Anda di halaman 1dari 12

I.

UMUM
1. Melalui Amandemen Kedua pada tahun 2000, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, telah memberikan jaminan perlidungan hak atas informasi. Pasal
28F menyebutkan bahwa “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.”Sudah dan memahami tentang
esensi dari Undang-undang No. 14 Tahun 2008 adalah untuk memberikan hak kepada
individu atau kelompok untuk mengakses informasi yang dikuasai oleh Badan Publik.
Undang-undang ini memberikan kewajiban kepada Badan Publik untuk melakukan
keterbukaan, baik dengan mumpublikasikan informasi secara proaktif dan dengan
merespon permohonan informasi.
2. Esensi dari UU nonor 14 tahun 2008 adalah untuk mewujudkan penyelenggaraan negara
dan pemerintahan yang baik, transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat
dipertanggungjawabkan
3. Peraturan perundang-undangan yang terkait yaitu:
 Undang Undang Dasar 1945, 20, 21, 28F dan 28J
 Undang Undang No. 19 Tahun 2016
 Undang Undang No.38 Tahun 2009
 Undang Undang No.14 Tahun 2008
 Undang Undang No.11 Tahun 2008
 Undang Undang No. 32 Tahun 2002
 Undang Undang No.40 Tahun 1999
 Undang Undang No.36 Tahun 1999
 Undang Undang No. 6 Tahun 2014
 Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2010
 Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2010
 Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2013
 Peraturan Komisi Informasi No. 1 tahun 2017
 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 3 Tahun 2017
 Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2018
4. Tujuan Undang undang keterbukaan Infomasi publik yaitu:
 Ada jaminan hak bagi rakyat untuk mengetahui rencana, program, proses, alasan
pengambilan suatu keputusan publik termasuk yang terkait dengan hajat hidup
orang banyak;
 Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik
dan pengelolaan Badan Publik yang baik;
 Mendorong penyelenggaraan negara yang baik, yaitu transparan, efektif dan
efisien, serta akuntabel;
 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa;
dan/atau
 Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan
Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.
5. Peraturan turunan UU nomor 14 tahun 2008 yaitu:
 Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU No. 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 58 tahun 2012, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5286);
 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan
Informasi Publik (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 272,
Tambahan Berita Negara Nomor 1);
 Peraturan Komisi Informasi Nomor 2 Tahun 2010 tentang Prosedur Penyelesaian
Sengketa Informasi Publik.
6. Informasi Publick ditegaskan oleh Undang-Undang no 14 tahun 2008 adalah informasi
yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan public
yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan Negara dan/atau
penyelenggara dan penyelenggaraan badan public lainnya yang sesuai dengan undang-
undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
Dan informasi publik desa adalah informasi yang berkaitan dengan kegiatan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; memperoleh pelayanan yang
sama dan adil; dan menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara
bertanggung jawab tentang kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat
Desa
7. Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi
dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang
sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau
luar negeri
8. Yang termasuk Badan Publik di Indonesia diantaranya yaitu:
 Kementerian
 Lembaga Pemerintah Nonkementerian
 Lembaga Nonstruktural
 Pemerintah DaerahPemerintah Desa
 Kepolisian Negara Republik Indonesia
 Tentara Nasional Indonesia
 Kejaksaan Agung
 Parlemen (MPR, DPR, DPD, DPRD)
 Peradilan (Mahkamah Agung & Mahkamah Konstitusi)
 Badan Usaha Milik Negara / Badan Usaha Milik Daerah
 Lembaga Pendidikan Negeri (TK, SD, SMP, SMA Negeri)
 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
 Partai Politik baik tingkat nasional atau daerah
 Organisasi Masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,
seperti lembaga swadaya masyarakat, perkumpulan, serta organisasi lainnya (Co:
Persatuan Keagamaan, Yayasan, Perkumpulan/Forum, dll) yang menerima dana dari
APBN/APBD
 Lain-lain, sepanjang menerima dana dari APBN/APBD
9. Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesia yang
mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang dan
Pengguna Informasi Publik adalah orang yang menggunakan informasi publik
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
10. Yang harus dilakukan Badan publik adalah menyediakan akses informasi publik bagi masyarakat,
termasuk sanksi bagi badan publik apabila tidak memberikan informasi tersebut sesuai aturan.
Dalam peraturan undang-undang lain seperti Undang-Undang Pelayanan Publik, istilah yang
digunakan yaitu 'penyelenggara pelayanan publik'
11. Hak dan kewajiban badan public
Hak Badan Publik
 Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Badan Publik berhak menolak memberikan informasi Publik apabila tidak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Informasi publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, sebagaimana
dimaksud pada butir a adalah :
- Informasi yang dapat membahayakan negara;
- Informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari
persaingan usaha tidak sehat;
- Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi;
- Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau
- Informasi publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.

