Anda di halaman 1dari 17

RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING ISLAM.

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Bimbimgan Konseling


Islami

Dosen Pengampu : Eka Suryani, M.Pd.I,Dra

Disusun oleh : Kelompok IV

1. Dian Alvina (0306182077)

2. Nila Astuti (0306181037)

3. Rahmawati Safitri (0306183229)

4. Sahsina Nurika Br Siregar (0306181073)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

1
2021

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT. Berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah wawasan tentang “ Ruang Lingkup
Bimbingan Konseling Islam “. Terima kasih kami ucapkan kepada rekan-rekan dan semua
pihak yang telah membantu, sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya
yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan
sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para penulis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Medan, 10 Oktober 2021

Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................1

C. Tujuan..................................................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................2

A. Pengertian Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Islam.............................2

B. Ruang Lingkup dari Segi PelayananBimbingan dan Konseling Islam................3

C. Ruang lingkup dari segi Sasaran dalam Bimbingan Konseling Islam.................7

BAB III..................................................................................................................10

A.Kesimpulan....................................................................................................10

B. Saran..............................................................................................................10

Daftar Pustaka........................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli atau
konselor kepada individu agar individu tersebut mandiri dan mampu memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian
bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli atau
konselor kepada individu atau klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.

Dalam proses konseling, dijelaskan bahwa konseling merupakan proses yang


melibatkan seorang tenaga profesional atau konselor dengan klien atau pasien dengan
tujuan membantu klien dalam menghadapi permasalahannya. Sedangkan bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang dimiliki
mampu dikembangkan secara optimal dengan jalan memahami diri, lingkungan,
mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik

Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting baik bagi individu
yang berada dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat pada umumnya.
Maka dari itu untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling dibutuhkan ruang lingkup
dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

B. Rumusan Masalah

1.    Apa itu Ruang Lingkup Bimbingan Konseling Islam?

2.    Bagaimana Ruang Lingkup Dari Segi Pelayanan Dalam Bimbingan Konseling


Islam?

3.    Bagaimana Ruang Lingkup Dari Segi Sasaran Dalam Bimbingan Konseling Islam?

C. Tujuan Masalah

1.    Untuk mengetahui apa itu ruang lingkup Bimbingan Konseling Islam.

2.    Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup dalam bimbingan dan konseling.


3.    Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup dari segi sasaran dalam bimbingan
konseling Islam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Bimbingan Konseling Islam

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup. Ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan yang dicakup oleh suatu
bidang atau kajian. Ruang lingkup sebagai batasan cakupan bertujuan agar kajian,
penelitian atau pembahasan lebih terarah, efektif juga efisien dalam mengurai aspek
tertentu objek yang dikaji atau diteliti tersebut.1. Ruang lingkup diartikan sebagai suatu
batasan yang memudahkan dilaksanakannya penelitian agar lebih efektif dan efesien
untuk memisahkan aspek tertentu pada sebuah objek.

Ruang lingkup akan sangat membantu keefektifan berjalannya sebuah penelitian.


Tanpa adanya ruang lingkup penelitian yang jelas, sebuah penelitian akan mengalami
waktu yang lebih lama karena tidak adanya sebuah batasan. Dalam bimbingan konseling,
terdapat ruang lingkup yang dapat dilihat dari segi pelayanan dan sasaran. Ruang lingkup
bimbingan dan konseling dari segi pelayanan yaitu ruang lingkup dalam sekolah yang
mencakup bidang kurikulum dan pengajaran, administrasi dan kesiswaan. Serta ruang
lingkup bimbingan dan konseling di luar sekolah yang mencakup keluarga dan
lingkungan masyarakat lebih luas. Adapun ruang lingkup bimbingan dan konseling yang
dapat dilihat dari segi sasaran, yaitu individu dan kelompok.

