SKRIPSI
OLEH:
i
BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENGURANGI
PERILAKU HIPERAKTIF ANAK TUNAGRAHITA
DI PENDIDIKAN KHUSUS LAYANAN KHUSUS (PKLK)
GROWING HOPE BANDAR LAMPUNG
SKRIPSI
OLEH :
ii
ABSTRAK
iii
SURAT PERNYATAAN
penyusun sendiri, bukan duplikasi ataupun saduran dari karya orang lain kecuali
pada bagian yang telah dirujuk dan disebut footnote dan daftar pustaka. Apabila
dilain waktu terbukti adanya penyimpangan karya ini, maka tanggung jawab
Penulis,
iv
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Alamat: Jl. Let. Kol. H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung 35131 Tel (0721) 704030
PERSETUJUAN
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam
Mubasit,S.Ag,MM
NIP. 19731114199803100
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Alamat : Jl. Letkol H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung, Tlp. (0721 703289
PENGESAHAN
(PKLK) Growing Hope Bandar Lampung” disusun oleh, Siti Nur Kholifah,
Ujikan dalam sidang Munaqosyah di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Mengetahui
NIP. 196104091990031002
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
mendalam kepada:
nan Maha Tinggi nan Maha Adil lagi Maha Penyayang, atas takdirmu
keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-
cita besarku.
dengan penuh cinta dan kasih sayang. Karena jerih payah dan
viii
5. Untuk sahabat ku Anita Destati, Ani Setiawati,Yuvita Sari,Vina
6. Untuk keluarga tanpa KK Ovi, Dewi, Mira, Uci, Yustina, Mei, Indah,
9. Keluarga besar KKN 178 desa Gunug Tiga, Ulu Belu Tanggamus.
ix
RIWAYAT HIDUP
Gilih Karang Jati pada tanggal 02 Februari 1998. Anak ke-1 dari 2 bersaudara
Karang Jati lulus pada tahun 2010, sekolah lanjutan tingkat pertama di SMP
Negeri Satu Atap Satu Selagai Lingga lulus pada tahun 2013, kemudian
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dan mengambil program studi
Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada
tahun 2016.
Penulis,
x
KATA PENGANTAR
rahmat, taufik, hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat
junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan makna haqiqi bagi
orang tua yang telah mengasuh dan juga memberikan dukungan kepada penulis,
kerja kerasnya serta do’a yang selalu dipanjatkan, telah mengantarkan penulis
Raden Intan Lampung, semoga Allah SWT selalu menjaga serta melimpahkan
Penulisan karya ilmiah tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
sangat berjasa. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih atas bantuan berbagai
1. Bapak Prof. Dr. H. Khomsahrial Romli M.Si Dekan Fakultas Dakwah dan
3. Ibu Dr.Hj. Sri Ilham Nasution. S.Sos, M.Pd selaku Pembimbing I dan Ibu
xi
4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
data-data.
Growing Hope dan juga yang telah membantu dalam mencari informasi
dan data-data.
8. Keluarga besar BKI D angkatan 2016 yang telah berjuang bersama satu
Hanya ungkapan doa yang penulis ucapkan dengan ikhlas semoga Allah
SWT membalas semua jasa kebaikan semua pihak yang telah terlibat membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tidak ada karya yang
xii
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
xiii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul .......................................................................... 1
B. Alasan Memlih Judul .................................................................. 4
C. Latar Belakang Masalah .............................................................. 5
D. Fokus Penelitian .......................................................................... 12
E. Rumusan Masalah ....................................................................... 12
F. Tujuan Penelitian......................................................................... 12
G. Signifikasi Penelitian................................................................... 13
H. Metode Penelitian........................................................................ 13
xiv
BAB III GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN KHUSUS LAYANAN
KHUSUS (PKLK) GROWING HOPE BANDAR LAMPUNG
A. Profil Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK)
Growing Hope Bandar Lampung .............................................. 54
1. Sejarah Singkat Dan Latar Belakang Berdirinya Pendidikan
Khusus Layanan Khusus Growing Hope Bandar Lampung 54
2. Visi, Misi Pendidikan Khusus Layanan Khusus
