Anda di halaman 1dari 11

KAJIAN ILMU KE ISLAMAN

( KAJIAN ILMU PSIKOLOGI AGAMA, BAHASA DAN SASTRA ARAB)

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah metode studi islam)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Nasor M.Si

Disusun oleh : Kelompok 11

Cintia Kanisha ( 2041010033 )

Helky Amar Saputra ( 2041010063 )

Usman ( 1741010290 )

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat, berkah,dan
karunia-Nya, kelompok kami dapat menyeleseaikan Makalah tentang, “kajian ilmu keislaman
(kajian ilmu psikologi agama, kajian ilmu bahasa dan sastra arab)”.

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah metode
studi islam.
Selesainya Makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan
dorongan,semangat, dan bimbingan yang tak ternilai harganya.
Untuk itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof.Dr.H.Nasor M.Si selaku dosen pengampu.
2. Kepada Teman-teman seperjuangan di prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Yang terpenting untuk kedua orang tua kami, yang telah memberikan kekuatan secara
moril maupun materil, karena tanpa bantuan mereka mustahil kami bisa menyelesaikan makalah
ini. Terima kasih telah membimbing dan menyayangi kami sampai saat ini. Semoga segala
bantuan yang telah diberikan kepada kami, senantiasa mendapat pahala yang berlipat ganda dari
Alloh SWT. Aamiin.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya, umumnya bagi semua pembaca, serta dapat berguna bagi kemajuan kampus kita
tercinta.

Bandar Lampung, .................. 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan masalah...........................................................................................1
1.3. Tujuan penulisan............................................................................................1

Bab 2 Pembahasan.................................................................................................2
2.1. A.Kajian ilmu psikologi agama .....................................................................2
2.2. B.Kajian bahasa dan sastra arab.....................................................................3

Bab 3 Penutup........................................................................................................7
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................7
3.2. Saran...............................................................................................................7
Daftar Pustaka.......................................................................................................8
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Islam telah lahir sejak 1400 tahun silam. Sepanjang sejarah itu, selain menyiarkan ajaran agama,
para pemimpin Islam juga turut menyebarkan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi pada
setiap wilayah masyarakat yang didatanginya. Sejak zaman Nabi Muhammad, Islam telah
menyebar luas hingga ke luar wilayah jazirah Arab. Dan pada masa-masa puncak kejayaan
kekuasaan para khalifah agung, Islam merambah masuk (sebagian menjadi penguasa) di Afrika,
Asia Pasifik, dan Eropa bahkan juga ke Amerika. Islam yang begitu cepat menyebar hampir ke
seluruh dunia membawa pandangan baru dan nilai-nilai baru dalam kehidupan masyarakat. Islam
datang dengan membawa pesan-pesan untuk sebuah kemajuan peradaban yang bernilai dan
bertuju pada kebahagiaan yang haq bagi seluruh ummat manusia. Peradaban yang dibangun di
atas pondasi ilmu yang kuat. Kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam, adalah pegetahuan
sebagai kebudayaan. Islam yang sangat memperhatikan bahkan menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan. Kedatangan Islam sendiri dengan diutusNya Nabi Muhammad telah membawa
manusia untuk berfikir, beranjak dari sebuah kemunduran dan keterbelakangan mereka menuju
kemajuan peradaban yang ideal. Kemajuan peradaban tersebut tidak terlepas dari ajaran Islam
kepada umatnya agar selalu menggunakan instrumen ilmu pengetahuan sebagai alat untuk
menuju kemajuan peradaban.

1.2.Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud kajian psikologi islam?

2. Apa yang dimaksud kajian bahasa dan sastra arab?

1.3.Tujuan penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di uraikan diatas, tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenaikajian ilmu keislaman tentang
kajian ilmu psikologi agama, bahasa dan sastra arab. Tidak lupa, makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah metode studi islam.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Kajian Ilmu Psikologi Agama


