Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
“SEJARAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN”

DOSEN PENGAMPU:
Ust Miftahudin, S.Pd

DISUSUN OLEH:
Dimas Zuhri Ahmad 18021086

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUNNAJAH
JAKARTA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2

BAB I 3

A. LATAR BELAKANG MASALAH 3

B. RUMUSAN MASALAH 3

BAB II

A. Sejarah Psikologu Kepribadian 4

B. Fungsi Teori Kepribadian 9

C. Dimensi-dimensi Teori Kepribadian 10

BAB III

A. KESIMPULAN 12

C. DAFTAR PUSTAKA 13

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Serang,02 Agustus 2020

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia merupakan salah satu makhluk Allah yang sangat istimewa dan unik.
Penjelajahan tentang pencarian hakikat manusia membutuhkan beragam disiplin ilmu
yang luas dan mendalam. Berbagai penelitian terus dilakukan sehingga rahasia-rahasia
tentang manusia mulai terungkap. Dibandingkan dengan makhluk lainnya, manusia
merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna. Hal ini dikarenakan unsur kehidupan
yang ada pada manusia berkembang dan mengalami perubahan, baik perubahan dalam
segi fisiologis maupun segi psikologis.1 Sebagai makhluk berkembang, manusia dapat
ditinjau dari berbagai macam segi, sesuai dengan sudut tinjauan dalam mempelajari
manusia. Tinjauan mengenai manusia bermacam-macam, seperti manusia sebagai
makhluk sosial, manusia sebagai makhluk yang dapat didik, manusia sebagai makhluk
berkembang, dan sebagainya.
Perkembangan manusia terjadi secara terus menerus dan perkembangan tersebut
disebabkan kodrat manusia yang mampu berfikir, bersosialisasi, dan bergenerasi.
Psikologi kepribadian merupakan cabang dari ilmu psikologi. Manusia
merupakan objek dalam ilmu psikologi yang pastinya memiliki kepribadian dan karakter
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Sehingga, perlunya kita mengetahui tentang ilmu
tersebut untuk bisa memahami berbagai ragam watak seseorang yang berbeda. Dalam
makalah ini, penulis akan membahas tentang sejarah psikologi kepribadian
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah Psikologu Kepribadian ?
2. Apa Fungsi Teori Kepribadian ?
3. Apa saja Dimensi-dimensi Teori Kepribadian ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Psikologi Kepribadian

Psikologi Kepribadian sebenarnya telah ditujukan untuk menjadi suatu disiplin


ilmu sudah sejak saat yang lama bahkan sebelum masehi. Hal ini juga terdapat dalam
sebuah literatur mitologi kuno,yang memberikan informasi bahwa para pemain drama
sering menggunakan make up atau topeng untuk memerankan tokoh lain atau
menyembunyikan identitasnya sendiri. Cara ini kemudian dinamai oleh bangsa romawi
dengan istilah personality. Dari kata personality, kata persona sendiri dapat diartikan
sebagai kehadiran seseorang melalui identitas yang tidak mencerminkan dirinya sendiri.
Melainkan, para pemain drama ingin menciptakan kesan yang mendalam bagi para
penonton,akan tetapi tidak meninggalkan kesan mengenai pemeran drama itu sendiri
melainkan kesan pada tokoh yang diperankannya. Istilah personality kemudian hadir
untuk menamakan para pemeran sendiri, yang tadinya hanya sebuah peran namun bisa
menjadi nama panggung yang membuat pemerannya terkenal.

Seperti benda lain atau alam di sekitar kita yang memiliki ciri-ciri, manusia
sebagai makhluk sosial juga dapat dikenali ciri-ciri tingkah lakunya. Untuk membedakan
ciri-ciri mengenai tingkah laku asil dari pemeran drama dan tingkah laku dari tokoh yang
diperankannya, para filsuf akhirnya tertarik untuk mempelajari tingkah laku manusia
melalui berbagai penelitian.

Sejarah psikologi kepribadian ini semakin berkembang sekitar abad ke-18, ketika
psikologi menjadi disiplin ilmu yang sah dan diakui maka berkembanglah juga Psikologi
Kepribadian menjadi salah satu cabang dari disiplin ilmunya.