Growing Hope Bandar Lampung ......................................... 55
3. Struktur Organisasi............................................................... 56
4. Keadaan Gedung Sarana Dan Prasarana Pendidikan Khusus
Layanan Khusus Growing Hope Bandar Lampung ............. 60
5. Keadaan Tenaga Pengajar Pendidikan Khusus Layanan
Khusus Growing Hope Bandar Lampung ............................ 61
6. Jenis Layanan Pendidikan Khusus Layanan Khusus
Growing Hope Bandar Lampun ........................................... 62
7. Jadwal Kegiatan Terapi
Growing Hope Bandar Lampung ......................................... 63
8. Aktivitas Anak Tunagrahita dengan Perilaku Hiperaktif
Bandar Lampung .................................................................. 63
B. Pelaksanaan Behavior Therapy Untuk Mengurangi Perilaku
Hiperaktif Anak Tunagrahita .................................................... 64
1. Gambaran Perilaku Hiperaktif Anak Tunagrahita .............. 64
2. Tahapan-Tahapan Pelaksanaan Behavior Therapy Untuk
Mengurangi Perilaku Hiperaktif Anak Tunagrahita ........... 65
3. Hambatan dalam Pelaksanaan Behavior Therapy Untuk
Mengurangi Perilaku Hiperaktif Anak Tunagrahita ............ 81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 94
B. Saran ......................................................................................... 95
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Lampung”. Agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul skripsi ini,
prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Terapi ini
Therapy adalah penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar
pada berbagai teori tentang belajar dan penerapan yang sistematis prinsip-
prinsip belajar pada perubahan tingkah laku karena setiap perilaku ada
1
Singgih Dirga. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi, (Jakarta: Penerbit Libri,2012),
h.191
2
Ibid., h. 193.
2
masa perkembangan3.
anak yang kecerdasannya jauh dibawah rata-rata yang dikenal juga sebagai
3
Mohammad Amin, Ortopedagogik Anak Tunagrahita (Bandung: Depdikbud,1995), h.
15.
4
Kemis dan Ati Rosnawati, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita
(Jakarta: PT.Luximia Metro Media, 2013), h. 10.
5
Ibid., h.13-14
3
akan penulis teliti yakni anak tunagrahita ringan dan berumur 10-14 tahun
6
Eni Kusumawati, “Study Kasus Perilaku Hiperaktif Dan Faktor Penyebab Pada Siswa
Kelas III SD Negeri Mranggen 05 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo”. ( Skripsi Program
Sarjana Pendidikan Ilmu Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret, Surakarta,2010),h.
16.
7
Prasetyono,Serba-Serbi Anak Autis (Yogyakarta: Diva Press,2008), h.99.
8
Oktariana Dewi Puspitasari, “Penanganan Perilaku Hiperaktif Pada Anak Autis Di Paud
Inklusi Ahsanu Amala”. Jurnal Widia Ortodidaktika ,Vol. 5 No. 10 (Tahun 2016), h.1063.
4
terapinya antara lain yaitu terapi musik, Behavior Therapy, terapi wicara,
Perumahan Palmsville Residence Blok A 1-3, Jaga Baya II, Way Halim,
ketika di rumah dan bisa diberikan di mana saja, dengan demikian anak
9
Maria Titis , Wawancara, PKLK Growing hope Bandar Lampung, 14 Desember 2019.
5
yang berarti pada tahun 2020 sudah menginjak umur 12 tahun dan
4. Penelitian ini sesuai dengan bidang keilmuan atau jurusan yang sedang
Lampung.
individu relatif tidak berdaya dan bergantung pada orang lain. Masa
10
Hartono dan Boy Soedarmaji, Psikologi Konseling, (Jakarta: Kencana Prenada, 2002),
h. 144.
6
ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang
secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk wanita dan empat belas
Tahun pertama bagi anak adalah masa yang sangat penting bagi
perkembangan mental anak selanjutnya. Pada masa ini, awal kontak sosial,
laku. Sebab itu kita harus mengetahui ciri tingkah laku normal pada setiap
masalah. Masalah tersebut amat beragam dari yang besifat fisik hingga
mental atau kepribadian dari yang terjadi sesaat ada pula yang permanen.
11
Elizabeth B. Hurlock,Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, (Jakarta: Erlangga,1998),h.108.
12
Moeljono Notosoedirdjo dan Latipun, Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan
(Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2014), h. 159.
13
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Buku
Kuliah 1,2 & 3 Ilmu Kesehatan Anak, (Jakarta: Percetakan Infomedika Jakarta, 1985), h.70.
