“MAKHLUK HIDUP”
RAHMAD ARIWIBOWO
856728859
DATA MAHASISWA
F
O
T
O
m
a
h
a
FOTO
dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari
pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan tidak
akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehubungan
pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.
Rahmad Ariwibowo
NIP. NIM 856728859
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Rahmad Ariwibowo
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
B. Tujuan Percobaan : Mengamati ciri-ciri makhuk hidup yang ada disekitar tempat
Tinggal.
D. Landasan Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan
(Rumanta,2019, hal.1.1) ciri-ciri tersebut membedakannya dari benda tak hidup
atau benda mati. Benda tak hidup adalah benda-benda yang tak pernah hidup,
misalnya batu, angin, air, udara , tanah, dan kendaraan. Benda mati adalah benda-
benda yang pernah hidup kemudian mengalami kematian karena penyakit atau
sebab lainnya. Contoh benda mati adalah ikan asin, kayu dan mayat orang. Ciri-
ciri makhluk hidup yang membedakanya dari makhluk tak hidup adalah
kemampuan dalam berkembang biak, menerima dan memberi rangsangan, dapat
tumbuh kembang, perlu makan dan air, melakukan pernapasan, bergerak,
mengeluarkan zat- air, dan karbondioksida(𝐶𝑂2) yang dikeluarkan oleh paru-paru
ketika nafas dihembuskan. Pada kenyataannya tidak semua makhluk hidup
memerlukan oksigen untuk memproses makanan, ada pula makhluk hidup yang
justru memerlukan karbondioksida(𝐶𝑂2) untuk memproses makanan zat sisa.
Misalnya jika ada makhluk yang hidup yang mandul tetapi masih bisa bernafas,
makan, dan mengalami pertumbuhan berarti masih dapat dikatakan makhluk
hidup. Bernafas merupakan ciri makhluk hidup yang utama, pada saat bernafas
udara dimasukkan ke dalam paru-paru untuk diambil oksigennya. Selanjutnya
Oksigen akan digunakan untuk memproses zat makanan sehingga dapat diambil
energinya. Dari proses ini akan dihasilkan zat buangan berupa contohnya pada
jamur tape, dan tempe.
Tumbuh dan berkembang merupakan ciri makhluk hidup yang tidak
didapatkan pada makhluk tak hidup. Ciri ini sangat berhubungan dengan
perkembangbiakan dengan tujuan mempertahankan keberadaan jenisnya di bumi
ini. Setelah ada anak atau keturunan, proses selanjutnya yang menjamin
keberadaanya adalah pertumbuhan dan perkembangan. Jadi walaupun anak kucing
telah lahir dengan selamat tetapi tidak mengalami proses tumbuh dan berkembang,
maka anak kucing tersebut tidak akan dapat bertahan hidup.
E. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
2. Pergi ke lingkungan yang ada disekitar tempt tinggal, seperti kebun, sawah, hutan atau
lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal.
3.Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan 5 tumbuuhan) yang anda kenal
nama jenisnya.
5. Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut, dengan
cermat
6. Bubuhkan tanda (√) sesuai dengaan ciri-ciri yang anda amati, pada Lembar Kerja.
F. Hasil pengamatan :
1 Angsa √ √ √ √ √
2 Ayam √ √ √ √ √
3 Kucing √ √ √ √ √
4 Burung √ √ √ √ √
5 Sapi √ √ √ √ √
6 Pohon Kelapa √ √ √ √ √
7 Pohon Pisang √ √ √ √ √
8 Pohon Pepaya √ √ √ √ √
9 Pohon Jeruk √ √ √ √ √
10 Pohon Mangga √ √ √ √ √
*) Keterangan :
1. Bergerak dan bereaksi terhadap ransangan
2. Bernapas
3. Perlu makan (nutrisi)
4. Tumbuh
5. Berkembang
G. Pertanyaan-pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap ransangan ?
Jelaskan !
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan ?
Jawaban :
1. Iya benar, tumbuhan dapat bergerak sangat terbatas dan bereaksi terhadap ransang
dengan bantuan matahari atau sentuhan. Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman
putri malu disentuh atau terkena rangsangan daunnya akan menutup.
2. Persamaan dan perbedaan hewan dan tumbuhan
Perbedaa
No. Persamaan n
Tumbuhan Hewa
n
1 Sama-sama bernapas. • Tidak memiliki alat • Umumny
pernapasan khusus memiliki alat
• Mengambl dan pernapasan
mengeluarkan gas khusus
secara pasif • Mengambil dan
mengeluarkan gas
secara aktif
2 Sama-sama memerlukan • Dapat menyusun • Makan
makanan dan air. makanan sendiri makhluk hidup
dari zat-zat lain
sederhana yang ada • Makan diambil
dilingkungannya dalam bentuk
• Makanan dapat padat dan cair
diambil dalam
bentuk gas dan cair
3 Sama-sama dapat tumbuh • Tumbuh kembang • Masa tertentu
dan berkembang. berlangsung selam serempak pada
hidupnya, ada di seluruh bagian
daerah tumbuh tubuh
tertentu • Bentuk tubuh
• Bentuk tubuh tertentu,
menyebar dan jumlah bagian
bercabang, jumlah tubuh tertentu
bagian tubuh tak
tentu.
