“KEPRIBADIAN”
DISUSUN OLEH:
NIM : PO7120319048
PRODI : DIV KEPERAWATAN (A)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah yang berjudul “Kepribadian” ini dapat tersusun hingga selesai. Pembuatan
makalah ini bertujuan guna memenuhi tugas Mata kuliah Psikiologi.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
sebagai refrensi tambahan dalam mempelajari mata kuliah Psikologi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................
B. TUJUAN....................................................................................................................
C. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. MODEL DOK............................................................................................................
B. TUJUAN DOKUMENTASI......................................................................................
C. TEKNIK PENCATATAN DOKUMENTASI...........................................................
D. TEKNIK DOKUMENTASI......................................................................................
A. KESIMPULAN..........................................................................................................
B. SARAN......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepribadian adalah merupakan sikap dan perilaku seseorang yang terlihat
oleh orang lain di luar dirinya. Sikap dan perilaku itu memberi gambaran mengenai
sifat-sifat khas, watak, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki sebagai isi
kepribadianseseorang.
Kepribadian adalah kualitas secara keseluruhan dari seseorang yang tampak
dari cara-cara berbuat, berfikir, mengeluarkan pendapat, sikap, minat dan
kepercayaan.
Secara psikologi, kepribadian sebagai struktur dan proses-proses kejiwaan
tetap yang mengatur pengalaman-pengalaman seseorang dan membentuk tindakan-
tindakan dan respons terhadap lingkungannya dengan cara yang berbeda dengan
orang lain
Apabila seorang ahli antropologi, sosilogi, atau psikologi berbicara mengenai
“pola kelakukan manusia”, maka yang dimaksudkan adalah kelakuan dalam arti yang
sangat khusus, yaitu kelakukan organisme manusia yang ditentukan oleh naluri,
dorongan-dorongan, refleks-refleks, atau kelakukan manusia yang tidak lagi
dipengaruhi dan ditentukan oleh akalnya dan jiwanya, yaitu kelakuan manusia yang
membabi-buta.
Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku
atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu, adalah apa yang disebut
“kepribadian” atau personality.
Konsep kepribadian rupa-rupanya telah menjadi konsep yang demikian
luasnya, sehingga konsep ini menjadi suatu konstruksi yang tidak mungkin
dirumuskan dalam satu definisi yang tajam tetapi yang dapat mencakup
keseluruhannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi kepribadian
Defenisi mengenai kepribadian itu tidak hanya berbeda dengan arti yang
melekat pada konsep itu dalam bahasa sehari-hari. Dalam bahasa populer istilah
“kepribadian” juga berarti ciri ciri watak yang konsisten, sehingga seorang
individu memiliki suatu identitas yang khas. Kalau dalam bahasa sehari hari kita
mengatakan bahwa seseorang memiliki kepribadian, yang dimaksudkan ialah
bahwa individu tersebut memilik beberapa ciri watak yang diperlihatkan secara
konsisten dan konsekuen, yang menyebabkan bahwa ia memiliki identitas yang
berbeda dari individu individu lainnya.
Konsep kepribadian yang lebih tajam tetapi seragam agakanya belum ada
karena konsep tersebut sangat luas dan merupakan suatu kontruksi yang sukar
dirumuskan dalam satu definisi yang tajam tetapi mencangkup seluruhnya. Oleh
karena itu, bagi kita yang belajar antropolgi, kirany cukup apabila untuk sementara
kita gunakan saja defenisi yang masih “kasar” tersebut diatas, dan penggunaan
defenisi definisi yang lebih tajam untuk keperluan analisa yang lebih mendalam
sebaiknya kita serahkan kepada para ahli pisikologi saja.