Kewajiban Badan Publik


 Menyediakan dan memberikan Informasi Publik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
 Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk
mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien;
 Menetapkan peraturan mengenai standar prosedur operasional layanan Informasi
Publik sesuai dengan peraturan yang berlaku;
 Menetapkan dan memutahirkan secara berkala daftar Informasi Publik atas
seluruh Informasi Publik yang dikelola;
 Menunjuk dan mengangkat Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta wewenangnya;
 Menyediakan sarana dan prasarana layanan Informasi Publik, termasuk papan
pengumuman dan meja informasi di setiap kantor badan publik, serta situs resmi
bagi Badan Publik Negara;
 Menetapkan standar biaya perolehan salinan informasi Publik;
 Menganggarkan biaya secara memadai bagi layanan Informasi Publik sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
 Memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi
Publik yang mengajukan keberatan;
 Membuat dan mengumumkan laporan tentang layanan Informasi Publik dan
menyampaikan salinan laporan kepada Komisi Informasi;
 Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan layanan Informasi
Publik pada instansinya;
 Badan Publik bisa menunjuk pejabat fungsional dan/atau petugas informasi yang
membantu PPID dalam melaksanakan tugas, tanggung-jawab, dan wewenangnya
sesuai kebutuhan dan ketersediaan anggaran.
12. Hak dan kewajiban pemohon Informasi public
Hak Pemohon Informasi Publik
 Setiap orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
 Setiap orang berhak :
- Melihat dan mengetahui Informasi Publik
- Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk
memperoleh Informasi Publik
- Mendapatkan salinan Informasi Publik melalui permohonan sesui dengan
Undang-undang KIP; dan /atau
- Menyebarluaskan Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundang-
undang.
 Setiap pemohon Informasi Publik berhak mengajukan permintaan Informasi
Publik disertai alasan permintaan tersebut.
 Setiap pemohon Informasi Publik berhak mengajukan gugatan ke pengadilan
apabila dalam memperoleh Informasi Publik mendapat hambatan atau kegagalan
sesuai dengan ketentuan Undang-undang KIP.

Kewajiban Pengguna Informasi Publik


 Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan Informasi Publik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pengguna Informasi Publik wajib mencantumkan sumber dari mana ia
memperolah Informasi Publik, baik yang digunakan untuk kepentingan sendiri
maupun untuk kepentingan publikasi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
13. Syarat pemohon dalam meminta informasi pulik:
 Warga Negara Indonesia;
 Mengisi Formulir Permintaan Informasi Publik ;
 Menunjukan KTP dan melampirkan Fotocopy KTP;
 Pengguna Informasi Publik wajib menggunakan Informasi Publik dengan
mencantumkan sumber dari mana ia memperolah Informasi Publik, baik yang
digunakan untuk kepentingan seendiri maupun untuk keperluan publikasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
14. Yang dilakukan badan public adalah untuk menyediakan informasi public dan wajib
mengumumkan informasi yang dikelolanya setiap 6 bulan sekali palingsedikitnya
dan/atau diminta bilamana diperlukan pada saat itu juga. Untuk melayani kebutuhan
informasi yang diperlukan masyarakat maka lembaga-lembaga terkait sesuai dengan
eselon masing-masing menetapkan pejabat pengelola informasi dan dokumentasi, pejabat
tersebut bertanggung jawab kepada atasan yang menunjuknya. Pada tingkatan ini PPID
melakukan tugas dan wewenang untuk mengelola informasi yang dilaksanakan di unit
satuan kerja itu dengan mempersiapkan dan memberikan data yang diminta oleh
pemohon, pemohon itu dapat berupa orang perseorangan, atau organisasi kemasyarakatan
ataupun organisasi pemerintahan lainnya yang memerlukan data terkait dengan fungsi
tugas dan wewenang organisasinya.
15. Komisi Informasi adalah sebuah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-
Undang Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan pelaksanaannya termasuk
menetapkan petunjuk teknis standar layanan Informasi Publik dan menyelesaikan
Sengketa Informasi Publik melalui Mediasi dan ajudikasi nonlitigasi.
Tugas dan fungsi komisi informasi bali adalahKomisi Informasi bertugas menerima,
memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik di daerah melalui Mediasi dan/atau
Ajudikasi nonlitigasi.
Yang membedakan dengan organisasi lain berdasarkan UU no 16 tahun 2017 adalah
integritas lembaga Komisi Informasinya itu sendiri yang mungkin bisa dipengaruhi dan
diintervesi pihak lainnya

