Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

“MAKHLUK HIDUP”

RAHMAD ARIWIBOWO

856728859

UPBJJ PALEMBANG POKJAR LUBUK LINGGAU SALUT SILAMPARI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

F
O
T
O
m
a
h
a

Nama : Rahmad Ariwibowo


NIM/ID Lainnya : 856728859
Program Studi : PGSD BI
Nama Sekolah : Universitas Terbuka

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Dr.Ir. Jhon Bimasri, M.Si


Nip/Id Lainnya :
Instansi Asal :
Nomor Hp : 08127107403
Alamat Email :
LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM SECARA TATAP MUKA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rahmad Ariwibowo


Mahasiswa/Tutor/Instruktur* : Dr.Ir. Jhon Bimasri, M.Si
Program Studi/Bidang Ilmu : PGSD BI
Nama Sekolah/Instansi : Universitas Terbuka Pokjar Lubuk Linggau
Judul-judul praktikum : Kegiatan Praktikum 1
1. Ciri-ciri makhuluk hidup
2. Gerak tumbuhan
3. Respirasi pada makhluk hidup
Kegiatan Praktikum 2
1. Simbiosis parasitisme
2. Simbiosis komensalisme
3. Simbiosis mutualisme
Kegiatan praktikum 3
1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
2. Pertumbuhan dan perkembangan hewan
3. Perkembang biakan tumbuhan
4. Perkembangbiakan vegetatif alami
5. Perkembangbiakan vegetatif buatan

dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari
pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan tidak
akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehubungan
pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.

Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan,


PJB BLBA UPBJJ-UT ……

Rahmad Ariwibowo
NIP. NIM 856728859
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Rahmad Ariwibowo


NIM : 856728859
Program Studi : PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Lubuk Linggau, November 2020


Yang membuat pernyataan

Rahmad Ariwibowo
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

KEGIATAN PRATIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


A. Judul Percobaan : Ciri-ciri makhluk hidup

B. Tujuan Percobaan : Mengamati ciri-ciri makhuk hidup yang ada disekitar tempat
Tinggal.

C. Alat dan Bahan


1. Alat-alat tulis
2. Tabel Pengamata
3. Alam Sekitar

D. Landasan Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan
(Rumanta,2019, hal.1.1) ciri-ciri tersebut membedakannya dari benda tak hidup
atau benda mati. Benda tak hidup adalah benda-benda yang tak pernah hidup,
misalnya batu, angin, air, udara , tanah, dan kendaraan. Benda mati adalah benda-
benda yang pernah hidup kemudian mengalami kematian karena penyakit atau
sebab lainnya. Contoh benda mati adalah ikan asin, kayu dan mayat orang. Ciri-
ciri makhluk hidup yang membedakanya dari makhluk tak hidup adalah
kemampuan dalam berkembang biak, menerima dan memberi rangsangan, dapat
tumbuh kembang, perlu makan dan air, melakukan pernapasan, bergerak,
mengeluarkan zat- air, dan karbondioksida(𝐶𝑂2) yang dikeluarkan oleh paru-paru
ketika nafas dihembuskan. Pada kenyataannya tidak semua makhluk hidup
memerlukan oksigen untuk memproses makanan, ada pula makhluk hidup yang
justru memerlukan karbondioksida(𝐶𝑂2) untuk memproses makanan zat sisa.
Misalnya jika ada makhluk yang hidup yang mandul tetapi masih bisa bernafas,
makan, dan mengalami pertumbuhan berarti masih dapat dikatakan makhluk
hidup. Bernafas merupakan ciri makhluk hidup yang utama, pada saat bernafas
udara dimasukkan ke dalam paru-paru untuk diambil oksigennya. Selanjutnya
Oksigen akan digunakan untuk memproses zat makanan sehingga dapat diambil
energinya. Dari proses ini akan dihasilkan zat buangan berupa contohnya pada
jamur tape, dan tempe.
Tumbuh dan berkembang merupakan ciri makhluk hidup yang tidak
didapatkan pada makhluk tak hidup. Ciri ini sangat berhubungan dengan
perkembangbiakan dengan tujuan mempertahankan keberadaan jenisnya di bumi
ini. Setelah ada anak atau keturunan, proses selanjutnya yang menjamin
keberadaanya adalah pertumbuhan dan perkembangan. Jadi walaupun anak kucing
telah lahir dengan selamat tetapi tidak mengalami proses tumbuh dan berkembang,
maka anak kucing tersebut tidak akan dapat bertahan hidup.
E. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.

2. Pergi ke lingkungan yang ada disekitar tempt tinggal, seperti kebun, sawah, hutan atau
lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal.
3.Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan 5 tumbuuhan) yang anda kenal
nama jenisnya.

4. Catatlah kesepuluh makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.

5. Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut, dengan
cermat

6. Bubuhkan tanda (√) sesuai dengaan ciri-ciri yang anda amati, pada Lembar Kerja.

F. Hasil pengamatan :

Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup

Ciri-ciri Makhluk Hidup *)


No. Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5

1 Angsa √ √ √ √ √
2 Ayam √ √ √ √ √
3 Kucing √ √ √ √ √
4 Burung √ √ √ √ √
5 Sapi √ √ √ √ √
6 Pohon Kelapa √ √ √ √ √
7 Pohon Pisang √ √ √ √ √
8 Pohon Pepaya √ √ √ √ √
9 Pohon Jeruk √ √ √ √ √
10 Pohon Mangga √ √ √ √ √

*) Keterangan :
1. Bergerak dan bereaksi terhadap ransangan
2. Bernapas
3. Perlu makan (nutrisi)
4. Tumbuh
5. Berkembang
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap ransangan ?
Jelaskan !
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan ?

Jawaban :
1. Iya benar, tumbuhan dapat bergerak sangat terbatas dan bereaksi terhadap ransang
dengan bantuan matahari atau sentuhan. Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman
putri malu disentuh atau terkena rangsangan daunnya akan menutup.
2. Persamaan dan perbedaan hewan dan tumbuhan

Perbedaa
No. Persamaan n
Tumbuhan Hewa
n
1 Sama-sama bernapas. • Tidak memiliki alat • Umumny
pernapasan khusus memiliki alat
• Mengambl dan pernapasan
mengeluarkan gas khusus
secara pasif • Mengambil dan
mengeluarkan gas
secara aktif
2 Sama-sama memerlukan • Dapat menyusun • Makan
makanan dan air. makanan sendiri makhluk hidup
dari zat-zat lain
sederhana yang ada • Makan diambil
dilingkungannya dalam bentuk
• Makanan dapat padat dan cair
diambil dalam
bentuk gas dan cair
3 Sama-sama dapat tumbuh • Tumbuh kembang • Masa tertentu
dan berkembang. berlangsung selam serempak pada
hidupnya, ada di seluruh bagian
daerah tumbuh tubuh
tertentu • Bentuk tubuh
• Bentuk tubuh tertentu,
menyebar dan jumlah bagian
bercabang, jumlah tubuh tertentu
bagian tubuh tak
tentu.
4 Sama-saama dapat • Pembuahan terjadi • Pembuahan dapat
melakukan dialat terjadi di dalam
perkembangbiakan perkembangbiakan tubuh maupun luar
. betina tubuh
• Umumnya jumlah • Umumnya jumlah
anak banyak, tidak anak terbatas
dipelihara dan dipelihara dan
dilindungi induk dilindungi

5 Sama-sama menerima • Reaksi lambat, • Reaksi terhadap


dan memberikan terbatas, dan lebih rangsang cepat dan
tanggapan rangsang pasif aktif
• Umumnya menetap • Dapat berpindah
dan bergerak tempat
sebagian tubuh

H. Pembahasan

1. Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
2. Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas.
Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur bunga
kupu-kupu menjelang senja hari.
3. Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak lainnya
yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun
karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.
4. Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di tempat
maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak menimbulkan
perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal)
5. Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen
masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ khusus), sedangkan
oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.
6. Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan
prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan
memakan bentuk yang sudah jadi.
7. Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi
dan besar maupun beratnya.
I. Kesimpulan
Setiap makhuk hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Bernapas
2. Bergerak
3. Berkembangbiak
4. Tumbuh dan berkembang
5. Memerlukan makanan
6. Peka terhadap rangsang
7. Mengeluarkan zat-zat sisa

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang : Universitas Terbuka

K. Kesulitan Yang Dialami : Saran dan Masukan

Kesulitan :

1. Dukungan universitas terhadap kegiatan praktikum masih bersifat dukungan moril.


2. Fasilitas yang menunjang praktikum tidak lengkap, banyak peralatan yang tidak
dimiliki.

3. Pada tahap pelaksanaan praktikum sangat sulit membagi waktu antara aktivitas harian
dan pelaksanaan praktikumnya.

Saran :

1. Mahasiswa harus melakukan dan menyiapkan segala sesuatunya secara mandiri dan
harus mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber.

2. Kita harus pandai melakukan improvisasi terhadap peralatan yang akan digunakan
untuk praktikum dan juga harus memiliki relasi yang Linier agar dapat meminjam
peralatan daripada beli dan hanya digunakan beberapa kali saja.

3. Kita harus membagi waktu dengan baik agar pelaksanaan praktikum dapat
dilaksanakan dengan maksimal.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Alat tulis yang digunakan


untuk mencatat hasil
pengamatan
di lapangan

Tahap Awal / Pembukaan

1. Angsa

2. Ayam

Objek yang diperoleh di


Lapangan

3. Kucing

4. Burung
5. Sapi

Objek yang diperoleh di


Lapangan

6. Pohon kelapa

7. Pohon pisang

8. Pohon pepaya
9. Pohon jeruk nipis

Objek yang diperoleh di


Lapangan

10. Pohon mangga

Proses Kegiatan

Hasil pengamatan di
lapangan bahwa setiap
makhluk hidup dari hewan dan
tumbuhan memiliki ciri-ciri
bernapas, bergerak dan
bereaksi terhadap ransangan,
memerlukan makanan,
Tumbuh serta
berkembangbiak.

Tahap Akhir
KEGIATAN PRATIKUM 2 : GERAK PADA TUMBUHAN
A. Judul Percobaan
Gerak Pada Tumbuhan
B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak tropisme (Geotropisme negatif)

C. Alat dan Bahan :


1. Seimonasti dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu.
b. Kotak karton warna hitam atau kardus 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris.
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah.
b. Tanah yang subur secukupnya.
c. Biji kacang merah secukupnya.
d. Air secukupnya.

D. Landasan Teori
Gerak pada tumbuhan tidak mudah kita amati kecuali beberapa tumbuhan tertentu,
seperti seperti yang melakukan niktinasti dan seismonasti (tumbuhan putri malu). Gerak
tubuh tumbuhan dibagi atas gerak taksis, nasti, dan tropisme. Gerak taksis adalah gerak
pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan , hal ini mudah kita lihat pada tumbuhan bersel
satu, gerak nasti adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah geraknya tidak
ditentukan pada oleh arah datangnya rangsangsedangkan gerak tropisme adalah gerak dari
sebagian tubuh tumbuhan dimana arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang.(Rumanta,2019,hal.1.3)

E. Prosedur Percobaan

1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan.
b. Melakukan sentuhan halus hingga sentuhan kasar terhadap daun-daun putri malu.
c. Mencatat hasil pengamataan pada tabel hasil pengamatan.
2. Niktinasti
a. Menyediakan 2 tanaman putri malu.

b. Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan B pada tanaman putri malu
kedua.

c. Letakkan tanaman putri malu A pada tempat terang dan terbuka.


d. Sedangkan tanaman putri malu B ditutup dengan menggunakan kardus yang kedap
cahaya dan hati-hati agar tidak menyentuh. Biarkan tertutup selama kurang lebih
setengah jam.
e. Setelah setengah jam dibuka dan hati-hati agar tidak tersentuh.
f. Mengamati yang terjadi pada putri malu A dan B dan membandingkannya.
g. Mencatat pengamatan pada tabel pengamatan.
3. Gerak Tropisme (Geotropime negatif)
a. Membuat dua buah pot tanaman kacang merah yang setiap potnya telah diberi lubang
pada alasnya.
b. Memberi label A pada pot pertama dan B pada pot kedua.
c. Meletakkan pot B secara Horizontal, sedangkan pot A dibiarkan berdiri dan menyimpan
keduanya di tempat terbuka.
d. Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama satu minggu.
e. Menuangkan pengamatan pada lembar kerja.

F. Hasil Pengamatan
1. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil pengamatan Seismonasti

Jenis sentuhan pada daun Reaksi daun putri


No. malu Keterangan
putri malu
1. Halus Daun menutup pelan Reaksi lambat
2. Sedang Daun menutup agak cepat Reaksi agak
cepat/Serentak
3. Kasar Daun menutup cepat Reaksi cepat/spontan
Sekali

Tabel 1.3.
Hasil pengamatan Niktinasti

Reaksi daun putri malu


No Pot putri malu ½ jam kemudian
Mula-mula

Disimpan di tempat Daun segar tanpa Daun segar tanpa ada


1.
terang menutup yang menutup
2. Daun segar tanpa
Ditutup kardus Daun menuup
Menutup

2. Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil pengamtaan geotropisme negatif

Jenis Pengamatan hari ke


Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7

A 4 5 6,5 6,7 7,1 7,3 7,7 Lurus ke atas


Tumbuh menuju arah datangnya sinar
B 4 5 6,4 6,6 7 7,4 7,6 matahari, batang membengkok ke atas
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti ! jelaskan alasan anda
memilihnya !
2. Apa perbedaan antara niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang telah anda lakukan
? Jelaskan !
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga sekaligus telah
membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa ? Jenis fototropisme apakah yang
terjadi ? Jelaskan!

Jawaban :
1. Dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti adalah : Pohon Turi dan Pohon
Lamtoro. Alasan pengamat memilih kedua tanaman tersebut adalah karena di sekitar
rumah pengamat terdapat beberapa pohon tersebut dan pengamat telah melakukan
pengamatan pada kedua jenis tanaman tersebut dan ternyata fakta yang ada sesuai dengan
teori yang ada.

2. Perbedaan antara niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang telah dilakukan, gerak
niktinasti gerak menutupnya daun karena pengaruh gelap, sedangkan gerak seismonnasti
gerak pada tumbuhan karena disebabkan oleh getaran/sentuhan.
3. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan juga sekaligus membuktikan adanyaa
gerak fototropisme. Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan
gaya gravitasi bumi. Geotropisme positif, jika responnya menuju ke atas bumi. Sedangkan
fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya
matahari. Pada percobaan geotropisme yang dilakukan, kedua gerak geotropisme dan
fototropisme terjadi bersamaan,, karena pada percobaaan gerak pada batang menjahui
pusat bumi (geotropisme negatif), dan geraknya berbelok menuju cahaya matahari
(fototropisme positif).

H. Pembahasan
1. Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh
dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan
dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba
dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air
sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-
daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri
malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang
diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang
berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-
hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada
tumbuhan putri malu.

3. Geotropisme negatif Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh


gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif,
misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada
pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju
ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari
horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat
gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

I. Kesimpulan
1. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
Sentuhan kasar menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
2. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat
terang, daunnya tetap membuka.
3. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri
dan hewan- hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan
airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
4. Kacang hijau dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membelok ke
atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negatif.

