MATA KULIAH
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat
dan hidayah-Nya penyusun dapat menyusun makalah ini dengan baik. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Penelitian Tindakan Kelas”
dan juga kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini
berisi tentang “Merancang Penelitian Tindakan Kelas”.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pendidikan menjadi tuntutan dalam dunia pendidikan. Kualitas tersebut
dapat mencakup input, proses, maupun output dalam pendidikan. Hal ini menjadi tantangan bagi
para pendidik. Oleh karena itu, para pendidik, dalam hal ini guru, dituntut untuk selalu
melakukan perbaikan tersebut. Usaha-usaha tertentu perlu dilakukan dalam kaitannya dengan
penyelesaian permasalahan praktis yang sering dijumpai di kelas. Kiranya penelitian tindakan
kelas merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh dalam rangka perbaikan kualitas
pendidikan tersebut.
Menurut Sumarno (2001:1), penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research
(CAR) merupakan salah satu pendekatan yang dapat dipakai untuk menghasilkan perbaikan
praktek, pemberian kesempatan terjadinya perubahan yang bersifat rasional, tidak terlalu
bersandar pada kekuatan perintah dan pengalaman akan membentuk pengertian berdasarkan
bukti nyata yang dialami secara langsung. Dengan penelitian tindakan, para peneliti termasuk
guru, dapat dengan segera mengetahui permasalahan yang dihadapi, dan selanjutnya mencari
upaya tertentu sebagai tindakan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang cara-cara merancang PTK dan juga akan dibahas sedikit
tentang proposal PTK yang akan bermanfaat jika sewaktu-waktu ingin berkolaborasi dalam
mengajukan proposal PTK atau jika ingin mengikuti lomba PTK dan menginginkan biaya untuk
kegiatan tersbut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah merencanakan PTK?
2. Bagaimana mengembangkan alternatif tindakan dan rencana perbaikannya?
3. Bagaimana sistematika penyusunan proposal PTK?
C. Tujuan
1. Mengetahui langkah-langkah merencanakan PTK.
2. Mengetahui pengembangkan alternatif tindakan dan rencana perbaikannya.
3. Mengetahui sistematika penyusunan proposal PTK.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai guru sebaiknya mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap masalah, khususnya yang
berkaitan dengan pembelajaran yang menjadi tanggung jawab seorang guru. Guru yang tidak
menyadari masalah yang terjadi didalam kelasnya tentu harus dibantu agar dia sadar bahwa dia
mempunyai masalah. Masalah yang dibiarkan berlarut-larut akan sulit mengatasinya karena
sudah dianggap bukan masalah. Untuk dapat membuat perencanaan PTK yang baik, seorang
guru harus kembali kepada masalah yang guru hadapi sehari-hari dalam melaksanakan tindak
pembelajaran. Masalah merupakan titik berangkat dalam melaksanakan PTK. Oleh karena itu,
dalam merencanakan PTK, langkah awal yang harus anda tempuh adalah mengidentifikasikan
masalah dalam pembelajaran sehari-hari. Langkah yang dapat ditempuh untuk memilih masalah
dari sebanyak masalah yang anda hadapi tersebut, antara lain:
1. Identifikasi masalah
Masalah yang dipilih haruslah benar-benar masalah pembelajaran dapat diatasi melalui PTK.
Identifikasi dapat anda lakukan dengan mengkaji hasil belajar siswa, mengingat kembali proses
pembelajaran, melihat catatan harian yang anda buat pada akhir pembelajaran, atau bahkan
bertanya kepada siswa atau kepada teman sejawat. Jika perlu, anda dapat berkolaborasi atau
bekerjasama dengan teman sejawat, baik dari sekolah yang sama maupun dari sekolah yang
berbeda, bahkan anda dapat berkolaborasi dengan dosen dari Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK). Dalam mengidentifikasi masalah anda harus memfokuskan masalah
tersebut pada aspek tertentu. Dalam kaitan dengan PTK, dalam hal ini masalah akan kita
fokuskan pada proses pembelajaran, karena aspek ini merupakan aspek yang strategi, dan
merupakan kunci pendidikan. Jika masalah sudah anda temukan, gunakan kriteria berikut untuk
menguji apakah masalah yang anda temukan layak untuk diatasi melalui PTK.
Kriteria di atas dapat dikategorikan dalam empat perspektif dalam mengukur suatu
kelayakan masalah sebagai berikut.
Contoh masalah:
Anda merasa bingung karena nilai ulangan siswa anda pada pelajaran IPS (pada mata
pelajaran yang anda ajarkan) selalu rendah, rata-rata kurang dari 40. Ini hampir terjadi setiap kali
ulangan. Apabila anda mengajukan pertanyaan, siswa tampak ragu-ragu adan bingung, dan kalau
menjawab tidak sesuai dengan keinginan anda.
2. Menganalisis Masalah
Untuk melakukan analisi, ada berbagai cara yang dapat anda lakukan. Pertama, merenungkan
kembali masalah tersebut, dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang harus anda jawab
sendiri. Renungan dengan tujuan untuk melihat kepada diri kita sendiri disebut instrospeksi.
Kedua, anda juga dapat bertanyakepada siswa anda, apa yang terjadi sehingga nilai ulangan/ujian
mereka selalu rendah atau menyapa mereka apakah tertarik atau tidak dengan pelajaran tersebut.
Anda dapat bertanya langsung kepada siswa, baik dengan wawancara maupun kuisioner. Ketiga,
anda dapat menelaah berbagai dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Misalnya
menelaah tugas/PR siswa, hasil ulangan, atau soal yang diberikan.