Psikologi agama menggunakan dua kata yaitu psikologi dan agama. Kedua kata ini memiliki
pengertian yang berbeda. Psikologi secara umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala
jiwa manusia yang normal, dewasa dan beradab. Menurut Robert H. Thouless, psikologi
sekarang dipergunakan secara umum untuk ilmu tentang tingkah laku dan pengalaman manusia.
Para ahli psikologi secara umum menjelaskan bahwa psikologi adalah ilmu yang mencoba
meneliti dan mempelajari sikap dan tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala
kejiwaan yang berada di belakangnnya. Karena jiwa itu sendiri bersifat abstrak, maka untuk
mempelajari kehidupan kejiwaan manusia hanya mungkin dilihat dari gejala yang nampak, yaitu
pada sikap dan tingkah laku yang ditampilkan. Selanjutnya, agama juga menyangkut masalah
yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia. Agama sebagai bentuk keyakinan, memang
sulit diukur secara tepat dan rinci. Hal ini pula yang menyulitkan para ahli untuk memberikan
definisi yang tepat tentang agama. Bahkan J.H. Leuba dalam bukunya Psychological Study of
Religion mengatakan bahwa usaha untuk membuat definisi tentang agama adalah usaha yang
tidak ada gunanya. Sedangkan Walter Houston Clark dengan tegas, juga mengakui bahwa tidak
ada yang lebih sukar daripada mencari kata-kata yang dapat digunakan untuk membuat definisi
agama.

Menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat, Psikologi Agama meneliti dan menelaah kehidupan beragama
pada seseorang dan mempelajari berapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan
tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya. Di samping itu, psikologi agama juga
mempelajari pertumbuhan dan perkembangan jiwa agama pada seseorang, serta faktor-faktor
yang mempengaruhi keyakinan tersebut.
Psikologi agama dengan demikian merupakan cabang psikologi yang meneliti dan mempelajari
tingkah laku manusia dalam hubungan dengan pengaruh keyakinan terhadap agama yang
dianutnya serta dalam kaitannya dengan perkembangan usia masing-masing. Upaya untuk
mempelajari tingkah laku keagamaan tersebut dilakukan melalui pendekatan psikologi. Jadi
penelaahan tersebut bersifat kajian empiris.

Objek Kajian Psikologi Agama


Psikologi agama tidak menyelidiki tentang ajaran-ajaran secara meteriil, dasar-dasar
agama dan tidak berwenang untuk membenarkan atau menyalahkan pengertian yang ada dalam
agama. Yang menjadi objek dan lapangan psikologi agama adalah menyangkut gejala-gejala
kejiwaan dalam kaitannya dengan realisasi keagamaan (amaliah) dan mekanisme antara
keduanya. Dengan kata lain, meminjam istilah Zakiah Daradjat, psikologi agama membahas
tentang kesadaran agama (religious counciousness) dan pengalaman agama (religious
experience).
Kesadaran agama adalah bagian atau segi yang hadir (terasa) dalam pikiran dan dapat
dilihat gejalanya melalui introspeksi. Di samping itu, dapat dikatakan bahwa kesadaran
beragama adalah aspek mental atau aktivitas agama, sedangkan pengalaman agama adalah unsur
perasaan dan kesadaran beragama, yaitu perasaan yang membawa kepada keyakinan yang
dihasilkan oleh tindakah (amaliah).
Dengan demikian, yang menjadi lapangan kajian psikologi agama adalah proses
beragama, perasaan dan kesadaran beragama dengan pengaruh dan akibat-akibat yang dirasakan
sebagai hasil dari keyakinan. Sedangkan objek pembahasan psikologi agama adalah gejala-gejala
psikis manusia yang berkaitan dengan tingkah laku keagamaan, kemudian mekanisme antara
psikis manusia dengan tingkah laku keagamaannya secara timbal balik dan hubungan pengaruh
antara satu dengan lainnya.

Ruang Lingkup Psikologi Agama


Sebagai disiplin ilmu yang otonom, psikologi agama memiliki ruang lingkup
pembahasannya tersendiri yang dibedakan dari disiplin ilmu yang mempelajari masalah agama
yang lainnya. Sebagai contoh, dalam tujuannya psikologi agama dan ilmu perbandingan agama
memiliki tujuan yang tak jauh berbeda. Yakni mengembangkan pemahaman terhadap agama
dengan mengaplikasikan metode-metode peneliti yang bertipe bukan agama dan bukan teologis.
Bedanya adalah, bila ilmu perbandingan agama cenderung memusatkan perhatiannya pada
agama-agama primitif dan eksotis tujuannya adalah untuk mengembangkan pemahaman dengan
memperbandingkan satu agama dengan agama lainnya. Sebaliknya psikologi agama, seperti
pernyataan Robert H. Thouless (dalam Jalaludin) memusatkan kajiannya pada agama yang hidup
dalam budaya suatu kelompok atau masyarakat itu sendiri. Kajiannya terpusat pada pemahaman
terhadap perilaku keagamaan tersebut dengan menggunakan pendekatan psikologi.