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Pratikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

K. Kesulitan Yang Dialami :


Saran dan Masukan

Dengan adanya kegiatan pengamatan ini saya berharap agar dapat memahami antara
Gerak Seismonasti, Niktinasti dan Geotrpisme negatif pada tumbuhan. Tentunya saya
butuh masukannya agar lebih baik lagi karena masih terdapat kekurangan dalam
kegiatan pengamatan ini.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Alat tulis digunakan untuk


mencatat hasil pengamatan di
lapangan, Handphone digunakan
untuk mengambil foto objek yang
diamati, kardus untuk menuttup
pohon putri malu.

Tahap Awal/ Pembukaan

Putri malu sentahan halus daunya


menutup pelan

Putri malu sentuhan halus

Putri malu sentuhan sedang daunnya


menutup agak cepat

Putri malu sentuhan sedang

Putri malu sentuhan kasar daunya


menutup sangat cepat.

Putri malu sentuhaan kasar


Putri malu sebelum ditutup daunya
terbuka.

Putri malu sebelum ditutup

Putri malu ditutup setengah jam.

Putri malu ditutup

Putri malu setelah ditutup setengah


jam di dalam kardus daunnya menutup

Putri malu setelah ditutup


Pohon kacang merah berdiri tegak
mengikuti arah matahari/ cahaya

kacang merah diletakkan secara vertikal

Pohon kacang merah yang diletakkan


secara horizontal membelok dari
horizontal menuju Vertikal.

Kacang merah dietakkan secara horizontal


Proses Kegiatan

Tabel hasil pengamatan dilapangan.

Tahap Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN
Respirasi pada Makhluk Hidup

B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara;
2. membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida

C. ALAT DAN BAHAN


1. Botol ukuran kecil 3 buah;
2. Sedotan air kemasan gelas 3 buah;
3. Plastisin secukupnya;
4. Vaselin secukupnya;
5. Kapur sirih secukupnya;
6. Kapas Secukupnya;
7. Kacang Merah/Kedelai yang sedang berkecambah secukupnya;
8. Kecoa atau belalang 1 ekor;
9. Pipet Tetes 1 Buah;
10. Air yang diberi pewarna merah secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas berarti
memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh darah ke
sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan oleh oksigen
dan menghasilkan karbondioksida.
Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari
lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya.
Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi),
dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Respirasi memerlukan udara
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masukan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya masukan kapas
secukupnya;
c. Masukan kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah ke dalam botol yang
telah diberi alat kapas pada langkah (b);
d. Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira
– kira dapat menyumbat mulut botol selanjutnya masukkan pangkal sedotan air
kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin meenutup
mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di
dalam botol;
e. Rapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan
rapi;
f. Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan air
kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang bisa menghambat jalannya
percobaan;
g. Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan spidol,
kemudian letakkan secara horizontal;
h. Lakukan langkah a-g dengan cara yang sama, namun kecambah diganti dengn
kecoa atau belalang dan diberi label B;
i. Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup dan diberi label
C;
j. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah
ujung sedotan air kemasan gelaas pada setiap respirometer dengan air yang diberi
pewarna merah;
k. Amatilah tetasan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5
menit selama 5 kali pengamatan;

2. Respirasi Menghasilkan Karbondioksida


a. Membuat Air Kapur;
b. Tuangkan Air kapur jenuh pada botol selai (A), (B) dan (C) dengan ukuran yang sama,
lebih kurang 50 ml;
c. Pasanglah perangkat percobaan lainnya yaitu sedotan limun dan plastisin;
d. Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), gunakan untuk bernafas.
Selanjutnya hembuskan napas anda pada botol (B) melalui sedotan limun (1);
e. Lakukan langkah (4) berkali – kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh;
f. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer;

F. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil pengamatan Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit:
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A Merah Merah Merah Merah Pink
B Merah Merah Merah Merah Pink
C Merah Merah Merah Merah Pink

2. Hasil pengamatan Respirasi menghasilkan karbondioksida

Botol percobaan Kondisi mula-mula Kondisi akhir percobaan


A Air Kapur Jernih Jernih
B Air Kapur Jernih Keruh
C Air Kapur Jernih Jernih
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen ?
Jawaban
Kapur sirih pada percobaan respirasi memerlukan oksigen yang befungsi sebagai peningkat
suhu untuk mempercepat terjadinya respirasi serta berfungsi sebagai pengikat
karbondioksida.
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna pada alat respirometer (a), (b) dan (c) ?
mengapa hal itu terjadi?Jeaskan!
Jawaban
Pada pengamatan dan percobaan yang dilakukan terjadi pergerakan setiap 5 menit disetiap
botol dari posisi semula, hal tersebut disebabkan keperluan setiap makhluk hidup yang ada
di dalam botol untuk memperoleh oksigen dalam proses respirasi. Terutama di botol B,
pergerakannya lebih cepat dari botol A dan C. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan
oksigen lebih banyak dibandingkan tumbuhan sehingga keadaan kecoa di dalam botol pun
mati. Sedangkan tumbuhan memerlukan karbondioksida untuk proses fotosintesis. Untuk
tetesan air berwarna pada tiap tetesan di menit pertama, kedua, ketiga dan keempat
berwarna merah, tetap. Sedangkan pada menit ke lima berangsur berubah menjadi pink.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada botol manaka
yang paling keruh? Mengapa demikian ?
Jawaban
Air kapur yang paling keruh terdapat pada botol B , karena air tersebut mengandung
karbondioksida yang di dapat pada saat menghembuskan nafas kedalam botol tersebut.

H. PEMBAHASAN
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas. Bernapas adalah proses memasukkan
serta mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara yang dimasukkan adalah oksigen,
sedangkan udara yang dikeluarkan adalah karbondioksida serta uap air. Oksigen yang masuk
berguna bagi tubuh untuk melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat
makanan untuk menghasilkan energi. Energi tersebut berfungsi untuk melakukan seluruh
aktivitas kehidupan, misalnya mengatur suhu tubuh, bergerak, pertumbuhan dan reproduksi.
Respirasi juga menghasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air yang akan dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses pernapasan.
Pada hewan tingkat tinggialat untuk proses pernafasannya adalah paru–paru, insang atau
trakea. Sedangkan pada hewan tingkat rendah dan tumbuhan, proses pertukaran udara tersebut
dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan sel–sel tubuhnya. Dari alat
pernafasan, oksigen masih harus di angkut oleh darah atau cairan tubuh ke seluruh sel tubuh
yang membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut akan dimanfaatkan untuk oksidasi di dalam
sel yang berfungsi untuk menghasilkan energi.
Serangga umumnya mempunyai alat perrnafasan berupa trakea, sedangkan tumbuhan
bernafas melalui stomata. Pada setiap mahkluk hidup (manusia dan vertebrta) pada prosese
pernapasannya di lakukan dua tahap yaitu:
1) Pertukaran gas dari udara luar atau udara bebas ke dalam sel-sel darah pada jaringan epitel
selaput alveolus (Pernapasan luar atau respirasi eksternal)
2) Pertukaran gas dari sel-sel darah dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh (Pernapasan
dalam atau Respirasi internal).
I. KESIMPULAN
Pada percobaan yang telah dilakukan dan diamati dapat disimpulkan bahwa
Udara/Oksigen adalah kebutuhan pokok bagi makhluk hidup agar bisa terus hidup dan
bergerak melalui pernafasan. Seperti pada percobaan 1 di dapat hasil bahwa Respirasi
memerlukan udara (oksigen).Dari 3 botol yang telah di uji coba, dapat diketahui bahwa botol
kedua (Botol B) air berwarna pada respirometer lebih cepat mendekati hewan yang berada di
dalam botol dibandingkan dengan botol pertama (Botol A). Ini menjelaskan jika respirasi yang
banyak memerlukan oksigen adalah serangga. Sedangkan tumbuhan tidak memerlukan
oksigen, melainkan menghasilkan oksigen. Tumbuhan memerlukan karbondioksida untuk
proses fotosintesis. Pada Percobaan 2 pada ke tiga botol tersebut diketahui bahwa Respirasi
menghasilkan karbondioksida, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa botol kedua (Botol
B) setelah kita menghembuskan nafas kedalam botol kedua (Botol B) airnya berwarna keruh
karena menunjukkan bahwa air tersebut mengandung karbondioksida.
Respirasi yang memerlukan oksigen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a. Ketersediaan substrat, oksigen, suhu, tipe dan umur tumbuhan / hewan
b. Semakin banyak kandungan Karbondioksida dalam udara pernapasan maka semakin
keruh air kapur, sedangkan semakin sedikit kandungan Karbondioksida dalam udara
pernapasan maka air kapur akan semakin bening. Air kapur dapat dijadikan indikator
adanya respirasi dengan menggunakan reaksinya terhadap Karbondioksida.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

1. Dukungan universitas terhadap kegiatan praktikum masih bersifat dukungan moril.


2. Fasilitas yang menunjang praktikum tidak lengkap, banyak peralatan yang tidak dimiliki.

3. Pada tahap pelaksanaan praktikum sangat sulit membagi waktu antara aktivitas harian dan
pelaksanaan praktikumnya.

SARAN DAN MASUKAN


4. Mahasiswa harus melakukan dan menyiapkan segala sesuatunya secara mandiri dan harus
mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber.

5. Kita harus pandai melakukan improvisasi terhadap peralatan yang akan digunakan untuk
praktikum dan juga harus memiliki relasi yang Linier agar dapat meminjam peralatan
daripada beli dan hanya digunakan beberapa kali saja.

6. Kita harus membagi waktu dengan baik agar pelaksanaan praktikum dapat dilaksanakan
dengan maksimal.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Foto tersebut merupakan foto alat dan


bahan yang digunakan

Tahap Awal / Pembukaan

Foto tersebut merupakan foto kapur


sirih dimasukan ke dalam dasar botol

Proses Kegiatan

Foto tersebut merupakan foto tetesan


air berwarna pada setiap
respirometer

Tahap Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
SIMBIOSIS
(MANDIRI)

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 SIMBIOSIS PARASITISME


A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis Parasitisme

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar

C. ALAT DAN BAHAN


a. Alat-alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus
antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan
simbiosis disebut simbion.
Menurut susanto, P Sarjan dan Handayani (2004:42), simbiosis parasitisme adalah
hubungan antara dua jenis makhluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang satu
dirugikan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3. Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa simbiosis
parasitisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, hewan dengan hewan ;
atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel lembar kerja
F. HASIL PENGAMATAN

TABEL 1.7 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

NO Jenis Hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


Parasitisme Jenis Jenis kerugian Jenis Jenis
makhluk makhluk keuntungan
hidup hidup
1 Kutu dengan Manusia Darah manusia Kutu Kutu
manusia yang dihisap memperoleh
kutu makanan dari
manusia yaitu
darahnya
2 Manusia dengan Manusia Darah manusia Nyamuk Memperleh
nyamuk dihisap nyamuk makanan dari
dan dapat juga mengisap darah
menyebakan manusia
penularan
penyakit
malaria, demam
berdarah dan
cikungunya
3 Jamur panu dan Manusia Gatal-gatal pada Jamur Dapat
manusia kulit melangsungkan
kehidupan
4 Lalat pada sapi Sapi Gatal dan Lalat Menghisap
penyakit kulit darah
5 Kutu pada anjing Anjing Terhisap Kutu anjing Menghisap
darahnya dan darah anjing
gatal

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Jawaban:
Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena
kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing
dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit)
2. Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawaban:
Pada hubungan diatas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian
misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aedes aegypti dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan
maka dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan
kelumpuhan pada manusia.

H. PEMBAHASAN
Table 1.7 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk
hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak yang
dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat
diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem.
Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu memperoleh
keuntungan dikarenakan ia mendapat makanan dengan cara menghisap darah dari
kulit manusia. Sedangkan manusia rugi, manusia merasa dirugikan gara-gara dihisap
darahnya. Selain itu kehadiran kutu sangat mengganggu karena menyebabkan rasa
gatal dan tdiak nyaman.
Selanjutnya, demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme
yang terjadi antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini
adalah jenis nyamuk aides aegypti yang akan menyerang saluran darah pada manusia.
Hal tersebut terkadang tidak manusia sadari, mengetahui jenis nyamuk ini hampir
sama dengan jenis nyamuk yang biasanya menyerang mereka sehingga terkadang
dibiarkan begitu saja. Tentunya kejadian ini sangat merugikan manusia karena bisa
menyebabkan kematian dan memberi keuntungan pada nyamuk untuk menyebarkan
penyakit dan berkembangbiak.
Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga
sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
Pola interaksi antara jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan
keuntungan karena ia memperoleh tempat hidup sekaligus makanan dari penyerapan
protein di kulit manusia. Manusia dalam hal ini mendapat kerugian karena merasa
gatal dan ketidaknyamanan.
Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola
interaksi antara kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan.
Selain dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa simbiosis parasitisme adalah
hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda dimana pihak yang satu mendapat
untung dan merugikan pihak yang lain. Simbiosis parasitisme berpengaruh buruk pada
tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasite tidak akan membunuh tumbuhan
yang inangnya (tumbuhan yang ditumpanginya), karena kalau inangya mati, maka
parasitnya juga akan mati karena kekurangan makanan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2019. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1). KESULITAN
Dalam melakukan kegiatan praktikum pengamatan simbiosis parasitisme yaitu
menggunakan metode observasi secara langsung terhadap alam terbuka. Kendala yang
dialami bisa berupa suhu atau cuaca yang ada apakah bisa dilakukan atau tidak.
Pengamatan terhadap makhluk hidup yang bisa berjalan seperti Anjing, cukup sulit
dikarenakan jarang dipelihara oleh warga sekitar.
2). SARAN DAN MASUKAN
Sebelum melaksanakan praktikum simbiosis parasitisme harus dilakukan
observasi serta alat yang mendukung untuk melakukan pengamatan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Alat tulis yang digunakan


untuk mencatat hasil
pengamatan
di lapangan

TAHAP AWAL/PEMBUKAAN
1 1. Kutu dengan manusia

2
2. Manusia dengan nyamuk

3
3. Jamur panu dan manusia

4
4. Lalat pada sapi
5. 5. kutu pada anjing

PROSES KEGIATAN

Hasil pengamatan di lapangan bahwa


simbiosis parasitisme adalah
hubungan dua spesies makhluk
hidup yang berbeda dimana pihak
yang satu mendapat untung dan
merugikan pihak yang lain.

TAHAP AKHIR
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS KOMENSALISME
A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis Komensalisme

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi Simbiosis Komensalisme di lingkungan sekitar

C. ALAT DAN BAHAN


d. Alat-alat tulis
e. Lembar pengamatan
f. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis
disebut simbion.
Menurut susanto, P Sarjan dan Handayani (2004:41), simbiosis komensalisme adalah
hubungan antara dua makhluk hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan
yang lain tidk dirugikan dan tidak pula diuntungkan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis Komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, hewan dengan hewan ; atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
dan mana yang tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
7. Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel lembar kerja
F. HASIL PENGAMATAN
TABEL 1.8 Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

NO Jenis Hubungan Simbiosis Pihak yang Jenis makhluk


diuntungkan hidup yang tidak
diuntungkan
atau dirugikan
Jenis makhluk Jenis
hidup keuntungan
1 Anggrek dengan pohon besar Anggrek Mendapat Pohon mangga
tempat tinggi
untuk
memperoleh
cahaya matahari
2 Buah naga dengan pohon Buah naga Mendapat Pohon andong
andong tempat hidup
pohon andong
3 Tumbuhan paku dan pohon jati Tumbuhan paku Mendapat Pohon jati
tempat hidup
4 Sirih dan tumbuhan inangnya Sirih Mendapat Tumbuhan
tempat tinggi inang
untuk
memperoleh
cahaya matahari

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian
pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab:
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain.
Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu manga juga dapat
menghambat pertumbuhan pohon manga atau berkurangnya produktivitas buah mangga
karena intensitas cahaya matahari yang diperoleh menjadi berkurang.

H. PEMBAHASAN
Contoh simbiosis komensalisme adalah interaksi antara tanaman anggrek dengan
pohon mangga. Dalam hal ini, tanaman anggrek akan melekat atau merambat pada pohon
mangga dengan tujuan untuk mendapatkan air, sinar matahari dan senyawa lainnya.
Semuanya dibutuhkan untuk melaksanakan fotosintesis. Cara tanaman anggrek untuk
mendapatkan air adalah dengan menyerap air dan juga mineral yang terdapat pada kulit
pohon mangga tersebut. Selain itu, juga sanggup menyerap dari batang yang telah lapuk.
Kejadian ini, sebetulnya untung bagi tanaman anggrek, akan tetapi tidak memberi
pengaruh apapun bagi pohon mangga.
Buah naga hidup dengan cara menempel pada pohon andong tidak menyerap
makanan dari inangnya karena buah naga dapat membuat makanan sendiri.
Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan jati ini serupa dengan contoh
sebelumnya. Dimana tanaman paku akan melekat pada tanaman jati. Hal ini dilakukan
agar tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk melaksanakan fofosintesis
demi kelangsungan hidupnya. Tanaman jati sendiri yang dijadikan sebagai tempat
menempelnya tentu tidak mendapatkan apa-apa dari tumbuhan paku.
Hubungan yang selanjutnya adalah tumbuhan sirih. Tanaman ini merupakan
salah satu contoh dari simbiosis komensalisme. Dalam hal ini, tumbuhan sirih akan
tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan tanaman yang ditempatinya
atau tanaman inangya. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya tidak lain adalah untuk untuk
mendapatkan sinar matahari yang memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis pada
tumbuhan. Hal ini pastinya akan memberi tambahan keuntungan bagi tanaman sirih,
akan tetapi tidak memberi dampak apapun bagi tanaman inangnya.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa simbiosis Komensalisme adalah dua
spesies makhluk dimana yang satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak
diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk
bagi tumbuhan yang ditumpanginya jika terjadi terus-menerus karena dapat
menghambat pertumbuhan atau berkurangnya produktivitas tumbuhan inangnya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2019. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1). KESULITAN
Dalam melakukan kegiatan praktikum pengamatan simbiosis komensalisme yaitu
menggunakan metode observasi secara langsung terhadap alam terbuka. Kendala yang
dialami bisa berupa suhu atau cuaca yang ada apakah bisa dilakukan atau tidak.
2). SARAN DAN MASUKAN
Sebelum melaksanakan praktikum simbiosis komensalisme harus dilakukan
observasi serta alat yang mendukung untuk melakukan pengamatan.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Alat tulis yang digunakan


untuk mencatat hasil
pengamatan
di lapangan

TAHAP AWAL/PEMBUKAAN

1 1.Anggrek dengan pohon

2. 2. Buah naga dengan pohon


andong

3
3.tumbuhan paku dan pohon jati
4. 4.daun sirih dan inangnya

Proses kegiatan

Hasil pengamatan di lapangan


bahwa simbiosis
komensalisme adalah dua
spesies makhluk dimana yang
satu diuntungkan, sedangkan
yang lainnya tidak
diuntungkan atau dirugikan

Tahap akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : SIMBIOSIS MUTUALISME
A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis Mutualisme

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi Simbiosis Mutualisme di lingkungan sekitar

C. ALAT DAN BAHAN


g. Alat-alat tulis
h. Lembar pengamatan
i. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis
disebut simbion.
Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk
hidup, hidup bersama masing-masing mendapat keuntungan dan kedua populasi dapat
berkembang dengan baik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis Komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, hewan dengan hewan ; atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Temukan sedikitnya 5 hubungan yang terjadi!
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja
6. Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut? Jelaskan!
7. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel lembar kerja
F. HASIL PENGAMATAN

TABEL 1.9 Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme

No Jenis hubungan Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan


simbiosis
Jenis Jenis Jenis Jenis
makhluk keuntungan makhluk keuntungan
hidup hidup
1 Kupu-kupu dengan Kupu-kupu Mendapat bunga Membantu
tanaman berbunga nektar dari penyerbukan
bunga
2 Semut rang-rang dan Semut rang- Dapat Tumbuhan Melindungi
tumbuhan rang membuat tumbuhan
sarang pada dari
tumbuhan serangan
hama
3 Lebah dengan bunga Lebah Membuat Bunga Membantu
nektar dari penyerbukan
bunga
4 Ular sawah dan Ular sawah Makan tikus Petani Hama tikus
petani sawah berkurang
5 Kerbau dan burung Burung jalak Mendapat Kerbau Badannya
jalak makanan menjadi
berupa kutu bersih dari
dari badan kutu
kerbau

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1). Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan
bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungan bagi tubuh kita.
Jawaban:
a. Eschrerichia Coli dan manusia
Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam usus besar
manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia
mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan makanan sehingga
udah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia diuntungkan dengan
adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh manusia.
b. Bakteri bacillus brevis, bacillus subtilis, dan bacillus polymyxa menghasilkan
zat antibiotik pada tubuh.
H. PEMBAHASAN
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah suatu
interaksi antara dua makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Jadi
ketika terjadi interaksi anatar 2 makhluk hidup yang berbeda, maka keduanya akan
mendapatkan manfaat. Pada umumnya makhluk hidup yang melakukan simbiosis
mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak melakukan simbiosis. Oelh itu
karena kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi dirinya.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-kupu
dengan bunga. Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan sari manis atau nektar
pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan terbantu karena
serangga cantik ini membantu menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di
bunga, kakinya akan menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga. Sehingga
mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan pada
bunga.
Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti elbah yang bisa membantu
proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal. Lebha biasanya hinggap pada
bunga karena ingin memperoleh madu atau nektar sebagai makanannya. Keberadaan
lebah ini dapat membuat proses penyerbukan bisa berlangsung dengan mudah. Sehingga
bunga diuntungkan dengan kehadiran lebah yang hinggap pada dirinya.
Semut rang-rang adalah serangga yang bisa kita jumpai pada tanam-tanaman
buah seperti mangga, nangka dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan semut ini
sangat mengganggu karena membuat kita kesulitan mengambil buah dari pohon. Namun
keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuh-tumbuhan tersebut. Hal ini
dikarenakan semut rangrang akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang
merusak tanaman. Semut rang-rang memperoleh keuntungan karena dapat membuat
sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang tumbuhan
tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut rang-rang. serangga kecil ini pun
tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang balik hama yang menyerang
tumbuhan.
Selain hewan-hewan diatas, ada simbiosis antara ular sawah dan petani. Ular swah
memakan tikus. Tikus adalah hewan yang sangat merugikan karena memakan padi
petani di sawah. Menurutnya populasi tikus di sawah karena dimangsa oleh ular sawah
sangat memberi keuntungan bagi para petani sehingga petani dapat meningkatkan
produksi panen padinya.
Simbiosis yang terakhir adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak.
Hubungan antara keduanya sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau yang besar ini
sangat nyaman sekali dihinggapi oleh kawanan burung jalak. Dalam interaksi kali ini,
burung jalak akan mencari makananya yang berupa kutu yang banyak ditemukan pada
tubuh kerbau yang besar tersebut. Disisi lain, kerbau yang jarang membersihkan dirinya
tersebut merasa beruntung dengan kehadiran burung jalak tersebut. Hal ini dikarenakan
burung jalak tersebut dapat mengurangi kutu yang terdapat pada tubuhnya dan tentunya
membuat kerbau menjadi lebih nyaman.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa simbiosis mutualisme adalah dua
spesies makhluk hidup yang hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2019. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1). KESULITAN
Dalam melakukan kegiatan praktikum pengamatan simbiosis mutualisme yaitu
menggunakan metode observasi secara langsung terhadap alam terbuka. Kendala yang
dialami bisa berupa suhu atau cuaca yang ada apakah bisa dilakukan atau tidak.
Pengamatan terhadap makhluk hidup yang bisa terbang seperti Lebah dan Kupu-kupu,
cukup sulit dikarenakan pergerakannya yang cepat dan sulit ditebak.
2). SARAN DAN MASUKAN
Sebelum melaksanakan praktikum simbiosis mutualisme harus dilakukan
observasi serta alat yang mendukung untuk melakukan pengamatan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Alat tulis yang digunakan


untuk mencatat hasil
pengamatan
di lapangan

TAHAP AWAL/PEMBUKAAN

1 1.kupu-kupu dengan tanaman


berbunga
2. lebah dengan bunga
2.