Pada tataran penerapan konseling islami di Indonesia, dikemukakan beberapa


pokok pemikiran terutama ruang lingkup layanan konseling islami adalah mencakup
seluruh aspek problema psikologis kehidupan manusia, meliputi aspek relasi individu
dengan dirinya, sesama manusia, dengan Allah Swt dan alam sekitarnya serta
menjangkau persoalan hidup sesudah mati atau hidup di alam akhirat. Kehidupan dunia
dan akhirat bukan dua hal yang terpisah tetapi suatu kesinambungan; dunia sebagai
ladang amal kehidupan dan bersifat yang binasa (fana), sedangkan akhirat adalah
kehidupan yang abadi dan setiap individu diminta pertanggungjawaban segala amalnya
ketika hidup di dunia.2

1
https://lektur.id/arti-ruang-lingkup/7/10/202110:45
2
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bayan/article/download/102/91
B. Ruang Lingkup dari Segi Pelayanan dalam Bimbingan Konseling Islam

Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting baik bagi individu
yang berada dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat pada umumnya.
Ruang lingkup pelayanan dibagi menjadi dua, yaitu pelayanan di sekolah dan pelayanan
di luar sekolah. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Islam di Sekolah

Dalam sekolah terdapat sejumlah bidang pelayanan bimbingan dan konseling yang
mempunyai kedudukan dan peranan khusus, yaitu: keterkaitan antara Bidang-bidang
Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Didalam proses pendidikan Mortensen
dan Schmuller (1976) mengemukakan adanya bidang-bidang pelayanan yang saling
berkaitan. Bidang-bidang tersebut yaitu bidang kurikulum dan pengajaran, bidang
administrasi dan kepemimpinan, dan bidang kesiswaan.3

a. Bidang kurikulum dan pengajaran, meliputi semua bentuk pengembangan


kurikulum dan pelaksanaan pengajaran, yaitu penyampaian dan pengembangan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan berkomunikasi peserta didik.
b. Bidang administrasi dan kepemimpinan, yaitu bidang yang meliputi berbagai
fungsi berkenaan dengan tanggung jawab dan pengambilan kebijaksanaan, serta
bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan dan administrasi sekolah, seperti
perencanaan, pembiayaan, pengembangan staf, prasarana dan sarana fisik, dan
pengawasan.
c. Bidang kesiswaan, yaitu bidang yang meliputi berbagai fungsi dan kegiatan yang
mengacu kepada pelayanan kesiswaan secara individual agar masing-masing
peserta didik itu dapat berkembang sesuai dengan bakat, potensi, dan minat-
minatnya, serta tahap-tahap perkembangannya.

Tanggung Jawab Seorang Konselor di Sekolah yaitu:

Konselor sebagai pengendali dan sekaligus pelaksana berbagai layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling memiliki tanggung jawab sebagai pelayan bagi pencapaian
untuk mencapai tujuan pendidikan secara menyeluruh, khususnya bagi masing – masing

3
Prayitno. & Amti, E. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. (Jakarta: Rineka Cipta. 2007)hal 67
peserta didik. Dalam kaitannya, konselor tidak hanya berhubungan dengan peserta didik,
melainkan juga dengan pihak yang dapat secara bersama – sama menunjang pencapaian
itu, yaitu sesama konselor dan personal sekolah lainnya, orang tua, dan masyarakat pada
umumnya karena itu lah mereka menjadi pelayan yang bertanggung jawab penuh dengan
kehormatan, dedikasi, dan keprofesionalannya.

Adapun tanggung jawab konselor kepada siswa yaitu :

a) Memiliki kewajiban dan kesetiaan utama terutama kepada siswa yang harus
diperilakukan sebagai individu yang unik.
b) Memperhatikan sepenuhnya segenap kebutuhan siswa yang menyangkut
pendidikan, pribadi, dan sosial agar mendorong pertumbuhan dan perkembangan
yang optimal bagi setiap siswa.
c) Memberi tahu siswa tentang tujuan dan teknik layanan bimbingan dan konseling,
serta aturan yang harus dilalui apabila ia menghendaki bantuan bimbingan dan
konseling.
d) Tidak mendesakkan kepada siswa nilai – nilai tertentu yang sebenarnya hanya
sekedar yang dianggap baik oleh konselor saja.
e) Memberi tahu pihak yang berwenang apa bila ada petunjuk kuat sesuatu yang
berbahaya akan terjadi.

