sejak kelahiran manusia, demikian pula dakwah sebagai
kegiatan dan proses sudah ada sejak kelahirannya. Dakwah dikembangkan dengan ilmu
komunikasi, dan ilmu komunikasi juga mengalami perluasan area dan perkembangan
melalui intensitas dakwah, yang selalu membutuhkan kreatifitas dan pengembangan
metode, materi dan sebagainya.

Berdasarkan pemaparan yang telah di ulas sebelumnya, singkatnya jika ditarik


benang merah, maka psikologi dakwah itu merupakan ilmu pengetahuan yang harus
dimiliki oleh da'i (pendakwah), dimana dalam hai ini mempelajari tentang tingkah laku
orang yang akan diajak (mad'u), hal tersebut adalah refleksi dalam kehidupan kejiwaan
seseorang untuk dianjurkan dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam. Sedangkan
komunikasi adalah aktivitas pengiriman dan penerimaan pesan yang dilakukan oleh
seseorang atau lebih, dan berlangsung dalam sebuah konteks, dan mengharapkan adanya
efek tertentu.

Dengan demikian jelas bahwa psikologi dakwah dengan ilmu komunikasi ada
hubungan dan kaitan. Di mana jika dilihat dari segi proses, dakwah tiada lain adalah
komunikasi ajaran Islam, di mana da'i menyampaikan pesan ajaran Islam melalui lambang-
lambang kepada madu, dan madu menerima pesan itu, mengolahnya dan kemudian
meresponnya. Dalam prosesnya terjadi transmisi pesan oleh da'i dan interpretasi pesan oleh
mad'u (objek dakwah). Proses transmisi dan interpretasi tersebut tentunya mengharapkan
terjadinya pengaruh berupa perubahan kepercayaan, sikap dan tingkah-laku madu ke arah
yang lebih baik, lebih Islami, (Halim & DR, 1995).

C. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Patologi Sosial

Patologi Sosial merupakan istilah lain dari dampak masalah sosial. Patologi sosial
berasal dari dua kata yaitu patologi dan sosial, yang mana patologi berasal dari kata pathos
dan logos. Pathos memiliki arti yaitu penyakit atau penderitaan. Sedangkan logos memiliki
arti ilmu. Sehingga jika kedua kata tersebut diartikan, maka patologi adalah ilmu yang
mempelajari mengenai penyakit atau suatu penderitaan. Oleh sebab itu, patologi sosial ini
dianggap sebagai ‘penyakit’ karena adanya pelanggaran terhadap situasi sosial.

Situasi sosial yang dimaksud bisa merupakan pelanggaran terhadap norma sosial,
adat istiadat, nilai sosial, dan lain sebagainya yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat.
Patologi sosial selain membahas mengenai pelanggaran norma dan segala hal yang
berhubungan dengan masyarakat juga membahas mengenai bentuk gejala sosial yang
dianggap ‘sakit’ atau tidak baik.

Oleh sebab itu, muncullah ilmu patologi sosial yang kemudian digunakan untuk
memperbaiki, sehingga jelas bahwa kajian atau ilmu inis angat dekat dengan berbagai jenis
penyakit sosial yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mana faktor tersebut
menimbulkan banyak masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam hal Ini Psikologi Dakwah sanbgat berperan penting dalam kaitannya atau
hubungannnya dengan ilmpu patologi sosial ini karena diharapkan dengan adanya
psikologi dakwah dapat mengurangi patologi atau kerusakan sosial yang terjadi dalam
masyarakat.
D. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Sosiologi

Makhluk sosial itu adalah manusia, bicara mengenai manusia, tentu manusia
tergantung dengan yang lain, membutuhkan masyarakat untuk menunjang kehidupanya.
Dalam bahan kajian terdapat sebuah ilmu yang menunjukan bahwa manusia adalah seorang
individu yang ada dalam kehidupan sosial, termasuk melakukan interaksi sosial, bahan
kajian itu dibahas dalam ilmu sosiologi.

Dari sudut pandang bahasa kata sosiologi diambil dari dua gabungan kata, yaitu
socius dan logos, yang notabene berasal dari bahasa latin. socius artinya kawan dan logos
artinya ilmu. jadi sosiologi adalah ilmu yang berbicara tentang perkawanan (masyarakat).
dari sudu pandang pengertian secara umum sosiologi berarti hal-hal yang membahas
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kaidah-kaidah umum dalam sosial bermasyarakat,
mengenai lembaga-lembaga yang ada di masyarakat, juga adanya kelompok-kelompok
serta adanya interaksi dan saling memberikan pengaruh untung rugi, timbal balik dari sisi
kehidupan kebersamaan. (AB, 2013)

Dalam pandangan lain, secara terminologi sosiologi dijelaskan oleh Hasan Shadly,
adalah ilmu yang mempelajari interaksi kehidupan dalam masyarakat, dan menyelidiki
hubungan manusia dengan manusia lain yang saling berkaitan di kehidupan itu.

