“KEPRIBADIAN”
DISUSUN OLEH:
NIM : PO7120319051
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut;
1. Mengetahui pengertian dari motivasi belajar
2. Mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar
3. Mengetahui upaya-upaya meningkatkan motivasi belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian motivasi
Berbicara mengenai pengertian motivasi sungguh sudah sangat banyak defenisi yang
dikemukakan oleh para ahli psikologi, untuk itu mari kita lihat terlebih dahulu arti motivasi
secara etimologinya. Secara etimologi, motif atau dalam bahasa Inggris
motive, berasal dari motion yang berarti “gerakan” atau “sesuatu yang bergerak”. Jadi istilah
motif erat berkaitan dengan gerak yakni gerakan yang dilakukan oleh manusia atau disebut juga
perbuatan atau tingkah laku. Motif disini psikologi berarti rangsangan, dorongan, atau
pembangkit tenagauntuk terjadinya suatu tingkah laku. Sebenarnya, motivasi merupakan istilah
yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh proses gerakan termasuk situasi yang mendorong,
dorongan yang timbul dari dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan
atau akhir dari gerakan atau perbuatan. Namun dengan demikian motivasi dapat diartikan
sebagai:
1. Dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara disadari atau tidak disadari, untuk melakukan
tindakan dengantujuan tertaentu.
2. Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang untuk bergerak
melakukan sesuatu kaerana ingin mencapai tujuan yang diinginkan.
Dari pengertian diatas motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, motivasi yang datang dari
dalam diri seseorang ( internal) dan motivasi yang datang dari luar yang berupa usaha
membentuk diri orang lain. Motivasi belajar adalah merupakan factor psikis yang bersifat non-
Intelektual, peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhsn gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energy
untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang kuat. Jadi
tugas guru serta orang tua untuk mendorong agar siswa dan putra-putri agar pada dirinya tumbuh
motivasi.
Seperti yang diungkapkan oleh Bligh (1971) dan Sass (1989), motivasi siswa dalam
belajar dipengaruhi oleh :
a) ketertarikan siswa pada mata pelajaran.
h) kesabaran
i) ketekunan
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar hendaknya seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan
Instruksional Khusus (TIK) yang akan dicapai siswa. Tidak cukup sampai di situ saja, tapi guru
juga bisa memberikan penjelasan tentang pentingnya ilmu yang akan sangat berguna bagi masa
depan seseorang, baik dengan norma agama maupun sosial. Makin jelas tujuan, maka makin
besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadian untuk siswa-siwa yang berprestasi. Hal ini akan sangat memacu siswa
untuk lebih giat dalam berprestasi, dan bagi siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk
mengejar atau bahkan mengungguli siswa yang telah berprestasi. Hadiah di sini tidak perlu harus
yang besar dan mahal, tapi bisa menimbulkan rasa senag pada murid, sebab merasa dihargai
karena prestasinya. Kecuali pada setiap akhir semester, guru bisa memberikan hadiah yang lebih
istimewa (seperti buku bacaan) bagi siswa ranking 1-3.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi
belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian.
Tentunya pujian yang bersifat membangun. Bisa dimulai dari hal yang paling kecil seperti, “beri
tepuk tangan bagi si Budi…”, “kerja yang bagus…”, “wah itu kamu bisa…”.
5. Hukuman
Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan
berusaha memacu motivasi belajarnya. Hukuman di sini hendaknya yang mendidik, seperti
menghafal, mengerjakan soal, ataupun membuat rangkuaman. Hendaknya jangan yang bersifat
fisik, seperti menyapu kelas, berdiri di depan kelas, atau lari memutari halaman sekolah. Karena
ini jelas akan menganggu psikis siswa.
Secara garis besar Oemar Hamalik (1992) menjelaskan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang
serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut.
Nampak jelas di sini bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan
sekaligus sebagai penggerak prilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan.Selain itu ada juga
fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi,
karena secara konseptual motivasi berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar. Adanya motivasi
yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha
yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat
melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat
pencapaian prestasi belajarnya.
Menurut Suciati & Prasetya (2001) dalam Nursalam & Efendi, Ferry (2008) beberapa
unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor Internal
1. Cita-Cita dan Aspirasi
Cita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah semangat sekaligus
memberikan tujuan yang jelas dalam belajar. Sedangkan aspirasi merupakan harapan atau
keinginan seseorang akan suatu keberhasilkan atau prestasi tertentu. Aspirasi mengarahkan
aktivitas peserta didik untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Cita-cita dan aspirasi akan
memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik, karena terwujudnya cita-cita akan
mewujudkan aktualisasi diri. Cita-cita yang bersumber dari diri sendiri akan membuat seseorang
berupaya lebih banyak yang dapat diindikasikan dengan:
a) sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas,
b) kreativitas yang tinggi,
c) berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah dialami,
d) berusaha agar teman dan guru memiliki kemampuan bekerja sama,
e) berusaha menguasai seluruh mata pelajaran,
f) beranggapan bahwa semua mata pelajaran penting
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar
adalah sebagai berikut:
a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir,
b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya,
c. Mengarahkan kegiatan belajar,
d. Membesarkan semangat belajar,
e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja, siswa dilatih untuk
menggunakan kekuatannya sehingga dapat berhasil.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman
tentang motivasi belajar pada siswa bemanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut:
a. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa,
b. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa,
1.2 Saran
Demikianlah makalah ini dibuat, apabila ada kesalahan baik dalam penulisan ataupun
pembahasan serta penjelasan kurang jelas, kami mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
Imam Musbikin, Mengatasi anak mogok sekolah dan malas belajar, Jogjakarta : Laksana, 2012
Jamal Ma’mur Asmani, Tips menjadi guru inspiratif, kreatif, dan inofatif, Jogjakarta: DIVA
Press,2013
2011