4 Sama-saama dapat • Pembuahan terjadi • Pembuahan dapat
melakukan dialat terjadi di dalam
perkembangbiakan perkembangbiakan tubuh maupun luar
. betina tubuh
• Umumnya jumlah • Umumnya jumlah
anak banyak, tidak anak terbatas
dipelihara dan dipelihara dan
dilindungi induk dilindungi
H. Pembahasan
1. Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
2. Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas.
Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur bunga
kupu-kupu menjelang senja hari.
3. Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak lainnya
yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun
karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.
4. Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di tempat
maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak menimbulkan
perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal)
5. Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen
masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ khusus), sedangkan
oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.
6. Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan
prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan
memakan bentuk yang sudah jadi.
7. Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi
dan besar maupun beratnya.
I. Kesimpulan
Setiap makhuk hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Bernapas
2. Bergerak
3. Berkembangbiak
4. Tumbuh dan berkembang
5. Memerlukan makanan
6. Peka terhadap rangsang
7. Mengeluarkan zat-zat sisa
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang : Universitas Terbuka
Kesulitan :
3. Pada tahap pelaksanaan praktikum sangat sulit membagi waktu antara aktivitas harian
dan pelaksanaan praktikumnya.
Saran :
1. Mahasiswa harus melakukan dan menyiapkan segala sesuatunya secara mandiri dan
harus mencari informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber.
2. Kita harus pandai melakukan improvisasi terhadap peralatan yang akan digunakan
untuk praktikum dan juga harus memiliki relasi yang Linier agar dapat meminjam
peralatan daripada beli dan hanya digunakan beberapa kali saja.
3. Kita harus membagi waktu dengan baik agar pelaksanaan praktikum dapat
dilaksanakan dengan maksimal.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1. Angsa
2. Ayam
3. Kucing
4. Burung
5. Sapi
6. Pohon kelapa
7. Pohon pisang
8. Pohon pepaya
9. Pohon jeruk nipis
Proses Kegiatan
Hasil pengamatan di
lapangan bahwa setiap
makhluk hidup dari hewan dan
tumbuhan memiliki ciri-ciri
bernapas, bergerak dan
bereaksi terhadap ransangan,
memerlukan makanan,
Tumbuh serta
berkembangbiak.
Tahap Akhir
KEGIATAN PRATIKUM 2 : GERAK PADA TUMBUHAN
A. Judul Percobaan
Gerak Pada Tumbuhan
B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak tropisme (Geotropisme negatif)
D. Landasan Teori
Gerak pada tumbuhan tidak mudah kita amati kecuali beberapa tumbuhan tertentu,
seperti seperti yang melakukan niktinasti dan seismonasti (tumbuhan putri malu). Gerak
tubuh tumbuhan dibagi atas gerak taksis, nasti, dan tropisme. Gerak taksis adalah gerak
pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan , hal ini mudah kita lihat pada tumbuhan bersel
satu, gerak nasti adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah geraknya tidak
ditentukan pada oleh arah datangnya rangsangsedangkan gerak tropisme adalah gerak dari
sebagian tubuh tumbuhan dimana arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang.(Rumanta,2019,hal.1.3)
E. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan.
b. Melakukan sentuhan halus hingga sentuhan kasar terhadap daun-daun putri malu.
c. Mencatat hasil pengamataan pada tabel hasil pengamatan.
2. Niktinasti
a. Menyediakan 2 tanaman putri malu.
b. Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan B pada tanaman putri malu
kedua.
F. Hasil Pengamatan
1. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil pengamatan Seismonasti
Tabel 1.3.
Hasil pengamatan Niktinasti
2. Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil pengamtaan geotropisme negatif
Jawaban :
1. Dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti adalah : Pohon Turi dan Pohon
Lamtoro. Alasan pengamat memilih kedua tanaman tersebut adalah karena di sekitar
rumah pengamat terdapat beberapa pohon tersebut dan pengamat telah melakukan
pengamatan pada kedua jenis tanaman tersebut dan ternyata fakta yang ada sesuai dengan
teori yang ada.
2. Perbedaan antara niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang telah dilakukan, gerak
niktinasti gerak menutupnya daun karena pengaruh gelap, sedangkan gerak seismonnasti
gerak pada tumbuhan karena disebabkan oleh getaran/sentuhan.
3. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan juga sekaligus membuktikan adanyaa
gerak fototropisme. Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan
gaya gravitasi bumi. Geotropisme positif, jika responnya menuju ke atas bumi. Sedangkan
fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya
matahari. Pada percobaan geotropisme yang dilakukan, kedua gerak geotropisme dan
fototropisme terjadi bersamaan,, karena pada percobaaan gerak pada batang menjahui
pusat bumi (geotropisme negatif), dan geraknya berbelok menuju cahaya matahari
(fototropisme positif).
