Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya. Kita masih diberi nafas kehidupan dan kenikmatan di dunia. sehingga tugas
Makalah yang berjudul “Strategi Komunikasi” ini dapat kami selesaikan.Makalah ini dibuat
dengan tujuan pemenuhan salah salah satu tugas mata kuliah. Selain itu makalah ini
memberikan pengetahuan tentang salah satu permasalahan yang terjadi dalam Komunikasi
Dan Hubungan Masyarakat.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapakan terimakasih yang dalam kepada semua
pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karna itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Terima kasih, dan semoga
makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.

Padang,4 Oktober 2017

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Berkomunikasi merupakan keharusan bagi manusia karena dengan
komunikasi kebutuhan manusia akan terpenuhi.Komunikasi antar pribadi membantu
perkembangan intelektual dan sosial kita, Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam
dan lewat komunikasi dengan orang lain, Dalam rangka memahami realitas di
sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki
tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan
pengertian orang lain dan realitas yang sama.
Seiring dengan perkembangan intelektual dan sosial individu sangat
ditentukan oleh kualitas komunikasi dengan orang lain, Secara sadar maupun tidak
sadar kita memperhatikan dan mengingat-ingat semua tanggapan dari orang lain
terhadap diri kita. Dengan komunikasi dengan orang lain kita dapat menemukan diri
yang sebenarnya. Komunikasi antarpribadi mengembangkan kita dari dimensi
kesosialan. Bersosialisasi dengan orang lain secara tidak langsung menunjukkan
kekhasan diri sendiri, sehingga lebih mudah menemukan jatidiri. Oleh sebab itu
komunikasi antarpribadi sangat penting bagi kehidupan individu yang hidup di
tengah-tengah lingkungan sosial.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada penulis mencoba membuat rumusan masalah
yang akan kita bahas berikut ini :
1. Bagaimana Strategi komunikasi yang baik yang dapat kita terapkan dalam
berkomunikasi ?
2. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan komunikasi Personal / Intrapersonal ?
3. Apa pula yang dimaksud dengan Komunikasi Inpersonal / Interpersonal ?
4. Bagaimana Media komunikasi berperan dalam Strategi komunikasi ?
3. Tujuan
Maksud dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui tentang pentingnya
mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang baik dalam kehidupan pribadi setiap
individu,dan untuk memenuhi salah satu tugas mata Komuikasi Dan Hubungan
Masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen


(management) untuk manacapai suatu tujuan.Strategi komunikasi merupakan paduan dari
perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untukmencapai suatu tujuan (Effendy,
2003). Strategi komunikasi harus didukung oleh teori karena teori merupakan pengetahuan
berdasarkan pengalaman (empiris) yang sudah diuji kebenarannya.

2. Komponen Strategi Komunikasi

Berikut diulas tentang 4 (empat) komponen utama komunikasi yang menjadi pusat kajian
dalam strategi komunikasi yaitu :

1. Komunikator
Komunikator merupakan pihak yang menjalankan proses strategi komunikasi. Untuk
menjadi komunikator yang baik dan apat dipercaya oleh komunikate atau khalayak
sasaran, maka komunikator harus memiliki daya tarik serta kredibilitas.
2. Daya tarik
Adalah manusiawi jika komunikate atau khalayak sasaran yang cenderung merasa
memiliki kesamaan dengan komunikator akan mengikuti apa yang diinginkan oleh
komunikator. Dalam hal ini, komunikate atau khalayak sasaran melihat komunikator
memiliki daya tarik tertentu sehingga khalayak sasaran bersedia untuk merubah
pikiran, sikap, pendapat, dan perilakunya sesuai dengan yang diinginkan oleh
komunikator. Daya tarik juga dapat dilihat dari penampilan komunikator.
3. Kredibilitas
Selain daya tarik, kredibilitas komunikator juga menjadi alasan kuat khalayak sasaran
atau komunikate bersedia merubah pikiran, sikap, pendapat, dan perilakunya sesuai
dengan isi pesan yang disampaikan oleh komunikator. Kredibilitas komunikator
adalah faktor yang membuat khalayak sasaran percaya kepada apa yang disampaikan
oleh komunikator dan mengikuti kemauan komunikator. Komunikator yang benar-