14
Kementrian Agama RI, Alquran Tafsir Per Kata, (Banten: Kalim, 2014), h. 476.
7
Anak ada dua kategori yaitu anak normal dan anak abnormal.
Anak normal adalah anak yang berumur kalendernya (CA) sejajar dengan
anak17.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan”. (Q.S. At-Tahrim: 6)18.
15
Nur‟aeni, Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), h.
81.
16
Kemis dan Ati Rosnawati, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita
(Jakarta: PT.Luxima Metro Media, 2013), h. 23.
17
Dedy Kustawan, Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta:
PT. Luximia Metro Media, 2013), h. 17.
18
Kementrian Agama RI, Alquran Tafsir Per Kata, (Banten: Kalim, 2014), h. 447.
8
atau anak berkebutuhan khusus, salah satunya yang akan dibahas dalam
perempuan 40 % atau 3:2. Pada data pokok Sekolah Luar Biasa terlihat
bercampur dengan kecacatan yang lain. Cacat ini akan tampak jelas setelah
19
Kemis dan Ati Rosnawati, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita
(Jakarta: PT.Luxima Metro Media, 2013), h.11.
20
Nur‟aeni, Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah, (Jakarta: PT Renika Cipta, 2004),
h.105.
9
21
Dedy Kustawan, Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta:
PT. Luximia Metro Media, 2013), h.26.
22
Nandiyah Abdullah, “Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus”. Jurnal Magistra, ISSN
0215-9511 No. 86 Th. XXV (Desember 2013), h.5.
23
Kemis dan Ati Rosnawati, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita
(Jakarta: PT.Luxima Metro Media, 2013), h. 21.
24
Prasetyono,Serba-Serbi Anak Autis (Yogyakarta: Diva Press,2008), h.99.
10
prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Terapi ini
25
Singgih D. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi, (Jakarta: Penerbit Libri,2012), h.191
26
Ibid., h. 193.
27
Maria Titis , Wawancara, PKLK Growing hope Bandar Lampung, 14 Desember 2019.
11
1-3, Jaga Baya II Way Halim, Kota Bandar Lampung. Behavior Therapy
yang dilaksanakan ini berdasarkan pada kondisi anak, dimana ada yang
diberikan terapi ini 3 hari sekali, seminggu sekali dan ada yang diberikan
terapi satu bulan sekali. Terapi ini diberikan oleh psikolog sesuai dengan
beralamat di Jaga Baya II Bandar Lampung ini adalah salah satu lembaga
anak tunagrahita yang memiliki perilaku hiperaktif seperti tidak bisa diam,
tidak fokus, tidak kenal lelah, usil dengan tujuan untuk memberikan
28
Maria Titis, Wawancara dengan Pusat Layanan dan Informasi Yayasan Harapan Masa
Depan Lampung Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) Growing hope Bandar Lampung,
14 Desember 2019.
29
Ibid
12
D. Fokus Penelitian
E. Rumusan Masalah
merumuskan masalah yang akan menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu :
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
adalah:
tunagrahita.
H. Metode Penelitian
ilmiah.
a. Jenis Penelitian
30
Cholid Norobuko dan Ahmadi, Metode Penelitian, (Jakarta : PT. Bumi Askara, 1997),
h. 1.
14
pemerintahan31.
Growing hope.
b. Sifat Penelitian
31
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : gadjah Mada
University Press, 1998), Cet. Ke-VIII, h. 31.
32
V. Wiratna Sujaweri, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Baru Pers, 2014),
h. 19
15
Lampung.
a. Populasi
adalah seluruh petugas guru, psikolog dan seluruh murid dan orang
Lampung.
33
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung:
ALFABETA CV,2016), h. 80.
16
b. Sampel
diteliti35.
sebagai berikut:
Kriteria guru :
selama 2 tahun.
34
Etta Mamang Sangadji & Sopiah, Metode Penelitian pendekatan praktis dalam
penelitian (Yogyakarta : Andi, 2010), h. 186.
35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2014), h. 174.
36
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Asdi Mahasatya,2013), h 116.
17
a. Metode Wawancara
b. Metode Observasi
secara langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan 38.
c. Metode Dokumentasi
yang eksplisit39.
4. Analisis Data
39
Robert K. Yin, Studi Kasus Desain Metode, (Jakarta : Rajawali Press, 1996), h. 105.
