Anda di halaman 1dari 17

Makalah Psikologi Konseling

Tentang

Pengertian Psikologi Konseling

Oleh Kelompok 5

Honesty Dewi Atmaja : 1815040123


Yola Despriyuza : 1815040145
Nosa Meilona : 1815040150

Dosen Pembimbing :

Dr. Nurfarida Deliana. M. Pd

PRODI PSIKOLOGI ISLAM (D)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA-AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

1441 H / 2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Psikologi Konseling ini dengan
tepat pada waktunya. Adapun pembahasan dalam makalah ini adalah tentang “
PENGERTIAN PSIKOLOGI KONSELING”.

Makalah ini telah kami susun semampu kami dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancarkan pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Padang, Februari 2021

Penulis

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi konseling merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi. Sebagai calon
seorang konselor tentunya kita harus menguasai dan memahami konseling, hal ini tentunya
dilakukan dengan panduan tertentu dan dipelajari dalam psikologi, yaitu psikologi konseling.
Kebutuhan akan bimbingan konseling dapat dipengaruhi oleh faktor filosofi, psikologi, sosial
budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.

Oleh karena itu dituntut harus mampu memahami psikologi konseling dnegan baik agar
kita bisa mengerti dan memiliki acuan dalam melakukan konseling. Dengan mengetahui
pengertian psikologi, konseling dan psikologi konseling setidaknya kita dapat memberi
sedikit gambaran hal-hal apa saja yang akan dibahas dan seperti apa psikologi konseling
tersebut. Berkaitan dengan latar belakan psikologi sendiri, yang membahas proses
perkembangan manusia secara internal dan eksternal yang bersifat unik, dimana setiap
individu mengalami perkembangan yang berbeda-beda dengan individu lainnya. begitu juga
dengan permasalahan yang dihadapi setiap orang tentunya berbeda-beda. Maka dari itu,
keberadaan seorang konselor dan psikolog akan sangat membantu dalam pemecahan masalah
setiap orang.

Didalam malakah ini, kami akan memaparkan tentang definisi psikologi konseling, ruang
lingkup psikologi konseling dan kaitan psikologi dengan konseling serta manfaat
mempelajari psikologi konseling.

B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian psikologi konseling?
b. Apa saja yang menjadi ruang lingkup psikologi konseling dan bagaimana kaitan
psikologi dengan konseling?
c. Apa saja manfaat mempelajari psikologi konseling?

C. Tujuan makalah
a. Untuk memahami pengertian psikologi konseling.
b. Untuk memahami apa saja yang menjadi ruang lingkup psikologi konseling dan
mengetahui bagaimana kaitan psikologi dengan konseling.

1
c. Untuk mengetahui manfaat mempelajari psikologi konseling.

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Konseling

Pada dasarnya psikologi konseling terdiri dari dua kata yaitu psikologi dan konseling.
Psikologi berasal dari kata yunani yaitu psyche yang berarti “jiwa” dan logos yang berarti
ilmu, logika dan nalar. Namun dalam Islam kata psyche diartikan dengan nafs artinya jiwa
yang mencakup diri manusia secara keseluruhan baik fisik, mental dan keimanan seseorang,
sehingga dalam bahasa arab ilmu psikologi disebut juga dengan ‘Ilm Nafs yang berarti ilmu
kejiwaan. Secara garis besar psikologi merupakan sebuah disiplin ilmu yang berfokus kepada
perilaku dan perkembangan mental individu serta bagaimana perkembangan dan kondisi
mentalnya yang ditinjau dari kemungkinan pengaruh internal dan eksternal diri individu.

Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian psikologi, diantaranya:

1. Menurut Dakir, ilmu psikologi membahasa mengenai tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan lingkungannya.
2. Menurut Crow & Crow, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia yang dilihat dari interaksi manusia dengan lingkungannya, baik dengan
sesama manusia maupun dengan hewan, iklim dan lainnya.
3. Menurut Pluto dan Aristoteles, psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
hakikat serta proses perkembangan dan pertumbuhannya hingga akhir.