II. KHUSUS
1. Jenis-jenis informasi publik sesuai dengan UU KIP.
 Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala
- Informasi tentang profil badan public
- Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedang
dijalankan dalam lingkungan badan public
- Informasi tentang kinerja dalam lingkup badan publik berupa narasi
realisasi program dan kegiatan yang telah maupun sedang dijalankan
- Informasi tentang laporan keuangan
- Ringkasan akses Informasi Publik
- Ringkasan tentang peraturan, keputusan, dan/atau kebijakan yang
mengikat dan/atau berdampak bagi publik yang dikeluarkan oleh Badan
Publik
- Informasi tentang hak dan tata cara memperoleh Informasi Publik, serta
tata cara pengajuan keberatan serta proses penyelesaian sengketa
Informasi Publik berikut pihak-pihak yang bertanggungjawab yang dapat
dihubungi
- Informasi tentang tata cara pengaduan penyalahgunaan wewenang atau
pelanggaran yang dilakukan baik oleh pejabat Badan Publik maupun pihak
yang mendapatkan izin atau perjanjian kerja dari Badan Publik yang
bersangkutan
- Informasi tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa sesuai dengan
peraturan perundang-undangan terkait
- Informasi tentang prosedur peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan
darurat di setiap kantor Badan Publik
 Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta
- Informasi tentang bencana alam seperti kekeringan, kebakaran hutan
karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemik, wabah, kejadian
luar biasa, kejadian antariksa atau benda-benda angkasa
- Informasi tentang keadaan bencana non-alam seperti kegagalan industri
atau teknologi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan
dan kegiatan keantariksaan
- Bencana sosial seperti kerusuhan sosial, konflik sosial antar kelompok
atau antar komunitas masyarakat dan terror
- Informasi tentang jenis, persebaran dan daerah yang menjadi sumber
penyakit yang berpotensi menular
- Informasi tentang racun pada bahan makanan yang dikonsumsi oleh
masyarakat
- Informasi tentang rencana gangguan terhadap utilitas publik
 Informasi yang wajib tersedia setiap saat
- Daftar Informasi Publik
- Informasi tentang peraturan, keputusan dan/atau atau kebijakan Badan
Publik
- Informasi tentang organisasi, administrasi, kepegawaian, dan keuangan
- Surat-surat perjanjian dengan pihak ketiga berikut dokumen
pendukungnya
- Surat-surat perjanjian dengan pihak ketiga berikut dokumen
pendukungnya
- Surat-menyurat pimpinan atau pejabat Badan Publik dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
- Syarat-syarat perizinan, izin yang diterbitkan dan/atau dikeluarkan berikut
dokumen pendukungnya, dan laporan penaatan izin yang diberikan
- Data perbendaharaan atau inventaris
- Rencana strategis dan rencana kerja Badan Publik
- Agenda kerja pimpinan satuan kerja
- Informasi mengenai kegiatan pelayanan Informasi Publik yang
dilaksanakan, sarana dan prasarana layanan Informasi Publik yang
dimiliki beserta kondisinya, sumber daya manusia yang menangani
layanan Informasi Publik beserta kualifikasinya, anggaran layanan
Informasi Publik serta laporan penggunaannya
- Jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang ditemukan dalam
pengawasan internal serta laporan penindakannya
- Jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang dilaporkan oleh
masyarakat serta laporan penindakannya
- Daftar serta hasil-hasil penelitian yang dilakukan
- Informasi Publik lain yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakat
berdasarkan mekanisme keberatan dan/atau penyelesaian sengketa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Undang-Undang Keterbukaan
Informasi Publik
- Informasi tentang standar pengumuman informasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 bagi penerima izin dan/atau penerima perjanjian kerja
- Informasi dan kebijakan yang disampaikan pejabat publik dalam
pertemuan yang terbuka untuk umum
 Informasi yang dikecualikan
- Menghambat proses penegakan hokum
- Mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan
perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat
- Membahayakan pertahanan dan keamanan Negara
- Mengungkapkan kekayaan alam Indonesia
- Merugikan ketahanan ekonomi nasional
- Merugikan kepentingan hubungan luar negeri
- Mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan
terakhir ataupun wasiat seseorang
- Mengungkap rahasia pribadi seseorang
- Memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik
yang menurut sifatnya dirahasiakan, kecuali atas putusan Komisi
Informasi atau pengadilan
- Informasi Publik yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-
Undang
 Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan
Informasi publik yang tidak tercantum dalam kasifikasi informasi yang wajib
disediakan dan diumumkan secara berkala, informasi yang wajib diumumkan
secara serta merta, informasi yang wajib tersedia setiap saat dan informasi yang
dikecualikan.
2. Dasar Pengecualian informasi: UU KIP terdapat dua Jenis Pengecualian Informasi, yakni:
 Pengecualian substansial, tidak boleh diberikan kepada publik karena secara
substansial informasi tersebut termasuk dalam kategori yang harus dirahasiakan
berdasarkan Undang-undang. Pasal 6 ayat (1)
 Pengecualian prosedural, suatu informasi yang secara substansial terbuka namun
tata cara pemberiannya diatur melalui suatu prosedur khusus yang diatur oleh
peraturan perundang-undangan. Pasal 6 ayat (2)

