Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL BOOK REVIEW

“PSIKOLOGI PENDIDIKAN”

Disusun Oleh :

Eka Nur Rahmadani 5203342029


Ibo Prenly Turnip 3202422017
Patricia Febronia 3203322008
Reggi Jasmin 5203342020
Fannisya Dania Str Pane 5203342021

Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan


Dosen Pengampu: Khairunisa S.Pd,M.Pd

PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
DAN
PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta hidayah kepada Penulis sehingga berkat karunianya Penulis dapat
menyelesaikan Critical Book Review Psikologi Pendidikan ini. Penulisan ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Psikologi
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan Critical Book Review ini, Penulis merasa banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat Penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan Critical Book Review ini.
Dalam penulisan Critical Book Review ini Penulis menyampaikan terima
kasih banyak yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan CJR ini,khususnya kepada Ibu Khairunisa S.Pd,M.Pd sebagai dosen
pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

Samosir, 10 Maret 2021

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………
KATA PENGANTAR………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………

A. IDENTITAS BUKU…………………………………………………
B.RASIONALISASI PENTINGNYA CBR
………………………………………………..……………
C. TUJUAN PENULISAN CBR………………………………………
D. MANFAAT PENULISAN CBR……………………………
BAB II RINGKASAN ISI BUKU……………………………

INTI SARI BUKU

BAB III PEMBAHASAN………………………………...


A. KELEBIHAN BUKU……………………………………………………...
B. KELEMAHAN BUKU…………………………………………….

BAB IV PENUTUP………………………………………………………...……

A. KESIMPULAN…………………………………………………………..

B. SARAN……………………………………………………………

DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................
......

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. IDENTITAS BUKU

Judul : PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Pengarang : Prof. Dr. H. Djaali
Kota terbit : Jakarta
Penerbit : Bumi Aksara
Tahun terbit : 2017
ISBN : 978-979-010-002-2

B. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR


Sejatinya terkadang bingung untuk menentukan pilihan untuk memilih buku
referensi, kita bingung untuk menentukan mana pilihan bagus diantara banyak buku yang
dipilih, Oleh karena itu penulis menyajikan critical book ini untuk membantu pembaca
sekalian dalam memilih buku tanpa menghilangkan fungsi buku tersebut. Critical Book
review adalah suatu kegiatan untuk mereview buku dimana penulis mereview suatu buku.
Selain itu kita juga tau apa saja kelebihan dan kekurangan buku tersebut serta
Critical book review ini adalah salah satu tugas KKNI pada mata kuliah psikologi
Pendidikan
C. TUJUAN PENULISAN CBR
Tujuan dari Critical Book Review ini adalah untuk membawa mahasiswa
tentang pentingnya mengetahui bagaimana memahami kelebihan dan kekurangan yang ada
pada buku, untuk mengetahui isi buku, Memberikan wawasan, dan Untuk memenuhi salah
satu tugas kurikulum KKNI , dengan demikian yang akan memungkinkan para mahasiswa
untuk memahami penulisan critical book review dengan baik serta memahami isi buku.

4
D. MANFAAT CBR
1. Mencari dan mengetahui nformasi dalam sebuah buku
2. Menambah pengetahuan
3. Menambah wawasan
4. Mempermudah pemahaman
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
INTI SARI BUKU
Bab 1

KEPRIBADIAN DALAM PENDIDIKAN

A. Pengertian umum
Personality atau kepribadian berasal dari kata persona yang berarti topeng, yakni alat untuk
menyembunyikan identitas diri. Bagi bangsa Romawi personal berarti bagaimana seseorang
tampak pada orang lain, jadi bukan diri yang sebenarnya. Adapun pribadi yang merupakan
terjemahan dari bahasa Inggris person atau persona dalam bahasa latin yang berarti manusia
sebagai perseorangan, diri manusia atau diri orang sendiri. Pribadi adalah akar struktur dari
kepribadian sedang kepribadian adalah pola perilaku seseorang di dalam dunia.
Definisi tentang kepribadian yang dikemukakan oleh G.W.Allport dalam buku child
development karangan Elizabeth hurlock titik dikatakan bahwa kepribadian adalah organisasi
(susunan)dinamis dari sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan menyesuaikannya
yang unik terhadap lingkungan.
Adapun Sumarmo markam berkesimpulan bahwa kepribadian tersebut dapat dilihat dari perilaku
seseorang yang dibentuk melalui amigdala, yaitu bagian dalam sistem limbik pada otak manusia
yang berfungsi sebagai pusat perasaan.kepribadian manusia merupakan gabungan dari berbagai
sifat dan konsep diri orang.jadi secara umum dapat dikatakan bahwa kepribadian merupakan
suatu proses dinamis didalam diri, yang terus-menerus dilakukan terhadap sistem psikofisik
sehingga terbentuk pola penyesuaian diri yang unik dan khas pada setiap orang terhadap
lingkungan.
B. Kelompok Teori Kepribadian