3
benar menguasai permasalahan dan memiliki penguasaan bahasa yang baik
cenderung dipercaya oleh khalayak sasaran.
4. Pesan Komunikasi
Pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada khalayak sasaran atau komunikate
dalam strategi komunikasi pastinya memiliki tujuan tertentu. Tujuan inilah yang
menentukan teknik komunikasi yang akan dipilih dan digunakan dalam strategi
komunikasi. Dalam strategi komunikasi, perumusan pesan yang baik dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi khalayak sangatlah penting. Pesan yang
dirumuskan oleh komunikator hendaknya tepat mengenai khalayak sasaran.
Menurut Soeganda Priyatna (2004), terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar
pesan yang disampaikan dapat mengena kepada khalayak sasaran yaitu :

 Umum – pesan disampaikan adalah pesan yang bersifat umum dan mudah dipahami
oleh khalayak sasaran
 Jelas – pesan yang disampaikan harus jelas dan tidak menimbulkan salah penafsiran
 Bahasa jelas – bahasa yang digunakan dalam proses penyampaian pesan hendaknya
menggunakan bahasa yang jelas dan sesuai dengan khalayak sasaran serta tidak
menggunakan istilah-istilah yang tidak dimengerti oleh khalayak sasaran.
 Positif – pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran dilakukan dengan cara-
cara yang positif sehingga mendatangkan rasa simpati dari khalayak sasaran
 Seimbang – pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran disampaikan dengan
seimbang, tidak melulu mengungkapkan sisi positif namun juga sisi negative agar
khalayak sasaran dapat menerimanya dengan baik
 Sesuai – pesan yang disampaikan hendaknya disesuaikan dengan keinginan khalayak
sasaran

3. Ruang Lingkup Strategi Komunikasi

Menurut Quinn ( 1992 ) dalam Ruslan ( 2002 ) menyatakan, agar suatu srategi dapat
efektif dilaksanakan dalam sebuah program, maka ia harus mencakup beberapa hal :

a. Objektif
yang jelasdan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk mencapai pemahaman yang
jelas, menentukan dan bisa mencapai keseluruhan tujuan.Tujuan tersebut tidak perlu
dibuat secara tertulis namun yang penting bisa dipahami dan menentukan.

4
b. Memelihara inisiatif
Strategi inisiatif menjaga kebebasan bertindak dan memperkaya komitmen. Strategi
mesti menentukan langkah dan menetapkan tindakan terhadap peristiwa, bukannya
beraksi terhadap suatu peristiwa.
c. Konsentrasi
Dengan memusatkan kekuatanyang besar untuk waktu dan tempat yang menentukan.
d. Fleksibilitas
Strategi hendaknya diniatkan untuk dilengkapi penyangga dan dimensi untuk
fleksibelitas dan maneuver.
e. Kepemimpinan yang memiliki komitmen dan terkoordinasi
Strategi hendaknya memberikan kepemimpinan yang memilki komitmen dan
tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pokok.
f. Kejujuran
Strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan kerahasiaan dan kecerdasan
untuk menyerang lawan pada saat yang tidak terduga.
g. Keamanan
Strategi itu mesti mengamankan seluruh organisasi dan semua operasi penting
organisasi.

Menurut R Wayne Pace, Brent D. Peterseon, dan M. Dallas Burnett dalam Techniques
for effective communication menyatakan tujuan sentral komunikasi terdiri atas 3 tujuan
utama yaitu :

1) To secure understanding ( komunikasi mengerti akan pesan yang diterimanya )


2) To Establish acceptance ( penerimaan pesan oleh komunikan itu kemudian dibina )
3) To motivate Action ( kegiatan dimotivasikan )

4. Faktor Pendukung Strategi Komunikasi

Menyusun strategi komunikasi harus memperhitngkan faktor – faktor pendukung dan


penghambat. Berikut ini sebagian komponen komunikasi dan faktor pendukung serta
penghambat pada setiap komponen tersebut ( Effendy, 2003 ), Yaitu :

1. Mengenali sasaran komunikasi


2. Faktor situasi dan kondisi
3. Pemelihan media komunikasi

5
4. Pengkajian tujuan pesan komunikasi
5. Peranan komunikator dalam komunikasi
6. Daya tarik sumber
7. Kredibiltas sumber

