MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata kuliah : Psikologi Kepribadian
Pada program studi Pendidikan Agama Islam
Jurusan Tarbiyah STAI Brebes
Dosen pengampu :
Dr. Musripah, M.A
Oleh :
Solikhin Aji S. NIM: 19.01.3626
M Jaka Sofari NIM :19.01.3628
Elinda Tika Restiana NIM:20.01.3886.T
Kuswoyo NIM :21.01.4055.T
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada kita semua. solawat dan salam mudah-mudahan dilimpahkan kepada nabi besar
Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya dari jaman kegelapan menuju jalan yang
terang benderang.
1. Ibu Dr. Musripah, M.A selaku Dosen mata kuliah psikologi kepribadian
Menghadirkan wacana baru, yang kemudian diabadikan dalam buku berjudul “Teori
Kepribadian Perspektif Psikologi Islam,” merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda.
Terdapat banyak alasaan mengapa hal itu perlu dilakukan.. Kami berharap makalah ini dapat
bermanpaat bagi penulis khususnya dan para pembaca semua pada umumnya. Kami akui makalah ini
masih jauh dari kata sempurna maka kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
Penulis
DAFTAR ISI
B. Tipe-Tipe Kepribadian....................………................................................…. 8
Daftar Pustaka........................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Konsep Psikologi Kepribadian dalam Pandangan Islam
2. Untuk Mengetahui Relevansi Psikolgi Kepribadian dalam Pandangan Islam
3. Memberikan solusi ketika kita di hadapkan dalam kepribadin yan kurang baik
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tipe-tipe Kepribadian
Ada empat kepribadian yang terdapat di dalam diri manusia:
1) Sanguin
dijuluki si “Populer” karena pandai persuasif dan ingin terkernal
Orang sanguin adalah orang yang pintar membuat kesan. Mereka biasanya
mempunyai banyak sekali kawan dan mengenal banyak orang penting. Mereka
sangat menyukai kehidupan sosial di mana mereka bisa bertemu dengan orang
lain dan terlibat dalam pembicaraan. Orang sanguin juga mempunyai rasa
humor yang tinggi. Hal ini membuat mereka disukai oleh setiap orang yang
mereka ajak bicara. Ditambah lagi dengan antusiasme dan sikap yang
ekspresif, mereka selalu menjadi bintang dalam setiap pertemuan.
2) Koleris
dijuluki si “Kuat” karena sering dominan dan kompetitif
Orang koleris dikenal sebagai orang yang keras, tegas, dan sangat menuntut.
Selain memiliki energi yang besar untuk melakukan hal-hal yang sulit, mereka
juga memiliki dorongan dan keyakinan yang kuat akan kemampuan diri
mereka. Mereka pantang menyerah. Tidak ada yang namanya “kegagalan”
dalam kamus mereka. Bila mereka gagal, mereka akan terus mencoba dan
mencoba lagi. Dan siapun yang mencoba menghalangi niatnya untuk mencapai
tujuan akan dianggap sebagai musuhnya.
3) Melankolis
dijuliki si “Sempurna” karena perfeksionis dan serba teratur
Orang melankolis adalah orang yang serius dan tertutup, namun cerdas dan
sangat kritis dalam berpikir. Mereka dapat mengerjakan suatu hal dengan jauh
lebih tekun dibandingkan tipe kepribadian yang lainnya. Mereka memahami
sesuatu setahap demi setahap, dan mereka menjalani sebagian besar hidupnya
dengan sangat serius.
4) Plegmatis
dijuluki si “Cinta Damai” karena kesetiaannya dan menghindari konflik
Orang plegmatis adalah tipe orang yang paling menyenangkan untuk dijadikan
kawan. Berlawanan dengan orang koleris yang keras dan sangat menuntut,
orang phlegmatis adalah orang yang manis, tidak mendesak, dan tidak suka
memerintah.