5
berdasarkan definisi dan sudut pandang para psikolog diungkapkan mengenai tipe-tipe
kepribadian.
1. Type Theory
Tokohnya adalah Galen, Ernest Kretschmer, William Sheldon. Galen berdasarkan penemuannya
pada doktrin hippocrates bang uang tubuh manusia terbentuk dari darah, zat empedu kuning, zat
empedu hitam, zat lendiryang berkaitan erat dengan empat tipe temperamen manusia berikut.
 Sanguin dengan kekuatan pengaruh zat darah, dicirikan dengan orang yang aktif, giat,
dan atletis
 Choleric dengan kekuatan pengaruh zat empedu kuning dicirikan dengan temperamen
suka marah.
 Melankolis dengan kekuatan pengaruh zat empedu hitam dengan mudah depresi atau
sedih.
 Phegmatikdengan kekuatan pengaruh cairan lendir dicirikan dengan cepat lelah dan
malas.

2. Trait Theory
Tokohnya gordon Allport dan R.B.Cattell. mereka mendefinisikan trait ( watak), sebagai susunan
neuropsychicyang mempunyai kemampuan memberikan banyak rangsangan pada fungsi yang
sederajat dan mengarahkan bentuk dan pengungkapan perilaku. R.B.Cattellmengklasifikasikan
sifat berdasarkan 4 asam tipe yaitu sebagai berikut.
 Common versus unique, artinya terdapat sifat-sifat umum yang dimiliki oleh semua orang
dan orang yang memiliki sifat khusus dan tidak dimiliki oleh orang lain.
 Surface versus source,artinya suatu sifat ada yang dengan mudah dapat dilihat dan ada
yang harus dilakukan penelitian lebih jauh baru dapat kelihatan.
 Constitutional versus environmental mold,itu sifat yang tergantung pada pembawaan dan
yang tergantung pada lingkungan
 Dynamic versus ability and temperament, dynamic,artinya sifat yang mendorong
seseorang untuk mencapai tujuan dan sifat yang menentukan kemampuan untuk

6
mencapai tujuan dan temperamen adalah aspek aspek emosional yang mengarah kepada
aktivitas.

3. Psychoanalysis Theory
Tokohnya adalah Sigmund Freud yang mengatakan bahwa kepribadian manusia adalah
pertarungan antara id, ego, dan super ego.
Id adalah bagian kepribadian manusia yang mengendalikan dorongan biologis seperti dorongan
seks dan sifat agresif, ID bertindak atas prinsip kesenangan semata sehingga seringkali disebut
tabiat hewani manusia. Superego adalah hati nurani yang bertindak atas prinsip moral.ego
merupakan kepribadian yang menjembatani antara keinginan ID dan aturan yang ditentukan oleh
superego.
4. Phenomenology Theory
Tokohnya adalah Abraham maslow dan Carl Rogers.Teori ini lebih menekankan pada masalah
persepsi, pengertian, perasaan, dan pengertian akan diri sendiri. Teori ini melihat manusia
sebagai pribadi unik yang sangat individual sifatnya, artinya kepribadian seseorang dalam
perkembangannya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dalam hal ini orang tua dan orang-
orang yang menjadi panutannya.
C. Tokoh teori kepribadian
1. Larry A.Hjelle dan Daniel J.Ziegler
Larry dan Danielteori-teori kepribadian diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu sebagai berikut.
a. Psikoanalisis:yang menggambarkan bahwa manusia adalah makhluk yang mempunyai naluri
dan konflik batin.
b. Perspektif dari kepribadian psikologi dari behaviorism:memandang manusia lebih lunak dan
mudah dibentuk dan korban yang pasif dari kekuatan kekuatan di dalam lingkungan.
c. Humanic Psychology:yang merupakan perspektif terbaru dalam kepribadian manusia yang
mempersembahkan suatu gambar yang sangat berbeda tentang manusia yang satu dengan yang
lain.
2. Ericson
Ericson mengidentifikasikan perkembangan kepribadian dengan menjadi 8 tahap.

7
Dia menegaskan bahwa perkembangan psikologi terjadi karena tahap-tahapan kritikal. Kritikal
adalah karakteristik pada saat membuat keputusan antara kemajuan dan kemunduran. Masa
dewasa dibagi dalam tiga tahap, itu dewasa awal, dewasa pertengahan, dan dewasa lanjut.
3. Algyris
garis-garis meyakini bahwa orang yang sedang mencoba mendapatkan atau menuntut situasi
yang menawarkan otonomi (mandiri, keinginan yang bebas atau luas)
4. Sheehy
Pengembangan orang dewasa ditempuh 5 tahap krisis sebagai berikut.
a. Periode pulling up roots, fase ini adalah fase ketakutan dan ketidakpastian menunjukkan
munculnya perlawanan diri sebagai akibat rasa ketidakpuasan.
b. The trying twenties, pada usia 21 tahun kita berupaya memahami siapa kita dan kemana kita.
c. The catch thirties, pada usia 30 Tahunan kepercayaan hidup terbentuk, rusak, dan di
perbaharui ke visi baru atau berkekurangnya sifat idealistis ke tujuan realitas.
d. The deadline decade ( 35-45). Pada usia ini memunculkan kembali masalah- masalah hidup.
e. Renewal or regisnation. Pertengahan umur 50 tahun adalah periode stabil.
5. Sheldon
Menurut Sheldon, manusia dilihat dari segi morphology ( bentuk badan) dapat dibedakan
menjadi hal-hal berikut.
a. Endomorph, sebutkan ciri-ciri gemuk suka makan, lamban beraksi, dan suka berteman.
b. Mesomorph, dengan ciri-ciri atletis, agresif.
c. Ectomorph, dengan ciri-ciri kurus, cepat dalam bereaksi.
6. Carl Gustav Jung
Menurutnyakepribadian dalam individu dapat dibedakan antara dua sisi yang introvert serta
extrovert.
7. Eric Berne
Pernah memperkenalkan suatu metode untuk menganalisis kepribadian seseorang dengan
melihat tingkah laku mereka yang dominan pada suatu saat, dan bila ini menjadi kebiasaan yang
terus-menerus dapat dikatakan manusia memiliki kecenderungan tipe kepribadian tertentu.
D. Faktor penentu perubahan kepribadian

8
1. Pengalaman awal
2. Pengaruh budaya
3. Kondisi fisik
4. Daya tarik
5. Inteligensi
6. Emosi
7. Nama
8. Keberhasilan dan kegagalan
9. Penerimaan sosial
10. Pengaruh keluarga
11. Perubahan fisik.

Bab 2
Pertumbuhan dan perkembangan manusia
A. Pertumbuhan
Pertumbuhan diartikan perubahan kuantitatif pada materi sesuatu sebagai akibat dari awal
pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari
tidak ada menjadi ada dari sedikit menjadi banyak, dan sebagainya.
1. Pertumbuhan Pribadi Manusia
Kehidupan awal dari individu sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu yaitu wanita yang
mengandung nya. apapun yang akan diturunkan oleh seorang ayah kepada anaknya adalah
berupa sifat-sifat yang terkandung di dalam satu sperma yang terbuahkan. Individu terbentuk
dari 48 kromosom setiap kromosom mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda titik 24
kromosom dari ayah dan 24 kromosom dari ibu, masing-masing berpasangan di dalam indung
telur.24 pasang kromosom ini menentukan turunan fisik dari kehidupan pribadi manusia.
Hal-hal yang tidak diwariskan meliputi beberapa aspek, baik material pertumbuhan fisik maupun
mental titik dari sifat genetis yang dimiliki individu dapat saja menjadi orang yang pemurung,
periang, pendiam,ataupun cerdas.
2. Pertumbuhan bersifat kompleks

9
Aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan anak-anak sebagai keseluruhan; umur mental
anak mempengaruhi pertumbuhannya; permasalahan tingkah laku sering berhubungan dengan
pola-pola pertumbuhan; dan penyesuaian pribadi dan sosial mencerminkan dinamika
pertumbuhan.
3. Pertumbuhan fisik yang normal
selama 9 bulan bayi mengalami pertumbuhan sehingga memiliki bentuk dan struktur tubuh yang
lengkap. Pertumbuhan fisik diantaranya meliputi pertumbuhan kelenjar, pertumbuhan badan
pada umumnya, pertumbuhan saraf, dan pertumbuhan seksual.
B. Perkembangan
1) Prinsip perkembangan
Beberapa prinsip perkembangan antara lain:
 Perkembangan merupakan fungsi jasmaniah dan kejiwaan yang berlangsung dalam
proses satu kesatuan yang menyeluruh.
 Setiap individu mempunyai kecepatan perkembangan.
 Perkembangan seseorang, baik secara keseluruhan maupun aspek tidak konstan
melainkan berirama.
 Proses perkembangan dengan mengikuti pola tertentu
 Proses perkembangan berlangsung secara berkesinambungan
 antara aspek perkembangan yang satu dengan yang lain saling berkaitan atau berkorelasi
secara signifikan.
 Perkembangan berlangsung dalam pola yang bersifat umum ke khusus
 Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan
 Memiliki fungsi kepribadian yang bersifat jasmaniah.

