Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PSIKOLOGI

“KEPRIBADIAN”

DISUSUN OLEH:

NAMA : NI MADE DIAN LESTARI

NIM : PO7120319005

PRODI : DIV KEPERAWATAN (A)

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji dan Syukur kami panjatkan ke Tuhan yag maha esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “KEPRIBADIAN
MANUSIA”.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
A. LATAR BELAKANG MASALAH..............................................................3
B. PERMASALAHAN......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN.................................................................6
B. KONSEP-KONSEP YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPRIBADIAN 9
C. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN............................................................10
D. FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN...............................................12
E. PEMBAGIAN KEPRIBADIAN.................................................................14
F. USAHA-USAHA MEMPELAJARI KEPRIBADIAN...............................17
BAB III PENUTUP..............................................................................................18
A. KESIMPULAN...........................................................................................18
B. SARAN.......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa bergaul dan bersosialisasi satu sama lain.
Dalam melangsungkan sosialisasi dengan sesamanya, tidak jarang manusia mengalami
perbedaan cara pandang dan cara berpikir. Terkadang perbedaan-perbedaan itulah yang
membuat manusia sering bersitegang satu sama lain. Jika keduanya sama-sama keras kepala
dan tidak mau disalahkan, titik temu perdamaian tidak akan pernah dijumpai sehingga
masalah tidak akan selesai. Dalam hal ini, mereka butuh orang lain yang bijak dan mampu
membantu mereka menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Penengah ini harus
memberi pemahaman kepada pihak yang berseteru bahwa setiap orang punya kepribadian
yang berbeda-beda sehingga bisa menimbulkan cara pandang dan cara berpikir yang berbeda
pula, sehingga kedua pihak tersebut bisa lebih bertoleransi kepada perbedaan-perbedaan
yang terjadi diantara mereka.
Tak dapat dipungkiri bahwa kepribadian manusia berperan penting dalam kelangsungan
hidup tiap individu. Kepribadian mempengaruhi banyak hal seperti yang sudah dipaparkan
di atas, yaitu menghasilkan cara pandang dan cara pikir yang berbeda pada setiap manusia.
Kepribadian membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya. Ada yang menganggap
bahwa kepribadian seseorang telah terbentuk semenjak ia lahir. Sedangkan pihak lain
menganggap kepribadian terbentuk karena pengaruh lingkungan sekitarnya. Namun, ada
pula yang menggabungkan kedua hal tersebut.
Khusus dalam mempelajari kepribadian seseorang tidak hanya dapat dilihat dari tampak
luarnya saja, karena sering kali apa yang terlihat dari luar tidak sama dengan kenyataan yang
terjadi, yang dialami seseorang, dan semua yang tampak dari luar hanyalah sebagai topeng
saja.
Sekian banyak upaya yang telah diarahkan untuk  memahami  manusia. Tetapi tidak
semua upaya tersebut membawa hasil, namun upaya pemahaman  tentang manusia tetap
memiliki arti penting dan tetap harus dilaksanakan. Bisa dikatakan bahwa kualitas hidup
manusia, tergantung kepada peningkatan pemahaman kita tentang manusia. Dan psikologi,
baik secara terpisah maupun sama-sama dengan ilmu-ilmu lain, sangat berperan  secara
mendalam dalam penganganan masalah kemanusiaan ini.
Kepribadian sering disamakan atau digunakan secara bergantian dengan istilah watak
atau karakter dan tempramen, padahal masing-masing dari hal tersebut merupakan sesuatu
yang berbeda. Watak adalah aspek sosial dari kepribadian manusia, sedangkan tempramen
adalah aspek badaniah dari kepribadian. Masing-masing hanyalah salah satu aspek
kepribadian, di samping aspek-aspek yang lain.
Menurut ilmu Antropologi, kepribadian ditentukan oleh akal dan jiwa manusia itu
sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau
tindakan dari tiap-tiap individu manusia itulah yang disebut sebagai kepribadian atau
personality. Hal itu memberikan suatu identitas sebagai individu yang khusus kepada
masing-masing manusia. Kepribadian memiliki 3 unsur penting, yaitu pengetahuan,
perasaan, dan dorongan naluri. Tiga unsur inilah yang berperan dalam pembentukan
kepribadian tiap-tiap manusia.