H. Pembahasan
1. Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh
dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan
dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba
dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air
sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-
daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri
malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang
diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang
berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-
hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada
tumbuhan putri malu.
I. Kesimpulan
1. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
Sentuhan kasar menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
2. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat
terang, daunnya tetap membuka.
3. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri
dan hewan- hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan
airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
4. Kacang hijau dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membelok ke
atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negatif.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Pratikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Dengan adanya kegiatan pengamatan ini saya berharap agar dapat memahami antara
Gerak Seismonasti, Niktinasti dan Geotrpisme negatif pada tumbuhan. Tentunya saya
butuh masukannya agar lebih baik lagi karena masih terdapat kekurangan dalam
kegiatan pengamatan ini.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP
A. JUDUL PERCOBAAN
Respirasi pada Makhluk Hidup
B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara;
2. membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida
D. LANDASAN TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas berarti
memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh darah ke
sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan oleh oksigen
dan menghasilkan karbondioksida.
Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari
lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya.
Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi),
dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Respirasi memerlukan udara
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masukan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya masukan kapas
secukupnya;
c. Masukan kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah ke dalam botol yang
telah diberi alat kapas pada langkah (b);
d. Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira
– kira dapat menyumbat mulut botol selanjutnya masukkan pangkal sedotan air
kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin meenutup
mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di
dalam botol;
e. Rapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan
rapi;
f. Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan air
kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang bisa menghambat jalannya
percobaan;
g. Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan spidol,
kemudian letakkan secara horizontal;
h. Lakukan langkah a-g dengan cara yang sama, namun kecambah diganti dengn
kecoa atau belalang dan diberi label B;
i. Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup dan diberi label
C;
j. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah
ujung sedotan air kemasan gelaas pada setiap respirometer dengan air yang diberi
pewarna merah;
k. Amatilah tetasan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5
menit selama 5 kali pengamatan;
F. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil pengamatan Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit:
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A Merah Merah Merah Merah Pink
B Merah Merah Merah Merah Pink
C Merah Merah Merah Merah Pink
H. PEMBAHASAN
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas. Bernapas adalah proses memasukkan
serta mengeluarkan udara ke dan dari dalam tubuh. Udara yang dimasukkan adalah oksigen,
sedangkan udara yang dikeluarkan adalah karbondioksida serta uap air. Oksigen yang masuk
berguna bagi tubuh untuk melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat
makanan untuk menghasilkan energi. Energi tersebut berfungsi untuk melakukan seluruh
aktivitas kehidupan, misalnya mengatur suhu tubuh, bergerak, pertumbuhan dan reproduksi.
Respirasi juga menghasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air yang akan dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses pernapasan.
Pada hewan tingkat tinggialat untuk proses pernafasannya adalah paru–paru, insang atau
trakea. Sedangkan pada hewan tingkat rendah dan tumbuhan, proses pertukaran udara tersebut
dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan sel–sel tubuhnya. Dari alat
pernafasan, oksigen masih harus di angkut oleh darah atau cairan tubuh ke seluruh sel tubuh
yang membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut akan dimanfaatkan untuk oksidasi di dalam
sel yang berfungsi untuk menghasilkan energi.
Serangga umumnya mempunyai alat perrnafasan berupa trakea, sedangkan tumbuhan
bernafas melalui stomata. Pada setiap mahkluk hidup (manusia dan vertebrta) pada prosese
pernapasannya di lakukan dua tahap yaitu:
1) Pertukaran gas dari udara luar atau udara bebas ke dalam sel-sel darah pada jaringan epitel
selaput alveolus (Pernapasan luar atau respirasi eksternal)
2) Pertukaran gas dari sel-sel darah dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh (Pernapasan
dalam atau Respirasi internal).
I. KESIMPULAN
Pada percobaan yang telah dilakukan dan diamati dapat disimpulkan bahwa
Udara/Oksigen adalah kebutuhan pokok bagi makhluk hidup agar bisa terus hidup dan
bergerak melalui pernafasan. Seperti pada percobaan 1 di dapat hasil bahwa Respirasi
memerlukan udara (oksigen).Dari 3 botol yang telah di uji coba, dapat diketahui bahwa botol
kedua (Botol B) air berwarna pada respirometer lebih cepat mendekati hewan yang berada di
dalam botol dibandingkan dengan botol pertama (Botol A). Ini menjelaskan jika respirasi yang
banyak memerlukan oksigen adalah serangga. Sedangkan tumbuhan tidak memerlukan
oksigen, melainkan menghasilkan oksigen. Tumbuhan memerlukan karbondioksida untuk
proses fotosintesis. Pada Percobaan 2 pada ke tiga botol tersebut diketahui bahwa Respirasi
menghasilkan karbondioksida, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa botol kedua (Botol
B) setelah kita menghembuskan nafas kedalam botol kedua (Botol B) airnya berwarna keruh
karena menunjukkan bahwa air tersebut mengandung karbondioksida.