Tanggung jawab konselor terhadap orang tua yaitu :

a) Menghormati hak dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dan berusaha
sekuat tenaga membangun hubungan yang erat dengan orang tua demi
perkembangan siswa.
b) Memberi tahu orang tua tentang peranan konselor dengan asas kerahasiaan yang
dijaga secara teguh.
c) Menyediakan untuk orang tua berbagai informasi yang berguna dan
menyampaikannya dengan cara sebaik – baiknya untuk kepentingan
perkembangan siswa.
d) Memperlakukan informasi yang diterima dari orang tua dengan menerapkan asas
kerahasiaan dan dengan cara sebaik – baiknya.
e) Menyampaikan informasi tentang siswa dan orang tua hanya kepada pihak – pihak
yang berhak mengetahui informasi tersebut tanpa merugikan siswa dan orang
tuanya.
Tanggung jawab konselor terhadap sesama konselor yaitu :

a) Memperlakukan sejawat dengan penuh kehormatan, keadilan, keobjektifan dan


kesetiakawanan.
b) Mengembangkan hubungan kerja sama dengan sejawat dan staff administrasi
demi terbinanya pelayanan bimbangan konseling yang maksimum.
c) Membangun kesadaran tentang perlunya asas kerahasiaan, perbedaan   antara data
umum dan data pribadi, serta pentingnya konsultasi sejawat.
d) Menyediakan informasi yang tepat, objektif, luas dan berguna bagi sejawat untuk
membantu mengenai masalah siswa.
e) Membantu proses alih tangan.

Tanggung jawab konselor terhadap sekolah dan masyarakat yaitu :

a) Mendukung dan melindungi program sekolah terhadap penyimpangan –


penyimpangan yang merugikan siswa.
b) Memberi tahu pihak – pihak yang bertanggung jawab apabila ada sesuatu yang
dapat menghambat atau merusak misi sekolah, personal sekolah, atau pun
kekayaan sekolah.
c) Mengembangkan dan meningkatkan peran dan fungsi bimbingan dan konseling
untuk memenuhi kebutuhan segenap unsur – unsur sekolah dan masyarakat.
d) Membantu pengembangan kondisi kurikulum dan lingkungan yang baik untuk
kepentingan sekolah dan masyarakat, serta program dan prosedur pendidikan
demi pemenuhan kebutuhan siswa dan masyarakat juga proses evaluasi dalam
kaitannya dengan fungsi – fungsi sekolah pada umumnya yang meliputi fungsi
bimbingan dan konseling, kurikulum dan pengajaran, dan pengelolaan atau
administrasi sekolah. Bekerja sama dengan lembaga, organisasi, dan perorangan
baik di sekolah maupun di masyarakat demi pemenuhan kebutuhan siswa, sekolah
dan masyarakat tanpa pamrih.4
2. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Islam di Luar Sekolah

Tidak hanya warga masyarakat yang berasa di lingkungan sekolah saja, warga
masyarakat yang berada di luar lingkungan sekolah pun banyak yang mengalami masalah

4
Arifin, kartiwati.. Materi Pokok Bimbingan Konseling. (Jakarta: Direktorat Kelembagaan. 2004)hal 34
yang perlu dituntaskan dan jika memungkinkan sekaligus di cegah. Adapun ruang
lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di luar sekolah yaitu keluarga dan
lingkungan masyarakat yang lebih luas.

a. Bimbingan dan konseling dalam keluarga

Keluarga merupakan satuan persekutuan hidup yang paling mendasar dalam


bermasyarakat. Dalam kaitan keluarga dan masyarakat itulah kebutuhan dan kebahagiaan
keluarga mutlak memerlukan perhatian bagi segenap pihak yang berkepentingan dalam
pengembangan kesejahteraan masyarakat.