Orang plegmatis tidak suka dengan konflik dan pertentangan. Mereka lebih
senang memberikan dukungan dan melayani serta setuju dengan pendapat
orang lain. Dalam setiap pertengkaran atau perbedaan pendapat, orang
plegmatis adalah penengah yang baik, karena mereka tidak mudah tersinggung.
[5]
b. Lingkungan fisik (geografis)
Orang yang hidup didaerah pegunungan yang mengembangkan
pertanian akan berbeda keperibadiannya dengan orang yang hidup di tepi
pantai sebagai nelayan. Demikian pula orang yang hidup di daerah panas dan
miskin cenderung berbeda kepribadiannya dengan orang yang tinggal didaerah
subur dan kaya.
c. Kebudayaan
Setiap kebudayaan menyediakan seperangkat norma yang berbeda dari
masyarakat yang satu ke masyarakat yang lainnya dan mempengaruhi
kepribadian anggotanya. Misalnya: suku suni di meksiko, terdapat norma adat
yang mengharuskan setiap anggotanya memiliki rasa malu dan mengendalikan
diri.
d. Pengalaman kelompok
Masyarakat majemuk memiliki kelompok-kelompok dengan budaya
dan standar/ukuran moral yang berbeda-beda. Standar/ukuran tersebut
digunakan untuk menentukan mana kepribadian yang baik dan mana yang
tidak baik.
e. Pengalaman unik
Misalnya: dua orang gadis cantik dalam keluarga dapat memiliki
kepribadian yang berbeda, satu lebih percaya diri dan tenang dalam
berpenampilan dan satu lagi kurang percaya diri dan berpenampilan biasa-
biasa saja.[7]
اس َوَأجْ َو ُد َما َي ُكونُ فِي ِ صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َأجْ َودَ ال َّن َ ُّان ال َّن ِبي َ َّاس َك
ٍ َقا َل ابْنُ َعب
ْصلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل َأِلخِي ِه ارْ َكبَ ِّث ال َّن ِبي ُ ان َو َقا َل َأبُو َذرٍّ َلمَّا َب َل َغ ُه َم ْب َع
َ ضَ َر َم
ْأ َأ
ِ ِإ َلى َه َذا ْال َوادِي َفاسْ َمعْ ِمنْ َق ْولِ ِه َف َر َج َع َف َقا َل َر ْي ُت ُه َي ُم ُر ِب َم َك
ار ِم
(البخاري )روه اَأْل ْخاَل ِق
Ibnu ‘Abbas meriwayatkan bahwa Nabi saw adalah orang paling
dermawan. Beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan. Dan Abu
Dzar berkata bahwa ketika ia mendengar kedatangan Nabi Muhammad saw.,
ia berkata kepada saudara laki-lakinya, “Pergilah ke lembah itu dan
dengarkan apa yang ia katakan.” Saudaranya kembali dan berkata, “Aku
melihat ia memerintahkan orang-orang kepada moral dan perilaku (akhlak)
yang paling mulia.” (HR. Bukhari)[8]
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kepribadian itu merupakan
bentuk interaksi yang dilakukan seorang individu dengan individu lain, dimana kepribadian
ini secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan sesuai kondisi dimana individu tersebut
berada.
Islam pun telah menjelaskan bagaimana pentingnya memiliki kepribadian yang baik,
sebagaimana yang telah dicontohkan dalam kehidupan Rasulullah SAW. Islam juga
menyerukan kepada manusia agar memiliki pendirian dalam hidup ini dan selalu menjauhi
sifat keji.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka dapat disajikan beberapa saran, antara lain sebagai
berikut:
1. Bagi para pemuda yang sering ikut-ikutan dalam bergaul di kesehariannya, supaya berubah,
agar memiliki kepribadian yang baik.
2. Bagi umat islam sendiri khususnya untuk mengingatkan betapa pentingnya istiqomah dalam
kehidupan karena dapat menuntun kita ke jalan yang benar dan diridhai Allah SWT.
3. Secara umum, menegur kita untuk memilih teman dalam bergaul karena hal ini sangat kecil
dan jarang diperhatikan namun memiliki dampak yang besar bagi kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA