Anda di halaman 1dari 12

Makalah Definisi Psikologi Dakwah, Objek Psikologi

Dakwah, dan Metode Psikologi Dakwah

Di buat untuk memenuhi tugas Psikologi Dakwah

Dosen pembimbing:
Dra. SILAWATI,MPd

Di susun oleh:
IDA WAHYUNI
NUR AINI
DESTI WIDIA SARI

PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang kita
nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Atas limpah nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikann pembuatan
makalah sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Psikologi Dakwah dengan judul “Definisi
Psikologi Dakwah, Objek Psikologi Dakwah, dan Metode Psikologi Dakwah”

Kami tentu menyadari bahwa makalah in masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat, Terimakasi.

Wassalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pekanbaru, 16 maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A. Pengertian Psikologi Dakwah..........................................................................................................2
1) Pengertian psikologi....................................................................................................................2
2) Pengertian Dakwah......................................................................................................................2
B. Objek Psikologi Dakwah.................................................................................................................3
1) Objek Pembahasan Psikologi Dakwah.........................................................................................3
2) Hubungan Antara Objek Pembahasan Psikologi Dan Dakwah....................................................5
A. Metode Penelitian Psikologi Dakwah..............................................................................................5
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................................................8
C. Kesimpulan...........................................................................................................................8
D. Saran.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dakwah merupakan suatu kewajiban setiap musllim. Sebagi seorang da’I tentu ingin
mencapai kesuksesan dalam tugas dakwahnya untuk menyampaikan ajaran islam. Salah satu
bentuk keberhasilan dalam akwah adalah berubahnya sikap kejiwaan seseorang. Misalnya, dari
tidak cinta islam menjadi cinta. Sehingga pada akhirnya dalam jiwanya tertanam rasa senang
terhadap ajaran islam.

Kegiatan dakwah dimaksudkan untuk mengubah sikap kejiwaan mad’u, untuk melkaukan
hal tersebut, seorang da’I dituntut untuk memahami ilmu tantang psikologi dakwah. Dengan
menerapkan psikologi dakwah dalam setiap kegiatan berdakwah, da’I telah melaksanakan apa
yang pernah dilakukan oleh rasulullah SAW yang selalu memperhatikan kesiapan jiwa para
orang yang didakwahi dalam menerima pesan dakwah. Psikologi dakwah ini meliputi proses
kegiatan dakwah dimana sasarannya adlah manusia sebagai makhluk individu dan sebgai
makhluk sosial.

Psikologi dakwah merupakan gabungsn dari dua disiplin ilmu yang berbeda, yaitu
pspikologi yaitu ilmu yang membahas mengena gejala-gejala kejiwaan individu yang dapat
diketahui melalui tingkah lakunya. Dan dakwah alah sebuah proses penyampaian ajaran islam
kepada seseorang sehngga melakukan amal ma’ruf nahi mungkar untuk menuju kejalalln Allah
agar tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat. Jadi, psikologi dakwah yaitu ilmu yang
mempelajarii gejala-gejala kejiwaan melaui tingka laku sesuai amar ma’ruf nahi mungkar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu psikologi dakwah?
2. Bagaimana objek psikologi dakwah?
3. Bagaimana metode psikologi dakwah?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu psikologi dakwah
2. Mengetahui bagaimana objek psikologi dakwah
3. Mengetahui bagaimana metode psikologi dakwah

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Dakwah

1) Pengertian psikologi
Psikologi menurut bahasa berasal dari kata yunani yang terdiri dari dua kata, psyche
yang berarti jiwa dan lagos yang berate ilmu. Jadi, psikologi secara bahasa dapat
diartikan sebagai ilmu jiwa. Namun dalam sejarah prekembangan kemudian arti psikologi
memnjadii ilmuyang mempelajari tingkah laku manusia yang merupakan gejla dari
jiwanya. ini disebabkan karena jiwa yang mengandung artiyang abstrak itu sukar
dipelajari secara objektif.

