Sebagian umat Islam, kita tentu mengetahui dengan baik bahwa Allah
pergaulan terkadang manusia tidak lepas dari kesalahan, dosa, dan kekhilafan.
Untuk itu perlu rujukannya dalam bertingkah laku. Rujukan tersebut diantaranya
pada kita secara jelas. Agar dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak melampaui
batas yang telah ditetapkan, maka kita harus dapat memahami sabda-sabda
Rasulullah tersebut.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa hanya pergaulan bebas dan
semacamnya hampir-hampir tidak memiliki rem, kaum muda saat ini berbuat
Untuk itulah, kita sebagai orang yang berilmu agar bisa mencari jalan
اهلل ص لى اهلل علي ه و س لم ِ ت رس ول ُ َس ِم ْع: الَ َض ى اهللَُ ْعن هُ ق ِ و َع ْن هُ ر
َ َ
ُس افِ ُر ال َْم ْرأَة ت ال
َ و مٍ الَيخلُ و َّن رج ل بِِإمرأ ٍَة اِالَّومعه اذُومحر: َيخطُب ي ُق و ُل
َ ُ َ َ ْ َ ْ َََ َ َْ ٌ ُ َ َ ْ َ ْ َ ُ ْ
ٍ
ت َح ا ْ ِإم َرأَتِى َخ َر َج َّ ،يارس ول اهلل: فق ال.ام َر ُج ٌل
ْ ِإن ْ ِاالََّم َع
َ َف َق.ِذي َم ْح َرم
ِ َ َف َق،َّجةً و ِإنِّى ِا ْكتتبت فِى غَ زو ٍة َك َذاو َك َذا
.ك َ ِ انْطَلِ ْق فَ َح ِّج َم َع إِ ْم َرأَت: ال َ َْ ُ ْ ََ َ
)(متفق عليه
1. Terjemahan Hadis :
Rasulullah, istri saya keluar untuk haji, dan saya telah mendaftarkan diri pada
peperangan anu dan anu." Maka beliau bersabda, "Pergilah dan berhajilah
bersama istrimu." [1]
(Mutatafaq’alaih)
2. Tinjauan Bahasa
3. Penjelasan Hadits
seakan-akan hilang. Hal ini karena kesenangan dan kebebasan dijadikan sebagai
rujukan utama. Akibatnya, perzinahan sudah bukan hal yang aneh, tetapi sudah
pergaulan, tetapi lebih dari itu yaitu, untuk menyelamatkan peradaban manusia.
Berduaan dengan lawan jenis merupakan salah satu langkah awal terhadap
sebagai langkah preventif agar tidak melanggar norma-norma hukum yang telah
terjadi perbedaan pendapat di antara para ulama. Ada yang menyatakan bahwa
larangan tersebut sifatnya mutlak. Dengan demikian, perjalanan apa saja, baik
yang dekat maupun yang jauh, harus disertai mahram. Ada yang berpendapat
minimal dua hari. Ada pula yang berpendapat bahwa larangan tersebut ditujukan
bagi wanita yang masih muda-muda saja, sedangkan bagi wanita yang sudah tua
safar adalah sangat kondisional. Seandainya wanita tersebut dapat menjaga diri
dan meyakini tidak akan terjadi apa-apa. Serta merasa bahwa ia akan
Misalnya pergi untuk kuliah, kanotr dan lain-lain yang memang sudah biasa
dilakukan setiap hari, apabila kalau kantor atau tempat kuliahnya dekat. Namun
demikian, lebih baik ditemani oleh mahramnya, kalau tidak merepotkan dan
menganggunya.
keamanan. Begitu pula pergi haji, kalau diperkirakan akan aman, apalagi pada
saat ini telah ada petugas pembimbing haji yang akan bertanggung jawab
terhadap keselamatan dan kelancaran para jamaah haji, maka seorang wanita
yang pergi haji tidak disertai mahramnya diperbolehkan kalau memang dia sudah
"Dari Abu Said Al-Khudry r.a. Rasulullah SAW. bersabda, Kami semua harus
menghindari untuk duduk di atas jalan (pinggir jalan)-dalam riwayat lain, di jalan
– mereka berkata, "Mengapa tidak boleh padahal itu adalah tempat duduk kami
karena hanya itu tempat untuk mengobrol, berilah hak jalan." Mereka bertanya,
"Apakah hak jalan itu?" Nabi bersabda, "Menjaga pandangan mata, berusaha
2. Tinjauan Bahasa
3. Penjelasan Hadits
yang khusus, seperti diatas kursi, di bawah pohon, dan lain-lain. Sebenarnya
larangan tersebut bukan berarti larangan pada tempat duduknya, yakni bahwa
membuat tempat duduk di pinggir jalan itu haram. Terbukti ketika para sahabat
Artinya : "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci
bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".