Sedangakan kata konseling secara harfiah berasal dari kata counsel yang diambil dari
bahasa latin yaitu counselium artinya “bersama” atau “berbicara bersama”. Berbicara
bersama maksudnya berbicara antara konselor dengan klien untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi. Konseling sering dikenal dengan istilah penyuluhan, secara
awam diartikan sebagai pemberian keterangan, informasi dan nasihat kepada pihak lain.
Beberapa pengertian konseling yang diungkapkan oleh beberapa ahli yaitu:

1. British Associatio of Counselling (1984) menyatakan, konseling merupakan bekerja


dengan orang banyak dalam suatu hubungan yang bersifat pengembangan diri,
dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah.
2. Pietrofesa, Leonard and Hoose (1978), konseling merupakan suatu proses dengan
adanya seseorang yang dipersiapkan secara profesional untuk membantu orang lain

4
dalam pemahaman diri pembuatan keputusan dan pemacahan masalah dari hati ke hati
antar manusia dan hasilnya tergantung pada kualitas hubungan.

Perkembangan konseling sendiri memiliki keterkaitan dengan masalah yang dihadapi


masyarakat Eropa seperti tradisi penyembuhan gangguan gangguan mental dan kepercayaan
terhadap hal-hal tahayul atau kekuatan magic. Namun daerah Eropa seperti Prancis, Jerman
dan Inggris memiliki tenaga psikiater di rumah sakit pada pertengahan abd ke-13. Seiring
perkembangannya, tenaga psikiater lebih dibutuhkan tidak hanya pada penanganan namun
juga pada pencegahan agar masyarakat tidak terkena gangguan mental, sehingga
memunculkan teori praktik konseling.

Konseling sebagai cabang ilmu dan praktik pemberian bantuan kepada individu yang
membutuhkan, namun pada dasarnya ilmu ini memiliki konsep sejalan dengan perkembangan
ruang lingkup ilmu dan profesinya, beberapa pendekatan yang digunakan dalam ilmu ini
yaitu ilmu psikologi. Sehingga dalam perkembangannya memunculkan cabang ilmu baru
yaitu psikologi konseling. Pada hakekatnya psikologi konseling merujuk pada studi ilmiah
mengenai aspek-aspek psikis yang terlibat dalam proses konseling, yaitu aspek psikis pada
konselor, klien dan interaksi antara klien dan konselor (Mappiare, 2016). Psikologi konseling
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut dengan konselor)
kepada individu yang mengalami suatu masalah (disebut dengan konsele) yang bermuara
kepada teratasinya masalah tersebut. Beberapa pengertian psikologi konseling yang
diungkapkan oleh beberapa ahli, diantaranya:

1. Menurut Scherzer dan Stone (1980), psikologi konseling adalah upaya membantu
individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli
agar konseli dapat memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan
dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakini sehingga konseli merasa
bahagia dan efektif perilakunya.
2. Menurut Jones (1951), psikologi konseling merupakan kegiatan dimana semua fakta
dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk
diatasi sendiri oleh orang yang bersangkutan. Ia akan diberi panduan secara langsung
dan pribadi dalam pemecahan masalah tersebut. Konseling harus ditujukan pada
perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalahnya sendiri
tanpa bantuan.

5
3. Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004), psikologi konseling adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli
(konselor) kepada individu yang mengalami suatu masalah (disebut dengan konsele)
yang bermuara kepada teratasinya masalah tersebut.

B. Ruang Lingkup Psikologi Konseling dan kaitan Psikologi dengan Konseling

a) Ruang Lingkup Psikologi Konseling

Telaah tentang Psikologi Konseling tidak terlepas dari fokus kajian dari psikologi itu
sendiri. Oleh sebab itu, para pakar memberikan lingkup kajian psikologi konseling sama
dengan lingkup bahasan psikologi. Lingkup yang dimaksud terdiri dari aspek pelayanan,
fungsi, sasaran tertentu seperti pendidikan dan aspek sosial budaya.