Respirasi yang memerlukan oksigen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a. Ketersediaan substrat, oksigen, suhu, tipe dan umur tumbuhan / hewan
b. Semakin banyak kandungan Karbondioksida dalam udara pernapasan maka semakin
keruh air kapur, sedangkan semakin sedikit kandungan Karbondioksida dalam udara
pernapasan maka air kapur akan semakin bening. Air kapur dapat dijadikan indikator
adanya respirasi dengan menggunakan reaksinya terhadap Karbondioksida.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
3. Pada tahap pelaksanaan praktikum sangat sulit membagi waktu antara aktivitas harian dan
pelaksanaan praktikumnya.
5. Kita harus pandai melakukan improvisasi terhadap peralatan yang akan digunakan untuk
praktikum dan juga harus memiliki relasi yang Linier agar dapat meminjam peralatan
daripada beli dan hanya digunakan beberapa kali saja.
6. Kita harus membagi waktu dengan baik agar pelaksanaan praktikum dapat dilaksanakan
dengan maksimal.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
SIMBIOSIS
(MANDIRI)
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus
antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan
simbiosis disebut simbion.
Menurut susanto, P Sarjan dan Handayani (2004:42), simbiosis parasitisme adalah
hubungan antara dua jenis makhluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang satu
dirugikan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3. Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa simbiosis
parasitisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, hewan dengan hewan ;
atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel lembar kerja
F. HASIL PENGAMATAN
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Jawaban:
Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena
kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing
dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit)
2. Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawaban:
Pada hubungan diatas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian
misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aedes aegypti dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan
maka dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan
kelumpuhan pada manusia.
H. PEMBAHASAN
Table 1.7 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk
hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak yang
dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat
diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem.
Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu memperoleh
keuntungan dikarenakan ia mendapat makanan dengan cara menghisap darah dari
kulit manusia. Sedangkan manusia rugi, manusia merasa dirugikan gara-gara dihisap
darahnya. Selain itu kehadiran kutu sangat mengganggu karena menyebabkan rasa
gatal dan tdiak nyaman.
Selanjutnya, demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme
yang terjadi antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini
adalah jenis nyamuk aides aegypti yang akan menyerang saluran darah pada manusia.
Hal tersebut terkadang tidak manusia sadari, mengetahui jenis nyamuk ini hampir
sama dengan jenis nyamuk yang biasanya menyerang mereka sehingga terkadang
dibiarkan begitu saja. Tentunya kejadian ini sangat merugikan manusia karena bisa
menyebabkan kematian dan memberi keuntungan pada nyamuk untuk menyebarkan
penyakit dan berkembangbiak.
Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga
sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
Pola interaksi antara jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan
keuntungan karena ia memperoleh tempat hidup sekaligus makanan dari penyerapan
protein di kulit manusia. Manusia dalam hal ini mendapat kerugian karena merasa
gatal dan ketidaknyamanan.
Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola
interaksi antara kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan.
Selain dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa simbiosis parasitisme adalah
hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda dimana pihak yang satu mendapat
untung dan merugikan pihak yang lain. Simbiosis parasitisme berpengaruh buruk pada
tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasite tidak akan membunuh tumbuhan
yang inangnya (tumbuhan yang ditumpanginya), karena kalau inangya mati, maka
parasitnya juga akan mati karena kekurangan makanan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2019. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
TAHAP AWAL/PEMBUKAAN
1 1. Kutu dengan manusia
2
2. Manusia dengan nyamuk
3
3. Jamur panu dan manusia
4
4. Lalat pada sapi
5. 5. kutu pada anjing
PROSES KEGIATAN
TAHAP AKHIR
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS KOMENSALISME
A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis Komensalisme
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi Simbiosis Komensalisme di lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis
disebut simbion.
Menurut susanto, P Sarjan dan Handayani (2004:41), simbiosis komensalisme adalah
hubungan antara dua makhluk hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan
yang lain tidk dirugikan dan tidak pula diuntungkan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis Komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, hewan dengan hewan ; atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
dan mana yang tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
7. Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel lembar kerja
F. HASIL PENGAMATAN
TABEL 1.8 Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian
pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab:
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain.
Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu manga juga dapat
menghambat pertumbuhan pohon manga atau berkurangnya produktivitas buah mangga
karena intensitas cahaya matahari yang diperoleh menjadi berkurang.
H. PEMBAHASAN
Contoh simbiosis komensalisme adalah interaksi antara tanaman anggrek dengan
pohon mangga. Dalam hal ini, tanaman anggrek akan melekat atau merambat pada pohon
mangga dengan tujuan untuk mendapatkan air, sinar matahari dan senyawa lainnya.
Semuanya dibutuhkan untuk melaksanakan fotosintesis. Cara tanaman anggrek untuk
mendapatkan air adalah dengan menyerap air dan juga mineral yang terdapat pada kulit
pohon mangga tersebut. Selain itu, juga sanggup menyerap dari batang yang telah lapuk.
