Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tingkah
Laku Terpuji”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
penjelasan kepada para pembaca agar dapat memahami dan dapat mempraktekannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat memberikan banyak manfaat untuk para teman-
teman yang lainnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Pembahasan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Tingkah Laku Terpuji 3
B. Contoh Tingkah Laku Terpuji 4
C. Ciri-Ciri Tingkah Laku Terpuji 7
BAB III 9
PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akhlak adalah gambaran kondisi yang menetap di dalam jiwa. Semua perilaku
yang bersumber dari akhlak tidak memerlukan proses berfikir dan merenung. Perilaku
baik dan terpuji yang berasal dari sumber jiwa di sebut al-akhlaq alfadhilah (akhlak
baik) dan berbagai perilaku buruk disebut al– akhlak al–radhilah (akhlak buruk).1
Dalam kehidupan sehari – hari manusia senantiasa melakukan berbagai aktivitas dan
perbuatan yang merupakan perwujudan dari pola pikir manusia itu sendiri. Tindakan
manusia tersebut ada yang bersifat positif dan negatif. Sifat positif tersebut dapat
diwujudkan dalam bentuk akhlakul karimah (sifat – sifat terpuji) dan sifat negatif
berupa akhlakul mazmumah (sifat – sifat tercela).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian tingkah laku terpuji ?
2. Apa contoh tingkah laku terpuji ?
3. Bagaimana ciri-ciri tingkah laku terpuji ?
1 Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT. Raja Grafino Persada, 2004), hlm. 68
2 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosakarya, 2005), hlm. 113
1
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui dan memahami pengertian tingkah laku terpuji.
2. Mengetahui contoh tingkah laku terpuji.
3. Mengetahui ciri-ciri tingkah laku terpuji
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tingkah laku terpuji adalah akhlak yang baik, diwujudkan dalam bentuk
sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran islam. Tingkah laku
terpuji yang ditujukan kepada Allah SWT berupa ibadah, dan kepada Rasulullah
saw dengan mengikuti ajaran-ajarannya, serta kepada sesama manusia dengan selalu
bersikap baik kepada sesama.3 Memiliki Tingkah laku yang baik atau Tingkah laku
mulia bagi setiap manusia adalah suatu hal yang sangat penting. Karena dimanapun
kita berada, apapun pekerjaan kita, akan disenangi oleh siapa pun. Artinya, akhlak
menentukan baik buruknya seseorang di hadapan sesama, karena Rasulullah saw pun
diutus kedunia ini untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa yang dimaksud dengan tingkah
laku terpuji adalah sikap atau perbuatan seorang muslim baik dari segi ucapannya
ataupun perbuatannya yang tidak melanggar dari apa yang telah dicontohkan
Rasulullah saw dan ajaran-ajaran islam.
3 Ahmad Abid Al-Arif. Akidah Akhlak (Semarang: CV. Aneka Ilmu. 2009). Hal.24
3
“Dari Ibnu Mas’ud ra. dari Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya jujur
itu mendorong untuk beramal saleh, dan sesungguhnya amal saleh itu menunjukkan
jalan kesurga. Dan seseorang yang benar-benar/terus-menerus berbuat jujur
(sehingga menjiwai dan berbudi), ditetapkan disisi Allah sebagai ahli jujur. Dan
sesungguhnya dusta itu mendorong untuk berbuat keji dan perbuatan keji itu
menyampaikan ke neraka. Dan seorang yang benar-benar/terusmenerus berdusta,
ditetapkan disisi Allah sebagai ahli dusta.”4
Jujur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lurus hati; tidak
berbohong, tidak curang, tulus; ikhlas. Sedangkan kejujuran adalah sifat (keadaan)
jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati).