Empat faktor penting yang harus diperhatikan dalammenyusun strategi komunikasi :

a. Mengenal khlayak
Khalayak itu aktif sehingga antara komunikator dengan komunikan bukan saja terjadi
saling hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi.
b. Menyusun Pesan
Yaitu menetukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari
pesan tersebut ialah mampu membangkitkan perhatian. Awal efektifitas dalam
komunikasi ialah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan – pesan yang
disampaikan.
c. Menetapkan Metode
Dalam hal ini metode penyampaian, yang dapat dilihat dari dua aspek :
1. Menurut Cara Pelaksanaaannya
 Metode Redundancy (repetition)
Metode Redundancy (repetition) adalah cara mempengaruhi khalayak
dengan jalan mengulang-ngulang pesan pada khalayak.
 Metode Canalizing
Metode Canalizing yaitu mempengaruhi khalayak untuk menerima
pesan yang disampaikan, kemudian secara perlahan-lahan merubah
sikap dan pola pemikirannya ke arah yang kita kehendaki.

2. Menurut Bentuk Isinya


 Metode informatif
Yaitu ditujukan pada penggunaan akal pikiran khalayak, dan dilakukan
dalam bentuk pernyataan, berupa: keterangan, penerangan, berita, dsb.
 Metode persuasif
Yaitu mempengaruhi khalayak dengan jalan membujuk.
 Metode edukatif

6
Yaitu memberikan sesuatau idea kepada khalayak berdasarkan fakta-
fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan
dari segi kebenarannya dengan disengaja, teratur dan berencana,
dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang di
inginkan.
 Metode Kursif
Yaitu mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa tanpa memberi
kesempatan berpikir untuk menerima gagasan-gagasan yang
dilontarkan, dimanifestasikan dalam bentuk peraturan- peratran,
intimidasi dan biasanya di belakang berdiri kekuatan tangguh.
d. Pemilihan media komunikasi
Kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada
tujuan yang akan dicapai, pesan dan teknik yang dipergunakan, karena masing-masing
mediaum mempunyai kelemahan-kelemahannya tersendiri sebagai alat .

5. Tahapan Strategi Komunikasi


Secara umum strategi komunikasi dilakukan melalui 10 tahapan :
1. Analisis program/masalah
2. Analisis situasi
3. Analisis khalayak
4. Tujuan Komunikasi
5. Strategi komunikasi
6. Perencanaan kegiatan pengembangan media
7. Produksi dan uji coba media
8. Penggunaan media
9. Media monitoring dan sistem pengelolaan informasi
10. Evaluasi dan analisi masalah.

A. KOMUNIKASI PERSONAL / INTRAPERSONAL

1. Pengertian Komunikasi Personal / Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri. Ini
merupakan dialog internal dan bahkan dapat terjadi saat bersama dengan orang lain

7
sekalipun. Sebagai contoh: ketika anda bersama seseorang, apa yang anda pikirkan termasuk
dengan komunikasi intrapersonal.

Saat kita sedang berbicara kepada diri kita sendiri, sedang melakukan perenungan,
perencanaan, dan penilaian pada diri kita terjadi proses nouro-fisiologis yang membentuk
landasan bagi tanggapan, motivasi dan komunikasi kita dengan orang-orang atau faktor-
faktor di lingkungan kita (Casmir:1974,37). Mampu berdialog dengan diri sendiri berarti
mampu mengenal diri sendiri.Belajar mengenal diri sendiri berarti belajar bagaimana kita
berfikir danmerasa, bagaimana kita mengamati, menginterprestasikan dan bereaksi di
lingkungan kita.

2. Proses Pengelolaan Informasi


Proses pengolahan informasi dalam komunikasi intrapersonal melalui beberapa
tahapan yaitu :
a. Sensasi
Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan
penguraian verbal, simbolis, atau konseptual dan terutama sekali berhubungan dengan
kegiatan alat indra, “Benjamin B. Wolman”. Sensasi juga merupakan fungsi alat indra dalam
menerima informasi dan lingkungan sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat
memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah manusia
memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa, sensasi merupakan kegiatan, kegiatan yang dilakukan
oleh alat-alat indra manusia untuk menginterprestasikan lingkungan di sekitarnya.
b. Persepsi
Pesepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.Persepsi ialah
memberikan makna pada stimuli indrawi.Hubungan sensasi dan persepsi sudah jelas.Sensasi
adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi indrawi tidak
hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspetasi, motivasi, dan memori (
Desiderato,1976:129). Persepsi seperti sensasi, ditentukan oleh faktor personal dan faktor
situasional.
Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi yakni :
a) Perhatian, Yaitu proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.

8
b) Faktor eksternal penarik perhatian seperti gerakan, intensitas stimuli, kebaruan
(novelty), pengulangan.
c) Faktor internal penarik perhatian adalah faktor biologos yaitu faktor kebutuhaqn
biologis pada saat itu; dan faktor sosiopsikologis yang meliputi minat, kebiasaan ,
sikap.
d) Faktor fungsional adalah yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu,
kerangka acuan seseorang yang semuanya merupakan faktor personal.
e) Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek fisiologis pada individu.
c. Memori
Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam
mempengaruhi baik persepsi maupun berfikir. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur,
yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan
pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves,1976). Setiap saat
stimuli mengenai indra kita, setiap saat pula stimuli itu direkam secara sadar atau tidak sadar
oleh memori kita.
d. Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol
dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian merupakan reaksi dari
seseorang terhadap aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap suatu objek. Ada beberapa
hal yang memengaruhi perhatian diantaranya faktor eksternal (benda-benda yang
berhubungan dengan individu,stimulus) sedangkan dari faktor internal (mind& keinginan,
perasaan, kebiasaan ).
3. Bentuk komunikasi intrapersonal
Bentuk komunikasi intrapersonal dapat berupa:
1. Dialog internal; berbicara dengan diri sendiri.
2. Lamunan; sejenak melupakan lingkungan sekitar.
3. Interaksi internal; dialog internal yang melibatkan gerakan.
4. Mimpi; aktivitas mental di saat tidur.
4. Mediakomunikasi intrapersonal
Media komunikasi intrapersonal dapat berupa:
a. Langsung:berpikir, merenung, dll.
b. Cetak:diary, catatan, lukisan, foto,dll
c. Elektronik:rekamangambar/suara, dll.
d. Artefak:cermin, busana, dll.

9
e. Alattes:tesmedis, tespsikologis, tesTOEFL, dll.
f. Dan media lainnya.

beberapa macam sumber informasi yang diterima oleh indera dalam melakukan
komunikasi intrapersonal Yaitu :
1) eksteroseptor : indera yang menerima informasi dari luar misalnya telinga, mata, kulit,
dlsb.
2) interoseptor : indera yang menerima informasi dari dalam misalnya system peredaran
darah, system ekskresi keringat, dsb.
3) proprioseptor : indera dari gerakan tubuh kita sendiri misalnya otot.

Contoh komunikasi interpersonal yang terjadi dalam kehidupan sehari hari adalah seperti
Berdoa bersyukur, Intropeksi diri dengan meninjau perbuatan kita, mengespresikan diri
dengan apa yang sedang kita rasakan, menyalahkan diri sendiri dan berbicara dalam hati.

B. KOMUNIKASI INPERSONAL / INTERPERSONAL

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal


Komunikasi interpersonal secara umum adalah komunikasi antara orang-orang secara
tatap muka, masing-masing orang yang terlibat dalam komuniasi tersebut saling
mempengaruhi persepsi lawan komunikasinya. Bentuk khusus komunikasi interpersonal ini
adalah komunikasi diadik. DeVito berpendapat bahwa komunikasi interpersonal adalah
komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang telah memiliki hubungan yang jelas, yang
terhubungkan dengan beberapa cara. Jadi komunikasi interpersonal misalnya komunikasi
yang terjadi antara ibu dengan anak, dokter dengan pasien, dua orang dalam suatu
wawancara, dsb. Deddy Mulyana (2005) menyatakan: “komunikasi antarpribadi
(interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka,
yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik
secara verbal ataupun nonverbal.” (Mulyana, 2005:73).
Ciri-ciri komunikasi interpersonal ini adalah pihak-pihak yang memberi dan
menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun non
verbal.Komunikasi interpersonal yang efektif diawali hubungan yang baik.Waltzlawick
berpendapat komunikasi tidak hanya berisi pesan tetapi juga menekankan kepada aspek

10
hubungan yang disebut dengan metakomunikasi.Umumnya hubungan interpersonal suami
istri atau dengan yang lainnya adalah baik sehingga menjadi modal bagi terbangunnya sebuah
komunikasi interpersonal yang efektif. (Kholil, 2005: 43).
Komunikasi interpersonal yang efektif diawali dari hubungan interpersonal yang baik.
Hubungan interpersonal antara dua orang baik itu antara orang tua dengan anak, atau antara
pimpinan dengan bawahan adalah baik sehingga dapat menjadi modal terbangunnya sebuah
komunikasi interpersonal yang efektif. (Asari, 2005 :10).
Ada tiga faktor yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, adalah
sebagai berikut:
a. Percaya (trust)
faktor percaya sangat mempengaruhi terjadinya peroses komunikasi interpersonal
yang baik. Ada tiga faktor utama untuk dapat menentukan sikap percaya adalah : menerima,
empati, dan kejujuran (Efendi, 1981). Menerima adalah kemampuan untuk berhubungan
dengan orang lain, melihat orang lain sebagai induvidu yang patut dihargai, tanpa menilai apa
yang dibicarakan orang tersebut. Sikap menerima tidaklah semudah membalikkan telapak
tangan, kita sering cenderung sukar menerima. Menerima juga harus digaris bawahi,
menerima tidak berarti menyetuji semua perilaku orang lain atau rela menanggung akibat-
akibat perilakunya.
b. Sikap Suportif
sikap suportif adalah sikap yang mengurangi defensif dalam komunikasi. Terjadinya
sikap defensif bila seseorang tidak menerima, tidak jujur dan tidak empati (Rakhmat,
2005:133).
c. Sikap terbuka
Sikap terbuka sangat besar pengaruhnya di dalam menumbuhkan komunikasi
interpersonal yang efekif.

2. Komponen –Komponen Komunikasi Interpersonal


Secara sederhana proses komunikasi akan berjalan lancar apabilaadanya pengirim
atau komunikator yang menyampaikan informasi berupalambang verbal maupun nonverbal
kepada penerima atau komunikan denganmenggunakan medium suara manusia atau tulisan.
Dalam hal ini dapat diasumsikan bahwa proses komunikasi antarpribadi terdapat komponen
komponen komunikasi yang saling berkesinambungan. Antara lain:
1) Sumber / komunikator

11
Sumber adalah orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.Yakni
orang yang menyampaikan pesan, baik secara emosional maupun informasional
kepada orang lain.
2) Encoding
Suatu aktifitas seorang komunikator dalam menciptakan pesan melalui
simbol-simbol verbal atau non verbal yang disusun berdasarkan aturan tata bahasa,
dan karakteristik komunikan.
3) Pesan
Merupakan hasil encoding.Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik
verbal maupun nonverbal yang mewakili keadaan khusus komunikator untuk
disampaikan kepada komunikan.
4) Saluran
Merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari sumber kepada
penerima.Dalam komunikasi antarpribadi penggunaan saluran atau media Karena
situasi dan kondisi tidak memungkinkan dilakukan secara tatap muka.
5) Penerima / komunikan
Adalah seseorang yang menerima, dan menginterpretasi pesan.Dalam
komunikasi antarpribadi komunikan bersifat aktif, selain menerima komunikan juga
menginterpretasi dan memberikan umpan balik kepada komunikator.
6) Decoding
Kegiatan menerima pesan.Melalui indera, penerima dapat bermacam macam
data dalam bentuk kata-kata atau simbol-simbol yang harus diubah berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang mengandung makan.
7) Respon
Merupakan suatu tanggapan yang dilakukan oleh penerima atau komunikan
setelah menerima pesan dari pengirim atau komunikator.
8) Gangguan (Noise)
Merupakan apa saja yang mengganggu atau membuat kacau penyampaian atau
penerimaan pesan. Noise dapat terjadi di komponen-komponen manapun dari sistem
komunikasi.
9) Konteks komunikasi
Konteks komunikasi terbagi menjadi 3 dimensi yaitu: ruang, waktu, dan nilai.
Konteks ruang menunjukkan pada lingkungan tempat terjadinya komunikasi.Waktu,

12
menunjukkan pada waktu kapan komunikasi terjadi.Dan nilai meliputi nilai sosial dan
nilai budaya yang mempengaruhi suasana komunikasi.

3. Proses Komunikasi Interpersonal

1. Encoding adalah suatu aktivitas internal pada diri komunikator untuk menciptakan
pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal, yang disusun
berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan karakteristik
komunikan.
2. Komunikan menerima pesan. Aktivitas yang dikerjakan komunikan ialah decoding.
Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri komunikan. Melalui indera, ia
mendapatkan macam-macam data dalam bentuk “mentah”, berupa kata-kata dan
simbolsimbol yang harus diubah kedalam pengalamanpengalaman yang mengandung
makna. Decoding adalah proses memberi makna.
3. Hasil dari aktivitas decoding ini adalah respon. Yakni apa yang telah diputuskan oleh
penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan balik terhadap pesan yang telah
diterimanya.
4. Respon dapat bersifat positif, netral, maupun negatif. Respon positif apabila sesuai
dengan yang dikehendaki komunikator. Netral berarti respon itu tidak menerima
ataupun menolak keinginan komunikator. Respon negatif apabila tanggapan yang
diberikan bertentangan dengan yang diinginkan oleh komunikator.

13
4. Macam-Macam Bentuk Komunikasi Interpersonal

Ada beberapa bentuk komunikasi antarpribadi yang bisa dilakukan dalam melakukan
proses komunikasi antarpribadi. Diantaranya :

a. Dialog
Dialog berasal dari kata Yunani yaitu Dia yang artinya antara,bersama. Sedangkan
legein artinya berbicara, menukar pikiran, dan gagasan bersama. Dialog sendiri
merupakan percakapan yang memiliki maksud untuk saling mengerti, memahami, dan
mampu menciptakan kedamaian dalam bekerjasama untuk memenuhi
kebutuhannya.Dialog yang dilakukan dengan baik akan membuahkan hasil yang
banyak, baik pada tingkat pribadi, yang dapat meningkatkan sikap saling
memahami, dan menerima, serta mengembangkan kebersamaan dan hidup
yang damai serta saling menghormati.
b. Sharing
Sharing merupakan bertukar pendapat, berbagi pengalaman,merupakanpembicaraan
antara dua orang atau lebih, dimana pelaku komunikasi saling menyampaikan apa
yang pernah dialaminya dan hal itu menjadi bahan pembicaraannya. Dan berakibat
saling tukar pengalaman.Dengan bentuk sharing dalam komunikasi antarpribadi dapat
memanfaatkan untuk memperkaya pengalaman diri dengan berbagai masukan yang
bisa diambil.
c. Wawancara
Dalam komunikasi wawancara merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan
mencapai sesuatu.Pihak yang mengikuti komunikasi dalam bentuk wawancara ini
saling berperan aktif dalam pertukaran informasi. Dalam wawancara berlangsung
baik yang mewawancarai atau yang diwawancarai keduanya terlibat dalam proses
komunikasi dengan saling berbicara, mendengar, dan menjawab.
d. Konseling
Bentuk komunikasi antarpribadi yang satu ini lebih banyak di pergunakan didunia
pendidikan, perusahaan untuk masyarakat. Bentuk ini biasanya digunakan untuk
menjernihkan masalah orang yang meminta bantuan (counsellee) dengan
mendampinginya dalam melihat masalah, memutuskan masalah, menemukan cara-
cara memecahkan masalah yang tepat, dan memungkinkan untuk mencari cara yang
tepat untuk pelaksanaan keputusan tersebut.

14
C. MEDIA KOMUNIKASI

1. Pengertian Media

Menurut locatis dan Atkinson (1984) media adalah sarana (biasanya bersifat audio-visual
atau elektronik) untuk mentranmisikan atau menyampaikan pesan. Media mmencakup hal-
hal seperti cetakan, gamabar, photo, komunikasi audio, televisi, simulasi dan permainan, serta
computer.

2. Sejarah perkembangan media

Sepanjang sejarah perkembangan peradaban manusia, pendidikan dikenal sebagai sarana


utama pelestarian dan pengembangan peradaban, bahkan esistensi manusia.Dimulai ekspresi
wajah, gerak tangan atau tingkah laku yang lain, serta bahasa lisan sederhana yang masih
dalam perkembangan, manusia berkomunikasi satu sama lain. Cara lama yang mungkin telah
ada sejak awal adanya mannusia, ialah ekspresi wajah dan gerak tingkah untuk menyatakan
sesuatu, masih di pergunakan samapai di zaman modern ini.Kita mebelalakkan mata dan
mengcungkan tinju untuk menyatakan kemarahan misalnya, atau tertawa untuk menyatakan
kegembiraan.