Pada awal abad ke-20 memungkinkan lahirnya psikologi kepribadian.Sigmund


Freud, yang sangat sadar akan awal yang baru ini, dengan sengaja menerbitkan salah satu
dari karya utamanya, The Interpretation of Dreams, pada tahun 1900(alih-alih pada tahun
1899).

4
Pada tahun 1930-an, teori kepribadian modern sedang terbentuk. Psikologi
kepribadian berusia kurang dari satu abad, namun mempunyai akar sepanjang sejarah
manusia

Makna kepribadian atau Personality berasal dari kata “person” yang secara Bahasa
memiliki arti;

1) an individual human being (sosok manusia sebagai individu),


2) a common individual (individu secara umum),
3) a living human body (orang yang hidup),
4) self (pribadi),
5) personal exsintence or identity (exsistensi atau identitas pribadi),
6) distinctive personal character (kekhususan karakter individu)

Dalam psikologi kepribadian tercetus beberapa hal di antaranya, Teater dan Presentasi
Diri, aspek-aspek Agama, Evolusi Biologis, Pengetesan dan Teori Modern.

1. Teater dan Presentasi Diri

Sebagian akar psikologi kepribadian bisa ditelusuri ke teater. Theophrastus, murid


dari Aristoteles, adalah salah satu pencipta-pencipta pertama sketsa karakter deskripsi
singkat mengenai tipe orang yang bisa di temui kapan pun dan dimana pun seperti seorang
yang murahan, rapi pemalas, atau kasar

(Allport, 1961). Pada abadn ke-20, teater kembali mengambil langkah imajinatif pemain
teater seperti luigi Pirandello (1867-1936), bermain dengan ide bahwa seorang karakter
bisa melangkah keluar dari operistiwa di dalam pentas mereka.

Sebagai contoh, seorang pemain bisa sepenuhnya, keluar dari panggung (atau keluar dari
set film) dan mengomentari drama tersebut. Disini seolah-olah, karakter tersebut
mempunyai realitasnya sendiri dan kenyataan menjadi suatu rangkaian ilusi.

Pada saat yang bersamaan, filsuf sosial mulai mempertimbangkan ide mengenai diri
relatif lebih jelasnya, tidak ada diri yang sejati di balik topeng, melainkan diri yang sejati

5
hanyalah merupakann serangkaian topeng. Dengan kata lain abad ke-20 ini menentang
ide tentang adanya inti diri atau kepribadian yang bisa di temukan.

2. Agama

Aspek lain dari psikologi kepribadian bisa ditelusuri kepercayaan-kepercayaan


agama. Tradisi keagamaan barat (Yahudi, Kristen, Islam) memepercayai bahwa umat
manusia diciptakan menurut citra Tuhan dan sejak awal telah menghadapi godaan dan
perjuangan moral. Manusia bertujuan untuk memenuhi sebuah tujuan adikotri, berjuang
demi kebaikan, dan melawan yang jahat. Dalam tradisi ini, sifat dasar manusia pada
hakikatnya adalah spiritual sebuah roh yang mendiami raga ketika ia berada di dunia. Hal
inilah yang mengha;langi analisis kepribadianyang ilmiah karena agama dapat
memandang manusia bukan sebagai bagian dari alam, namun lebih dari sebagian atauran
adikodrati.

Filsafat dan agama-agama Timur berfokus pada kesadaran diri dan pemenuhan diri
spiritual . perhatian juga banyak dia raahakan pada meditasi dan tingkat kesadaran yang
berubah (seperti keserupan). Fokus pemikiran Timur ini pada kesadaran, pemenuhan diri
dan roh manusia, memainkan peranan penting dalam aspek-aspek tertentu dari teori
kepribadian modern. Pemikiran Timur juga mempengaruhi psikologi kepribadian
ternama seperti C.G.Jung. namun, sebagian besar peneliti mengenain kepribadian di
universitas saat ini lebih banyak bergelut di arena ilmu pengetahuan modern dan
positivistik, serta jarang terkait dengan masalah-masalah spiritual.

