Disusun Oleh:
Kelompok 2/VI-B
Faris Asyraf Widiantoro NIM 1185010041
Hani Mulyani NIM 1185010057
Ilham Permana Ardiansyah NIM 1185010063
Ina Nurlaeni NIM 1185010064
Lulu Nur Islami NIM 1185010070
Bismillahirrahmanirrahiim.
Penulis tahu bahwa makalah ini memiliki banyak kelemahan dan begitu jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya
dan berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
untuk makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II: PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Definisi Kepribadian.....................................................................................3
1. Definisi Kepribadian Menurut Pandangan Barat......................................3
2. Definisi Kepribadian Menurut Pandangan Islam......................................6
B. Unsur-unsur Kepribadian..............................................................................7
1. Pengetahuan...............................................................................................7
2. Perasaan.....................................................................................................9
3. Dorongan Naluri......................................................................................10
C. Materi dari Unsur-unsur Kepribadian.........................................................10
D. Aneka Warna Kepribadian..........................................................................11
BAB III: PENUTUP..............................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepribadian?
2. Apa saja yang termasuk ke dalam unsur-unsur kepribadian?
3. Apa saja materi dari unsur-unsur kepribadian?
4. Apa saja aneka warna dari kepribadian?
1
2
C. Tujuan Penulisan
Tujuan umum dari penulisan makalah ini antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu kepribadian,
2. Untuk mengetahui macam-macam kepribadian,
3. Untuk mengetahui apa saja materi dari unsur-unsur kepribadian, serta
4. Untuk mengetahui aneka warna dari kepribadian.
Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini ialah untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Antropologi oleh Bapak Drs. H.
Aam Abdillah, M. Ag. dan Ibu Wina Sumiati, M. A. selaku dosen pengampu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepribadian
Kepribadian atau personality merupakan susunan unsur-unsur akal dan
jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap
individu manusia. Meski demikian, definisi mengenai kepribadian tersebut
masih sangat kasar sifatnya, serta tidak banyak berbeda dengan arti yang
diberikan pada konsep itu dalam bahasa sehari-hari. Dalam bahasa populer,
istilah “kepribadian” juga berarti ciri-ciri watak seseorang individu yang
konsisten. Hal tersebut memberikan kepadanya suatu identitas sebagai
individu yang khusus. Sementara itu, dalam bahasa sehari-hari seseorang
dianggap memiliki kepribadian, yang mana maksudnya ialah seseorang
tersebut mempunyai beberapa ciri watak yang diperlihatkannya secara lahir,
konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunya sehingga tampak bahwa
individu tersebut memiliki identitas khusus yang berbeda dari individu-
individu lainnya.1
Konsep kepribadian merupakan sebuah konsep yang demikian luas,
sehingga merupakan suatu konstruksi yang tidak mungkin untuk dirumuskan
ke dalam satu definisi yang tajam tapi mencakup keseluruhannya.2 Namun di
luar dari pada itu, terdapat berbagai definisi mengenai kepribadian menurut
berbagai sumber, yang akan dipaparkan sebagai berikut.
1. Definisi Kepribadian Menurut Pandangan Barat
Berbicara mengenai kepribadian merupakan sesuatu yang menarik
perhatian banyak pihak, banyak teori-teori yang mencoba memberikan
beberapa pengertian terkait makna kepribadian tersebut dengan sudut
pandang yang berbeda-beda. Dalam mendefinisikan kepribadian ini
terdapat dua cara, yaitu secara etimologis dan terminologis.
1
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Cetakan IX, Edisi Revisi, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2009), hlm. 83.
2
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 83.
3
4
3
Alwisol, Psikologi Kepribadian, (Malang: UMM Press, 2009), hlm. 7.
4
Daviq Chairilsyah (2012), ‘Pembentukan Kepribadian Positif Anak Sejak Usia Dini’,
EDUCHILD 1, 1: 1.
5
Daviq Chairilsyah (2012), ‘Pembentukan Kepribadian Positif Anak Sejak Usia Dini’,
EDUCHILD 1, 1: 3.