Beberapa sarjana modern mencoba mengemukakan beberapa definisi psikologi


diantaranya wihelm wundt, seperti yang dikutip oleh H.M. Arifin mendefinisikan sebagai
ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menyelidiki pengalaman yang timbul dalam diri
manusia, seperti pengalaman paca indra, emraskan sesuatu, berpikir, berkehendak, dan
bukan mempelari pengalaman yang diluar diri manusia, karena pengalaman yang
demikian menjadi objek kajjian ilmu pengetahuan alam.

Dari beberapa definisi mengenai psikologi dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah
ilimu pengetahuan yang mempelajari atau menyelidiki tentang tingkahlaku manusuia
yang tampak secara lahir.

2) Pengertian Dakwah
Dari segi bahasa dakwah adalah menyeru, mengajak, memanggil, mengundang,
mendoakan yang terkandung didalamnya arti menyampaikan sesuatu pada orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti dalam firmamn Allah surah yunus ayat 25 yang
artinya “Allah menyeru manusia ke Darussalam(surga), dan menunjuki orang ynag
dikehendakinya kepada jalan yang lurus(islam).

Dakwah sebagi suatu kegiatan ajakan, abik dlaam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku
dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berancana dalan usaha mempengaruhi
orang lain secara individual, maupun secara perkelompok supaya timbuldalam dirinya
suatu pengerian, kesadaran sikap, penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama
sebgai message yang disampaikan kepadanya tanpa adanya unsur paksaan(Arifin,200:6)

Denga demikian dakwah dapat diartikan sebagai usaha memeperngaruhi orang lain
agar mereka bersikap dan bertingkah laku seperti apa yang yang didakwahkan oleh da’I.
sedangkan dakwah islam upaya mempengaruhi orang lain agar mereka bersikap dan
bertingkah laku islami.

2
1) Pengertian Psikologi Dakwah
Berdasrakan definsi psikologi dan dakwah, maka psikologi dakwah dapat diartikan
sebagai ilmu yang berusaha menguraikan, maramalkan, dan mengendalkan tingkah laku
manusiayang terkait dalam proses dakwah. Psikologi dakwah dapat didefinisikan juga
sebagai ilmu pengetahuanyang bertugas mempelajari atau membahas tentang segala
gejala hidup kejiwaan manusiayang terliabat dalam proses kegiatan dakwah. Selain itu,
psikologi dakwah merupakan alat bantu juru dakwah dan para da’I untuk memperoleh
pengeritan tentang faktor-faktor psikologi yang mempengaruhi tingkah laku manusia
sebagai objek sertauntuk mendapatkan pengertian praktis megenai penyampaian
dakwahnya secara metodologis kepada sesaran agar tujuan dakwah dapat dicapai secara
efektif, efisien, intensif dan lebih optimal. (kafie, 1993:67)
Jadi psikologi dakwah adalah iilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang
merupakan gambaran dari kejiwaan nya guna diarahkan kepada iman dan takwa kepda
Allah SWT.

B. Objek Psikologi Dakwah

1) Objek Pembahasan Psikologi Dakwah


Dalam ruang lingkup pembahasan maka psikologi dakwah memiliki tugas untuk
memberikan kepada kita suatu pengertian tentang pentingnya memahami tingkah laku
manusia, bagaimana memprediksikan serta mengontrolnya. Dengan demikian psikologi
dakwah terdapat pendekatan analisis terhadap tingkah laku manusia dari berbagai aspek
ilmu yang bersumber pada pandangan psikologi perorangan maupun dalam masyarakat.
Proses pelaksanaan kegiatan dakwah dalam masyarakat atas landasan psikologi dakwah
akan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan oleh manusia sebagai
individu dan sebagai makhluk sosial.

Dalam ilmu dakwah objek dakwah terbagi menjadi objek material yang mencakup
ajaran pokok agama Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadis serta dapat diiwujudkan dalam
semua aspek kegiatan dan kehidupan umat Islam dalam sepanjang sejarah Islam.
Sedangkan pada objek formal meliputi aspek yang berhubungan dengan kegiatan
mengajak umat manusia agar beramar ma’ruf nahi munkar sehingga umat manusia
mengikuti apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya
dalam semua segi kehidupan manusia. Adapun pendapat dari Syukriadi Sambas yang
menyatakan bahwa objek material ilmu dakwah adalah perilaku keislaman dalam
berislam yang sumber pokoknya Al-Qur’an dan Hadis. Sedangkan objek formalnya
adalah aspek spesifik mengenai perilaku keislaman dalam melakukan dakwah baik dalam
bentuk Tabligh, Irsyad, Tadbir dan Tathwir.