Palmo, Lowry, Weldon, dan Scioscia (1984) mengidentifikasikan perubahan-


perubahan yang terjadi secara signifikan yang mempengaruhi struktur dan kondisi
keluarga, yaitu meningkatnya perceraian, kedua orang tua bekerja, pengangkatan anak,
emansipasi pria dan wanita, dan kebebasan hubungan seksual. Selain itu juga
meningkatnya kesadaran tentang anak-anak cacat, depresi dan bunuh diri, sempitnya
lapangan pekerjaan menambah unsur – unsur yang mempengaruhi kehidupan keluarga.
Permasalahan itulah yang mengundang berperannya bimbingan dan konseling ke dalam
keluarga.

Pelayanan tersebut ditujukan kepada seluruh anggota keluarga yang


memerlukannya khususnya untuk keluarga yang masih duduk di bangku pendidikan
formal. Peranan konselor sekolah amat besar dan diharapkan agar menjembatani program
bimbingan dan konseling di sekolah dengan kebutuhan keluarga dalam pelayanan
bimbingan dan konseling.

b. Bimbingan dan konseling dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas

Permasalahan yang dialami oleh masyarakat tidak hanya terjadi di lingkungan


sekolah dan keluarga saja, melainkan juga di luar keduanya. Oleh karena itu, disana
diperlukan jasa bimbingan dan konseling. Pelayanan dan bimbingan konseling yang
menjangkau daerah kerja yang lebih luas itu perlu diselenggarakan oleh konselor yang
bersifat multidimensional (Chiles dan Eiken, 1983), yaitu yang mampu bekerja sama selai
dengan guru, orang tua, dan juga berbagai komponen dan lembaga masyarakat secara
lebih luas.
Konselor profesional yang multidimensional benar-benar menjadi ahli yang
memberikan jasa berupa bantuan kepada orang-orang yang memfungsikan dirinya pada
tahap perkembangan tertentu yang membantu mereka mengambil manfaat dengan
sebesar-besarnya darikondisi dan dari apa yang sudah mereka miliki, membantu mereka
menangani hal-hal tertentu agar lebih efektif, merencanakan tindak lanjut atas langkah-
langkah yang telah diambil, serta membantu lembaga ataupun organisasi dalam
melakukan perubahan agar lebih efektif.5\

Namun, dimana pun konselor bekerja dan apapun tugas- tugas khusus yang
diselenggarakan konselor, fungsi, prinsip, jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling pada dasarnya tetap sama. Modifikasi dan penyesuaian diperlukan berdasarkan
kekhususan yang ada pada sasaran layanan, lembaga tempat bekerja, tujuan dan kondisi
yang menyertai diperlukannya layanan dan bimbingan konseling itu.

C. Ruang lingkup dari Segi Sasaran dalam Bimbingan Konseling Islam

Bimbingan dan konseling adalah salah satu bagian dari pendidikan, mengingat bahwa
bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan bantuan dan tuntutan yang secara
umum ditujukan bagi individu dan secara khusus bagi siswa di sekolah dalam rangka
meningkatkan mutunya. Pelayanan bimbingan merupakan proses pemberian bantuan
secara sistematis dan kontinyu oleh seorang konselor kepada konseling melalui
wawancarakonseling sesuai dengan norma yang berlaku agar teratasinya masalah
konseling dan untuk mencapai kebahagiaan, kemandirian, kesejahteraan, perkembangan
optimal, dan aktualisasi diri yang semuanya itu mengarah pada kehidupan sehari-hari.6

Sasaran bimbingan dan konseling pendidikan terdiri dari dua hal, yakni sasaran secara
umum dan sasaran secara khusus. Sasaran umum bimbingan dan konseling dilingkungan
pendidikan adalah konseli (peserta didik) atau individu yang terdaftar menjadi anak didik
di lembaga pendidikan yang bersangkutan, sedangkan sasaran secarakhusus bimbingan
dan konseling pendidikan adalah tumbuh kembangnya seluruh potensi anak didik secara

5
Kusumawati, dkk. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah.( Jakarta: Rineka Cipta. 2008)

6
Rahman Tanjung, dkk, Dasar - dasar Bimbingan dan Konseling (Medan: Yayasan Kita Menulis,
2012) hlm. 5-7
optimal. Sasaran utama bimbingan dan konseling di atas dapat dicapai melalui
beberapa tahap yaitu :

a) Pengungkapan

Pengungkapan berarti klien (anak didik) harus mampu mengungkapkan berbagai problem
belajarnya, baik disekolah maupun dirumah.

b) Pengenalan

Pengenalan bertujuan agar anak didik dapat mengenali dirinya sendiri secara keseluruhan.

c) Penerimaan diri

Penerimaan diri yaitu kerelaan anak didik terhadap keadaan dirinya tanpa syarat.

