Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIKUM

GERAK PADA TUMBUHAN ( PUTRI MALU )

UNIVERSITAS TERBUKA

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : DEBY OLANDARI PUTRI


NIM : 835952618
SEMESTER :7B
MASA UJIAN : 2020.1
PROGRAM : S1 PGSD
TEMPAT TUTORIAL : MANNA

KEMENTRIAN RISET- DIKTI


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ - UT BENGKULU
2020. 2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Deby Olandari Putri


NIM/ID Lainya : 835952618
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka

DATA TUTOR/INSTRUKTUR

Nama (Gelar) : Tarman Hayadi, M.Pd


NIP/ID Lainnya : 19700811 199403 1 012
Instansi Asal : SMA Negeri 11 Bengkulu Selatan
Nomor HP : 0853 6857 0411
Alamat Email : tarmanmanna@yahoo.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Mahasiswa : DEBY OLANDARI PUTRI
NIM : 835952618
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Manna,24 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

(ttd)

DEBY OLANDARI PUTRI


NIM 835952618

SISTIMATIKA LAPORAN PRATIKUM IPA DAN SKOR PERKOMPONEN


PENILAIAN
Lembar Data

Lembar Kesedian

A. Judul Percobaan
Gerak Pada Tumbuhan Putri Malu

B. Tujuan Percobaan
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasti.
3) Mengamati gerak geotropism negative pada tumbuhan.

C. Alat dan bahan


1) Seismonasti dan Niktinasi
a) Tanaman putri malu dalam pot 2 buah.
b) Kardus yang dilapisi kertas hitam 1 buah.
c) stop watch atau jam tangan 1 buah.
d) Alat-alat tulis dan penggaris.
2) Geotropisme
a) Gelas bekas air mineral 2 buah.
b) Tanah yang subur secukupnya.
c) Biji kacang hijau secukupnya.
d) Air secukupnya.

D. Landasan Teori

Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh
tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada
tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada
bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian
lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019). 
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah
datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya
gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif
(Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019).  Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak
dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor
akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti
positif atau negatif.

Macam-macam gerak nasti:

a) Niktinasi

Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang disebabkan
karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk.
Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun
majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga
menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro
dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari.

b) Seismonasti

Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu dikarenakan
adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang
berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus, daun
putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung daun. Saat
disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah
disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan
tangkai langsung menutup sekaligus.

E. Prosedur Percobaan

1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu, lembar
kerja, alat tulis dan penggaris.
b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja, melakukan
sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel pengamatan.

2. Niktinasti
a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot pertama
dan tanda B pada pot kedua.
b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak karton atau
kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak menyentuh
tanamannya).
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan membandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan

3. Geotropisme negatif
a. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum kegiatan
praktikum IPA.
b. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan

F. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti

No Jenis Sentuhan Pada Reaksi daun putri Keterangan


Daun Putri Malu malu
1 Halus Daun menutup Daun cepat
dengan lambat membuka kembali
2 Sedang Daun menutup agak Daun perlu waktu
cepat -+ 2 menit untuk
membuka kembali
3 Kasar Daun menutup Daun perlu waktu
dengan cepat -+ 4 menit untuk
membuka kembali

2) Gerak niktinasi

No Pot putri malu Reaksi daun putri malu


Mula-Mula ½ jam kemudian
1 Disimpan ditempat terang Daun terbuka Daun terbuka
2 Ditutup dengan penutup yang kedap Daun terbuka Daun tertutup
cahaya

2) Geotropisme negative

Jenis pot Pengamatan hari ke keterangan


1 2 3 4 5 6 7
A 0, 1,5 2, 3 3, 4, 3,7 Batang tumbuh tegak
5 5 7 2
B 0, 1,4 2, 3,4 4, 5, 6,1 Batang tumbuh membelok
6 5 2 3 mengikuti cahaya matahari
(menjahui titik pusat bumi)

G. Pembahasan

Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme neJgatif pada tumbuhan. 