Kelemahan:
Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
Susah untuk diam
Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain
(suka nge-Gank)
Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
RKP (Rentang Konsentrasi Pendek)
Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban
(awalnya saja antusias)
Mudah berubah-ubah
Susah datang tepat waktu jam kantor
Prioritas kegiatan kacau
Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan
dengan tuntas
Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah
masalahnya
Egoistis
Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save
money".
b. Koleris
Tipe kepribadian koleris tampil hangat, serba cepat, aktif, pasif,
berkemauan keras, dan sangat independen. Dia cenderung tegas dan
berpendirian keras, dengan gampang dapat membuat keputusan bagi
dirinya dan bagi orang lain. dia tidak butuh digerakan dari luar, malah
mempengaruhi lingkungannya dengan gagasan-gagasannya, rencana,
tujuan, dan ambisinya yang tak pernah surut.
Kekuatan:
Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
Bebas dan mandiri
Berani menghadapi tantangan dan masalah
"Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik
dari hari ini"
Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
Mendelegasikan pekerjaan dan Orientasi berfokus pada produktivitas
Membuat dan menentukan tujuan
Terdorong oleh tantangan dan tantangan
Tidak begitu perlu teman
Mau memimpin dan mengorganisasi
Biasanya benar dan punya visi ke depan
Unggul dalam keadaan darurat
Kelemahan:
Kelemahan:
b) Introvert
e. Flegmaciti
Sifat yang terlihat pada orang yang memiliki kepribadian ini adalah
antara lain selalu bersikap tenang dan sabar, tekun bekerja, memiliki
pemikiran yang luas, rajin dan cekatan.
f. Sanguinici
Orang yang memiliki kepribadian sanginici memiliki sifat seperti
anak-anak. Sifat yang terlihat antara lain sukar atau plinlan dalam
mengambil keputusan, ragu ragu dalam bertindak dan suka menyendiri.
g. Amorfem
Sifat yang terlihat dari tipe kepribadian ini adalah intelektualnya
kurang, picik, tidak praktis, tidak punya jati diri dan terombang ambing.
4. Tipe-Tipe Kepribadian Menurut Eduard Spranger
Eduard menggolongkan tipe-tipe kepribadian seseorang berdasarkan
sikap manusia yang hidup di dalam masyarakat. Tipe-tipe kepribadian tersebut
antara lain :
a. Manusia Politik
Seseorang yang memiliki kepribadian seperti ini cendrung
mempunyai sifat ingin menguasai orang lain, dan setiap langkanya selalu
berbau hal politik.
b. Manusia Ekonomi
Orang yang memiliki tipe kepribadian seperti ini segala sesuatunya
dipertimbangkan dengan hitung-hitungan bisnis. Kalau kita ingin
mengetahui orang orang bertipe kepribaidan ekonomi kita bisa melihat
pada ras china yang hidup di negara kita ini. Kebanyakan para etnik china
ini selalu mencari hal hal baik dan berpotensi bisnis.
c. Manusia Sosial
Orang yang memiliki kepribadian ini biasanya mudah dan suka
bergaul (supel), suka menolong, dan rela berkorban untuk orang lain.
d. Manusia Seni
Orang yang memiliki kepribadian seni adalah orang yang jiwanya
dipengaruhi oleh nilai-nilai keindahan. Untuk melihat orang yang
memiliki kepribadian seni bagi kita tidak sulit. Kita bisa melihat para
musisi, penyanyi, pelukis dan lain sebagainya, atau kita bisa melihat
orang orang yang dalam kesehariannya menghabiskan waktunya untuk
keindahan.
e. Manusia Agama
Orang yang memiliki kepribadian agama, yang terpenting bagi
mereka adalah menghambakan diri dan menghabiskan hidupnya demi
Tuhan Yang Maha Kuasa. Orang yang memiliki kepribadian seperti ini
antara lain para ulama, pastur, pendeta dan pemuka atau tokoh tokoh
agama lainnya.
f. Manusia Teori
Ciri-ciri dari orang yang memili kepribadian teori antara lain ia
adalah seorang pemikir, suka membaca, dan mengabdi pada ilmu.