3.semut rang-rang dan tumbuhan


3.

4. 4.ular sawah dan petani

Proses kegiatan

Hasil pengamatan di lapangan


bahwa simbiosis mutualisme
adalah dua spesies makhluk
hidup yang hidup bersama dan
saling menguntungkan satu
sama lain

Tahap akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
(TERBIMBING)

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

A. JUDUL PERCOBAAN : Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN : Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

C. ALAT DAN BAHAN


11. Kacang merah 6 buah
12. Botol aqua
13. Tisu secukupnya
14. Kertas label secukupnya
15. Gunting 1 buah

D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat dibalik)
karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahn biji atau
munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji).Kemudian kecambah berkembang menjadi
tumbuhan kecil yang sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Perkecambahan hanya
terjadi bila syara-syarat yang dibutuhkan terpenuhi, yaitu air yang cukup, suhu yang sesuai,
udara yang cukup dan cahaya yang optimal.

Faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangn terjadi karena,

1. Faktor Luar

a. Makanan, Makanan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensitesis
berbagai komponan sel.Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon
dioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur lainya.

b. Air, Tanpa air tumbuhan tidak akan tumbuh.Air merupakan senyawa utama yang sangat
dibutuhkan tumbuhan.karena fungsi air untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi
enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji

c. Suhu, Pada umumnya tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum

d. Kelembapan, Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan.


Tanah dan udara lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan .Kondisi lembap
mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel lebih cepat

e. Cahaya, Tumbuhan membutuhkan cahaya.Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak


selalu sama pada setiap tumbuhan.Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan
meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan). Hal
ini dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada ditempat gelap akan lebih cepat tinggi
daripad tumbuhan yang berada ditempat terang.

2. Faktor Dalam

a. Gen, Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunanya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam
selHormon. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang di buat
pada satu bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di bagian
tumbuhan lainya, misalnya di akar, batang, atau daun.

b. Hormon, Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang di buat pada
satu bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di bagian tumbuhan
lainya, misalnya di akar, batang, atau daun

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Kemudian lipat tisu sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu
potonglah kelebihannya
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang hijau pada abotol. Tambahkan air secukupnya, sehingga tisu tetap
basah.
5. Simpan sediaan di tempat terang tetepi tidak terkena sinar matahari langsung. Jika air
tampak berkurang, tambah air secukupnya agar tisu tetap basah, tapi permukaan air tidak
merendam bji.
6. Amatii perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Amati
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.

F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Panjang
Gambar pertumbuhan
Hari
kecambah Akar Batang Keterangan
ke
0 Kondisi awall 0mm 0mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 0mm 0mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3mm 20mm biji kacang terangkat
3 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas
4 Terlihat batang 15 mm 60 mm Terangkat ke atas
5 Terlihat batang 25 mm 75mm Terangkat ke atas
6 Terlihat batang 27 mm 85 mm Terangkat ke atas
7 Terlihat batang 33 mm 90 mm Terangkat ke atas
8 Terlihat batang 37 mm 110 mm Terangkat ke atas
9 Terlihat batang 43 mm 120mm Terangkat ke atas
10 Terlihat batang 50 mm 135 mm Terangkat ke atas
11 Terlihat batang semakin 70 mm 145 mm Terangkat ke atas
panjang
Terlihat batang semakin
12 75 mm 155 mm Terangkat ke atas
panjang
Terlihat batang semakin
13 80 mm 165 mm Terangkat ke atas
panjang
Terlihat batang semakin
14 90 mm 180 mm Terangkat ke atas
panjang

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
4. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang
batang 20 mm
5. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol
selai

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga
minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu
dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel –
selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan
perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh
menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang
kecambah.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan
sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang
merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila
dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman DKK (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Pada percobaan ini, kacang merah yang digunakan adalah kacang merah yang dijual bebsas
di pasaran. Untuk percobaan deharusnya, hendaknya menggunakan biji kacang merah
dengan kualitas baik sehingga pertumbuhan akan terlihat jelas.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Foto tersebut merupakan foto awal


ketika kacang di letakkan di atas tisu
dalam gelas kimia

Tahap Awal / Pembukaan

Foto tersebut merupakan foto ketika


akar mulai muncul

Proses Kegiatan
Foto tersebut merupakan foto hari
terakhir ketika bakal daun mulai
muncul

Tahap Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

A. JUDUL PERCOBAAN :

Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

B. TUJUAN

1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).

2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah

2. Botol selai 3 buah

3. Pisang ambon secukupnya

4. Tape ketela pohon secukupnya

5. Sendok makan 1 buah

6. Kertas saring secukupnya

7. Lalat buah ± 20 ekor

D. LANDASAN TEORI

Drosophila sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang
sudah busuk. Drosophila adalah genus lalat keci, dalam famili Drosophillldae, yang
disebut “lalat buah” atau (lebih jarang) lalat pomace, lalat cuka, atau lalat anggur, merujuk
pada karakteristik banyak spesies untuk berlama-lama di sekitar buah masak atau busuk.
Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan
simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-
ekor). Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi
informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva
instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago. Faktor yang mempengaruhi siklus
hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol
pemeliharaan, intensitas cahaya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1). Membuat medium lalat buah

Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat

memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat
buah ikutilah prosedur berikut.
a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih

b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-
masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol selai
2). Menangkap lalat buah

a. Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar

b. Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah

c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan


mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan
mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncangkan tong sampah.
d. Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik
dengan cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam
kantong plastik
3). Mengkultur lalat buah

a. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam
botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda
kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat
buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya
diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah
akan siuman
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan
karet gelang
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik

d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman

e. Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00
dan jam

18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna,
dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada
lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN :

Tabel 1.1

Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari Waktu
ke- Pengamatan Kejadian/ perubahan

0 25 Oktober 2020 Tubuh berwarna kuning kecoklatan


1 26 Oktober 2020 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 27 Oktober 2020 Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak
berwarna putih)

3 s/d 4 28, 29 Oktober Telur menetas menjadi larva instar I (berwan


2020 mengrna putih,bersegmen dan mirip belatung tetapi
sangat kecil)
5 30 Oktober 2020 Larva mulai bergerak aktiv (dengan menggeliat-
geliat) mulut larva berwarna hitam, dan bergerak
aktiv (dengan merayap keatas botol) ukurannya
bertambah besar
6 31 Oktober 2020 Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek,
berwarna putih dan tidak bergerak lagi/diam
7s/d8 1, 2 November Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan,
2020 tetap diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat)

9s/d1 3,4 November Menyerupai bentuk drospila / seperti induknya


0 2020 dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum
terbentang.
11 5 November 2020 Sudah menjadi drospilla dewasa dan siap untuk
terbang dan dilepaskan.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?

Jawab: Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua

2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?

Jawab : Pupa terbentuk pada hari ke-7s/d8, namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11

H. PEMBAHASAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi
dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya
kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.

Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari
kedua mulai ada bercak- bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari
ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih,
bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus
terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan
tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas
botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai
pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi
bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi
putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada
hari ke 9 s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya
dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah
sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk
terbang.

I. KESIMPULAN
Tahapan fase daur hidup lalat buah (drosphilla sp) adalah telur → larva → pupa → lalat
muda → lalat dewasa/ imago. Berdasarkan laporan hasil praktikum maka disimpulkan
bahwa Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan
saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat
dikembangbiakkan setiap dua minggu.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman DKK (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN KESULITAN


1. Fasilitas yang menunjang praktikum tidak lengkap, banyak peralatan yang tidak
dimiliki

2. Sulitnya menemukan objek penelitian

3. Pada tahap pelaksanaan praktikum sangat sulit membagi waktu antara aktivitas
harian dan pelaksanaan praktikumnya.

Saran dan Masukan

1. Kita harus pandai melakukan improvisasi terhadap peralatan yang akan digunakan
untuk praktikum

2. Mencari informasi sebanyak-banyaknya

3. Harus lebih menekan dalam manage waktu


L. FOTO PRATIKUM

Tahap Awal / Pembukaan Tahap ini adalah tahap mempersiapkan


perangkap untuk menangkap lalat buah
dengan menggunakan botol bekas air mineral

Tahap Pelaksanan
Pada tahap ini perangkap ditaruh di tempat
erbuka dengan diberikan umpan berupa
buah- buahan untuk menarik minat lalat
buah.

Tahap Akhir

Gambar 1.
Lalat mulai meletakkan telurnya pada buah
yang menjadi cadangan makanan

Gambar 2.
Telur telah menetas menjadi ulat (belatung)

Gambar 3.
Ulat atau belatung telah mulai berubah
menjadi pupa

Gambar 4.

Pupa telah berubah menjadi individu baru


(lalat buah)

Gambar 5.
Lalat buah semakin banyak.
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN

A. JUDUL PERCOBAAN: Perkembang Biakan Tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN : Mengamati struktur bunga

C. ALAT DAN BAHAN


Struktur Bunga
1. Loup (kaca pembesar) 1 buah.
2. Pinset 1 buah.
3. Pisau/silet 1 buah.
4. Bunga kembang sepatu 1 buah (bisa diganti dengan bunga lain yang ada di daerah
anda).

D. LANDASAN TEORI
Pada tumbuhan ada 2 cara perkembangbiakan yaitu generatif dan vegetatif.
Genertif ditandai dengan adanya biji, vegetatif secara alami dan buatan. Pada
Angiospermae, bunga merupakan salah satu organ yang erat hubungannya dengan
reproduksi. Bunga tumbuhan ini sebenarnya adalah merupakan pucuk yang tumbuh
menjadi ranting diiringi dengan daun yang mengalami modifikasi yang idak lain adalah
kelopak bunga.
Ditinjau dari segi susunannya bunga dibagi manjadai bunga lengkap dan bunga
tidak lengkap. Pada bungan lengkap memiliki bagian yang terdiri dari alat perhiasan
berupa kelopak dan mahkota bunga sedang alat reproduksi berupa putik sebagai bunga
betina dan benang sari sebagai bunga jantan.
Berdasarkan atas perkembangbiakan yang dihasilkan, bunga dibedakan atas
bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna bersifat hemoprodita,
karena dalam satu bunga terdapat putik dan benang sari. Sedangkan pada bunga tak
sempurna disebut bunga uniseksual karena dalam satu bunga hanya terdapat putik saja
disebut bunga betina dan bunga yang hanya memiliki benang sari saja disebut bunga
jantan
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian
kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota
bunga ? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati
bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang
bentuknya mirip debu pada kepala sari ?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik
dan kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.

F. HASIL PENGAMATAN

Gambar 1. Bunga Kembag sepatu utuh yang ada di pekarangan rumah


Gambar. Hasil lukisan (menggambar) bunga kembang sepatu dengan
keterangan bagiannya

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?
Jawab: Ada 74 buah benang sari
2. Apa fungsi benang sari dan putik ? Jelaskan !
Jawab : Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan, putik sebagai alat
perkembangbiakan betina pada bunga agar dapat melakukan
perkembangbiakan secara generatif. Karena tanpa adanya kedua alat
perkembangbiakan tidak akan terjadi proses pembuahan yang diawali
proses penyerbukan yaitu peristiwa menempelnya dan jatuhnya benang sari
ke kepala putik

H. PEMBAHASAN
Struktur pada bunga sepatu merupakan salah satu contoh bunga lengkap dan bunga
sempurna karena bunga sepatu memiliki kelopak, mahkota, putik, dan benang sari. Dalam
pengamatan kita dapat melihat adanya serbuk sari yang mirip debu pada kepala putik.
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah
fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik
dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu
rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat
betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut
bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila
memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam)
adalah sebagai berikut:
a. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya
untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya
lancip.
b. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga,
besar dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan
lebar, berwarna merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang
menghisap madu dna membantu proses penyerbukan.
c. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga.
Benang sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari.
Berwarna merah kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
jantan. Benang sari tidak melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari
pada kepala sari.
d. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga.
Bentuknya bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
betina.
e. Bunga disayat secara vertikal, Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal
buah), yang nantinya akan berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga
terdapat ovulum (bakal biji), yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet
jantan akan berkembang menjadi embrio. Ovulum melekat pada dinding ovarium
melalui sebuah tangkai.

I. KESIMPULAN
1. Perkembangbiakan tumbuhan dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga.
Dalam bunga terdapat beberapa bagian yaitu kelopak, mahkota, benang sari, putik,
ovarium dan yang utama adalah sel-sel gamet.
2. Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bisa melakukan
perkembangan secara generatif. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas
benang sari,s ehingga sulit terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu
dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan, yaitu stek batan dan
mencangkok.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman DKK (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan yang dialami dalam melakukan praktikum ini, karena disekitar rumah
tidak terdapat bunga kembang sepatu sehingga harus mencari ke beberapa tempat
untuk mencari bunga kembang sepatu.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Foto bunga kembang sepatu yang ada


dipekarangan rumah

Tahap Awal / Pembukaan

Proses penghitungan jumlah putik pada


bunga kembang sepatu

Proses Kegiatan

Gambar bunga kembang sepatu lengkap


dengan keterangan bagiannya.

Tahap Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 4 : PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF ALAMI

A. JUDUL PERCOBAAN : Perkembangbiakan Vegetatif Alami

B. TUJUAN PERCOBAAN : Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan


perkembangbiakan secara vegetative alami

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan.

2. Tumbuhan yang ada di sekitar anda.

3. Cangkul kecil (kored-Sunda) atau sekop.

D. LANDASAN TEORI
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa
melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru terbentuk
berasal dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya.
Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan
vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif
alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia.
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi
lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda.

3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetative alami


(misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi).

4. Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.

5. Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif


alami.
F. HASIL PENGAMATAN
Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan

No Nama tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhan dengan


perkembangbiakan aseksual perkembangbiakan aseksual
1 Paku (Spora)

2 Bambu (tunas)

3 Cocor Bebek (Tunas daun/tunas


adventif)

4 Bawang Merah (umbi lapis)

5 Tebu (umbi Batang)


6 Wortel (umbi akar)

7 Jahe (Akar tinggal/Rhizoma)

8 Geragih (Stolon)

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
H. PEMBAHASAN
1. Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora
sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan
spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan
2. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan
ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut
sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada
permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas.
3. Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi
lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram
dan akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang
merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi
lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada
awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu
telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan
melakukan fotosintesis.
4. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut
merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain
dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk
berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada
dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal
batangnya.
5. Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar
tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe,
lengkuas, dan kencur
6. Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah.
Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian
membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang
berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi
pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang
berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan
strowberi.
7. Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun.
Tunas ini tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini
akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain
pisang, bambu, dan tebu.
8. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun.
Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti
pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas
adventif adalah cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.