Kejadian ini, sebetulnya untung bagi tanaman anggrek, akan tetapi tidak memberi
pengaruh apapun bagi pohon mangga.
Buah naga hidup dengan cara menempel pada pohon andong tidak menyerap
makanan dari inangnya karena buah naga dapat membuat makanan sendiri.
Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan jati ini serupa dengan contoh
sebelumnya. Dimana tanaman paku akan melekat pada tanaman jati. Hal ini dilakukan
agar tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk melaksanakan fofosintesis
demi kelangsungan hidupnya. Tanaman jati sendiri yang dijadikan sebagai tempat
menempelnya tentu tidak mendapatkan apa-apa dari tumbuhan paku.
Hubungan yang selanjutnya adalah tumbuhan sirih. Tanaman ini merupakan
salah satu contoh dari simbiosis komensalisme. Dalam hal ini, tumbuhan sirih akan
tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan tanaman yang ditempatinya
atau tanaman inangya. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya tidak lain adalah untuk untuk
mendapatkan sinar matahari yang memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis pada
tumbuhan. Hal ini pastinya akan memberi tambahan keuntungan bagi tanaman sirih,
akan tetapi tidak memberi dampak apapun bagi tanaman inangnya.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa simbiosis Komensalisme adalah dua
spesies makhluk dimana yang satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak
diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk
bagi tumbuhan yang ditumpanginya jika terjadi terus-menerus karena dapat
menghambat pertumbuhan atau berkurangnya produktivitas tumbuhan inangnya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2019. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka
TAHAP AWAL/PEMBUKAAN
3
3.tumbuhan paku dan pohon jati
4. 4.daun sirih dan inangnya
Proses kegiatan
Tahap akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : SIMBIOSIS MUTUALISME
A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis Mutualisme
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi Simbiosis Mutualisme di lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis
disebut simbion.
Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk
hidup, hidup bersama masing-masing mendapat keuntungan dan kedua populasi dapat
berkembang dengan baik.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis Komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, hewan dengan hewan ; atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Temukan sedikitnya 5 hubungan yang terjadi!
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja
6. Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut? Jelaskan!
7. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel lembar kerja
F. HASIL PENGAMATAN
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1). Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan
bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungan bagi tubuh kita.
Jawaban:
a. Eschrerichia Coli dan manusia
Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam usus besar
manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia
mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan makanan sehingga
udah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia diuntungkan dengan
adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh manusia.
b. Bakteri bacillus brevis, bacillus subtilis, dan bacillus polymyxa menghasilkan
zat antibiotik pada tubuh.
H. PEMBAHASAN
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah suatu
interaksi antara dua makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Jadi
ketika terjadi interaksi anatar 2 makhluk hidup yang berbeda, maka keduanya akan
mendapatkan manfaat. Pada umumnya makhluk hidup yang melakukan simbiosis
mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak melakukan simbiosis. Oelh itu
karena kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi dirinya.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-kupu
dengan bunga. Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan sari manis atau nektar
pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan terbantu karena
serangga cantik ini membantu menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di
bunga, kakinya akan menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga. Sehingga
mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan pada
bunga.
Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti elbah yang bisa membantu
proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal. Lebha biasanya hinggap pada
bunga karena ingin memperoleh madu atau nektar sebagai makanannya. Keberadaan
lebah ini dapat membuat proses penyerbukan bisa berlangsung dengan mudah. Sehingga
bunga diuntungkan dengan kehadiran lebah yang hinggap pada dirinya.
Semut rang-rang adalah serangga yang bisa kita jumpai pada tanam-tanaman
buah seperti mangga, nangka dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan semut ini
sangat mengganggu karena membuat kita kesulitan mengambil buah dari pohon. Namun
keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuh-tumbuhan tersebut. Hal ini
dikarenakan semut rangrang akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang
merusak tanaman. Semut rang-rang memperoleh keuntungan karena dapat membuat
sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang tumbuhan
tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut rang-rang. serangga kecil ini pun
tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang balik hama yang menyerang
tumbuhan.
Selain hewan-hewan diatas, ada simbiosis antara ular sawah dan petani. Ular swah
memakan tikus. Tikus adalah hewan yang sangat merugikan karena memakan padi
petani di sawah. Menurutnya populasi tikus di sawah karena dimangsa oleh ular sawah
sangat memberi keuntungan bagi para petani sehingga petani dapat meningkatkan
produksi panen padinya.
Simbiosis yang terakhir adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak.
