PSIKOLOGI AGAMA
Tentang
Asnopiar : 2020.2561
Dosen Pengampu:
Martono, M.A
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi agama adalah sebagai salah satu cabang ilmu yang masih muda
sampai sekarang dipermasalahkan. Diantara para ahli psikologi ada yang
keberatan menempatkan psikologi agama sebagai suau cabang jiwa yang berdiri
sendiri, yang khusus meneliti dan menyoroti masalah agama. Sementara orang –
orang yang fanatik agama ada yang merasa khawatir dengan berkurangnya
penghargaan terhadap agama, apabila agama dikaji secara ilmiah. Karena mereka
berpendapat bahwa adama adalah ajaran atau doktrin yang wajib diimani, bukan
diteliti. Bahkan ada yang mempertanyakan dan meragukan parameter yang
digunakan untuk meneliti keberagamaan orang.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
3
PEMBAHASAN
Kata Psikologi berasal dari bahasa Latin yakni psyche dan logos. Psyche
berarti prinsip hidup, asas – asas hidup, pikiran, akal, ingatan, aku dan jati diri.
Pada umumnya kata psyche digunakan sama dengan mentalitas, atau sebagian
pengganti pikiran atau jiwa1. Logos berarti ilmu atau pengetahuan. Dengan
menggabungkan kata psyche dan logos maka pengertian Psikologi dapat
dirangkum dalam tiga hal . Pertama, Psikologi adalah kajian tentang jiwa
sebagaimana yang dilakukan misalnya, oleh Aristoteles (384-322 SM), dan
Ibnu Sina (370-428 H/ 980 – 1037 M). Kedua, Psikologi adalah ilmu
pengetahuan tentang kehidupan mental seperti pikiran, perhatian, persepsi,
kemauan, ingatan dan inteligensia
Kata Agama adalah terjemahan dari bahasa Arab, ad-din yang berarti
ketaatan dan kepatuhan. (Al-Munjid, 1986 : 231), Agama (ad-din) merupakan
suatu hal yang sangat umum dan penting dalam kehidupan manusia, karena
dengan adanya agama tersebut seseorang merasakan ada kekuatan dahsyat
yang berpengaruh pada perasaan, pikiran, jalan hidup, perbuatan, dan perilaku
kesehariannya. Kepercayaan terhadap kekuatan tersebut memotivasi manusia
untuk melaksanakan atau mentaati dan mematuhi ajaran doktrin dari yang
menciptakan kekuatan itu.
1
Hayati Nizar, Psikologi Agama, (Padang : IAIN IB PRESS, 2003), h. 2.
4
Penggabungan dua kata menjadi Psikologi Agama dapat diartikan sebagai
ilmu yang mengkaji mentalitas manusia yang taat atau tunduk pada suatu
kekuatan yang mempengaruhi perasaan, pikiran, perbuatan, dan jalan hidup
secara keseluruh. Kekuatan yang maksud disini boleh jadi kekuasaan Tuhan
Yang Ghaib atau kekuatan lainnya yang dipercayai sebagai Maha Besar dan
Maha Kuasa oleh manusia.
Ada dua sasaran pokok yang akan diperhatikan oleh seorang peneliti
Psikologi Agama yakni kesadaran beragama (religious counsciousness) dan
pengalaman beragama (religious experience). Kesadaran beragama adalah segi
yang hadir dalam pikiran dan dapat diuji melalui intropeksi. Maksudnya,
pengetahuan dan pikiran seseorang tentang Tuhan atau hal – hal yang
berkaitan dengan kepercayaan. Misalnya, apa pengertian seseorang tentang
Tuhan dan bagaimana dia memahaminya. Apa pemahamannya tentang
masalah – masalah eskatologis (hal – hal ghaib) seperti malaikat, syetan, hari
akhir, syurga dan neraka.
Disini seolah – olah terdapat tumpang tindih antara kajian agama dengan
kajian Psikologi Agama. Konsep – konsep agama seperti Tuhan dan sifat –
sifatNya, malaikat, syetan, syurga dan neraka adalah kajian agama dan di
dalam Islam disebut dengan Ilmu Kalam. Tetapi pemahaman dan pengertian
seseorang tentang Tuhan dan sifat-sifatNya, malaikat, dan lain – lain adalah
kajian Psikologi Agama. Jadi kesadaran beragama pada kajian Psikologi
2
Ramayulis, Psikologi Agama Edisi Revisi, (Jakarta : Radar Jaya Offset, 2007), h. 5.
5
Agama merupakan pemahaman seseorang terhadap konsep – konsep agama.
Lebih tegasnya, pemahaman individu terhadap kepercayaan dan
mempengaruhi perilakunya.
1. Dokumen Pribadi
6
ditempuh oleh peneliti adalah mengumpulkan dokumen pribadi orang per
orang, baik dalam bentuk otobiografi, biografi, tulisan, ataupun catatan-catatan
yang dibuatnya.[2] Dalam Penerapanya, metode dokumen pribadi ini
dilakukan dengan berbagai cara atau teknik-teknik tertentu, di antaranya
teknik nomotatik, teknik analisis nilai, teknik idiografi, teknik penilaian
terhadap sikap.
2. K
uesioner dan Wawancara
3. T
es
Ekperimen
7
Pendekatan terhadap Perkembangan
Teknik ini digunakan untuk meneliti mengenai asal usul dan perkembangan
aspek psikologi manusia dalam hubungannya dengan agama yang dianutnya.
Apersepsi Nomotatik
Studi Kasus
Survei
8
Manfaat Psikologi Agama dapat dilihat dari beberapa sisi antara lain sisi
kedamaian atau sisi keselamatan dunia, sisi paedagosis, dan sisi penyehatan
mental. Dilihat dari kepentingan kedamaian dunia yang pada hakikatnya ini
adalah tujuan tertinggi dari semua agama, maka dengan mengetahui Psikologi
Agama orang dapat mengerti perilaku orang yang beragama atau individu
yang memiliki kepercayaan tertentu.
9
persoalan hidup yang dialaminya kepada Yang Maha Kuasa. Dalam hal ini,
do’a berfungsi sebagai katarsis yakni melepaskan hal – hal yang menganggu
pikiran seseorang, yang pada hakikatnya sangat diperlukan dalam kehidupan.
Dengan demikian, fungsi prefentif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan
konstruktif (pemeliharaan dan peningkatan) kesehatan mental dapat
terpenuhi4.
PENUTUP
KESIMPULAN
Manfaat Psikologi Agama dapat dilihat dari beberapa sisi antara lain sisi
kedamaian atau sisi keselamatan dunia, sisi paedagosis, dan sisi penyehatan
mental.
4
Hayati Nizar, Op.cit, h. 7 – 9.
10
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ramayulis, Psikologi Agama Edisi Revisi, Jakarta : Radar Jaya Offset, 2007.
11
12
13