3. Evolusi Biologis

Pengaruh terhadap psikologi kepribadian yang paling terlihat jelas bisa di telusuri
ke perkembangan ilmu biologi selama abad ke-19. Mengapa beberapa binatang, seperti
harimau, bersifat agresif dan peneyendiri, sementara binatang lain seperti, simpanse,
bersifat sosial dan kooperatif? Karakteristik apa saja dari manusiayang sama-sama
dimiliki oleh binatang lain?

6
Perkembangan terbesar dalam pemikiran biologisdi abad ke-19 adalah teori evolusi. Pada
tahun 1859 Charles Darwin menerbitkan Origin of Species, Charles Darwin mengajukan
ide-ide yang diajukan ahli teori lain, berpendapat bahwa karakteristik individual yang
berevolusi adalah karakteristik yang memungkinkan organisme tersebut untuk
meneruskan gen keturunannya. Individu yang tidak beradaptasi dengan baik dengan
tuntutan dari lingkungannya tidak akan hidup cukup lama untuk dapat meneruskan
keturunan.

Begitu juga dengan sejumlah dorongan agresi dan sejumlah bentuk tertentudari kerja
sama sosial yang memilki nilai adaptif. Binatang yang dapat mengusai makanan dan
pasangan, dan binatang yang bisa bekerja sama dengan yang lain untuki memastikan
keselamatan mereka, akan hidup cukup lama sehinggamemilki lebih besar kemungkinan
untuk dapat meneruskan gen mereka, fokus terhadap fungsi lebih- jelasnya, fungsi dari
perilaku menjadi aspek yang penting dari pemikiran kita mengenai kepribadian.

Namun, sumbangan utama dari evolusi darwin terhadap psikologi kepribadian adalah
caranya membebaskan pemikiran dari asumsi adanya kendali adikodrati. Jika kita berfikir
bahwa kekuatan adikodrati memilki kendali penuh atas kegiatan manusia, kita tidak akan
perlu mencari hal-hal lain mempengaruhi individu. Ketika menjadi jelas bahwa manusia
ditentukanoleh hukum-hukum alam, ilmuwan mulai mempelajari perilakumanusia secara
sistematis.

4. Pengetesan

Perhatian! Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengingat seberapa baik Anda dapat
mengingat, memikirkan, dan menjalankan apa yang diperintahkan kepda Anda. Kami
tidak mencari orang-orang yang gila. Tujuan kami adalah membantu Anda menemukan
tempat sesuai bagi Anda di Angkatan bersenjata.

7
Begitulah instruksi untuk sebuah tes yang di berikan kepada lebih dari satu juta orang
muda Amerika, ketika Amerika Serikat memasuki Perang Dunia pada tahun 1917
(Yerkes, 1921).

Orang-orang Amerika mempunyai pekerjaan yang harus dilakukan, dan mereka berfikir
akan dapat melakukannya dengan lebih baik jika mereka mengukur orang yang sama
seperti mereka mengukur mesin. Pendekatan praktis yang dimilki oleh psikologi orang-
orang Amerika ini membawa perspektif yang berbeda terhadap studi mengenai perbedaan
individu.

Banyak peneliti psikologis mengenai kepribadian telah didukung oleh strategi masa
perang guna kepentingan pertempuran atau oleh usaha masa damai untuk pertahanan
nasioanal.

Pada tahun 1917, angkatan bersenjata lebih bertujuan untuk menyeleksi orang-orang ,
namun juga menyeleksi para para pelamar yang tidak tahan berada dibawah tekanan.

Contoh salah satu pertanyaan berbunyi “Apaka Anda merasa ingin melompat saat berda
ditempat ynag tinggi?” (Woodworth,1919). Pertanyaan semacam inilah yang
memeberikan sumbangan terhadap perkembangan tes kepribadian modern. Tes-tes
angakatan bersenjata dikembangakan dibawah pengaruh psikologis Lewis Terman dari
Stanfort dan Robert Yerkes dari Harvard,

5. Teori Modern

Teori kepribadian modern mulai terbentuk secara formal pada tahun 1930-an.
Bentuk teori tersebut sangat dipengaruhi oleh karya tiga orang yakni Gorden Allport, Kurt
Lewin dan Henry Murray.

a) Allport yang memiliki keahlian luas dalam bidang filsafat dan karya-karya klasik,
memusatkan pada keunikan dan kehormatan individu. Allport mendefinisikan
kepribadian sebagai “organisasi dinamis dari sistem psikofisik individu yang