Hubungan antara keduanya sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau yang besar ini
sangat nyaman sekali dihinggapi oleh kawanan burung jalak. Dalam interaksi kali ini,
burung jalak akan mencari makananya yang berupa kutu yang banyak ditemukan pada
tubuh kerbau yang besar tersebut. Disisi lain, kerbau yang jarang membersihkan dirinya
tersebut merasa beruntung dengan kehadiran burung jalak tersebut. Hal ini dikarenakan
burung jalak tersebut dapat mengurangi kutu yang terdapat pada tubuhnya dan tentunya
membuat kerbau menjadi lebih nyaman.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa simbiosis mutualisme adalah dua
spesies makhluk hidup yang hidup bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2019. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
TAHAP AWAL/PEMBUKAAN
Proses kegiatan
Tahap akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
(TERBIMBING)
D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat dibalik)
karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahn biji atau
munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji).Kemudian kecambah berkembang menjadi
tumbuhan kecil yang sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Perkecambahan hanya
terjadi bila syara-syarat yang dibutuhkan terpenuhi, yaitu air yang cukup, suhu yang sesuai,
udara yang cukup dan cahaya yang optimal.
1. Faktor Luar
a. Makanan, Makanan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensitesis
berbagai komponan sel.Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon
dioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur lainya.
b. Air, Tanpa air tumbuhan tidak akan tumbuh.Air merupakan senyawa utama yang sangat
dibutuhkan tumbuhan.karena fungsi air untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi
enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji
c. Suhu, Pada umumnya tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum
2. Faktor Dalam
a. Gen, Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunanya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam
selHormon. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang di buat
pada satu bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di bagian
tumbuhan lainya, misalnya di akar, batang, atau daun.
b. Hormon, Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang di buat pada
satu bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di bagian tumbuhan
lainya, misalnya di akar, batang, atau daun
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Kemudian lipat tisu sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu
potonglah kelebihannya
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang hijau pada abotol. Tambahkan air secukupnya, sehingga tisu tetap
basah.
5. Simpan sediaan di tempat terang tetepi tidak terkena sinar matahari langsung. Jika air
tampak berkurang, tambah air secukupnya agar tisu tetap basah, tapi permukaan air tidak
merendam bji.
6. Amatii perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Amati
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.
F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
Panjang
Gambar pertumbuhan
Hari
kecambah Akar Batang Keterangan
ke
0 Kondisi awall 0mm 0mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 0mm 0mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3mm 20mm biji kacang terangkat
3 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas
4 Terlihat batang 15 mm 60 mm Terangkat ke atas
5 Terlihat batang 25 mm 75mm Terangkat ke atas
6 Terlihat batang 27 mm 85 mm Terangkat ke atas
7 Terlihat batang 33 mm 90 mm Terangkat ke atas
8 Terlihat batang 37 mm 110 mm Terangkat ke atas
9 Terlihat batang 43 mm 120mm Terangkat ke atas
10 Terlihat batang 50 mm 135 mm Terangkat ke atas
11 Terlihat batang semakin 70 mm 145 mm Terangkat ke atas
panjang
Terlihat batang semakin
12 75 mm 155 mm Terangkat ke atas
panjang
Terlihat batang semakin
13 80 mm 165 mm Terangkat ke atas
panjang
Terlihat batang semakin
14 90 mm 180 mm Terangkat ke atas
panjang
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
4. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang
batang 20 mm
5. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol
selai
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga
minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu
dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel –
selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan
perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh
menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang
kecambah.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan
sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang
merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila
dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman DKK (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Pada percobaan ini, kacang merah yang digunakan adalah kacang merah yang dijual bebsas
di pasaran. Untuk percobaan deharusnya, hendaknya menggunakan biji kacang merah
dengan kualitas baik sehingga pertumbuhan akan terlihat jelas.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Proses Kegiatan
Foto tersebut merupakan foto hari
terakhir ketika bakal daun mulai
muncul
Tahap Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN
A. JUDUL PERCOBAAN :
B. TUJUAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
D. LANDASAN TEORI
Drosophila sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang
sudah busuk. Drosophila adalah genus lalat keci, dalam famili Drosophillldae, yang
disebut “lalat buah” atau (lebih jarang) lalat pomace, lalat cuka, atau lalat anggur, merujuk
pada karakteristik banyak spesies untuk berlama-lama di sekitar buah masak atau busuk.
Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan
simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-
ekor). Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi
informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva
instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago. Faktor yang mempengaruhi siklus
hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol
pemeliharaan, intensitas cahaya.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat
memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat
buah ikutilah prosedur berikut.
a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-
masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol selai
2). Menangkap lalat buah
a. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam
botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda
kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat
buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya
diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah
akan siuman
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan
karet gelang
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
e. Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00
dan jam
18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna,
dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada
lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN :
Tabel 1.1
Hari Waktu
ke- Pengamatan Kejadian/ perubahan
Jawab : Pupa terbentuk pada hari ke-7s/d8, namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11
H. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi
dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya
kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari
kedua mulai ada bercak- bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari
ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih,
bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus
terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan
tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas
botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai
pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi
bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi
putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada
hari ke 9 s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya
dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah
sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk
terbang.