1. Ruang lingkup dari segi pelayanan


1) Pelayanan bimbingan konseling disekolah
Keterkaitan antara bidang pelayanan bimbingan konseling dan bidang –
bidang lain dimana terdapat tiga layanan pendidikan yakni pertama bidang
kurikulum dan pengajaran yang meliputi semua bentuk keterampilan, sikap dan
kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik. Kedua, bidang administrasi dan
kepemimpinan yang diwujudkan dalam kegiatan perencanaan, pembiayaan,
prasarana dan sarana fisik serta pengawasan. Ketiga bidang kesiswaan yaitu aspek
yang melingkupi berbagai fungsi dan kegiatan yang merujuk pada pelayanan
kesiswaan secara individual. Tanggung jawab konselor di Sekolah atau Madrasah
yang diwujudkan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, menjadi pelayan
bagi pencapaian tujuan pendidikan secara komperenshif.
2) Pelayanan bimbingan dan konseling diluar sekolah.
Bimbingan dan konseling diluar sekolah atau madrasah seperti dengan
keluarga dimana hubungan dan sinegritas pihak sekolah dan keluarga harus
dibangun. Kualitas kehidupan dalam masyarakat akan menentukan kualitas sosial
kemasyarakatan. Bimbingan dan konseling keluarga bertujuan untuk menangani
permasalahan pada sebuah keluarga seperti hubungan antar sesama anggota
keluarga, perselisihan, perceraian, dan lain sebagainya.
3) Bimbingan dan konseling dalam lingkungan yang lebih luas.

6
Lingkungan yang lebih luas dalam konteks ini adalah layanan bibingan dan
konseling pada lingkup yang lebih luas diluar lingkungan keluarga, seperti
lingkungan kerja, lingkungan perusahaan, dan lingkungan sosial kemasyarakatan
lainnya yang memerlukan penangananan secara profesional dalam bimbingan
konseling ini.
2. Rungan lingkup dari segi fungsi
1) Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman memiliki aspek yang perlu diketahui berupa pemahaman
terkait dengan masalah klien, pemahaman tentang lingkungan dan aspek terkait
lainnya. Aspek terkait masalah klien seperti mengenal klien secara mendalam
seperti latar belakang, kekuatan dan kelemahan, dan kondisi lingkungan keluarga.
Adapun terkait dengan lingkungan baik lingkungan dalam lingkup sempit maupun
luas, maka harus diketahui secara komprehensif agar dapat diberikan terapi, solusi
yang tepat dan akurat.
2) Fungsi pencegahan
Fungsi pencegahan ini diharapkan agar klien yang mengalami ketegangan atau
gangguan tingkat lanjut terhadap hidupnya dapat diantisipasi dan diatasi sehingga
keluar dari persoalan yang dihadapinya.
3) Fungsi pengentasan
Dalam bimbingan konselig, konselor bukan hanya ditugaskan untuk mengenal
unsur – unsur fisik diluar klien, namun juga konselor harus dapat mengentas
persoalan dimaksud dengan menggunakan kekuatan dan potensi dalam diri klien.
4) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan mengandung arti bahwa
memperlihatkan segala yang baik pada diri individu, baik aspek pembawaan
maupun pengembangan potensi diri klien harus dilakukan pengembangan dan
pengerahan potensinya. Dalam bimbingan dan konseling diinplementasikan dalam
berbagai upaya, implementasi dan tindakan aksi sehingga potensi positif klien
dapat terpelihara dan berkembang secara optimal
3. Ruang lingkup dari segi sasaran
1) Perorangan / individu / pengembangan kehidupan pribadi
Pengembangan individu ini memiliki sasaran bidang pelayanan dalam rangka
membantu klien dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi dan

7
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian
dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2) Kelompok / bimbingan dan konseling kelompok
Bimbingan konseling kelompok ini memiliki sasaran untuk mengarahkan
layanan kepada kelompok individu. Dengan satu kali keinginan,maka layanan ini
memberikan manfaat atau jasa kepada sejumlah orang
4. Ruang lingkup dari aspek pendidikan
1) Pengembangan kemampuan belajar
Pengembangan kemampuan belajar sangat berkaitan dengan bidang kayanan
yang membantu peserta didik atau klien untuk mengembangkan kemampuan
belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.
2) Bimbingan konseling karier
Bimbingan konseling karier sangat berkaitan dengan upaya pelayanan yang
memberikan stimulus dalam memahami dan menilai informasi serta memiliki dan
mengambil keputusan karier.
5. Ruang lingkup dari segi sosial dan budaya
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
klien termasuk peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubugan sosial yang sehat dan efektif, baik dengan teman sebaya,
anggota keluarga, maupun warna lingkungan sosial yang lebih luas.
b) Kaitan Psikologi dengan Konseling
1. Konseling sebagai proses psikologis
Konseling merupakan suatu hubungan yang bersifat membantu, yaitu interaksi
antara konselor dan konseli yang merupakan suatu kondisi yang membuat konseli
terbantu dalam mencapai perubahan yang lebih baik. Bila dicermati, pada hakekatnya
konseling itu bersifat psikologis. Dari sisi tujuan, proses serta konsep yang tercakup
menunjukkan bukti bahwa konseling merupakan proses psikologis. Dari sisi
tujuannya, rumusan tujuan konseling itu adalah berupa pernyataan yang
menggambarkan segi-segi psikologis (perilaku) dalam diri klien, dari prosesnya,
seluruh proses bimbingan dan konseling merupakan proses kegiatan yang bersifat
psikologis, dan dilihat dari teori atau konsepnya, konseling bertolak dari teori-teori
atau konsep-konsep psikologi. Dari hakekatnya sebagai hubungan yang bersifat
membantu dan sebagai proses psikologis, konseling memberikan pengalaman belajar
yang baru kepada klien. Bagi individu yang berada dalam rentangan normal,