2) Hukum perkembangan
Hukum perkembangan dalam kepribadian meliputi
 bersifat kualitatif
 Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil belajar
 Usia ikut mempengaruhi perkembangan

10
 Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda-beda
 Dalam keseluruhan periode perkembangan
 Setiap spesies perkembangan individu mengikuti pola umum yang sama
 Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan pendidikan.

3) Tahap perkembangan pribadi manusia


Sigmund Freud menekankan bahwa kehidupan kepribadian manusia pada dasarnya adalah libido
seksualitas.mengemukakan adanya 6 tahap perkembangan fisiologis manusia yaitu sebagai
berikut.
1. Tahap oral (umur 0 sampai sekitar 1 tahun)
2. Tahap anal (antara umur 1 sampai 3 tahun)
3. Tahap palish(antara umur 3 sampai 5 tahun)
4. Tahap latent (antara umur 5 tahun sampai 12 -13 tahun)
5. Tahap pubertas (antara umur 12-13 tahun sampai 20 tahun)
6. Tahap genital (setelah umur 20 tahun dan seterusnya)

Tujuh tipe anak remaja


 Tipe intelektual
 Tipe kalem
 Tipe perenung
 Tipe pemuja
 Tipe ragu-ragu
 Tipe sok bisa
 Tipe perasa

4) Tugas perkembangan
a. Kontrol diri
Kontrol diri berarti kemampuan anak untuk mengontrol impuls mereka, dan perasaan anak
bahwa mereka dapat mengendalikan kejadian atau peristiwa yang di sekeliling mereka.

11
b. Perkembangan bahasa
Antara umur satu setengah dan 3 tahun, anak belajar bahasa ibu. Pada saat mereka 4 tahun, anak
memiliki kosakata 1000 kata dan mereka dapat membuat kalimat yang sesuai dengan tata bahasa.
c. Fantasi dan permainan
Jean piaget melukiskan umur 5 atau 6 tahun sebagai tahap preoperational thought.anak
membutuhkan 5 bentuk representasi yang mampu memanipulasi objek secara simbolis dari
perilaku yang nyata, imitation on the absence of the model, mental images, symbolic drawing,
symbolic play, dan language.
d. Pengembangan daya gerak
Tahap toddler (2-4 tahun) menggambarkan pentingnya daya gerak. Sebenarnya, hanya tahun
pertama dari periode itu yang disebut toddler, umur 3 tahun cara anak berjalan sudah berubah.
5) Krisis psikososial
I. Otonomi terhadap malu dan ragu
Pada saat melakukan sesuatu berhasil positif tumbuh rasa otonomi dalam diri mereka. Otonomi,
sebagai dasar yang kuat untuk meyakinkan diri dan kesenangan menjadi bebas.
II. Proses inti ( peniruan)
togelers kelihatannya meniru semua yang dilihatnya, termasuk misalnya posisi orang tua di
kamar mandi kosakata mereka berkembang dari peniruan kata-kata dari orang tua, televisi dan
buku cerita.
III. Sosialisasi perasaan marah
tugas orang tua juga untuk menerima ekspresi marah anak dan mengajak mereka bermain
muncul rasa amarah itu anak belajar tentang ekspresi amarah melalui contoh orang tuanya.
IV. Ragam teknik disiplin
Disiplin orang tua dapat dikategorikan dalam tiga dimensi sebagai berikut.
 Kehangatan/permusuhan
 Batasan/keleluasaan
 Calm detachment
Praktik disiplin terbagi dalam dua kategori sebagai berikut
1. Disiplin unjuk kuasa

12
 Hukuman fisik
 Teriakan
 Ancaman hukuman
2. Disiplin psikologis
 Lepas kasih dan guilt
 Bina kasih

BAB 3
EMOSI, PERKEMBANGAN SOSIAL, DAN PEMBENTUKAN KARAKTER
A. EMOSI
1. Pengertian
Menurut L.Crow & A. Crow, emosi adalah pengalaman yang efektif yang disertai oleh
penyesuaian batin secara menyeluruh, dimana keadaan mental dan fisiologi sedang dalam
kondisi yang meluap-luap, juga dapat diperlihatkan dengan tingkah laku yang jelas dan nyata.
Menurut Kaplan dan sddock, emosi adalah keadaan perasaan yang kompleks yang mengandung
komponen kejiwaan,badan dan perilaku yang berkaitan dengan effect dan mood. Menurut
goleman, emosi adalah perasaan dan pikiran khasnya; suatu keadaaan biologis dan psikologis;
suatu rentangan dari kecenderungan untuk bertindak.
2. Timbulnya Emosi
a. Rangsangan yang menimbulkan Emosi
Emosi timbul dari rangsangan (stimulus), stimulus yang sama mungkin dapat menimbulkan
emosi yang berbeda-beda dan kadang-kadang malah berlawanan

b. Perubahan fisik dan fisiologis


Perubahan fisik dan fisiologis dapat dipengaruhi oleh rangsangan yang menimbulkan emosi.
Emosi ini akan menghasilkan berbagai perubahan yang mendalam dan akan mempengaruhi urat-
urat kerangka di dalam tubuhnya.
3. Perkembangan Emosional Selama Pertumbuhan
a. Selama masa awal