1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh
dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan
dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba
dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air
sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur”
daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang
menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri
malu.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju
tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak
tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

H. Kesimpulan

Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran.
Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap.
Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi
(jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif)

I. Jawaban dan Pertanyaan

1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan alsan anda
memilihnya!
Jawab: Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun tersebut
akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah anda
lakukan? Jelaskan!
Jawab: Pada percobaan yang telah saya lakukan, diketahui bahwa,
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga sekaligus
telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah
yang terjadi? Jelaskan!
Jawab: Pada percobaan geotropisme yang dilakukan sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang
terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang
cahaya.
J. Daftar Pustaka

Sumber : Modul Praktikum IPA di SD PDGK4107


Sumardi Yosafat, (2004). Konsep Dasar IPA I petunjuk praktikum. Jakarta: Universitas
Terbuka.

K. Kesulitan Yang Dialami

Kesulitannya itu tumbuhan putri malu susah hidup ketika dipindahkan kedalam pot.

L. Foto/Video Praktikum

1. Tumbuhan putri malu

Gambar 1.1 Gambar 1.2


Putri malu sedang mekar putri malu disentuh halus

Gambar 1.3 Gambar 1.4

Putri malu disentuh sedang Putri malu disentuh kasar


Gambar 1.5
Putri malu ditutup tanpa cahaya

2. Gambar pertumbuhan kacang hijau

Gambar 1 kacang padi gambar 2 sudah menjadi kecambah

Gambar 3 batang dan daun kacang padi sudah ada


Gambar 4 ketika sedang diletakan secara gambar 5 ketika sedang diletakan
Vertikal/berdiri secara horizontal / arah mendatar

LAPORAN PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
( KACANG MERAH )

UNIVERSITAS TERBUKA

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : DEBY OLANDARI PUTRI


NIM : 835952618
SEMESTER :7B
MASA UJIAN : 2020.1
PROGRAM : S1 PGSD
TEMPAT TUTORIAL : MANNA

KEMENTRIAN RISET- DIKTI


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ - UT BENGKULU
2020. 2

LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : Deby Olandari Putri


NIM/ID Lainya : 835952618
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka

DATA TUTOR/INSTRUKTUR

Nama (Gelar) : Tarman Hayadi, M.Pd


NIP/ID Lainnya : 19700811 199403 1 012
Instansi Asal : SMA Negeri 11 Bengkulu Selatan
Nomor HP : 0853 6857 0411
Alamat Email : tarmanmanna@yahoo.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Mahasiswa : DEBY OLANDARI PUTRI
NIM : 835952618
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Manna, 24 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

(ttd)

DEBY OLANDARI PUTRI


NIM 835952618

SISTIMATIKA LAPORAN PRATIKUM IPA DAN SKOR PERKOMPONEN


PENILAIAN
Lembar Data

Lembar Kesedian

A. Judul Percobaan

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan kacang merah

B. Tujuan Percobaan

Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

C. Alat dan bahan

1) Biji Kacang merah 6 buah


2) Botol selai 2 buah
3) Kertas saring secukupnya
4) Kertas label secukupnya
5) Gunting 1 buah

D. Landasan Teori

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke
bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang
terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang
merangsang pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah
total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak
tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada  ujung akar dan ujung batang mendahului
morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel
– sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.


2) Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila 
perlu potonglah kelebihannya.
3) Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam.
4) Siapkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas
saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5) Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan  air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6) Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

F. Hasil Pengamatan

Gambar Pertumbuhan Panjang (Mm)


Hari Ke Kecamba Kacang Merah Keterangan
Akar Batang
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang
terangkat
3 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat keatas
4 Terlihat batang 15 mm 60 mm Terangkat keatas
5 Terlihat batang 25 mm 75 mm Terangkat keatas
6 Terlihat batang 27 mm 85 mm Terangkat keatas
7 Terlihat batang 33 mm 90 mm Terangkat keatas
8 Terlihat batang 37 mm 110 mm Terangkat keatas
9 Terlihat batang 43 mm 120 mm Terangkat keatas
10 Terlihat batang 50 mm 135 mm Terangkat keatas
11 Terlihat batang semakin 70 mm 145 mm Terangkat keatas
panjang
12 Terlihat batang semakin 75 mm 155 mm Terangkat keatas
panjang
13 Terlihat batang semakin 80 mm 165 mm Terangkat keatas
panjang
14 Terlihat batang semakin 90 mm 180 mm Terangkat keatas
panjang

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan.pada umur 1 hari panjang akar 1 mm dan terus bertambah panjangnya hingga
minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm,begitu juga batang dan tumbuhnya daun.Hal itu
dikarenakan sel terus membela dan berdiferensasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral.Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel-selnya
selalu membela karena adanya aktivitas meristem apical.Pertumbuhan dan perkembangan
juga terjadi pada daun.Daun yang semula hanya satu helai kecil tumbuh menjadi dua helai
yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjang-panjangnya batang
kecambah.