C. Mengukur Kepribadian
2. Wawancara (Interview)
Menilai kepribadian dengan wawancara (interview) berarti
mengadakan tatap muka dan berbicara dari hati ke hati dengan orang yang
dinilai. Dalam psikologi kepribadian, orang mulai mengembangkan dua jenis
wawancara, yakni:
a. Stress interview
Stress interview digunakan untuk mengetahui sejauh mana seseorang
dapat bertahan terhadap hal-hal yang dapat mengganggu emosinya dan
juga untuk mengetahui seberapa lama seseorang dapat kembali
menyeimbangkan emosinya setelah tekanan-tekanan ditiadakan.
Interviewer ditugaskan untuk mengerjakan sesuatu yang mudah, kemudian
dilanjutkan dengan sesuatu yang lebih sukar.
b. Exhaustive Interview
Exhaustive Interview merupakan cara interview yang berlangsung sangat
lama; diselenggarakn non-stop. Cara ini biasa digunakan untuk meneliti
para tersangka dibidang kriminal dan sebagai pemeriksaan taraf ketiga.
3. Tes Proyektif
Cara lain untuk mengatur atau menilai kepribadian adalah dengan
menggunakan tes proyektif. Orang yang dinilai akan memprediksikan dirinya
melalui gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya. Tes proyektif pada
dasarnya memberi peluang kepada testee (orang yang dites) untuk
memberikan makna atau arti atas hal yang disajikan, dapat dikatakan pula
tidak ada pemaknaan yang dianggap benar atau salah.
Jika kepada subjek diberikan tugas yang menunut penggunaan
imajinasi, kita dapat menganalisis hasil fantasinya untuk menguur cara dia
merasa dan berpikir. Jika melakukan kegiatan yang bebas, orang cenderung
menunjukkan dirinya, memantulkan (proyeksi) kepribadiannya untuk
melakukan tugas yang kreatif. Jenis yang termasuk tes proyektif adalah:
a. Tes Rorschach
Tes yang dikembangkan oleh seorang dokter psikiatrik Swiss, Hermann
Rorschach, pada tahun 1920-an, terdiri atas sepuluh kartu yang masing-
masing menampilkan bercak tintan yang agak kompleks. Sebagian bercak
itu berwarna; sebagian lagi hitam putih. Kartu-kartu tersebut diperlihatkan
kepada mereka yang mengalami percobaan dalam urutan yang sama.
Mereka ditugaskan untuk menceritakan hal apa yang dilihatnya tergambar
dalam noda-noda tinta itu. Meskipun noda-noda itu secara objektif sama
bagi semua peserta, jawaban yang mereka berikan berbeda satu sama lain.
Ini menunjukkan bahwa mereka yang mengalami percobaan itu
memproyeksikan sesuatu dalam noda-noda itu. Analisis dari sifat jawaban
yang diberikan peserta itu memberikan petunjuk mengenai susunan
kepribadiannya.
b. Tes Apersepsi Tematik (Thematic Apperception Test/TAT)
Tes apersepsi tematik atau Thematic Apperception Test (TAT),
dikembangkan di Harvard University oleh Hendry Murray pada tahun
1930-an. TAT mempergunakan suatu seri gambar-gambar. Sebagian
adalah reproduksi lukisan-lukisan, sebagian lagi kelihatan sebagai ilustrasi
buku atau majalah. Para peserta diminta mengarang sebuah cerita
mengena tiap-tiap gambar yang diperlihatkan kepadanya. Mereka diminta
membuat sebuah cerita mengenai latar belakang dari kejadian yang
menghasilkan adegan pada setiap gambar, mengenai pikiran dan perasaan
yang dialami oleh orang-orang didalam gambar itu, dan bagaimana
episode itu akan berakhir. Dalam menganalisis respon terhadap kartu
TAT, ahli psikologi melihat tema yang berulang yang bisa
mengungkapkan kebutuhan, motif, atau karakteristik cara seseorang
melakukan hubungan antarpribadinya.