B. Kajian Ilmu Bahasa dan Sastra Arab

Kajian Ilmu Bahasa

Bahasa adalah objek kajian linguistik atau ilmu bahasa. Ilmu bahasa terdiri atas beberapa cabang
ilmu. Cabang ilmu bahasa yang mengkaji bahasa berdasarkan konteks adalah pragmatik.
Pragmatik mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar. Bahasa didefinisikan
sebagai sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat atbitrer yang digunakan manusia sebagai alat
komunikasi . Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang dapat digunakan secara lisan
yang disebut bahasa lisan maupun secara tertulis yang disebut Bahasa tulis. Bahasa yang
digunakan oleh manusia ada dua jenis yaitu bahasa lisan dan tertulis. Bahasa lisan digunakan
untuk berkomunikasi langsung, sedangkan bahasa tertulis termasuk komunikasi tidak langsung
yang berbentuk tulisan.
Ilmu dan bahasa merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Bahasa berperan penting
dalam upaya pengembangan dan penyebarluasan ilmu. Setiap penelitian ilmiah tidak dapat
dilaksanakan tanpa menggunakan bahasa. Upaya-upaya penyebarluasan ilmu juga tidak mungkin
dilaksanakan tanpa bahasa sebagai media komunikasi. Setiap forum ilmiah pasti menggunakan
bahasa sebagai sarana utama. Aktivitas-aktivitas yang diarahkan untuk memahami,
mengeksplorasi, dan mendiskusikan konsep-konsep ilmu tidak dapat diselenggarakan tanpa
melibatkan bahasa sebagai sarana. Bahasa memungkinkan individu menyandi peristiwa dan
objek dalam bentuk kata-kata. Dengan bahasa individu mampu mengabstraksikan
pengalamannya dan mengkomunikasikannya pada orang lain karena bahasa merupakan sistem
lambang yang tidak terbatas yang mampu mengungkapkan segala pemikiran.
Peran bahasa dalam ilmu terungkap jelas dari fungsi bahasa sebagai media berpikir.
Melalui kegiatan berpikir, manusia memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan
cara menghimpun dan memanipulasi ilmu dan pengetahuan melalui aktivitas mengingat,
menganalisis, memahami, menilai, menalar, dan membayangkan.

Ruang Lingkup Bahasa :


1.      Fonologi
Bidang yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa ini
disebut fonologi, yang secara etimologi terbentuk dari kata fon yaitu bunyi, dan logi yaitu ilmu.
Menurut Hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya, fonologi dibedakan
menjadi fonetik dan fonemik. Secara umum fonetik biasa dijelaskan sebagai cabang studi
fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut
mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik adalah cabang studi
fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai
pembeda makna.
2.      Morfologi
Morfologi atau tata bentuk kata adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari bentuk-bentuk
kata dan segala hal proses pembentukannya. Morfologi mengidentifikasikan satuan-satuan dasar
bahasa sebagai satuan gramatikal. Dalam bahasa Arab, ilmu ini lebih dikenal dengan ‘ilm al-
sharf, yang merupakan satuan gramatikal yang membahas masalah struktur intern kata. Secara
terminologi morfologi adalah salah satu dari bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian-
bagian kata secara gramatikal. Devinisi lain dikemukakan oleh Hijazi yang menyatakan bahwa
Morfologi penyatuan dari beberapa unsur bunyi yang ada sehingga menjadi sebuah kata yang
mengalami afiksasi.
3.      Sintaksis
Secara etimologi, sintaksis berarti ‘menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok
kata atau kalimat’. Sintaksis merupakan cabang linguistik yang menyangkut susunan kata-kata di
dalam kalimat atau bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut tata bahasa atau
gramatika. Jadi, sintaksis ialah ilmu yang mempelajari hubungan aantara kata, frase, klausa,
kalimat yang satu dengan kata, frase, klausa, kalimat yang lain. Kata, frase, klausa dan kalimat
inilah yang oleh para ahli disebut sebagai satuan sintaksis.

