MEDAN
1
2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT. Berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah wawasan tentang “ Ruang Lingkup
Bimbingan Konseling Islam “. Terima kasih kami ucapkan kepada rekan-rekan dan semua
pihak yang telah membantu, sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya
yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan
sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para penulis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
BAB III..................................................................................................................10
A.Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................10
Daftar Pustaka........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli atau
konselor kepada individu agar individu tersebut mandiri dan mampu memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian
bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli atau
konselor kepada individu atau klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting baik bagi individu
yang berada dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat pada umumnya.
Maka dari itu untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling dibutuhkan ruang lingkup
dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
3. Bagaimana Ruang Lingkup Dari Segi Sasaran Dalam Bimbingan Konseling Islam?
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup. Ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan yang dicakup oleh suatu
bidang atau kajian. Ruang lingkup sebagai batasan cakupan bertujuan agar kajian,
penelitian atau pembahasan lebih terarah, efektif juga efisien dalam mengurai aspek
tertentu objek yang dikaji atau diteliti tersebut.1. Ruang lingkup diartikan sebagai suatu
batasan yang memudahkan dilaksanakannya penelitian agar lebih efektif dan efesien
untuk memisahkan aspek tertentu pada sebuah objek.
1
https://lektur.id/arti-ruang-lingkup/7/10/202110:45
2
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bayan/article/download/102/91
B. Ruang Lingkup dari Segi Pelayanan dalam Bimbingan Konseling Islam
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting baik bagi individu
yang berada dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat pada umumnya.
Ruang lingkup pelayanan dibagi menjadi dua, yaitu pelayanan di sekolah dan pelayanan
di luar sekolah. Berikut masing-masing penjelasannya.
Dalam sekolah terdapat sejumlah bidang pelayanan bimbingan dan konseling yang
mempunyai kedudukan dan peranan khusus, yaitu: keterkaitan antara Bidang-bidang
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Didalam proses pendidikan Mortensen
dan Schmuller (1976) mengemukakan adanya bidang-bidang pelayanan yang saling
berkaitan. Bidang-bidang tersebut yaitu bidang kurikulum dan pengajaran, bidang
administrasi dan kepemimpinan, dan bidang kesiswaan.3
Konselor sebagai pengendali dan sekaligus pelaksana berbagai layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling memiliki tanggung jawab sebagai pelayan bagi pencapaian
untuk mencapai tujuan pendidikan secara menyeluruh, khususnya bagi masing – masing
3
Prayitno. & Amti, E. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. (Jakarta: Rineka Cipta. 2007)hal 67
peserta didik. Dalam kaitannya, konselor tidak hanya berhubungan dengan peserta didik,
melainkan juga dengan pihak yang dapat secara bersama – sama menunjang pencapaian
itu, yaitu sesama konselor dan personal sekolah lainnya, orang tua, dan masyarakat pada
umumnya karena itu lah mereka menjadi pelayan yang bertanggung jawab penuh dengan
kehormatan, dedikasi, dan keprofesionalannya.
a) Memiliki kewajiban dan kesetiaan utama terutama kepada siswa yang harus
diperilakukan sebagai individu yang unik.
b) Memperhatikan sepenuhnya segenap kebutuhan siswa yang menyangkut
pendidikan, pribadi, dan sosial agar mendorong pertumbuhan dan perkembangan
yang optimal bagi setiap siswa.
c) Memberi tahu siswa tentang tujuan dan teknik layanan bimbingan dan konseling,
serta aturan yang harus dilalui apabila ia menghendaki bantuan bimbingan dan
konseling.
d) Tidak mendesakkan kepada siswa nilai – nilai tertentu yang sebenarnya hanya
sekedar yang dianggap baik oleh konselor saja.
e) Memberi tahu pihak yang berwenang apa bila ada petunjuk kuat sesuatu yang
berbahaya akan terjadi.
a) Menghormati hak dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dan berusaha
sekuat tenaga membangun hubungan yang erat dengan orang tua demi
perkembangan siswa.
b) Memberi tahu orang tua tentang peranan konselor dengan asas kerahasiaan yang
dijaga secara teguh.
c) Menyediakan untuk orang tua berbagai informasi yang berguna dan
menyampaikannya dengan cara sebaik – baiknya untuk kepentingan
perkembangan siswa.
d) Memperlakukan informasi yang diterima dari orang tua dengan menerapkan asas
kerahasiaan dan dengan cara sebaik – baiknya.
e) Menyampaikan informasi tentang siswa dan orang tua hanya kepada pihak – pihak
yang berhak mengetahui informasi tersebut tanpa merugikan siswa dan orang
tuanya.
Tanggung jawab konselor terhadap sesama konselor yaitu :
Tidak hanya warga masyarakat yang berasa di lingkungan sekolah saja, warga
masyarakat yang berada di luar lingkungan sekolah pun banyak yang mengalami masalah
4
Arifin, kartiwati.. Materi Pokok Bimbingan Konseling. (Jakarta: Direktorat Kelembagaan. 2004)hal 34
yang perlu dituntaskan dan jika memungkinkan sekaligus di cegah. Adapun ruang
lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di luar sekolah yaitu keluarga dan
lingkungan masyarakat yang lebih luas.