H. Kesimpulan

Berdasarkan hasil prakHtikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan


bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun
dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya
matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

I. Pertanyaan dan jawaban

1.  Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?

Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang batang
20 mm.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?

Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai

J. Daftar Pustaka

Sumber : Modul Praktikum IPA di SD PDGK4107

Sumardi Yosafat, (2004). Konsep Dasar IPA I petunjuk praktikum. Jakarta: Universitas
Terbuka.

K. Kesulitan Yang Dialami

Lamanya proses menanam kacang merah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
menjadi kecambah.

L. Foto/Video Praktikum

Gambar 1.1
Proses kacang dimasukan kedalam botol
Gambar 1.2 Gambar 1.3
Sudah menjadi kecambah kecambah sudah memiliki akar dan daun
LAPORAN PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN ( LALAT )

UNIVERSITAS TERBUKA

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : DEBY OLANDARI PUTRI


NIM : 835952618
SEMESTER :7B
MASA UJIAN : 2020.1
PROGRAM : S1 PGSD
TEMPAT TUTORIAL : MANNA

KEMENTRIAN RISET- DIKTI


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ - UT BENGKULU
2020. 2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Deby Olandari Putri


NIM/ID Lainya : 835952618
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka

DATA TUTOR/INSTRUKTUR

Nama (Gelar) : Tarman Hayadi, M.Pd


NIP/ID Lainnya : 19700811 199403 1 012
Instansi Asal : SMA Negeri 11 Bengkulu Selatan
Nomor HP : 0853 6857 0411
Alamat Email : tarmanmanna@yahoo.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Mahasiswa : DEBY OLANDARI PUTRI
NIM : 835952618
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Manna, 24 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

(ttd)

DEBY OLANDARI PUTRI


NIM 835952618

SISTIMATIKA LAPORAN PRATIKUM IPA DAN SKOR PERKOMPONEN


PENILAIAN
Lembar Data

Lembar Kesedian

A. Judul Percobaan

Pertumbuhan dan perkembangan hewan Lalat

B. Tujuan Percobaan

1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai
imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

C. Alat dan bahan

1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah


2) Botol selai 3 buah
3) Pisang ambon secukupnya
4) Tape ketela pohon secukupnya
5) Sendok makan 1 buah
6) Kertas saring secukupnya
7) Lalat buah ± 20 ekor

D. Landasan Teori

Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah
busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti
hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-
ekor).
 Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada
Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva
instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.

E. Prosedur Percobaan

1) Membuat medium lalat buah


Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda dapat
memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah
ikutilah prosedur berikut.

a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan
bersih.

b)  Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender

c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-
masing 2 sendok makan dan ratakanlah

d) Masukkan kertas  saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam setiap
botol selai

2)  Menangkap lalat buah

a) Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar

b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah

c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan mulut
plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut tong
sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-
guncangkan tong sampah.

d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik
dengan cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong
plastik.

3) Mengkultur lalat buah

a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam botol
kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan biuslah lalat
buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam
botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena
medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5
menit lalat buah akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan karet
gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan
jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan
keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja
(Tabel 1).

F. Hasil Pengamatan

Hari ke Waktu pengamatan Kejadian/perubahan

0 pagi Tubuh bewarna kuning kecoklatan


1 siang Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 sore Mulai bertelur ( bentuk telur seperti
bercak-bercak warna putih)
3 s/d 4 Pagi dan siang Telur menetas menjadi larva instar I
(berwarna putih,besegmen dan mirip
belatung tetapi sangat kecil)
5 Sore Larva mulai bergerak aktif (dengan
menggeliat-liat) mulut larva
berwarna hitam,dan bergerak
aktif(dengan merayap keatas
botol)ukurannya bertambah besar
6 Pagi Hamper menyerupai pupa tubuhnya
memendek,berwarna putih dan tidak
bergerak lagi atau diam.
7 s/d 8 Siang dan sore Sudah menjadi pupa (warnanya
putih kecoklatan,tetap diam,dan
segmen tubuhnya mulai terlihat)
9 s/d 10 Pagi dan siang Menyerupai bentuk drospilla/seperti
induknya dahulu.tetapi ukurannya
kecil sayapnya belum terbentang.
11 sore Sudah menjadi drospilla dewasa dan
siap untuk terbang dan dilepaskan.