13
Diketahui bahwa sifat perasaan emosi telah timbul selama masa bayi, bahkan sebagian ahli
berpendapat bahwa masa bayi di dalam kandungan pun sudah dipengaruhi emosi. Menurut
bridges, emosi anak akan berkembang melalui pengalaman, sekalipun masih dangkal dan
berubah-ubah.
b. Fase selanjutnya
Perkembangan emosi pada masa pertumbuhan anak semakin lama semakin halus dan
mengekspresikannya sampai masa remaja. Peralihan ekspresi emosi yang tadinya kasar, karena
terpengaruh latihan dan control, berangsur-angsur tingkah laku emosionalnya.
c. Perkembangan akhir
Pada akhirnya dia akan mencapai kemampuan untuk menyusuaikan tingkah lakunya sehubungan
dengan apa yang terjadi pada dirinya.
4. Jenis Emosi Khas dan Cara Mengontrol
a. Takut
Menurut J.B. Waston melalui observasi yang dilakukannya, ia mengatakan bahwa rasa takut
seseorang adalah hasil dari conditioning,. Jenis stimulant yang mendatangkan rasa takut datang
dari latihan atau pengalaman sebelumnya.
Menurut waston factor ketidakamanalah yang memegang peranan penting untuk mendatangkan
rasa takut.
Rasa takut pada permulaan masa anak-anak itu berpengaruh kuat pada perkebangan kepribadian
individu. Tetapi, setelah anak tumbuh dewasa , ia dapat menekan secara bertahap rasa takutnya,
sehingga malah kadang-kadang sampai merugikan perkembangan emosionalnya.
b. Marah
Marah adalah jenis emosi lain yang dialami oleh anak-anak dan juga orang dewasa. Marah itu
berbeda-beda menurut bentuk ekspresinya pada setiap individu dan juga dari factor umur.
Nilai marah adalah beberapa nilai atau manfaat yang diberikan oleh rasa marah, karena
kemarahan dapat digunakan sebagai serangan balik dalam usahanya mengatasi rasa takut.
c. Afeksi
Para psikolog menganjurkan agar anak sebaiknya diperlakukan secara objektif dan jangan
membandingkan anak yang satu dengan anak yang lain. Para ahli dibidang anak menyarankan

14
memberikan perhatian dengan penuh kasih saying terhadap bayi, karena bila bayi menerima
kasih saying (afeksi) yang murni dari orang lain, bisa menjadikan salah satu factor penting dalam
perkembangan emosi anak untuk selanjutnya.
d. Simpati
Simpati adalah suatu ekspresi emosional yang dipergunakan individu dalam usahanya
menempatkan dirinya pada tempat dan pengalaman orang lain dimana persaan terakhirnya
mungkin berupa kesenangan atau kesusahan
5. Fungsi Emosi dalam Kehidupan
a. Pengaruh emosi pada tingkah laku
Pemngaruh rasa takut dan marah bisa menyebabkan hati dan jantung individu berdebar-debar,
mulut terasa kering, tekanan darah dan kerja susunan pencemaran bisa berubah-ubah selama
rangsangan emosional.
b. Kematangan emosional
Sikap adalah factor tertentu untuk tingkah laku. Sikap merupakan kecenderungan untul bertindak
dengan cara-cara yang sangat khas pada saat menerima stimulasi tertentu.

B. PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KARAKTER


1. Pengertian
Perkembangan sosial sidefiniskan sebagai kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang
terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya
yang luwes. Karakter didefinisikan sebagai kecenderungan tingkah laku konsisten secara lahiriah
dan batiniah.
2. Faktor yang diwariskan
Pada tiap fase perkembangan manusia memang relatif sulit untuk membedakan secara tegas
antara yang tidak dipelajari dan yang dipelajari.
3. Bidang tingkah laku sosial
Sebagian terbesar bentuk tingkah laku dan dorongan yang melekat itu kebanyakan mempunyai
mempunyai kaitan sosialnya.
4. Individu versus sosial