3. Pengklasifikasian Informasi ditetapkan oleh PPID di setiap Badan Publik berdasarkan


Pengujian Konsekuensi secara saksama dan penuh ketelitian sebelum menyatakan
Informasi Publik tertentu dikecualikan untuk diakses oleh setiap orang
4. Prinsip dasar pelayanan informasi public:
 Asas
- Terbuka dan dapat diakses setiap pengguna
- Informasi yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.
- Informasi diperoleh dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara
sederhana.
 Tujuan
- Hak warga Negara
- Mendorong partisipasi
- Peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan.
- Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik.
- Mengetahui alasan kebijakan publik.
- Mengembangkan ilmu pengetahuan.
- Meningkatkan pengelolaan informasi pada badan publik.

5. Sengketa informasi Publik adalah Sengketa yang terjadi antara Badan Publik dengan
Pemohon Informasi Publik dan atau Pengguna Informasi Publik yang berkaitan dengan
hak memperoleh dan atau menggunakan Informasi Publik berdasarkan peraturan
perundang-undangan (Pasal 1 ayat (3) UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik
6. Proses penyelesaian sengketa informasi public:
 Pihak-pihak yang bersengketa:
- Pemohon adalah Pemohon atau Pengguna Informasi Publik yang
mengajukan Permohonan kepada Komisi Informasi (Pasal 1 ayat (7) UU
No.14 Tahun 2008).
- Termohon adalah Badan Publik yang diwakili oleh Pimpinan Badan
Publik, atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), atau
Pejabat yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk mengambil
Keputusan dalam penyelesaian sengketa informasi di Komisi Informasi
(Pasal 1 ayat (8) UU No.14 Tahun 2008).
 Alasan pengajuan penyelesaian sengketa:
- Pemohon tidak puas terhadap tanggapan atas keberatan yang diberikan
oleh atasan PPID; atau
- Pemohon tidak mendapatkan tanggapan atas keberatan yang telah diajukan
kepada atasan PPID dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
keberatan diterima oleh atasan PPID.
 Pengajuan permohonan penyelesaian sengketa dilakukan selambat-lambatnya 14
hari setelah muncul alasan pengajuan sengketa.
 Penyelesaian sengketa di Komisi Informasi dilakukan dengan dua bentuk,
yaitu mediasi dan ajudikasi non litigasi.
 Ajudikasi adalah proses penyelesaian Sengketa Informasi Publik antara para
pihak di dalam persidangan yang diputus oleh Komisi Informasi.
 Mediasi adalah penyelesaian Sengketa Informasi Publik antara para pihak melalui
bantuan mediator komisi informasi.
 Sengketa karena alasan permohonan informasi ditolak berdasarkan alasan
pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 UU KIP (dianggap rahasia/
dikecualikan) langsung diproses melalui tahapan Ajudikasi.
 Sengketa karena alasan tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 UU KIP, tidak ditanggapinya permintaan informasi,
permintaan informasi ditanggapi tidak sebagaimana yang diminta, tidak
dipenuhinya permintaan informasi, pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau
penyampaian informasi yang melebihi waktu yang diatur dalam Undang-Undang
KIP harus melalui tahapan Mediasi terlebih dahulu
 Penyelesaian Sengketa Informasi Publik melalui Ajudikasi nonlitigasi oleh
Komisi Informasi hanya dapat ditempuh apabila upaya Mediasi dinyatakan tidak
berhasil secara tertulis oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa, atau
salah satu atau para pihak yang bersengketa menarik diri dari perundingan
 Putusan Komisi Informasi yang berasal dari kesepakatan melalui Mediasi bersifat
final dan mengikat (Pasal 39 UU KIP).
 Dalam hal salah satu atau para pihak tidak mengajukan keberatan ke Pengadilan,
maka putusan Komisi Informasi berkekuatan hukum tetap.
7. Sengketa terjadi bila ada perbedaan faham atau pengertian terkait objek yang mereka
perselisihkan dalam mendapatkan, memohon dan memberikan informasi public
8. Badan public harus memberikan dan membuka akses bagi setiap pemohon informasi
publik untuk mendapatkan informasi publik, kecuali beberapa informasi tertentu
9. Waktu yang diperlukan sesuai prosedur perundang-undangan:
 PROSEDUR BIASA
Pelayanan Informasi Dengan Menggunakan Prosedur Biasa Dilakukan Sesuai
Dengan Skema/Alur Dalam Gambar Berikut ini :
Untuk Melihat Gambar Lebih Jelasnya Silahkan Klik Gambar Tersebut