5
10
Agus Silahudin (2018), ‘Perbandingan Konsep Kepribadian Menurut Barat dan Islam’, Al-
Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman 17, 2: 253.
11
Abdul Mujib, Fitrah dan Kepribadian Islam, (Jakarta: Darul Fatah, 1999), hlm. 24.
7
B. Unsur-unsur Kepribadian
1. Pengetahuan
Dalam lingkungan hidup manusia, terdapat bermacam-macam hal
yang dialami melalui penerimaan pancaindra serta alat-alat penerima atau
reseptor organ lain, misalnya sebagai getaran eter (cahaya dan warna);
getaran akustik (suara); bau, rasa, sentuhan, tekanan mekanikal (berat-
ringan); tekanan termikal (panas-dingin); dan sebagainya, yang masuk ke
dalam sel-sel tertentu di bagian-bagian tertentu di dalam otaknya. Di
sanalah berbagai macam proses fisik, fisiologi, dan psikologi terjadi, yang
kemudian menyebabkan berbagai macam getaran dan tekanan tersebut
diolah menjadi suatu susunan yang dipancarkan atau diproyeksikan oleh
individu tersebut menjadi suatu penggambaran mengenai lingkungannya.
Seluruh proses akal manusia yang sadar tersebut, di dalam ilmu psikologi
disebut sebagai “persepsi”.
Penggambaran tentang lingkungan dengan fokus pada bagian-
bagian yang paling menarik perhatian bagi seorang individu, sering kali
juga diolah oleh suatu proses dalam akalnya yang menghubungkan
penggambaran tersebut dengan berbagai penggambaran lain yang sejenis
yang pernah diterima dan diproyeksikan oleh akalnya pada masa lalu,
kemudian timbul kembali sebagai kenangan atau penggambaran lama
dalam kesadarannya. Dengan demikian, diperoleh suatu penggambaran
baru dengan lebih banyak pengertian tentang keadaan lingkungan tersebut.
Hal seperti ini dalam ilmu psikologi disebut dengan “apersepsi”.12
12
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 84.
8
13
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 84-85.
14
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 85.
9
15
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 85-86.
16
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 87-88.
10
3. Dorongan Naluri
Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga mengandung
perasaan lain yang tidak ditimbulkan oleh pengaruh pengetahuannya,
melainkan karena sudah terkandung di dalam organnya, dan khususnya
dalam gennya sebagai naluri. Kemauan yang sudah merupakan naluri pada
setiap makhluk manusia tersebut, oleh beberapa ahli psikologi disebut
sebagai “dorongan”.17
Meski terdapat beberapa perbedaan pendapat di antara para ahli
psikologi, namun terdapat sedikitnya tujuh macam dorongan naluri yang
disepakati oleh mereka, di antaranya ialah sebagai berikut.
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup,
b. Dorongan seks,
c. Dorongan untuk upaya mencari makan,
d. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia,
e. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya,
f. Dorongan untuk berbakti, serta
g. Dorongan akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna, suara,
atau gerak.18
17
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 88.
18
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 88-90.
11
19
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 90-91.
12
dan menyebabkan bahwa kepibadian tiap individu itu unik berbeda dengan
kepribadian individu yang lain. Hal ini menyebabkan suatu tingkah laku yang
berpola, yaitu kebiasaan maupun berbagai macam materi yang menyebabkan
timbulnya kepribadian dan berbagai tingkah laku berpola dari individu-
individu tersebut.20
Kepribadian dasar tersebut ada karena semua individu dari warga
masyarakat mengalami pengaruh lingkungan kebudayaan selama masa
tumbuhnya. Mempelajari setiap unsur kepribadian yang berupa pengetahuan,
perasaan, kemauan, dan emosi seorang individu merupakan tugas dari seorang
psikolog. Sedangkan ilmu antropologi mempelajari seluruh pengetahuan,
gagasan, dan konsep secara umum yang dianut oleh sebagian besar warga
dalam suatu masyarakat. Dengan demikian ilmu antropologi hanya
mempelajari kepribadian yang ada pada seluruh warga di dalam suatu
masyarakat yang sering disebut kepribadian umum.21
Kepribadian umum merupakan semua unsur kepribadian yang dimiliki
bersama oleh suatu bagian besar dari warga suatu masyarakat tertentu.