15
Istilah individu dan sosial seringkali dipergunakan untuk menyatakan bahwa pembiasaan
individualistic dan perkembangan sosial mencerminkan dua pola pertumbuhan yang berbeda dan
berlawanan.
5. Perkembangan kesadaran sosial
Tidak ada satu pun tingkatan atau batas dalam perkembangan anak yang dapat menjadi jaminan
bahwa dia telah menyadari dunia sekelilingnya dan dunianya sendiri sebagai bagian dari
dunianya.
6. Perkembangan sosial (bayi dan kanak-kanak pertama)
Sebagaimana telah dikemukakan terlebihan terdahuluan, pertumbuhan selamanya masa bayi
yang baru lahir sebenarnya sudah hampir sepenuhnya berhubungan dengan pemenuhan
keinginan jasmaniahnya.
a. Pertumbuhan selama prasekolah
dalam masa ini kesadaran sosial berkembang dengan lamban. Anak bersikap peka terhadap sikap
orang lain terhadap dirinya.
b. Pertumbuhan selama taman kanak-kanak
Pada saat ini anak ternyata memiliki kemampuan untuk memilih kawan bermainnya dan ia sudah
dapat menyesuaikan tingkah lakunya bila bermain dengan teman yang berbeda jenis kelaminnya.
c. Pertumbuhan pada masa sekolah dasar
Permulaan pendidikan formal bukan hanya menambah kesempatam untuk meningkatkan
perkembangan sosialnya, tetapi juga akan menimbulkan kemampuan untuk menyesuaikan diri,
sehingga dapay mendorong untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diinginkan oleh
masyarakat.
7. Pengalaman sosial remaja
a. Penahapan proses sosialisasi
b. Hubungan anak laki-laki dan perempuan
c. Memisahkan diri dari kelompok
d. Hubungan remaja dengan keluarga
e. Masalah remaja yang lain
f. Bimbingan

16
C. PEMBENTUKAN KARAKTER
1. Pendidikan dan anak
Sebagian orang tau menganggap bahwa anak yang berumur 2,5 -3 tahun adalah masa penting
bagi anak untuk mendapat kasih saying dan perhatian langsung dari orang tuanya sendiri.
Apabila anak dikirim ke taman kanak-kanak, berarti tanggung jawab mengasuh anak
dipindahkan kesekolah.
2. Pengaruh sekolah tahun-tahun pertengahan
Sifat-sifat khas yang dimiliki anak sekolah dasar dalam merencanakan program sekolah yang
akan diberikan kepada mereka perlu di pertimbangkan masak-masak.
3. Pendidikan selama remaja
Sekolah lanjutan aau perguruan tinggi yang diorganisasikan dengan baik dapat memberikan
bbanyak kesempatan para siswa/siswi nya untul berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang
diprakarsainya.
4. Pengaruh sosialisasi atau pergaulan
Media cetak dan elektronik serta film dewasa ini memperoleh perhatian yang besar dari kalangan
remaja. Semua bisa membuat membawa pengaruh yang penting dalam perkembangan sikap dan
cita-cita sosialnya.

BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN BUKU
Dari cover buku, pembaca langsung dapat memberikan gambaran bagaimana isi dari buku ini
dikarenakan judul buku yaitu “Psikologi Pendidikan” tanpa banyak judul tambahan.
Dalam segi isi, buku ini memiliki sistematika penulisan yang cukup baik. Materi yang
disampaikan dijelaskan secara berurutan dan diberikan penomoran pada setiap sub bab
pembahasan materi dalam buku. Setip pembahasan dalam buku, penulis memberikan gambaran
dari materi yang disampaikan ( ilustrasi)

17
Dari segi Bahasa juga, Bahasa yang digunakan mudah dipahami. Hal ini terlihat pada setiap sub
bab materi di uraikan pengertian dari materi yang disampaikan.

B. KELEMAHAN BUKU
Kelemahan buku ini, yaitu dimana adanya arti dari kata yang berbahasa asing, sehingga pembaca
sulit memahami maksud dari yang disampaikan. Ada juga adanya pengulangan penjelasan dari
pembahasan materi yang hendak disampaikan oleh Penulis

Bab 4

TEORI KOGNITIF

A. Pendahuluan

Psikologi kognitif mulai diperkenalkan pada akhir abad ke-19, yaitu


dengan lahirnya teori belajar Gestalt, dan salah satu tokoh psikologi Gestalt
adalah Mex Wertheimer. Dimana ia meneliti tentang pengamatan dan problem
solving. Kemudian dilanjutkan oleh kurt kaffka yang mencoba untuk menguraikan
secara terperinci hukum-hukum pengamatan.

B. Inteligensia

Perkataan inteligensia berasal dari kata intelligere yang berarti


menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Menurut Stern, inteligensi ialah
daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan mempergunakan alat-alat
berpikir menurut tujuannya.

C. Perkembangan Intelisi

Bidang genetika dan perilaku mengombuinasikan metode genetika dan


psikologi untuk mempelajari karakteristik perilaku tuntutan, para ahli
genetika perilaku tertarik mempelajari derajat karakteristik psikologi

18
kemampuan mental, temperamen, stabilitas emosional, dan sebagainya yang
ditransmisikan orang tua kepada anak.