8
menentukan penyesuaian unik dirinya terhadap lingkungan”, dengan
mengembangkan karya psikolog filsuf William James, Allport menolak ide untuk
memecah-mecah kepribadian ke dalam komponen –komponen dasar (seperti
sensasi atau dorongan dalam diri) dan lebih melihat sistem yang mendasari setiap
keunikan individu.
b) Kurt Lewin berasal dari tradisi Gestal di Eropa. Psikolog-psikolog Gestal
menekankan hakikat persepsi dan pikiran yang integaratif dan aktif, serta
berpendapat bahwa keseluruhan adalah lebih baik dari pada kumpulan dari
bagian-bagian.

Penekanan pada gambaran keseluruhan yang seseorang bayangkan ketika


menghadapi suatu situasi, mempunyai pengaruh yang besar terhadap lewin, dan
selanjutnya terhadap psikologi kepribadian dan sosial.

Lewin memberi perhatian pada “kondisi sesaat individu dan struktur situasi
psikologinya”. Kekuatan yang mepengaruhi seseorang berubah dari waktu ke
waktu dan dari situasi kesituasi. Teori kepribadian modern telah menerapakan
penekanan ini dalam memahami keadaan seseorang dalam situasi tertentu.

c) Henry Murray, menghabiskan sebagian besar kariernya diklinik psikologi


Harvard, berusaha mengintegrasikan isu-isu klinis (masalah pasien yang nyata)
dengan isu-isu teori dan pemeriksaan. Murray percaya pada sebuah orientasi
komprehensif, termasuk penelitian longitudional mempelajari orang yang sama
untuk jangka waktu yang lama.

B. Fungsi Teori Kepribadian

Fungsi deskriptif dan prediktif dari teori kepribadian.

1. Fungsi Deskriptif

Fungsi deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan) merupakan fungsi teori


kepribadian dalam menjelaskan atau menggambarkan perilaku atau kepribadian manusia

9
secara rinci, lengkap, dan sistematis. Pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan
bagaimana seputar perilaku manusia dijawab melalui fungsi deskriptif.

2. Fungsi Prediktif

Teori kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa, mengapa, dan
bagaimana tingkah laku manusia sekarang, juga harus bisa memperkirakan apa, mengapa,
dan bagaimana tingkah laku manusia di kemudian hari. Dengan demikian teori
kepribadian harus memiliki fungsi prediktif

C. Dimensi-dimensi Teori Kepribadian

Setiap teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawab atas pertanyaan


sekitar apa, mengapa, dan bagaimana tentang perilaku manusia. Untuk itu setiap teori
kepribadian yang lengkap, menurut Pervin,memiliki dimensi-dimensi sebagai berikut :

1. Pembahasan tentang struktur, yaitu aspek-aspek kepribadian yang bersifat relatif


stabil dan menetap, serta yang merupakan unsur-unsur pembentuk sosok
kepribadian.
2. Pembahasan tentang proses, yaitu konsep-konsep tentang motivasi untuk
menjelaskan dinamika tingkah laku atau kepribadian.
3. Pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan, yaitu aneka perubahan
pada struktur sejak masa bayi sampai mencapai kemasakan, perubahan-perubahan
pada proses yang menyertainya, serta berbagai faktor yang menentukannya.
4. Pembahasan tentang psikopatologi, yaitu hakikat gangguan kepribadian atau
tingkah laku beserta asal-usul atau proses perkembangannya.
5. Pembahasan tentang perubahan tingkah laku, yaitu konsepsi tentang bagaimana
tingkah laku bisa dimodifikasi atau diubah.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Psikologi Kepribadian adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang


kepribadian manusia melalui tingkah laku atau sikap sehari-hari yang menjadi ciri khas
seseorang tersebut. Kepribadian merupakan salah satu bagian atau ciri khas yang
istimewa dan sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu Psikologi
Kepribadian adalah hal yang sangat penting untuk dipelajari.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_kepribadian

http://catatankegiatanteni.blogspot.com/2018/11/sejarah-psikologi-kepribadian.html

https://epsikologi.com/psikologi-pendidikan/

12

Anda mungkin juga menyukai