Kepribadian dasar timbul karena semua individu warga dan suatu masyarakat
mengalami pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama masa
tumbuhnya. Sejak abad ke-19 hingga tahun 1930-an, para pengarang etnografi
seringkali mencantumkan suatu pelukisan tentang watak atau kepribadian
umum dari warga suatu kebudayaan di dalam karangan etnografi mereka.22
Pembentukan watak dalam jiwa individu banyak dipengaruhi oleh
pengalaman ketika ia sebagai anak-anak yang diasuh orang-orang di dalam
lingkungannya, seperti bapak-ibunya, saudara-saudaranya, dan orang-orang
yang ada di sekitarnya. Watak juga ditentukan oleh cara-cara ia sewaktu masih
kecil, seperti caranya diajari makan, caranya menjaga kebersihan, caraya
menjaga kedisiplinan, caranya bermain dan bergaul dengan anak-anak lainnya.
Oleh sebab itu, setiap kebudayaan ataupun masyarakat mempunyai cara
20
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 115.
21
Ismail, Pengantar Ilmu Antropologi, (Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2020),
hlm. 86.
22
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 94.
13
23
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 96.
24
Ismail, Pengantar…, hlm. 88.
14
ramah, tetapi lebih menekankan kepada prinsip untuk tidak merugikan, tidak
membuat malu, dan tidak merendahkan orang lain. Dalam hal-hal seperti itu,
kebudayaan-kebudayaan tersebut justru lebih mirip dengan adat sopan santun
dalam kebudayaan Eropa. Begitu pun sebaliknya, bukan berarti adat sopan
santun dalam kebudayaan Eropa sama sekali tidak mengenal unsur keramah-
tamahan. Sebagai contohnya, apabila orang Amerika misalnya, bersikap
ramah, makai a sungguh-sungguh ramah secara spontan dan tidak hanya
ramah secara lahiriah saja.25
25
Koentjaraningrat, Pengantar …, hlm. 98-100.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian atau personality merupakan susunan unsur-unsur akal dan
jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap
individu manusia. Sementara itu, dalam bahasa sehari-hari seseorang dianggap
memiliki kepribadian, yang mana maksudnya ialah seseorang tersebut
mempunyai beberapa ciri watak yang diperlihatkannya secara lahir, konsisten,
dan konsekuen dalam tingkah lakunya sehingga tampak bahwa individu
tersebut memiliki identitas khusus yang berbeda dari individu-individu
lainnya. Konsep kepribadian merupakan sebuah konsep yang demikian luas,
sehingga merupakan suatu konstruksi yang tidak mungkin untuk dirumuskan
ke dalam satu definisi yang tajam tapi mencakup keseluruhannya.
Unsur-unsur yang membentuk sebuah kepribadian terdiri atas tiga
macam, yakni pengetahuan yang dibangun oleh penggambaran, apersepsi,
pengamatan, konsep, dan juga fantasi; perasaan; serta dorongan naluri yang
sedikitnya terdiri atas tujuh hal.
Terdapat beberapa materi yang menjadi objek sasaran unsur-unsur
kepribadian manusia secara sistematis, yang di antaranya terdiri atas beragam
kebutuhan individu, beragam hal dalam lingkungan individu, serta berbagai
cara untuk memperlakukan hal-hal dalam lingkungan diri sendiri guna
memenuhi kebutuhan diri.
Aneka warna kepribadian setiap manusia yang hidup di muka bumi
disebabkan oleh faktor yang menyebabkan kepribadian tiap individu itu unik
dan berbeda dengan kepribadian individu lain. Aneka kepribadian terdiri atas
kepribadian individu dan juga kepribadian umum, sedangkan ilmu antropologi
hanya mempelajari umum saja. Selain itu, terdapat pula istilah kepribadian
yang dikenal dengan nama kepribadian Barat dan Timur, yang dibedakan
berdasarkan perbedaan pandangan hidup dari masing-masing kepribadian
tersebut.
15
DAFTAR PUSTAKA
16