Unit hereditas turunan dibawa oleh kromosom, ditemukan pada setiap inti
sel setiap sel tubuh. Saat konsepsi, manusia menerima 23 kromosom dari sperma
ayah dan 23 kromosom dari sel telur ibu, dan kemudian kromosom itu membentuk
23 pasang kromosom yang mengalami duplikasi setiap sel membelah diri. Setiap
kromosom atas banyak gen, yaitu segmen asam deoksiribonukleat (DNA) yang
merupakan pembawa informasi genetic yang sesungguhnya.

D. Beberapa Teori Inteligensi

1. teori faktor (Charles Spearman)

Teori faktor berusaha mendeskripsikan struktur inteligensi, yang terdiri


atas dua faktor utama, yakni faktor “g” (general) yang mencakup semua
kegiatan intelektual yang dimiliki oleh setiap orang dalam berbagai derajat
tertentu, faktor “s” (specific) yang mencakup berbagai faktor khusus yang
relevan dengan tugas tertentu. Dan juga faktor “g” lebih banyak memiliki
segi genetis dan faktor “s” lebih banyak diperoleh melalui latihan dan
pendidikan.

2. teori inteligensi (Guilford)

Menurut Guilford struktur kemampuan intelektual terdiri atas 150


kemampuan dan memiliki tiga parameter, yaitu operasi, produk dan konten.

19
3. teori multiple (Gardner)

Menurut Gardner, inteligensi manusia memiliki tujuh dimensi yang


semiotonom.

4. teori uni factor (Wilhelm Stern)

Menurut teori ini, inteligensi merupakan kapasitas atau kemampuan umum.

5. teori multifactor (E.L. Thorndike)

Menurut teori ini intelogensi terdiri atas bentuk hubungan neural antara
stimulus dengan respons.

6. teori primary mental ability (Thurstone)

Teori ini mencoa menjelaskan tentang organisasi inteligensi yang


abstrak, dengan membagi inteligensi menjadi kemampuan primer, yang terdiri
atas kemampuan numerical/matematis, verbal atau berbahasa, abstraksi, berupa
visualisasi atau berpikir, membuat keputusan, induktif maupun deduktif,
mengenal atau mengamati, dan mengingat.

7. teori sampling

Menurut teori ini inteligensi merupakan berbagai kemampuan sampel.

8. enity theory

Menurut teori ini, inteligensi atau kecerdasan adalah kesatuan yang


tetap dan tidak berubah-ubah.

9. incremental theory

20
Menurut teori ini, seorang dapat mengingatkan inteligensi/kecerdasannya
melalui belajar.

E. Faktor yang Mempengaruhi Inteligensi

Inteligensi orang satu dengan yang lain cenderung berbeda-beda. Hal ini
karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhimya. Adapun faktor yang
mempengaruhi inteligensi antara lain sebagai berikut.

Faktor pembawaan
Faktor minat dan pembawaan yang khas
Faktor pembentukan
Faktor kematangan
Faktor kebebasan

F. Teori Belajar Kognitif

1. cognitive field (Kurt Lewin)

Teori belajar cognitivie field menitikberatkan perhatian pada


kepribadian dan psikologi sosial.

2. cognitive development (Piaget)

Dalam teori ini, Piaget memandang bahwa proses berpikir merupakan


aktivitas gradual dari fungsi intelektual.

3. teori Benyamin S. Bloom

21
Benyamin telah mengembangkan “taksonomi” untuk kognitif.

Bab 5

PSIOLOGI BEHAVIORISTIK

A. Pendahuluan

Perilaku atau behavior dari peserta didik dan pendidik merupakan masalah
penting dalam psikologi pendidikan.

B. Aliran Psikologi Behavioristik

Psikologi behavioristik merupakan salah satu dari tiga aliran psikologi


pendidikan yang tumbuh dan berkembang secara beruntun dari periode ke periode.
Dalam perkembangan aliran psikologi tersebut bermunculan teori belajar. Yang
secara garis besar dikelompokkan pada dua teori belajar, yaitu teori belajar
conditioning dan teori belajar connectionism.

1. psikologi konstitusi dimasa lampau

2. psikologi konstitusi masa modern

C. Teori Belajar Conditioning

1. Teori Classical Conditioning

a. Ivan Pavlov

Ivan Pavlov adalah seorang ahli psikologi refleksologi dari rusia yang
mengadakan percobaan dengan anjing. Moncong anjing dibedah sehingga kelenjar
ludahnya berada diluar pipinya dan dimasukkan dikamar gelap serta ada sebuah
lubang didepan moncong tempat menyodorkan makanan atau menyemprotkan cahaya.

