Disusun Oleh:
Adieb A 1184010004
Akti Alis S 1184010012
Alifa Dwi 1184010014
Alya Nabila Z 1184010017
Devi A 1184010037
Dina FN 1184010039
Dwiki SP 1184010041
Elvira Nur 1184010046
BKI V/A
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya
kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan salah satu tugas matakuliah ini
pada waktu yang telah ditentukan dalam keadaan sehat wal afiat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
1
A. Latar Belakang..................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
3
A. Kesimpulan ......................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
13
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam melaksanakan program layanan bimbingan konseling pastinya
tidak akan lepas dari berbagai masalah yang menyangkut manajemen.
Didalamnya pasti terdapat kerangka struktur wadah kegiatan pelaksanaan
manajemen juga sekaligus merupakan kerangka struktur yang tersusun sebagai
uni - unit yang mempunyai tugas dan fungsi yang saling berhubungan satu sama
lain
Untuk itu dalam suatu layanan bimbingan konseling perlu adanya strategi
strategi dalam melaksanakannya. Supa lebih terrencana dan terstruktur.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Strategi perencanaan Bimbingan Konseling ?
2. Apa yang di maksud dengan Strategi pengorganisasian Bimbingan Konseling ?
3. Apa yang di maksud dengan Strategi pengawasan Bimbingan Konseling ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami mengenai perencanaan bimbingan konseling
2. Untuk mengetahui dan memahami mengenai pengorganisasian bimbingan
konseling
3. Untuk mengetahui dan memahami mengenai pengawasan bimbingan konseling
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bimbingan dan konseling dapat dikatakan sebagai “soko guru” yang ketiga
dalam sistem pendidikan di sekolah selain pembelajaran (instruksional) dan
administrasi sekolah. Sebagi sub-sistem pendidikan di sekolah, bimbingan dan
konseling dalam gerak dan pelaksanaannya tidak pernah lepas dari perencanaan
yang seksama dan bersistem. Hal ini bertujuan agar pencapai hasil dalam onteks
kontribusinya bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah dapat terlihat. Untuk
tercapainya program perencanaan BK yang efektif dan efisien, maka ada beberapa
hal yang harus dilakukan yaitu ; analisis kebutuhan siswa, penentuan tujuan BK,
analisis situasi sekolah, penentuan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan,
penetapan metode pelaksanaan kegiatan, penetapan personel kegiatan, persiapan
fasilitas dan biaya kegiatan , dan perkiraan tentang hambatan kegiatan dan
antisipasinya. Pengertian program menurut T. Raka Joni (1981): “program adalah
seperangkat kegiatan yang dirancang dan dilakukan secara kait mengkait untuk
mencapai tujuan tertentu”. Dari definisi tersebutdapat diuraikan bahwa suatu
program mengandung unsur-unsur: (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013),
3
saja tetapi juga pada tahap kesinambungan kegiatan satu dengan tahap
kegiatan selanjutnya.
4) Adanya tujuan tertentu, yaitu sebagai arah dan kendali agar semua aktivitas
yang terangkum dalamprogram selalu terfokus pada satu titik tujuan.
Dalam pelaksanaannya, pelayanan bimbingan dan konseling melibatkan
seluruh personil sekolah, maka dari itu diperlukan program yang sistematis
agar pelaksanaannya tidak tumpang tindih dan benturan dengan kegiatan pada
bidang-bidang lain.
1. Pengertian organisasi
Robbins S.P organisasi adalah sistem yang terdiri atas pola aktivitas kerja
sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekolompok orang
yang mencapai suatu tujuan. 1
4
1) Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin
dicapai,sehingga tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2) Prinsip skala Hierarki
Dalam suatu organisasi, harus ada garis kewenangan yang jelas dari
pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehinnga dapat mempertegas
ddalam pendelegasian wewenang dan pertanggung jawaban, dan akan menunjang
efektifitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip kesatuan perintah
Dalam hal ini seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab
kepada seseorang atasan saja
4) Prinsip pendelegasian wewenang
Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan
dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan
mengadakan tindakan tanpa meminta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya.
5) Prinsip pertanggung jawaban
Dalam menjalankan tugasnya, setiap pegawai harus bertanggung jawab
sepenuhnya kepada atasan
6) Prinsip pembagian pekerjaan
Adanya kejelasan dalam pembagian tugas akan memperjelas dalam
pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektifitas
jalannya organisasi
7) Prinsip rentang pengendalian
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh
seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan
bentuk dan tipe organisasi.