I. KESIMPULAN
Tahapan fase daur hidup lalat buah (drosphilla sp) adalah telur → larva → pupa → lalat
muda → lalat dewasa/ imago. Berdasarkan laporan hasil praktikum maka disimpulkan
bahwa Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan
saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat
dikembangbiakkan setiap dua minggu.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman DKK (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
3. Pada tahap pelaksanaan praktikum sangat sulit membagi waktu antara aktivitas
harian dan pelaksanaan praktikumnya.
1. Kita harus pandai melakukan improvisasi terhadap peralatan yang akan digunakan
untuk praktikum
Tahap Pelaksanan
Pada tahap ini perangkap ditaruh di tempat
erbuka dengan diberikan umpan berupa
buah- buahan untuk menarik minat lalat
buah.
Tahap Akhir
Gambar 1.
Lalat mulai meletakkan telurnya pada buah
yang menjadi cadangan makanan
Gambar 2.
Telur telah menetas menjadi ulat (belatung)
Gambar 3.
Ulat atau belatung telah mulai berubah
menjadi pupa
Gambar 4.
Gambar 5.
Lalat buah semakin banyak.
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
D. LANDASAN TEORI
Pada tumbuhan ada 2 cara perkembangbiakan yaitu generatif dan vegetatif.
Genertif ditandai dengan adanya biji, vegetatif secara alami dan buatan. Pada
Angiospermae, bunga merupakan salah satu organ yang erat hubungannya dengan
reproduksi. Bunga tumbuhan ini sebenarnya adalah merupakan pucuk yang tumbuh
menjadi ranting diiringi dengan daun yang mengalami modifikasi yang idak lain adalah
kelopak bunga.
Ditinjau dari segi susunannya bunga dibagi manjadai bunga lengkap dan bunga
tidak lengkap. Pada bungan lengkap memiliki bagian yang terdiri dari alat perhiasan
berupa kelopak dan mahkota bunga sedang alat reproduksi berupa putik sebagai bunga
betina dan benang sari sebagai bunga jantan.
Berdasarkan atas perkembangbiakan yang dihasilkan, bunga dibedakan atas
bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna bersifat hemoprodita,
karena dalam satu bunga terdapat putik dan benang sari. Sedangkan pada bunga tak
sempurna disebut bunga uniseksual karena dalam satu bunga hanya terdapat putik saja
disebut bunga betina dan bunga yang hanya memiliki benang sari saja disebut bunga
jantan
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian
kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota
bunga ? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati
bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang
bentuknya mirip debu pada kepala sari ?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik
dan kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.
F. HASIL PENGAMATAN
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?
Jawab: Ada 74 buah benang sari
2. Apa fungsi benang sari dan putik ? Jelaskan !
Jawab : Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan, putik sebagai alat
perkembangbiakan betina pada bunga agar dapat melakukan
perkembangbiakan secara generatif. Karena tanpa adanya kedua alat
perkembangbiakan tidak akan terjadi proses pembuahan yang diawali
proses penyerbukan yaitu peristiwa menempelnya dan jatuhnya benang sari
ke kepala putik
H. PEMBAHASAN
Struktur pada bunga sepatu merupakan salah satu contoh bunga lengkap dan bunga
sempurna karena bunga sepatu memiliki kelopak, mahkota, putik, dan benang sari. Dalam
pengamatan kita dapat melihat adanya serbuk sari yang mirip debu pada kepala putik.
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah
fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik
dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu
rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat
betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut
bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila
memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam)
adalah sebagai berikut:
a. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya
untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya
lancip.
b. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga,
besar dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan
lebar, berwarna merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang
menghisap madu dna membantu proses penyerbukan.
c. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga.
Benang sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari.
Berwarna merah kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
jantan. Benang sari tidak melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari
pada kepala sari.
d. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga.
Bentuknya bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
betina.
e. Bunga disayat secara vertikal, Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal
buah), yang nantinya akan berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga
terdapat ovulum (bakal biji), yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet
jantan akan berkembang menjadi embrio. Ovulum melekat pada dinding ovarium
melalui sebuah tangkai.
I. KESIMPULAN
1. Perkembangbiakan tumbuhan dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga.
Dalam bunga terdapat beberapa bagian yaitu kelopak, mahkota, benang sari, putik,
ovarium dan yang utama adalah sel-sel gamet.
2. Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bisa melakukan
perkembangan secara generatif. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas
benang sari,s ehingga sulit terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu
dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan, yaitu stek batan dan
mencangkok.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman DKK (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 4 : PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF ALAMI
D. LANDASAN TEORI
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa
melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru terbentuk
berasal dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya.
Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan
vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif
alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia.
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi
lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
4. Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
2 Bambu (tunas)
8 Geragih (Stolon)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
H. PEMBAHASAN
1. Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora
sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan
spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan
2. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan
ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut
sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada
permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas.
3. Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi
lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram
dan akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang
merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi
lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada
awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu
telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan
melakukan fotosintesis.
4. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut
merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain
dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk
berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada
dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal
batangnya.
5. Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar
tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe,
lengkuas, dan kencur
6. Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah.
Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian
membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang
berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi
pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang
berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan
strowberi.
7. Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun.
Tunas ini tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini
akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain
pisang, bambu, dan tebu.
8. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun.
Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti
pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas
adventif adalah cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.
I. KESIMPULAN
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi
lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman DKK (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
D. LANDASAN TEORI
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa
bantuan campur tangan manusia.
1. Metode Mencangkok / Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan
menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar
sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam
di tempat lain.
2. Merunduk / Menunduk
Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara
menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah
akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan dibawa ke tempat lain.
3. Menyetek / Nyetek
Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang
tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong
4. Menyambung / Mengenten
Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada
tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat
yang baik.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Okulasi (menempel)
• Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm
(sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan
perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah.
• Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah.
• Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan
ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah.
• Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah
dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin.
• Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari
tanaman bawah.
2. Menyambung
• Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking.
• Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut.
• Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang
bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut.
• Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak
terkena sinar matahari terlalu banyak.
3. Mencangkok
• Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki
cambium dan mudah anda jumpai.
• Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit.
• Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya.
• Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
F. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Pengamatan Menempel (Okulasi)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi
dengan vaselin? Jelaskan!
Jawab: Agar tidak terkena tangan atau kotoran
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus
dipotong?
Jawab: Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap
serangan hama penyakit dan udara luar.
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung mengalami pertumbuhan?
Jawab: 2-3 minggu
4. Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
Jawab: 30 – 35 hari
5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Jawab: Agar cambium tetap kering
6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada
hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
Jawab: Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar
sudah siap disemaikan.
H. PEMBAHASAN
a. Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi
dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ;
praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan
pencangkokkan pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk
mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan
ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam
pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok). Untuk cangkokkan
umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang
umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan
biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai
media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang
relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik.
Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang
digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat
menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan
pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang
diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan
memperbanyak keluarnya akar.
b. Menyambung
Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah
sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai
berikut:
1. Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya
disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah
ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
2. Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang
dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan entres
diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
3. Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat
dengan tali rafia.
4. Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong
plastik.
5. Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan
penyiraman.
6. Setelah selang 10 – 30 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan
tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila
tunas sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.
c. Okulasi (menempel)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam
perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa
▪ kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
1. Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas
yang tinggi.
2. Pertumbuhan tanaman yang seragam.
3. Penyiapan benih relatif singkat.
4. Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon
agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan
pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.
▪ Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu
1. suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya
keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
2. perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
3. Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan
gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
▪ Teknik Mengokulasi
1. Membuat Jendela Okulasi, Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan
besarnya batang bawah. Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan
dapat ukuran jendela (¾ – 1) cm x (3 – 4) cm. Torehan membujur dapat dimulai
daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah.
Torehan melintang dapat dari atas atau dari bawah. Jika diatas jendela akan
terbuka kebawah atau juga sebaliknya. Sebelum ditoreh, batang dibersihkan
dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan air hujan. Setelah
ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian
dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.
2. Mengambil Mata Okulasi, Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat,
segar dan mudah dikupas. Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu,
bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi.
Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan
luka lambat. Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata
tetap menempel pada kulit. Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan
kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran. Perisai yang telah dibuat
harus segera diselipkan ke jendela okulasi.
3. Menempel Mata Okulasi Dan Membalut, Setelah perisai disiapkan, jendela
okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi. Perisai diselipkan
dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan
pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi
bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi.
Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02
cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu
membalut jangan sampai perisai bergeser
I. KESIMPULAN
Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak,
tetapi diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali
ini dibahas masalah perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua
yaitu vegetatif dan generative, tapi kali ini kita hanya membahas perkembangbiakan
vegetatif, vegetatif terbagi dua seperti yang kita bahas sekarang yaitu vegetatif buatan,
dalam perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan atau tanaman memiliki berbagai
cara untuk berkembangbiak diantaranya mencangkok, menempel dan menyambung.
Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh petani untuk memperbanyak hasil panen.
sedangkan pada hewan ada yang bertunas, membelah diri, fragmentasi, Parthenogenesis.
Tapi dalam penelitian kali ini kami hanya membahas pada tumbuhan saja.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman DKK (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka
1. Kita harus pandai melakukan improvisasi terhadap peralatan yang akan digunakan
untuk praktikum
Gambar 1
Persiapan sebelum menempel
(okulasi)
Gambar 2
Persiapan pemilihan batang
yang akan di cangkok
Gambar 3
Gambar bunga yang akan di
sambung
Tahap Pelaksanaan
Gambar 4
Kegiatan ketika mulai melakukan
okulasi pada batang
Gambar 5
Batang setelah di okulasi
Gambar 6
Proses mengiris batang yang akan
disambung
Gambar 7
Pemotongan kulit batang yang akan di
cangkok
Gambar 8
Batang yang telah bersih dan siap
dicangkok
Tahap Akhir
Gambar 9
Hasil Okulasi
Gambar 10
Hasil Menyambung
Gambar 11
Hasil Mencangkok