Namun, dimana pun konselor bekerja dan apapun tugas- tugas khusus yang
diselenggarakan konselor, fungsi, prinsip, jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling pada dasarnya tetap sama. Modifikasi dan penyesuaian diperlukan berdasarkan
kekhususan yang ada pada sasaran layanan, lembaga tempat bekerja, tujuan dan kondisi
yang menyertai diperlukannya layanan dan bimbingan konseling itu.
Bimbingan dan konseling adalah salah satu bagian dari pendidikan, mengingat bahwa
bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntutan yang secara
umum ditujukan bagi individu dan secara khusus bagi siswa di sekolah dalam rangka
meningkatkan mutunya. Pelayanan bimbingan merupakan proses pemberian bantuan
secara sistematis dan kontinyu oleh seorang konselor kepada konseling melalui
wawancarakonseling sesuai dengan norma yang berlaku agar teratasinya masalah
konseling dan untuk mencapai kebahagiaan, kemandirian, kesejahteraan, perkembangan
optimal, dan aktualisasi diri yang semuanya itu mengarah pada kehidupan sehari-hari.6
Sasaran bimbingan dan konseling pendidikan terdiri dari dua hal, yakni sasaran secara
umum dan sasaran secara khusus. Sasaran umum bimbingan dan konseling dilingkungan
pendidikan adalah konseli (peserta didik) atau individu yang terdaftar menjadi anak didik
di lembaga pendidikan yang bersangkutan, sedangkan sasaran secarakhusus bimbingan
dan konseling pendidikan adalah tumbuh kembangnya seluruh potensi anak didik secara
5
Kusumawati, dkk. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah.( Jakarta: Rineka Cipta. 2008)
6
Rahman Tanjung, dkk, Dasar - dasar Bimbingan dan Konseling (Medan: Yayasan Kita Menulis,
2012) hlm. 5-7
optimal. Sasaran utama bimbingan dan konseling di atas dapat dicapai melalui
beberapa tahap yaitu :
a) Pengungkapan
Pengungkapan berarti klien (anak didik) harus mampu mengungkapkan berbagai problem
belajarnya, baik disekolah maupun dirumah.
b) Pengenalan
Pengenalan bertujuan agar anak didik dapat mengenali dirinya sendiri secara keseluruhan.
c) Penerimaan diri
Penerimaan diri yaitu kerelaan anak didik terhadap keadaan dirinya tanpa syarat.
Zaman sekarang yang akrab kita sebut sebagai Zaman Now, rata-rata anak didik
enggan mengambil keputusan yang beresiko. Disini tugas guru BK harus membantu
menumbuhkan sikap tanggung jawab dari keputusan yang diambil setiap anak didiknya.
Sasaran ke empat bimbingan dan konseling yaitu membangun pengalaman. Ketika anak
didik telah mampu mengambil keputusan, hendaknya mereka juga mengemplementasikan
secara nyata artinya keputusan yang diambil dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga ia dapat memperoleh pengalaman.
Sasaran bimbingan konseling yang terakhir yaitu aktualisasi diri. Tugas utama
konselor atau guru BK membimbing dan membantu anak didik agar mampu
mengaktualisasikan diri sesuai dengan minat, bakat, dan potensi yang dimilikinya. Maka
dari itu, fungsi BK di ranah pendidikan akan berjalan dengan lancar jika konselor
menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dengan anak, seperti guru,
administrasi sekolah, orang tua dll.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ruang lingkup merupakan suatu batasan. Dalam bimbingan konseling, terdapat
ruang lingkup yang dapat dilihat dari segi pelayanan dan sasaran. Ruang lingkup
bimbingan dan konseling dari segi pelayanan yaitu ruang lingkup dalam sekolah yang
mencakup bidang kurikulum dan pengajaran, administrasi dan kesiswaan. Serta ruang
lingkup bimbingan dan konseling di luar sekolah yang mencakup keluarga dan
lingkungan masyarakat lebih luas. Adapun ruang lingkup bimbingan dan konseling yang
dapat dilihat dari segi sasaran, yaitu individu dan kelompok.
Konselor sebagai pengendali dan sekaligus pelaksana berbagai layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling memiliki tanggung jawab sebagai pelayan bagi pencapaian
untuk mencapai tujuan pendidikan secara menyeluruh, khususnya bagi masing – masing
peserta didik. Dalam kaitannya, konselor tidak hanya berhubungan dengan peserta didik,
melainkan juga dengan pihak yang dapat secara bersama – sama menunjang pencapaian
itu, yaitu sesama konselor dan personal sekolah lainnya, orang tua, dan masyarakat pada
umumnya karena itu lah mereka menjadi pelayan yang bertanggung jawab penuh dengan
kehormatan, dedikasi, dan keprofesionalannya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu
kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya penulis dapat menyusun
makalah yang lebih baik lag
Daftar Pustaka
Prayitno. & Amti, E. 2004 Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Kusumawati, dkk. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Rahman Tanjung, dkk., 2012 Dasar - dasar Bimbingan dan Konseling Medan: Yayasan Kita
Menulis,
https://lektur.id/arti-ruang-lingkup/7/10/202110:45
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bayan/article/download/102/91