Disusun oleh:
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga tugas makalah psi kologi
agama dengan tema “pengertian psikolog, psikologi agama serta sejarah
perkembangan psikologi agama, kedudukan, fungsi dan urgensinya dalam
perkembangan pendidikan islam ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.Oleh karena itu
saya ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah banyak
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga Allah SWT dapat membalas dan
memberikan yang terbaik. Di dalam penyusunan tugas ini penyusun telah berusaha
semaksimal mungkin, ibarat pepatah “ Tak ada gading yang tak retak, tiada hidup
dalam kesempurnaan”.
Kami mohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas ini
serta semoga makalah ini dapat diterima dan dapat menambah wawasan dan menjadi
referensi dalam mata kuliah ini dikemudian hari.
DAFTAR ISI
i KATA PENGANTAR...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
Kesimpulan..............................................................................................................
A. DAFTAR PUTAKA…………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi,
kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia
lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama
karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui
adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan.
Sehingga keseimbagan manusia dilandasi kepercayan beragama. Sikap orang dewasa
dalam beragama sangat menonjol jika, kebutuhan akan beragama tertanam dalam
dirinya. Kesetabilan hidup seseorang dalam beragama dan tingkah laku keagamaan
seseorang, bukanlah kesetabilan yang statis. Adanya perubahan itu terjadi karena
proses pertimbangan pikiran, pengetahuan yang dimiliki dan mungkin karena kondisi
yang ada.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Pengertian Psikologi.
Di dalam Agama menyangkut juga masalah yang berhubungan dengan batin manusia.
Agama sebagai bentuk keyakinan, memang sulit diukur secara tepat dan rinci.
Banyak para ahli yang berpendapat tentang arti agama, diantaranya :
Untuk menetapkan secara pasti kapan psikologi agama mulai dipelajari memang
terasa agak sulit. Baik dalam kitab suci, maupun sejarah tentang agama-agama tidak
terungkap secara jelas mengenai hal itu. Namun demikian, walaupun tidak secara
lengkap, ternyata permasalahan yang menjadi ruang lingkup kajian psikologi agama
banyak dijumpai baik melalui informasi kitab suci agama maupun sejarah agama.[8]
Perhatian secara psikologis terhadap agama setua kehidupan umat manusia, sejak
kesadaran manusia tumbuh orang telah memikirkan tentang arti hidup. Perilaku
manusia yang berkaitan dengan dunia ketuhanan ternyata telah banyak menyita
perhatian para ahli dan pada abad ke-19 perhatian tersebut dilakukan secara ilmiah
lewat Psikologi Agama. [9]
Pada pertengahan abad ke-19, mentalitas modern yang tumbuh sejak abad ke-16, siap
untuk berkembang secara penuh. Dimana pada abad pertengahan tersebut, manusia
dipandang menduduki tempat utama dalam kosmos. Bumi dianggap sebagai pusat
alam raya dan segala hal yang paling indah dan tinggi. Tetapi teori Copernicus
tentang matahari sebagai pusat alam raya dan teleskop Galileo, ditambah lagi
pengaruh pemikiran baru Rene Descartes dan Isaac Newton, menjadi awal
bergeraknya kekuatan baru. [10]
Setelah dua puluh tahun sesudah terbitya buku Darwin , Prof. Wilhem Wundt (1832-
1920), dari Universitas Leipziq, Jerman, mendirikan laboratorium untuk merancang
dan memanfaatkan metode eksperimental yang disesuaikan unuk studi tentang
perilaku manusia. Tahun 1879 disebut-sebut sebagai tahun kelahiran psikologi ilmiah
modern.[11]
Di lingkungan perguruan tinggi, Psikologi Agama mulai dikenal tahun 1970-an, yaitu
oleh Prof. Dr. Zakiah, Darajat dan Prof. Dr A. Mukti Ali yang dikenal sebagai
pelopor pengembangan psikologi agama di lingkungan IAIN di Indonesia. [16]
Pesatnya perkembangan Psikologi Agama pada era dewasa ini ditunjang oleh
kajiannya yang mencakup kehidupan pribadi dan kelompok maupun perkembangan
usia manusia, juga mengarah menjadi ilmu Psikologi Terapan yang banyak
manfaatnya. Sekarang banyak terbit buku, jurnal, majalah tentang psikologi agama
yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai lembaga.
