Anda di halaman 1dari 4

NAMA :RAZIEF MUHAMMAD AR

JURUSAN :ADMINSTRASI NEGARA

I. PENDAHULUAN

Organisai pada dasarnya adalah wadah sekaligus sistem kerja sama orang-orang
untuk mencapai tujuan. Organisasi pemerintahan daerah sangat menentukan pencapaian
tujuan pemerintahan daerah. Sedangkan pemerintah merupakan sistem yang menjalankan
wewenang dan kekuasaan mengatur kehidupan sosial, ekonomi dan politik suatu negara
atau bagian-bagiannya. Dalam pemerintah bangsa Indonesia terbagi menjadi dua untuk
mengurusi semua urusan tersebut, yakni pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemerintah pusat adalah penguasa yang bertugas
di pusat yang melengkapi seluruh pemerintah daerah. Pemerintah pusat merupakan
penyelenggara pemerintahan bangsa Indonesia. Di mana mereka adalah presiden dan wakil
presiden yang dibantu para menteri. Sementara pemerintah daerah adalah penguasa yang
memerintah pemerintahan di daerah lewat otonomi daerah. Aktivitas yang dilaksanakan
organisasi pemerintah daerah dalam rangka mencapai tujuannya di dasarkan pada
kewenangan atau urusan yang dimilikinya. Dengan kata lain, untuk menjalankan
kewenangan atau urusan yang dimiliki olah pemerintahan daerah diperlukan suatu
organisasi. Sedangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD merupakan lembaga
perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebgai umsur penyelengga pemerintahan
daerah.

II. PEMBAHASAN

Berdasarkan undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,


bahwa sebuah Pemerintah Daerah memiliki seorang Kepala Daerah yang dibantu oleh
seorang Wakil Kepala Daerah. Kepala Daerah untuk Provinsi disebut Gubernur, Kepala
Daerah untuk Kabupaten disebut dengan Bupati, dan Kepala Daerah untuk Kota
disebut Walikota. Masa Jabatan Kepala daerah selama 5 (lima) tahun terhitung sejak
pelantikan dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu
kali masa jabatan.
Berikut kewenangan Kepala Daerah :

1. mengajukan rancangan Perda;


2. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
3. menetapkan Perkada dan keputusan kepala daerah;
4. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh
Daerah dan/atau masyarakat;
5. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

\Kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah meliputi :


1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan;
3. mengembangkan kehidupan demokrasi;
4. menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah;
5. menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
6. melaksanakan program strategis nasional; dan
7. menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah dan semua
Perangkat Daerah.

Selainnya kewajiban diatas kepala daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang akan dibahas pada tulisan selanjutnya.
Dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, kepala
daerah dan wakil kepala daerah mempunyai hak  protokoler dan hak keuangan. Hak
keuangan meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan lain. Kepala daerah
dan/atau wakil kepala daerah yang dikenai sanksi pemberhentian sementara tidak
mendapatkan hak protokoler serta hanya diberikan hak keuangan berupa gaji pokok,
tunjangan anak, dan tunjangan istri/suami.

Menurut Penpres Nomor 6 Tahun 1959 mempunyai peran ganda, yaitu sebagai
pemimpin dari pemerintahan umum pusat di daerah dan pimpinan penyelenggaraan
Pemerintah Daerah serta berwenang menangguhkan keputusan DPRD. Dalam undang-
undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, pemerintahan daerah
didefinisikan sebagai penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya. DPRD dan kepala daerah berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang diberi mandat rakyat untuk melaksanakan urusan
pemerintahan yang diserahkan kepada daerah. Dengan demikian, DPRD dan kepala daerah
berkedudukan sebagai mitra sejajar yang mempunyai fungsi yang berbeda. DPRD
mempunya fungsi pembentukan Perda, anggaran dan pengawasan, sedangkan kepala
daerah melaksanakan fungsi pelaksanaan atas Perda dan kebijakan daerah. Dalah mengatur
dan mengurus Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah tersebut, DPRD
dan kepala daerah dibantu oleh Perangkat Daerah. Penyelengaraan Pemerintahan Daerah,
dalam menyelenggarakan Pemerintahan Daerah berpedoman pada asas penyelenggaraan
pemerintahan negara yang terdiri atas asas kepastian; kepastian hukum; tertib
penyelenggara negara; kepentingan umum; keterbukaan; proporionalitas; profesionalitas;
akuntabilitas; efisiensi; efektifitas; dan keadilan.
Kepala daerah dapat dibantu oleh wakil kepala daerah. Wakil kepala daerah untuk
provinsi disebut wakil gubernur, untuk daerah kabupaten disebur wakil bupati, dan untuk
daerah kota disebut wakil wali kota. Kepala daerah mempunyai tugas sebagai berikut,
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
berdasarkan ketetntuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan
bersama DPRD, memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat, menyusun dan
mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tantang RPJMD kepada
DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD, menyusun
dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang oerubahan
APBD, dan rancangan perda tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD kepada
DPRD untuk dibahas bersama, mewakili daerahnya didalam dan diluar pengadilan, dan
dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah, dan melaksanakan
tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan
tugasnya, kepala daerah berwenang mengajukan rancangan Perda, menetapkan Perda yang
telah mendapat persetujuan bersama DPRD, menetapkan Perkada dan keputusan kepala
daerah, mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan
oleh daerah dan atau masyarakat, serta melaksanakan wewenang lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan DPRD mempunyai beberapa fungsi yaitu, pembentukan Perda, anggaran


