Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PSIKOLOGI DAKWAH

Dosen Pengampu : Surianti, S.Sos., MA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Dakwah

Oleh : Kelompok II
Ismawati (230208011)
Muh Zaenal Akbar (230208008)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN KOMUNIKASI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM AHMAD DAHLAN SINJAI
TAHUN AJARAN 2023/2024

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kehadirat illahi rabbi, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, dan
inayahnya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sesuai waktu
yang telah diberikan. Sholawat dan salam juga tetap kami haturkan ke pangkuan Nabi agung,
Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. Karena dengan kekuasaan Allah lah, akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan dan disusun berdasarkan tugas perkuliahan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu tugas
makalah ini yang berjudul “Landasan keilmuan psikologi dakwah perspektif Al-
Quran”.Khususnya kepada Ibu Surianti,S.Sos., MA selaku pengampu mata kuliah Psikologi
Dakwah juga sahabat-sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis juga berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat tercatat dan bisa menjadi
motivator bagi penulis untuk menyusun makalah lain yang lebih baik dan bermanfaat. Aamiin
Allahumma Aamiin.

Sinjai, 18 Maret 2024

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR..............................................................................................II

DAFTAR ISI...........................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................4


B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Masalah..…………………………………………………………...5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6

A. Pentingnya Publik Relation Membina Hubungan Pers................................6


B. Bentuk-Bentuk Kegiatan Hubungan Pers....................................................10
C. Wawancara dengan Pers..............................................................................12
D. Penyelenggaraan Konferensi Pers…………………………………………15

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….19

A. Kesimpulan……………………………………………………………..…19
B. Saran…………………………………………………………….……...…19

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah. Dakwah yang dimaksudkan bukan
hanya dakwah di depan mimbar, tetapi mengajak seseorang untuk melakukan kebaikan
juga termasuk dalam berdakwah. Salah satu bentuk keberhasilan dalam dakwah adalah
berubalanya sikap kejiwaan seseorang. Dari tidak cinta Islam menjadi cinta, dari cinta
kemaksiatan menjadi benci dan tertanam dalam jiwanya rasa senang terhadap kebenaran
ajaran Islam, begitulah seterusnya.

Kegiatan dakwah dimaksudkan untuk mengubah sikap kejiwaan mad’u, untuk melakukan
hal tersebut, seorang da’i dituntut untuk menahami ilma tentang psikologi Jakwah.
Dengan menerapkan psikologi dakwah dalam setiap kegiatan berdakwah, da’i telah
melaksanakan apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW yang selalu
memperhatikan kesiapan jiwa para orang yang didakwahi dalara menerima pesan dakwal

Psikologi dakwah ini meliputi proses kegiatan dakwah dimana sasarannya adalah manusia
sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Kedudukanya pun begitu penting
dalam sistematika studi psikologi cukup memiliki peranan penting karena sebagai sebuah
disiplin ilmu psikologi. Sutu ilmu pengetahuan pastinya punya dasar yang menjadi acuan
dan timbulnya keilmuan yang di sebut psikologi dakwah, adapan beberapu landasan
keilmuan psikologi dakwah seperti dasar aksiologi, filosofis, dan epistemologi yang akan
di bahas di bab selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukaan diatas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :

4
1. Apa Pengertian Psikologi dan Dakwah ?

2. Apa Hubungan Psikologi Dakwah dengan Ilmu lain?

3. Apa Landasan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi keilmuan psikologi dakwah perspektif
Al-Quran ?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas adapun tujuan masalahnya sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Psikologi Dakwah dan dakwah
2. Untuk mengetahui Hubungan Psikologi Dakwah dengan Ilmu lain
3. Untuk mengetahui Landasan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi keilmuan
psikologi dakwah perspektif Al-Quran

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN DAKWAH

• Pengertian Psikologi

Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan psikis (kejiwaan)
manusia.Psikologi sebagai psikologi filsafat menurut Plato pada tahun lebih kurang 400 SM, berarti ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat hakikat, dan hidup jiwa manusia.