C Urgensi Psikologi Agama dalam Pendidikan Islam
Sutan Takdir Alisjahbana, menjelaskan bahwa suatu sistem tingkah laku dan
hubungan manusia yang masuk kedalam rahasisa kekuatan gaib yang luas, mendalam
Sedangkan untuk urgensi psikologi agama dalam agama islam diantaranya yaitu :
manusia harus menjalankan amanat dan kehidupan yang baik untuk mendapatkan
hadiah di akhirat nanti. Nah salah satunya anda bisa menjelaskan mengenai psikologi
agama. Dimana banyak orang yang mendapatkan hal baik setelah melakukan hal baik
sebelumnya.Tentu akan ada beberapa orang yang mengkaitkan dengan keinginan dan
egoisme. Namun kembali lagi bahwa Tuhan berlaku lebih adil dibandingkan manusia.
Sehingga apa yang anda perbuat akan menghasilkan hal yang sama di akhirat nanti.
Dasarnya ini bisa anda terapkan dari hal kecil seperti bersedekah yang dimulai sejak
dalam Diri.
Ada beberapa orang yang mempelajari agama khususnya pendidikan Islam akan
merasa bingung dan menganggap banyak hal tidak masuk akal. Adanya psikologi
agama menjelaskan bahwa semua ada yang masuk logika dan tidak masuk logika.
Tidak hanya agama bahkan ilmu pasti layaknya matematika atau sains. Misalnya saja,
agama mewajibkan anda untuk percaya bahwa doa bisa mengabulkan segalanya.
3. Saling Melengkapi
Bukan hanya berguna, psikologi agama nyatanya saling melengkapi dalam dunia
pendidikan Islam. bagi para pensiar Agama akan lebih mudah jika mempelajari
mengenai sisi psikologinya. Bagi anak-anak tentu orang tua penting. Maka orang tua
merupakan target utama yang akan dibahagiakan dengan cara beribadah. ada juga
cabang psikologi lainnya yang melengkapi yakni Metode Non Ilmiah dalam Psikologi
Islam
Mengajarkan agama pada orang tua dan anak anak akan berbeda dan hal ini dipelajari
oleh banyak psikologi yang juga mendalami agama. Untuk anak-anak tentu anda akan
mengajarkan pendidikan Islam sesuai usianya seperti wajib solat, bagainana berwudu,
berbagi makanan dan hal kecil yang nantinya menjadi kebiasaan baik. Sedangkan
untuk orangtua tentu lebih berat. Dengan adanya psikologi agama akan membantu
Siapa bilang mengajar mudah ? Rasanya akan sulit jika yang diberikan ilmu lupa atau
pendidikan Islam adalah untuk menentukan atau membantu metode apa yang
6. Penguasaan Karakter
Dalam psikologi agama dijelaskan berbagai karakter dan respon orang terhadap
sebuah ilmu. Ada yang menentang ada yang menerima. Anda tentu tidak bisa
harus membuktikan dengan cara mengambil hati atau memilih menggunakan cara
7. Meningkatkan Iman
Sedangkan agama juga berada di titik yang sama dengan psikologi, tentu psikologi
agama bisa membantu banyak orang yang merasa kurang iman dan tidak tenang
batiniahnya bisa belajar pendidikan Islam. Bukan hanya meningkatkan iman secara
ibadah saja beberapa orang yang merasa batinnha terganggu atau tidak tenang akan
Namun jika anda bicara pada diri anda khususnya hati anda. Biasanya anda memiliki
prinsip sendiri yang dipercaya bisa membawa anda mendapatkan jalan yang sukses
dan lancer.
9. Seimbang
Antara teori dan non teori kemudian antara praktik dan non praktik semua harus
dijalankan sesuai dengan ketentuannya. Dengan adanya psikologi maka banyak teori
yang menenangkan diri seperti duduk di tempat sepi dan sejenisnya. Namun jika tidak
ada kegiatannya juga akan membosankan. Bukankah lebih baik diisi dengan yang
Beberapa orang bisa saja kehilangan kesadaran dirinya hanya dengan salah satu,
misalnya agama saja atau psikologi saja. Namun jika berjalan beriringan maka akan
mendapatkan kesehatan jiwa dari imbangnya kedua urgensi tersebut. Dari sisi agama
atau pendidikan Islam anda memelihara kesehatan jiwa karena wajib hukumnya. Agar
bisa menunaikan semua ibadah. Sedangkan pada psikologi kesehatan jiwa dibayar
dengan kehidupan yang normal meskipun akan ada tantangan. Tetapi anda masih bisa
Kesimpulan
[2]http://zempat.blogspot.com/2013/01/pengertian-sejarah-perkembangan-
manfaat.html diakses pada 9 maret 2015 pukul 17:55
[3] Ibid., hlm.14
[5] Ibid.,
[6] Ibid., hlm. 13
[8] Jalaluddin, Op.cit., hlm. 27
[10] Ibid., hlm. 55
[11] Ibid., hlm. 56
[12] Ibid., hlm. 58
[13] Ibid., hlm. 58
[14] Jalaluddin, Lok.cit., hlm. 34
[15] Ibid., hlm. 35
[16] Ibid.,