G. Pembahasan

Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati pertumbuhan
dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago.
Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana
lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di
ruangan yang teduh.Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan
dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari
ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen
dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.Proses ini terus terjadi sampai hari
ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat.
Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah
besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai
memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah
mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan
segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat buah mulai menyerupai
bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum
terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang siap unutk
dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

H. Kesimpulan

Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur à larva à pupa à lalat muda à lalat dewasa
atau imago.

I. Pertanyaan dan jawaban

1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?


Jawab:Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawab: Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai
pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke

J. Daftar Pustaka

Sumber : Modul Praktikum IPA di SD PDGK4107

Sumardi Yosafat, (2004). Konsep Dasar IPA I petunjuk praktikum. Jakarta: Universitas
Terbuka.
K. Kesulitan Yang Dialami

Susahnya mencari tape dipasar dan juga menangkap lalat karena tidak memakai alat

L. Foto/Video Praktikum

Gambar 1 proses lalat masuk kedalam botol Gambar 2 lalat sudah bertelur

Gambar 3 sudah menjadi larva


LAPORAN PRAKTIKUM
EKOSISTEM DARAT
UNIVERSITAS TERBUKA

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : DEBY OLANDARI PUTRI


NIM : 835952618
SEMESTER :7B
MASA UJIAN : 2020.1
PROGRAM : S1 PGSD
TEMPAT TUTORIAL : MANNA

KEMENTRIAN RISET- DIKTI


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ - UT BENGKULU
2020. 2

LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA
Nama : Deby Olandari Putri
NIM/ID Lainya : 835952618
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka

DATA TUTOR/INSTRUKTUR

Nama (Gelar) : Tarman Hayadi, M.Pd


NIP/ID Lainnya : 19700811 199403 1 012
Instansi Asal : SMA Negeri 11 Bengkulu Selatan
Nomor HP : 0853 6857 0411
Alamat Email : tarmanmanna@yahoo.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : DEBY OLANDARI PUTRI


NIM : 835952618
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Manna 24 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

(ttd)

DEBY OLANDARI PUTRI


NIM 835952618

SISTIMATIKA LAPORAN PRATIKUM IPA DAN SKOR PERKOMPONEN


PENILAIAN

Lembar data
Lembar Kesediaan
A. Judul Percobaan
Ekosistem Darat

B. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

C. Alat dan Bahan


1) Alat Tulis
2) Kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

D.  Dasar teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotik dengan
komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan
komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu
ekosistem alami dan buatan.

E. Prosedur percobaan
1) Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2) Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan jenis/warna
tanah
3) Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4) Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5) Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7) Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap maupun
yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil.
8) Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar jika
perlu. 
9) Mencatat data pada lembar kerja
10) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami

NO Komponen Abiotik Kondisi / Keadaan


1 Suhu 28◦C
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur , Basah
5 Air Sangat Cukup

Tabel 2.2 Komponen Biotik ekosistem darat alami

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Rumput Burung Rayap
2 Pohon Jati Semut Cacing
3 Pohon Sengon Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon Pinus Ulat -

Tabel 2.3 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


No Komponen Abiotik Kondisi / Keadaan
1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat cukup
5 Suhu 28⸰C

Tabel 2.4 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan


No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan pengurai
1 Padi Ayam Bakteri
2 Rumput Teki Burung Jamur
3 Gulma Ulat
4 Pohon Mangga Katak
5 Pohon Pisang Tikus

G. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan
oleh manusia.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di sawah
merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi
komponen biotiknya.

H. Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem
darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada
ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari makhluk
hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh
manusia.Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.

I. Jawaban Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mmepunyai jenis komponen biotik lebih
banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawab;
Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun ekosistem
yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami.
Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami.
Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotic yang
banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.
J. Daftar Pusaka
Sumber : Modul Praktikum IPA di SD PDGK4107
Sumardi Yosafat, (2004). Konsep Dasar IPA I petunjuk praktikum. Jakarta: Universitas
Terbuka.

K. Foto

Gambar 1 Ekosistem Alami.

Gambar 2 Ekosistem Buatan.

Anda mungkin juga menyukai