Jujur merupakan sikap yang ada pada diri manusia. Akan tetapi kebanyakan
manusia sulit menerapkan sikap jujur pada dirinya, serta saat ini jarang sekali orang
yang benar-benar jujur. Sikap jujur harus ditanamkan pada diri sendiri, dan harus
mulai diterapkan pada usia dini. Menerapkan sikap jujur pada anak di usia dini
sangatlah penting, karena dengan menerapkan kejujuran pada anak, akan
membiasakan anak untuk berkata dan bersikap jujur. Kejujuran meliputi tiga hal yaitu
ucapan, keyakinan dan perbuatan. Jujur dalam ucapan adalah hendaknya sesuai
dengan apa yang ada dalam hati atau sesuia dengan kenyataan, atau sesuai dengan
keadaan keduanya (hati dan fakta).Jujur dalam keyakinan adalah dimulai dengan
adanya kajian tentang masalah keyakinan itu sendiri, kemudian mencari dalil
argumentasi dari panca indra, syariat, logika dengan disertai dengan penafian subhat
tentangnya.Jujur dalam perbuatan adalah adanya kesesuaian antara kepribadian yang
4
nampak dengan apa yang ada dalam diri sendiri. Sehingga tulus ikhlas kepada Allah
mengharapkan kebaikan dengannya.5
“Dari Ibnu Mas’ud ra. dari Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya jujur
itu mendorong untuk beramal saleh, dan sesungguhnya amal saleh itu menunjukkan
jalan kesurga. Dan seseorang yang benar-benar/terus-menerus berbuat jujur
(sehingga menjiwai dan berbudi), ditetapkan disisi Allah sebagai ahli jujur. Dan
sesungguhnya dusta itu mendorong untuk berbuat keji dan perbuatan keji itu
menyampaikan ke neraka. Dan seorang yang benar-benar/terusmenerus berdusta,
ditetapkan disisi Allah sebagai ahli dusta.”7
5
orang yang memiliki ego sangat tinggi dan tidak mau dikalahkan oleh orang lain atau
pun mengalah walaupun dalam hatinya ia merasa kalah. Tipe orang seperti itu
biasanya selalu berusaha untuk mempertahankan idenya dengan cara apapun. Bahkan
tidak sedikit kasus yang diawali dari perdebatan berakhir dengan perkelahian dan
pertumpahan darah. Padahal, terkadang mereka adalah sama-sama berada didalam
persaudaraan islam. Rasulullah SAW. bersabda :
)ماضل قوم بعدان هداهم هللا إالأوتواالجدل (رواه لترمذى عن أبى امامه
Adapun dalam menghadapi orang yang selalu ingin menang dalam setiap
perdebatan, Nabi menganjurkan umatnya untuk meninggalkannya, dan
membiarkannya beranggapan bahwa dia menang dalam perdebatan tersebut. Dengan
berperilaku seperti itu, bukan berarti kalah dalam perdebatantersebut, melainkan
menang disisi Allah dan mendapat pahala yang besar, sebagaimana Nabi menyatakn
bahwa dijamin surga baginya.8
Dalam bersenda gurau ada hal yang tercela dan terlarang menurut agama
islam yang dilakukan terus menurusdan melampaui batas. Oleh karena itu hal tersebut
6
dilarang karena ia akan sibuk membuat permainan yang dapat menertawakan orang
atau mencari halnya yang dianggap orang lucu.9
Etika dalam bersendau gurau sebaiknya mengandung hal yang benar dan tidak
terdapat di dalamnya terdapat dusta. Hal tersebut sesuai dengan hadist nabi yang
berbunyi : “ telah menceritakan kepada kami Musaddad bin Musharhad berkata :
telah menceritakan kepada kami Yahya dari Bahz bin Hakim ia berkata, “ aku
mendengar Rasulullah SWT bersabda : “celakalah bagi orang yang berbicara lalu
berdusta untuk membuat orang lain tertawa, celakalah ia, celakalah ia.”10
Dalam bersendau gurau hruslah melihat kondisi ataupun kepada siapa ia akan
bersendau gurau. Maka dengan itu didalam bersendau gurau tidak boleh terdapat
unsur-unsur yang menyakiti perasaan orang lain. Adapun ketika bersendau gurau
pula sebaiknya tidak dilakukan kepada orang yang lebih tua daripada kita. Ataupun
kepada orang-orang yang tidak dapat bersendau gurau. Jadi sebaiknya tidak terlalu
memperbanyak sendau gurau karena itu akan mengakibatkan seseorang akan
dianggap rendah oleh orang lain.11
9 Abu daud sulaiman al sajastani , sunan abu daud ( Beirul daral kitab al arabi) hal. 539
10 Abu daud sulaiman al sajastani , sunan abu daud ( Beirul daral kitab al-arabi) hal. 539
11 Jurnal rokayah , penerapan etika dan akhlak dalam kehidupan sehari hari , (Lampung, IAIN Raden inten 2001)
7
dengan perilaku akhlak. Begitu juga penulis memaklumi, karena akhlak dalam
prakteknya juga tidak dapat dipisahkan dengan perbuatan ibadah. Dalam
pembagiannya, terdapat akhlak kepada Allah yang dapat dibuktikan dengan praktik
ibadah. Seharusnya praktik ibadah hendaknya dapat membuahkan akhlak yang
mulia.12
Pandangan masyarakat tentang ciri-ciri tingkah laku terpuji adalah sebagai berikut;
g) Berbicara dan berbuat selalu berpedoman pada aturan, baik aturan agama,
pemerintah, maupun masyarakat.
