Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


TENTANG
STUDI KASUS SENGKETA INFORMASI PUBLIK

OLEH KELOMPOK 3:
1. ANISA KHAIROZA (15042075)
2. LEDITA ANASTASYA (15042035)
3. SEPRIMA YENTI (15042047)
4. WINDI RAMADANI (15042095)

DOSEN: ALDRI FRINALDI S.H.,M.Hum.,Ph.D


PENGERTIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK

Sengketa informasi publik adalah sengketa yang


terjadi antara Badan Publik dengan Pengguna Informasi
Publik, yang berkaitan dengan hak memperoleh dan
menggunakan informasi publik berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
PENYEBAB TERJADINYA SENGKETA INFORMASI
PUBLIK

Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik pasal 35 ayat 1
dinyatakan bahwa sengketa informasi publik terjadi karena:
1. Badan Publik menolak memberikan informasi publik kepada Pemohon Informasi.
2. Badan Publik tidak menyediakan dan tidak mengumumkan informasi publik yang termasuk
kategori informasi publik wajib disediakan dan diumumkan secara berkala melalui situs resmi
badan publik dan papan pengumuman di kantor Badan Publik bagi Badan Publik Negara dan hanya
di papan pengumuman di kantor Badan Publik bagi Badan Publik selain Badan Publik Negara
(Organisasi Non Pemerintah).
3. Badan Publik tidak menanggapi permintaan informasi publik yang diajukan oleh Pemohon
Informasi.
4. Badan Publik tidak memenuhi permintaan informasi publik yang diajukan oleh Pemohon
Informasi.
5. Badan Publik tidak memberikan informasi publik sesuai permintaan atau informasi diberikan
tidak lengkap.
6. Badan Publik mengenakan biaya tidak wajar (kemahalan) atas pemberian salinan informasi.
7. Badan Publik memberikan informasi publik melebihi batas waktu yang ditentukan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PERISTIWA HUKUM

Indonesia Corruption Watch (ICW) menggugat Markas Besar


Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) ke Komisi Informasi
Pusat (KI Pusat) atas ketidakterbukaan informasi data pemilik 17 rekening
Perwira Tinggi Polri.
SEBAB DIPERKARAKAN
Kasus ini di perkarakan karena adanya surat penolakan dari Mabes Polri untuk
memberikan informasi data 17 rekening Perwira Tinggi mereka atas surat
permohonan yang diajukan oleh ICW pada tanggal 2 Agustus 2010. Kemudian ICW
kembali mengajukan surat permohonan ke Mabes Polri dengan alasan tertentu
namun Mabes Polri tidak menanggapi permintaan informasi padahal data ini
diperlukan ICW untuk penyelidikan atas adanya Transaksi mencurigakan pada
rekening milik Perwira Tinggi Polri tersebut. Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik Pasal 35 ayat 1 huruf a dan huruf c, apabila
badan publik menolak atau tidak menanggapi permintaan informasi publik kepada
pemohon informasi maka hal ini bisa diperkarakan.
ALUR PENYELESAIAN PERKARA

MENGGUGAT MABES POLRI


DITERIMA
MABES POLRI
menolak
ICW KI PUSAT putusan KI
Pusat

PTUN
BARANG BUKTI DAN ALAT BUKTI

Merupakan objek materiil. Barang yang


Barang Bukti dipergunakan untuk melakukan tindak
pidana/perdata.

Dari perkara diatas, yang menjadi barang bukti


adalah 17 rekening anggota Perwira Mabes
Polri.
Keterangan saksi, keterangan ahli, surat,
Alat Bukti petunjuk dan keterangan terdakwa.

Dari perkara diatas, yang menjadi alat bukti


adalah surat permohonan pemberian informasi
dan surat penolakan pemberian informasi.
dasar HUKUM YANG DIAJUKAN
DALAM PERKARA

1. UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik


2. UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara

Anda mungkin juga menyukai