- Pemohon Mengisi Formulir Permohonan Informasi yang Disediakan


Pengadilan dan Memberikan Salinannya Kepada Pemohon (Format
Formulir Model A Dalam Lampiran III).
- Petugas Informasi Mengisi Register Permohonan (Format Register
Permohonan Dalam Lampiran IV);
- Petugas Informasi Langsung Meneruskan Permohonan Kepada
Penanggungjawab Informasi Di Unit/Satuan Kerja Terkait, Apabila
Informasi yang Diminta Tidak Termasuk Informasi yang Aksesnya
Membutuhkan Izin Dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
(PPID);
- Petugas Informasi Langsung Meneruskan Formulir Permohonan Kepada
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Apabila Informasi
yang Diminta Termasuk Informasi yang Aksesnya Membutuhkan Izin
Dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Guna
Dilakukan Uji Konsekuensi;
- Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Melakukan Uji
Konsekuensi Berdasarkan Pasal 17 Undang-Undang Keterbukaan
Informasi Publik Terhadap Permohonan yang Disampaikan;
- Dalam Jangka Waktu 5 (Lima) Hari Kerja Sejak Menerima Permohonan,
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Menyampaikan
Pemberitahuan Tertulis Kepada Petugas Informasi, Dalam Hal
Permohonan Ditolak (Untuk Menolak Permohonan : Format
Pemberitahuan Tertulis Surat Keputusan Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) dalam Lampiran V);
- Dalam Jangka Waktu 5 (Lima) Hari Kerja Sejak Menerima Permohonan,
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Meminta
Penanggungjawab Informasi Di Unit/Satuan Kerja Terkait Untuk Mencari
dan Memperkirakan Biaya Penggandaan dan Waktu yang Diperlukan
Untuk Menggandakan Informasi yang Diminta dan Menuliskannya Dalam
Pemberitahuan Tertulis Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
(PPID) Model B Dalam Waktu Selama-lamanya 3 (Tiga) Hari Kerja Serta
Menyerahkannya Kembali Kepada Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) Untuk Ditandatangani, Dalam Hal Permohonan
Diterima (Untuk Memberikan Izin : Format Pemberitahuan Tertulis
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Dalam Lampiran
VI);
- Petugas Informasi Menyampaikan Pemberitahuan Tertulis Sebagaimana
Dimaksud Butir 6 atau Butir 7 Kepada Pemohon Informasi Selambat-
lambatnya Dalam Waktu 1 (Satu) Hari Kerja Sejak Pemberitahuan
Diterima;
- Petugas Informasi Memberikan Kesempatan Bagi Pemohon Apabila Ingin
Melihat Terlebih Dahulu Informasi yang Diminta, Sebelum Memutuskan
Untuk Menggandakan atau Tidak Informasi Tersebut;
- Dalam Hal Pemohon Memutuskan Untuk Memperoleh Fotokopi Informasi
Tersebut, Pemohon Membayar Biaya Perolehan Informasi Kepada Petugas
Informasi dan Petugas Informasi Memberikan Tanda Terima (Format
Tanda Terima Biaya Penggandaan Informasi Dalam Lampiran VII);
- Dalam Hal Informasi yang Diminta Tersedia Dalam Dokumen Elektronik