Pengaruh akhlak mulia bagi seseorang Seseorang yang memiliki akhlak mulia
akan berpengaruh pada perilakunya. Secara tidak langsung mereka memandang
bahwa akhlak mulia adalah sifat baik yang telah tertanam pada diri seseorang. Jika
seseorang telah memiliki akhlak yang baik, maka akan melahirkan perilaku yang baik
dalam segala bidang dan menjadikan hidupnya tenang dan tenteram. Pengaruh akhlak
baik itu dapat dilihat secara individual maupun sosial. Secara individual akhlak yang
baik akan menjadikan seseorang jiwanya tenang, merasakan kebahagiaan dalam
8
kesederhanaan, tidak stres, tidak khawatir, tidak memiliki rasa takut, sudah
merasakan surga di dunia.13
Sedangkan secara sosial orang yang memiliki akhlak mulia akan merasakan di
tempat kerja bisa kondusif, tidak ada rasa iri dan tidak saling menjatuhkan, di
lingkungan masyarakatnya bisa jadi teladan, dapat memfasilitasi, memberi jalan
keluar, menciptakan kerukunan, tidak menimbulkan konflik dan punya toleransi yang
tinggi, dapat mempengaruhi karakter orang lain ke arah yang lebih baik, dapat
mempengaruhi lingkungan menjadi lebih baik, berpikir positif (positive thinking),
dalam berbuat selalu mempertimbangkan manfaat dan mad}aratnya, menjadi teladan
dalam masyarakatnya, disenangi oleh masyarakat, dan memiliki tanggung jawab yang
besar baik dalam keluarga, lingkungan kerja, maupun masyarakat.14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa tingkah laku terpuji
adalah akhlak yang baik, diwujudkan dalam bentuk sikap, ucapan dan perbuatan yang
baik sesuai dengan ajaran islam. Tingkah laku terpuji yang ditujukan kepada Allah
SWT berupa ibadah, dan kepada Rasulullah saw dengan mengikuti ajaran-ajarannya,
serta kepada sesama manusia dengan selalu bersikap baik kepada sesama. Contoh
tingkah laku terpuji orang yang jujur, meninggalkan perdebatan meskipun ia benar,
dan orang yag tidak berdusta meskipun begurau.
Ciri-ciri tingkah laku terpuji adalah bersikap menghalalkan cara untuk meraih
sesuatu, tidak peduli dengan aturan yang ada, baik agama, pemerintah maupun
9
masyarakat, mudah mengabaikan amal ibadah, selalu mengajak berbuat ke arah yang
negatif pada siapapun, bergaul dengan orang yang buruk perilakunya, tidak
memperhatikan kepentingan orang lain, tidak punya rasa malu melakukan perbuatan
jelek, menunjukkan sikap yang baik di muka umum, mudah melakukan perbuatan
yang bertentangan dengan norma agama dan sosial, dan banyak berbicara tapi sedikit
berbuat.
B. SARAN
Dari pembahasan yag telah kita bahas, kami berharap semoga setelah kita
mempelajari pelajaran mengenai akhak terpuji ini, agar bisa kita jadikan sebagai
rujukan dalam melakukan pergaulan dalam kehidupan baik berhubungan dengan
Allah atau bergaul antar sesama manusia.
Demikianlah makalah ini kami buat, kami sadar bahwasannya makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari hal yang sempurna. Kami juga membutuhkan
kritik dan saran agar bisa menjadi suatu motivasi bagi diri kami agar dapat menjadi
lebih baik lagi untuk kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, Netty. 2004. Islam dan Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ritonga, Abdul Hamid. 2010. Tema Pokok Hadis Seputar Islam dan Tata
Kehidupan. Bandung: Citapustaka Media.
Said, Abu Abdillah. 2016. Hadits Abrain Imam An-Nawawi. Solo: Al-Wafi.
11