Robert S. Wood-Worth berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua
tingkah laku dan perbuatan individu, dalam mana individu tersebut dapat dilepaskan dan lingkungannya,
Pelaksanaan secara ilmiah dan prikologi dilakukan dengan jalan mengumpulkan dan mencatat secara teliti
tingkah laku manusia selengkap mungkin, dan berusaha menjauhkan diri dari segala prasangka.

• Pengertian Dakwah

Dakwah menurut epistemologi yang berasal dari bahasa Arab, kata dakwah bermakna panggilan, ujakan
atau seruan, (Ali Malafud, 1952:171

5
Secara istilah dakwah berarti mendorong atau memotivasi mamusia untuk melakukan kebajikan dan
mengikuti petunjuk, memerintahkan mereka untuk berbuat makruf dan mencegah kepada yang munkar
agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. (Ali Mahfud, 1952: 10).

Psikologi Dakwah merupakan ilmu yang mengkaji tentang gejala-gejala yung berhubungan dengan
Interaksi sosial kemasyarakatan antara da’I dan mad’u oleh karena itu dalam diri manusia selalu terdapat
beberapa elemen yang layak untuk kita ketahui bersama, guna maanpemudah kita sebagai makhluk sosial
dalam bermasyarakat.

Psikologi dakwah juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku
manusia yang merupakan cerminan hidup kejiwaannya untuk diajak kepada pengalaman ajaran-ajaran
islam demi kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akhirat.

B. HUBUNGAN PSIKOLOGI DAKWAH DENGAN ILMU LAIN

Kegiatan dakwah adalah kegiatan komunikasi, dan komunikasi menyebabkan terjadinya interaksi social
termasuk juga interaksi dakwah. Agar dakwal bersifat komunikatif, seorang da’I memerlukan
pengetahuan tentang gejala-gejala sosial atau tingkah laku manusia dalam lingkungan sosial-kulturnya
dan seberapa jauh keyakinan agama mempengaruhi tingkah lakunya.

• Hubungannya dengan ilmu Komunikasi

Telah disebutkan balwa kegiatan dakwah sendiri salah sebuah kegiatın komunikasi, karena manusia yang
menjadi pelaku dakwah dan pelaku komunikasi adalah sama, yaitu yaitu manusia yang berfikir,
berperasaan dan berkeinginan. Perhedaan dakwah dan komunikasi terletak pada muatan pesannya. Pada
komuumikasa sifanya netral, sedangkan pada dakwah agak terkandung nilai keteladanan.

•Hubungan dengan sosiologi

Sosiologi menaruh perhatian poda interaksi sosial. Interuksi sosial baru terjadi manakala ada peristisca
komunikasi Kegiatan dakwah merupakan peristiwa. Komunikasi yang juga melahirkan interaksi sosial
antaru da””I made, dengan bantuan sosiologi, seorang da”1 dapat menganalisa struktur sosial yang
mempengaruhi tingkah laku madu, sehingga ia dapat menentukan pendekatan apa yang akan dilakukan
dalam dakwahnya.

•Hubungannya dengan Psikologi Sosial

Psikologi sosial merupakan bagian dari psikologi. Psikologgi mempelajari tingkah laku manusia,
sedangkan psikologi sosial memusutkan perhatiannya pada gejala sosial atau tingkah laku manusia dalam
lingkungan sosiokulturnya. Oleh karena itu, psikologi sosial bagi seorang dai cukup penting karena dapot
membantu da”I dalam membedah gejala sosial masyarakat yang didakwahi.

•Hubungannya dengan Psikologi Agama


6
Psikologi agama meneliti sejauh mana pengaruh keyakinan aganus terhadap sikap dan tingkah laku orang
haik berpikir, bersikap maupun bereaksi tidak dapat dipisahkan dengan keyakinannya, karena keyakinan
itu masuk dalam kontruksi kepribadiannya jika psikologi dakwah berusaha menguak apa yang
melatarbelakangi tingkah laku manusia yang terkait dengan dakwah, maka psikologi agama mencari tahu
seberapa besar keyakinan agarna seseorang mempengaruhi tingkah lakunya (Achmad Mubarak, 1999. 4)