Cara-cara yang baru yang tumbuh, misalnya penggunaan bahasa yang juga selalu
berkembang, rekaman informasi dalam bentuk infomasi visual (yang dilakukan oleh manusia
purba dalam bentuk gambar-gambar di gua), dan di jaman modern ini dalam bentuk
penggunaan berbagai media komunikasi

Ribuan tahun lalu sebelummanusia belum bisa menulis mereka tellah membuat gambar-
gambar yang indah tentang pemburu-pemburu dan binatang buruan di dinding dinding gua,
sepeti di temukan di gua prancis selatan, sahara dalam, dan daerah penduduk asli australia.
Apapun alasannya penggunaan gambar utuk penyampaian pesan terus berlanjut sampai
sekarang. Canndi Borobudur penuh dengan relief gambar riwayat hidup Shidarta Gautama,
dan candi parambanan dengan gambar relief kisah Ramayana. Di zaman modern sekarang
gambar-gambar merupakan medium penyampaian pesan yang sangat penting, yang wahana
peyampaiannya melalui berbagai macam media modern, seperti overhead projector, film,
televise dan computer.

15
Kebutuhan untuk lebih mengapstraksikan pesan berlanjut dalam sejarah dengan
ditemukannya tulisan. Berbagai system lambing ideografik, seperti tulisan hieroglyph mesir,
huruf paku babilonia dan Persia, dan tulisan ideogram china di ciptakan.Kemudian , antara th.
2000-1000 S.M., dimulai oleh orang-orang funisia, di kebangkan alfabet seperti yang kita
kenal sekarang.

Media tulisan yang pertama-tama di pahatkan pada batu, berkembang menjadi


lempengan-lempengan tembikar, ialah tulisan yang digoreskan pada tanah liat kemudian di
bakar.Media ini terlalu berat dan kurang bermanfaat bagi komunikasi jarak jauh. Kemudian
sejarah mencatat penemuan orang mesir kuno akan papyrus, dari daun tanaman yang tumbuh
sepanjang sungai Nil, sebagai medium tulisan yang ringan. Seperti dikatakan oleh wood
(1983), pemerintsh kerajaan romawi yang luas itu di mungkinkan adanya manuskrip-
manuskrip dan dokumen-dokumen papyrus ini.

Dalam sejarah penggunaan media tulisan di Indonesia kita kenal selain pahatan pada batu
juga menggunakan daun lontar.Samapai saat ini penggunaan daun lontar asih di gunakan
dalam upacara tradisional agama Hindu di Bali.

Pada akhir tahun 1400-an pengusaha- pebgusaha percetakan telah mendirikan perusaan
percetakan mereka di setiap kota utama di eropapenemuan Gutenberg telah menggerakan
revolusi komunikasi di dunia barat. Sebelum penemuan alat cetak, pengetahuan buku terpusat
di tangan beberapa orang saja. Kebanyakan buku di tulis dalam bahasa latin, bahasa para
penguasa agama .ketika penggunaan alat cetak meluas, semakin banyak buku muncul dalam
bahasa rakyat kebanyakan. Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan , filsafat dan agama
perlahan-lahan dapat memperoleh hamper semua orang yang dapat membaca dan mampu
membeli buku.

3. Fungsi Media Komunikasi

1. Efektifitas: media komunikasi sebagai sarana untuk mempermudah dalam


penyampaian informasi
2. Efesiensi: media komunikasi sebagai sarana untuk mempercepat dalam penyampaian
informasi
3. Konkrit: media komunikasi sebagai sarana untuk membantu mempercepat isi pesan
yang mempunyai sifat abstrak

16
4. Motivatif: media komunikasi sebagai sarana agar lebih semangat melakukan
komunikasi

4. Jenis Jenis Media Komunikasi

Media Komunikasi Berdasarkan Fungsinya

1. Fungsi produksi: media komunikasi yang bermanfaat sebagai penghasil berbagai


macam informasi, contohnya: komputer/PC pengolah kata (word processor)
2. Fungsi reproduksi: media komunikasi yang bermanfaat untuk mencetak ulang dan
menggandakan informasi, contohnya: audio tapes recorder serta video tapes
3. Fungsi penyampaian informasi: media komunikasi yang berdaya guna untuk dipakai
menyebarluaskan serta menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi
sasarannya, contohnya: Handphone, telephone, faximile, dan lain sebagainya

