Dipersembahkan oleh:
Weebo
Website: Youtube:
TERM OF SERVICES, READMORE, AND RELATED LINKS
A. Terms of Services
1. Segala hak cipta penulisan skripsi ini adalah milik penulis asli skripsi. Weebo
hanya membagikan skripsi ini dengan tujuan agar dapat bermanfaat bagi orang
lain.
2. Sebagian besar skripsi yang diperoleh Weebo berasal dari internet yang dapat
dicari dengan mesin pencarian, kemudian diupload ulang oleh Weebo.
3. Silahkan subscribe youtube Weebo Corner dengan mengeklik link/gambar
pada halaman cover untuk mendukung program-program dari Weebo.
4. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
A. Latar Belakang
Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang
tidak ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan
masyarakat dunia maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya
dan berkembangnya isu bahwa kualitas pendidikan rendah. Oleh karena itu
untuk menghadapi tantangan tersebut pendidkan dan pembelajara perlu
adanya perubahan baik kuantitas maupun kualitasnya. Berbagai upaya telah
dilakukan di bidang pendidikan. Misalnya dkeluarkan UU SISDIKNAS no 2
tahun 1985 dan program pendidikan 9 tahun serta diberlakukannya
kurikulum- kurikulum baru seperti kurikulum 2004, KBK, KTSP.
Namun satu hal yang penting yaitu guru sebagai pelaksana langsung
pencapaian tujuan pembelajaran perlu meningkatkan kualitas proses
pembelajaran yaitu dengan memperhatikan bagaimana cara menyampaikan
pengetahuan yang dimiliki itu kepada peserta didiknya. Maka dari itu peneliti
mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas dalam mengatasi
masalah tersebut.
Di SDN Keting Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan ditentukan
ketuntasan minimal untuk pelajaran Matematika adalah 60 keatas. Sedangkan
siswa dikatakan belum berhasil apabila mendapat nilai kurang dari 60.
Metode penemuan pada pembelajaran matematika dimaksudkan untuk
mendorong siswa dalam memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi
matematika yng masih baru bagi siswa, misalnya pola, sifat-sifat atau rumus
tertentu. Setelah menemukan fakta/relasi siswa diminta untuk menarik suatu
generasi dari apa yang mereka temukan sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasar uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan/inkuiri
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika?
2. Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
matematika dengan menggunakan metode penemuan /inkuiri?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan
metode inkuiri?
C. Tujuan Penelitian
Berdasar permasalahan diatas maka tujuan penelitian tindakan kelas
ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menggunakan metode
inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran
matematika
2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa terhadap
materi pembelajaran matematika dengan menggunakan metode inkuiri
3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika dengan menggunakan metode inkuiri
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Guru
Guru akan memiliki gambatan tentang pembelajaran matematika yang
efektif dan menyenangkan sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan
yang terjadi di kelass sekaligus dapat memecahkan permasalahan
pembelajaran. Diharapkan dapat mengembangkan profesinya sehingga
menjadi guru yang professional.
2. Siswa
Siswa akan mudah memahami materi pelajaran sehingga menjadi aktif
dan dapat meningkatkan belajarnya. Melatih siswa dalam bekerja sama
dalam memecahkan masalah.
3. Lembaga
Bagi lembaga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
informasi tentang salah satu topik dan cara pembelajaran matematika pada
siswa SD dengan metode inkuiri untuk mencapai tujuan pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Metode Inkuiri
Pembelajaran menggunakan metode inkuri/penemuan merupakan
suatu model pengajaran, mendorong siswa untuk memahami fakta/relasi
matematika yang masih baru bagi siswa. Misalnya pola-pola atau rumus
tertentu.
Fakta atau relasi sebenarnya sudah ada atau datemukan sebelumnya
namun belum pernah digunakan secara langsung oleh guru. Kegiatan dalam
metode ini menggunakan konsep maupun ketrampilan matematika dalam
kaitan dengan pemecahan masalah. Menurut Muhsetyo (2007:35) metode
penemuan (inkuiri) dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Penemuan Murni
Pelajaran terfokus pada siswa, tidak terfokus pada guru, siswa yang
menentukan tujuan dan pngalaman belajar yang diinginkan kepada para
siswa kemudian siswa diminta untuk mangkaji dan menemukan fakta atau
relasi yang terdapat dalam masalah tadi yang ahkhirnya siswa juga yng
menarik kesimpulan dari apa yang mereka temukan. Siswa hamper tidak
mendapat bimbingan guru.
2. Penemuan Terbimbing
Guru mengarahkan atau memberi petunjuk kepada siswa tentang
materi pelajaran. Bimbingan yang diberkan sangat tergantung kepada
kemampuan siswa dan topik yang dipeljari. Bimbingan bisa berupa
petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog sehingga diharapkan siswa
sampai pada kesimpulan sesuai dengan yang diinginkan guru. Guru harus
sudah merancang secara jelas kesimpulan apa yang harus ditemukan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam menggunakan
metode inkuiri adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses
bahan belajarnya.
2. Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk
mendapatkan pengalaman belajarnya.
3. Melatih siswa untuk menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar yang tidak ada habisnya.
4. Memberi pengalaman belajar seumur hidup.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK).
Pada hakekatnya PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini guru
menginkan adanya perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran lebih
baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing
siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengumpulan Data
4. Pefleksi
Empat tahap dalam satu putaran pada penelitian adalah:
1. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun rumusan
masalah, tujuan penelitan, serta membuat rencana tindakan yang akan
dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga
dipersiapkan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan
2. Tindakan atau Pelaksanaan
Pada tahap ini tindakan yang harus dilaksanakan peneliti sebagai upaya
untuk melaksanakan perbaikan kegiatan belajar mengajar serta mengamati
hasil dan proses kegiatan belaar mengajar yang dilakukan oleh teman
sejawat
3. Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk mendapatkan
hasil.
4. Refleksi (analisis dan interpretasi)
Pada tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat sebagai pengamat
melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang
telah dilakukan.
Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi
pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian aktivitas siswa
dan tes hasil belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut :
- Tes hasil belajar
Analisis data pre-tes dan post-tes hasil belajar siswa dilakukan untuk
mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya
perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode penemuan
untuk menentukan peningkatan kompetensi kognitif belajar siswa
dianalisis dengan menggunakan topik deskriptif atau prosentase (%)
sebagai berikut :
daya serap = jumlah nilai yang benar x 100%
jumlah soal
datanya dapat dilihat pada tabel terlampir.
- Hasil daya serap siswa dapat diketahui.
Yang mendapat daya serap mencapai 70% ke atas adalah 14 siswa, sedang
yang mencapai daya serap 70% kebawah adalah 1 siswa.
- Ketuntasan kelas menggunakan persamaan :
Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah total siswa
Ketuntasan kelas = 14 x 100 % = 93,3%
15
Siklus I
1. Rencana
a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa,
menyiapkan masalah dan lembar penilaian
b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa dan
guru dalam proses pembelajarn
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang
telah direncanakan.
b. Melaksanakan penilaian.
3. Pengamatan
Instrumen yang digunakan dalam pengamatan adalah:
a. Lembar pengamatan kepada siswa
b. Lembar pengamatan kegiatan guru
c. Lembar tes
4. Pengumpulan data
a. Menilai aktifitas siswa
b. Menilai hasil belajar siswa
5. Refleksi
Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil
yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:
a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran
b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk
mengungkapkan pendapat masih rendah.
c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa
Siklus II
Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan
- Menyusun rencana perbaikan
- Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik
- Menyiapkan masalah/soal
2. Pelaksanaan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menjelaskan materi pembelajaran
- Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar
- Memberi masalah
- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
- Melaporkan hasil kerja kelompok
- Menyimpulkan materi
- Melaksanakan penilaian
3. Pengumpulan data
Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut:
Dari siswa antara lain:
- Menilai aktifitas siswa dan hasil tes
- Menilai hasil kerja kelompok
- Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran
Jenis-jenis data adalah sebagai berikut :
a. Data korelatif berupa :
1. Rencana
a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja
siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian.
b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa
dan guru dalam proses pembelajaran
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-
langkah yang telah direncanakan.
b. Melaksanakan penilaian.
3. Pengumpulan data
a. Menilai aktifitas siswa
b. Menilai hasil belajar siswa
4. Refleksi
Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil
yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:
a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode
pembelajaran
b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian
untuk mengungkapkan pendapat masih rendah.
c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa
Siklus II
Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan
- Menyusun rencana perbaikan
- Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik
- Menyiapkan masalah/soal
2. Pelaksanaan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menjelaskan materi pembelajaran
- Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar
- Memberi masalah
- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
- Melaporkan hasil kerja kelompok
- Menyimpulkan materi
- Melaksanakan penilaian
3. Pengumpulan data
Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut:
1. Dari siswa antara lain:
- Menilai aktifitas siswa dan hasil tes
- Menilai hasil kerja kelompok
- Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran
b. Jenis data
- Data korelatif berupa berupa data hasil pengamatan
- Data kuantitatif berupa data hasil pembelajaran siswa
4. Refleksi
- Menganalisis aktifitas siswa
- Menganalisis hasil belajar siswa
- Menyusun laporan
Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru
mengevaluasi kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada proses
pembelajaran. Ternyata proses pembelajaran lebih baik, keberanian siswa
untuk bertanya bertambah dan antusias menaingkat dan menyenangkan.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I
Tidak
No Aspek yang diamati Selalu Sering Jarang
pernah
1 Siswa memperhatikan √
penjelasan atau pertanyaan
2 Siswa terdorong √
menggunakan kemampuan
berfikir kritis (menganalisis
dan menguraikan masalah)
3 Siswa terdorong √
menggunakan kemampuan
berfikir kreatif
4 Siswa belajar dalam keadaan √
antusias dan gembira
5 Terjadi interaksi siswa √
dengan siswa
6 Terjadi interaksi siswa √
dengan guru
7 Siswa mempunyai √
kesempatan untuk
mengemukakan pendapat
8 Siswa berbicara dan √
berbagai
pengalaman(bekerjasama)
9 Siswa aktif dalam √
pembelajaran
10 Siswa melakukan refleksi / √
berfikir kembali tentang apa
yang dipelajari
ISTRINI, S.Pd
NIP, 132 030 037
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu, dan yang selalu hendaknya dipertahankan.