(Soft Copy), Petugas Informasi Pada Hari yang Sama Mengirimkan
Informasi Tersebut Ke Email Pemohon atau Menyimpan Informasi
Tersebut Ke Alat Penyimpanan Dokumen Elektronik yang Disediakan
Oleh Pemohon Tanpa Memungut Biaya;
- Petugas Informasi Menggandakan (Foto Copy) Informasi yang Diminta
dan Memberikan Informasi Tersebut Kepada Pemohon Sesuai Dengan
Waktu yang Termuat Dalam Pemberitahuan Tertulis atau Selambat-
lambatnya Dalam Jangka Waktu 2 (dua) Hari Kerja Sejak Pemohon
Membayar Biaya Perolehan Informasi;
- Pengadilan Dapat Memperpanjang Waktu Sebagaimana Dimaksud Butir
12 Selama 1 (Satu) Hari Kerja Apabila Diperlukan Proses Pengaburan
Informasi dan Selama 3 (Tiga) Hari Kerja Jika Informasi yang Diminta
Bervolume Besar;
- Untuk Pengadilan Di Wilayah Tertentu yang Memiliki Keterbatasan
Untuk Mengakses Sarana Foto Copy, Jangka Waktu Sebagaimana
Dimaksud Dalam Butir Dapat Diperpanjang Selama Paling Lama 3 (Tiga)
Hari Kerja;
- Setelah Memberikan Foto Copy Informasi, Petugas Informasi Meminta
Pemohon Menandatangani Kolom Penerimaan Informasi Dalam Register
Permohonan.
 PROSEDUR KHUSUS
Pelayanan Informasi Dengan Menggunakan Prosedur Khusus Dilakukan Sesuai
Dengan Skema/Alur Dalam Gambar Berikut ini :
Untuk Melihat Gambar Lebih Jelasnya Silahkan Klik Gambar Tersebut

- Pemohon Mengisi Formulir Permohonan yang Disediakan Pengadilan


(Format Formulir Permohonan Model B Dalam Lampiran VIII).
- Petugas Informasi Mengisi Register Permohonan (Format Register
Permohonan Dalam Lampiran IV);
- Petugas Informasi Dibantu Penanggungjawab Informasi Di Unit/Satuan
Kerja Terkait Mencari Informasi yang Diminta Oleh Pemohon dan
Memperkirakan Biaya Perolehan Informasi dan Waktu yang Dibutuhkan
Untuk Penggandaannya;
- Apabila informasi yang Diminta Telah Tersedia dan Tidak Memerlukan
Izin Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Petugas
Informasi Menuliskan Keterangan Mengenai Perkiraan Biaya Perolehan
Informasi dan Waktu yang Dibutuhkan Untuk Penggandaannya Dalam
Formulir Permohonan yang Telah Diisi Pemohon (Format Formulir
Pemohonan Model B Dalam Lampiran VIII);
- Proses Untuk Pembayaran, Penyalinan dan Penyerahan Salinan Informasi
Kepada Pemohon Dalam Prosedur Khusus, Sama Dengan yang Diatur
Untuk Prosedur Biasa Dalam Butir 10 Sampai Dengan Butir 15;
- Petugas Informasi Memberikan Kesempatan Bagi Pemohon Apabila Ingin
Melihat Terlebih Dahulu Informasi yang Diminta, Sebelum Memutuskan
Untuk Menggandakan atau Tidak Informasi Tersebut.

10. Jenis-jenis informasi publik menurut UU KIP adalah :


 Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala minimal 6 bulan
sekali.
 Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta.
 Informasi yang wajib tersedia setiap saat.
 Informasi yang bersifat rahasia atau dikecualikan.

Anda mungkin juga menyukai