C. LANDASAN KEILMUAN PSIKOLOGI DAKWAH


a. Dasar Filosofis (Ontologi)

Setiap disiplin ilmu dapat kita lihat dari 2 hal, yakni: Objek material ialah bahan yang dijadikan objek
penyelidikan suatu ilmu. Objek formal inlah objek yang disoroti oleh suatu ilmu, sehingga membedakan
ilmu yang satu dari ilmu yang lamnya, jika berobjek sama. Adapun yang dijadikan objek material dari
psikologi dakwah yakni “tingkah laku manusia”. Maka objek formal dari psikologi dakwah yakni segala
gejala ludup kejiwaan manusia yang terlibat dalam proses kegiatan dakwah. Psikologi dakwah mencoba
untuk mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran
yang menyebabkan terjadinya perilaku itu dalam kaitannya dengan aktivitas dakwah, bask in sebagai
individu maupun dalaen kehidupan kelompok.

b. Dasar Epistemologi

Epistemologi membahas secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha untuk memperolch
ilmu pengetahuan. Lima merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan
kode keilmuan. Berkaitan dengan kajian psikologi dakwah maka berdasarkan keilmaan psikologi dakwah
disusun dari beberapa prosedur sehingga dapat dikatakan sebagai disiplin ilmu pengetahuan yang baru.
Prosedur penyusunan ilmma pengetahuan tersebut meliputi:

-Observation (pengamatan)

-Measuring (pengukuran)

-Explaining (penjelasan)

-Verifying tpemeriksaan benar tidaknya)

Adapun metode yang diterapkan yakni;

1.)Metode Induksi: Induksi adalah suatu cara penganalisisan ilmiah yang bergerak dari hal-hal yang
bersifat khusus individual) menuju kepada hal-hal yang bersifat umum (universal). Jadi induksi ini adalah
penelitian terhadap kenyataann-kenyataan khusus satu demi satu lalu diadakan generasilasi dan abstraksi
yang diakhiri dengan kesimpulan urnum.

2.)Deduksi. Metode ini kebalikan dari induksi, yakni bergerak dari yang bersifat umum (universal)
kemudian atas dasar itu ditetapkan hal-hal yang besifat khusus.
7
3.)Dasar Aksiologi

Adanya ilmu pengetahuan tentu memiliki fungsi atau manfaamya. Sama halnya dengan psikologi
dakwah. Psikologi dakwah sebagai bagian disiplin ilma tentu saja juga memiliki fungsi diantaranya
sebagai berikut:

a. Dengan mengkaji segala proses kejiwam manusia, dengan mengetahui segala aktivitas
kejiwaan manusia, merupakan modal untuk mengadakan deskriptik dari madu atau obyek
dakwah. Dengan bekal ilmu jiwa. Kepribadian misalnya, kita akan mampu menganalisis,
mendeskripsikan kepribadian seseorang, apalagi ditunjang dengan latar belakang ilmu
jiwa perkembangan maka kepribadian seseorang itu dapat dideskripsikan secara valid.
b. Kajian psikologi dakwah menyakan pengembangan teori teori yang telah ditelurkan oleh
disiplin ilmu yang serumpun, misalnya pengembangan teeri ilmu dakwah. Dau apabila
teori-teori metodologis dakwah sebagai contohnya maka kajian psikologi objek dakwah
merupakan acuan dimana metode dakwah diterapkan.
c. Begitu pula dengan kajian psikologi dakwah, kita bias memprediksikan, arah atau
kecenderungan psikologi massa Schingga dapat pula sebagai awal kita mengadakan
kontrol terhadap kecenderungan tersebut. Sehingga hal-hal yang merugikan aktivitas
dakwah dapat dihindari.

Kajian psikologi dakwah perspektif al Qur’an meliputi sebuah kajian analisis ontologi, epistemologi dan
aksiologi. Ketiganya merupakan satu kesatuan. Ontologi, membicarakan hakikat (segala sesuatu); ini
berupa pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu. Epistemologi, cara memperoleh pengetahuan itu; dan
Aksiologi, membicarakan guna pengetahuan itu sendiri.