Hal itu tidak mungkin dapat dihindari bagi mereka yang sedang duduk
dipinggir jalan. Ini karena akan banyak sekali orang yang lewat, dari berbagai
uisa dan berbagai tipe. Maka bagi para lelaki jangalah memandang dengan
sengaja kepada para wanita yang bukan muhrim dengan pandanagan syahwat.
Begitu pula, tidak boleh memandang dengan pandangan sinis atau iri kepada
siapa saja yang lewat. Pandangan seperti tidak hanya akan melanggar aturan
orang yang dipandangnya, apalagi begi mereka yang mudah tersinggung. Oleh
karena itu, mereka yang sedang duduk dipinggir harus betul-betul menjaga
pandangannya.
2) Tidak Menyakiti
Tidak boleh menyakiti orang-orang yang lewat, dengan lisan, tangan, kaki,
dengan tangan misalnya melempar dengan batu-batu kesil atau benda apa saja
yang akan menyebabkan orang lewat sakit dan tersinggung, tidak memercikkan
air, dan lain-lain yang akan menyakiti orang yang lewat atau menyinggung
perasaannya.
3) Menjawab Salam
sunnat. Oleh karena itu, jika ada yang mengucapkan salam ketika duduk dijalan,
hukum menjawabnya adalah wajib. Untuk lebih jelas tentang salam ini, akan
dibahas di bawah.
Apabila sedang duduk di jalan kemudian melihat ada orang yang berjalan
dengan sombong atau sambil mabuk atau memakai kendaraan dengan ngebut,
dan lain-lain, diwajibkan menegurnya atau memberinya nasihat dengan cara yang
bijak. Jika tidak mampu, karena kurang memiliki kekuatan untuk itu, doakanlah
"Dari Abdullah bin Salam ia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, "Hai
dan shalatl;ah pada malam ketika manusia tidur, niscaya kamu masuk surga
dengan sejahtera."[3]
2. Tinjauan Bahasa:
َ َْاْ ِإلف
ُشاء
Menjelaskan, tetapi maksud dalam
hadis diatas adalah menyebarkan :
salam
Kasih sayang, keluarga,
persaudaraan
: ام
ُ اْأل َْر َح
Damai, sejahtera : السالَ ٌم
َّ
Hadits Kedua:
dan sembahyanglah pada malam ketika manusia tidur, niscaya kamu masuk
س َن ِم ْن َهاأ َْو ُرد ُّْو َه اإِ َّن اهلل َ َك ا َن َعلَى ُك ِّل َش ْى ٍء ٍ ِ
ْ احِّي ْيتُ ْم بِتَحيَّة فَ َحُّي ْوابِأ
َ َح ُ َو إِ َذ
) َح ِس ْيبًا (النساء
Artinya :
"Apabila ada orang memberi hormat (salam) kepada kamu, balaslah hormat
(salamnya) itu dengan cara yang lebih baik, atau balas penghormatan itu (serupa
sesuatu".
orang yang dikenal saja, tetapi juga bertemu dengan orang yang belum dikenal.
Sebagaimana dinyatakan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim :
"Abdullah Ibn Umar berkata, bahwa seorang laki-laki telah bertanya kepada
Rasulullah SAW, "Islam seperti apakah yang paling baik ? Nabi Menjawab,
"Memberi makan dan mengucapkan salam, baik kepada kamu kenal mapun
harus mengucapkan salam, yaitu orang yang dalam kendaraan kepada yang
berjalan kaki, orang yang berjalan kepada yang duduk, kelompok yang sedikit
َ َُعلَْي ِه َو َس لَّ َم ق
: ال َ ص لَّى اهلل ِ
َ َن َر ُس ْو ُل اهلل َّ ُع ْن هُ أ
َ ض َى اهلل ِ َعن أَبِى ُهر ْي ر َة ر
َ َ َ ْ
اع ِد َو اْل َقلِ ْي ُل َعلَى ِ اش ى على اْل َق ِ اش ى و الْم ِ يس لِّم ال َّراكِب َعلَى الْم
َ َ َ َ َ ُ ُ َُ
.الص ِغ ْي ُر َعلَى اْل َكبِْي ِر
َّ َو: ىِّ َوفِى ِر َواَ ٍية لِلْبُ َخا ِر متفق عليه.اْل َكثِْي ِر
Artinya :
"Abu Hurairah r.a berkata : "Rasulullah SAW bersabda, orang yang berkendaraan
memberi salam kepada yang berjalan, dan yang berjalan memberi salam kepada
orang yang duduk. Dan rombongan yang sedikit memberi salam kepada yang
banyak."
Dalam riwayat Bukhari : "Dan yang kecil memberi salam kepada yang
besar."
Artinya :
"Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah
kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada
dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi
memahaminya.
(HR. Al-Baihaqi)
Kesimpulan :
1) Larangan berduaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram dan
2) Menjawab salam
Diposkan Oleh Bang Yu