dan pengawasan. Ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam kerangka representasi rakyat di
Daerah. Dalam rangka melaksanakan fungsinya, DPRD menjaring aspirasi masyarakat.
Fungsi pembentukan Perda dilaksanakan dengan cara membahasa bersama kepala daerah
dan menuetujui atau tidak menyetujui rancangan Perda, mengajukan usul rancangan perda,
dan menyusun program pembantukan Perda bersama kepala daerah. Pada sisi lain, DPRD
juga mempunyai hak yaitu hak interpelasi atau hak untuk meminta keterangan kepada
kepala daerah mengenai kebijakan Pemerintah daerah yang penting dan strategis serta
berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara, hak anget atau hak untuk
melakukan penyidikan terhadap kebijakan Pemerintah daerah yang penting dan strategis
serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara yang diduga
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan hak menyatakan
pendapat yaitu hak untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan gubernur atau mengenai
kejadian luar baisa yang terjadi di Daerah disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya
atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket.

Pemerintah daerah dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 ini didefinisikan


sebagai penyelenggaraan urusan pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pola Hubungan Yang Ideal Antara Kepala Daerah dan
DPRD di Indonesia. Dalam hubungan tata kerja antara Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dalam menjalankan penyelenggaraan pemerintahan
daerah kabupaten/kota Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah. Pemerintah Daerah dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
diartikan sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang dilakukan oleh
lembaga Pemerintahan Daerah, yaitu Pemerintah Daerah Dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD). Dari rumusan tersebut terlihat bahwa hubungan antara pemerintah daerah
dan DPRD merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan.
Kedudukan yang setara bermakna bahwa di antara lembaga pemerintahan daerah itu
memiliki kedudukan yang sama dan sejajaar, artinya tidak saling membawahi. Hal ini
tercermin dalam membuat kebijakan daerah berupa Peraturan Daerah. Hubungan kemitraan
bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD adalah sama-sama mitra sekerja
dalam membuat kebijakan daerah untuk melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan
fungsi masing-masing sehingga antar kedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja
yang sifatnya saling mendukung bukan merupakan lawan ataupun pesaing satu sama lain
dalam melaksanakan fungsi masing-masing. Pemerintah Daerah menurut Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 Adalah Pemerintah Derah Propinsi terdiri dari Pemerintah Daerah
Propinsi dan DPRD Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan DPRD Kabupaten/Kota.

III. KESIMPULAN

DPRD dan kepala daerah berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan


daerah yang diberi mandat rakyat untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang
diserahkan kepada daerah. Dengan demikian, DPRD dan kepala daerah berkedudukan
sebagai mitra sejajar yang mempunyai fungsi yang berbeda. DPRD mempunya fungsi
pembentukan Perda, anggaran dan pengawasan, sedangkan kepala daerah melaksanakan
fungsi pelaksanaan atas Perda dan kebijakan daerah. Dalah mengatur dan mengurus Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah tersebut, DPRD dan kepala daerah
dibantu oleh Perangkat Daerah. Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan
hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan yang setara
bermakna bahwa di antara lembaga pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang
sama dan sejajaar, artinya tidak saling membawahi. Hal ini tercermin dalam membuat
kebijakan daerah berupa Peraturan Daerah

IV. SUMBER REFERENSI

MODUL IPEM4425

Anda mungkin juga menyukai