8) Prinsip fungsional
Secara fungsional, tugas dan wewenang, kegiatan, hubungan kerja, serta
tanggungjawab seorang pegawai harus jelas.
9) Prinsip pemisahan
5
Tanggung jawab tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan kepada
orang lain.
10) Prinsip keseimbangan
Keseimbangan disini adalah keseimbangan antara struktur organisasi yang
efektif dan tujuan organisasi.
11) Prinsip fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan
sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (inter factor) dank arena adanya
pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi dalam mencapai tujuan.
12) Prinsip kepemimpinan
Dalam organisasi apapun bentuknya,diperlukan pemimpin atau dengan kata
lain organisasi mampu menjalankan aktifitasnya karena adanya proses
kepemimpinan yang digerakkan oleh pemimpin organisasi tersebut.
Organisasi yang demikian itu secara tegas mengatur kedudukan, tugas dan
tanggung jawab para personil sekolah yang terlibat. Demikian pula, organisasi
tersebut tergambar dalam struktur atau pola organisasi yang bervariasi yang
tergantung pada keadaan dan karakteristik sekolah masing-masing. jika personil
sekolah siswanya berjumlah banyak dengan didukung oleh personil sekolah yang
memadai diperlukan sebuah pola organisasi bimbingan dan konseling yang lebih
kompleks.
3. Manfaat Pengorganisasian
6
4. Tercapai kelancaran, efesiensi & efektivitas pelaksanaan program layanan
bimbingan dan konseling
4.Tujuan Pengorganisasian
Ada sejumlah pengertian pokok yang amat perlu mendapat perhatian dari
pengawas sekolah, yaitu tentang pengawas sekolah itu sendiri dan tugas pokok
kepengawasan dalam melaksanakan penilaian dan pembinaan terhadap guru
pembimbing melalui pemberian arahan, bimbingan, contoh, dan saran.
3
Fajar Santoadi, Manajemen Bimbingan Dan Konselin Komprehensif, Yogyakarta:Universitas
Sanata Darma, 2010, hlm, 51.
7
Kepengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dengan melaksanakan
penilaian dan pembinaan guru dan tenaga lain dari segi teknis pelaksanaan dan
administrasi kegiatan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu.
Ada sejumlah pengertian pokok yang amat perlu mendapat perhatian dari
pengawasan sekolah yaitu tentang pengawasan sekolah itu sendiri dan tugas
pokok kepengawasan dalam melaksanakan penilaian dan pembinaan terhadap
guru pembimbing melalui pemberian arahan, bimbingan, contoh, dan saran.
Uraian singkat tentang pengertian-pengertian pokok tersebut adalah sebagai
berikut:
8
5) Pembinaan adalah kegiatan pengawas sekolah terhadap guru dan tenaga lain
dengan jalan memberikan arahan, bimbingan, contoh, dan saran dalam
melaksanakan pendidikan disekolah.
6) Memberikan arahan adalah upaya pengawas sekolah agar guru dan tenaga
lain disekolah yang diawasi dalam melaksanakan tugasnya lebih terarah dan
mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
7) Memberikan bimbingan adalah upaya pengawas sekolah agar guru dan tenaga
lain disekolah yang diawasi mengetahui secara lebih rinci kegiatan yang
harus dilaksanakan dan cara melaksanakannya.
8) Memberikan saran adalah upaya pengawas sekolah dengan tujuan agar ssuatu
proses atau materi tertentu pendidikan dilaksanakan disekolah demi
meningkatnya hasil pendidikan, atau berupa saran kepada pemimpin untuk
menindaklanjuti pembinaan yang tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh
pengawas sekolah.
Keterangan:
9
termasuk penggung jawab dalam membuat kebijakan pelayanan bimbingan dan
konseling.
Guru (mata pelajaran atau paktik) adalah pelaksanaan pengajaran dan praktik
atau latihan.
Wali kelas, adalah guru yang ditugasi secara khusus untuk mengurusi binaan
dan administrasi (seperti nilai raport, kenaikan kelas, kehadiran siswa) satu kelas
tertentu.
Siswa, adalah peserta didik yang menerima pelayanan pengajaran, dan praktik
atau latian, dan bimbingan di SLTP, SMA dan SMK.
1) Guru pembimbing
2) Siswa Asuh
3) Program kerja
10
4) Dukungan sistem
5) Aktivitas Layanan
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13