Disusun oleh:
M. YOELANDO ZAFRAN
(2114090017)
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi Agama....................................................................2
B. Obyek Kajian Psikologi Agama...............................................................3
C. Manfaat Mempelajari Psikologi Agama...................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................6
B. Saran.........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................7
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi agama adalah cabang ilmu psikologi yang membahas tentang
perilaku manusia dalam kaitannya dengan keyakinan atau keyakinan agama
dalam kehidupan sehari-hari. Studi tentang perilaku manusia yang dipengaruhi
oleh keyakinan agama memiliki dampak positif pada hubungan atau interaksi
manusia dengan orang lain dalam kelompok. Psikologi agama sedikit berbeda
dengan cabang-cabang psikologi lainnya karena melibatkan dua disiplin ilmu
yang berbeda, yaitu ilmu agama dan ilmu psikologi. Psikologi agama merupakan
salah satu cabang ilmu psikologi terapan. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci
tentang psikologi agama.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian psikologi agama
2. Apa obyek kajian psikologi agama
3. Apa manfaat mempelajari psikologi agama
A. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian psikologi agama
2. Mengetahui obyek kajian psikologi agama
3. Mengetahui manfaat mempelajari psikologi agama
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. OBJEK KAJIAN PSIKOLOGI AGAMA
Psikologi agama adalah salah satu studi empiris orang yang menganut
agama, yaitu dasar keyakinan dan pemahaman seseorang dapat dipelajari secara
empiris melalui perilaku seseorang dari waktu ke waktu pemahamannya tentang
agama yang dianutnya. Oleh karena itu, tidak ada dasar yang kuat bagi siapa pun
untuk membantah studi empiris yang dilakukan oleh para psikolog agama. Karena
penelitian yang dilakukan oleh para psikolog agama hanya sebatas pada
pengalaman dan persepsi seseorang dalam memahami keyakinan agamanya, dan
tidak mempersoalkan apakah suatu agama itu benar atau tidak atau standar terbaik
dari agama tertentu.
Namun, psikologi agama secara khusus melihat proses psikologis
seseorang untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam
psikologi agama dikenal istilah persepsi keagamaan dan pengalaman beragama.
Menurut Zakiah Darajat, persepsi keagamaan adalah bagian atau hadir (dirasakan)
dalam pikiran dan dapat diuji dengan introspeksi alias aspek spiritual dan kegiatan
keagamaan. Untuk itu, psikologi agama mengkaji dan mengkaji proses
keagamaan, emosi, atau persepsi keagamaan seseorang dalam perilaku kehidupan
sehari-hari. Dengan kata lain, bagaimana pengaruh agama terhadap proses dan
kehidupan berkaitan dengan keadaan pikiran seseorang, untuk dapat melihatnya
secara fisik dan batin atau sikap atau perilaku yang telah diketahui untuk
dipikirkan, dirasakan, atau dirasakan. ari penjelasan diatas, ruang lingkup obyek
kajian psikologi agama menurut Zakiah Darajat meliputi kajian :
Bermacam-macam emosi yang menjalar diluar kesadaran yang ikut
menyertai kehidupan beragama orang biasa (umum), seperti rasa lega dan
tentram setelah selesai sholat, rasa lepas dari ketegangan batin sesuadah
berdoa atau membaca ayat-ayat suci, perasaan tenang, pasrah dan
menyerah setelah berdzikir dan ingat kepada Allah ketika mengalami
kesedihan dan kekecewaan yang dialaminya.
Bagaimana perasaan dan pengalaman seseorang secara individual kepada
Tuhannya, misalnya merasa tentram dan kelegaan batin.
6
Mempelajari, meneliti dan menganalisis pengaruh kepercayaan akan
adanya hidup setelah mati (akherat) pada tiap-tiap orang.
Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan orang terhadap
kepercayaan yang berhubungan dengan surga dan neraka serta dosa dan
pahala yang turut memberi pengaruh terhadap sikap dan tingkah lakunya
dalam kehidupan.
Meneliti dan mempelajari bagaimana pengaruh penghayatan seseorang
terhadap ayat-ayat suci dan kelegaan batinnya.
Dengan demikian psikologi agama adalah ilmu yang mempelajari dan
meneliti tentang pengaruh dan peran pengalaman agama terhadap eksistensi diri
seseorang berupa sikap, perilaku, tindakan, penampilan yang muncul di
permukaan aktifitas kehidupan secara nyata.
7
pencegahan, ajaran agama tentang tawakkal, murtad, dll dapat menghindari
gangguan mental, berupa stres, dll.
Selain itu, kemauan untuk mengamalkan ajaran agama dapat menjadi
terapi atau apresiasi spiritual, selain itu, doa juga membantu menjaga kesehatan
jiwa dimana orang dapat mengadukan berbagai masalah hidup yang mereka miliki
kepada Yang Maha Kuasa hal-hal yang mengganggu pikiran seseorang, pada
dasarnya penting dalam kehidupan Oleh karena itu fungsi preventif, kuratif
(menyembuhkan) dan konstruktif (mempertahankan dan meningkatkan) kesehatan
mental dapat dilakukan.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Psikologi agama pada dasarnya membahas dan mempertimbangkan
secara komprehensif fenomena psikologis kesadaran dan pengalaman manusia
atau sentimen keagamaan, yang bertujuan dan berfungsi sebagai kesadaran
psikologis masyarakat saat ini. Secara spesifik, bagaimanakah agama dalam hal
ini memiliki peran dan fungsi untuk memulihkan, meramalkan dan meringankan
masalah psikologis manusia yang disebabkan oleh pengaruh perkembangan
harmoni sosial budaya dengan pendekatan psikologis metode tradisional.
Yaitu dengan membahas keadaan dan kondisi yang terlibat dalam
perubahan perkembangan penerimaan dan pengalaman keagamaan pada setiap
periode tertentu, khususnya pada masa kanak-kanak, remaja, remaja, dewasa, dan
usia tua (usia tua). Karena pada masa itu perkembangan agama setiap individu
berbeda-beda, beragam baik kuantitas maupun kualitasnya.
B. SARAN
Kesempurnaan adalah keinginan semua orang. Begitu juga dengan
penulis, penulis berharap makalah yang penulis tulis dapat mencapai titik
kesempurnaan. Tetapi pada hakikatnya tidak ada sesuatu yang sempurna. Begitu
pun dengan makalah ini. Penulis menyadari banyak sekali kekurangan di dalam
makalah yang penulis buat. Oleh karena itu, penulis memohon kritik dan saran
yang membangun, agar penulis dapat membuat makalah yang jauh lebih baik
dalam penulisan makalah selanjutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10