3
Dalam pandangan psikologi, George a miller menyatakan bahwa psikologi
mempunyai objek pembahasan yang berupa mental atau jiwa manusia secara luas. Hal ini
berbeda dengan William james yang membatasi objek pembahasan psikologi pada jiwa
sadar manusia sehat, terdidik dan sebagainya. Yang djadikan objek penelitiannya adalah
tingkah laku yang berhubungan dengan proses penyesuaian diri. Tingkah laku tersebut
bertujuan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup biologis sebagai makhluk individual
dan tuntutan hidup sosial sebagai makhluk sosial.

Dilihat dari objek pembahasannya terbagi menjadi objek material dan objek formal.
Pada objek material, yaitu sesuatu realitas atau fakta-fakta yang dibahas oleh suatu ilmu.
Sedangkan objek formal adalah suatu sudut pandang yang spesifik terhadap suatu
masalah yang diungkapkan secara mendalam oleh suatu disiplin ilmu.

 Objek material psikologi adalah manusia sebagai makhluk yang berjiwa dan objek
material dakwah adalah manusia sebagai makhluk yang berketuhanan. Jadi objek
material psikologi dakwah, yaitu manusia sebagai makhluk yang memiliki jiwa
dan berketuhanan sesuai dengan ajaran Islam.
 Objek formal psikologi adalah tingkah laku manusia yang dilihat dari gejala-
gejala kejiwaannya. Sedangkan objek formal dakwah adalah manusia sebagai
individual ataupun sosial untuk diarahkan menuju kejalan Allah. Jadi objek
psikologi dakwah adalah manusia dengan segala tingkah lakunya yang terlibat
dalam proses dakwah.[8]

Dalam objek pembahasan psikologi dakwah masalah tingkah laku manusia dilihat dari
segi interaksi dan interrelasi serta interkomunikasinya dengan manusia lain dalam hidup
kelompok sosial di samping masalah hidup individual dengan kelainan-kelainnya yang
mendasar dan menyeluruh, oleh karena manusia adalah makhluk sosial dan makhluk
individual.

Objek psikologi dakwah yaitu manusia yang memiliki sikap dan tingkah laku yang
berbeda satu dengan yang lain. Masing-masing individu memiliki karakteristik tersendiri
yang dipengaruhi oleh orang tua maupun lingkungan. Begitu juga da’i ada yang
berpikiran sempit dan ada yang luas, da’i tidak cukup hanya menguasai materi dakwah
tetapi harus memahami karakteristik mad’u. Psikologi dakwah membantu para da’i
memahami latar belakang hidup naluri manusia sebagai makhluk individual maupun
makhluk sosial. Dengan pemahaman tersebut para da’i akan mampu menghitung,
mengendalikan serta mengarahkan perkembangan modernisasi masyarakat terhadap
pengaruh teknologi modern yang positif.

4
2) Hubungan Antara Objek Pembahasan Psikologi Dan Dakwah
Psikologi dakwah merupakan psikologi terapan maka ruang lingkup pembahasannya
pun berada dalam proses kegiatan dakwah dimana sasarannya adalah manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Dan melibatkan sikap dan kepribadian da’i dalam
menghadapi mad’u, yaitu manusia yang mempunyai sikap dan kepribadiaan pula.
Sehingga akan terlihat adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara da’i dengan
mad’u agar terwujudlah suatu rangkaian proses komunikasi yang berupa motivasi dakwah
yang disampaikan oleh da’i dengan sikap dan kepribadiaannya ke arah mad’u, yaitu
manusia melalui proses belajar sehingga timbul perubahan sikap dan tingkah laku berupa
pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama.