Kajian Ilmu Sastra Arab

Sastra adalah bagian dari entitas budaya yang wujudnya tercermin dalam karya-karya sastra.
Semua kebudayaan dan peradaban di dunia mengalami suatu periode perubahan yang mendalam.
Termasuk juga di dalamnya kebudayaan bangsa Arab. Puisi, prosa dan drama Arab banyak
bernuansa Islam karena mayoritas bangsa Arab menganut agama Islam. Dengan demikian, teori
sastra berkaitan sekali dengan Islam. Baylu berpendapat bahwa teori sastra Islam tidak dapat
dipisahkan dari konsep sastra secara universal. Sedangkan kesusastraan Arab (al-Adab al-
Arabiy)  merupakan kesusastraan terkaya, karena merupakan kesusastraan yang tercipta sejak
masa kanak-kanak manusia sampai runtuhnya kebudayaan Arab. Periode Jahiliyyah, yang
menjadi periode lahir dan berkembangnya tokoh-tokoh penyair dalam pembahasan makalah ini
dimulai sekitar satu tengah abad sebelum kedatangan Islam sekitar dan berakhir sampai
kedatangan Islam.
            Pada umumnya, periodesasi kesusastraan dibagi sesuai dengan perubahan politik. Sastra
dianggap sangat tergantung pada revolusi sosial atau politik suatu negara dan permasalahan
menentukan periode diberikan pada sejarawan politik dan sosial, dan pembagian sejarah yang
ditentukan oleh mereka  itu biasanya diterima begitu saja tanpa dipertanyakan lagi. Penentuan
mulainya atau berakhirnya masa setiap periodesasi hanyalah perkiraan, tidak dapat ditentukan
dengan pasti, dan biasanya untuk mengetahui perubahan dalam sastra itu biasanya akibat
perubahan sosial dan politik.

Terdapat lima pembabakan dalam sastra arab yaitu:


a.       Periode Jahiliyyah
Masa ini terjadi pada 2 periode yakni masa sebelum abad ke-5, dan masa sesudah abad ke-5
sampai dengan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah (1 H/622 M). periode jahiliyyah
ini dimulai pada sekitar satu setengah abad sebelum kedatangan islam dan berakhir sampai
datangnya islam.
b.      Periode Islam
Perkembangan kesusastraan Arab  ini berlangsung sejak tahun 1 H/622 M hinggga 132
H/750 M, yang meliputi: masa Nabi Muhammad SAW dan Khalifah ar-Rasyidin (1-40 H/662-
661 M), dan masa Bani Umayyah (41-132 H/661-750 M). periode ini juga dapat disebut dengan
periode permulan islam (shadrul Islam).dimulai sejak datangnya islam dan berakhir ketika
runtuhnya bani Umayyah pada tahun 132 H.
c.       Periode Abbasiyah
Terjadi pada tahun 132 H/750 M sampai 656 H/1258 M. padamasa ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu :
·         Abbasiyah 1 , dimulai sejak berdirinya Daulah Abbasiyah tahun 132 H dan berakhir
sampai  berdirinya  negara-negara bagian pada tahun 334 H.
·         Abbasiyah 2 , dimulai sejak berdirinya Negara-negara bagian  dalam pemerintahan Abbasiyah
dan berakhir dengan jatuhnya Baghdad di tangan bangsa Tartar atau Mongol pada tahun 656 H.
d.      Periode kemunduran kesusastraan Arab
Pada tahun (656-1213 H/1258-1798 M), periode ini di mulai sejak Baghdad jatuh ke tangan
Hulagu Khan, pemimpin bangsa Mongol, pada tahun 1258 M, sampai Mesir dikuasai oleh
Muhammad Ali Pasya (1220 H/1805 M).
e.       Periode kebangkitan kembali kesusastraan Arab (modern )
periode kebangkitan ini dimulai dari masa pemerintahan Ali Pasya (1220 H/1805 M) hingga
masa sekarang. Dimulai sejak terjadinya perkembangan modern sampai saat ini.