I. KESIMPULAN
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi
lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman DKK (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan
1. Fasilitas yang menunjang praktikum tidak lengkap, banyak peralatan yang tidak
dimiliki
2. Sulitnya menemukan objek penelitian
3. Pada tahap pelaksanaan praktikum sangat sulit membagi waktu
antara aktivitas harian dan pelaksanaan praktikumnya.
Saran dan Masukan
1. Kita harus pandai melakukan improvisasi terhadap peralatan yang akan
digunakan untuk praktikum
2. Mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber.
3. Harus lebih menekan dalam manage waktu
KEGIATAN PRAKTIKUM 5 : PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN

A. JUDUL PERCOBAAN : Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

B. TUJUAN PERCOBAAN : Terampil melakukan perkembangbiakan vegetative buatan


dengan cara menyambung, okulasi, dan mencangkok.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Guntik stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6. vaselin

D. LANDASAN TEORI
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa
bantuan campur tangan manusia.
1. Metode Mencangkok / Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan
menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar
sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam
di tempat lain.
2. Merunduk / Menunduk
Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara
menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah
akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan dibawa ke tempat lain.
3. Menyetek / Nyetek
Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang
tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong
4. Menyambung / Mengenten
Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada
tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat
yang baik.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Okulasi (menempel)

• Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel.

• Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm
(sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan
perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah.

• Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah.

• Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan
ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah.

• Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah
dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin.

• Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari
tanaman bawah.

2. Menyambung
• Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking.

• Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut.

• Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang
bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut.

• Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan


menggunakan sloptip transparan atau tali rapia.

• Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak
terkena sinar matahari terlalu banyak.
3. Mencangkok

• Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki
cambium dan mudah anda jumpai.

• Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit.

• Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari


pangkal cabang.

• Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih.

• Biarkan mongering selama 6-2 jam.

• Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya.

• Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya

F. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Pengamatan Menempel (Okulasi)

No Kondisi tempelan hari ke-


0 Kondisi awal
1 Masih pada posisis awal belum ada perubahan
2 belum ada perubahan
3 belum ada perubahan
4 belum ada perubahan
5 belum ada perubahan
6 belum ada perubahan
7 belum ada perubahan
8 belum ada perubahan
9 belum ada perubahan
10 belum ada perubahan
11 Tunas sudah mulai tumbuh
2. Tabel pengamatan menyambung
No Kondisi tempelan hari ke-
0 Kondisi awal
1 Masih pada posisis awal belum ada perubahan
2 belum ada perubahan
3 belum ada perubahan
4 belum ada perubahan
5 belum ada perubahan
6 belum ada perubahan
7 belum ada perubahan
8 belum ada perubahan
9 belum ada perubahan
10 belum ada perubahan

3. Tabel pengamatan mencangkok

No Kondisi tempelan hari ke-


0 Kondisi awal
1 Masih pada posisis awal belum ada perubahan
2 belum ada perubahan
3 belum ada perubahan
4 belum ada perubahan
5 belum ada perubahan
6 belum ada perubahan
7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama
8 kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru Nampak jelas
10 Menunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi
dengan vaselin? Jelaskan!
Jawab: Agar tidak terkena tangan atau kotoran
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus
dipotong?
Jawab: Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap
serangan hama penyakit dan udara luar.
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung mengalami pertumbuhan?
Jawab: 2-3 minggu
4. Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
Jawab: 30 – 35 hari
5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Jawab: Agar cambium tetap kering
6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada
hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
Jawab: Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar
sudah siap disemaikan.

H. PEMBAHASAN
a. Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi
dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ;
praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan
pencangkokkan pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk
mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan
ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam
pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok). Untuk cangkokkan
umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang
umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan
biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai
media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang
relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik.
Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang
digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat
menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan
pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang
diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan
memperbanyak keluarnya akar.

b. Menyambung
Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah
sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai
berikut:
1. Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya
disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah
ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
2. Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang
dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan entres
diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
3. Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat
dengan tali rafia.
4. Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong
plastik.
5. Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan
penyiraman.
6. Setelah selang 10 – 30 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan
tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila
tunas sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.
c. Okulasi (menempel)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam
perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa
▪ kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
1. Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas
yang tinggi.
2. Pertumbuhan tanaman yang seragam.
3. Penyiapan benih relatif singkat.
4. Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon
agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan
pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.

▪ Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu
1. suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya
keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
2. perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
3. Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan
gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.

▪ Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :


1. Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
2. Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
3. Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
4. Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
5. Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh,
tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang
banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman
induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang
bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan
dijadikan batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul,
dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.

▪ Teknik Mengokulasi
1. Membuat Jendela Okulasi, Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan
besarnya batang bawah. Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan
dapat ukuran jendela (¾ – 1) cm x (3 – 4) cm. Torehan membujur dapat dimulai
daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah.
Torehan melintang dapat dari atas atau dari bawah. Jika diatas jendela akan
terbuka kebawah atau juga sebaliknya. Sebelum ditoreh, batang dibersihkan
dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan air hujan. Setelah
ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian
dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.
2. Mengambil Mata Okulasi, Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat,
segar dan mudah dikupas. Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu,
bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi.
Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan
luka lambat. Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata
tetap menempel pada kulit. Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan
kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran. Perisai yang telah dibuat
harus segera diselipkan ke jendela okulasi.
3. Menempel Mata Okulasi Dan Membalut, Setelah perisai disiapkan, jendela
okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi. Perisai diselipkan
dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan
pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi
bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi.
Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02
cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu
membalut jangan sampai perisai bergeser

▪ Pemeriksaan Hasil Okulasi


Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan
bersamaan dengan pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan
mengikat tali pada batang bawah, hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi
janda. Pemeriksaan ke dua dilakukan 10 – 15 hari dari pemeriksaan pertama. Cara
pemeriksaan sama seperti pemeriksaan pertama.

I. KESIMPULAN
Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak,
tetapi diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali
ini dibahas masalah perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua
yaitu vegetatif dan generative, tapi kali ini kita hanya membahas perkembangbiakan
vegetatif, vegetatif terbagi dua seperti yang kita bahas sekarang yaitu vegetatif buatan,
dalam perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan atau tanaman memiliki berbagai
cara untuk berkembangbiak diantaranya mencangkok, menempel dan menyambung.
Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh petani untuk memperbanyak hasil panen.
sedangkan pada hewan ada yang bertunas, membelah diri, fragmentasi, Parthenogenesis.
Tapi dalam penelitian kali ini kami hanya membahas pada tumbuhan saja.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman DKK (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan
1. Fasilitas yang menunjang praktikum tidak lengkap, banyak peralatan yang tidak
dimiliki
2. Sulitnya menemukan objek penelitian
3. Pada tahap pelaksanaan praktikum sangat sulit membagi waktu antara aktivitas harian
dan pelaksanaan praktikumnya.
Saran dan Masukan

1. Kita harus pandai melakukan improvisasi terhadap peralatan yang akan digunakan
untuk praktikum

2. Mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber.

3. Harus lebih menekan dalam manage waktu


L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Persiapan

Gambar 1
Persiapan sebelum menempel
(okulasi)

Gambar 2
Persiapan pemilihan batang
yang akan di cangkok

Gambar 3
Gambar bunga yang akan di
sambung
Tahap Pelaksanaan

Gambar 4
Kegiatan ketika mulai melakukan
okulasi pada batang
Gambar 5
Batang setelah di okulasi

Gambar 6
Proses mengiris batang yang akan
disambung

Gambar 7
Pemotongan kulit batang yang akan di
cangkok
Gambar 8
Batang yang telah bersih dan siap
dicangkok

Tahap Akhir

Gambar 9
Hasil Okulasi

Gambar 10
Hasil Menyambung
Gambar 11
Hasil Mencangkok

Anda mungkin juga menyukai