4. Inventori Kepribadian
Inventori kepribadian adalah kuesioner yang mendorong individu
untuk melaporkan reaksi atau perasaannya dalam situasi tertentu. Kuesioner
ini mirip wawancara terstruktur dan ia menanyakan pertanyaan yang sama
untuk setiap orang, dan jawaban biasanya diberikan dalam bentuk yang
mudah dinilai, seringkali dengan bantuan komputer. Menurut Atkinson dan
kawan-kawan, investori kepribadian mungkin dirancang untuk menilai
dimensi tunggal kepribadian (misalnya, tingkat kecemasan) atau beberapa
sifat kepribadian secara keseluruhan.
Investori kepribadian yang terkenal dan banyak digunakan untuk
menilai kepribadian seseorang diantaranya:
a. Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)
MMPI terdiri atas kira-kira 550 pernyataan tentag sikap, reaksi emosional,
gejala fisik dan psikologis, serta pengalaman masa lalu. Subjek menjawab
tiap pertanyaan dengan menjawab “benar”, “salah”, atau “tidak dapat
mengatakan”. Pada prinsipnya, jawaban mendapat nilai menurut
kesesuaiannya dengan jawaban yang diberikan oleh orang-orang yang
memiliki berbagai macam masalah psikologi. MMPI dikembangkan guna
membantu klinis dalam mendiagnosis gangguan kepribadian. Para
perancang tes tidak menentukan sifat mengukurnya, tetapi memberikan
ratusn pertanyaan tes untuk mengelompokkan individu. Tiap kelompok
diketahui berbeda dari normalnya menurut kriteria tertentu. Kelompok
kriteria terdiri atas individu yang telah dirawat dengan diagnosis gangguan
paranoid. Kelompok kontrol terdiri atas orang yang belum pernah
didiagnosis menderita masalah psikiatrik, tetapi mirip dengn kelompok
kriteria dalah hal usia, jenis kelamin, status sosioekonomi, dan variabel
penting lain.
b. Rorced-Choice Inventories
Rorced-Choice Inventories atau Inventori Pilihan-Paksa termasuk
klasifikasi tes yang volunter. Suatu tes dikatakan volunter bila subjek
dapat memilih pilihan yang lebih disukai, dan tahu bahwa semua pilihan
itu benar, tidak ada yang salah (sumadi,1980). Subjek, dalam hal ini,
diminta memilih pilihan yang lebih disukai, lebih sesuai, lebih cocok
dengan minatnya, sikapnya, atau pandangan hidupnya.
c. Humm-Wadsworth Temperament Scale (H-W Temperament Scale)
H-W Temperament Scale dikembangkan dari teori kepribadian Rosanoff
(Sumadi,1980). Menurut teori ini, kepribadian memiliki enam komponen,
yang lebih banyak bertolak dari keragaman abnomal, yaitu:
1) Schizoid Autistik, mempunyai tendensi tak konsisten, berpikirnya
lebih mengarah pada khayalan.
2) Schizoid Paranoid, mempunyai tendensi tak konsisten, dengan angan
bahwa dirinya penting.
3) Cycloid Manik, emosinya tidak stabil dengan semangat berkobar.
4) Cycloid Depress, emosinya tak stabil dengan retardasi dan pesimisme.
5) Hysteroid, ketunaan watak berbatasan dengan tendensi kriminal.
6) Epileptoid, dengan antusiasme dan aspirasi yang bergerak terus.
6. Catatan Harian
Catatan harian seseorang berisikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-
hari, dapat juga dianalisis dan dijadikan bahan penelitian kepribadian
seseorang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat, apabila ada kesalahan baik dalam penulisan
Ahmadi, Abu dan M. Umar. 2004. Psikologi Umum. Surabaya: PT. Bina Ilmu