20
penelitian40.
verifikasi)
teori42.
40
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI
Press, 1992), h.15.
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:
ALFABETA CV, 2016), h. 246-253.
42
Ibid., h. 246-253.
21
BAB II
A. Behavior therapy
tampak43.
lingkungan45.
43
Agus Abdul Rahman, Sejarah Psikologi dari Klasik Hingga Modern, (Depok: PT
Rajagrafindo Persada, 2017), h.151.
44
Ibid., h. 158.
45
Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2014), h. 69.
22
perilaku tersebut46.
laku berasal dari dua konsep yang dituangkan oleh Ivan Pavlov dan
46
Ibid., h. 69.
47
Gantina Komalasari,Eka Wahyuni, Karsih, Teori dan Teknik Konseling, (Jakarta:
PT.Indeks, 2011), h. 55.
23
mengambil sejumlah bayi yang sehat dan menjadikan bayi-bayi itu apa
mereka50.
48
Robert L. Gibson dan Marianne H. Mitchell, Bimbingan dan Konseling, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010), h. 218.
49
Ibid., h. 196.
50
Ibid., h. 196.
51
Singgih D. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi, (Jakarta: Penerbit Libri,2012), h.191.
24
adalah hasil dari belajar. Kita semua adalah hasil dari lingkungan
prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Terapi ini
52
Ibid., h. 202.
53
Ibid., h. 193.
54
Iin Tri Rahayu, Psikoterapi Perspektif Islam & Psikologi Kontemporer (Malang: UIN
Malang Press, 2009), h.188.
25
57)55.
bahwasannya karunia dan rahmat Allah itu lebih baik dari pada apa
penyakit yang ada pada diri hamba Nya. Tidak ada penyakit yang
55
Kementrian Agama RI, Alquran Tafsir Per Kata, (Banten: Kalim, 2004), h. 165.
26
tidak ada obatnya, dan Allah tidak memberikan ujian melebihi batas
kemampuan hambanya.
56
Ibid.,h. 225.
57
Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah Melalui
Psikoterapi Islam (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), h. 23-24.
27
kondisi baru bagi proses belajar. Dasar alasannya ialah bahwa segenap
unlearned (dihapus dari ingatan), dan tingkah laku yang lebih efektif
bisa diperoleh. Terapi tingkah laku pada hakikatnya teediri atas proses
dan
58
Singgih D. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi, (Jakarta: Penerbit Libri,2012), h. 205-
206.
59
Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2005), h. 199.
28
lainnya61.
tingkah laku yang lebih adaptif. Pendekatan ini dirasa lebih efektif
aspek gerakan memodifikasi tingkah laku pada taraf yang masih bisa
60
Ibid., h.201-202.
61
Stephen Palmer, Konseling dan Psikoterap,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 53.
29
masalah.
berpusat pada here and Now. Semua tingkah laku dapat dipelajari
a. Desensitisasi sistematik
62
Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2005), h. 196.
30
63
Ibid., h. 208-210.
31
yang paling kuat yang dialami klien dan meminta kepadanya untuk
c. Latihan Asertif
64
Ibid., h. 211.
32
d. Terapi Aversi
65
Ibid., h. 213-215.
33
muncul.
aversif66.
e. Pengondisian Operan
66
Ibid., h. 215-216.
34
pengondisian operan67.
f. Perkuatan Positif
67
Ibid., h. 218-219.
35
diinginkan68.
g. Pembentukan Respons
h. Perkuatan Intermiten
68
Ibid., h. 219.
69
Ibid., h. 220.
36
sekali-sekali70.
i. Penghapusan
70
Ibid., h. 220.
37
j. Pencontohan
seseorang bisa dihapus dengan cara orang itu mengamati orang lain
71
Ibid., h. 221.
38
k. Token Economy
(reward)73.
72
Ibid., h. 221-222.
73
Ibid., h. 222.
39
Tunagrahita
khusus.
3) Analisis motivasional.
mengemukakan fase goal setting disusun atas tiga langkah yaitu :75
dapat diukur.
c. Impelentasi Teknik
laku konseli.
diharapkan menetap78.
76
Ibid., h. 177-178.
77
Ibid., h. 178.
78
Ibid., h.180.
42
sekali80.
79
Prasetyono,Serba-Serbi Anak Autis (Yogyakarta: Diva Press,2008), h.99.