Dari contoh masalah diatas kita menganalisis ditemukannya penyebab atau akar masalah
yang merupakan gabungan dari masalah yang bersumber dari guru dan dari siswa yaitu
penjelasan guru pada pelajaran IPS tidak jelas dan sulit ditangkap oleh siswa karena tidak
diberikan contoh konkret, guru tidak memberikan kesempatan bertanya, tidak mengajukan
pertanyaan, dan menggunakan istilah asing yang tidak diberi penjelasan. Selain itu siswa juga
tidak mencatat materi yang diterangkan guru, padahal mereka tidak mempunyai buku sumber.
Oleh karena itu pada setiap saat menghadapi ulangan siswa selalu tidak siap karena tidak dapat
belajar dengan baik sehingga nilainya rendah. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan sumber
masalah dalam PTK antara lain :
a. Masalah yang berkaitan dengan input dapat bersumber dari siswa, guru, sumber belajar,
materi pelajaran, prosedur evaluasi, dan lingkungan belajar;
b. Masalah yang berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar dapat bersumber dari
interaksi belajar mengajar, gaya mengajar, cara belajar, dan implementasi metode
pembelajaran; dan
c. Masalah yang berkaitan dengan output dapat bersumber dari hasil belajar siswa, daya
ingat siswa, sikap negatif siswa, dan motivasi rendah.
Akar atau penyebab masalah merupakan titik tolak dari tindakan perbaikan yang akan dilakukan
oleh guru. Jika penyebab ini tidak ditemukan secara tepat, maka tindakan perbaikanpun tidak
akan berhasil.
3. Merumuskan Masalah
Setelah melakukan analisis masalah dan menemukan penyebab atau akar masalah, tiba saatnya
kita merumuskan masalah pembelajaran yang kita hadapi, dalam bentuk masalah penelitian.
Dalam hal ini perlu kita cermati bahwa masalah yang akan dirumuskan tersebut merupakan
masalah yang akan dicari jawabannya melalui PTK. Oleh karena itu, rumusan masalah haruslah
memandu untuk melakukan tindakan perbaikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan masalah adalah: (1) dirumuskan secara jelas; (2) menggunakan kalimat tanya
dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan; (3) dapat diuji secara empiris; dan
(4) mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan; (5) disusun
dalam bahasa yang jelas dan singkat; (6) jelas cakupannya; dan (7) memungkinkan untuk
dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik tertentu.
B. Mengembangkan Alternatif Tindakan
Setelah melakukan hal tersebut, kita dapat mengembangkan alternative tindakan yang
akan diterapkan untuk mengatasi masalah yang kita hadapi. Mari kita kembangkan alternative
tindakan untuk setiap masalah yang telah kita rumuskan. Jika dikaji secara cermat, kedua
alternative tindakan tersebut hanya berbeda dalam penggunaan kata-kata asing, serta jenis
kegiatan untuk mengaktifkan siswa. Kedua alternative tersebut diasumsikan akan mampu
meningkatkan prestasi siswa, jika dikerjakan dengan benar.
Dalam menentukan tindakan, anda dapat memilih salah satu alternative atau bahkan
menggabungkannya dengan merumuskan alternative baru. Penggabungan ini tentu saja membuat
tindakan akan semakin memberi harapan karena merupakan integrasi segi-segi positif dari dua
alternative. Setelah menetapkan alternative tindakan, tindakan tersebut perlu kita kaji ulang
dengan mencermati apakah alternative tersebut sesuai dengan:
Prinsip pengumpulan data dalam PTK tidak jauh berbeda dengan penelitian formal. Dalam
PTK dikumpulkan 2 jenis data yaitu : data kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut digunakan
untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja guru, kinerja siswa dan
perubahan suasana kelas. Contoh teknik dan alat pengumpulan data PTK, yaitu tes, observasi,
wawancara, diskusi, dan kuesioner. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis
data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yakni :
1. Data kuantitatif ( nilai hasil belajar siswa ) dapat dianalisis secara deskriptif.
2. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi
gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu
matapelajaran. Prosedur Penelitian Tindakan kelas memiliki tiga siklus, yaitu :
Siklus 1 PTK, perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK
antara lain :
a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan disampaikan kepada siswa.
b. Membuat rencana pelaksana pembelajaran.
c. Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.
d. Uraikan alternative-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka pemecahan
masalah
e. Membuat lembar kerja siswa
f. Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK
g. Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
3. Pelaksanaan tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan, scenario kerja
tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan
4. Pengamatan atau observasi yaitu prosedur perekaman data mengenai proses dan produk
dari implementasi tindakan yang dirancang
5. Analisis dan refleksi. Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan
dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan,
serta criteria dan rencana bagi tindakan siklus berikutnya.
Siklus 2 PTK
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi
Siklus 3
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi
D. Rencana Perbaikan
Menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang siap untuk dilaksanakan
menuntut guru mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat. Rencana perlu kita tuangkan
dalam sebuah format, yang memungkinkan kita membuat rencana secara sismatis. langkah-
langkah yang harus ditempuh, yaitu:
B. Saran
Setelah mengetahui bangaimana merancang PTK, sebagai seorang guru kita harus
menguasai PTK agar dapat meningkatkan keprofesionalismean keguruan kita. Karena PTK ini
juga penting dilakukan selain untuk perbaikan pembelajaran, proposal PTK juga akan berguna
bagi guru-guru yang lain sebagai bahan acuan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers
Wardani, IGAK, dkk. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas: 1-6. Jakarta: Universitas
Terbuka