8
konseling merupakan lingkungan yang sedemikian rupa dapat membantu memberikan
pengaruh utnuk mengurangi hambatan ke arah perwujudan diri yang lebih baik. Bagi
individu yang menghadapi gangguan psikologis, konseling dapat membantu
memperbaiki keadaan sehingga yang bersangkutan kembali ke keadaan normal dan
lebih baik. Dalam konseling, konselor harus mampu menciptakan interaksi konseling
sedemikian rupa sehingga pada akhirnya klien memperoleh sesuatu yang baru yang
belum pernah mereka miliki sebelumnya. Apabila konselor gagal dalam memberikan
pengalaman baru kepada kliennya, maka itu berarti konseling telah gagal. Semua
teori pada dasarnya secara eksplisit atau implisit sepakat bahwa konseling harus
merupakan pengalaman baru yang memberikan kesempatan kepada orang untuk
memandang dirinya sendiri dan hidup secara berbeda, untuk mengalami dan
menyatakan perasaan secara berbeda, dan untuk berperilaku dalam cara-cara yang
baru.
2. Peranan Psikologi dalam melaksanakan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan konseling merupakan bagian Integral dari pendidikan di Indonesia.
Sebagai sebuah layan profesional tentunya kegiatan bimbingan dan konseling tidak
dilaksanakan sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu landasan
yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh, pengembangan layanan
bimbingan dan konseling baik teori maupun prakteknya diharapkan dapat
memberikan manfaat yang sangat besar, khususnya bagi klien. Untuk kepentingan
bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang perlu dikuasai oleh
konselor adalah tentang:
1) Motif dan motivasi
Motif dan motovasi berkenaan dengan dorongan yang menggerakan seseorang
untuk berperilaku baik atau motif primer, yaitu motif yang didasari oleh
kebutuhan asli yang dimiliki oleh individu semenjak lahir. Motivasi berarti
keadaan internal organisme baik manusia atau hewan yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini motivasi berarti pemasok daya (energizer)
untuk bertingkah laku secara terarah. Seorang konselor harus tahu apa motif dan
otivasi yang dimiliki oleh kliennya sehingga dia mengetahui arah perilaku dari
kliennya tersebut.
2) Pembawaan dan lingkungan

9
Faktor pembawaan dan lingkungan merupakan faktor yang tak dapat
dipisahkan dari kajian ini. Kedua faktor tersebut merupakan factor yang sangat
penting dalam menentukan perilaku individu. Faktor pembawaan merupakan
faktor yang dibawa individu sejak lahir dan mengandung faktor potensial. Ada
yang memiliki potensial tinggi dan ada juga yang rendah tergantung keturunan.
Disinilah peran orang-orang disekelilingnya sangat diperlukan untuk membantu
mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh individu tersebut. Tidak hanya
pembawaan piskologis saja tetapi pembawaan fisiologis juga mempengaruhi
mental dan kepribadian individu. Ada individu yang tidak percaya diri dengan
kekurangan yang ada pada tubuhnya, hal ini menimbulkan dampak yang sangat
besar bagi perkembangan mental individu dan diperlukan penanganan yang baik.
3) Perkembangan individu
Perkembangan individu berkenaan dengan proses tumbuh dan berkembangnya
individu yang merentang sejak masa konsepsi (prenatal) hingga akhir hayatnya,
diantaranya meliputi aspek psikomotorik, bahasa dan kognitif/kecerdasan, moral
dan social. Setiap individu memiliki fase perkembangan yang berbeda-beda
tergantung factor-faktor yang mempengaruhi seperti hormone dan lingkungan.
Ada individu yang berkembang secara cepat tingkat intelegensi maupun fisik dan
ada pila yang lambat. Beberapa teori mngemukakan bahwa perkembangan
individu hampir sama dalam setiap jenjang seperti tahap sensori motor dan tahap
praopersional, tetapi itu secara umum karena setiap individu memiliki ciri khas
masing-masing dan tidak akan memiliki perkembangan yang sama. Oleh karena
itu dalam menjalankan tugasnya, konselor harus memahami berbagai aspek
perkembangan individu kliennya, sekaligus dapat melihat arah perkembangan
individu itu di masa depan.
4) Belajar
Belajar merupakan serangkaian kegiatan untuk mengetahui sesuatu, dan
sekaligus konsep mendasar dalam psikologi. Setiap orang yang hidup pasti
belajar. Seseorang tidak dapat mempertahankan diri dan mengembangkan dirinya
tanpa belajar. Inti dari belajar adalah mengusai sesuatu yang baru dengan
memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu. Untuk memahami kliennya
seorang konselor harus mengetahui mengenai teori-teori belajar yang akan
mempermudahnya untuk mendiagnosis kesulitan individu.
5) Kepribadian