Media Komunikasi Berdasarkan Bentuknya

1. Media cetak: merupakan berbagai macam barang yang dicetak dan bisa dipakai
sebagai sarana untuk menyampaikan suatu pesan informasi, seperti: surat
kabar/koran, brosur, buletin, dan lain sebagainya.
2. Media audio: merupakan suatu bentuk media komunikasi yang penerimaan
informasinya hanya dapat tersampaikan melalui indra pendengaran, contohnya:
radio
3. Media visual: merupakan suatu bentuk media komunikasi yang penerimaan pesan
informasinya hanya dapat tersampaikan melalui indra penglihatan, contohnya:
foto
4. Media audio visual: merupakan suatu bentuk media komunikasi yang dapat dilihat
sekaligus didengar, jadi untuk mengakses pesan informasi yang disampaikan
memakai indra penglihatan dan juga indra pendengaran, contohnya: televisi,
video.
5. Contoh Media Komunikasi
1. Surat kabar dan majalah
2. Film (Gambar Hidup)
3. Radio
4. Televisi

17
6. Dampak Perkembangan Media

Setelah mengikuti perkembangan media mulai dari penggunaan gambar, penemuan


huruf dan tuliasan, bahan serta alat cetak dan buku, sampai penemuan media listrik, perlu kita
meninjau sedikit seberapa banyak terjadi perubahan di masyarakat sebagai dampak
penggunaan penemuan-penemuan baru tersebut.

Wood (1983) menjelaskannya dengan menggunakan pendapat Marsall McLuhan.


McLuhan mempopulerkan istilah “ media listrik” (“the electric media”), yang menunjuk
secara luas pada telegraf, telepon, rekaman radio, radio, film, televise, TV kabel, satelit, dan
selanjutnya. Pada akhir abad 19 media yang pertama dari yang di sebutkan tadi muncul, dan
telah meramalkan perubahan budaya yang drastic yang akan terjadi.

Menurut McLuhan, keceptan media listrik mengembalikan kita kepada lingkungan


“ke-seketika-an” dari media oral/aural. Kita terjerat sekali lagi kedalam komunikasi non
tetap, non linear.Non simbolik yang menjadi ciri dari tradisi oral.Apa bila kata tercetak
cenderung mengisolasi seorang penerima pesan dan memisahkannya dari kesadaran
kelompoknya, McLuhan berpendapat bahwa media telekomunikasi dapat menyatukan orang-
orang dari planet ini melalui komunikasi listrik/oral yang dialami bersama yang melampaui
batas-batas nasional sejenis penyatuan menjadi suku bangsa di lingkup dunia dimana tiap
orang hidup di desa dunia (global village) yang sama. Ini akan menggugah partisipasi dari
pada mendorong penarikan diri, mendorong tindakan dari pada merenungkan sesuatu,
mendorong hubungan-hubungan yang penuh damai dari pada mendorong nasiaonalisme.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam berkomunikasi kita harus memperhatikan bagaimana cara dan langkah
berkomunikasi dengan baik. Serta faktor – faktor apa saja yang termasuk di dalamnya
disaat kita melakukan komunikasi dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain.
Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk manacapai suatu tujuan. Empat faktor penting yang harus
diperhatikan dalammenyusun strategi komunikasi mengenal khlayak, menyusun
Pesan, menetapkan metode, pemilihan media komunikasi.

Sedangkan komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dengan


diri sendiri. Ini merupakan dialog internal dan bahkan dapat terjadi saat bersama
dengan orang lain sekalipun. Sebagai contoh: ketika anda bersama seseorang, apa
yang anda pikirkan termasuk dengan komunikasi intrapersonal. Dan komunikasi
interpersonal secara umum adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka,
masing-masing orang yang terlibat dalam komuniasi tersebut saling mempengaruhi
persepsi lawan komunikasinya.Dan dalam komunikasi terdapat media
komunikasi.Yang pmana media adalah sarana (biasanya bersifat audio-visual atau
elektronik) untuk mentranmisikan atau menyampaikan pesan.Media mmencakup hal-
hal seperti cetakan, gamabar, photo, komunikasi audio, televisi, simulasi dan
permainan, serta computer.

B. Saran
Dari makalah ini penyaji dapat memberikan masukan bahwa dalam melakukan
komunikasi yang baik kita perlu mengetahui apa- apa saja faktor dan hal – hal yang
termasuk di saat timbulnya keinginan berkomunikasi. Dan juga apa saja jenis
komunikasi yang biasa digunakan oleh masyarakat dalam lingkungan sosial agar
dapat melakukan hubungan yang baik dengan orang – orang disekelilingnya. .

19

Anda mungkin juga menyukai