22
Pada moncong yang dibedah dipasang selang yang dihubungkan dengan tabung
diluar pada waktu percobaan.

Hasil percobaan mengatakan bahwa gerakan reflex itu dapat dipelajari dan
dapat berubah karena mendapat latihan, sehingga dapat dibedakan dua macam
reflex, yaitu reflex bersyarat/ yang dipelajari, yaitu keluarnya air liur
karena menerima/bereaksi terhadap warna sinar tertentu, atau terhadap suatu
bunyi tertentu.

D. Faktor Dari Luar Diri

1. keluarga

Situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta family) sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. pendidikan orang tua,
status ekonomi, rumah kediaman, persentase hubungan orang tua, dan bimbimngan
orang tua, mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak.

2. sekolah

Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat instrument pendidikan,


lingkungan sekolah dan rasio guru dan murid perkelas (40-50 perserta didik)
mempengaruhi kegiatan belajar siswa.

3. masyarakat

Apabila sekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas orang-


orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi
dan moralnya baik,hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.

4. lingkungan sekitar

23
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, dan iklim dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan belajar, sebaliknya tempat-tempat dengan iklim
yang sejuk, dapat menunjang proses belajar.

BAB 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRLAJAR

A.MOTIVASI

Motivasi menurut Sumadi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam


diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna
pencapaian suatu tujuan. Sehubungan dengan kebutuhan hidup manusia yang
mendasari timulnya motivasi, Maslow mengungkapkan bahwa ebutuhan dasar hidup
manusia itu terbagi atas limatingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebuthan
keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan
aktualisasi diri.

Peranan motivasi dalam mempelajri tingkah laku seseorang besar sekali.


Hal ini menurut Wisnubroto Hendro Juwono. Disebabkan, motivasi diperlukan bagi
rein-forcement(stimulus yang memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang
dkehendaki) yang merupakan kondisi mutlak bagi proses belajar, motivasi
menyeabkan timbulnya berbagai tingkah laku, dimana salah satu diantaranya
mungkin dapat merupakan tingkah laku yang dikehendaki.

Motivasi berprestasi dapat diartikan dorongan untuk mengerjakan suatu


tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan standar keunggulan. Motivasi
berprestasi bukan sekadar dorongan untuk berbuat, tetapi mengacu pada suatu
ukuran keberhasilan berdasarkan penilaian terhadap tugas yang dikerjakan
seseorang.

B. SIKAP

24
1. pengertian sikap dan belajar

Sikapa dapat didefenisiskan dengan berbagai cara dan setiap defenisis


itu berbeda satu sama lain. Trow mendefenisikan sikap sebagai suatu kesiapan
mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat.
Adapun belajar menunjuk kepada suatu cabang belajar yaitu belajar dalam arti
sempit, khusus untuk mendapatkan pengetahuan akademik. Elajar menurut Morgan
dkk. Merupakan setiap perubahan tingkah laku yang relative tetap dan terjadi
sebagai hasil latihan atau pengalaman.

C. MINAT

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

Jadi minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa


siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melalui partisispasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak
dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian

D. KEBIASAAN BELAJAR

1. pengertian

Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap
pada dirisiswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas,
dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.kebiasaan belajar dibagi
kedalam dua bagian, yaitu Delay Aviodan dan Work Methods (WM).

F. KONSEP DIRI

25
1. pengertian

Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang


menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran
dan perasaaanya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap
orang lain. Disini konsep diri yang dimaksud adalah bayangan seseorang tentang
keadaan dirinya sendiri pada saat ini dan bukanlah bayangan ideal dari dirinya
sendiri seagaimanayang diharapkan atau yang disukai oleh individu
bersangkutan.

Konsep diri terbentuk karna empat faktor, yaitu :

Kemampuan (competence)
Perasaan mempunyai arti bagi orang lain (significance to others)
Keajikan (virtues)
Kekuatan (power)

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa buku ini sangat membantu bagi pembaca yang belajar
tentang psikologi Pendidikan khususnya pada mahasiswa calon pendidik. karena buku ini
memberikan penjelasan bagaimana gambaran manusia dalam konteks Pendidikan, sehingga
dapat dibangun solusi terhadap permasalahan yang muncul pada anak didik dalam lingkungan

26
pendidikan. Buku ini menjelaskan tentang perilaku manusia baik yang tampak yang tidak
tampak, yang merupakan manifestasi dari adanya kejiwaan pada manusia tersebut.
Sebagian lebih rinci hal-hal yang dibahas dalam buku ini meliputi teori kepribadian,
pertumbuhan dan perkembangan manusia, emosi, perkembangan sosial dan karakter,
pengalaman sosial remaja, pembentuk karakter, teori-teori dalam psikologi pendidikan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.

B. SARAN

Penyajian materi diharapkan lebih rinci dan lengkap. Supaya para pembaca dapat mudah
memahami materi dalam buku dan juga harus menyajikan soal. Agar buku ini mampu memacu
kemampuan berfikir para pembacanya.

27
28

Anda mungkin juga menyukai