10
Berangkat dari penemuan Gordon menganai teori pengertian kepribadian,
maka kepribadian merupakan organisasi dinamis dalam diri individu sebagai
sistem psikofisik yang menentukan cara yang unik dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Kata kunci dari kepribadian adalah penyesuain diri. Yang
dimaksud dengan unik yakni kualitas perilaku individu khas sehingga dapat
diketahui individu tersebut berbeda dengan yang lainnya. Keunikan ini didukung
oleh faktor psikofisiknya, misalnya struktur tubuhnya, hormone dan yang lainnya
dan saling berpengaruh dan menentukan kualitas perilaku individu tersebut. Jadi
seorang konelor harus tau kepribadian yang dimiliki oleh kliennya karena
kepribadian menyangkut seluruh perilaku yang dilakukan oleh individu tersebut.
Dengan mengetahui kepribadian kliennya akan sangat membentu konselor dalam
melakukan tindakan pencegahan maupun tindakan konseling yang diambil dalam
memecahkan masalah.
Dengan demikian, psikologi terlihat sangat dominan dalam memainkan
perannya dalam bimbingan dan konseling terutama yang terkait dengan perilaku
individu yang menjadi sasaran bimbingan dan konseling.
3. Penerapan psikologi dalam bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bidang profesi psikologi
diterapkan dalam Refleksi Psikologi umum pada umumnya mempelajari sifat – sifat
manusia, artinya persamaan – persamaannya dari manusia dewasa, yang normal dan
beradab. Psikologi khusus menyelidiki sifat – sifat yang berbeda pada manusia,
seperti berbeda umur, kelamin, lapangan hidup dll. Psikologi banyak memberikan
sumbangan dan manfaat yang berarti pada bidang-bidang profesi lain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kaitan konseling dan psikologi adanya pendekatan-
pendekatan yang berhubungan dengan psikologis, sehingga tidak heran jika didalam
konseling menemui hal-hal yang berkaitan dengan psikologis. Aspek yang biasa dijumpai
dalam proses konseling seperti aspek kognitif, emosi, perkembangan dan sebagainya.
Didalam konselingpun terdapat komponen atau unsur guna terciptanya tujuan dan
proses yang baik. Dalam pelaksanaan konseling tidak bisa dilakukan dengan menggunakan
cara secapat-cepatnya melainkan dengan tahap-tahap dan teori yang baik.
Setiap upaya yang dilakukan dalan bimbingan dan konseling tidak lain sebagai upaya
membantu klien untuk memahami dirinya dan lingkungannya agar dapat melakukan
penyesuaian dengan optimal. Setelah dilakukannya Proses konseling diharapkan setiap

