Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dosen Pengampu :
Marfiyanti, S.Sos.I, MA
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-Nya
kita senantiasa diberi kesehatan Jasmani maupun Rohani dan berkah yang tak
terhingga. Sholawat serta salam tak lupa kami hanturkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benerang seperti yang kita rasakan saat ini. Pembuatan makalah ini
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah “Psikologi Pendidikan Islam”.
Kami berharap dengan selesainya tugas makalah ini dapat memudahkan kita
semua untuk memahami mata kuliah ”Psikologi Pendididkan Islam”. Kami juga
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
baik dari segi penulisan, pemilihan kata, kerapian, dan isi. Oleh karena itu, kepada
pembaca makalah ini, kami sangat mengharap kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah ini dan perbaikan dalam berbagai hal untuk
kedepanya.
1
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5
A. Pengertian Psikologi, Pendidikan, dan Islam....................................................5
B. Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18
2
BAB I PENDAHULUAN
Begitupun halnya pada masa renaisans (zaman pembaharuan), para ahli di era
itu hanya disibukkan untuk melakukan penelitian dan penemuan-penemuan baru yang
berorientasi profit material dan menyenangkan publik, karena hal-hal yang baru
tersebut mempermudah kehidupan mereka. Kedua, sifat akal kita tidak mampu
mengetahui hakikat hidup, karena ciri khas akal manusia kecenderungannya
memikirkan hal-hal yang sederhana dan tidak rumit. Ketiga, kehidupan perilaku
manusia sangat komplek, tidak hanya didekati lewat penelitianpenelitian yang
nampak saja, hanya dipengaruhi oleh faktor fisik-biologis, psiko-edukasi, maupun
3
sosio-kultur, tetapi ada dimensi lain sebagai sumber kehidupan manusia, yaitu
dimensi spiritual, yang akhir-akhir diakui oleh dunia psikologi modern.1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian psikologi, pendidikan , dan islam menurut etimologi dan
terminologi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian psikologi, pendidikan , dan islam menurut
etimologi dan terminologi?
1
M Qurais Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung:
Mizan, 1996). 45
4
BAB II PEMBAHASAN
2
Adnan Achiruddin Saleh, Pengantar Psikologi, (Aksara Timur)
3
http://kbbi.web.id/didik, di akses 21 januari 2017
5
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.4
Secara etimologi Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima
yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dari kata salima
selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk
dalam kedamaian.5
َو َنْف ٍس َو َم ا َس َّو اَه ا َفَأَهْلَم َه ا ُفُج وَر َه ا َو َتْق َو اَه ا َقْد َأْفَلَح َمْن َز َّك اَه ا َو َقْد َخ اَب َمْن َدَّس اَه ا
1) An – Naziat : 40 – 41
2) Al – A’raaf : 172
3) Yusuf : 53
9
Harun Nasutin, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I (Jakarta: UI Press, 1979), 1985), hlm.
24
8
2. Roh
Dalam KBBI kata roh memiliki arti unsur yang ada dalam jasad yang
diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan), berikut ayat Alquran
yang berhubungan dengan roh :
َو َيْس َأُلوَنَك َعِن الُّر وِح ۖ ُقِل الُّر وُح ِم ْن َأْم ِر َر يِّب َو َم ا ُأوِتيُتْم ِم َن اْلِعْلِم ِإاَّل َقِلياًل
“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh, jawablah : roh itu
termasuk urusan tuhanku, dan tidaklah kamu diberi ilmu melainkan sedikit: (Q.S. Al-
Isra : 85)
1) At-Tahrim : 12
2) Maryam : 17
3) Al-Ma’arij : 4
Kata roh di dalam Alquran mempunyai berbagai makna, antara lain menurut
ahli tafsir berarti Quran, Wahyu, Jibril dan Jiwa. Ada juga yang menafsirkan dengan
penekanan pada fungsinya (bukan subtansinya) seperti menguatkan iman, tauhid,
penegak nafs, hidayah, dan sifat-sifat rohaniyah lainnya.
3. Af’idah
Af’idah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu hati.
kata hati, hati nurani atau bakal budi. Beberapa ayat yang mengandung kata af’idah
atau fuad antara lain :
9
َو َيْس َأُلوَنَك َعِن الُّر وِح ۖ ُقِل الُّر وُح ِم ْن َأْم ِر َر يِّب َو َم ا ُأوِتيُتْم ِم َن اْلِعْلِم ِإاَّل َقِلياًل
“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh, jawablah : roh itu
termasuk urusan tuhanku, dan tidaklah kamu diberi ilmu melainkan sedikit: (Q.S. Al-
Isra : 85)
1) Al-Mu’minun : 78
2) As-Sajadah : 9
3) Al-Mulk : 23
4) 527- َق اَل الَو ِلي ُد ْبُن، َح َّد َثَنا ُش ْع َبُة: َق اَل، َح َّد َثَنا َأُب و الَو ِلي ِد ِه َش اُم ْبُن َعْب ِد ا ِل ِك
َمل
ِذِه- َّد َنا اِح: ُق وُل،ِمَس َأ ا ٍر و الَّش اَّيِن: َأ يِن َق اَل: ال اِر
َح َث َص ُب َه ْيَب َي ْعُت َب َعْم َعْيَز ْخ َبَر
َأُّي: َس َأْلُت الَّنَّيِب َص َّلى اُهلل َعَلْي ِه َو َس َّلَم: َق اَل، َعْب ِد الَّل ِه- الَّداِر َو َأَش اَر ِإىَل َداِر
10
َّمُث ِبُّر الَو اِلَد ْيِن: َّمُث َأٌّي ؟ َقاَل: َقاَل، الَّص َالُة َعَلى َو ْقِتَه ا: الَعَم ِل َأَح ُّب ِإىَل الَّلِه؟ َقاَل
Dari Abu Amr asy-Syaibani, sambil menunjuuk rumah Abdullah bin Masud
dengan tangannya, ia berkata, aku bertanya kepada Rasulullah terkait amalan
apakah yang paling dicintai Allah? Beliau menjawab melaksanakan shalat pada
waktunya, aku melanjutkan, kemudian apa lagi ya Rasul? Beliau menjawab
berbakti pada kedua orang tua, lalu aku bertanya kembali, lalu apa lagi ya Rasul?