Dalam melaksanakan proses dakwah akan menghadapi berbagai keragaman dalam


berbagai hal, seperti pikiran-pikiran, pengalaman, kepribadian atau watak, dan lain-lain.
Keragaman tersebut akan memberikan corak dalam menerima pesan dakwah karena
itulah untuk mengefektifkan seorang da’i ketika penyampaikan pesan dakwah kepada
mad’u diperlukan memahami segi psikologis dan mempelajari tentang kejiwaan
seseorang. Pengembangan psikologi dakwah melalui penganalisisan tentang aspek hidup
kejiwaan sosial juga menjadi dasar yang sangat penting untuk diterapkan dalam proses
kegiatan dakwah di mana da’i dan mad’u merupakan faktor yang terlibat didalamnya.

Dengan psikologi maka proses dakwah yakni mempengaruhi watak dan membentuk
akhlakul kharimah. Sehingga melahirkan manusia yang berakhlak sesuai dengan ajaran
Islam. karena sebenarnya dakwah adalah suatu proses pembentukan watak atau
kepribadian manusia. Oleh karena itu, harus menempuh pendekatan psikologi agar tujuan
dakwah dapat tercapai.

Setiap ilmu pengetahuan selau memiliki objek material maupun formal. Objek
material ilmu psikologi dakwah lebih menekankan pada aspek psikologisnya yang
memiliki kesamaan seperti halnya objek psikologi pada umumnya. Namun disisi lain
pembahasannya ditekankan pada aspek dakwah maka objek psikologi dakwah sama
dengan objek yang menjadi pokok pembahasannya dalam ilmu dakwah.

Psikologi dan dakwah yang memiliki kaitan yang sama mengenai jiwa manusia.
Dalam Islam juga telah terdapat konsep sendiri tentang manusia serta unsur-unsurnya
sehingga islam dan jiwa saling berkaitan.

A. Metode Penelitian Psikologi Dakwah


Metode mempelajari ilmu pengetahuan yang mana pun pada dasarnya hanya berkisar
kepada tiga macam metode, yaitu metode penentuan objek, metode pengumpulan data dan
metode analisis data. Dengan demikian, psikologi dakwah dapat digolongkan ke dalam
metode pengumpulan data.

Metode ini dapat dijabarkan menjadi:

5
1) Metode eksperimental , Yaitu metode yang subjeknya dengan sengaja menciptakan
suasana atau menimbulkan situasi dan reaksi pada objek untuk memperoleh data-data.
Metode ini bisa berbentuk:
a) Introspeksi, yakni metode pemeriksaan dengan cara meminta kepada objek untuk
melahirkan segala peristiwa psikis setelah ia mengalami sesuatu (pernyataan).
b)  Perangsang, yakni metode dengan cara memberikan rangsangan-rangsangan kepada
objek apakah disadari atau belum, reaksi apakah yang timbul (test).
c) Klinis, yakni metode tanya jawab dengan klien (dialog).
d) Angket, yakni metode dengan menggunakan sederetan pertanyaan yang harus dijawab
oleh objek untuk didata (interview).
2) Metode non eksperimental, Yaitu metode yang subjeknya hanya menunggu timbulnya
reaksi atau munculnya peristiwa dari objek manusia sebagai sumber data.
Metode ini bisa berbentuk: Ekstrospeksi, yakni metode dengan mengamati objek dan
mencatat gerak gerik, hal-ihwal dan tingkah lakunya (observasi).

Dalam referensi lain dijelaskan bahwa beberapa metode penelitian psikologi dakwah antara
lain:

1) Dokumen pribadi
Metode ini digunakan untuk mempelajari bagaimana pengalaman dan kehidupanbatin
seseorang dalam hubungannya dengan dakwah.
Metode ini dalam penerapannya dapat digunakan beberapa teknik:
a) Teknik nomotatik (memahami sifat dasar manusia dengan menetapkan ketentuan
umum dan penyebab terjadinya sikap).
b) Teknik analisis nilai (value analysis).
c) Teknik idiography (memahami sifat dasar manusia dengan keadaan tertentu dan aspek
kepribadian yang menjadi cirri khas masing-masing individu).
d) Teknik penilaian terhadap sikap (berkaitan dengan biografi).
2) Angket dan wawancara
Digunakan untuk meneliti proses jiwa seseorang yang masih hidup yang erat kaitannya
dengan aktifitas dakwah. Dalam metode angket dan wawancara juga mengemukakan
beberapa metode:
a) Pengumpulan pendapat masyarakat.
b) Skala penilaian
c) Tes (mempelajari tingkah laku seseorang dalam kondisi tertentu
d) Eksperimen.
e) Observasi melalui pendekatan sosiologi dan antropologi.
f) Pendekatan terhadap perkembangan.
g) Metode klinis dan proyektifitas.
h) Studi kasus
i) Survey.