B. PERMASALAHAN

1. Apakah pengertian kepribadian?


2. Apa saja yang berhubungan dengan kepribadian?
3. Unsur-unsur apa saja yang terdapat di dalam kepribadian?
4. Faktor apa saja yang membentuk dan mempengaruhi kepribadian?
5. Bagaimanakah pembagian kepribadian?
6. Bagaimana usaha-usaha untuk mempelajari kepribadian?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan personality. Istilah ini
berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang berarti topeng dan personare, yang artinya
menembus. Istilah topeng berkenaan dengan salah satu atribut yang dipakai oleh para
pemain sandiwara pada zaman Yunani kuno. Dengan topeng yang dikenakan dan diperkuat
dengan gerak-gerik dan apa yang diucapkan, karakter dari tokoh yang diperankan tersebut
dapat menembus keluar, dalam arti dapat dipahami oleh para penonton. Dari sejarah
pengertian kata personality tersebut, kata persona yang semua berarti topeng, kemudian
diartikan sebagai pemaiannya sendiri, yang memainkan peranan seperti digambarkan dalam
topeng tersebut. Dan sekarang ini istilah personality oleh para ahli dipakai untuk
menunjukkan suatu atribut tentang individu, atau untuk menggambarkan apa, mengapa, dan
bagaimana tingkah laku manusia.1
Menurut ilmu Antropologi, kepribadian ditentukan oleh akal dan jiwa manusia itu
sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau
tindakan dari tiap-tiap individu manusia itulah yang disebut sebagai kepribadian atau
personality

Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang
ditunjukkan oleh seseorang. Pengertian kepribadian menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut:

1. G.W. Allport
Kepribadian adalah suatu organisasi psikofisik yang dinamis dalam diri individu,
yang menentukan tingkah laku yang khas (unik) dari orang tersebut.

2. R.B. Cattell
1
Kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan kita untuk meramalkan apa yang
akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi tertentu.

3. A. Adler
Kepribadian adalah gaya hidup individu, atau cara yang khas dari individu tersebut
dalam berespons terhadap masalah-masalah hidup.

4. J.P. Chaplin
Kepribadian adalah integrasi dari sifat-sifat tertentu yang dapat diselidiki dan
dijabarkan, untuk menyatakan kualitas yang unik dari individu.2

Dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai berikut:


 Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dari aspek
psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dst. serta aspek fisik,
seperti : bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dst.
 Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya yang
mengalami perubahan secara terus-menerus, dan terwujudlah pola tingkah
laku yang khas atau unik.
 Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi
dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap.

 Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh


individu.3 Kepribadian adalah sesuatu yang menggambarkan ciri khas
(keunikan) dari seseorang, yang membedakan orang tersebut dari orang lain

3
B.KONSEP-KONSEP YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPRIBADIAN

Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di


dalamnya mencakup :

 Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya
dalam memegang pendirian atau pendapat.

 Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap
rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.

 Sikap yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.

 Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari
lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa

 Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari


tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar
atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.

 Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal.


Seperti sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain.

B. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN

Unsur-unsur kepribadian4 ada 3, yaitu:


1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang
yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui
panca inderanya, yang masuk ke berbagai sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan
di dalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh

4
individu ke alam sekitar. Di dalam psikologi, hal tersebut dikenal sebagai “persepsi”
yaitu; “seluruh proses akal manusia yang sadar”.
Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu
penggambaran berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian.
Penggambaran yang terfokus yang terjadi karena pemusatan secara lebih intensif di
dalam pandangan psikologi biasanya disebut dengan “pengamatan”.

2. Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam
perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal
yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi seperti itu
dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan negatif.
Perasaan, di samping segala macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam
kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Perasaan adalah suatu keadaan dalam
kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif atau
negatif.
3. Dorongan naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan
karena diperanguhi oleh pengetahuannya, tetapi karena memang sudah terkandung di
dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Dan kemauan yang sudah
merupakan naluri disebut “dorongan”.
Ada 7 macam dorongan naluri:
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup.
2. Dorongan seks.
3. Dorongan untuk berupaya mencari makan.
4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia.
5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.
6. Dorongan untuk berbakti.
7. Dorongan akan keindahan.
C. FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN

Ada dua pendapat yang bertentangan tentang faktor-faktor pembentuk kepribadian 5 dan
ada satu pendapat yang menggabungkan kedua hal tersebut, yaitu:
1. Aliran yang percaya bahwa kepribadian seseorang secara murni ditentukan oleh
faktor bawaan.
Tokohnya adalah Lombroso, yang dikenal dengan istilahnya “a born criminal”.
Seseorang menjadi penjahat, karena memang ia sudah dilahirkan sebagai penjahat.
Pengaruh lingkungan sama sekali tidak diperhatikan oleh aliran ini.
Faktor bawaan memang adakalanya memberikan pengaruh yang dominan. Kita bisa
melihat bagaimana misalnya, faktor genetik (kromosom), kelenjar endokrin (hormon)
mempengaruhi tingkah laku atau kepribadian seseorang. Sebagai contoh: seorang
anak yang dilahirkan dengan gen tertentu yang dikenal sebagai “down syndrome”.
Hal ini menyebabkan dimilkinya Intelligence Quotient (IQ) yang sangat rendah dan
mempengaruhi kepribadiannya.

2. Aliran yang mengagungkan pengaruh faktor lingkungan.


Tokohnya:
a. John Locke, yang dikenal dengan teori “tabula rasa”.
Bayi yang dilahirkan adalah ibarat selembar kertas putih. Lingkunganlah yang
dapat menentukan apakah kertas putih itu akan dijadikan hitam, kuning, merah
atau apapun juga.
b. J.B Watson.