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
Tidak
No Aspek yang diamati Selalu Sering Jarang
pernah
A. Kegiatan awal
1. Membangkitkan minat siswa √
2. Mengkomunikasikan tujuan √
pembelajaran
B. Kegiatan inti
1. Memberikan masalah √
kontekstual
2. Menekankan pada pemecahan √
masalah
3. Guru menggunakan alat peraga √
yang cocok
4. Penjelasan atau demonstrasi √
(pemodelan) guna melakukan
dengan jelas, sederhana dan
mudah dimengerti.
5. Guru membimbing dan √
memperhatikan siswa
6. Aktifitas belajar berlangsung √
dalam suasana menyenangkan.
7. Memperhatikan dan √
menghargai ide atau pendapat
siswa
8. Guru memberikan √
penghargaan kepada siswa.
9. Guru melakukan √
refleksi/berfikir kembali
tentang apa yang diajarkan.
C. Kegiatan akhir
1. Membuat kesimpulan materi √
yang diajarkan.
2. Guru mengadakan penilaian √
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan.
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan.
Tabel 1.5
Hasil Kegiatan Pengamatan Guru Siklus II
Tidak
No Aspek yang diamati Selalu Sering Jarang
pernah
A. Kegiatan awal
1. Membangkitkan minat siswa √
2. Mengkomunikasikan tujuan √
pembelajaran
B. Kegiatan inti
1. Memberikan masalah √
kontekstual
2. Menekankan pada √
pemecahan masalah
ISTRINI, S.Pd
NIP, 132 030 037
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya
ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan
menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan.
Setelah diadakan penelitian pada siklus II menunjukkan hasil bahwa
kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran menunjukkan
adanya peningkatan. Sebelum siklus siswa yang mendapat nilai sesuai dengan
standar ketuntasan minimal (SKM) hanya tiga siswa dari 15 siswa di SD
Negeri Keting, sedangkan siswa yang lain mendapatkan dibawah SKM.
Namun setelah diadakan perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan yang
begitu cepat.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.7
Daftar prestasi belajar siswa kelas IV semester II
pada siklus II
No Nama siswa Nilai siklus I Nilai siklus II
1 Nanang Adi S 60 75
2 Mei Elfida 65 90
3 Rahayu suprapti 70 80
4 Andrianto 65 65
5 Nursaidah 80 70
6 Eric Monandzar 45 55
7 Uun Nurjannah 50 75
8 Eka Puji Rahayu 65 65
9 Nasrul Hakiki 40 70
10 Nungki Widya 65 65
11 Arniyati 75 70
12 Diki Dwi P. 65 70
13 Fajar Subeki 70 85
14 Kukuh Amirullah 70 70
15 Siti Zulaikah 65 65
2. Pembahasan Siklus II
Pada siklus II ini pengamatan yang diperoleh adalah:
a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena
pembelajaran dengan metode penemuan lebih jelas dan terarah.
b. Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru
memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa.
c. Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding
siklus I, dari rata-rata 46,6% menjadi 93,3%
Diagram grafik pada sebelum siklus, siklus I & II
100
90 93,3 %
80
70
60 46,6%
50 40,6%
40
30
20
10
A. Simpulan
Dari Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut
1. pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan
(inkuiri) dapat meningkatkan kemampuan/prestasi siswa
2. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan metode
penemuan mengalami peningkatan
3. Aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran kooperatif dapat muncul dan berkembang
4. Dengan menggunakan metode penemuan dapat melatih dan mendorong
siswa dalam menemukan suatu fakta atau relasi yang belum diketahui
B. Saran
Dari kesimpulan diatas dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini menggunakan metode
kurang meningkatkan prestasi belajar siswa, keaktifan siswa dan
pemahaman terhadap materi sebaiknya menggunakan pembelajaran yang
aktif, efektif, menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Dengan melihat prestasi belajar siswa melalui metode penemuan yang
mengalami peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan metode
pembelajaran yang lain yang dianggap lebih efektif.
3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Hatfield, Mary M. Edward, Nancy Tanner & Bitter, Garry G. 1993. Mathematic
Method for The Elementary and Midle School. Boston : Allyn and Bacon.
Raka Joni, T. (ED) 1998. Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua prosedur
Pelaksanaan . Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah,
Ditjen DIKTI.