Dari pandangan penjelasan mengenai sosiologi di atas, dalam kaitannya dengan


ilmu psikologi dakwah yang sebelumnya telah diulas, yaitu berkaitan dengan hal hal yang
menunjukan sebuah tingkah laku notabene merupakan refleksi dari kondisi kejiwaan
seseorang mad'u (bagian dari anggota masyarakat) supaya dapat dibimbing dan diarahkan
untuk melakukan ibadah sesuai dengan ajaran dan nilai syariat Islam, tentu sangat.
berhubungan dengan ilmu sosiologi yang sama sama mempelajari individu sebagai anggota
dari masyarakat.
E. Hubungan Psikologi Dakwah Dengan Ilmu Psikologi Sosial

Menurut Kimbal Young (1956) Psikologi sosial merupakan studi tentang proses
interaksi antar individu manusia. Dalam pendapat lain, menurut Joseph (1965), psikologi
sosial adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tingkah laku manusia sebagaimana
dipengaruhi oleh kehadiran, kenyakinan, tindakan dan lambang-lambang dari orang lain.
Begitupun dengan pendapat Gordon Allport (1968), psikologi sosial adalah ilmu
pengetahuan yang berusaha untu mengerti dan menerangkan bagaimana pikiran, perasaan
dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh kenyataan, imajinasi atau kehadiran orang lain.

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan yaitu


psikologi sosial berbicara mengenai ilmu tentang interaksi antara individu dan individu,
individu dan masyarakat, tentang pola tingkah laku, fikiran, perasaan yang saling
terpengaruh dengan realitas, daya khayal dan keberadaan orang lain. Nah, berikutnya akan
dibahas mengenai hubungan antara psikologi sosial dengan psikologi dakwah yang tentu
sangat berhubungan erat. Hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: pertama,
dari sisi objek dan subjek, sama-sama individu dalam kehidupan masyarakat.

Seorang da'i adalah individu, madu (yang diajak) juga merupakan individu yang
masing-masing saling berinteraksi dan memberikan timbal balik serta menunjukan adanya
proses saling beradaptasi diantara manusia dimana hal tersebut timbul oleh sebab adanya.
stimulus-stimulus yang bersifat sosial. Kedua, dalam sudut pandang psikologi dakwah,
seorang dai harus memiliki kemampuan untuk membedah gejala, fenomena, realita dan
tindakan-tindakan sosial masyarakat yang didakwahi, dalam hal ini, maka pengetahuan
tersebut merupakan bagian dari psikologi sosial.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan demikian, psikologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia yang merupakan gambaran dari kejiwaannya guna diarahkan kepada iman takwa
kepada Allah SWT. Bila disederhanakan bisa juga dengan pengertian, dakwah dengan
pendekatan kejiwaan.

Tujuan psikologi dakwah adalah membantu dan memberikan pandangan kepada


para Da'i tentang pola dan tingkah laku para Mad'u dan hal-hal yang memengaruhi tingkah
laku tersebut yang berkaitan dengan aspek kejiwaan (psikis) sehingga mempermudah para
Da'i untuk mengajak mereka kepada apa yang dikehendaki oleh ajaran Islam.

Adapun psikologi dakwah memang sangat berkaitan dengan beberapa ilmu yang
telah disebutkan diatas mengingat bahwa psikologi dakwah ini cenderung dakwah
menggunakan perasaan sebagai pendekat antara da’i dan mad’u itu sendiri. Serta menjadi
satu keastuan yang tak terpisahkan.
DAFTAR PUSTAKA

Faizah, Dkk, Psikologi Dakwah, Prenamedia Group, Jl Tembra Raya No. 23, Rawamangun,
Jakarta.
Rayhaniyah Sri Ayu, Psikologi Dakwah, CV Media Sans Indonesia, Bandung, Jawa Barat,
Agustus 2022.
Siregar Lis Yulianti Syafrida, Psikologinya Dakwah, Jurnal Hikmah,Vol. VI, No. 02 Juli 2012,
16-28. IAIN Padangsidimpuan.
Diakses dari internet : https://deepublishstore.com/materi/patologi-sosial/ pada tanggal 20/02/2023
Diakses dari internet https://id.scribd.com/document/433338392/Hubungan-Psikologi-dakwah-
dengan-ilmu-ilmu-lain pada tanggal 20/02/2023.

Anda mungkin juga menyukai