            Secara konseptual, sastra Islam adalah bagian dari sastra umum. Berbagai karya yang
dihasilkan dari sastra Arab Islam turut menghiasi sastra pada umumnya. Tidak heran jika setelah
lahir beberapa karya sastra Arab, terdapat karya-karya barat yang terinspirasi dari karya sastra
Arab tersebut. Sebut saja Gulliver’s Travels dan Robins Karzou (Robinson Crusoe) yang
terinspirasi dari Hikayat Alfu Laylah wa Laylah. Dalam hal ini, secara universal, sastra pada
umumnya telah menggait dua sastra besar yaitu sastra Arab dan sastra Barat. Tentu saja,
keberhasilan karya tersebut berasal dari penulisnya. Hal ini yang mendasari penulis membuat
biografi beberapa sastrawan Arab Klasik beserta karya-karya terbaik mereka.
            Beberapa nama tersebut diantaranya adalah: Umru’ Alqoys, Annabighah Az-Zibyani,
Zuhair bin Abu Sulma dan Al-A’sya bin Alqaisi. Dengan demikian, sebagai contoh, karya-karya
yang ada pada masa sastra Arab klasik pra Islam khususnya puisi-puisi tentang kepahlawanan
Jahiliah menjadi acuan bagi para penulis puisi pada Dinasti Abbasiyah dan dipandang sebagai
karya klasik oleh para penyair Abbasiyah. Hanya saja sayangnya dukungan yang diberikan oleh
para khalifah, wazir dan gubernur Dinasti Abbasiyah kepada para penyair tidak sekedar
melahirkan pujian dan menjadi genre sastra yang paling di senangi tapi telah mendorong para
penyair melakukan pelacuran sastra, dan pada akhirnya memunculkan nuansa kemegahan palsu,
dan kebohongan kosong yang sering dikatakan sebagai unsur yang melekat dalam puisi Arab.
BAB 3

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Secara ringkas dapat kita simpulkan bahwa psikologi agama atau ilmu jiwa agama menjelaskan
pekerjaan, pemikiran, dan perasaan seseorang terhadap agama baik ia orang yang tahu beragama,
acuh tak acuh, atau anti agama, yang berarti bahwa yang diungkapkan dan dijelaskan adalah
proses mental orang terebut sebagaimana dalam ilmu jiwa pada umumnya.

Ilmu dan bahasa merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Bahasa berperan penting dalam
upaya pengembangan dan penyebarluasan ilmu. Setiap penelitian ilmiah tidak dapat
dilaksanakan tanpa menggunakan bahasa. Upaya-upaya penyebarluasan ilmu juga tidak mungkin
dilaksanakan tanpa bahasa sebagai media komunikasi.

Sejarah Sastra Arab yaitu suatu ilmu yang membahas tentang keadaan-keadaan bahasa arab serta
puisi atau prosa indah yang diciptakan oleh anak-anak pengguna bahasa arab dalam berbagai
masa,dan sebab-sebab kemajuan dan kemunduran dan kehancuran yang mengancam kedua
produk sastra itu,serta mengalihkan perhatiannya terhadap para tokoh trkemuka dari kalangan
para penulis dan ahli bahasa ,serta melakukan kritik terhadap karya-karya mereka,dan
menjelaskan pengaruh sebagian mereka terhadap yang lain dalam ide,penciptaan dan gaya
bahasa(uslub).

3.2.Saran

1. Kepada para pembaca hendaknya terus mengkaji tentang dunia ke islaman

2. Kepada para pembaca dan umat beragama hendaklah memperluas wawasan keilmuan, dan
wawasan keagamaan
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Psikologi Umum, Jakarta : Rineka Cipta, 2009 Cet. V

Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : Bulan Bintang, 2010 cet. 17.

Kahmad, Dadang, M.Si. Sosiologi Agama, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, Cet. II, 2002.

Mubarok, Achmad, Dr., Jiwa dalam Al-Quran, Jakarta : Paramadina, 2000, cet. I

Ahmad Fauzi, PsikologiUmum, 1997,  CVPustakaSetia, Bandung, h.9.


Jalaludin, Psikologi Agama, 2001, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 11.
Ramayulis, Psikologi Agama, 2004, Kalam Mulia, Jakarta, h. 5.
P, A.Wardihan dan Baharman. 2013. Pengantar Linguistik. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Tim Redaksi. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Anda mungkin juga menyukai