11
konflik yang terjadi dapat diatasi sendiri oleh klien. Dengan menggunakan segala kelebihan
atau potensi yang ada pada diri klien. Seorang hanya mengarahkan dan membantu mencari
pilihan pemecahan masalah yang dialami oleh klien bukan menginterfensi diri klien.
Sebagai contoh penerapan psikologi dalam bimbingan dapat dilihat pada seorang
penyuluh atau pembimbing yang sedang menangani masalah atau kasus pada seseorang atau
sekelompok orang tidak lain hal yang utama dia lakukan adalah melihat dan mempelajari
gejala-gejala manusia itu sendiri baik dari fisik maupun psikisnya sehingga dapat
memudahkannya untuk mengambil tidakan selanjutnya sebagai solusi dalam memecahkan
suatu masalah agar seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan tingkah laku dan
tindakan apa yang seharusnya mereka ambil. Begitupula dengan konseling seorang konselor
harus mampu mempengaruhi kliennya untuk mengubah tingkah lakunya agar dapat
memecahkan permasalahannya melalui ilmu pengetahuan psikolognya.
Bimbingan dan konseling adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan-kesulitan
rohaniah dalam lingkungan hidupnya, agar orang tersebut mampu mengatasi dirinya sendiri,
sehingga timbul pada diri pribadinya suatu cahaya harapan kebahagian hidup saat sekarang
dan masa depannya. Jadi jelas, bahwa sasaran bimbingan dan penyuluhan adalah pemebrian
kecerahan bathin.

C. Manfaat Mempelajari Psikologi Konseling

Psikologi konseling pada hakikatnya membantu menyelesaikan masalah klien dan sebagai
proses psikologis yang mana klien menghadapi suatu masalah dan konseling membantu
memperbaiki keadaan klien menjadi kembali ke keadaan normal atau baik kembali sehingga
didalam proses konseling klien akan mendapatkan suatu pengalaman baru.

1. Mengenali konflik-konflik internal


Konseling membantu orang untuk mengenal bahwa masalah-masalah yang
dialaminya sesungguhnya bersumber dari konflik-konflik yang ada dalam dirinya dan
bukan karena situasi di luar dirinya.
2. Menghadapi realitas
Banyak orang menghadapi berbagai masalah dalam dirinya karena kurang mampu
menghadapi realitas. Sehingga mereka tidak mengetahui realita yang sebenarnya.
3. Memulai suatu hubungan yang baru

12
Dengan adanya konseling. Konseling akan memberikan peluang kepada klien untuk
memperoleh hubungan baru yang mungkin belum pernah diperoleh sebelumnya.
Dalam konseling ini klien berinteraksi dengan konselor dalam serangkaian
wawancara konseling.
4. Meningkatkan kebebasan psikologis
Banyak orang yang menghadapi kesulitan dan masalah karena dalam dirinya terdapat
kekurangbebasan dalam menyatakan hal-hal yang bersifat psikologis. Misalnya
merasa takut untuk berbeda pendapat dengan orang lain, karena merasa tidak bebas
untuk menyatakan perasaan tertentu.
5. Memperbaiki konsepsi-konsepsi yang keliru
Untuk dapat berbuat secara tepat, orang harus mampu mewujudkan perilaku yang
didasarkan atas konsepsi secara benar. Akan tetapi orang yang memiliki konsepsi
tentang perilakunya secara keliru. Maka dalam proses konseling inilah semua
konsepsi-konsepsi ini akan diluruskan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Psikologi konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli
(disebut dengan konselor) kepada individu yang mengalami suatu masalah (disebut dengan
konsele) yang bermuara kepada teratasinya masalah tersebut.

Pakar memberikan lingkup kajian psikologi konseling sama dengan lingkup bahasan
psikologi. Lingkup yang dimaksud terdiri dari aspek pelayanan, fungsi, sasaran tertentu
seperti pendidikan dan aspek sosial budaya. Beberapa ruang lingkup yang dibahas yaitu
ruang lingkup dalam segi pelayanan. Ruang lingkup dari segi fungsi, ruang lingkup dari segi
sosial dan budaya.

Terdapat beberapa manfaat mempelajari psikologi konseling yaitu diantaranya menegnali


konflik-konflik internal, menghadapi relitas , memulai suatu hubungan yang baru,
mempelajari konsepsi-konsepsi yang keliru dan meningkatkan kebebasan psikologis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Edwi Arief Sosiawan, SIP, Msi. “Pengertian Psikologi .” Psikologi Sosial Kuliah 1 , t.thn.: 1-
5.

Hajrah. Psikologi dan Penerapannya dalam Bimbingan Konseling . Kendari: Universitas


Haluoleo, 2012.

Sulam, Munyati. “Psikologi Konseling .” Universitas Persada Indonesia Jakarta , 2018.

Surya, Moh. Psikologi Konseling . Bandung : Pustaka Bani Quraisy , 2003.

Ulfiah. Psikologi Konseling Teori dan Implementasi . Jakarta : Kencana , 2020.

15

Anda mungkin juga menyukai