6
Dengan demikian, metode yang dipakai dalam penelitian psikologi dakwah adalah
metode ilmiah, yakni mempelajari fakta-fakta secara objektif segala tingkah laku dengan
tidak memihak atau mencemooh terlebih dahulu dengan pendapat kita sendiri, sehingga
dengan begitu dapat diketahui dinamika kepribadiannya (objek), perilakunya seperti itu,
kemudian setelah dianalisis atau didiagnosis kita dapat memikirkan materi serta metode
apa yang mungkin dapat diterapkan.

7
BAB 3 PENUTUP

C. Kesimpulan

Dengan demikian, psikologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
yang merupakan gambaran dari kejiwaannya guna diarahkan kepada iman takwa kepada
Allah SWT. Bila disederhanakan bisa juga dengan pengertian, dakwah dengan pendekatan
kejiwaan.
Dalam objek pembahasan psikologi dakwah terbagi menjadi dua, yaitu objek material
yang membahas mengenai realitas kehidupan manusia sebagai makhluk yang berjiwa dan
berketuhanan sesuai dengan ajaran Islam (Al-Qur’an dan Hadis). Pada objek formal, yaitu
membahas secara khusus mengenai gejala-gejala perilaku kejiwaan manusia yang
berhubungan dengan proses dakwah untuk beramar ma’ruf nahi munkar agar menuju ke
jalan Allah.
Psikologi dan ilmu dakwah memiliki hubungan yang sangat erat sebab objeknya sama-
sama membahas mengenai manusia. Dalam hal ini adalah gejala-gejala perilaku kejiwaan
dan kepribadiaanya, baik manusia sebagai individual maupun sosial. Sehingga dengan
melihat dari segi psikologisnya maka dalam proses dakwah dapat dicapai suatu tujuan secara
efektif.
Dan metode yang dipakai dalam penelitian psikologi dakwah adalah metode ilmiah, yakni
mempelajari fakta-fakta secara objektif segala tingkah laku dengan tidak memihak atau
mencemooh terlebih dahulu dengan pendapat kita sendiri, sehingga dengan begitu dapat
diketahui dinamika kepribadiannya (objek), perilakunya seperti itu, kemudian setelah
dianalisis atau didiagnosis kita dapat memikirkan materi serta metode apa yang mungkin
dapat diterapkan.

D. Saran

Dengan adanya wawasan tentang psikologi dakwah maka da’i bisa mengetahui seberapa
berhasilnya proses dakwah sehingga direspon oleh mad’unya. Dan ketika dalam proses
dakwah da’i sudah dapat menentukan metode, media yang dipandang cocok dengan mad’u
yang akan dihadapinya. Kegiatan dakwah ini dapat berlangsung lancar dan baik, diperlukan
pengetahuan tentang psikologi dakwah. Karena kegiatan dakwah pada dasarnya merupakan
kegiatan penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Mubarok, Psikologi Dakwah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999.

Enjang dan Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, Bandung: Widya Padjadjaran, 2009.

Jamaluddin Kafie, Psikologi Dakwah, Surabaya: Offset INDAH, 1993.

Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Penganatar Studi, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

https://adeputrasetiawansyahblog.wordpress.com/2016/04/04/objek-pembahasan-psikologi-
dakwah/

https://www.kompasiana.com/sangpermata/551021bd813311d738bc617d/pengertian-dan-ruang-
lingkup-psikologi-dakwah

http://repo.iain-padangsidimpuan.ac.id/217/1/Lis%20Yulianti%20Syafrida%20Siregar.pdf

Anda mungkin juga menyukai