Pertanyaan :

1. Dari contoh artikel diatas jelas bahwa penandatangan pinjam pakai tersebut telah
melalui parameter yang harus dipenuhi BMN yang dapat dijadikan objek pinjam
pakai, simpulkan parameter yang dapat dijadikan objek pinjam pakai, baik yang dapat
dilakukan oleh BMN Maupun pengguna barang.
Jawaban :
Berdasarkan artikel di atas, parameter yang harus dipenuhi oleh BMN yang dapat dijadikan
objek pinjam pakai meliputi:
1. Kondisi Barang: BMN harus dalam kondisi baik, tidak rusak, dan masih berfungsi
dengan baik.
2. Kesesuaian Fungsi: BMN harus sesuai dengan fungsi yang akan dijalankan oleh pihak
pengguna.
3. Kepemilikan: BMN harus dimiliki oleh pemerintah dan tercatat dalam inventarisasi.
4. Peruntukan: BMN harus memiliki peruntukan yang jelas sesuai dengan perjanjian
pinjam pakai yang akan dilakukan.
5. Legalitas: BMN harus memenuhi persyaratan hukum yang berlaku dan terdaftar
secara resmi dalam dokumen yang sah.
6. Kemampuan Pemeliharaan: BMN harus memiliki kemampuan untuk dipelihara oleh
pihak pengguna agar tetap berfungsi dengan baik selama masa pinjam pakai.
Sedangkan parameter yang harus dipenuhi oleh pihak pengguna barang yang ingin
melakukan pinjam pakai meliputi:
1. Membuat perjanjian: Pihak pengguna harus membuat perjanjian pinjam pakai dengan
pihak yang berwenang secara resmi.
2. Kemampuan keuangan: Pihak pengguna harus mampu membayar biaya yang
ditetapkan oleh pihak pemilik barang.
3. Kemampuan teknis: Pihak pengguna harus memiliki kemampuan teknis untuk
menggunakan dan memelihara BMN yang akan dipinjam.
4. Kesesuaian fungsi: Pihak pengguna harus memastikan bahwa BMN yang akan
dipinjam sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan.
5. Waktu Peminjaman: Pihak pengguna harus menentukan waktu peminjaman sesuai
dengan kesepakatan dan perjanjian yang telah disepakati.
6. Tanggung Jawab: Pihak pengguna harus bertanggung jawab atas BMN yang dipinjam
dan wajib mengembalikan barang dalam kondisi yang sama saat dipinjam.

2. Sebelum dilakukan penandatangan atau pembuatan perjanjian, harus ada penilai

terhadap BMN yang dijadikan objek kerjasama, berikan analisis saudara proses
penilaian yang harus dilakukan!
Jawaban :
Sebelum melakukan penandatanganan atau pembuatan perjanjian pinjam pakai BMN, harus
dilakukan proses penilaian terhadap BMN tersebut. Proses penilaian ini dilakukan untuk
menentukan nilai atau harga sewa yang harus dibayar oleh pihak pengguna kepada pemilik
BMN.
Proses penilaian BMN meliputi beberapa langkah, antara lain:
1. Identifikasi BMN yang akan dijadikan objek kerjasama Identifikasi dilakukan untuk
menentukan BMN mana yang akan dijadikan objek kerjasama. Dalam hal ini,
pemerintah Kabupaten Banjar telah mengidentifikasi jalan inspeksi irigasi sebagai
BMN yang akan dipinjam pakai untuk penataan kawasan Sekumpul Kota Martapura.
2. Penentuan nilai pasar Penentuan nilai pasar dilakukan untuk mengetahui nilai atau
harga pasar BMN yang akan dijadikan objek kerjasama. Nilai pasar biasanya
ditentukan berdasarkan nilai beli, nilai buku, atau nilai taksasi BMN tersebut.
3. Penentuan harga sewa Setelah nilai pasar BMN ditentukan, selanjutnya dilakukan
penentuan harga sewa yang harus dibayar oleh pihak pengguna kepada pemilik BMN.
Harga sewa biasanya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak.
4. Penentuan jangka waktu kerjasama Penentuan jangka waktu kerjasama dilakukan
untuk menentukan berapa lama BMN tersebut dapat dipinjam pakai oleh pihak
pengguna. Jangka waktu kerjasama biasanya ditentukan berdasarkan kesepakatan
antara kedua belah pihak.
5. Penentuan ketentuan-ketentuan lainnya Selain faktor-faktor di atas, terdapat
ketentuan-ketentuan lainnya yang juga harus diperhatikan dalam pembuatan
perjanjian pinjam pakai BMN. Ketentuan-ketentuan tersebut misalnya mengenai
pemeliharaan BMN, tanggung jawab pihak pengguna terhadap BMN, dan ketentuan-
ketentuan lainnya yang berkaitan dengan penggunaan BMN tersebut.
Secara keseluruhan, proses penilaian BMN yang akan dijadikan objek kerjasama harus
dilakukan dengan teliti dan cermat, sehingga dapat meminimalkan risiko terjadinya konflik
antara kedua belah pihak.