Sasaran ke dua bimbingan dan konseling pendidikan adalah pengenalan


lingkungan. Setiap klien adalah makluk sosial. Disamping klien (anak didik) mengenali
dirinya mereka juga harus mengenali lingkungannya. Sasaran ketiga bimbingan dan
konseling dalam ranah pendidikan yaitu kemampuan mengambil keputusan. Setelah anak
didik mampu mengungkapkan semua problem belajarnya kepada guru BK, dia juga
mengenal dirinya, menerima lingkungannya dengan sikap positif, maka anak didik juga
harus mampu mengambil keputusan.

Zaman sekarang yang akrab kita sebut sebagai Zaman Now, rata-rata anak didik
enggan mengambil keputusan yang beresiko. Disini tugas guru BK harus membantu
menumbuhkan sikap tanggung jawab dari keputusan yang diambil setiap anak didiknya.
Sasaran ke empat bimbingan dan konseling yaitu membangun pengalaman. Ketika anak
didik telah mampu mengambil keputusan, hendaknya mereka juga mengemplementasikan
secara nyata artinya keputusan yang diambil dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga ia dapat memperoleh pengalaman.

Sasaran bimbingan konseling yang terakhir yaitu aktualisasi diri. Tugas utama
konselor atau guru BK membimbing dan membantu anak didik agar mampu
mengaktualisasikan diri sesuai dengan minat, bakat, dan potensi yang dimilikinya. Maka
dari itu, fungsi BK di ranah pendidikan akan berjalan dengan lancar jika konselor
menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dengan anak, seperti guru,
administrasi sekolah, orang tua dll.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ruang lingkup merupakan suatu batasan. Dalam bimbingan konseling, terdapat
ruang lingkup yang dapat dilihat dari segi pelayanan dan sasaran. Ruang lingkup
bimbingan dan konseling dari segi pelayanan yaitu ruang lingkup dalam sekolah yang
mencakup bidang kurikulum dan pengajaran, administrasi dan kesiswaan. Serta ruang
lingkup bimbingan dan konseling di luar sekolah yang mencakup keluarga dan
lingkungan masyarakat lebih luas. Adapun ruang lingkup bimbingan dan konseling yang
dapat dilihat dari segi sasaran, yaitu individu dan kelompok.

Konselor sebagai pengendali dan sekaligus pelaksana berbagai layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling memiliki tanggung jawab sebagai pelayan bagi pencapaian
untuk mencapai tujuan pendidikan secara menyeluruh, khususnya bagi masing – masing
peserta didik. Dalam kaitannya, konselor tidak hanya berhubungan dengan peserta didik,
melainkan juga dengan pihak yang dapat secara bersama – sama menunjang pencapaian
itu, yaitu sesama konselor dan personal sekolah lainnya, orang tua, dan masyarakat pada
umumnya karena itu lah mereka menjadi pelayan yang bertanggung jawab penuh dengan
kehormatan, dedikasi, dan keprofesionalannya.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu
kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya penulis dapat menyusun
makalah yang lebih baik lag
Daftar Pustaka

Prayitno. & Amti, E. 2004 Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, kartiwati.2007. Materi Pokok Bimbingan Konseling. Jakarta: Direktorat Kelembagaan

Kusumawati, dkk. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Rahman Tanjung, dkk., 2012 Dasar - dasar Bimbingan dan Konseling Medan: Yayasan Kita
Menulis,

https://lektur.id/arti-ruang-lingkup/7/10/202110:45

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bayan/article/download/102/91

Anda mungkin juga menyukai