3. Berikan aku 10 orang bayi, dan saya bisa membentuk mereka sesuai dengan
keinginan saya. Saya bisa menjadikannya sebagai seorang pengemis, seorang jendral,
pengusaha atau apapun saja. Teori kepribadian yang lebih mutakhir menggabungkan
kedua aliran yang muncul terdahulu. Baik faktor bawaan maupun faktor lingkungan,
sama-sama punya andil dalam membentuk kepribadian. Pengaruh faktor genetika
tidak kita sangsikan, dan karena manusia berinteraksi dengan lingkungannya, serta

5
dapat menarik manfaat dari hasil pengalamannya itu, maka peran lingkungan dalam
pembentukan kepribadian menjadi jelas adanya.

D. PEMBAGIAN KEPRIBADIAN

Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele 6, kepribadian seseorang dibagi dalam 9 tipe
yaitu:
1. Perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar,
memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
2. Penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan
perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
3. Pengejar Prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang
produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
4. Romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri
sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra.
5. Pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam
semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari
kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
6. Pencemas
Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa
diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
7. Petualang
Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal
menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia.

6
8. Pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri,
kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
9. Pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu
dengan orang lain dan menghindari konflik.

Dilain pihak Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang menjadi empat jenis yaitu:

1. Tipe Sanguin
Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, bisa
membuat lingkungannya gembira, senang. Tapi kelemahannya adalah cenderung
impulsif, bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Jadi orang dengan
kepribadian sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungannya dan rangsangan-
rangsangan dari luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai diri atau penguasaan dirinya
lemah. Dalam buku milik Tim LaHaye, orang-orang sanguin cenderung mudah jatuh
ke dalam pencobaan, karena godaan dari luar bisa begitu memikatnya, dan dia bisa
masuk terperosok ke dalamnya.
2. Tipe Flegmatik
Tipe ini adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung tidak beremosi.
Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang. Jadi naik turun
emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa menguasai dirinya
dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat,
menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia adalah
seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang pengkritik yang
berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah.
Kelemahannya ini membuat dia jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang
lain. Maka salah satu hal yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan
hati. Karena dia cenderung menjadi orang yang egois.
3. Tipe Melankolik
Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus,
yang paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup ini dan perasaannya sangat
kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik adalah orang-orang yang mudah
sekali dikuasai oleh perasaan. Perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah
perasaan yang murung. Tidak mudah bagi orang melankolik itu untuk terangkat,
untuk senang, atau tertawa terbahak-bahak.

4. Tipe Kolerik
Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia adalah seseorang
yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa
melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab dengan tugas yang
diembannya. Kelemahan orang kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa
merasakan perasaan orang lain, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga
minim, karena perasaannya kurang bermain.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang
ditunjukkan oleh seseorang. Tetapi, dapat kita pahami bahwa kepribadian adalah sesuatu
yang menggambarkan ciri khas (keunikan) dari seseorang, yang membedakan orang tersebut
dari orang lain.
2. Kepribadian memiliki beberapa aspek, yaitu: karakter, temperamen, sikap, stabilitas emosi,
responsibilitas, dan sosiabilitas, dimana keenam hal tersebut berkaitan erat dengan
kepribadian.
3. Hal-hal yang berperan penting dalam membentuk sebuah kepribadian adalah pengetahuan,
perasaan, dan dorongan naluri.
4. Faktor bawaan dan faktor lingkungan adalah dua aliran bertentangan yang dianggap mampu
membentuk suatu kepribadian. Namun, ada satu pendapat yang menggabungkan keduanya
sehingga keduanya punya andil dalam membentuk sebuah kepribadian.
5. Macam-macam kepribadian juga dapat dibedakan secara spesifik, seperti pengamat,
perfeksionis, dan lain-lain. Ada pula yang membaginya secara tidak spesifik, seperti tipe
melankolik, flegmatik, dan lain sebagainya.
6. Usaha-usaha untuk menyingkap kepribadian banyak dilakukan dengan cara sederhana,
seperti melihat garis tangan, keadaan/struktur wajah, dan lain-lain.

B. SARAN

Kepribadian adalah materi yang sangat luas jika dipelajari. Tentunya makalah ini tidak luput
dari banyak kekurangan. Maka dari itu, marilah kita cari dan baca referensi tentang kepribadian
di berbagai buku-buku psikologi atau dari internet agar wawasan kita tentang kepribadian bisa
dikembangkan lebih jauh lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi Edisi Revisi 2009. Jakarta: Rineka
Cipta, 2009.

Renee Baron dan Elizabeth Wagele. Eneagram: Mengenal 9 Kepribadian Manusia dengan Lebih
Asyik. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005.

Drs. Kuntjojo, M.Pd. Psikologi Kepribadian. Pendidikan Bimbingan dan Konseling Universitas
Nusantara PGRI Kediri, 2009.

Waluyo, S.Pd, MM. Kepribadian, Slide Share. Universitas Pamulang.

Anda mungkin juga menyukai