80
Via Azmira, A Gift: Anak Hiperaktif, ( Yogyakarta:Rapha Publishing,2015), hlm.6-7.
81
A. Dayu P, Mendidik Anak ADHD(Attention Deficit Hiperactivity Disorder) Hal-Hal
Yang Tidak Bisa Dilakukan Obat, (Yogyakarta: Javalitera, 2012), hal. 38.
43
setelah masuk sekolah. Karena di tempat baru ini anak banyak dituntut
life skills, serta mampu belajar sejumlah teori yang ringan dan
82
Nur‟aeni, Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah, (Jakarta: PT Renika Cipta, 2004),
h.105.
83
Ibid., h.106.
44
mereka paham dibutuhkan waktu yang cukup lama dan guru atau
pendidik yang sabar serta fokus pada beberapa anak saja. Oleh
tahun84.
84
Wijaya, Teknik Mengajar Anak Tunagrahita, (Yogyakarta: Imperium, 2013), h. 29.
85
Mohammad Efendi, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 90.
86
Ibid., h. 106.
45
perkembangan88.
87
Apriyanto, Seluk-Beluk Tunagrahita dan Strategi Pembelajarannya, (Yogyakarta:
Javalitera,2012), h. 22.
88
Dedy Kustawan, Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus, (Jakarta:
PT. Luximia Metro Media, 2013), h.26.
46
konsentrasi.
a. Masalah belajar
89
Endang Rochyadi dan Zaenal Alimin, Pengembangan Program Pembelajaran
Individual Bagi Anak Tunagrahita, (Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Pembinaan,
2005),h. 12.
90
Kemis dan Ati Rosnawati, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita
(Jakarta: PT.Luxima Metro Media, 2013), h. 21.
47
akibat91.
perkembangan umurnya93.
memahaminya94.
d. Masalah kepribadian
secara umum95.
tersebut meliputi; (a) isolasi sosial dan penolakan, (b) labeling dan
94
Ibid., h. 29.
95
Ibid., h.31.
49
stigma, (c) stres keluarga, (d) frustasi dan kegagalan, (e) disfungsi
e. Hiperaktif
satu perilaku yang cukup sulit untuk ditangani terutama oleh guru
a. Hiperaktivitas
b. Mengganggu Teman
96
Ibid., h. 32.
97
Debi Puji Utari dan Marlina, “Mengurangi Perilaku Hiperaktif Pada Anak Tunagrahita
Ringan Melalui Tekni Extinction”. Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus, Vol. 6 No. 1
(Oktober 2018), h. 8.
98
Kemis dan Ati Rosnawati, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita
(Jakarta: PT.Luxima Metro Media, 2013), h. 117.
50
c. Beralih Perhatian
d. Mudah Frustasi
e. Sering Menangis
kaca jendela103.
99
Ibid., h.117.
100
Ibid., h.117.
101
Ibid., h.117.
102
Ibid., h. 117.
103
Ibid., h. 117-118.
51
g. Melukai Diri
h. Meledak-ledak (implusif)
i. Menarik Diri
C. Tinjauan Pustaka
Modeling Dalam Mengatasi Pola Asuh Orang Tua Otoriter Pada Siswa
pada ibunya, dan selama pelajaran berlangsung siswa X sedah tidak lagi
107
Zaini Eka Putra, “Metode Penanganan Masalah Klien ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder)”. (Skripsi Program Bimbingan dan Konseling Islam Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung, Bandar Lampung 2018), h.2.
108
Tutut Prihatining Tias, “Behavior therapy Dengan Teknik Modelling Dalam
Mengatasi Pola Asuh Orang Tua Otoriter Pada Siswa X Penyandang Tunagrahita Ringan”.
(Skripsi Program Pendidikan Islam Institusi Agama Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2012),
h.6.
53
keagamaan109.
109
Ainunnaziroh, “Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan Dalam Melatih Kedisiplinan
Anak Hiperaktif”. (Skripsi Program Bimbingan dan Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri
Walisongo, Semarang, 2015), h.7.
55
DAFTAR PUSTAKA
Grenfell, Michael and Harris, Vee. 1999. Modern Language and Learning
Strategis In theory and Practice.Canada:Routledge.
Oxford, R. (1989 & 1990a). Language Learning Strategies: What Every Teacher
Should Know New York: Newbury House. New York: Newbury House.