Beliau mengatakan, berjihad di jalan Allah.
2. Hadis Kedua
5) 26-، َح َّد َثَنا ِإْبَر اِه يُم ْبُن َس ْع ٍد: َق اَال، َو ُموَس ى ْبُن ِإَمْساِعيَل، َح َّد َثَنا َأَمْحُد ْبُن ُي وُنَس
َأَّن وَل الَّل ِه،َة ِب ِع ِد ِش ٍب
َرُس َعْن َأيِب ُه َر ْيَر، َعْن َس ي ْبِن اُملَس ِّي، َح َّد َثَنا اْبُن َه ا: َق اَل
َّمُث: ِقي َل. ِإَمياٌن ِبالَّل ِه َو َرُس وِلِه: َأُّي الَعَم ِل َأْفَض ُل؟ َفَق اَل:َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم ُس ِئَل
ِه ِق ِجل
َح ٌّج َم ْبُر وٌر: َّمُث َم اَذا؟ َقاَل: ا َه اُد يِف َس ِبيِل الَّل يَل: َم اَذا؟ َقاَل
Dari Abu Hurairah berkata, Nabi ditanya tentang amalan apakah yang paling
utama? Beliau menjawab, iman kepada Allah dan rasul-Nya, lalu beliau di tanya
lagi, kemudian apa? Beliau menjawab, Jihad di jalan Allah, beliau ditanya
kembali, lalu apa? Beliau menjawab, Haji yang mabrur.
3. Hadis Ketiga
11
6) 2518-، َعْن َأيِب ُم َر اِو ٍح، َعْن َأِبيِه، َعْن ِه َش اِم ْبِن ُعْر َو َة،َح َّد َثَنا ُعَبْيُد الَّلِه ْبُن ُموَس ى
َس َأْلُت الَّنَّيِب َص َّلى اُهلل َعَلْي ِه َو َس َّلَم َأُّي الَعَم ِل: َق اَل،َعْن َأيِب َذٍّر َر ِض الَّل ُه َعْن ُه
َي
ِج اٌد يِف ِبيِلِه، ِإَمياٌن ِبالَّلِه: َأْف ؟ َقاَل
َس َو َه َض ُل
Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah terkait amal apakah yang paling
terbaik? Beliau menjawab beriman kepada Allah serta berjihad di jalan-Nya.
4. Hadis Keempat
7) 5027-، َأْخ َبَر يِن َعْلَق َم ُة ْبُن َمْر َث ٍد: َق اَل، َح َّد َثَنا ُش ْع َبُة، َح َّد َثَنا َح َّج اُج ْبُن ِم ْنَه اٍل
، َعْن ُعْثَم اَن َر ِض َي الَّل ُه َعْن ُه، َعْن َأيِب َعْب ِد الَّر َمْحِن الُّس َلِم ِّي،ِمَس ْعُت َس ْع َد ْبَن ُعَبْي َد َة
ِه
َخ ْيُر ُك ْم َمْن َتَعَّلَم الُقْر آَن َو َعَّلَم ُه: َعِن الَّنِّيِب َص َّلى اُهلل َعَلْي َو َس َّلَم َقاَل
Dari Utsman, dari Rasulullah beliau bersabda, orang yang terbaik di antara kalian
adalah yang mempelajari Alquran dan juga mengajarkannya.
15
lanjut yang menyangkut keadaan fisik, sosial, mental, minat, sikap, sifat kepribadian
dan lain-lain.15
Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya melibatkan banyak
orang, diantaranya peserta didik, pendidik, administrator, masyarakat dan orang tua
peserta didik. Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif
dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut seyogyanya
dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat menunjukkan
perilakunya secara efektif.
Pendidikan Islam bertujuan untuk mewujudkan manusia yang berkepribadian
muslim baik secara lahir maupun batin, mampu mengabdikan segala amal
perbuatannya untuk mencari keridhaan Allah Swt. Dengan demikian, hakikat
cita-cita pendidikan Islam adalah melahirkan manusia-manusia yang beriman dan
berilmu pengetahuan, satu sama lain saling menunjang. Dalam hal pendidikan
Islam ini yang dibutuhkan adalah Psikologi Islam, karena manusia memiliki
potensi luhur, yaitu fitrah dan ruh yang tidak terjamah dalam psikologi umum
(Barat).
15
Crow and Crow, Educational Psikology (America: Barner and Noble Books, 1978). 224
16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu landasan pendidikan
adalah psikologi.Pendidikan harus melihat kondisi psikologi individu dalam hal ini
adalah peserta didik, utamanya dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum
sehingga tujuan pendidikan nantinya dapat tercapai secara optimal.
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Bimo Walgito. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset, 2000.
Crow, and Crow. Educational Psikology. America: Barner and Noble Books, 1978.
18
19