Adapun ontologi psikologi dakwah membicarakan hakikat kejiwaan manusia baik da’I maupun mad’u.
Epistemologi psikologi dakwah terletak pada adanya beberapa faktor antara lain; Edukatif, motivatif,
sugesti dan persuasi seorang da’I dan mad’u. Kajian aksiologi psikologi dakwah adalah untuk mengabdi
pada Allah dan RasulNya dalam arti untuk mengembangkan ajaran Islam dengan pendekatan psikologi.
Maka, disini kehadiran psikologi yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam sangat diperlukan guna
mencapai kebahagiaan hidup manusia di dunia maupun akhirat.

•Aksiologi Psikologi Dakwah Perspektif Al Qur’an

Al Qur’an diturunkan di dunia ini sebagai alat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dan lebih umum
dari sekadar tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri atau tujuan mencari keuntungan individual atau
keuntungan golongan, karena kehidupan manusia ini tidak tebatus dengan adanya plancy bumi im, juga
tidak terbatas umur yang terbatas, yang dilalui oleh kehidupan pribucipribadi dan kelompok atan
golongan untuk masa yang terbatas .

Mengembangkan ilmu merupakan amal. Amal dalam Islam merupakan ihadah, selama tidak ada dosa dan
nya”. Akan tetapi kebanyakan manusia beramal, untuk dunia saja, karena ingin menikmati kenikmatan
8
dunia yang lama mengikuti hawa nafsunya, akan tetapi melalaikan kepentingan akhirat. Adapun orang
beriman berbuat untuk keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat. Allah berfirman ‫ومنهم من يقول ربنا اننا في‬
201 … ‫الكلها حسنة وفي اآلخرة حسنة وقنا عذاب النار‬. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, “Ya Tuhan
kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”

Dari sini kita dapat melihat bahwa menuntut ilma pengetahuan dalam Islam bertujuan untuk mencapai
kebaikan yakni dunia dan akhirat. Dengan ilmu itu diharapkan akan terculisasi keseimbangan kepribadian
manusia dalam citranya yang hakiki dan seпрогна, seperti yang tercermin dalam pribadi Rasulullullah
saw. Dimana pada dirinya terdapat keseimbangan kekuatan spiritual yang mendalam dan kekuatan
fisiknya yang tangguh. Maka jelaslah bahwa tujuan terbesar memantut ilmu pengetahuan dalam Islam
ialah lebih dekat dengan Allah, karena Diu Zat Yang Malu Tinggi sebagai sumber kebenaran. Kebaikan,
dan ketulusan, Sehingga seorang muslim dulam segala aktivitas keilmuanya harus mengarah dan hijrah
untuk niendekatkan diri kepada Allah.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Psikologi Dakwah merupakan ilmu yang mengkaji tentang gejala-gejala yang berhubungan
dengan Interaksi sosial kemasyarakatan antara da’I dan madu Dalam hal mi mengkaji perilaku,
sikap dan reaksi dari da’I dan mad’u

Hubungan psikologi dakwah dengan ilmu yang lain sebagaimana yang dipaparkan di makalah
kami bahwa psikologi dakwah memiliki hubungan erat dengan ilmu lain, seperti ilmu
komunikasi, ilmu sosiologi, psiologi sosial, dan psikologi agama. Semuanya bergerak diwilayah
interaksi sosial, cara berkomunikasi dengan baik, dan hungungan dengan orang lain.

Landasan keilmuan psiklogi dakwah yaitu berdasar pada beberapa aspek yaitu Dasar Filosofis
(Ontologi), Dasar Epistemologi. Dasar Aksiologi. Aksiologi Psikologi Dakwah Perspektif Al
Qur’an.

B. Saran

9
Dalam makalah ini tentu masih ada kekurangan dan mungkin terdapat kekeliruan atau ketidak
cocokan di hati pembaca. Oleh karena itu, diperlukan ungkapan kritik dan juga saran dari para
pembaca demi kualitas makalah yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/490543155/Klp-4

https://islamicstudents15.blogspot.com/2018/06/makalah-5-psikologi-dakwah-landasan.html?
m=1

10

Anda mungkin juga menyukai